Nonton iklan bentar ya...!!!

Friday 5 October 2012

ahli muqorrbun.10 janji janji allah swt kepada mukmin yang beriman

Sahabat sekalian, tahukah kita bahwa di dalam Al-Quran terdapat banyak sekali keistimewaan-keistimewaan yang dijanjikan Allah kepada hambaNya yang beriman. Baik saat didunia maupun keistimewaan yang akan diberikan diakhirat kelak. Yuk, kali ini mari kita simak 10 Janji Allah di dunia kepada hambaNya yang beriman yang disebutkan secara jelas dalam Al-Qur’an. Semoga kian membukakan mata hati kita untuk secara teguh mentaati Allah dalam segala hal dan kesempatan. 1. Diberi perlindungan oleh Allah SWT, sesuai firmanNya “Allah Pelindung orang-orang yang beriman…” (QS. Al- Baqarah: 257) 2. Allah akan menolong orang-orang yang beriman. “… Dan Kami selalu berkewajiban menolong orang-orang yang beriman.” (QS. Ar-Ruum: 47). 3. Mendapat pembelaan oleh Allah SWT. FirmanNya : ”Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman…” (QS. Al-Hajj:38). 4. Diberi petunjuk kejalan yang benar/ lurus. Sesuai firman Allah : ”… Sesungguhnya Allah adalah Pemberi petunjuk bagi orang/orang yang beriman kepada jalan yang lurus. ” (QS. Al-Hajj: 54). 5. Orang beriman akan diberi kekuasaan didunia. Firman Allah : “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman diantara kamu dan mengerjakan amal-amal saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan berkuasa orang-orang sebelum mereka, dan sungguh Dia akan meneguhkan agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka.” (QS. An- Nuur; 55). 6. Orang-orang beriman dijanjikan mendapat keberkahan dari langit dan bumi. Allah SWT berfirman : “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS.Al- A’raaf: 96) 7. Mendapat kekuatan dan kejayaan. FirmanNya : ”Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah bagi Rasul-Nya, dan bagi orang-orang yang beriman (mukmin).” (QS. Al-Munafiquun: 8) 8. Dijanjikan mendapat kehidupan yang baik. Allah SWT berfirman : “Barangsiapa mengerjakan amal saleh baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik.” (QS. An- Nahl: 97). 9. Mendapat kemenangan. Firman Allah : ”Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya) atau suatu keputusan dari sisi-Nya..” (QS. Al-Maa’idah: 52). 10. Orang kafir tidak akan diberi jalan untuk memusnahkan orang-orang berimaan dari muka bumi. Allah SWT berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang- orang kafir”. (QS. An-Nisa.i : 141) Lantas siapakah orang-orang beriman itu? Tentu ada kategori tertentu. Jika tidak maka semua orang akan mengatakan dirinya beriman. Dan orang-orang beriman pastinya adalah orang-orang yang akan mendapatkan ujian dari Allah SWT atas keimanan mereka. Allah SWT berfirman, “Apakah manusia mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka belum diuji ? Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-’Ankabuut: 2-3)

7 Golongan NAFSU..


Allah berfirman yang maksudnya : “Beruntunglah orang yang membersihkan hatinya dan rugilah orang yang mengotorinya” Islam menganggap nafsu itu sebagai musuh. Allah SWT telah menegaskan yang maksudnya : “Sesungguhnya nafsu itu sangat mengajak kepada kejahatan” Dalam ayat ini digunakan tiga bentuk ketegasan, yakni in – taukik, lam – taukik dan fill (Isim fill mubalaghah). Ini menunjukkan bentuk penekanan yang “sungguh-sungguh” membawa kepada kejahatan. Nafsu adalah musuh dalam diri. Bahkan ia sebagian daripada diri manusia. Ia adalah jismul latif (jisim yang tidak dapat dilihat). Ia sebagian daripada badan tetapi ia perlu dibuang. Jika tidak dibuang ia musuh, hendak dibuang ia sebagian daripada diri. Oleh karena itu sangat sulit untuk melawan hawa nafsu. Nafsu adalah jalan atau high way bagi syaitan. Ini diterangkan oleh hadis Rasulullah SAW yang maksudnya : “Sesungguhnya syaitan itu bergerak mengikuti aliran darah, maka persempitkan jalan syaitan melalui lapar dan dahaga” Ini menunjukkan syaitan dapat dilawan dengan melawan hawa nafsu secara mengurangi makan atau berpuasa. Jika nafsu tidak terdidik, jalan syaitan adalah besar. Sedangkan syaitan itu juga adalah musuh. Firman Allah yang maksudnya : “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata” Penegasan tentang syaitan sebagai musuh hanya sekali berbanding dengan tiga kali pada nafsu. Ini menunjukkan nafsu lebih jahat daripada syaitan. Syaitan dapat lorong (peluang) yang amat luas untuk merusak manusia jika nafsu tidak terdidik. Menghalau (mengalahkan) syaitan tidak dapat ditiup atau dijampi-jampi. Tetapi didiklah hawa nafsu, niscaya syaitan akan sukar untuk mempengaruhi diri. Jika nafsu terdidik, jalan syaitan akan terputus. Yang bisa dijampi dengan ayat-ayat Quran ini ialah bila syaitan merusak jasad lahir manusia. Jika ini terjadi, syaitan bisa dilawan dengan ayat Kursi, surah An Naas atau lain-lain. Memang ada nas yang menyatakan demikian. Tetapi jika syaitan merusak hati, jampi-jampi itu tidak dapat digunakan lagi tetapi hendaknya didiklah hawa nafsu. Sedangkan bila hati rusak, rusaklah seluruh anggota badan. Oleh karena itu, pada syaitan tdak usah ambil pusing sangat tetapi didiklah nafsu, bermujahadahlah. Jika nafsu tidak terdidik maka mudahlah jalan syaitan mempengaruhi kita. Oleh karena itu perangilah nafsu nescaya secara otomatis akan terpengaruhlah syaitan. Nafsu diperlukan untuk manusia. Dengan nafsu manusia bisa menjadi kecewa, celaka dan dapat masuk Neraka. Tetapi nafsu juga bisa menjadi alat untuk sampai kepada kebahagiaan di dunia sebelum sampai ke Akhirat. Ketika Allah menciptakan akal, Allah bertanya kepada akal, “Siapakah kamu, siapakah Aku ?” Jawab akal, “Saya hamba, Engkau Tuhan”. Kemudian Allah arahkan akal agar maju ke depan dan mundur ke belakang. Akal turut perintah Allah, ini menunjukkan akal begitu taat. Kemudian Allah iringkan dengan mencipta nafsu, ketika Allah tanya nafsu “Hai nafsu, siapa engkau, siapa Aku ?” jawab nafsu dnegan sikap membantah, “Engkau-Engkau, aku- aku” Allah murka dengan nafsu. Allah berikan didikan supaya insaf pada nafsu. Allah masukkan ke Neraka selama 100 tahun, dipukul, dibakar hingga tinggal arang dan hangus. Bila diangkat Allah tanya lagi “Siapa engkau, siapa Aku ?” baru dia kenal Tuhan, “Engkau Tuhan, aku hamba” Bila Allah ciptakan Nabi Adam as, Allah masukkan akal dan nafsu dalam tubuhnya. Ketika Adam datang ke bumi, zuriat manusia bertambah, maka nafsu dan akal tidak dapat dipisahkan. Kemungkaran yang terjadi di atas muka bumi ini adalah dari nafsu, bukan dari akal. Bila akal dan nafsu ada dalam tubuh manusia, maka terjadilah pertentangan di antara satu sama lain. Peperangan nafsu dan akal tidak pernah henti-henti, kadang-kadang menang nafsu, kadang-kadang menang akal. Buktinya bila berhadapan dengan kebaikan, nafsu ajak kepada kejahatan, akal ajak kepada kebaikan. Kalau kita ikut nafsu, kita kalah, ikut akal kita menang. Namun bagaimanapun nafsu perlu untuk manusia. Bila nafsu habis, manusia akan habis. Contohnya nafsu seks, kalau tidak ada, maka zuriat manusia tidak akan berkembang. Begitu juga dengan nafsu makan, tidak akan habis ia merupakan semula jadi. Kalau nafsu makan tidak ada, orang itu akan mati. Tentang nafsu kelamin ini pernah datang seorang sahabat kepada Rasulullah dan memberitahu untuk membunuh nafsu kelaminnya agar ia dapat berjuang sungguh-sungguh, tetapi Rasulullah melarang, sebab Rasulullah juga berumah tangga dan suka dengan zuriat ramai. Pernah suatu saat ada seorang sahabat mengadu kepada Rasulullah untuk berpuasa terus menerus, agar dapat lebih berbakti kepada Allah. Itupun Rasulullah larang karena Baginda juga berpuasa dan juga berbuka. Rasulullah juga bermasyarakat dan berjuang untuk menegakkan dunia dan Akhirat. Jadi Rasulullah memberi jalan tengah, bahwa nafsu ini adalah perlu untuk manusia. Cuma jangan tersalah langkah, ia akan ke Neraka. Rasulullah bersabda yang maksudnya “Ada dua lubang yang dapat menyebabkan seseorang masuk Neraka, yaitu lubang faraj dan lubang mulut, dua lubang ini juga dapat menyebabkan seseorang masuk Syurga”. Nafsu ini dapat kita jadikan kuda untuk ke Syurga. Ada setengah orang bila dengar nafsu, terbayang perkara- perkara jahat saja. Nafsu itu adakalanya jahat, adakalanya baik. Nafsu akan jadi baik bila dilatih. Al Imam Al Ghazali mengibaratkan nafsu itu sebagai anjing, bila dilatih dia akan dapat jadi baik. Ulamak-ulamak Islam telah membagikan nafsu kepada 7 peringkat : 1. Ammarah 2. Lauwamah 3. Mulhamah 4. Muthmainnah 5. Radhiah 6. Mardhiah 7. Kamilah NAFSU AMARAH Allah berfirman dalam Al Qur’an, maksudnya : “Tidak ada kebaikan dalam diriku, karena sesungguhnya nafsu itu senantiasa mengajak kepada kejahatan” [Yusuf : 53] Dalam ayat tadi, ada kaitan dengan peristiwa Nabi Yusuf dan Siti Zulaikha, isteri perdana menteri Mesir. Barang siapa yang memiliki nafsu ammarah, dia tidak dapat tahan lagi untuk menjaga kehormatan dirinya, walaupun dia orang terkenal, akan jatuh jadi hinalah orang yang menurutkan nafsu ammarah. Orang yang memiliki nafsu ammarah, tidak mampu lagi untuk menjaga dirii supaya tidak terjerumus ke dalam maksiat. Mengapa kita lihat orang yang tidak disangka-sangka tiba-tiba minum arak, punya simpanan perempuan, korupsi dan sebagainya. Ini adalah nafsu ammarah yang ada dalam diri. Nafsu inilah yang mendorong manusia kepada kejahatan. Jika bisa berbuat maksiat, baru terasa puas. Bahkan berlomba-lomba, siapa yang paling banyak buat maksiat. Orang yang berada di peringkat nafsu Ammarah tak peduli dengan Akhirat. Mudah kecewa tidak tahan bila diuji. Allah panjangkan umur mereka, agar puas dengan maksiat, bila mati dengan mudah Allah akan lemparkan ke dalam api Neraka. Orang yang mempunyai nafsu Ammarah adalah nafsu ahli Neraka. Ada juga yang mencoba berpura-pura baik, agar mudah dengan kejahatan dan mencari keuntungan diri. NAFSU LAWWAMAH Orang yang sudah ada bunga kesadaran, keinsafan, dia sadar kejahatan itu berdosa dan kebaikan itu pahala, dia ingin berbuat baik, tetapi tidak tahan lama, waktu jatuh dalam kejahatan dia resah tak tentu arah, walaupun dia puas dengan kejahatan tapi hati menderita dengan kejahatan. Rasa berat untuk keluar dari kejahatan. Timbul perebutan antara nafsu dan akal, nafsu mengajak kepada kejahatan, akal mengajak kepada kebaikan. Orang yang memiliki nafsu lawwamah belum dapat membuat keputusan untuk berbuat baik baik. Ia seperti daun lalang, ikut kemana arah angin bertiup. Tidak ada kekuatan untuk meninggalkan maksiat, dia bisa melakukan kejahatan lagi sesudah ia berbuat baik. Kadang-kadang ke tempat ibadah, kadang-kadang ke tempat maksiat, hatinya selalu merintih kepada Allah bila tidak dapat melawan nafsu untuk membuat maksiat. Atau tidak dapat istiqomah dalam berbuat kebaikan. NAFSU MULHAMAH Firman Allah artinya : “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu, jalan kejahatan dan ketaqwaan” [Asy-Syams : 8] Bagaimana rasa hati orang yang memiliki nafsu mulhamah ini ? Yaitu apabila hendak berbuat amal kebajikan terasa berat. Dalam keadaan bermujahadah dia berbuat kebaikan-kebaikan karena sudah mulai takut kemurkaan Allah dan Neraka. Bila berhadapan dengan kemaksiatan, hatinya masih rindu dengan maksiat, tetapi hatinya dapat melawan dengan mengenangkan nikmat di Syurga. Dalam hatinya masih banyak sifat-sifat mazmumah. Dia sudah dapat mengenali penyakit yang ada dalam dirinya. Cuma tidak bisa lawan. Dia mencoba beribadah dengan sabar. Rasulullah bersabda kepada orang ini yang artinya : ”Beribadahlah kepada Allah dalam dirinya, Cuma tidak boleh rasa syukur dengan rasa sabar” Apa arti sabar ? Sabar itu menahan rasa tidak setuju dalam hati, melahirkan rasa setuju. Orang yang nafsu mulhamah, bila kena puji pasti dah rasa puas dan seronok. Ibadah yang dilakukan belum boleh khusyuk lagi. Bagaimana untuk melawan penyakit hati yang ada dalam orang yang berada di peringkat nafsu mulhamah ini ? Sebab ia didorong oleh nafsu dan syaitan. Sebab itu untuk mengelak dari godaan syaitan dan nafsu kena amalkan zikir-zikir dan wirid-wirid tertentu. Syaitan dan nafsu hanya takut pada tuannya saja yaitu Allah. Bila kita wirid dan zikir seolah-olah kita beritahu bahwa Allah melihat. Bila amal kebajikan itu dibuat karena Allah, bukan karena orang insya Allah istiqomah. Kalau amal kebajikan dibuat karena orang atau guru, tidak lama, ia akan buat apabila berhadapan dengan orang atau guru saja, di belakang guru dia dapat buat maksiat. Jadi setiap kebajikan mesti dibuat karena Allah. Orang yang pada peringkat nafsu ini juga perlu dipimpin oleh guru-guru atau syaikh- syaikh yang betul-betul kenal jiwa muridnya atau yang boleh mengasuh murid-muridnya. Bila penyakit-penyakit hati sudah tiada lagi, ia akan rasa satu kemanisan baru dalam hatinya dan akan rasa benci dengan kejahatan. Waktu itu dia telah meningkat ke taraf nafsu yang lebih baik lagi yaitu nafsu Muthmainnah NAFSU MUTHMAINNAH Orang yang memiliki nafsu muthmainnah, Allah berfirman dalam Al Qur’an : “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang redha dan diredhai, maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba- Ku, dan masuklah ke dalam Syurga- Ku” [Al Fajr : 27-30] Hamba Tuhan yang sebenarnya mereka yang telah sampai kepada nafsu Muthmainnah. Sebelum itupun hamba juga. Cuma hamba yang didasarkan kepda dia buat atau dipaksa, bukan atas dasar keredhaan. Orang yang sudah sampai kepada nafsu ini, dia sudah dijamin Syurga. Bagaimana sifat orang-orang yang memiliki nafsu Muthmainnah ? Yaitu bila dia buat amal. Kebajikan rasa sejuk hatinya, tenang dan puas. Selalu rasa rindu nak buat kebajikan, mereka senantiasa menunggu waktu untuk beribadah kepada Allah. Mereka ini dikatakan penggembala matahari (senantiasa menunggu waktu beribadah) Hati senantiasa rindu dengan Allah, bila dia baca ayat Allah yang ada kaitannya dengan Neraka, dia rasa takut, cemas, ada yang pingsan, kadang-kadang ada yang mati. Dia takut dengan dosa, seolah-olah gunung akan menimpa kepalanya. Bila berkorban habis-habisan, baru rasa puas hatinya, senantiasa cemas dengan maksiat dan coba cegah habis-habisan. Dia akan bersabar dengan ujian dari Allah kepada dirinya. Doanya mustajab, Allah cepat kabulkan, rezekinya terjamin, dijamin oleh Allah. Bila selalu diuji dia sabar, akhirnya ia sudah bisa redha dengan ujian. Hasil dari kesabaran dan keredhaan dalam hatinya, maka ia akan meningkat kepada nafsu yang kelima yaitu nafsu Rodhiah. NAFSU RODHIAH Sifatnya : Walau kecil tentang larangan, ia akan tinggalkan sungguh-sungguh, bagi dia makruh, dia anggap macam haram, yang sunat dia anggap macam wajib. Kalau tidak buat yang sunat seolah-olah rasa berdosa, kalau kita lihat riwayat mereka kadang-kadang kalau anak mati mereka berkata “Alhamdulillah”. Pernah terjadi dalam sejarah, seorang ibu bila orang membawa berita tentang anaknya yang gugur di medan jihad. Dia rasa gembira, orang ini suda bisa jauhkan diri dari perkara yang syubhat, bila disuruh pada jihad pada jalan Allah mereka sambut macam hari raya. Kalau kita lihat takbir hari raya itu adalah hasilnya dan takbir selepas para sahabat mendapat kemenangan di peperangan Khandak. Setengah mereka kalau dilarang ke medan jihad mereka menangis, di dalam Al Qur’an ada disebut “asnabul buka” sebanyak 18 orang, bila Rasulullah tiada kendaraan untuk bawa mereka dalam peperangan Tabuk. Mereka menangis siang dan malam mengadu kepada Allah, apakah dosa mereka karena tidak dipilih ke medan jihad. Hingga Allah turunkan wahyu kepada Rasulullah bahwa mereka menangis sepanjang malam, mereka sangka mereka banyak dosa. Mereka begitu cinta dengan mati syahid. Mereka redha terhadap apa yang Tuhan redha. Dalam beribadah kepada Allah, bukan sekedar sedap membaca, bahkan sedap beramal. Akhlak mereka terpuji di sisi Allah. Dapat memberi maaf ketika berkuasa. Satu peristiwa, sahabat Rasulullah yang memiliki hamba, suatu hari hambanya bawa dulang, yang berisi daging kambing, tiba-tiba pisau yang terletak di atas dulang terjatuh di kepala anaknya yang sedang merangkak dan terus mati. Dalam keadaan demikian hamba tadi merasa takut, maka kata sahabat tadi “Bertenanglah kamu, anak itu Allah punya, Allah ambil balik, maka pada hari ini aku memerdekakan kamu” Tidak ada siapa yang boleh berbuat demikian kecuali mereka yang memiliki nafsu Rodhiah. Mereka akan rasa menderita bila sahabat terjerumus kepada maksiat. Mereka akan doakan khusus untuk sahabatnya di malam hari agar terselamat dari maksiat. Mereka juga banyak mendapat pertolongan dari Allah, diantaranya firasat yang Allah berikan, mereka mudah kenal dengan orang yang berbuat maksiat atau tidak. Mereka mudah pimpin masyarakat, sebab dia kenal sifat-sifat hati. Orang yang dia didik nasehat- nasehatnya tepat, bila mereka dihalau dari masyarakat, tunggulah bala Allah akan turun. Banyak lahir karamah- karamah dari mereka, mulutnya masin apa yang disebut insya Allah akan terjadi.

Thursday 4 October 2012

"Al Fatihah adalah obat penyembuh dari segala penyakit "

Didalam Islam kita diperintahkan untuk berzikir mengingat Tuhan dengan sebanyak-banyaknya : " Dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya, semoga kamu mendapat kemenangan " ( SURAT AN ANFAL : AYAT 45). Di dalam metode berzikir, Al Qur'an mengajarkan kepada kita dalam keadaan atau posisi apapun seperti berdiri, duduk atau berbaring boleh kita melakukannya kecuali ada larangan-larangan tertentu seperti ketika sedang buang air ( Hajat ) : " Mereka Berzikir mengingat Allah sedang berdiri, sedang duduk, sedang berbaring dan memikirkan tentang ciptaan langit dan bumi " ( SURAT ALI IMRAN : AYAT 191). Zikir yang di baca sebelum pasien di terapi menurut Nursyifa ada tiga bagian : 1. ASTAGFIRULLOH 100 X atau lebih 2. LAA ILAAHA ILLAllah 100 X atau lebih 3. SURAT AL-FATIHAH 100 X atau lebih 4. SHALAWAT NABI 100 X atau lebih Ketentuan zikir diatas sudah di tetapkan oleh ilmu Hikmah yang kami dapat dengan rincian sebagai berikut: Istigfar sebagai awal dari pembersihan diri dari segala kotoran hati atau jiwa. Syahadat sebagai wujud peng-Esaan Allah agar kita yaqin bahwa segala sesuatu di dunia ini berdasarkan kehendak Allah, manusia hanya wajib berikhtiar dan berdoa. Al Fatihah sebagai media penyembuhan dari segala penyakit : Sabda Nabi : "Al Fatihah adalah obat penyembuh dari segala penyakit " . Angka 100 menurut ahli Hikmah merupakan angka sempurna dalam segala hal, dalam ilmu matematika angka 100 % merupakan angka sempurna ( tidak kurang ). Nursyifa mengharuskan pasien sebelum di terapi membaca zikir-zikir di atas minimal 100 kaliatau lebih yang penting di kerjakan dengan ikhlas dan khusyu'. Bahkan Rasululloh beristigfar setiap harinya 100 x : " Sesungguhnya Aku beristigfar ( Mohon ampun kepada Allah ) sehari semalam 100 kali " ( HADITS : HR.MALIK ) " Tuhan memberikan Al Hikmah ( kebijakan) kepada orang yang di kehendakinya. Barang siapa yang di beriNya Al hikmah itu berarti ia telah mendapatkan banyak kebaikan. Hanya orang-orang yang mau berfikir saja yang dapat mengambil pelajaran" ( SURAT AL BAQARAH: AYAT 269 ). Selain zikir di atas, ketika pasien akan di terapi di haruskan membaca Syahadat memohon kepada Allah untuk kesembuhan, keselamatan, kesuksesan, atau lainnya. Karena berdo'a merupakan Ibadah yang di perintahkan oleh Allah SWT . "Tuhan-muberfirman: Berdo'a lah kepada-Ku pasti Aku perkenankan" ( SURAT AL MUKMIN : AYAT 60 ). Untuk menyempurnakan do'a yang akan kita mohonkan kepada Allah terutama bagi mereka yang sedang membuka pintu hidayah (Aura), maka di anjurkan membaca Asmaul Husnah yang 4 : Ya Allah, Ya Adzim, Ya Rohim, Ya Adil. " Allah mempunyai Asmaul Husnah ( nama-nama yang Agung ) bermohonlah kepada-Nya dengan nama-nama yang agung itu " ( SURAT AL A'ROF : AYAT 180 ). Setelah terapi selesai, pasien membaca Al Fatihah dan Hamdalah sebagai wujud dari rasa syukur terhadap apa yang sudah kita lakukan, semoga Allah mengabulkan segala yang kita pinta. Amin....... " Zikirlah Kamu kepada-KU dan ( ber-syukurlah ) janganlah Kamu mengingkari nikmat-nikmat-KU " ( SURAT AL BAQARAH : AYAT 152 ) BEBERAPA AYAT DAN HADITS LAINNYA > Setiap hal ada sebabnya : InnaLikulli Syayin Syabib, Surat al Kahfi ayat 85. Artinya: "Sesungguhnya segala sesuatu itu ada sebab musababnya." > Al-Quran mengandung berbagai khasiat, tertulis dalam surat Al-An'am : 38 : Artinya : "Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam ( Al-Quran yang mengandung hukum, hikmah, khasiat dll. ) kemudian kepada Tuhanlah mereka di himpunkan." > Pemahaman mengenai ilmu hikmah dengan kekuatan Al-Qur'an seperti di sabdakan nabi: Artinya : "Ambillah Al-Qur'an, bagian mana saja yang kamu suka, boleh engkau berikan kepada siapa saja yang kamu suka." ( HR. Ad-dailami ). > Sedang hadits yang menerangkan Al-Qur'an dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit adalah sebagai berikut : Artinya : "Maukah engkau aku beri tahu surat terakhir yang turun di dalam Al-Qur'an? Abdullah bin Jabir menjawab: Mau yaRasulullah. Kemudian Rasulullah berkata : Yaitu Fatihatul Kitab ( Surat Al-Fatihah ) dan saya mencari keridhoan dari Al- Fatihah, kerena Fatihah itu dapat di pakai sebagai obat untuk berbagai macam penyakit."( HR. Ahmad dan Baihaqiy ). > Dari Abdullah bin Jabir Rasulullah berkata : "Fatihah itu bisa untuk obat segala penyakit kecuali racun dan racunnya kematian". > Dan dari Bai Sa'id Al-Hudriyyi Nabi bersabda : "Fatihah itu bisa untuk segala macam obat kecuali racun." > Meminta pertolongan orang lain untuk membantu mendo'akan kita ( berkaitan dengan hal mursyid ) di bolehkan oleh Al-Qur'an sesuai dengan surat Yusuf ayat 97-98 : Artinya: "Mereka berkata, "wahai ayah kami, mohonkanlah ampunan bagi kami terhadap dosa-dosa kami. Sesungguhnya kami adalah orang yang bersalah." Yaqub berkata,"Aku akan memohonkan ampun bagi kalian kepada Tuhanku, sesungguhnya Dialah yangmaha pengampun lagi maha penyayang." > Di perkuat lagi seperti yang tertulis pada surat An-Nisa ayat 64: Artinya: "Orang-orang yang menzalimi dirinya lalu meminta ampun kepada Allah. Rosul punakan turut memohonkan ampun baginya." > Wiridan hanya memiliki nilai lebih apabila di lakukan secara rutin. Seperti yang di katakan para ahli hikmah : AlIstiqomah khoirum min alfi karomah. Artinya: Ber-Istikomah lebih mulia dari seribu kemuliaan. > Berdzikir pendek "Robbunallah", Insya Allah akan di lindungi para malaikat baik semasa hidup maupun setelah di akhirat, asal di baca secara rutin. > "Hasbunallahu Wa Nikmal Wakiil", bila di baca 450 X ( 90 setiap sholat fardhu ) akan memberikan kekuatan fisik yang berlimpah, bahkan penyakitpun menyingkir. Untuk memperkuat keampuhan boleh di lanjutkan dengan "Nikmal Maula Wa Nikman Nashir". Jakarta, November 1984. Cerita mengenai mendapat upah dalam penyembuhan dengan menggunakan Al-Qur'an, dari sebuat hadits: > "Suatu ketika para sahabat Nabi datang pada suatu perkampungan, dimana salah seorang penduduknya ada yang sakit terkena gigitan ular. Maka para sahabat Nabi kemudian mengobatinya dengan membaca Al- Fatihah. Dan sebagai upahnya mereka menerima 30ekor kambing. Sahabat yang mengobati bernama Abu Sa'id al-Kurdi. Ketika ia membawa kambing-kambing itu, para sahabat yang lainnya tidak menyukainya. "Engkau mengambil upah dari membaca kitab Allah," kata mereka. Ketika sampai di Madinah, mereka melaporkan kepada Rosulullah. Beliau bersabda, "Tidakkah engkau mengetahui bahwa Al-Fatihah itu obat? Bagikan dan berikan sebagian untukku." Berdasarkan pada hadits tersebut di perbolehkan, buktinya Rosulullah tidak melarang Abu Sa'id, bahkan meminta bagian. Tentu saja dalam batas kewajaran dan keikhlasan dari yang memberikan." Membuat Pagar Perlindungan Rumah : > Membuat siker / pagar rumah, sebagai berikut : Membaca ayat kursi sebanyak tujuh kali pada tiap pojok rumah, berputar searah jarum jam. Diri harus dalam keadaan bersih dari segala macam hadats. Pada bacaan "Walaa Ya'uduhu Hifzhuhumaa wa Huwal �Aliyyul �Azhim " di ulangi 3 kali dalam satu nafas. Reaksinya bila ada orang yang masuk, maka akan berputar-putar keliling sekitar rumah saja. Selalu membiasakan berdzikir ayat Kursi ini di tengah-tengah rumah setiap ada kesempatan.

“Pemberi dan penerima suap (keduanya) di dalam neraka.” (HR. Tabrani)


“Allah melaknat orang yang menyuap, orang yang menerima suap dan orang yang menjadi perantara keduanya” (HR. Al- Hakim) Menyuap atau menyogok adalah pemberian apa saja (berupa uang atau yang lain) kepada penguasa, hakim atau pengurus suatu urusan agar memutuskan perkara atau menangguhkannya dengan cara yang bathil. Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan bahwa para ulama telah mengatakan, ”Sesungguhnya pemberian hadiah kepada wali amri— orang yang diberikan tanggung jawab atas suatu urusan—untuk melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan, ini adalah haram, baik bagi yang memberikan maupun menerima hadiah itu, dan ini adalah suap yang dilarang Nabi saw.” [Majmu’ Fatawa juz XXXI hal 161] Perbedaan antara suap dan hadiah sangatlah tipis. Berdasarkan definisi diatas, suap merupakan hadiah yang tercegah untuk diterima oleh pejabat yang berhak menghukumi sesuatu atau menguasai suatu urusan, karena akan menyebabkan timbulnya kasus penyelewengan kekuasaan. Untuk lebih jelasnya bagaimana perbedaan antara hadiah dan suap, mari perhatiakan dua hadits berikut ini: Dari Abu Hurairah r.a., dari Nabi SAW, beliau bersbda: “Saling memberi hadiahlah, maka kalian akan saling mencintai” (HR. Bukhari dalam al-Adab al-Mufrad) Dari Abu Humaid al-Sa’idi, seorang sahabat Nabi SAW menuturkan: “Rasulullah SAW menugaskan kepada seorang pria dari Bani Asad bernama Ibnu al-Luthbiyah (begitu pula diceriterakan oleh Amr dan Ibnu Abi Amr) untuk mengumpulkan harta zakat. Sepulangnya dari tugas ia menghadap baginda Nabi SAW dan berkata, “Harta yang ini adalah hadiah untukmu, sedangkan harta yang itu hadiah untukku.” Mendengar laporan tersebut Rasulullah SAW bangkit menuju mimbar. Setelah memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah, beliau bersabda: “Apa yang terjadi pada seorang petugas yang telah kutugaskan ini, dengan enaknya ia mengatakan bahwa harta ini adalah hadiah untukmu dan harta yang lainnya adalah hadiah untukku. Tidakkah jika ia duduk santai di rumah ayahnya atau rumah ibunya, apakah hadiah itu akan tetap datang kepadanya atau tidak ? Demi Dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, salah seorang dari kalian tidak memperoleh sedikitpun dari hadiah (ketika menjadi pejabat), kecuali di hari kiamat nanti ia akan datang dengan memikulnya, di pundaknya terdapat unta atau sapi betina atau kambing yang mengeluarkan suara khasnya masing- masing.” Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya hingga putih ketiaknya terlihat oleh kami, seraya bersabda, “Ya Allah, aku telah menyampaikannya,. Ya Allah, aku telah menyampaikannya.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad dan ad-Darimi. Teks riwayat Muslim). Berdasarkan hadits pertama, memberi hadiah merupakan amal yang dianjurkan dalam Islam. Namun demikian, para ulama sepakat bahwa perintah tersebut tidak sampai pada hukum wajib, melainkan hanya sunnah saja. Hukum sunnah ini berlaku bagi kaum muslimin yang tidak memegang jabatan atau kekuasaan. Sementara, bagi para pejabat seperti hakim, jaksa, polisi, pemimpin dalam segala tingkatan maupun pekerja yang ditugaskan mengurus suatu urusan -sebagaimana hadits kedua di atas- bagi mereka tidak diperkenankan menerima hadiah, terlebih-lebih bagi mereka yang tidak pernah menerima hadiah sebelumnya. Oleh karena itu, wahai saudaraku yang sedang memegang suatu jabatan, hindarilah untuk menerima pemberian dari masyarakat yang membutuhkan pelayananmu, apalagi memintanya. Demikian pula bagi masyarakat yang membutuhkan tenaga dan jasa mereka jangan sekali-kali memberikan sesuatu kepada mereka, dengan alasan apapun, seperti agar prosesnya lebih cepat, agar mendapat prioritas dan sebagainya. Ingat, bahwa penerima maupun pemberi suap keduanya dilaknat oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW. Kedua- duanya adalah ahli neraka. Naudzu billahi min dzalik….! ﺭﺎﻨﻟﺍ ﻰﻓ ﻰﺸﺗﺮﻤﻟﺍﻭ ﻰﺷﺍﺮﻟﺍ “Pemberi dan penerima suap (keduanya) di dalam neraka.” (HR. Tabrani) Wallahu A’lam….

Hawa neraka sudah terasa..bumi panas..ribuan pulau akan tenggelam


Tahun 2040=2.000 Pulau Tenggelam Kerusakan Dimuka Bumi Ini Ulah Tangan-Tangan Manusia Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan. “Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa mengganggu kondisi planet bumi yang maha agung ini?” barangkali begitulah Anda berpikir. Baru-baru ini, Intergovernmental Panel on Cimate Change (IPCC) memublikasikan hasil pengam atan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 – 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Jika bumi terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia. Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,17o C per tahun. Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,87 o C per tahun. Tanda yang kasat mata adalah menghilangnya salju yang dulu menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia, yaitu Gunung Jayawijaya di Papua. Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daerah-daerah di Jakarta, seperti Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing; dan Bekasi, seperti Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya akan terendam semuanya. Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es yang meleleh di kutub- kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan permukaan laut bumi–termasuk laut di seputar Indonesia–terus meningkat. Pulau- pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula aset-aset usaha wisata pantai. Pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas/inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar). Gas- gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi. Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan. Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca. Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal. Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih dari s eparuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga dunia. Chalid Muhammad, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih. Jika kita tid ak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk anak- anak kita nanti. Cara-cara praktis dan sederhana ‘mendinginkan’ bumi: 1. Matikan listrik (jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi). 2. Ganti bola lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet). 3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%). 4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C). 5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll). 6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water- heater. 7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda. 8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon. 9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara). 10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu). ILMUWAN: CUACA DI BUMI MAKIN PANAS EXETER ,Inggris (Persbiro): Bumi makin panas. Bahkan, pakar lingkungan mengingatkan Armagedon, saat kehan curan Bumi, semakin dekat. Namun, hal itu belum mampu meyakinkan Presiden George W. Bush untuk menandatangani Protokol Kyoto, kesepakatan untuk memotong jumlah emisi CO2 yang sering disebut 'gas rumah kaca'. Sejumlah bukti menunjukkan bahwa pemanasan global secara perlahan mulai mengacaukan keseimbangan sistim iklim di dunia yang akan berpengaruh pada kelangsungan hidup generasi selanjutnya. "Tidak diragukan lagi, iklim bumi telah berubah," kata Dennis Tirpak, pimpinan Konferensi Ilmu Pengetahuan yang diselenggarakan di Exeter, kepada AFP seperti dikutip Antara, Selasa. Menurut dia, secara global kondisi iklim pada sembilan dari 10 tahun terakhir merupakan yang terpanas sejak pencatatan pertama tahun 1861. Peningkatan gas rumah kaca mempengaruhi pola hujan dan siklus air global. Tirpak memilih gelombang panas yang mencengkeram Eropa tahun 2003 sebagai contoh. Peristiwa itu mengakibatkan bencana alam terparah, dalam 50 tahun dengan korban 30.000 orang tewas. Sedangkan kerugian yang diakibatkan ditaksir sekitar US $30miliar. "Sejak 1970-an, memanasnya iklim telah meningkatkan luas area dan frekuensi kekeringan." Hal itu juga menyebabkan perubahan sistim ekologi daratan dan lautan yang akibatnya sulit ditebak. "Di beberapa daerah beriklim sedang di Asia, gejala banjir dan kekeringan berulang juga telah tampak," kata Rajendra Pachauri, Ketua Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), yang menangani masalah pemanasan global di PBB. Ulah manusia Konferensi yang diselenggarakan oleh Inggris di kantor pusat meteorologinya (Met Office) di barat daya kota asal bahasa Inggris itu bertujuan untuk menaksir peran manusia dalam pemanasan global. Fenomena itu terjadi akibat tak terkendalikannya pembakaran gas, batu bara dan minyak yang menjadi sumber tenaga dalam dunia industri.Mereka melepaskan karbondioksida (CO2) dan gas-gas lain yang terkunci dalam kulit bumi selama jutaan tahun. Polusi karbon itu menjebak cahaya matahari dan menyebabkan permukaan bumi memanas, mengacaukan semacam tarian balet antara tiga komponen fisik raksasa yakni lautan, daratan dan udara. Salah satu masalahnya adalah bahwa meskipun polusi itu telah dihentikan dengan segera namun suhu akan terus meningkat setelah gas dimuntahkan ke atmosfer. "Kelembaman dapat membawa pengaruh, khususnya pada peningkatan permukaan air laut, untuk beberapa abad kalau tidak jutaan tahun," kata Pachauri. Yang paling utama, menurut dia, permukaan air laut meningkat karena pemuaian air akibat panas. Samudera adalah volume air terbesar, akibatnya sekali pemanasan dimulai maka akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menghentikannya. Sementara itu, seperti dikutip Reuters, Inggris membantah anggapan yang menyatakan perubahan iklim tidak dapat dihentikan, sehingga negara itu memaksa AS untuk menandatangani Protokol Kyoto, Pada saat membuka pertemuan ilmiah selama tiga hari untuk membahas ancaman pemanasan global, Menteri lingkungan Margaret Beckett mengatakan penting bagi Washington untuk terlibat "Dampak signifikan belum terlihat, kami harus bertindak untuk membatasi skala pemanasan dan menghindari dampak yang lebih buruk. Kami ingin AS terlibat secara penuh dalam pembahasan ini," ujarnya. AS menjadi satu dari negara terbanyak penghasil gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), namun menolak opini umum yang menyebutkan manusia sebagai penyebab pemanasan global. AS juga menolak Protokol Kyoto yang membatasi emisi tersebut. Protokol, yang akan dipaksakan pada 16 Februari, bertujuan untuk memangkas emisi CO2 oleh negara maju dengan 5,2% di bawah tingkat pada 1990 saat 2008 menjadi 12. Namun, Presiden AS George Walker Bush tidak ingin mengurangi target itu. Padahal, Washington diharapkan memangkas jumlah emisi gas rumah kaca untuk setiap dolar penghasilan ekonomi 18% pada 2012 dibanding dengan 2002. Namun ekonomi tumbuh cepat, artinya secara keseluruhan tingkat emisi akan meningkat. Beckett, yang tidak meragukan kegiatan manusia sebagai penyebab pemanasan iklim, yakin tidak ada harapan membujuk Bush untuk menandatangi Protokol tersebut. Hal terpenting, tambahnya, adalah membujuk pemerintah AS dan publiknya untuk menguji apa yang akan dilakukan setelah 2012. Ilmuwan lingkungan Steve Schneider dari Universitas Stanford, California, mengatakan dia juga tidak berharap pada Bush untuk menandatangani Protokol Kyoto itu, namun akan membuat publik agar menekan pemimpinnya itu agar mau mengambil tindakan. "Ada cukup banyak orang mengetahui hal ini," tuturnya seraya memberi catatan pebisnis pun harus mengubah perilakunya.

Wednesday 3 October 2012

Dekat kepada allah swt

kita sudah maklum bahwa Allah s.w.t. adalah dekat dengan kita. Tetapi hamba- hamba Allah yang shaleh merasakan bahwa mereka dekat dengan Allah s.w.t. Bagaimana pengertian hal keadaan ini, tentu saja kita ingin mempelajarinya. Maka dalam hal ini yang mulia Maulana Ibnu Athaillah Askandary telah mengungkapkannya dalam Kalam Hikmah beliau sebagai berikut: "Dekat anda kepadaNya ialah bahwa anda melihat dekatNya. Jika tidak(demikian), maka di manakah anda dan di manakah wujud dekatNya? Kalam Hikmah ini sepintas lalu agak sulit difahami dan dimengerti, karena itu marilah kita jelaskan sebagai berikut: I. Pengertian "dekat Allah s.w.t. dengan kita" ialah dekat pada ilmu, pada kekuasaan (qudrat) dan paa kehendak (iradah). DekatNya Allah dengan kita pada 'Ilmu', artinya segala sesuatu apa pun yang terdapat pada kita dan yang terjadi pada kita, lahir dan bathin, semuanya diketahui oleh Allah s.w.t. dengan IlmuNya sejak azali, artinya sejak alam mayapada ini belum diciptakanNya, selain yang ada hanya Dia, yakni Allah s.w.t. Dekatnya Allah dengan kita pada 'kekuasaan' (qudrat), artinya segala sesuatu apa pun, baik yang adanya dari tiak ada atau kebalikannya, ataupun apa saja yang terjadi, sama sekali tidak l;uput dari kekuasaanNya atau qudratNya. Maka demikian pulalah dengan iradahNya (kehendakNya). Dan atas inilah semua tafsir dari dirman-firman Allah s.w.t. yang menggambarkan dekatNya kepada makhluk-makhlukNya sebagai berikut di bawah ini: Pertama, ayat 16 dalam Surat Qaf juz 26: "Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya." (Qaf: 16) Kedua, ayat 85 dalam Surat Al- Waqi'ah juz 27: "Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat." (Al- Waqi'ah: 85) Ketiga, ayat 4 dalam Surat Al- Hadid juz 27: "...Dan Dia bersama kamu di mana saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (Al-Hadid: 4) II. Pengertian dekat kita kepada Allah ialah kita merasakan dengan "Ilmul-Yaqin" bahwa: Alam mayapada ini pada hakikatnya tidak ada, yakni tidak ada padanya wujud yang hakiki, karena ia berasal dari tidak ada dan akan kembali kepada tiada. Atau asalnya tiada, kemudian ada dan seterusnya dengan kehedak Allah dan kekuasaanNya. Ia akan ada terus, seperti syurga dan neraka. Sedangkan wujud yang hakiki, yakni wujud yang tiada permulaannya dan tiada pula disudahi dengan tiada, ialah wujudnya Allah s.w.t. Dia tidak diliputi oleh tempat dan zaman atau masa. Bahkan Dia tidak seumpama dengan sesuatu apa pun dalam alam mayapada ini. Apabila hal keadaan ini semua sudah merupakan Ilmul-Yaqin bagi kita, kemudian masuk meresap ke dalam bathin penghayatan kita, maka barulah ketika itu hati dan semua perasaan kita dapat melihat bahwa Allah s.w.t. dekat dengan kita. Dia melihat kita dan melihat segala gerak-gerik kita, lahiriah kita dan bathiniah kita. Barulah ketika itu kita merasakan cinta kepadaNya dengan melaksanakan apa-apa yang diridhaiNya, dan begitu takut padaNya apabila terkerjakan apa-apa yang tidak diridhaiNya. Dan pada ketika itu pula kita senantiasa menjaga dan memelihara adab dan akhlak terhadapNya dengan adab-adab kita sebagai hambaNya kepada Dia yang bersifat dengan kemahasempurnaan dalam sekalian sifat-sifatNya. Penghayatan yang sedemikian rupa adalah merupakan zikrullah yang paling penting yakni ingatnya kita kepadaNya dalam segala pekerjaan lahiriah yang kita sedang kerjakan, apakah itu bersifat dunia atau bersifat agama. Dan apalagi jikalau penghayatan yang demikian itu kita bawa serta ke dalam shalat kita dan ibadat-ibadat kita lainnya. Yang demikian itulah disebut dengan hakikat "Al-Ihsan", yakni keterpaduan antara "Al- Iman" dengan "Al-Islam", atau dengan kata lain keterpaduan antara kepercayaan kepada Allah s.w.t. dengan pelaksanaan jaran-ajaranNYa seperti apa yang Dia telah wahyukan kepada Nabi-nabiNya sepanjang zaman, sejak Adam a.s. hingga Nabi dan RasulNya terakhir Muhammad s.a.w. III. Dengan demikian jelaslah bagi kita bahwa pengertian "dekat" di sini bukanlah maksudnya pendekatan dalam arti biasa dan umum menurut kelaziman kita sebagai makhlukNya, tetapi adalah menurut arti dan makna seperti yang kita uraikan di atas. Kesimpulan: Apabila kita telah merasakan pendekatan seperti tersebut di atas berarti tingkatan Tauhid kita kepada Allah s.w.t. sudah berada dalam lingkungan daerah lapangan Tauhid buat hamba- hamba Allah yang shaleh, yakni para WaliNya menurut tingkatan nilai kemuliaan yang ditentukan olehNya. Mudah-mudahan kita semua dengan bantuan Allah dapat berjalan ke arah lapangan tersebut agar dapat dekat kepada Allah. Amin.

"Maka siapa yang mengharap mendapat rahmat dan bertemu kepada Tuhan-Nya, maka hendaklah beramal soleh."


Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah telah menjadikan rahmat dalam seratus bahagian, maka ditahan pada-Nya yang sembilan puluh sembilan dan diturunkan dibumi satu bahagian, maka dengan satu bahagian itumasing-masing makhluk berkasih sayang sehingga kuda mengangkat kakinya kerana khuatir memijak anaknya." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Alhasan berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat, diturunkan kebumi hanya satu rahmat untuk penduduk dunia, maka mencukupi hingga habis ajal mereka, dan Allah akan mencabut rahmat itu yang satu pada hari kiamat untuk mengenapkan pada yang sembilan puluh sembilan, untuk diberikannya kepada para wali dan ahli taat kepada-Nya." Abul-Laits berkata: "Rasulullah s.a.w. telah menerangkan kepada kaum mukmin rahmat Allah s.w.t. supaya mereka bersyurkur kepada yang telah memuliakan mereka dengan rahmat-Nya dan rahmat amal soleh, sebab siapa yang mengharapkan rahmat Allah s.w.t. harus beramal mengikut petunjukNya untuk mencapai rahmatNya. Allah s.w.t. berfirman: "Inna rahmatallahi qaribun minal mukhsinin." Yang bermaksud: "Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat pada orang- orang yang berbuat baik. " "Faman kana yarju liqa'a rabbihi fal ya'mal amalan shaliha" Yang bermaksud: "Maka siapa yang mengharap mendapat rahmat dan bertemu kepada Tuhan-Nya, maka hendaklah beramal soleh." Ibn Abbas r.a. berkata: "Ketika turun ayat: " Warahmati wasi'at kulla syai'i ." Yang bermaksud: "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.", maka iblis laknatullah menonjol-nonjolkan diri sambil berkata: Saya termasuk dari sesuatu, tentu saya akan mendapat bahagian dari rahmat- Nya." Demikian pula kaum Yahudi dan Nashara (Kristien), kemudian diturunkan lanjutannya: " Fasa aktubua lilladz ina yattaquna wayu'tunazzakat walladzina hum biayatina yuminun. " Yang bermaksud: "Maka Aku tetapkan rahmat-Ku pada orang-orang yang taqwa, jaga-jaga diri dari syirik dan mengeluarkan zakat, dan mereka percaya pada ayat-ayat Kami. " Iblis laknatullah patah harapan untuk mendapat rahmat tetapi Yahudi dan Nashara merasa tidak syirik dan sudah mengeluarkan zakat dan percaya pada kitab Allah s.w.t. Kemudian turun ayat lajutannya: " Alladzina yattabi Uunarsulan nabiyyal ummiya." Yang bermaksud: "Ialah mereka yang mengikuti rasul nabi yang ummi yaitu Nabi Muhammad s.a.w." Sampai disini kaum Yahudia dan Nashara putus dari rahmat Allah s.w.t. Oleh sebab itu maka kewajipan utama bagi tiap-tiap orang mukmin memuji syurkur kepada Allah s.w.t. atas kurniaan nikmat iamn yang diberikan Allah s.w.t. kepadanya, disamping mengharapkan semoga segala dosa-dosanya diampunkan oleh Allah s.w.t. Yahya bin Mu'adz Arrazi dalam doanya berkata: "Ya Allah, Engkau telah menurunkan satu rahmat dan memuliakan kami dengan rahmat beragama Islam, apabila melengkapkan rahmat yang merata, bagaimana kami tidak akan mengharapkan pengampunan-Mu." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abu Said Al-khudri r.a. berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada seorang masuk syurga tanpa amal kebaikan, hanyaketika ia akan mati berpesan kepada keluarganya: "Jika saya meninggal bakar mayatku dan tumbuk tulang-tulangku sampai halus kemudian abunya taburkan separuh didarat dan separuh dilaut, maka ketika mati, dilaksanakan wasiatnya. Maka Allah menyuruh darat dan laut supaya mengumpulkan abunya, kemudian ketika ditanya: "Mengapa kau berbuat sedemikian itu?" Jawabnya: "Kerana takut kepadaMu Tuhan. Maka Allah mengampunkan baginya kerana takutnya kepada Tuhan itu." Abul-Laits meriwayatkan dari Athaa' dari seorang sahabat Rasulullah s.a.w. berkata: "Rasulullah s.a.w. datang kepada kami sedang kami tertawa. Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apakah kamu tertawa sedang api neraka menanti dibelakangmu. Demi Allah, saya tidak senang melihat kamu tertawa." Maka Rasulullah s.a.w. pergi membelakangi kami, sedang kami diam, seolah-oalh ada burung diatas kepala kami, kemudian kembali berjalan mundur kepada kami lalu bersabda: "Allah telah berfirman: "Nabbi'ibadi anni anal ghafuruuahim, wa anna adzabi huwal adzabul aliem" Yang bermaksud: "Mengapa kau mematahkan hati hambaKu, beritakan kepada mereka hambaKu bahawa Aku maha mengampun dan penyayang dan siksaKu, siksa yang sangat pedih. " Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Amr Al-ash berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya bagi Allah tidak ada dosa yang tidak dapat diampunkannya, ada pada ummat yang sebelum kamu seorang yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang kemudian pergi kepada pendeta dan berkata: "Saya telah membunuh sembilan puluh sembilan jiwa, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta: "Tidak ada, sebab perbuatanmu sudah melampaui batas." Maka segera ia berdiri dan langsung membunuh pendeta itu sehingga genap yang dibunuh seratus orang. Kemudian pergi ke pendeta yang lain dan berkata: "saya telah membunuh seratus orang, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta itu: "Sebenarnya perbuatan mu sudah melampau dan saya tidak mengetahui, hanya disana ada dua dusun, yang satu bernama Bushro dan penduduknya orang-orang baik yang selalu mengerjakan amal ahli syurga, sedang yang lain bernama Kafrah, penduduknya hanya berbuat derhaka melakukan amal ahli neraka, maka bila kamu pergi ke Bushro dan mengikuti amal perbuatan mereka, maka jangan ragu bahawa taubat mu akan diterima." Maka pergilah ia ke Bushro, dan ketika ia ditengah jalan jatuh mati, maka bertengkarlah Malaikat Siksa dan Malaikat Rahmat, sehingga bertanya kepada Tuhan. Maka disuruh: "Ukur saja maka kedusun mana ia lebih dekat, masukkan ia kegolongan penduduknya." Tiba- tiba terdapat ia lebih dekat kedusun Bushro sekadar ujung jari, maka ia tercatat dari golongan penduduknya." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Mas'ud berkata: "Tiga macam yang saya berani bersumpah sedang yang keempat bila saya bersumpah pasti benar: Allah s.w.t. tidak akan memelihara seseorang didunia, kemudian diserahkan kepada lainNya dihari kiamat. Allah s.w.t. tidak akan menyamakan orang yang mempunyai bahagian dalam Islam dengan yang tidak mempunyai bahagian. Tidak seorang yang cinta pada suatu kaum, melainkan akan berkumpul dengan mereka pada hari kiamat. Allah s.w.t. tidak menutupi hamba didunia melainkan pasti akan menutupinya diakhirat. Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Ibn Mas'ud r.a. berkata: "Empat ayat surah Annisaa' bagi kaum muslimin lebih baik dari dunia seisinya." Ayatnya ialah: Innallaha laa yagh firu an yusy roka bihi wayagh firu maa duna dzalika liman yasaa'u waman yusy rik billahi faqad iftara itsman adziima. Yang bermaksud: Allah tidak akan mengampuni pada orang yang syirik dan dapat mengampuni selain itu bagi siapa yang dikehendaki, dan siapa yang syirik (mempersekutukan Tuhan) maka ia telah berbuat dosa yang sangat besar. Walau annahum idz dhalamu anfusahum jauka fas taghfarullaha was taghfara lahumurraluuhu lawajadullaha tawwaba rahima. Yang bermaksud: Andaikan ketika mereka berbuat zalim itu datang kepadamu (Nabi Muhammad s.a.w.), lalu minta ampun kepada Allah dan dimintakan ampun oleh Rasulullah, pasti mereka akan mendapatkan Allah itu maha pengampun lagi penyayang. In taj tani bu kabaa ira maa tunhauna anhu nukaffir ankum sayyi aatikum wanud khilkum mud kholan kariima. Yang bermaksud: Jika kamu meninggalkan dosa- dosa yang besar yang telah dilarang, maka Allah akan mengampunkan dosa-dosamu yang kecil-kecil dan memasukkan kamu dalam tempat yang mulia. Waman ya mal suu'a au yadh lim nafsahu tsumma yas tagh firillaha yajidillaha ghafuu ra rahima. Yang bermaksud: Dan siapa berbuat kejahatan atau menganiaya diri sendiri kemudian membaca istighfar (minta ampun) kepada Allah, pasti akan mendapatkan Allah maha pengampun dan penyayang. Jabir bin Abdillah An- Anshari r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Syafaatku untuk orang-orang yang berdosa besar dari ummatku, siapa yang mendustakannya tidak akan mencapainya." Jabir r.a. berkata: "Orang yang tidak berdosa besar tidak memerlukan syafaat sebagaimana ayat ketiga diatas." Muhammad bin Almunkadir dari Jabir r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. keluar kepada kami dan bersabda: "Malaikat Jibril tadi datang kepadaku dan berkata: "Ya Muhammad, demi Allah yang mengutuskan mu sebagai nabi yang besar, sesungguhnya ada seorang hamba Allah yang beribadat selama lima ratus tahun diatas sebuah bukit yang lebar, panjangnya tiga puluh hasta kali tiga puluh hasta dan dikelilingi oleh laut seluas empat ribu farsakh dari tiap penjuru, disitu Allah s.w.t. mengeluarkan sumber air yang segar selebar satu jari dari bawah bukit, juga pohon delima pada tiap hari berbuah sebuah delima, maka bila siang hari turunlah orang itu untuk wuduk dan memetik delima, lalu dimakannya, kemudian berdiri sembahyang dan ia minta kepada Tuhan supaya dimatikan dalam sujud, dan supaya badannya tidak disentuh bumi atau lain-lainnya hingga bangkit dihari kiamat sambil sujud, maka Allah s.w.t. telah menerima permintaannya, kerana itu tiap kami naik turun dari langit selalu melaluinya ia sedang sujud. Jibril berkata: "Kami dapat dalam ilmu, bahawa ia akan dibangkitkan pada hari kiamat dan dihadapkan kepada Allah s.w.t. , lalu Allah s.w.t. menyuruh: "Masukkanlah hambaKu itu kedalam syurga dangan rahmatKu." Maka berkata orang itu: "Dengan amalku." Maka Allah s.w.t. menyuruh Malaikat supaya menghitung semua amalnya dan nikmatKu iaitu nikmat melihat (penglihatan), tiba-tiba nikmat penglihatan itu telah mengelilingi ibadatnya selama lima ratus tahun, sedang nikmat-nikmat Allah s.w.t. yang lain-lainnya belum. Maka Allah s.w.t. berfirman: "Masukkan ia kedalam neraka." dan ketika ditarik menuju keneraka, ia berkata: "Masukkanlah aku kedalam syurga dengan rahmatMu." Maka Allah s.w.t. berfirman kepada Malaikat: "Kembalikanlah ia." Lalu ditanya oleh Allah s.w.t.: "Hambaku, siapa yang menjadikan kau daripada tidak ada?" Jawabnya: "Engkau Tuhan." Lalu dutanya: "Apakah itu kerana amalmu atau rahmatKu?" Jawabnya: "Dengan RahmatMu." Lalu ditanya: "Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu untuk beribadat lima ratus tahun?" jawabnya: "Engkau Tuhanku." Lalu ditanya lagi: "Dan siapakah yang menempatkan kau diatas bukit dan ditengah laut dan mengeluarkan air segar yang tawar dari tengah- tengah laut yang masin getir dan menumbuhkan buah delima tiap pagi, padahal buah itu hanya berbuah satu tahun satu kali, lalu kau minta kepadaKu untuk mati sujud, siapakah yang berbuat itu semua?" Jawabnya: "Engkau Tuhanku." Firman Allah s.w.t. : "Maka semua itu dengan rahmatKu." Malaikat Jibril berkata: "Segala sesuatu terjadi dengan rahmat Allah s.w.t.." Alhasan r.a berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiada berkumpul dua perasaan berharap pada rahmat Allah dan takut dari siksa Allah dalam hati seorang mukmin ketika akan mati melainkan pasti akan diberi oleh Allah harapannya dan dihindarkan dari ketakutannya." Abu Said Almaqburi dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiada seorang diantara kamu yang dapat selamat kerana amalnya sendiri. Seorang sahabat bertanya: "Engkau juga tidak, ya Rasulullah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Saya juga tidak, kecuali Allah meliputi saya dengan rahmayNya, kerana itu sedang-sedanglah kamu dan tetapkan segala perbuatanmu dan beramal diwaktu pagi dan petang dan sedikirt diwaktu malam, sederhanalah supaya sampai dengan selamat." Anas r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Permudahkanlah dan jangan mempersukar dan gembirakan dan jangan menggusarkan." Ibn Mas'ud r.a. berkata: "Rahmat akan melimpah- limpah pada manusia dihari kiamat sehingga iblis laknatullah mengangkat kepalanya ingin mendapatkannya kerana luasnya rahmat Allah dan syafa'at orang- orang yang diberikan syafa'at oleh Allah s.w.t." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat akan terdengar seruan dari bawah Arsy: "Ya ummat Muhammad, adapun dosa-dosamu terhadap Aku maka Aku maafkan bagi kamu dan tinggal yang terjadi diantara sesama kamu, maka maaf memaafkan diantara kamu dan masuklah kamu kesyurga dengan rahmatKu." Al-Fudhail bin Iyaadh berkata: "Rasa takut kepada Allah s.w.t. itu lebih baik bagi orang yang sihat tetapi jika ia sakit dan lemah (tidak kuat beramal) maka mengharap itu lebih baik, sebab jika sihat kuat untuk beramal taat dan meninggalkan maksiat sebaliknya bila telah sakit atau lemah maka mengharapkan rahmat itu yang lebih utama." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Muhammad bin Alfadhel daro Ibn Abi Ruwad dari ayahnya berkata: "Allah s.w.t. menurunkan wahyu kepada nabi Daud a.s.: " Hai Daud, gembirakan orang-orang yang berdosa, dan peringatkan kepada orang-orang siddiq." Maka Nabi Daud a.s bertanya: "Bagaimana menggembirakan orang-orang yang berdosa dan mengancam orang-orang yang siddiq?" Allah s.w.t. berfirman: "Gembirakan orang-orang yang berdosa bahawa tidak ada dosa yang tidak dapat Aku ampunkan dan peringatkan pada orang siddiq supaya mereka tidak berbangga (sombong) dengan amal perbuatan mereka kerana bila Aku tegakkan keadilanKu dan perhitunganKu pada seseorang pasti binasa." Ibn Abi Ruwad dari ayahnya berkata: " Allah s.w.t berfirman: "Aku-lah Allah yang memiliki semua raja, hati raja-raja itu semua ditangan-Ku, maka tiap kaum yang Aku ridha. Aku jadikan hati raja itu rahmat pada mereka dan tiap kaum yang Aku murka, Aku jadikan raja itu siksa bagi mereka, kerana itu kamu jangan sibuk mengutuk raja dan taubatlah kamu kepadaKu nescaya Aku lunakkan hati mereka kepadamu. " Al'alaa bin Abdirrahman dari ayahnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Andaikan orang mukmin mengetahui siksa yang disediakan Allah s.w.t. nescaya tidak akan mengharapkan syurga Nya seorang pun dan andaikata orang kafir mengetahui kebesaran rahmat Allah s.w.t. nescaya tidak akan merasa putus dari rahmat Allah s.w.t. seorangpun." Abu Ya'la lhusain bin Muhammad Annaisaburi meriwayatkan dengan sanadnya dari Ahmad bin Sahl berkata: "Saya bermimpi kelihatan Yahya bin Aktsam, maka saya bertanya kepadanya: "Apakah tang telah kau dapat dari Tuhanmu? jawabnya: "Saya dipanggil oleh Tuhan: "Hai orang tua yang jahat, kau telah berbuat ini dan itu." Maka jawabku: "Ya Tuhan, tidak sedemikian yang saya dengar tentang Engkau." Tuhan bertanya: "Apakah yang kau dengar tentang Aku?" Jawabku: "Saya telah mendengar dari Abdurrazzaq dari Ma'mar dari Azzuhri dari Urwah dari Aisyah r.a. dari Nabi Muhammad s.a.w. dan Jibril a.s. bahawa Engkau berfirman: " Tiada seorang muslim yang telah beruban dalam Islam, maka saya akan menyiksanya melainkan saya malu untuk menyiksanya." Sedang saya seorang yang telah sangat tua. Maka firman Allah s.w.t: "Benar Abdurrazzaq, dan benar Ma'mar dan benar Azzuhri dan benar Urwah dan benar Aisyah dan benar Nabi Muhammad s.a.w. dan benar Jibril dan benar apa yang Aku firmankan itu, ya Yahya. Aku tidak akan menyiksa orang tua yang beruban dalam Islam." kemudian saya diperintahkan kesebelah kanan ke syurga." Umar r.a. berkata: "Dia masuk kepada Nabi Muhammad s.a.w., tiba-tiba ia mendapati Nabi Muhammad s.a.w. sedang menangis, maka ditanya: "Apakah yang menyebabkan engkau menangis, ya Rasulullah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Saya telah didatangai oleh malaikat Jibril a.s. dan berkata kepadaku: "Sesungguhnya Allah malu akan menyiksa seorang yang telah beruban didalam Islam, maka bagaimana orang yang beruban tidak malu berbuat maksiat kepada Allah s.w.t." Abul-Laits berkata: "Kerana itu maka wajib bagi orang yang telah tua menyedari kehormatan ini dan bersyukur kepada Allah s.w.t. dan malu kepada Allah s.w.t. dan kepada kedua malaikat yang mencatat amalnya. Dan menghentikan segala maksiat dan selalu rajin taat kepada Allah s.w.t. sebab tanaman itu jika sudah dekat musim mengetam, tidak boleh ditunda- tunda dan demikian pula yang masih muda, harus bertaqwa kepada Allah s.w.t. dan menjauhkan dari maksiat (dosa) serta rajin kepada taat, sebab dia tidak mengetahui bilakah tiba ajalnya, sebab bila pemuda itu rajin berbuat taat, ia akan mendapat naungan Allah s.w.t. pada hari kiamat dibawah arsy, sebagaimana tersebut didalam hadis yang diceritakan kepada kami oleh Abulhasan Alqasim bin Muhammad dari Isa bin Khosy Hafash dari Suwaid dari Malik bin Habib dari Abdurrahman bin Hafash dari Aashim dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:" Tujuh macam orang yang akan dinaungi Allah pada hari kiamat pada saat tidak ada naungan kecuali naungan Allah: 1. Imam (pemimpin yang adil). 2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadat kepada Allah s.w.t. 3. Seorang yang hatinya tergantung pada masjid, jika keluar sehingga kembali (yakni rajin menjaga sembahyang berjama'ah). 4. Dua orang saling menyinta (Kasih sayang) kerana Allah s.w.t. baik ketika berkumpul atau berpisah. 5. Seorang yang ingat kepada Allah s.w.t. ketika bersendirian lalu mencucurkan airmata ketana takut kepada Allah s.w.t. 6. Seorang yang bersedekah dirahsiakan sehingga yang dikirinya tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh kanannya. 7. Seorang lelaki yang dipanggil oleh wanita yang cantik untuk berzina, lalu ia berkata: "Saya takut kepada Allah azza wajalla."

Tuesday 2 October 2012

al muqorrabun..orang yang dekat kepada allah swt

>Ada tiga golongan ,manusia dalam menjalani sekaratulmaut. pertama,golongan Muqarrabin,yakni orang yang dekat dengan Tuhan ketika berada didunia. kedua,Ash-habul Yamin (golongan kanan),bagian dari Muqarrobin. Ketiga,golongan yang menentang kebenaran Tuhan dan sistem hidup yang datang dari-Nya. Mereka tersesat dari jalan yang benar. ketiga golongan ini dijelaskan Allah SWT dalam firman-Nya: Adapun jika dia (orang yang mati) termasuk orang yang didekatkan (kepada Allah),maka dia memperoleh ketentraman dan rezeki serta surga kenikmatan.Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan,maka keselamatan bagimu karena kamu dari golongan kanan,dan adapun jika dia trmasuk golongan orang yang menolak (kebenaran Tuhan dan apa saja yang datang dari-Nya) lagi sesat, maka dia mendapat hidangan air yang mendidih,dan dibakar di dalam neraka. Sesungguhnya (yang disebutkan ini)adalah suatu keyakinan yang benar.Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama TuhanmuYang Maha Besar (Q.S. Al Waqi’ah,56:88-96) Ibnu Katsir,seorang ahli tafsir terkemuka,menjabarkan ayat-ayat diatas dengan penjelasan yang sangat indah dan menarik. “Inilah tiga suasana yang dialami oleh manusia ketika sakratulmaut. Ada kalanya ia termasuk kaum ‘Muqarrobin’atau termasuk golongan yang dibawah mereka,yaitu yang termasuk golongan kanan,dan ada yang termasuk orang-orang yang mendustakan kebenaran yang sesat dari petunjuk dan tidak tahu- menahu Tentang perintah Allah. Itulah sebabnya Allah SWT.berfirman,”Adapun jika dia termasuk orang yang didekatkan kepada Allah.” Mereka adalah orang-orang yang setia mengerjakan hal-hal yang diwajibkan dan disunahkan. Meniggalkan hal-hal yang diharamkan dan dimakruhkan serta sebagian dari yang diperbolehkan. “Maka dia memperoleh ketentraman dan rezeki serta surga kenikmatan.” Para malaikat akan menyampaikan berita gembira itu ketika sekaratul maut tiba, sebagaimana yang diterangkan dalam Hadits Al Barra’. “para malaikat rahmat akan mengatakan,”hai roh yang baik dalam jasad yang baik,kamu telah memakmurkannya,keluarlah menuju ketentraman,rezeki,dan Tuhan yang tidak murka.’ Roh dan Raihan dalam ayat ini berarti rahmat,rezeki,kegembiraan,dan kesenangan.”Dan surga kenikmatan.” diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Imam syafii’ dari Imam malik dari Zuhri dari Abdurrahman bin Ka’ab bin Malik dari ka’ab bahwa Rasul saw. bersabda ,” Ruh seorang mu’min itu berupa (bagaikan) burung yang bergelantungan pada pohon surga seebelum Allah mengembalikan ruh itu kejasadnya ketika membangkitkannya kembali.” (pada hari kiamat nanti) sanad hadits ini hebat dan matanya lurus. Abul Aliah mengatakan, “Tidak dipisahkan nyawa seorang muqarrobin sebelum dihadirkan kepadanya satu dahan kenikmatan surga, lalu rohnya itu disimpan disana.” Subhanallah, Beginilah wajah orang yang mati syahid…tidak keliatan seperti mati, ya Allah anugrahkan lah kami mati syahid di jalan Mu Didalam sebuah hadits sahih dikemukakan bahwa Rasulullah saw . bersabda, “Roh-roh para syuhada (orang-orang yang mati sedang berjihad mengegakkan agama Allah) itu dalam perut-perut burung hijau yang berterbangan ditaman-taman surga kemana saja mereka kehendaki,kemudian bermalam dipelita-pelita yang bergelantungan pada Arasy. Allah SWT berfirman, Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan. yaitu,jika orang yang sedang mengalami sekatratul maut itu termasuk golongan kanan,Maka keselamatan bagimu,karena kamu termasuk golongan kanan .” Yaitu,para malaikat akan menyampaikan kanbar gembira itu kepada mereka .hal ini sebagaimana firman-Nya,”sesungguhnya orang- orang yang mengatakan,’Tuhan kami adalah Allah.’ kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka,maka malaikat akan turun kepada mereka.”janganlah kamu mearasa takut dan jangan bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu didalam kehidupan dunia dan akhirat;dan didalamnya kamu memperoleh pula apa yang kamu minta. Sebagai hidangan dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Fushshilat 42,30-32) Imam Bukhari mengatakan,’Maka salam sejahtera bagimu karena kamu golongan kanan. Allah SWT berfirman,”Dan,adapun jika dia termasuk golongan orang yang mendustakan lagi sesat,maka dia akan mendapatkan hidangan air mendidih,dan dibakar didalam neraka.” Yaitu,bila orang yang tengah mengalami sekaratulmaut itu termasuk golongan yang mendustakan kebenaran dan sesat dari jalan petunjuk,”maka dia mendapatkan hidangan dari air yang mendidih.”Yaitu cairan yang akan melelehkan isi perut dan kulit-kulit mereka.dan dibakar didalam neraka,”yaitu dia akan ditempatkan didalam neraka yang akan menyelimuti dari semua arah. Kemudian Allah berfirman,”Sesungguhnya ini adalah suatu keyakinan yang benar,”yang tidak diragukan lagi.Tidak ada seorangpun yang dapat menghindarinya. Dan dia adalah berita yang menyaksikan. “Maka bertasbihlah denga nama Tuhanmu Yang Maha Besar.”