Nonton iklan bentar ya...!!!

Thursday 18 August 2011

menjadi ayah idola

“Ya Tuhan kami, jadikanlah kami
berdua orang yang tundauk patuh
kepada Engkau (jadikanlah) diantara
anak cucu kami umat yang tunduk
patuh kepada Engkau dan
tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami.
Sesungguhnya Engkau Yang Maha
Penerima taubat lagi maha
penyayang.” (QS. Al Baqarah: 128) Keluarga idaman yang sering kita
sebut “keluarga sakinah mawadah
warahmah” tak luput dari peran
seorang ayah.sosoknya yang
bijaksana, disiplin dan problem solver
serta pelingdung keluarga, sangat rekat di sandang seorang ayah yang
teladan. Ayah sebagai kepala
keluarga mempunyai peran penting
mewujudkan semua mimpi masing-
masing individu keluarga. Seorang
anak membutuhkan sentuhan bijak sang ayah untuk lebih berani
mengekplorasi kemampuan dan
kelembutan sang ibu akan memberi
kenyamanan manjali hidupnya. Nabiyullah Ibrahim AS memberikan
teladan yang sangat baik dalam
membangun rumah tangganya, coba
kita hayati firman Allah di atas (QS.Al
Baqarah: 128) yang memohon
kepada Allah untuk keluarganya. Ada tiga hal yang bisa kita petik dari do’a
Nabiyullah Ibrahim AS untuk keluarga
dan umatnya tersebut: 1. Keislaman 2. Cara-cara dan tempat beribadah 3. Taubat Jika kita mendalami tiga hal itulah
yang mengantarkan terwujudnya
keluarga yang “sakinah,
mawadah,warohmah”. Pertama,
keislaman menjadi nilai dasar
ketauhidan dan pijakan tindakan keseharian, jelasnya ajaran Ilahi yang
memberi warna bagi pemikirnya.
Kedua, cara-cara dan tempat
beribadah, tidak hanya keyakinan
yang dibangun tapi tehnik meraihnya.
Ketiga adalah “pertaubatan” menjadi evaluasi yang efektik terhadap cara-
cara amal yang dilakukan, dengan
harapan Allah akan menjadi warna
sejuk dalam mengarungi bahtera
keluarga. Sebenarnya jika kita renungi
Nabiyullah Ibrahim AS dalam mewujudkan keluarga yang tuduk
dan patuh kepada Allah, Hasilnya
beliau mampu mendidik anak nya
(Ismail dan Ishak) untuk tunduk dan
patuh kepada Allah, Baitullah yang di
bangunya bersama anaknya Ismail telah menjadi central peribadatan
Umat Islam di seluruh dunia. Peran Ayah dalam Hidup Anak Dengan sederet pekerjaan orang tuan
diharapkan dapat memberikan waktu
kepada anaknya, Dalam suatu
penelitian, menyebutkan bahwa anak
yang terlibat dalam pengasuhan ank,
akan membentuk anak yang lebih mandiri dan berkompeten. Rasulullah
juga memberikan pesan kepada
orang tua yakni: “Setiap anak
dilahirkan dalam keadaan yang fitrah.
Kedua orang tuanya lah yang
menjadikan mereka nasrani, yahudi atau majusi” (HR. Bukhari) Sabda Rasulullah inipun didukung
oleh teori “tabula rasa” yang
berpendapat bahwa anak yang
dilahirkan dalam keadaan seperti
kertas putih, selanjudnya ia akan
menerima pengaruh dari di luar dari indra yang di milikinya, pengaruh
yang di maksudkan tersebut
berhubungan dengan proses
perkembangan intelektual dll,
peranan seorang anak dalam
keluaraga sebagai nahkoda dalam bahtera keluaraga, sebagai pemegang
keputusan ayah tentuny memiliki
peran besar. Setidak nya ada empat
peran dalam kehidupan anak, yang
meliputi: 1. Mempersiapkan masa depan,
pesiapan sang anak ke depan akan
sangat di tentukan bagaimana orang
tua mempersiapkan fasilitasnya, baik
secara mental maupun secara spiritual.
Adapun empati sang ibu akan membatu mendateksi kepribadianya,
bakat nya maupun kelebihannya 2. Teman bermain, lebih berani dan
berani mengeksplorasi kemampuan
anak, itulah sang ayah, sesuatu yang
membutuhkan tenaga ekstra
mungkin atau lebih ekstim/
menantang. Seorang anak akan merasa terlindungi bermain dengan
ayahnya. 3. Penyelesaian masalah, cenderung
mengakomodasi anak nya untuk
menyelesaikan masalah dari pada
membantu menyelesaikan sendiri
secara langsung. Pelajaran nya,
seorang anak akan mempu mandiri menyelesaikan masalah dalam
kehidupannya kedepan. 4. Pembimbing/Pemandu, Memberi
pengetahuan mana yang salah dan
mana yang benar, itu lah yang mesti
dilakukan seorang ayah juga ibu.
Anak akan merasa nyaman dan ayah
pun akan berwibawa, bukan di takuti. Empat peran ayah bagi kehidupan
anak tersebut di atas hendaklah
senantiasa di asah demi
kelangsungan kehidupan anak dan
masa depan nya. Buah hati kita adalah
harapan kita. Ada beberapa hak seorang ayah yang
akan mempengaruhi kepribadian
anak, yang di sampaikan Rasulullah,
yakni: “Hak bapak terhadap anak nya,
bahwa bapak mengajarkan anaknya
menulis dan membaca dan membaguskan namanya dan
menikahkan anaknya apabila sudah
baligh” (HR. Ibnu Hajar). Anak adalah anugerah sekaligus
amanah, maka berilah nama yang
bagus dan memiliki makna yang
bagus pula karena itu mengandung
do’a. Hak-hak itu akan menjadi
ketentraman anak kita, mereka akan
sangat merasa bangga dengan kita,
sehingga mereka akan menjadi anak
yang membanggakan bagi orang
tuanya. Ikhtiar yang tulus seorang ayah untuk membahagiakan istri dan
anaknya, akan membuahkan hasil
yang dasyat jika senantiasa belajar
dan mengasah kepribadian dan
kemampuan, sehingga anak dan istri
akan tetap dan terus bangga dengan menyenangkan hati dan memberi rasa
aman dan nyaman dalam segala
suasana

No comments: