Nonton iklan bentar ya...!!!

Saturday 28 July 2012

perutnya pada buncit makan semangka aja..

Perut buncit memang bisa mengganggu penampilan. Nah, kalau tak ingin punya perut buncit diet semangka layak dicoba. Semangka diklaim bagus untuk mengempeskan perut buncit. Kenapa semangka bagus untuk menghilangkan perut buncit? Itu karena semangka adalah makanan dengan kepadatan energi yang rendah dan kalorinya sangat kecil walaupun orang makan dalam jumlah banyak. Makanan dengan kepadatan energi yang rendah seperti semangka ini sangat berguna untuk penurunan berat badan karena dapat membuat orang kenyang tanpa menambahkan kalori terlalu banyak untuk total sehari-hari. Semangka memiliki kepadatan energi rendah karena kandungan airnya tinggi, yang juga dapat menghindari orang mengalami dehidrasi dan dapat mencegah keinginan untuk makan makanan penutup lain yang justru tinggi kalori. American Dietetic Association melaporkan bahwa semangka adalah 91 persen mengandung air. Kandungan air ini dapat bertindak sebagai diuretik alami. Sedangkan Mayo Clinic menjelaskan efek diuretik pada semangka membuat orang akan sering buang air kecil, sehingga mengurangi jumlah retensi air dalam tubuh. Retensi air dalam tubuh ini yang sering menyebabkan perut buncit. Menurut National Watermelon Promotion Board, 2 porsi mangkok irisan dadu semangka mengandung karbohidrat 21 g, gula 20 g, serta tidak mengandung lemak dan kolesterol. Tentu saja makanan yang secara alami bebas lemak akan lebih baik dimetabolisme oleh tubuh, sehingga mengurangi risiko kelebihan lemak di bagian tengah tubuh Anda alias perut buncit. Setiap porsi semangka juga menyediakan 30 persen dari kebutuhan harian seseorang untuk vitamin A sebagai beta-karoten, 25 persen untuk vitamin C dan 8 persen untuk kalium. Dan yang paling relevan untuk menurunkan berat badan adalah 2 porsi (mangkok) semangka hanya mengandung 80 kalori, seperti dilansir Livestrong, Selasa (22/2/2011). Untuk mendapatkan manfaatnya, semangka baik dikonsumsi sebagai jus tanpa gula pada waktu sarapan, makanan ringan (snack) menjelang makan siang, serta makanan penutup (dessert) setelah makan siang atau makan malam. Selain rendah kalori, semangka memiliki kelebihan lain yang bermanfaat untuk kesehatan dan juga menurunkan berat badan. Menurut Cleveland Clinic, antioksidan yang terkandung di dalam semangka dapat meningkatkan fungsi alami sistem kekebalan tubuh serta mengurangi risiko penyakit jantung. Bila dimakan sebagai bagian dari pola makan seimbang, semangka juga dapat mengurangi risiko stroke, batu ginjal, keropos tulang, diabetes dan kanker.

Thursday 19 July 2012

untukmu cintaku.."..sabar adalah kemenangan.."


Ketika kesendirian merajam hati… Termangu… dan ku terjebak dalam Suramnya dunia… Keheningan kini seakan setia temani ku kembali… Duhai engkau hati… Bersabarlah… “Sungguh menakjubkan perkara orang mukmin: yaitu jika mendapat kebahagiaan ia bersyukur karena itu yang terbaik baginya, jika tertimpah musibah ia pun bersyukur karena itu yang terbaik baginya.” [HR.Muslim] “Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah beserta orang- orang yang sabar.” [Al-Baqarah: 153]. Disaat yang tepat dia pun datang… Datang membawa berjuta keanggunan Ciptaan-MU… Memberi terang disaat ku butuhkan cahaya… Saat senyum,,, canda dan tawa menghangatkan kalbu… Sungguh indah duniaku saat itu… Saat ku perjuangkan cintaku… Bersamamu… Namun inilah perjalanan hidup yang harus ku lalui… Cobaan demi cobaan begitu deras bagai hujan… “allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” [ al-baqarah 286] Karena ini jalan yang KAU beri… dan aku tidak membencinya…. “jika kejahatan dibalas dengan kejahatan, maka itu adalah dendam…,jika kebaikan dibalas dengan kebaikan itu adalah perkara biasa…, jika kebaikan dibalas kejahatan itu adalah zalim…, tapi jika kejahatan dibalas dengan kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji.” “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” [ al-baqarah 216] Ya allah ku pasrahkan semua ini pada- MU… Karena ENGKAU yang maha membolak-balikkan hati kami… “Cukup allah menjadi saksi antaraku dan antaramu. DIA mengetahui apa yang dilangit dan dibumi.” [ al- ankabut 52] Maka janganlah kamu berputus asa… Karena sabar adalah kemenangan… Untukmu… Cintaku…

Wednesday 18 July 2012

KEMATIAN MATAHARI..

Misteri
Kematian Matahari dalam Al-Quran
Silahkan di Resapi.
ُﺮﻳِﺪْﻘَﺗ َﻚِﻟَﺫ ﺎَﻬَّﻟ ٍّﺮَﻘَﺘْﺴُﻤِﻟ ﻱِﺮْﺠَﺗ ُﺲْﻤَّﺸﻟﺍَﻭ
ِﻢﻴِﻠَﻌْﻟﺍ ِﺰﻳِﺰَﻌْﻟﺍ Dan Matahari berjalan ke tempat
Peristirahatannya. Itu adalah
keputusan dari Yang Mahakuasa,
Yang Maha Mengetahui. (Surah Ya Sin, 3 Matahari telah memancarkan panas
selama sekitar 5 miliar tahun sebagai
akibat dari reaksi kimia konstan
berlangsung pada permukaannya.
Pada saat yang ditentukan oleh Allah
di masa depan, reaksi ini pada akhirnya akan berakhir, dan Matahari
akan kehilangan semua energi dan
akhirnya Mati. dalam konteks itu, ayat
di atas dapat dijadikan acuan bahwa
pada suatu hari energi matahari akan
segera berakhir. (Allah maha tahu akan kebenarannya). Kata Arab “limustaqarrin” dalam ayat
ini merujuk pada tempat tertentu
atau waktu. Kata “tajrii”
diterjemahkan sebagai “berjalan,”
juga bermakna seperti “untuk
bergerak, untuk bertindak cepat, untuk bergerak, mengalir.” Tampaknya dari arti kata bahwa
Matahari akan terus dalam
perjalanannya dalam ruang dan
waktunya, tetapi pergerakan ini akan
berlanjut sampai waktu tertentu yang
telah ditetapkan. Ayat “Ketika matahari dipadatkan dalam
kegelapan,” (QS. at-takwir, 1) yang
muncul dalam deskripsi Hari Kiamat,
memberitahu kita bahwa seperti
waktu itu akan datang. Waktu
tersebut hanya diketahui oleh Allah. Kata Arab “taqdiiru,” diterjemahkan
sebagai “keputusan” dalam ayat
tersebut, termasuk makna seperti
“untuk menunjuk, untuk
menentukan nasib sesuatu, untuk
mengukur.” dengan ungkapan dalam ayat 38 dari Surah Ya Sin, kita
diberitahu bahwa masa hidup
Matahari terbatas pada jangka waktu
tertentu, yang ditahbiskan oleh Allah.
ﺎَﻬَﻧْﻭَﺮَﺗ ٍﺪَﻤَﻋ ِﺮْﻴَﻐِﺑ ِﺕﺍَﻭﺎَﻤَّﺴﻟﺍ َﻊَﻓَﺭ ﻱِﺬَّﻟﺍ ُﻪّﻠﻟﺍ
َﺲْﻤَّﺸﻟﺍ َﺮَّﺨَﺳَﻭ ِﺵْﺮَﻌْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ﻯَﻮَﺘْﺳﺍ َّﻢُﺛ َﺮْﻣَﻷﺍ ُﺮِّﺑَﺪُﻳ ﻰًّﻤَﺴُّﻣ ٍﻞَﺟَﻷ ﻱِﺮْﺠَﻳ ٌّﻞُﻛ َﺮَﻤَﻘْﻟﺍَﻭ
َﻥﻮُﻨِﻗﻮُﺗ ْﻢُﻜِّﺑَﺭ ﺀﺎَﻘِﻠِﺑ ﻢُﻜَّﻠَﻌَﻟ ِﺕﺎَﻳﻵﺍ ُﻞِّﺼَﻔُﻳ Allah-lah Yang meninggikan langit
tanpa tiang (sebagaimana) yang
kamu lihat, kemudian dia
bersemayam di atas ‘Arasy, dan
menundukkan matahari dan bulan.
Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah
mengatur urusan (makhluk-Nya),
menjelaskan tanda-tanda
(kebesaran-Nya), supaya kamu
meyakini pertemuan (mu) dengan
Tuhanmu. (QS. Ar-Ra’d, 2) ِﻞْﻴَّﻠﻟﺍ ﻲِﻓ َﺭﺎَﻬَّﻨﻟﺍ ُﺞِﻟﻮُﻳَﻭ ِﺭﺎَﻬَّﻨﻟﺍ ﻲِﻓ َﻞْﻴَّﻠﻟﺍ ُﺞِﻟﻮُﻳ
ٍﻞَﺟَﺄِﻟ ﻱِﺮْﺠَﻳ ٌّﻞُﻛ َﺮَﻤَﻘْﻟﺍَﻭ َﺲْﻤَّﺸﻟﺍ َﺮَّﺨَﺳَﻭ
َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ ُﻚْﻠُﻤْﻟﺍ ُﻪَﻟ ْﻢُﻜُّﺑَﺭ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻢُﻜِﻟَﺫ ﻰًّﻤَﺴُّﻣ
ٍﺮﻴِﻤْﻄِﻗ ﻦِﻣ َﻥﻮُﻜِﻠْﻤَﻳ ﺎَﻣ ِﻪِﻧﻭُﺩ ﻦِﻣ َﻥﻮُﻋْﺪَﺗ Dia memasukkan malam ke dalam
siang dan memasukkan siang ke
dalam malam dan menundukkan
matahari dan bulan, masing-masing
berjalan menurut waktu yang
ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, kepunyaan-
Nyalah kerajaan. dan orang-orang
yang kamu seru (sembah) selain
Allah tiada mempunyai apa-apa
walaupun setipis kulit ari. (Surah
Fatir, 13) Penggunaan kata “musamman”
dalam ayat di atas menunjukkan
bahwa masa hidup Matahari akan
berjalan untuk “jangka waktu
tertentu.” Analisis ilmiah tentang
akhir Matahari menjelaskan sebagai mengkonsumsi 4 juta ton materi
kedua, dan mengatakan bahwa
Matahari akan mati ketika bahan
bakar yang dimiliki semua telah
dikonsumsi oleh matahari. Panas dan cahaya yang dipancarkan
dari matahari adalah energi yang
dilepaskan seketika. Inti hidrogen
berubah menjadi helium dalam
proses fusi nuklir. Energi Matahari,
dan karena itu hidupnya, sehingga akan berakhir setelah bahan bakar
ini telah digunakan. (Allah maha
mengetahui kebenaran.) Laporan
berjudul “The death of the Sun” oleh
departemen Ilmu BBC News
mengatakan: … Matahari secara bertahap akan
mati. Sebagai inti bintang ke dalam
kehancuran, akhirnya akan menjadi
cukup panas untuk memicu atom lain
menyusunnya menjadi helium. Sebuah dokumenter, juga berjudul
“The death of the Sun,” disiarkan oleh
National Geographic TV,
Memberikan penjelasan sebagai
berikut:
Matahari menghasilkan panas dan menopang kehidupan di planet kita.
Tapi seperti manusia, Matahari juga
memiliki umur yang terbatas. Seiring
dengan penuaan bintang tersebut,
Matahari akan menjadi lebih panas
dan menguapkan semua lautan kita dan membunuh semua kehidupan di
planet Bumi … Matahari terus menjadi
lebih panas karena usia dan
membakar bahan bakar lebih cepat.
Suhu akan meningkat, akhirnya
memusnahkan kehidupan hewan, penguapan laut dan membunuh
semua kehidupan tanaman …
Matahari akan membengkak dan
menjadi bintang raksasa merah,
menelan planet-planet terdekat. daya
tarik gravitasinya akan mengurangi dan mungkin memungkinkan Bumi
melarikan diri. Pada akhirnya, ia akan
menyusut menjadi bintang kecil
putih, memancarkan cahaya selama
seminggu untuk ratusan miliar tahun. Para ilmuwan baru-baru ini
menguraikan struktur Matahari dan
menemukan apa yang terjadi di
dalamnya. Sebelum itu, tak ada yang
tahu bagaimana memperoleh energi
matahari atau bagaimana Matahari menghasilkan panas dan cahaya.
َﻥﻭُﺮَّﻛَﺬَﺘَﺗ َﻼَﻓَﺃ ﺎًﻤْﻠِﻋ ٍﺀْﻲَﺷ َّﻞُﻛ ﻲِّﺑَﺭ َﻊِﺳَﻭ … Pengetahuan Tuhanku meliputi
segala sesuatu. Maka apakah kamu
tidak dapat mengambil pelajaran
(daripadanya) ?” (QS. Al-An’aam, 80) ALLAHU AKBAR

AKU AKAN MENUNGGUMU sewaktu aku terjaga dari mimpi.. aku masih membilang hari… membillang sudah berapa hari kita tidak bertemu.. sudah berapa bulan kita tidak berjumpa… seperti dahulu… aku masih hidup di dalam kenangan kita… aku masih merasa nyalaan api cinta kita… aku masih merasa kau masih ada di sisi ku hakikat perpisahan masih lagi tidak dapat ku terima… aku masih mahu menghabiskan semua hidupku bersama dirimu.. mengapa kau tergamak menduakan diriku… mengapa perpisahan yang kau pinta… mengapa jarak yang memisahkan kita… mengapa kau meninggalkan diriku?? sedangkan aku masih mahu mencipta kenangan bersama dirimu… aku tahu aku masih di sini… setia menanti…. menanti pada yang tidak pasti… menunggu pada yang tidak akan hadir kembali.. untuk menyalakan api cinta kita yang sudah terpadam.. aku tahu kau sedang bahagia bersama dirinya… senyumanmu yang pernah mencairkan hatiku.. kini menjadi miliknya… renungan matamu yang pernah menyapa mataku… kini sedang menyapa matanya… aku masih tidak jemu menunggu dirimu… masih tidak jemu menanti dirimu… seperti yang pernah aku janji.. AKU AKAN MENUNGGUMU

jauhilah api neraka..walaupun hanya bersedekah dgn biji kurma

Bagaikan sebuah pohon yang rindang, sedekah paling tidak memiliki tujuh cabang. Masing- masing cabang tersebut saling terkait dan komprehensif dalam kesatuan. Jika satu cabang dieksplorasi dengan melupakan enam cabang lainnya, maka yang muncul adalah keparsialan dan kekomprehensifannya akan hilang. Sementara itu, jika semua cabang tersebut dijelaskan secara proporsional, yang muncul adalah keindahan, kesempurnaan dan kekomprehensifan makna sedekah. Cabang pertama sedekah adalah mendahulukan keluarga dekat dibandingkan pihak lain. Mengenai hal ini, lebih dari dua belas kali Alquran menegaskan. Di antaranya firman Allah SWT (yang artinya), “Dan berikanlah kepada keluarga- keluarga dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur- hamburkan (hartamu) dengan boros.” (QS. Al-Israa’: 26). Penegasan yang sama juga dapat ditemui di dalam beberapa hadis, di antaranya sabda Rasul SAW: “Sedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah dan sedekah kepada keluarga dekat adalah dua sedekah (yaitu) satu sedekah dan satu lagi penyambung tali persaudaraan.” (HR. Tirmidzi). Cabang kedua, melakukan sedekah dengan moderat. Allah SWT mensifati hamba-hamba-Nya yang penyayang dengan beberapa kriteria, salah satunya sebagai berikut: “Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak berlebihan dan tidak pula kikir, yang demikian itu adalah yang di tengah- tengah (moderat).” (QS. Al-Furqan: 67). Dalam ayat lain Allah SWT berfirman: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan janganlah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan menyesal.” (QS. Al-Israa’: 29). Cabang ketiga, sedekah dengan cara sembunyi-sembunyi lebih utama dibandingkan dengan terang- terangan. Hal tersebut semata-mata untuk menjauhkan diri dari sifat riya (pamer) dan menjaga keikhlasan. Memang diperbolehkan bersedekah terbuka untuk mendorong pihak lain ikut bersedekah, namun sedekah dengan cara tersebut umumnya kurang elok dan tidak jarang melebihi kepatutan. Keempat, sedekah dilakukan di kala sehat bukan dalam keadaan sakit atau sekarat. Hal tersebut agar sedekah yang dilakukan benar dan rasional (QS. Al-Munafiqun: 10). Kelima, mengetahui bahwa bersedekah hukumnya sunah dan di luar sedekah terdapat zakat yang hukumnya wajib. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan seseorang yang telah memiliki harta cukup satu nisab dan dimiliki sempurna selama setahun dapat mendahulukan kewajiban zakat, kemudian melakukan berbagai sedekah dan bukan kebalikannya. Keenam, sedekah memiliki banyak keutamaan (fadhilah). Diantaranya: memberikan rasa bahagia, mengobati penyakit hati, menjadikan harta bersih dan tumbuh, mendapat balasan kebaikan yang bersifat langsung di dunia, mendapatkan balasan tidak langsung di akhirat dan pelipatan pahala sedekah hingga tujuh ratus kali di sisi Allah SWT (QS Al-Baqarah: 261). Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, “Bersedekahlah kalian walau hanya dengan sebiji kurma, sebab sedekah dapat memenuhi kebutuhan orang yang lapar dan menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi). Ketujuh, sedekah dapat dilakukan melalui berbagai cara tidak hanya dengan menginfakkan harta benda. Hal tersebut karena senyuman yang baik adalah sedekah, nasehat dan kata-kata yang baik adalah sedekah, nafkah yang kita berikan kepada anak dan istri adalah kewajiban dan juga sedekah, berbagi ilmu pengetahuan adalah sedekah dan lain sebagainya. Dalam kaitan ini Rasulullah SAW bersabda, “Jauhilah api neraka walaupun hanya dengan (bersedekah) sebiji kurma, barang siapa yang tidak dapat mendapatkannya maka ia dapat (melakukannya) melalui perkataan yang baik.” (HR. Bukhari-Muslim).

Rahasia hidup

Rahasia hidup berkah, sukses, dan bahagia 1. Menjaga Wudhu. 2. Shalat Tahajud dan Witir. 3. Shalat Fardhu Berjamaah. 4. Tadabur Al-Quran. 5. Shalat Dhuha. 6. Puasa Senin-Kamis. 7. Bersedekah.

Sunday 15 July 2012

siapa qarin itu..?

Qarin adalah jin yang dicipta oleh Allah sebagai pendamping manusia. Boleh dikatakan ia sebagai "kembar" manusia. Setiap manusia yang dilahirkan ke dunia ini pasti ada qarinnya sendiri. Rasulullah s.a.w. sendiri tidak terkecuali. Cuma bezanya, qarin Rasulullah adalah muslim. Manakala yang lainnya adalah kafir. Pada umumnya qarin yang kafir ini kerjanya mendorong dampingannya membuat kejahatan. Dia membisikkan was-was, melalaikan solat, berat nak baca al-Quran dan sebagainya. Malah ia bekerja sekuat tenaga untuk menghalang dampingannya membuat ibadah dan kebaikan. Untuk mengimbangi usaha qarin ini Allah utuskan malaikat. Ia akan membisikkan hal-hal kebenaran dan mengajak membuat kebaikan. Maka terpulanglah kepada setiap manusia membuat pilihan mengikut pengaruh mana yang lebih kuat. Walau bagaimanapun orang-orang Islam mampu menguasai dan menjadikan pengaruh qarinnya lemah tidak berdaya. Caranya dengan membaca "Bismillah" sebelum melakukan sebarang pekerjaan, banyak berzikir, membaca al-Quran dan taat melaksanakan perintah Allah. Sabda Rasulullah s.a.w. daripada Abdullah Mas'ud r.a. maksudnya: "Setiap kamu ada Qarin daripada bangsa jin, dan juga Qarin daripada bangsa malaikat. Mereka bertanya: "Engkau juga ya Rasulullah." Sabdanya: "Ya aku juga ada, tetapi Allah telah membantu aku sehingga Qarin itu dapat kuislamkan dan hanya menyuruh aku dalam hal kebajikan sahaja." (Riwayat Ahmad dan Muslim) Aisyah r.ha. menceritakan bahawa pada suatu malam Rasulullah s.a.w. keluar dari rumahnya (Aisyah), Aisyah berkata: "Aku merasa cemburu." tiba-tiba Baginda berpatah balik dan bertanya: "Wahai Aisyah apa sudah jadi, apakah engkau cemburu?" Aku berkata: "Bagaimana aku tidak cemburu orang yang seumpama engkau ya Rasulullah." Sabda Baginda: "Apakah engkau telah dikuasai oleh syaitan?" Aku bertanya: "Apakah aku ada syaitan?" Sabda Baginda: "Setiap insan ada syaitan, iaitu Qarin." Aku bertanya lagi: "Adakah engkau pun ada syaitan ya Rasulullah?" Jawab Baginda: "Ya, tetapi Allah membantuku sehingga Qarinku telah masuk Islam." (Riwayat Muslim) Di dalam hadis lain daripada Ibnu Umar r.a., sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud: "Aku dilebihkan daripada Nabi Adam a.s. dengan dua perkara, iaitu pertama syaitanku kafir lalu Allah menolong aku sehingga dia Islam. Kedua, para isteriku membantu akan daku tetapi syaitan Nabi Adam tetap kafir dan isterinya membantu ia membuat kesalahan." (Riwayat Baihaqi) Ibn Muflih al-Muqaddasi menceritakan: Suatu ketika syaitan yang mendampingi oran beriman, bertemankan syaitan yang mendampingi orang kafir. Syaitan yang mengikuti orang beriman itu kurus, sedangkan yang megikuti orang kafir itu gemuk. Maka ditanya mengapa engkau kurus, "Bagaimana aku tidak kurus, apabila tuanku masuk ke rumah dia berzikir, makan dia ingat Allah, apabila minum pun begitu." Sebaliknya syaitan yang mengikuti orang kafir itu pula berkata: "Aku sentiasa makan bersama dengannya dan begitu juga minum." Qarin akan berpisah dengan "kembar"nya hanya apabila manusia meninggal dunia. Roh manusia akan ditempatkan di alam barzakh, sedangkan qarin terus hidup kerana lazimnya umur jin adalah panjang. Walau bagaimanapun, apabila tiba hari akhirat nanti maka kedua- duanya akan dihadapkan ke hadapan Allah untuk diadili. Tetapi qarin akan berlepas tangan dan tidak bertanggungjawab atas kesesatan atau kederhakaan manusia.

khilafku...

khilaf 1 Malam ini ku rasakan hancur hatiku Mengenang kebodohanku Yang terus memberi Dan berharap menanti Hingga ku lupa yang sepantasnya ku cari Dalam sepi dunia ini Aku menyesali khilafku Dalam sepi yang terus ku sebut namamu Walau sakit di setiap waktu Ku tak pernah menyadari Kesalahan yang akhirnya hancurkanku Bersama bahagiaku Penyesalan ini seaakan tiada guna Tak mampu rubah segala Yang telah terucap…yang telah terbuat…dan yang telah berakhir Di sini akhirnya jua ku mengerti Makna yang telah ku tinggalkan Dan semua yang tak ku mengerti Ingin ku akhiri hingga hari ini Sampai akhirnya ku dapat menatap matahari Dengan tegar… Dan takkan tertunduk lesu Hingga ku katakan padanya Aku bisa lupakanmu… khilafku 2.. Kini.. Setiap ku mengingatmu.. Slalu kurindukan segala apa yang ada pada dirimu.. Saat dimana kau mencoba mengundang senyum dan tawaku.. bahkan mengundang tangis dan marahku.. Mungkin itu terlihat kekanak- kanakan.. tapi percayalah kini ku merindukan semua itu.. pernah tersirat dalam hati ini.. Bahwa ternyata ku menyesali segala yang telah terjadi.. telah menyakitimu adalah hal yang paling ku sesali dan menyiksaku kini.. namun ap daya ku? Ku tak bisa memaksakan hati.. Kini, semua yang dulu kita pernah lakukan hanya tinggal kenangan.. tapi ku takkan menyesali ini semakin larut.. Karena semakin ku ingat dirimu. . Semakin ku rasa sakit dan bersalahku padamu.. Maafkan Segala khilafku selama ini

Thursday 12 July 2012

Pantaskah anda mengeluh ?? Padahal anda telah dikaruniai sepasang lengan yang kuat untuk mengubah dunia. Layakkah anda berkeluh kesah ?? Padahal anda telah dianugerahi kecerdasan yang memungkinkan anda untuk membenahi segala sesuatunya.Apakah anda bermaksud untuk menyia-nyiakan semuanya itu ?? lantas menyingkirkan beban dan tanggung jawab anda? Janganlah kekuatan yang ada pada diri anda, terjungkal karena anda berkeluh kesah. Ayo tegarkan hati anda. Tegakkan bahu. Jangan biarkan semangat hilang hanya karena anda tidak tahu jawaban dari masalah anda tersebut. Jangan biarkan kelelahan menghujamkan keunggulan kamu. Ambillah sebuah nafas dalam-dalam. Tenangkan semua alam raya yang ada dalam benak anda. Lalu temukan lagi secercah cahaya dibalik awan mendung. Dan mulailah ambil langkah baru. Sesungguhnya, ada orang yang lebih berhak mengeluh dibanding anda. Sayangnya suara mereka parau tak terdengar, karena mereka tak sempat lagi untuk mengeluh. Beban kehidupan yang berat lebih suka mereka jalani daripada mereka sesali. Jika demikian masihkan anda lebih suka mengeluh daripada menjalani tantangan hidup ini ??

sebuah renungan

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh .~RENUNGAN ~. Ulurkan bantuanmu kepada semua orang semampumu,yang bukan dalam hal keburukan,luruskan niat,kita beri maaf,saling memaafkan... Allah sangat luas AmpunanNya..Mengapa insan tertentu...begitu sulitnya untuk memaafkan...dan meminta maaf. Kedua sifat diatas tidak mudah untuk dimiliki oleh orang tertentu..Karena untuk memiliki keduanya dibutuhkan kesungguhan dan keriusan dalam diri setiap orang untuk selalu memperbaiki kondisi hatinya.Biasanya seorang yang merasa dirugikan,terzalimi,teraniaya oleh orang lain tertentu didalam hatinya muncul kebencian yang besar.Dan kebencian itu perlahan tapi pasti akan memunculkan keinginan membalas dendam kepada orang yang telah menyakitinya..itu. Oleh sebab itu,menjadi pemaaf bukanlah perkara mudah bagi orang tertentu,karena untuk menjadi pemaaf,seseorang harus memiliki kelapangan dada,jiwa besar,keikhlasan hati,bukannya panas hati.. Memaafkan berarti melupakan dan mengubur dalam -dalam kesalahan orang lain kepada kita..juga Begitu pula dengan meminta maaf.Inipun bukan sebuah perkara gampang,bagi orang tertentu..Meminta maaf membutuhkan kerendahan hati sekaligus membuang jauh-jauh rasa egoisme pribadi.Bagaimana mungkin seorang yang merasa dirinya paling benar,paling suci,paling baik mau meminta maaf?... Dalam hati kita seharusnya tak ada dendam,bahkan mengharap termasuk dirimu dan kalian bahwa semua orang akan memaafkan,kita,aku dan kalian.. Semoga jiwa kita kembali kepada kemurniannya.. Sendiri dalam keramaian,apa yang kau rasakan sebenarnya..insan sehingga dirimu seperti itu?,adakah dirimu merasa ada sesuatu yang hilang dalam dirimu yang membuatmu terguncang?..hati yang kacau? Yang dicari tak didapat,yang tidak diharapkan malah hadir dalam kehidupanmu,yang diinginkan terasa jauh untuk menggapainya,sedang yang tidak diharapkan terlalu dekat dalam jarak dan kehidupanmu...Orang yang dahulu pergi kini kau harapkan,sedangkan yang ada dalam kehidupanmu dirimu abaikan. Saat bertemu dengan orang-orang yang dirimu cintai (suami,istri,anak,sahabat,saudara),berusaha memperoleh kesempatan dalam kebersamaan,karena ketika dia pergi segalanya telah pergi.. Karena saat ini ketika kita mendapaatkan kebahagiaan.selalu bersyukur kepada Allah. Permintaan dan keinginan kita terkabul belum tentu membuat kita bahagia,karena Allah lebih tahu kebutuhan,hati kita daripada kita sendiri.Sehingga kita tidak seharusnya memaksakan diri agar keinginan kita doa kita terkabulkan oleh Allah. Usahlah kita gundah gulana,berbaik sangkalah kepada Allah. Wahai insan,tidakkah kita rasakan melihat keindahan langit,kesuburan bumi,keluasan laut,hutan menghijau..diantara tanda-tanda kebesaran,kekuasaan Allah. Tumbuhlah kehalusan perasaan,jika kita inign merasakan..Tetapi kadang tekanan dan hati orang tertentu menjadi longgar tali hubungan hati dengan alam,pudar..hilang dari kata bersyukur,sampai tidak bisa merasakan keindahan alam semesta tanpa cacat.. Jika hati ini tidak ada keindahan batin,bagaimana bisa merasakannya... Sifat benci,dendam,iri,dan sifat buruk lainnya bagaimana bisa hatinya punya rasa kasih sayang dan cinta..Tidak diharapkan Allah mengambil Kasih SayangNya kepada diri kita.. Tidak ada yang kita miliki di dunia ini,termasuk diri.Ini semuanya harus menjadi keyakinan.Sehingga tidak membuat kita sombong,takabur..ketika memiliki harta,berilmu,dst..Demikian juga hal itu tidak menjadikan kita bersedih hati,menderita,dan frustasi karunia nikmat Allah diambilNya.Setiap hal yang terjadi pada kita atas seijin Allah.Dan kita berharap nikmat iman,nikmat Islam tetap terpatri sampai akhir hayat kita.Aamiin. Wallahu A'lam. Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

Wednesday 11 July 2012

Menanti ramadhan


Ya Allah Kau datangkan lagi Ramadhan buatku Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang lalu Hari hari Mu masih saja kulalui Tanpa isi Tanpa makna Tanpa syukur Bahkan dengan sikap Takabur Kadang kami masih saja lupa bahwa Engkaulah Penentu Kadang kami masih saja merasa kebenaran itu hanya punyaku Yang lain bukan makhlukMU, Yang lain bukan UmatMU Dalam Doaku...... Sering kusampaikan dengan memaksa Seolah akulah yang lebih tahu,dariMU, Sang Mahatahu Doaku bukan harapan , tapi itu keharusan Dan ketika ada satu yang tak KAU kabulkan Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan

Sunday 1 July 2012

BERSABAR ITU INDAH..


Bersabar itu indah... Aku tu dah berusaha tuk setia.. Dan akupun tak pernah sedetikpun mengingikan kau pergi dr hatiku... ... Tapi ternyata kesetiaaku tak mampu.. membuat dirimu tetap disini dduk bersamaku... Mengisi ruang hatiku.. Meski ku mash sayang&cinta.. And kursimu jg masih tetap ada dihatiku, tapi dirimu skrg tlh berubah hingga sampai ku tak mengenalimu lagi... Biarlah kursimu kan ku simpan didalam gudang hatiku,dan takan pernah ku buka kecuali bl dirimu mang inginkan lagi duduk disini.. Entah kan berapa lama kau pergi tinggalkan ruang kosong dlm hatiku,ataukah mang ku harus mengisinya dgn yang lain,meski ku jg tak ingin... Kehangatan suaramu yg indah dulu kini kurasa dingin, sedingin hatiku yg mulai beku di terpa pantulan dinginya yg tlh kau ciptakan... Sebenernya aku tu sudah berusa tuk bersabar,tp ternyata bersabar itu sulit nya ,meski kata orang bersabar itu indah.. Maafkan aku ya, bila aku diam bkn berarti ku marah,tp ku hanya ingin hening sesaat,agar ku dapat menata hatiku kembali seperti dulu... Biarlah semua yg pernah ada biar ku lukis sbg bait kenangan,meski aku tak pernah menguburnya,karna rasa sayang itu indah... Dan hapuslah semua cerita tentangku,Namaku di hatimu and semua ceritaku yg pernah ada agar aku lebih tenang tampa hadirmu.. Pergilah kasih bila pilihanmu itu dpt membuatmu bahagia lebih dr ketika kau bersamaku.... Aku sudah rela, karna aku pun tak mau menjadi seorang ya EGO. Tak usahlah kau kembali padaku atau bertitip salam jika itu hanya sesuatu kebimbangan, krn salamu hya akan membuat ku sedih dan berduka.... Aku telah berhenti berharap padamu,karna adanya dirimu skg bukanlah yg pernah aku kenali dulu... km orang lain.. Biarlah mg ku takan bersedih lagi... Mudah2an aku sanggup menjadi seorang yg sangat sabar,karna bagaimanapun bersabar itu indah

ketenangan hati yang sesungguhnya hakiki..


Seiring dengan makin jauhnya zaman dari masa kenabian shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka semakin banyak pula kesesatan dan bid’ah yang tersebar di tengah kaum muslimin[1], sehingga indahnya sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan kebenaran makin asing dalam pandangan mereka. Bahkan lebih dari pada itu, mereka menganggap perbuatan-perbuatan bid’ah yang telah tersebar sebagai kebenaran yang tidak boleh ditinggalkan, dan sebaliknya jika ada sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dihidupkan dan diamalkan kembali, mereka akan mengingkarinya dan memandangnya sebagai perbuatan buruk. Sahabat yang mulia, Hudzaifah bin al-Yaman rahdiyallahu ‘anhu berkata, “Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh perbuatan-perbuatan bid’ah akan bermunculan (di akhir zaman) sehingga kebenaran (sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) tidak lagi terlihat kecuali (sangat sedikit) seperti cahaya yang (tampak) dari celah kedua batu (yang sempit) ini. Demi Allah, sungguh perbuatan-perbuatan bid’ah akan tersebar (di tengah kaum muslimin), sampai-sampai jika sebagian dari perbuatan bid’ah tersebut ditinggalkan, orang-orang akan mengatakan: sunnah (Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) telah ditinggalkan!”[2]. Keadaan ini semakin diperparah kerusakannya dengan keberadaan para tokoh penyeru bid’ah dan kesesatan, yang untuk mempromosikan dagangan bid’ah, mereka tidak segan-segan memberikan iming-iming janji keutamaan dan pahala besar bagi orang-orang yang mengamalkan ajaran bid’ah tersebut. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan kalau pada saat ini tidak sedikit kaum muslimin yang terpengaruh dengan propaganda tersebut, sehingga banyak di antara mereka yang lebih giat dan semangat mengamalkan berbagai bentuk zikir, wirid maupun shalawat bid’ah yang diajarkan para tokoh tersebut daripada mempelajari dan mengerjakan amalan yang bersumber dari petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat beliau radhiyallahu ‘anhum. Tentu saja ini termasuk tipu daya setan untuk memalingkan manusia dari jalan Allah Ta’ala yang lurus. Allah Ta’ala berfirman, {وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا} “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, yang mereka satu sama lain saling membisikkan perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)” (QS al-An’aam:112). Bahkan setan berusaha menghiasi perbuatan-perbuatan bid’ah dan sesat tersebut sehingga terlihat indah dan baik di mata manusia, dengan mengesankan bahwa dengan mengerjakan amalan bid’ah tersebut hati menjadi tenang dan semua kesusahan yang dihadapi akan teratasi (??!!). Pernyataan-pernyataan seperti ini sangat sering terdengar dari para pengikut ajaran-ajaran bid’ah tersebut, sebagai bukti kuatnya cengkraman tipu daya setan dalam diri mereka. Allah Ta’ala berfirman, {أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ} “Apakah orang yang dihiasi perbuatannya yang buruk (oleh setan) lalu ia menganggap perbuatannya itu baik, (sama dengan dengan orang yang tidak diperdaya setan?), maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya” (QS Faathir:8). Sumber Ketenangan dan Penghilang Kesusahan yang Hakiki Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala wajib meyakini bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman, {الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ} “Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28). Artinya: dengan berzikir kepada Allah Ta’ala segala kegalauan dan kegundahan dalam hati mereka akan hilang dan berganti dengan kegembiraan dan kesenangan[3]. Bahkan tidak ada sesuatupun yang lebih besar mendatangkan ketentraman dan kebahagiaan bagi hati manusia melebihi berzikir kepada Allah Ta’ala[4]. Salah seorang ulama salaf berkata, “Sungguh kasihan orang-orang yang cinta dunia, mereka (pada akhirnya) akan meninggalkan dunia ini, padahal mereka belum merasakan kenikmatan yang paling besar di dunia ini”. Maka ada yang bertanya, “Apakah kenikmatan yang paling besar di dunia ini?” Ulama ini menjawab, “Cinta kepada Allah, merasa tenang ketika mendekatkan diri kepada-Nya, rindu untuk bertemu dengan-Nya, serta merasa bahagia ketika berzikir dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya”[5]. Inilah makna ucapan yang masyhur dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah – semoga Allah Ta’ala merahmatinya – , “Sesungguhnya di dunia ini ada jannnah (surga), barangsiapa yang belum masuk ke dalam surga di dunia ini maka dia tidak akan masuk ke dalam surga di akhirat nanti”[6]. Makna “surga di dunia” dalam ucapan beliau ini adalah kecintaan (yang utuh) dan ma’rifah (pengetahuan yang sempurna) kepada Allah Ta’ala (dengan memahami nama-nama dan sifat-sifat-Nya dengan cara baik dan benar) serta selalu berzikir kepada-Nya, yang dibarengi dengan perasaan tenang dan damai (ketika mendekatkan diri) kepada-Nya, serta selalu mentauhidkan (mengesakan)-Nya dalam kecintaan, rasa takut, berharap, bertawakkal (berserah diri) dan bermuamalah, dengan menjadikan (kecintaan dan keridhaan) Allah Ta’ala satu-satunya yang mengisi dan menguasai pikiran, tekad dan kehendak seorang hamba. Inilah kenikmatan di dunia yang tiada bandingannya yang sekaligus merupakan qurratul ‘ain (penyejuk dan penyenang hati) bagi orang-orang yang mencintai dan mengenal Allah I[7]. Demikian pula jalan keluar dan penyelesaian terbaik dari semua masalah yang dihadapi seorang manusia adalah dengan bertakwa kepada Allah Ta’ala, sebagaimana dalam firman-Nya, {وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجاً. وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ} ”Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar (dalam semua masalah yang dihadapinya), dan memberinya rezki dari arah yang tidak disangka-sangkanya” (QS. ath-Thalaaq:2-3). Ketakwaan yang sempurna kepada Allah tidak mungkin dicapai kecuali dengan menegakkan semua amal ibadah, serta menjauhi semua perbuatan yang diharamkan dan dibenci oleh Allah Ta’ala[8]. Dalam ayat berikutnya Allah berfirman, {وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْراً} “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya kemudahan dalam (semua) urusannya” (QS. ath-Thalaaq:4). Artinya: Allah akan meringankan dan memudahkan (semua) urusannya, serta menjadikan baginya jalan keluar dan solusi yang segera (menyelesaikan masalah yang dihadapinya)[9]. Adapun semua bentuk zikir, wirid maupun shalawat yang tidak bersumber dari petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, meskipun banyak tersebar di masyarakat muslim, maka semua itu adalah amalan buruk dan tidak mungkin akan mendatangkan ketenangan yang hakiki bagi hati dan jiwa manusia, apalagi menjadi sumber penghilang kesusahan mereka. Karena semua perbuatan tersebut termasuk bid’ah[10] yang jelas-jelas telah diperingatkan keburukannya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya semua perkara yang diada-adakan adalah bid’ah, dan semua bid’ah adalah sesat, dan semua yang sesat (tempatnya) dalam neraka”[11]. Hanya amalan ibadah yang bersumber dari petunjuk al-Qur’an dan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bisa membersihkan hati dan mensucikan jiwa manusia dari noda dosa dan maksiat yang mengotorinya, yang dengan itulah hati dan jiwa manusia akan merasakan ketenangan dan ketentraman. Allah Ta’ala berfirman, {لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ} “Sungguh Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, mensucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur-an) dan Al Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata” (QS. Ali ‘Imraan:164). Makna firman-Nya “mensucikan (jiwa) mereka” adalah membersihkan mereka dari keburukan akhlak, kotoran jiwa dan perbuatan-perbuatan jahiliyyah, serta mengeluarkan mereka dari kegelapan-kegelapan menuju cahaya (hidayah Allah I)[12]. Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman, {يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ} “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu (al-Qur’an) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada (hati manusia), dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS Yuunus:57). Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan perumpaan petunjuk dari Allah Ta’ala yang beliau bawa seperti hujan baik yang Allah Ta’ala turunkan dari langit, karena hujan yang turun akan menghidupkan dan menyegarkan tanah yang kering, sebagaimana petunjuk Allah Ta’ala akan menghidupkan dan menentramkan hati manusia. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya perumpaan bagi petunjuk dan ilmu yang Allah wahyukan kepadaku adalah seperti air hujan (yang baik) yang Allah turunkan ke bumi…“[13]. Ketenangan Batin yang Palsu Kalau ada yang berkata, Realitanya di lapangan banyak kita dapati orang-orang yang mengaku merasakan ketenangan dan ketentraman batin (?) setelah mengamalkan zikir-zikir, wirid-wirid dan shalawat-shalawat bid’ah lainnya. Jawabannya: Kenyataan tersebut di atas tidak semua bisa diingkari, meskipun tidak semua juga bisa dibenarkan, karena tidak sedikit kebohongan yang dilakukan oleh para penggemar zikir-zikir/wirid-wirid bid’ah tersebut untuk melariskan dagangan bid’ah mereka. Kalaupun pada kenyataannya ada yang benar-benar merasakan hal tersebut di atas, maka dapat dipastikan bahwa itu adalah ketenangan batin yang palsu dan semu, karena berasal dari tipu daya setan dan tidak bersumber dari petunjuk Allah I. Bahkan ini termasuk perangkap setan dengan menghiasi amalan buruk agar telihat indah di mata manusia. Allah Ta’ala berfirman, {أَفَمَنْ زُيِّنَ لَهُ سُوءُ عَمَلِهِ فَرَآهُ حَسَنًا فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ} “Apakah orang yang dihiasi perbuatannya yang buruk (oleh setan) lalu ia menganggap perbuatannya itu baik, (sama dengan dengan orang yang tidak diperdaya setan?), maka sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya” (QS Faathir:8). Artinya: setan menghiasi perbuatan mereka yang buruk dan rusak, serta mengesankannya baik dalam pandangan mata mereka[14]. Dalam ayat lain Allah Ta’ala berfirman, {وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا} “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, yang mereka satu sama lain saling membisikkan perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)” (QS al-An’aam:112). Artinya: para setan menghiasi amalan-amalan buruk bagi manusia untuk menipu dan memperdaya mereka[15]. Demikianlah gambaran ketenangan batin palsu yang dirasakan oleh orang-orang yang mengamalkan zikir-zikir/wirid-wirid bid’ah, yang pada hakekatnya bukan ketenangan batin, tapi merupakan tipu daya setan untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah Ta’ala, dengan mengesankan pada mereka bahwa perbuatan-perbuatan tersebut baik dan mendatangkan ketentraman batin. Bahkan sebagian mereka mengaku merasakan kekhusyuan hati yang mendalam ketika membaca zikir-zikir/wirid-wirid bid’ah tersebut melebihi apa yang mereka rasakan ketika membaca dan mengamalkan zikir-zikir/wirid-wirid yang bersumber dari wahyu Allah Ta’ala. Padahal semua ini justru merupakan bukti nyata kuatnya kedudukan dan tipu daya setan bersarang dalam diri mereka. Karena bagaimana mungkin setan akan membiarkan manusia merasakan ketenangan iman dan tidak membisikkan was-was dalam hatinya? Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyyah membuat perumpaan hal ini[16] dengan seorang pencuri yang ingin mengambil harta orang. Manakah yang akan selalu diintai dan didatangi oleh pencuri tersebut: rumah yang berisi harta dan perhiasan yang melimpah atau rumah yang kosong melompong bahkan telah rusak? Jawabnya: jelas rumah pertama yang akan ditujunya, karena rumah itulah yang bisa dicuri harta bendanya. Adapun rumah yang pertama, maka akan “aman” dari gangguannya karena tidak ada hartanya, bahkan mungkin rumah tersebut merupakan lokasi yang strategis untuk dijadikan tempat tinggal dan sarangnya. Demikinlah keadaan hati manusia, hati yang dipenuhi tauhid dan keimanan yang kokoh kepada Allah Ta’ala, karena selalu mengamalkan petunjuk-Nya, akan selalu diintai dan digoda setan untuk dicuri keimanannya, sebagaimana rumah yang berisi harta akan selalu diintai dan didatangi pencuri. Oleh karena itu, dalam sebuah hadits shahih, ketika salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku membisikkan (dalam) diriku dengan sesuatu (yang buruk dari godaan setan), yang sungguh jika aku jatuh dari langit (ke bumi) lebih aku sukai dari pada mengucapkan/melakukan keburukan tersebut. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar, segala puji bagi Allah yang telah menolak tipu daya setan menjadi was-was (bisikan dalam jiwa)”[17]. Dalam riwayat lain yang semakna, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Itulah (tanda) kemurnian iman”[18]. Dalam memahami hadits yang mulia ini ada dua pendapat dari para ulama: - Penolakan dan kebencian orang tersebut terhadap keburukan yang dibisikkan oleh setan itulah tanda kemurnian iman dalam hatinya - Adanya godaan dan bisikkan setan dalam jiwa manusia itulah tanda kemurnian iman, karena setan ingin merusak iman orang tersebut dengan godaannya[19]. Adapun hati yang rusak dan kosong dari keimanan karena jauh dari petunjuk Allah Ta’ala, maka hati yang gelap ini terkesan “tenang” dan “aman” dari godaan setan, karena hati ini telah dikuasai oleh setan, dan tidak mungkin “pencuri akan mengganggu dan merampok di sarangnya sendiri”. Inilah makna ucapan sahabat yang mulia, Abdullah bin ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ketika ada yang mengatakan kepada beliau, “Sesungguhnya orang-orang Yahudi menyangka bahwa mereka tidak diganggu bisikan-bisikan (setan) dalam shalat mereka”. Abdullah bin ‘Abbas menjawab, “Apa yang dapat dikerjakan oleh setan pada hati yang telah hancur berantakan?”[20]. Nasehat dan Penutup Tulisan ringkas ini semoga menjadi motivasi bagi kaum muslimin untuk meyakini indahnya memahami dan mengamalkan petunjuk Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang hanya dengan itulah seorang hamba bisa meraih kebahagiaan dan ketenangan jiwa yang hakiki dalam kehidupannya. Allah Ta’ala berfirman, {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ} “Hai orang-orang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul-Nya yang mengajak kamu kepada suatu yang memberi (kemaslahatan)[21] hidup bagimu” (QS al-Anfaal:24). Imam Ibnul Qayyim – semoga Allah Ta’ala merahmatinya – berkata, “(Ayat ini menunjukkan) bahwa kehidupan yang bermanfaat (indah) hanyalah didapatkan dengan memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Maka barangsiapa yang tidak memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya maka dia tidak akan merasakan kehidupan (yang bahagia dan indah)…Maka kehidupan baik (bahagia) yang hakiki adalah kehidupan seorang yang memenuhi seruan Allah dan Rasul-Nya secara lahir maupun batin”[22]. Sebagai penutup, akan kami kutip nasehat Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu yang berbunyi, “Wahai saudarakau sesama muslim, waspada dan hindarilah (semua) bentuk zikir dan wirid bid’ah yang akan menjerumuskanmu ke dalam jurang syirik (menyekutukan Allah Ta’ala). Berkomitmenlah dengan zikir (wirid) yang bersumber dari (petunjuk) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yang berbicara bukan dengan landasan hawa nafsu, (melainkan dari wahyu Allah Ta’ala). Dengan mengikuti (petunjuk) beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, (kita akan meraih) hidayah Allah Ta’ala dan keselamatan (di dunia dan akhirat). (Sebaliknya) dengan menyelisihi (petunjuk) beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, menjadikan amal perbuatan kita tertolak (tidak diterima oleh Allah Ta’ala). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengerjakan suatu amalan (dalam agama Islam) yang tidak sesuai dengan petunjuk kami, maka amalan tersebut tertolak” (HSR Muslim)[23].