Nonton iklan bentar ya...!!!

Sunday 14 August 2011

Beberapa Alasan MengapaManusia TidakBoleh Sombong!

1. Sedikit cahaya dari Allah SWT
lebih berarti dari cahaya manapun.
Sedikit hidayah Allah SWT yang
masuk ke dalam hatimu, lebih
berarti dari petunjuk manusia yang
mananpun. Sedikit ilmu dari Allah yang kamu terima, lebih berarti
dari ilmu manusia manapun. Sedikit
harta yang kamu terima dari Allah,
lebih berarti dari harta manusia
yang manapun. Yang ada padamu
semua serba sedikit, terutama ilmu, lalu apa yang mau kau
sombongkan ? 2. Ketajaman mata rohani, lebih
tajam dari benda tajam yang
manapun. Sedikit kata-kata yang
penuh keikhlasan, kejujuran,
kebenaran, lebih tajam dan lebih
bermakna dari ribuan kata-kata yang penuh kebohongan, apa lagi
kesombongan ! Bila mata hatimu
masih tumpul, karena penuh
dengan penyakit hati, maka
banyak-banyaklah istigfar, mohon
ampun kepadaNya, jauhkan hatimu dari kesombongan sekecil
apapun. Apa itu kesombongan ?
Meremehkan orang lain dan tak
mau menerima kebenaran ! 3. Kebenaran apapun yang kamu
sampaikan pada orang lain yang
membencimu, akan sia-sia. Ibarat
angin lalu di tengah padang pasir
yang tandas, tak berbekas apapun.
Dan jangan sombong dengan kebenaran atau kepinteran yang
kau miliki, apa lagi sampai
membodoh-bodohi orang lain,
seakan kau penjadi orang yang
sangat pinter dengan membodohi
orang lain, padahal tidak ! Seandainya kau pinterpun tetap
tak boleh membodoh-bodohi orang
lain, apa hakmu membodohi orang
lain ? Orang yang pinter bahkan
biasanya lebih rendah hati, lebih
menghormati orang lain dan lebih tawadu, seperti ilmu padi, semakin
berisi semakin merunduk ! Lalu
mengapa kamu sombong ? 4. Kebenaran manusia bersipat
relatif dan orang bisa
membantahnya dengan kebenaran
yang lain yang sipatnya relatif
pula. Selama kebenaran yang
datang dari manusia sipatnya tidak ada yang absolut, kebenaran
mutlak hanya milik Allah SWT. Jadi
kalau ada manusia merasa diri
paling benar, paling pinter tanda-
tanda kesombongan ada pada
dirinya. Yang repot, sudah kapir, sombong lagi, dengan menyatakan
dirinya : ” Saya kapir ! ” dengan
bangganya, seakan berkata : ”
Kalau saya kapir, kau mau apa ? ”
Ini orang kok sombong amat
yakh ? Padahal akhir perjalanannya hanya menjadi
bangkai dan di akherat termasuk
orang yang merugi. Masih mau
sombong ? 5. Telah banyak kesalahan dan
dosa yang kamu perbuat, saat
inilah perlunya kerendahan hati/
tidak sombong dan memohon
petunjukNya dan beristigfar/
mohon ampunanNya. Kesalahan sangat manusiawi, jangan takut
salah, tapi jangan sengaja berbuat
salah. Dan jangan sombong dengan
kesalahan dan kekapiran ! Jangan
seperti Iblis, hanya karena
diciptakan dari api, sudah sombong ! Iblis merasa lebih mulia
dari Adam As yang diciptakan dari
tanah, sehingga Iblis membantah/
menolak perintah Tuhan untuk
sujud pada Adam ! 6. Nabi Muhammad SAW sebagai
manusia sempurna/insan kamil
saja di musuhi ummatnya yang
kapir, apa lagi kamu manusia biasa
yang seringkali disengaja atau
tidak disengaja menyakiti orang lain, pasti banyak yang tak suka
padamu. Dan sampai saat ini
betapa banyak manusia yang tak
beriman kepada beliau, bukan
hanya tak beriman, tapi juga
melecehkan, menghinanya, menghujatnya, mencaci makinya.
Jadi kalau kamu dihina atau dicaci
maki orang itu belum apa-apa.
Jangan-jangan kamu dinina,
memang hina beneran. Siapa sih
manusia hina ? Ya manusia yang merasa dirinya mulia, merasa suci.
Padahal orang yang mulai dan suci
adalah orang yang rendah hati,
bukan orang orang yang sombong ! 7. Kamu bukan Muhammad SAW
yang bertemu Allah dalam malam
Isra’ mi’raj. Kamu bukan Musa AS
yang diajak berbicara oleh Allah
SWT. Kamu bukan Ibrohim AS yang
mencari dan diselamatkan Allah ketika di bakar oleh Namruz. Kamu
bukan Nuh AS yang penuh
kesabaran menjalankan agama
Allah dan tetap mensyiarkan
agamaNya, walaupun yang
beriman sedikit. Kamu bukan Ayub AS yang mendapat ujian begitu
berat dengan penyakit yang
bertahun tahun, namun tetap sabar
dan iklas kepadaNya. Kamu bukan
Adam AS yang di usir oleh Allah dan
segera mohon ampun kepadaNya dan diampuni olehNya. Kamu
bukan wali yang dimuliakan Allah,
karena ketaatan ibadahnaya yang
begitu banyak mereka lakukan.
Kamu bukan sufi yang menyintai
Allah dengan ketulusan hati dan kesabaran jiwa. Kamu bukan
Malaikat yang sangat patuh atas
semua perintah Allah sejak
diciptakan sampai ditiadakan.
Kamu hanya hamba Allah yang
amat kecil dan hina dihadapanNya, tak lebih dari itu. Nah apa yang
mau kau sombongkan ? 8. Para Auliya dan orang orang
yang sholeh mendekati Allah SWT
dengan caranya masing-masing,
kamu tak mesti mengikuti cara-
cara mereka. maka untukmu
adalah : Dekati Allah SWT dengan caramu sendiri dan kebiasaanmu
sendiri dan itu tak perlu
mengasingkan diri ke gunung-
gunung atau masuk ke goa-goa
dan bertapa di sana ! Allah bisa di
dekati di mana-mana, karena memang Dia ada di mana-mana
dan jangan lupa, Allah SWT lebih
dekat dari urat nadimu sendiri. Dan
jangan katakan : ” Saya sudah
dekat kepada Allah SWT ! ” Itu
kesombongan ! Mengapa ? Karena yang mengatahui kedekatanmu
pada Allah, ya Allah sendiri, bukan
karena kata-kata-katamu dan
perbuatanmu. Nah masih mau
sombong juga ? 9. Di sini dan sekarang inilah
saatnya kamu berusaha mendekati
Allah SWT. Jika tidak, kapan lagi ?
Hari – harimu adalah hari- hari.
menuju ke kuburan, waktu-
waktumu yang tersisa akan menuju ke kuburan, usiamu
semakin lama semakin menjelang
kematian, rohmu semakin dekat
untuk kembali kepada asalnya
yaitu Allah SWT. Sudahkah kamu
simpan amalan-amalanmu ? Sudahkan kamu menyiapkan
bekal -bekalmu ? Sudahkah kamu
siap menjelang mautmu ?
Sudahkah kamu mengerjakan
kewajiban-kewajibanmu ?
Sudahkah kamu menghitung amalmu yang sang sedikit itu ?
Sudahkah kamu menghitung dosa-
dosamu yang sangat banyak itu ?
Di sini dan sekarang inilah saatnya
kamu lakukan itu semua ! Nah
masihkah kau mau sombong dengan kematianmu yang semakin
dekat ?

No comments: