Nonton iklan bentar ya...!!!

Monday 31 May 2010

123 hal cowok menangis

Sosok pria sebagai seorang ayah, ia akan
menangis, berduka, terluka, sedih, atau kecewa
jika:
*
Ada pria lain, selain dirinya, di hati istri yang amat
dicintainya.
*
Ia ditinggalkan sendirian oleh anak dan istrinya.
*
Ia tidak pernah dianggap ada oleh keluarganya.
*
Kedatangannya disambut dengan omelan,
berbagai macam pertanyaan penuh kecurigaan,
atau muka masam dari istri dan/atau anak-
anaknya. Sepantasnya seorang istri menyambut
suami dengan sapaan nan lembut, senyuman
yang mesra, dengan pakaian yang memesona.
*
Istrinya diketahui selingkuh atau “ada main”
dengan pria lain.
*
Ia tidak mampu memberikan uang jajan untuk
putra/i yang dicintainya.
*
Ia tidak mampu memberikan atau membelikan
yang terbaik untuk istri dan anak-anaknya.
*
Ia masih tergantung dengan orang tuanya,
terutama dalam segi materi.
*
Ia teringat dengan masa lalunya yang begitu
menyenangkan, dan sekarang ia merasa begitu
menderita.
*
Jika masa lalunya begitu kelabu, ia akan
menyesalinya mengapa ia seperti itu, sehingga…
kini ia berjanji untuk bertaubat agar lembaran
kehidupan menjadi putih berseri.
*
Ia dimasukkan oleh anak-anaknya ke panti jompo
setelah ia tidak lagi mampu berbuat apa-apa.
*
Ia dibantah anak-anaknya dengan cara yang
begitu kasar.
*
Anak-anaknya yang dibesarkan dengan penuh
kasih sayang membencinya ketika mereka
(beranjak) dewasa.
*
Anak-anaknya menjadi pembangkang, nakal,
bandel, sulit diatur. Intinya adalah anak-anaknya
menjadi orang yang kurang/tidak cerdas baik dari
segi IQ (intelektual), EQ (emosional), SQ (spiritual),
maupun AQ (adversity quotient).
*
Anak-anaknya hanya mau hartanya saat ia ada,
bahkan sampai berebut warisannya setelah ia
tiada.
Sosok pria sebagai seorang anak, balita, anak
kecil, atau remaja ia akan menangis, bersedih,
terluka, berduka, atau kecewa jika:
*
Kehadirannya di dunia ini ternyata tidak
dikehendaki oleh orang tuanya.
*
Ia dikatakan sebagai anak haram, anak durhaka,
anak yang tak tahu balas budi, anak kurang ajar,
anak yang tak tahu berterimakasih, dan sebutan
lainnya yang tak pantas.
*
Ia tidak dibelikan mainan atau sesuatu yang
diinginkannya.
*
Ia merasa haus.
*
Ia merasa lapar.
*
Ia merasa atau melihat orang tuanya tidak
harmonis, sering cekcok, sering bertengkar.
*
Ia dijauhkan dari sesuatu (baik barang, benda,
mainan, maupun eseorang) yang disukai atau
dicintainya.
*
Ia merasa kemauan/keinginannya tidak dipenuhi
oleh orang tuanya.
*
Ia dimarahi, terutama hanya gara-gara masalah
kecil/sepele.
*
Ia dibentak-bentak.
*
Ia terlalu dibatasi dan dikekang.
*
Ia dilarang bergaul dengan lawan jenis, hanya
karena alasan takut dengan pergaulan bebas.
Solusinya: orang tua memberitahu cara-cara
bergaul yang agamis dan dinamis.
*
Ia dilarang melakukan sesuatu dengan alasan
kasihan atau sayang. Sering kita mendengar
orang tua berkata, “Melarang itu berarti tanda
sayang.” Tidak dalam semua hal ungkapan ini
benar.
*
Ia tahu orang tuanya terlilit hutang, atau ada
masalah yang tak mudah untuk dipecahkan.
*
Ia tahu orang tuanya terlibat dalam masalah
kriminal.
*
Ia dipaksa menikah, atau dijodohkan orang
tuanya dengan seorang gadis yang tidak
dicintainya, atau dijodohkan dengan seorang
wanita demi memenuhi ambisi, keinginan,
kemauan orang tuanya, misalnya:
mempertahankan kerajaan bisnis keluarga, demi
reputasi-popularitas, demi kekayaan dan
kejayaan, dsb.
*
Sosok pria sebagai seorang kekasih, ia akan
menangis, atau setidaknya terluka, kecewa,
bersedih hati, jika:
*
Ia tidak bisa membahagiakan wanita yang
dikasihinya.
*
Kehadirannya sama seperti ketiadaannya.
*
Ia tidak bisa membuat wanita yang disayanginya
tersenyum bahagia dan wajahnya berbinar ceria.
*
Wanita yang dicintainya (ternyata) tidak
mencintainya dengan sepenuh hati, atau hanya
mencintainya dengan separuh hati.
*
Kekasihnya berpaling ke lain hati, mencari
kehangatan lelaki lain, mencari pelukan lelaki lain.
*
Wanita yang dipujanya (diam-diam) mengagumi,
memuji-muji, memuja kelebihan cowok lain,
terlebih di depan matanya sendiri, lalu
memandang rendah dirinya.
*
Wanita idaman hatinya hanya mencintai hanya
saat memerlukannya, jika tidak sedang butuh…
wanita itu berpaling ke pria lain.
*
Ia melihat wanita yang dikasihinya sedang
bermesraan, bergandengan tangan, berciuman,
dan/atau berselingkuh dengan pria lain.
*
Ia dibanding-bandingkan dengan pria lain,
terutama dalam masalah status, pekerjaan, dan…
uang (harta).
*
Ia merasa dikhianati oleh wanita yang begitu
dikaguminya dikasihinya, disayanginya, dan
dicintainya.
*
Ia ditinggalkan, dicampakkan, ditelantarkan, atau
ditinggal pergi begitu saja, diputuskan secara
sepihak oleh wanita yang amat dicintainya.
*
Ia (merasa) dicintai oleh wanita yang salah, pada
saat yang salah (di waktu yang tidak tepat), dan di
tempat yang salah.
*
Ia setia, namun kekasihnya tak setia.
*
Cinta wanita kepadanya dihiasi dengan kepalsuan.
Maksudnya, wanita itu mencintainya karena ia
memiliki harta, kedudukan, popularitas.
Singkatnya, wanita itu mau dan mencintai karena
sang Pria “memiliki dunia”. Setelah semuanya
tiada, pria itu ditinggalkan begitu saja.
*
Cinta wanita kepadanya dibingkai dengan
kehampaan. Maksudnya, wanita itu hanya
berpura-pura saja mencintainya, atau menjadikan
dirinya semata hanya sebagai pelampiasan,
pelarian, pelabuhan sementara. Ungkapan “Dalam
dunia percintaan, kepura-puraan adalah hal yang
amat menyakitkan!” terasa kebenarannya.
*
Ia terlalu dikekang atau diatur oleh kekasihnya.
*
Ia harus selalu menuruti atau membenarkan
semua kemauan, keinginan, saran, nasihat,
pendapat dari wanita yang amat dicintainya.
*
Wanita yang disayanginya berubah menjadi baik
hanya jika “ada maunya”.
*
Ia melihat wanita yang amat dicintainya sedang
menangis atau bersedih hati.
*
Ia tidak bisa membantu wanita yang dikasihinya
saat wanita tersebut benar-benar memerlukan
pertolongannya.
Sosok pria sebagai seorang pengajar, guru,
dosen, atau tutor, ia akan menangis atau bersedih
hati jika:
*
Ia tidak bisa membuat muridnya memahami atau
mengerti apa yang diajarkannya.
*
Ia menyaksikan muridnya gagal dalam ujian,
tidak lulus dalam mata pelajaran/kuliah yang
diberikannya. Kesedihan ini akan terasa begitu
mendalam jika murid-muridnya gagal di dalam
menghadapi “ujian Kehidupan”.
*
Ia melihat muridnya gagal dalam hidup dan
kehidupannya.
*
Ia tidak bisa membuat muridnya lebih baik dari
dirinya.
*
Ia tidak bisa membuat muridnya lebih pandai dari
dirinya.
*
Ia tidak bisa membuat muridnya lemah lembut
dalam bertutur kata, dewasa dalam bersikap, arif
dalam memilih, dan bijaksana dalam
memutuskan.
*
Ia melihat atau mendengar muridnya terlibat di
dalam dunia hitam, seperti: kasus asusila,
narkoba, kriminal, dsb.
*
Ia melihat muridnya menjadi sosok yang dijauhi
masyarakat, seperti: koruptor (berdasi),
pengusaha yang curang, buronan, pelacur, dsb.
*
Apa yang diajarkannya hanya dihafalkan sebatas
teori dan tidak diaplikasikan di dalam kehidupan
nyata.
*
Apa yang diajarkannya disalahgunakan, atau
dengan kata lain, ilmu yang diajarkannya
digunakan untuk kejahatan.
Sosok pria sebagai seorang pelajar/mahasiswa ia
akan menangis, kecewa, dan/atau bersedih hati
jika:
*
Ia dipaksa masuk ke jurusan yang sebenarnya
kurang/tidak disukainya. Contoh kasus: orang
tuanya ingin agar ia jadi dokter, sehingga ia
dimasukkan ke fakultas kedokteran. Padahal
sebenarnya ia ingin menjadi pebisnis yang hebat.
*
Ia tidak lulus ujian.
*
Ia gagal diterima di sekolah pilihannya.
*
Ia dikatakan atau dianggap bodoh oleh guru/
dosen atau teman-temannya.
*
Ia tidak diterima di dalam pergaulan dengan
teman sebayanya.
*
Ia dilarang tahu banyak hal oleh guru/dosennya,
atau dikatakan belum saatnya kamu tahu tentang
hal ini, padahal sebenarnya ia ingin menjadi ahli
dalam hal itu.
*
Ia seorang pelajar/mahasiswa yang berprestasi
dan berbakat, namun kurang/tidak didukung oleh
sarana-prasarana dan fasilitas yang memadai.
*
Pemikiran atau pendapatnya (yang telah sesuai
dengan berbagai literatur terbaru dan terpercaya)
disalahkan, tidak diterima, diacuhkan begitu saja
hanya gara-gara ia belum senior, masih belum
bergelar, dsb.
*
Karya tulisnya diplagiat (dijiplak, ditiru seluruhnya,
di-copy paste) oleh orang lain.
*
Ia dianggap orang yang aneh dan unik hanya
gara-gara perilakunya, perkataanya,
pemikirannya, pendapatnya aneh dan unik juga.
*
Sosok pria sebagai seorang pemuka/tokoh
agama ia akan menangis, kecewa, dan/atau
bersedih hati jika:
*
Dirinya sendiri ternyata jauh dari Allah, atau
belum sepenuhnya menjalankan perintah agama
yang dianutnya.
*
Putra/putrinya sulit diatur, sukar dinasihati, tidak
bersikap sesuai ajaran agama.
*
Ia melihat umatnya bergelimang di dalam dosa
dan kemaksiatan.
*
Ia tidak bisa membuat jamaah/gembalanya
menjadi lebih baik dan lebih tercerahkan
hidupnya.
*
Ayat-ayat kitab suci tidak diaplikasikan di dalam
kehidupan sehari-hari.
*
Tempat ibadah hanya sebagai simbol atau
pelengkap, tidak dimakmurkan, tidak digunakan,
dan tidak dimaksimalkan fungsinya.
*
Ibadah hanya dilakukan sebatas ritual atau
seremoni rutin belaka.
*
Banyak orang yang melakukan kejahatan atas
nama agama dan Tuhan.
*
Banyak orang yang saling membenci,
bermusuhan, bertikai, membeda-bedakan hanya
karena berbeda agama.
*
Agama (termasuk ayat-ayat dari kitab suci) hanya
digunakan sebagai topeng, kedok, atau senjata
yang memudahkan atau memuluskan jalan untuk
mencari popularitas/uang, meraih jabatan,
melangsungkan pernikahan, melanggengkan
bisnis, dan semata demi kepentingan duniawi.
*
Agama dipisahkan dari kehidupan sehari-hari.
Inilah yang mengakibatkan berkembangnya
paham sekuler dan hedonisme.
*
Ada orang yang mengaku sebagai orang suci,
utusan Tuhan, atau Nabi.
*
Ada orang yang menjual diri demi sesuap nasi.
*
Ada orang yang rela menukar keyakinan
agamanya demi memperoleh kesenangan/nikmat
duniawi.
*
Ada orang yang tidak beragama, atau tidak yakin
sepenuhnya kepada (kasih sayang) Allah.
Sosok pria sebagai seorang kepala negara,
pemimpin, atau pejabat (yang ideal dan berhati
nurani) ia akan menangis, kecewa, bersedih hati
jika:
*
Pornografi, pornoaksi, dan semua hal yang
bersifat porno dan asusila begitu merebak serta
meracuni berbagai sendi kehidupan dan merusak
generasi muda di negeri ini.
*
KKN (korupsi, kolusi, dan nepotisme) masih ada
dan merajalela di negeri ini.
*
Ia tidak dapat berlaku adil kepada rakyatnya.
*
Biaya pendidikan mahal dan tak terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
*
Berbagai fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan
tidak dapat dinikmati oleh semua warga negara.
*
Sumber daya alam negeri ini dikuasai oleh
investor asing.
*
Kemiskinan dan pengangguran masih melanda
negeri ini.
*
Keputusannya membawa penderitaan atau
menyengsarakan banyak orang.
*
Negeri ini masih saja “dijajah” atau “dikuasai” oleh
bangsa asing. Bentuk-bentuk penjajahan modern
dapat berupa: ekonomi, budaya, ideologi, hiburan
(entertainment), teknologi, komunikasi, dsb.
*
Banyak kaum muda yang bermalas-malasan,
tidak produktif, konsumtif, dan hanya sebagai
penganut hedonisme dan korban teknologi
modern.
*
Negeri ini menjadi sasaran teroris, sarang teroris,
disebut teroris, atau menjadi korban dari
terorisme global.
Sosok pria sebagai seorang sahabat sejati, ia akan
menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
*
Dikhianati, terutama oleh orang-orang
terdekatnya.
*
Dimanfaatkan oleh siapapun dalam bentuk
apapun.
*
Tidak ada seorangpun yang menolongnya saat ia
memerlukan bantuan.
*
Diputuskan, diasingkan, dikucilkan dari pergaulan
tanpa sebab atau alasan yang jelas.
*
Difitnah secara keji, terutama oleh orang yang
selama ini dipercayainya.
Sosok pria sebagai “musuh Tuhan”, teroris,
atheis, penjahat, atau koruptor, ia akan menangis,
bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
*
Banyak orang yang bertaubat dan dekat dengan
Allah.
*
Banyak wanita yang menutupi auratnya,
berjilbab, dan menjaga kesucian serta harga
dirinya.
*
Para pejabat menjadi jujur, tidak lagi mau disuap,
diberi gratification.
*
Birokrasi di negeri ini menjadi begitu cepat dan
dipermudah.
*
Supremasi hukum ditegakkan, sehingga
semuanya sama dihadapan hukum.
Sosok pria sebagai seorang petani, ia akan
menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
*
Hasil panennya kurang menggembirakan dan
tidak begitu melimpah, sehingga hasilnya tidak
dapat mencukupi kebutuhan dirinya dan
keluarganya.
*
Hama (wereng, tikus, dsb) merusak sawah
ladangnya, sehingga gagal panen.
*
Harga pupuk mahal.
Sosok pria sebagai seorang nelayan, ia akan
menangis, bersedih hati, terluka, atau kecewa jika:
*
Hasil tangkapannya sedikit, sehingga tidak bisa
untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan
keluarganya.
*
Harga bahan bakar, terutama solar, menjadi
mahal.
*
Gelombang laut pasang, sehingga ia tidak bisa
melaut seperti biasa.
Sosok pria sebagai seorang pedagang,
pengusaha, pebisnis, ia akan menangis, bersedih
hati, terluka, atau kecewa jika:
*
Mengalami kebangkrutan yang sampai
mengakibatkan dirinya harus memulai lagi dari
awal atau dari nol.
*
Tidak ada yang menggantikan dirinya atau
mewarisi usahanya.
*
Terjadi resesi dan krisis global, sehingga harga
bahan baku menjadi tak terjangkau.
Sosok pria sebagai seorang peneliti, ilmuwan,
cendekiawan, ia akan menangis, bersedih hati,
terluka, atau kecewa jika:
*
Hasil penelitiannya tidak dapat bermanfaat bagi
umat manusia.
*
Ia dipersulit atau tidak diberi fasilitas, dana,
bantuan untuk melakukan risetnya.
*
Perhatian serta apresiasi masyarakat dan
pemerintah amat kurang di bidang
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Padahal majunya suatu negara salah satunya
adalah karena pengembangan riset dan teknologi.
*
Kesejahteraan dirinya sendiri dan keluarganya
kurang/tidak diperhatikan, diabaikan begitu saja
oleh negara/pemerintah, sementara pikiran,
waktu, dan tenaganya “diperas” untuk terus
meneliti dan berkarya.
Sosok pria yang berprofesi sebagai seorang
penulis, sastrawan, seniman, budayawan,
pekerja seni, perupa, musisi, fotografer,
programmer, dan juga profesi lainnya (terutama
di bidang sastra dan seni budaya) yang belum
tersebut di artikel ini, ia akan menangis, bersedih
hati, terluka, atau kecewa jika:
*
Tidak ada atau kehabisan ide untuk memulai
berkarya. Atau mengalami kebuntuan ide di
tengah-tengah berkarya, yang menyebabkan
karyanya tidak dapat terselesaikan dengan
sempurna.
*
Ide atau hasil karyanya dibajak, disalahtafsirkan,
tidak diapresiasi secara layak, atau tidak diakui
sebagai suatu karya (bercitarasa seni).
*
Hasil karyanya dinilai rendah atau dihargai amat
murah, tidak sesuai dengan kualitas, mutu, atau
nilai karya itu yang sebenarnya.
Perlu diketahui, minimnya bantuan, dukungan,
dan perhatian pemerintah di bidang sastra dan
seni budaya telah membuat negeri ini kehilangan
jatidirinya sebagai negeri yang berbudaya

ciri2 wanita penghuni surga.

Tentunya setiap wanita Muslimah ingin
menjadi ahli Surga. Pada hakikatnya wanita
ahli Surga adalah wanita yang taat kepada
Allah dan Rasul-Nya. Seluruh ciri-cirinya
merupakan cerminan ketaatan yang dia
miliki. Di antara ciri-ciri wanita ahli Surga
adalah :
1. Bertakwa.
2. Beriman kepada Allah, Malaikat-Malaikat-
Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, hari
kiamat, dan beriman kepada takdir yang baik
maupun yang buruk.
3. Bersaksi bahwa tiada ilah yang berhak
disembah kecuali Allah, bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya,
mendirikan shalat, menunaikan zakat,
berpuasa di bulan Ramadlan, dan naik haji
bagi yang mampu.
4. Ihsan, yaitu beribadah kepada Allah
seakan-akan melihat Allah, jika dia tidak
dapat melihat Allah, dia mengetahui bahwa
Allah melihat dirinya.
5. Ikhlas beribadah semata-mata kepada
Allah, tawakkal kepada Allah, mencintai Allah
dan Rasul-Nya, takut terhadap adzab Allah,
mengharap rahmat Allah, bertaubat kepada-
Nya, dan bersabar atas segala takdir-takdir
Allah serta mensyukuri segala kenikmatan
yang diberikan kepadanya.
6. Gemar membaca Al Qur’an dan berusaha
memahaminya, berdzikir mengingat Allah
ketika sendiri atau bersama banyak orang
dan berdoa kepada Allah semata.
7. Menghidupkan amar ma’ruf dan nahi
mungkar pada keluarga dan masyarakat.
8. Berbuat baik (ihsan) kepada tetangga,
anak yatim, fakir miskin, dan seluruh
makhluk, serta berbuat baik terhadap hewan
ternak yang dia miliki.
9. Menyambung tali persaudaraan terhadap
orang yang memutuskannya, memberi
kepada orang, menahan pemberian kepada
dirinya, dan memaafkan orang yang
mendhaliminya.
10. Berinfak, baik ketika lapang maupun
dalam keadaan sempit, menahan amarah
dan memaafkan manusia.
11. Adil dalam segala perkara dan bersikap
adil terhadap seluruh makhluk.
12. Menjaga lisannya dari perkataan dusta,
saksi palsu dan menceritakan kejelekan
orang lain (ghibah).
13. Menepati janji dan amanah yang
diberikan kepadanya.
14. Berbakti kepada kedua orang tua.
15. Menyambung silaturahmi dengan karib
kerabatnya, sahabat terdekat dan terjauh.
Demikian beberapa ciri-ciri wanita Ahli Surga
yang kami sadur dari kitab Majmu ’ Fatawa
karya Syaikhul Islam Ibnu Tamiyyah juz 11
halaman 422-423. Ciri-ciri tersebut bukan
merupakan suatu batasan tetapi ciri-ciri
wanita Ahli Surga seluruhnya masuk dalam
kerangka taat kepada Allah dan Rasul-Nya.
Allah Ta ’ala berfirman :
“ … dan barangsiapa taat kepada Allah dan
Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya
ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya
sungai-sungai sedang mereka kekal di
dalamnya dan itulah kemenangan yang
besar. ” (QS. An Nisa’ : 13).

kenangan n rindu

Tinggal Kenangan

Malam yg begitu sepi
sunyi senyap tnpa penghuni
tanpa bintang tanpa bulan
semua tak menampakkan wujud nya
Aku duduk tersudut meratapi kisah cinta yang
begitu pahit
kisah cinta yang hanya tinggal kenangan
kenangan yang sangat indah
kenangan antara kau dan aku
Ku sayang kau
ku cinta kau
ku rindu kau
Kau pergi tinggal kan smua rasa itu
kau pergi tinggal luka di hati ku
pergi jauh dan tak kan pernah kembali
tanpa perdulikan yang slalu merindukan mu
Akan kah rasa ini ku buang jauh
akan kah kenangan itu dapat mengobati ku
mengobati smua perih karena ku merindukan mu
Aku tak mengerti dengan smua ini
aku tak tau apa yg sudah terjadi
yang aku tau
aku tlah kehilangan dirimu

Puisi Rindu

Jika bintang-bintang sudah tidak dapat lagi
menemani,
biarlah ku nikmati kesunyian ini …..
Jika puisi indah sudah tak dapat lagi mewakili
perasaan ini,
biarlah ku nikmati kehampaan ini …..
Mungkin air mata yang tulus
akan lebih bermakna daripada tawa penuh dusta
… ..
Semoga kerinduan ini kan segera berakhir,
Seiring ku dapatkan kerinduan baru yang lebih
bermakna,
Dan dapat membuat ku bahagia …..

kumpulan pantun

Pantun nasehat..
Banyak sayur dijual di pasar
Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan
Kalau harimau sedang mengaum
Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah
Manis jangan lekas ditelan
Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.
Buah berangan dari Jawa
Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan
Di tepi kali saya menyinggah
Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat
Tumbuh merata pohon tebu
Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah
Anak ayam turun sepuluh
Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan
Anak ayam turun delapan
Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju
Ada ubi ada talas
Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana
Jalan kelam disangka terang
Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci
Bunga mawar bunga melati
Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya
Ilmu insan setitik embun
Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati
Ke hulu membuat pagar,
Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.
Tiap nafas tiadalah kekal
Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
Kalau bulan rindukan mentari
tentu malam akan rindu siang
kalau hati cinta Ilahi
tentu dirinya akan merasa tenang
apalah artinya harta yang melimpah
kalau dirundung sakit
lemah tak berdaya
Hidup manusia hanyalah sekali
waktu tak terasa dijemput mati
kerakusan insan tak kan pernah berhenti
kecuali kubur telah mengunci diri hingga nanti
Air dan api slalu berlawanan
langit dan bumi adalah berjauhan
kalau hati penuh kedengkian
siapalah orang yang akan mau berteman

Sunday 30 May 2010

seruan azan

lengking suaramu
mengaung di telinga tuliku
adalah sebuah sirine panggilanMu
kututup rapat telingaku
tapi raung suaramu
melumpuhkan tuli hatiku
segera kupintal pintal air
kukecup kesejukanya
di telaga itu nurani kuputihkan
kubasuh,
muka yang penuh debu kemungkaran
tangan yang lumut akan keserakahan
kaki yang berlumpur kemunafikan
maka kutengadahkan tangan,
tengadah do'a
semoga matahatiku tak terpejam
menatap keagunganMu Tuhan.

jihad di jalanmu

Raut wajah berhias cahaya
Tutur kata selembut sutera
Haus iman karena taqwa
Itulah ciri wanita solehah
Dalam tafakkur ia berdoa
Dengan lafadz lembut ia baca
basmallah
Seraya tunduk kepada Allah Taala
Membuat ia kian pasrah kepada Allah
semata
Senja di telaga
Bermahkotakan sinar kemuning dari
pancarannya
Hanya kepada Allah semata ia
bertaqwa
Hanya kepada Rabb tempat ia berkeluh
kesah
Dalam hati ia bertasbih
Dalam raga ia berjanji
Satu tujuan yang harus diraih
Berjihad di jalan Allah selama hidup
hingga mati
pengen tau aja..