Nonton iklan bentar ya...!!!

Sunday 26 August 2012

selamat datang di kehidupan baru..


9 bulan Tubuhku menyulam sebuah mahakarya Mahakarya pemujaan cinta Dengan sebersit sukma melekat padanya Teraba denyut jantung indah bernada Mengalun lembut tenangkan jiwa Sesekali gerak tubuh nyata terasa Bergetar, bergelombang, bergeliat, gelitik raga Elus lembut sang penanam sentuh rasa Kedamaian hati menyembul dari balik duka Duka yang terkadang tiba ketika sakit mendera Hingga… Tepat hari mgg tggl 5 agustus 2012 pukul 12.45 Di sebuah ruang dingin yang terasa panas… Terdengar tangis teramat kuat nan indah…. Membahana… hingga tak kuasa mata ini membuncah… ucap syukur bercampur haru Selamat datang di dunia, Bidadariku… Untuk sesaat saja pejamkan dulu matamu, Sebelum terangnya sinar sang ruang menusuk pupil mungilmu… Dan tenanglah, biarkan dekapan cintaku memulai hari-harimu… kami berdoa Agar sehat panjang umurmu Bahagia kehidupan dalam genggammu.

Sunday 19 August 2012

Selamat tinggal ramadhan.selamat datang kemenangan.

Dikala rinduku belumlah usai Disaat hayat dalam doaku belumlah sempurna Kau beranjak dari dudukmu Membiarkanku dalam harapan yang masih tersisa Rasa inginku memelukmu erat-erat Dalam rahmat dan keberkahanMu Yang seanantiasa Kau sebarkan tanpa henti Kan kubasuh dalam renungan ku Saat Kau pancarkan cahaya dalam bulan nan mulia Mengharapkan ampunan dalam sujudku yang panjang Ingin ku hapus semua noda dan dosaku Ingin ku buang segala kotoran dalam rongga dadaku Meluruhkan jiwa yang sarat dengan kata maaf Tenggelam dalam tangisan penuh sesal Tak bisa kupungkiri Kau pasti kan pergi Meninggalkanku dalam kesendirian Hanya satu pintaku, Cepatlah kembali ! Tiada kata yang paling indah untuk melepasmu Selain rasa terimakasihku atas nikmatMu Yang begitu agung atas diriku, keluargaku dan sahabat-sahabatku Selamat tinggal Ramadhan Selamat datang Lebaran Semoga jiwa ini, raga ini, hati ini, dan rasa ini kembali menjadi fitri “Taqoballahu mina wa mingkum” Minal Aidin wal fa idzin, Mohon Maaf Lahir dan Batin hiks hiks2x. Huaaa Sedihny hatiku meninggalkan ramdhanmu ya rab. Semoga engkau pertemukan kami d rmdhan berikutny . Amiin

Friday 17 August 2012

Dialog Masalah Ketuhanan Yesus


silakan buka forum ini.. http://lintasagama.muslim- menjawab.com/2009/01/ dialog-masalah-ketuhanan- yesus.html?m=1

Thursday 16 August 2012

ramadhan berakhir aku pun menangis


ramadhan sebentar lg akan berakhir.. Semakin dekat harinya semakin takut n tak mau berpisah rasa d hati kian dekat penghujung ramadhan cucuran air mata tak dapat ku tahan lg.. Akankah aku dapat bertemu ramadhanku yg penuh berkah ini ..? Ketika terdengar sayu kecil mendayu .. allahu akbar... Allahu akbar.. Allahu akbar.. Apakah itu takbir idul fitri yg sudah datang d hadapanku... Gemuruh hati pun kian kencang tak terbendung lg ledakan yg d tahan d pelupuk mata. Air mata pun menetes tanpa d sadari lg Hati pun ikut terharu tersedu2.. Harapan dan asa pun terus d ucap zikir pun semakin d hidupkan pertemukanlah aku d ramadhan2 berikutnya karna cintaku sudah terpaut d ramadhanmu ya rab.. Ampuni dosa ku ini..

Memilih Pemimpin dan Menyikapi Manusia


Oleh Dr. H. Rusli Hasbi, MA Allah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 51-54: ﻯَﺭﺎَﺼَّﻨﻟﺍَﻭ َﺩﻮُﻬَﻴْﻟﺍ ﺍﻭُﺬِﺨَّﺘَﺗ ﺎَﻟ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃﺎَﻳ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ْﻢُﻬَّﻟَﻮَﺘَﻳ ْﻦَﻣَﻭ ٍﺾْﻌَﺑ ُﺀﺎَﻴِﻟْﻭَﺃ ْﻢُﻬُﻀْﻌَﺑ َﺀﺎَﻴِﻟْﻭَﺃ َﻦﻴِﻤِﻟﺎَّﻈﻟﺍ َﻡْﻮَﻘْﻟﺍ ﻱِﺪْﻬَﻳ ﺎَﻟ َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ ْﻢُﻬْﻨِﻣ ُﻪَّﻧِﺈَﻓ ٌﺽَﺮَﻣ ْﻢِﻬِﺑﻮُﻠُﻗ ﻲِﻓ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﻯَﺮَﺘَﻓ (51) ﺎَﻨَﺒﻴِﺼُﺗ ْﻥَﺃ ﻰَﺸْﺨَﻧ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ ْﻢِﻬﻴِﻓ َﻥﻮُﻋِﺭﺎَﺴُﻳ ْﻦِﻣ ٍﺮْﻣَﺃ ْﻭَﺃ ِﺢْﺘَﻔْﻟﺎِﺑ َﻲِﺗْﺄَﻳ ْﻥَﺃ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﺴَﻌَﻓ ٌﺓَﺮِﺋﺍَﺩ ْﻢِﻬِﺴُﻔْﻧَﺃ ﻲِﻓ ﺍﻭُّﺮَﺳَﺃ ﺎَﻣ ﻰَﻠَﻋ ﺍﻮُﺤِﺒْﺼُﻴَﻓ ِﻩِﺪْﻨِﻋ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ِﺀﺎَﻟُﺆَﻫَﺃ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُﻝﻮُﻘَﻳَﻭ(52)َﻦﻴِﻣِﺩﺎَﻧ ُﻝﻮُﻘَﻳَﻮْﻤُﻜَﻌَﻤَﻟ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ْﻢِﻬِﻧﺎَﻤْﻳَﺃ َﺪْﻬَﺟ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺍﻮُﻤَﺴْﻗَﺃ َﺪْﻬَﺟ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺍﻮُﻤَﺴْﻗَﺃ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ِﺀﺎَﻟُﺆَﻫَﺃ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺍﻮُﺤَﺒْﺻَﺄَﻓ ْﻢُﻬُﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ْﺖَﻄِﺒَﺣ ْﻢُﻜَﻌَﻤَﻟ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ْﻢِﻬِﻧﺎَﻤْﻳَﺃ َّﺪَﺗْﺮَﻳ ْﻦَﻣ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃﺎَﻳ(53)َﻦﻳِﺮِﺳﺎَﺧ ْﻢُﻬُّﺒِﺤُﻳ ٍﻡْﻮَﻘِﺑ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻲِﺗْﺄَﻳ َﻑْﻮَﺴَﻓ ِﻪِﻨﻳِﺩ ْﻦَﻋ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ﻰَﻠَﻋ ٍﺓَّﺰِﻋَﺃ َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ٍﺔَّﻟِﺫَﺃ ُﻪَﻧﻮُّﺒِﺤُﻳَﻭ ﺎَﻟَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻲِﻓ َﻥﻭُﺪِﻫﺎَﺠُﻳ َﻦﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟﺍ ْﻦَﻣ ِﻪﻴِﺗْﺆُﻳ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻞْﻀَﻓ َﻚِﻟَﺫ ٍﻢِﺋﺎَﻟ َﺔَﻣْﻮَﻟ َﻥﻮُﻓﺎَﺨَﻳ 54)ٌﻢﻴِﻠَﻋ ٌﻊِﺳﺍَﻭ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُﺀﺎَﺸَﻳ) Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. Maka kamu akan melihat orang- orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: “Kami takut akan mendapat bencana”. Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: “Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?” Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi. Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai- Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad di jalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS 5:51-54) Memilih Pemimpin ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃﺎَﻳ (Ya ayyuha allazina amanu,) Wahai orang-orang yang beriman,… Ini adalah seruan Allah khusus untuk mereka yang beriman, ُﺀﺎَﻴِﻟْﻭَﺃ ْﻢُﻬُﻀْﻌَﺑ َﺀﺎَﻴِﻟْﻭَﺃ ﻯَﺭﺎَﺼَّﻨﻟﺍَﻭ َﺩﻮُﻬَﻴْﻟﺍ ﺍﻭُﺬِﺨَّﺘَﺗ ﺎَﻟ ٍﺾْﻌَﺑ (la tattakhizu al-Yahuda wa an- Nashara auliya-a, ba’dhuhum auliya-u ba’dhin.) …janganlah sekali-kali kamu mengangkat orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin kamu. Apa hikmah di balik pelarangan itu? Sebelumnya kita harus ketahui bahwa kaum Yahudi dan Nasrani tidak pernah senang dengan keberadaan kita umat Islam dan agama yang kita anut. Mereka baru senang jika kita memeluk dan mengikuti ajaran mereka. Kalau mereka diangkat menjadi pemimpin umat Islam, itu berarti mereka diberikan peluang untuk melaksanakan misi-misi mereka, yaitu menghancurkan akidah umat Islam dan menjadikan kita penganut-penganut agama mereka. Allah telah memberikan warning kepada kita dalam surat al-Baqarah, yaitu walan tardha ‘anka al-Yahudu wala an-Nashara hatta tattabi’a milltahum….Mereka orang-orang Yahudi tidak akan pernah ridha dan senang kepadamu sampai kamu mengikuti agama, sistem nilai, dan pola berpikir mereka. Ini cukup menjadi peringatan bagi kita agar lebih selektif dalam memilih pemimpin. Jangan sampai kita memberi peluang untuk mereka yang jelas-jelas memusuhi kita dari dulu. ﻱِﺪْﻬَﻳ ﺎَﻟ َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥِﺇ ْﻢُﻬْﻨِﻣ ُﻪَّﻧِﺈَﻓ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ْﻢُﻬَّﻟَﻮَﺘَﻳ ْﻦَﻣَﻭ 51)َﻦﻴِﻤِﻟﺎَّﻈﻟﺍ َﻡْﻮَﻘْﻟﺍ) (Wa man yatawallahum minkum fainnahu minhum.) Kalau di antara kalian (umat Islam) ada yang melantik orang Nasrani dan Yahudi sebagai pemimpin umat Islam, fa innahu minhum… percayalah orang itu temasuk kaum Yahudi dan Nasrani juga. Innallaha la yahdi al- qauma adh-dhalimina… Allah tidak akan memberi hidayah sedikit pun kepada kaum-kaum yang zalim. Kaum yang zalim adalah orang yang mengambil Nasrani dan Yahudi menjadi pemimpin, sedangkan dia sendiri adalah seorang muslim. Mengangkat Pembantu Jangankan untuk menjadi pemimpin, untuk menjadi pembantu pun peluang seorang Yahudi dan Nasrahi patut dipertanyakan. Dari ‘Ayyadh diceritakan bahwa Saidina Umar Ra memerintahkan Abu Musa Al Asy’ari (sahabat Nabi) untuk memberikan laporan tentang apa yang telah diambil dan diberikan oleh rakyat. Wakana lahu katib nasrani.. Abi Musa mempunyai seorang sekretaris yang beragama Nasrani. Farafa’a ilaihi… kemudian Abu Musa menyuruh sekretarisnya untuk membacakan isi laporan. Laporan tersebut ternyata sangat detil dan teliti. Umar r.a. yang tidak mengetahui status agama yang dianut oleh sekretaris tersebut menjadi kagum dan berkata, “inna haza lahafidz” ini memang jujur sekali. Kemudian Umar berkata, “Hal anta qori’ lana kitaban fil masjid ja-a min Syam?” Umar menawarkan kepada sektretaris tersebut untuk membacakan di dalam masjid sebuah surat yang baru saja tiba dari Syam (Suriah). Namun Abu Musa menyela dengan mengatakan bahwa seketretaris tersebut tidak bisa membacakan surat tersebut di Masjid. Lalu Umar bertanya kenapa. Apakah karena ia berjunub sehingga tidak bisa masuk masjid? Faqala la bal nasrani.. “dia tidak berjunub, tetapi dia seorang Nasrani”. Saidina Umar langsung marah dan memukul paha Abi Musa. tsumma qala akhrijuhu, kata saidina Umar, “keluarkan Nasrani itu dari sini!” Di sini kita pahami bahwa masalah pemilihan sosok pemimpin (dan pembantu – red) adalah masalah sensitif yang perlu kehati-hatian. Jangan sampai kita diatur oleh orang- orang yang telah jelas-jelas perannya bagi umat Islam dilarang oleh Allah SWT. Sikap Orang Munafik َﻥﻮُﻋِﺭﺎَﺴُﻳ ٌﺽَﺮَﻣ ْﻢِﻬِﺑﻮُﻠُﻗ ﻲِﻓ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﻯَﺮَﺘَﻓ ﺦﻟﺍ..……ٌﺓَﺮِﺋﺍَﺩ ﺎَﻨَﺒﻴِﺼُﺗ ْﻥَﺃ ﻰَﺸْﺨَﻧ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ ْﻢِﻬﻴِﻓ (Fatara allazina fi qulubihim maradhun yusari’una fihim yaquluna nakhsya an tushibana da-irah….dst.) Wahai Muhammad, engkau akan melihat sebagian orang yang dalam hatinya ada bibit-bibit kemunafikan dan keraguan bergegas memilih orang-orang Nasrani dan Yahudi sebagai pemimpin mereka serta mencintai mereka dengan sepenuh hati. Mereka mengira bahwa kedua kaum tersebut akan dapat menolong dan menyelamatkan kaum muslimin dari serangan kaum kafir Mekkah dan dengan bantuan mereka Allah akan memberikan kemenangan kepada Rasul dan umatnya sehingga dapat menaklukkan Mekkah. Lalu dengan kemenangan itu, mereka (kaum munafik) berharap akan dapat memegang kendali atas kaum muslimin. Ibnu Katsir mengatakan bahwa ayat ini turun sebelum penaklukan kota Mekkah. Beberapa waktu kemudian Mekkah dapat ditaklukkan oleh kaum muslimin berkat pertolongan Allah dan bukan karena bantuan orang- orang Yahudi dan Nasrani. Kaum munafik akhirnya menyesal karena gagal memegang kendali atas negara, sebaliknya umat Islamlah yang berkuasa. ﺍﻮُﻤَﺴْﻗَﺃ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ِﺀﺎَﻟُﺆَﻫَﺃ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُﻝﻮُﻘَﻳَﻭ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُﻝﻮُﻘَﻳَﻮْﻤُﻜَﻌَﻤَﻟ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ ْﻢِﻬِﻧﺎَﻤْﻳَﺃ َﺪْﻬَﺟ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ْﻢِﻬِﻧﺎَﻤْﻳَﺃ َﺪْﻬَﺟ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ ﺍﻮُﻤَﺴْﻗَﺃ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ِﺀﺎَﻟُﺆَﻫَﺃ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ ﺍﻮُﺤَﺒْﺻَﺄَﻓ ْﻢُﻬُﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ْﺖَﻄِﺒَﺣ ْﻢُﻜَﻌَﻤَﻟ ْﻢُﻬَّﻧِﺇ 53)َﻦﻳِﺮِﺳﺎَﺧ) (Wayaqulu allazina amanu aha-ula-i allazina aqsamu billahi jahda aimanihim…dst.) Ibnu Katsir menjelaskan dalam kitab tafsirnya bahwa setelah Allah membuka kedok kaum munafik dan siasat-siasat mereka, kaum muslimin menjadi terheran-heran dan mengatakan, “Inikah orang-orang yang dulunya mengaku bagian dari kita?” Orang Murtad ِﻪِﻨﻳِﺩ ْﻦَﻋ ْﻢُﻜْﻨِﻣ َّﺪَﺗْﺮَﻳ ْﻦَﻣ ﺍﻮُﻨَﻣﺍَﺀ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃﺎَﻳ ُﻪَﻧﻮُّﺒِﺤُﻳَﻭ ْﻢُﻬُّﺒِﺤُﻳ ٍﻡْﻮَﻘِﺑ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻲِﺗْﺄَﻳ َﻑْﻮَﺴَﻓ (Ya ayyuha allazina amanu man yartadda minkum ‘an dinihi fa saufa ya’tiyallahu biqaumin yuhibbuhum wayuhibbuhanu.) Wahai orang-orang yang beriman, siapa saja di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka Allah akan menggantikan mereka dengan mendatangkan suatu kaum yang dicintai dan diridhai Allah dan mereka pun mencintai-Nya. Sifat Muslim Sejati َﻦﻳِﺮِﻓﺎَﻜْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ٍﺓَّﺰِﻋَﺃ َﻦﻴِﻨِﻣْﺆُﻤْﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ٍﺔَّﻟِﺫَﺃ َﺔَﻣْﻮَﻟ َﻥﻮُﻓﺎَﺨَﻳ ﺎَﻟَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻞﻴِﺒَﺳ ﻲِﻓ َﻥﻭُﺪِﻫﺎَﺠُﻳ ٍﻢِﺋﺎَﻟ (azillatin ‘ala al-mukminina a-’izzatin ‘ala al-kafirina, yujahiduna fisabilillahi wala yakhafuna laumatan la-im.) Kaum tersebut bersikap lemah lembut terhadap kaum muslimin dan bersikap keras dan tegas terhadap kaum kafir. Inilah sifat-sifat muslim sejati yang pandai memposisikan diri. Mereka adalah saudara dan kawan setia bagi sesama muslim, sebaliknya adalah lawan yang tangguh dan keras terhadap musuh. Mereka berjihad di jalan Allah dan tidak takut dengan apapun yang terjadi, sekalipun mereka menjadi bahan cemoohan dan ejekan orang-orang yang tidak senang dengan tindakan mereka. Ibnu Katsir merincikan jihad yang mereka lakukan, seperti taat kapada Allah, menegakkan keadilan dengan menghukum orang yang bersalah, melawan musuh, mengajak manusia kepada kebaikan dan mencegah mereka dari kemungkaran. ٌﻊِﺳﺍَﻭ ُﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ُﺀﺎَﺸَﻳ ْﻦَﻣ ِﻪﻴِﺗْﺆُﻳ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻞْﻀَﻓ َﻚِﻟَﺫ 54)ٌﻢﻴِﻠَﻋ) (Zalika fadlum minallahi yu’tihi man yasyak, wallahu wasi’un ‘alim.) Sikap seperti itu (lembut terhadap muslim dan keras terhadap musuh) merupakan sebuah rahmat dari Allah bagi mereka yang mengamalkannya. Hal ini jangan dibantah lagi. Sesungguhnya ilmu Allah itu Maha luas dan Allah Maha mengerti segala- galanya. Kesimpulan Supaya pembelajaran kita lebih terarah, saya selalu berusaha menyisipkan pada akhir pertemuan kita beberapa kesimpulan. Yang dimaksud kesimpulan bukan ringkasan, tetapi buah yang bisa langsung dipetik dari pertemuan ini untuk dimakan (diamalkan) dalam rangka memperbaiki gizi iman dan Islam kita. Di antara beberapa kesimpulan kajian kita tentang surat Al-Maidah ayat 52-54 adalah: Jangan pernah bermimpi orang- orang yang berbeda akidah dengan Anda akan menjadi pemimpin setia Anda. Di permukaan boleh jadi mulut mereka sangat manis, tetapi hati mereka tidak pernah mencerminkan apa yang mereka sampaikan. Mereka tidak pernah senang pada Anda sampai Anda masuk pada agama mereka. Rahasia isi hati mereka dibongkar oleh Allah supaya Anda tidak terkecoh. Kedekatan dengan orang-orang Yahudi dan Nasrani adalah ciri-ciri kemunafikan. Orang munafik juga harus diwaspadai, jangan sampai menjadi pemimpin bagi kaum muslimin. Strategi mereka adalah menghancurkan Islam dari dalam. Orang-orang yang murtad dari agama Islam tidak akan merugikan Allah sedikit pun. Allah lebih senang kepada orang beriman yang Allah cinta kepada mereka dan mereka pun cinta kepada Allah. Jadi, cinta Allah (mencintai ajaran-Nya, rasul-Nya dan agama-Nya) adalah salah satu ciri orang yang jauh dari kemurtadan. Sikap lembut kepada saudara seiman dan seagama harus dipupuk di antara kaum muslimin. Jauhilah pertentangan di kalangan umat. Permasalahan kecil jangan dibesar-besarkan tapi disikapi dengan arif dan penuh kelembutan. Terhadap orang-orang kafir, orang-orang munafik, atheis, atau mereka yang membenci Islam, sikap umat Islam sudah jelas sebagaimana dituntun dalam Al-Quran. Tetapi bersikap keras tidak berarti kasar atau memusuhi. Hanya kalau Islam dimusuhi dan dipojokkan, barulah Islam bersikap keras dan tegas terhadap mereka. Tetapi sejauh tidak ada tanda-tanda permusuhan dari mereka, Islam tidak keluar untuk menggangu siapa pun. Kalau diperhatikan, kalimat “Ya ayyuha allazina amanu” (wahai orang-orang yang beriman) sering digunakan dalam Al- Quran, lalu diikuti dengan bermacam-macam seruan kepada kebaikan (jihad). Ini mengindikasikan pentingnya keimanan dalam kehidupan umat manusia. Hidup tidak akan berarti tanpa adanya iman dan jihad. Jihad seorang mukmin adalah mengajak, mengarahkan, menuntun manusia kepada kebaikan dan mencegah, membela, menghindarkan mereka dari kemungkaran.

Monday 13 August 2012

KENAPA SUSUNAN ALQUR’AN TIDAK BERATURAN??

Orang- orang Kristen sering bertanya kepada umat Islam dalam berbagai kesempatan, baik orang per orang, dalam diskusi terbuka, di Internet maupun dalam buku-buku yang menghujat Islam. Mereka bertanya mengapa al-Qur’an susunannya tidak beraturan, atau dalam bentuk pertanyaan lain yang lebih halus : Kami ingin mengetahui, berdasarkan apakah al-Qur’an disusun? karena kalau kami amati, surat pertama dalam al-Qur’an adalah surat al-fatihah yang termasuk surat pendek, kemudian disusul surat al-Baqarah yang cukup panjang, tetapi surat terakhir justru surat yang masuk dalam katagori surat yang sangat pendek. Jadi menurut pendapat kami al-Qur’an tidaklah disusun berdasarkan panjang pendeknya surat, dan menurut pengamatan kami, al-Qur’an tidak pula disusun berdasarkan urutan turunnya surat, karena surat al-Fatihah bukanlah surat yang pertama kali turun tetapi ditempatkan pada urutan pertama, dan surat yang pertama kali turun justru ditempatkan pada akhir-akhir al-Qur’an. Mohon dijelaskan atas dasar apakah penyusunan al-Qur’an itu ? Pertanyaan seperti itu memang sangat wajar dilontarkan oleh orang-orang Kristen, karena memang kitab mereka disusun berurutan sama persis dengan kitab sejarah yang disusun berdasarkan urutan waktu. Kalau kita tengok kitab orang Kristen, pasal pertama adalah tentang silsilah Yesus, kemudian disusul tentang kelahiran Yesus, kemudian pembaptisan Yesus, dakwah Yesus, pengejaran Yesus dan akhirnya tentang terangkatnya Yesus ke langit, hampir sama dengan kitab otobiographi orang-orang terkenal yang disusun sejak lahirnya hingga masa tuanya (matinya). Tetapi tidak sama dengan al-Qur’an, karena al-Qur’an bukanlah kitab sejarah, al-Qur’an adalah kitab petunjuk hidup, al-Qur’an adalah kitab yang berisi hukum-hukum, pelajaran- pelajaran dan lain sebagainya. Marilah kita kaji rahasia dibalik susunan ayat-ayat al-Qur’an yang menurut orang-orang Orientalis dan Kristen tidak beraturan. SUSUNANNYA DARI ALLAH SWT Bahwa susunan ayat-ayat dan surat- surat dalam al-Qur’an seperti yang sekarang ini ada adalah susunan yang dibuat oleh nabi Muhammad saw yang mendapat mandat dan pengawasan dari Allah SWT melalui malaikat Jibril. Bukan atas kesepakatan para sahabat atau umat Islam. Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. QS.75:17 Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu. QS. 75:18 Bila Malaikat jibril membacakan wahyu dari Allah SWT maka nabi Muhammad diperintah mendengarkannya dan bila Malaikat Jibril telah selesai membacakannya maka nabi Muhammad saw diperintah untuk mengikuti bacaan sesuai yang dibacakan malaikat Jibril . Malaikat Jibril setiap tahun pada bulan Ramadhan datang menemui nabi untuk menjaga bacaan dan susunan al-Qur’an : Fatimah berkata Nabi Muhammad memberitahukan kepadaku secara rahasia, Malaikat Jibril hadir membacakan al- Qur’an padaku dan saya membacakannya sekali setahun, hanya tahun ini ia membacakan seluruh isi kandungan al-Qur’an selama dua kali. Saya tidak berpikir lain kecuali, rasanya, masa kematian sudah semakin dekat.? HR. Bukhari bab Fada’il al-Qur’an Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa nabi Muhammad saw berjumpa dengan malaikat Jibril setiap malam selama bulan Ramadhan hingga akhir bulan, masing-masing membaca al- Qur’an silih berganti. HR. Bukhari bab shaum Hadith – hadith diatas dan beberapa hadith yang lainnya memberikan gambaran bahwa sistem bacaan antara nabi Muhammad saw dengan malaikat Jibril adalah menggunakan sistem Mu’arada yaitu malaikat Jibril membaca satu kali dan nabi Muhammad saw mendengarkannya begitu pula sebaliknya. Dengan sistem tersebut yang secara periodik dilakukan setiap bulan Ramadhan, memberikan jaminan bahwa susunan al-Qur’an yang sampai kepada umat Islam di seluruh dunia hingga saat ini adalah susunan yang sesuai dengan susunan yang Allah SWT kehendaki. SUSUNANNYA UNIK, ITULAH KETERATURANNYA. Kata orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, al-Qur’an susunannya tidak beraturan, tidak berdasarkan urutan waktu turunnya, tidak berdasarkan panjang pendeknya surat, tidak berdasarkan tempat turunnya dan tidak pula berdasarkan pokok bahasan. Semua anggapan itu benar adanya, memang tidak atas dasar itu semua, susunan al- Qur’an atas dasar apa yang tahu hanya yang membuat al-Qur’an yaitu Allah SWT. Namun, susunan yang dikatakan tidak beraturan tersebut, bagi yang mengkaji al-Qur’an justru akan menjumpai kemudahan-kemudahan menjadikan al-Qur’an sebagai tuntunan hidup, coba saja simak dengan hati yang jujur, ustadz-ustadz yang berdakwa jarang sekali yang membawa al-Qur’an, mereka dengan mudahnya menunjukkan ayat-ayat yang sesuai dengan pokok bahasan. Bila ada orang yang bertanya tentang sebuah masalah, seorang ustadz dengan mudahnya menunjukkan dalilnya dari al-Qur’an, inilah rahasia susunan al-Qur’an yang dibilang oleh orang-orang mereka tidak beraturan. Satu lagi mukjizat dari al-Qur’an yang dibilang tidak beraturan tersebut, berjuta-juta manusia dengan mudahnya menghafal al-Qur-‘an, baik tua, muda, laki-laki, perempuan, anak- anak, orang Arab ataupun orang Indonesia, bahkan orang China sekalipun yang mempunyai struktur bahasa sangat berbeda dengan bahasa Arab, bukankah ini mukjizat al-Qur’an yang menurut penilaian manusia tidak beraturan, bukankah yang tidak beraturan akan sulit dihafal ?, tetapi al-Qur’an mudah sekali dihafal, itu artinya al-Qur’an sangat beraturan susunannya, hanya manusialah yang tidak mempunyai ilmu mengetahui keteraturan al- Qur’an. Tetapi pertanyaan bisa kita kembalikan kepada orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, mengapa tidak seorangpun dari mereka yang hafal kitab mereka yang mereka aku-aku disusun secara beraturan ? Tentu setiap orang bila tanya mana yang lebih mudah dihafalkan, apakah kalimat yang disusun secara beraturan atau kalimat yang disusun acak tidak beraturan, tentu setiap orang akan menjawab tentu akan mudah meng-hafal kalimat yang disusun beraturan, kalau memang jawabannya demikian berarti al- Qur’an telah disusun dengan beraturan, terbukti al-Qur’an telah dihafal oleh jutaan manusia dari dulu hingga sekarang, dari Arab sampai ke China. Tetapi kita tidak mendapati seorangpun yang hafal Bible dari dulu hingga sekarang dari Israel hingga Indonesia. Satu lagi bukti, bahwa keunikan al- Qur’an adalah sebuah mukjizat, apakah ada orang yang berhasil memalsukan al-Qur’an, padahal kalau al-Qur?an susunannya dibilang tidak beraturan, tentunya orang akan lebih mudah menyisipkan satu kata ke dalam al-Qur’an, tetapi ternyata semua tidak ada yang berhasil, baik orang- orang Orientalis maupun orang-orang Indonesia seperti yang pernah terjadi di Padang dan di Jogja. BUMI SEBAGAI ANALOGI Bila kita cermati bumi yang kita tempati ini, di mana-mana ada gunung, laut, daratan, hutan, danau, emas, batu-bara, mangga, apel, jeruk, durian dan lain sebagainya. Kalau hukum keteraturan seperti yang diinginkan oleh orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen, maka susunan gunung, daratan, lautan, danau, buah-buahan, hewan yang ada di bumi dapat dikatakan semrawut tidak terkelompokkan. Padahal susunan bumi yang seperti itulah yang menjadikan kehidupan di bumi ini harmonis dan seimbang baik secara geografis maupun secara ekosistem. Bisa anda bayangkan andaikata bumi ini diciptakan dengan susunan menurut otaknya orang-orang Orientalis di mana gunung-gunung ditempatkan di satu tempat, lautan mengumpul di tempat yang lainnya, daratan ditempat yang lain lagi, maka bumi ini akan berhenti berputar karena kehilangan keseimbangannya. Bukankah ketidakteraturan susunan gunung-gunung, lautan, daratan, lembah itulah yang justru menjadikan bumi berputar?. Bukankah adanya buah-buahan, hewan, ikan dan lain sebagainya diseluruh belahan bumi ini menjadikan kehidupan dunia ini seimbang dan harmonis, bisa anda bayangkan andaikan di Indonesia ini tumbuh buah durian saja, di Thailan tumbuh beras saja, di Australia tumbuh gandum saja, di Amerika yang ada batu bara saja tidak ada hewan, buah-buahan dan air, maka tidak ada lagi keseimbangan dalam kehidupan di bumi ini. Seperti yang pernah terjadi pada kaumnya nabi Musa as, di mana mereka tidak bisa tahan dengan satu makanan saja : Dan (ingatlah), ketika kamu berkata:”Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Rabbmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu: sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merah- nya”??. QS. 2:61 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengi-saran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda- tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. QS. 2:164 Begitulah Allah SWT menciptakan bumi yang harmonis yang tumbuh buah-buahan dan menyebarkan bermacam-macam hewan di seluruh belahan bumi ini sehingga tercipta keharmonisan dan keseimbangan. Seperti itu juga al-Qur’an disusun, ada kisah nabi Adam pada surat Ali Imran, Al-Mai-dah, al-A’raaf dan seterusnya, begitu juga tentang ayat-ayat aklaq, akidah, ilmu pengetahuan dan lain sebagainya menyebar di beberapa surat. Hanya Allah SWT yang mengetahui secara persi letak keteraturan dan keharmonisan al- Qur’an. Pada halaman empat terdapat dua contoh penempatan ayat yang sepintas nampak tidak teratur tetapi setelah dikaji justru penempatan tersebut sangat mengagumkan. CONTOH-CONTOH RAHASIA PENEMPATAN AYAT-AYAT AL-QUR?AN Mari kita ambil satu contoh ayat dan penempatannya : Kitab (al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, QS.2:2 Allah SWT menegaskan pada awal- awal al-Qur’an dengan menyebut bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang tidak ada keraguan sedikitpun di dalamnya, padahal Allah SWT bisa saja menyebutkan al-Qur’an sebagai kitab yang Agung, Mulya dan lain sebagainya pada awal-awal al-Qur’an. Hal ini sebagai jaminan dari Allah dan jaminan harus diletakkan pertama kali agar orang-orang yang ingin mempelajari kandungan al-Qur?an lebih jauh mempunyai keyakinan bahwa al-Qur?an adalah kitab yang isinya tidak ada keragu-raguan sedikitpun, jaminan ini diperlukan karena al-Qur?an adalah kitab petunjuk yang tentunya tidak boleh ada keraguan sedikitpun dalam petunjuk tersebut. Mari kita ambil lagi susunan ayat yang oleh orang-orang Orientalis dan orang-orang Kristen dibilang tidak beraturan : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, yang diterkam binatang buas, kecuali yang sem-pat kamu menyembelihnya, dan (diharam-kan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (di- haramkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah ke- fasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agamamu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa,sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS. 5:3 Wahyu-wahyu tersebut tersusun dalam satu ayat, namun wahyu- wahyu tersebut tidak turun dalam waktu yang bersamaan, paragraf ketiga adalah wahyu yang turun terakhir, sementara paragrap pertama, kedua dan ke empat turun jauh sebelumnya. Menurut orang-orang Orintalis dan orang-orang Kristen susunan tersebut amburadul, lihat saja dari paragraf pertama yang bicara soal halal haram langsung loncat ke masalah tidak boleh takut kepada orang-orang kafir pada paragraf kedua, lalu disusul tentang kesempurnaan agama dan nikmat lalu loncat ke masalah makanan. Sepintas sepertinya benar tuduhan mereka tentang ketidak-teraturan susunan al-Qur’an, tetapi justru susunan tersebut sangat teratur dan harmonis, lihat keteraturan ayat tersebut berikut ini : Bahwa nabi Muhammad saw diutus untuk memperbaiki aklaq manusia di mana mereka saat itu salah satunya adalah terbiasa memakan bangkai, mence-kik hewan untuk dimakan supaya nikmat karena ada darahnya, mengundi nasib, seperti paragrap pertama. Terhadap misi Rasulullah tersebut orang-orang kafir berusaha menghalang-halangi, lalu Allah memberikan kemenangan atas Rasulullah sehingga orang-orang kafir berputus asa untuk menghalangi misi Rasulullah tersebut, seperti paragraf kedua. Atas kemenangan tersebut Allah SWT menurunkan wahyu -wahyu yang terakhir kali turun- bahwa telah sempurna agama dan nikmat yang Allah berikan seperti yang termuat dalam paragraf ketiga, Kemudian dalam paragraf ke empat di terangkan bila karena syariat Allah SWT (hukum halal-Haram) orang menjadi kelaparan dan memakan yang haram karena terpaksa maka Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Bukankah susunan seperti itu adalah susunan seperti gunung-gunung, daratan, lautan, hutan yang menyebar di seluruh permukaan bumi, yang terkesan tidak teratur tetapi sejatinya harmonis dan seimbang. Bukankah susunan ayat tersebut terkesan tidak teratur tetapi sejatinya sangat sempurna dan mengagumkan susunannya sebagai petunjuk hidup ?, seperti itu juga ayat-ayat lainnya di susun pada tempat dan urutan yang sangat tepat. Semoga tulisan ini dapat menambah keimanan kita akan kemurnian Al- Qur’an. Amin

9 bulan


Tubuhku menyulam sebuah mahakarya Mahakarya pemujaan cinta Dengan sebersit sukma melekat padanya Teraba denyut jantung indah bernada Mengalun lembut tenangkan jiwa Sesekali gerak tubuh nyata terasa Bergetar, bergelombang, bergeliat, gelitik raga Elus lembut sang penanam sentuh rasa Kedamaian hati menyembul dari balik duka Duka yang terkadang tiba ketika sakit mendera Hingga… Tepat hari mgg tggl 5 agustus 2012 pukul 12.45 Di sebuah ruang dingin yang terasa panas… Terdengar tangis teramat kuat nan indah…. Membahana… hingga tak kuasa mata ini membuncah… Selamat datang di dunia, Bidadariku… Untuk sesaat saja pejamkan dulu matamu, Sebelum terangnya sinar sang ruang menusuk pupil mungilmu… Dan tenanglah, biarkan dekapan cintaku memulai hari-harimu…