Nonton iklan bentar ya...!!!

Sunday 14 August 2011

4 Sifat Penghuni Surga

Setiap muslim sangat menginginkan
kebahagiaan abadi di surga kelak.
Kenikmatannya tiada terkira. Dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﺎَﻣ َﻦﻴِﺤِﻟﺎَّﺼﻟﺍ ﻯِﺩﺎَﺒِﻌِﻟ ُﺕْﺩَﺪْﻋَﺃ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﺎَﻗ ْﺕَﺃَﺭ َﻦْﻴَﻋ َﻻ ، ْﺖَﻌِﻤَﺳ َﻥُﺫُﺃ َﻻَﻭ ، َﻻَﻭ ٍﺮَﺸَﺑ ِﺐْﻠَﻗ ﻰَﻠَﻋ َﺮَﻄَﺧ ، ْﻥِﺇ ﺍﻭُﺀَﺮْﻗﺎَﻓ ْﻢُﺘْﺌِﺷ ) ْﻢُﻬَﻟ َﻰِﻔْﺧُﺃ ﺎَﻣ ٌﺲْﻔَﻧ ُﻢَﻠْﻌَﺗ َﻼَﻓ ٍﻦُﻴْﻋَﺃ ِﺓَّﺮُﻗ ْﻦِﻣ ( “Allah berfirman: Aku sediakan bagi
hamba-hamba-Ku yang sholeh surga
yang tidak pernah dilihat oleh mata,
tidak pernah didengar oleh telinga
dan tidak pernah terbetik dalam hati
manusia.” Bacalah firman Allah Ta’ala, “Tak seorang pun mengetahui
berbagai nikmat yang menanti, yang
indah dipandang sebagai balasan bagi
mereka, atas apa yang mereka
kerjakan.” (QS. As Sajdah: 17) (HR.
Bukhari no. 3244 dan Muslim no. 2824) Ada pelajaran penting dari surat Qaaf
(surat yang biasa dibaca Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam saat
khutbah Jum’at[1]) mengenai sifat- sifat penduduk surga. Ada 4 sifat
penduduk surga yang disebutkan
dalam surat tersebut sebagai berikut, ٍﺪﻴِﻌَﺑ َﺮْﻴَﻏ َﻦﻴِﻘَّﺘُﻤْﻠِﻟ ُﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ِﺖَﻔِﻟْﺯُﺃَﻭ (31) ٍﺏﺍَّﻭَﺃ ِّﻞُﻜِﻟ َﻥﻭُﺪَﻋﻮُﺗ ﺎَﻣ ﺍَﺬَﻫ ٍﻆﻴِﻔَﺣ (32) َﻦَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ َﻲِﺸَﺧ ْﻦَﻣ ٍﺐﻴِﻨُﻣ ٍﺐْﻠَﻘِﺑ َﺀﺎَﺟَﻭ ِﺐْﻴَﻐْﻟﺎِﺑ (33) ِﺩﻮُﻠُﺨْﻟﺍ ُﻡْﻮَﻳ َﻚِﻟَﺫ ٍﻡﺎَﻠَﺴِﺑ ﺎَﻫﻮُﻠُﺧْﺩﺍ (34) ﺎَﻨْﻳَﺪَﻟَﻭ ﺎَﻬﻴِﻓ َﻥﻭُﺀﺎَﺸَﻳ ﺎَﻣ ْﻢُﻬَﻟ ٌﺪﻳِﺰَﻣ (35) “Dan didekatkanlah surga itu kepada
orang-orang yang bertakwa pada
tempat yang tiada jauh (dari mereka).
Inilah yang dijanjikan kepadamu,
(yaitu) kepada setiap hamba yang selalu kembali (kepada Allah) lagi memelihara (semua peraturan- peraturan-Nya). (Yaitu) orang yang takut kepada Rabb yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat, masukilah surga itu dengan aman, Itulah hari kekekalan.
Mereka di dalamnya memperoleh apa
yang mereka kehendaki; dan pada sisi
Kami ada tambahannya.” (QS. Qaaf:
31-35) Ada empat sifat yang disebutkan
dalam ayat yang mulia ini, yaitu: (1) awwab (hamba yang kembali pada
Allah), (2) hafiizh (selalu memelihara aturan Allah), (3) takut pada Allah, dan (4) datang dengan hati yang muniib (bertaubat). Sifat Pertama: Awwab Yang dimaksud dengan awwab
adalah kembali pada Allah dari
maksiat kepada ketaatan pada-Nya,
dari hati yang lalai mengingat-Nya
kepada hati yang selalu mengingat-
Nya. ‘Ubaid bin ‘Umair rahimahullah
mengatakan, “Awwab adalah ia
mengingat akan dosa yang ia lakukan
kemudian ia memohon ampun pada
Allah atas dosa tersebut.” Sa’id bin Al Musayyib[2] rahimahullah berkata, “Yang dimaksud awwab
adalah orang yang berbuat dosa lalu
ia bertaubat, kemudian ia terjerumus
lagi dalam dosa, lalu ia bertaubat.” Sifat Kedua: Hafiizh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma
mengatakan, “Ia menjaga amanat
yang Allah janjikan untuknya dan ia
pun menjalankannya.” Qotadah rahimahullah mengatakan,
“Ia menjaga kewajiban dan nikmat
yang Allah janjikan untuknya.” Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, “Perlu diketahui nafsu itu ada dua kekuatan yaitu kekuatan offensive (menyerang) dan kekuatan
defensive (bertahan). Yang dimaksud dengan awwab adalah kuatnya offensive dengan kembali pada Allah, mengharapkan ridho-Nya dan taat pada-Nya. Sedangkan hafiizh adalah kuatnya defensive yaitu menahan diri dari maksiat dan hal yang terlarang. Jadi hafiizh adalah menahan diri dari larangan Allah, sedangkan awwab adalah menghadap pada Allah dengan melakukan ketaatan pada-Nya.” Sifat Ketiga: Takut pada Allah Dalam firman Allah (yang artinya),
“Orang yang takut kepada Rabb yang
Maha Pemurah sedang Dia tidak
kelihatan (olehnya)”, terkandung
makna pengakuan akan adanya Allah,
akan rububiyah-Nya, akan ketentuan- Nya, akan ilmu dan pengetahuan Allah
yang mendetail pada setiap keadaan
hamba. Juga di dalamnya terkandung
keimanan pada kitab, rasul, perintah
dan larangan Allah. Begitu pula di
dalamnya terkandung keimanan pada janji baik Allah, ancaman-Nya, dan
perjumpaan dengan-Nya. Begitu pula
di dalamnya terkandung keimanan
pada janji baik Allah, ancaman-Nya,
dan perjumpaan dengan-Nya.
Seseorang dikatakan takut pada Allah (Ar Rahman) haruslah dengan
memenuhi hal-hal yang telah
disebutkan tadi. Sifat Keempat: Datang dengan hati
yang muniib Yang dimaksudkan dengan datang
dengan hati yang muniib dijelaskan
oleh Ibnu ‘Abbas radhiyallahu
‘anhuma, “Kembali (dengan
bertaubat) dari bermaksiat pada Allah,
melakukan ketaatan, mencintai ketataan tersebut dan menerimanya.” Intinya yang dimaksud dengan sifat
penghuni surga yang keempat adalah
kembali kepada Allah dengan hati
yang selamat, bertaubat pada-Nya,
dan tunduk pada-Nya. Semoga dengan mengetahui empat
sifat penghuni surga ini membuat kita
semakin dekat pada Allah, bertaubat,
menjauhi maksiat dan kembali taat
pada-Nya. Sehingga kita dapat
berjumpa dengan Allah dengan hati yang selamat. Aamiin Yaa Mujibas
Saailin. -Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat-a

No comments: