Nonton iklan bentar ya...!!!

Thursday 15 March 2012

Diriku memulai sesuatu jalan kehidupan yang merubah diri dari sendiri menjadi berpasangan.Dan hati yang tidak lagi mencari ketinggian dunia, akan selalu terisi limpahan kasih sayang. Menebarkan kasih bukan lagi hal yang sulit, karena kasih mengalir tanpa rekayasa. Karena jiwa telah siap diisi kembali dengan kebaikan dan keindahan dunia, yang pasti indah dalam kebenaran-NYa. Ini semua yang akan membuat kita kaya akan kasih dan cinta untuk bekal hidup kini dan esok.

Monday 12 March 2012

..MEMADAMKAN API DENGAN S'TETESAIR MATA...

“Segala sesuatu (di dunia ini) pasti memiliki timbangan dan takaran kecuali air mata, karena satu tetes darinya dapat memadamkan lautan api”.(Imam Ja’far Shadiq as.) Orang-orang yang menangis memiliki faktor yang beraneka ragam. Kadang- kadang faktor pendorongnya untuk menangis adalah kehilangan harta, putranya meninggal dunia, penyesalan atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya, dan banyak faktor lain yang mungkin dimiliki oleh seseorang.Sebagai sarana mengekspresikan emosi, tetesan air mata mengkomunikasikan pesan dengan makna-makna tertentu. Ia mengekspresikan suasana hati yang terdalam, entah sedih, gembira, takut, atau sakit. Sehingga nilai air mata begitu istimewa, khusus, serta berkesan. Bukankah hati hanya bisa disentuh oleh hati lagi? Maka jangan heran, jika air mata bisa meluluhkan hati yang keras, serta menaklukkan sesuatu yang tidak bisa ditaklukkan dengan pedang. Pada suatu hari di majelis Rasulullah SAW, Ketika itu para sahabat sedang menangis tatkala Rasulullah SAW menyampaikan untaian-untaian tausiyah kepada para sahabatnya, bahkan Beliau sendiri menyampaikan nasehatnya dengan suara parau. Namun tidak demikian dengan seorang sahabat, sahabat tersebut adalah seorang pemuda yang kebetulan menghadiri majlis Rasulullah, tak setetes pun air mata keluar dari kelopak matanya. Ia sendiri merasa aneh, sehingga menanyakannya kepada Rasulullah penyebab dirinya sangat sulit menangis. Rasulullah pun menjelaskankan semua hal yang menyebabkan sang pemuda tidak meneteskan airmata, ternyata dari penjelasan Rasulullah, semuanya bermuara dari satu hal, yaitu cinta dunia hingga akhirnya melupakan akhirat. Sesungguhnya, air mata pun bisa menjadi alat komunikasi yang sangat canggih antara seorang hamba dengan Tuhannya. Betapa tidak, tetesan air mata di jalan Allah bisa memadamkan kobaran api neraka. Rasulullah SAW bersabda, Tidak akan masuk neraka, seseorang yang menangis karena takut kepada Allah. Itulah maksud dari hadits Imam Ja’far Shadiq di atas. Jika kita merujuk kepada riwayat, kita akan dapatkan bahwa menangis memiliki efek-efek positif yang dapat bermanfaat bagi diri manusia. Di antaranya, menangis dapat melunakkan hati. Tentunya, tidak semua tangisan dapat memiliki efek seperti itu. Tangisan yang dapat memadamkan lautan api itu adalah tangisan yang muncul dari rasa penyesalan terhadap dosa yang pernah dilakukan oleh seseorang. Tangisan seperti inilah yang dapat memadamkan lautan api neraka yang dikobarkan oleh dosa-dosa seorang hamba. Air mata juga bisa mendatangkan pertolongan Allah di akhirat kelak. Dalam sebuah hadis disebutkan, bahwa ada tujuh golongan manusia yang akan ditolong Allah pada Hari Kiamat, ketika tiada lagi pertolongan selain pertolongan dari- Nya. Salah satunya adalah orang yang menangis di keheningan malam ketika orang- orang terlelap tidur. Ia menangis karena besarnya rasa takut dan harap kepada Allah. Air mata pun bisa mempercepat ijabahnya doa-doa. Efek tetesannya mampu menembus batas- batas dimensi ruang dan waktu. Semog Allah senantiasa melunakkan hati-hati kita agar dapat selalu menangisi dosa-dosa.

ISTRIKU BUKAN BIDADARI DAN SUAMIKU BUKAN MALAIKAT

Tidak etis dan tidak manusiawi bilakita (laki-laki) hanya pandai mengorek kekurangan istri, namun kita tidak mahir dalam menemukan kelebihan-kelebihannya. ................... Buktikan Saudaraku, bahwa Anda benar-benar seorang suami yang berjiwa besar, sehingga Anda peka dan lihai dalam membaca kelebihan pasangan Anda. Dahulu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam begitu peka dan mahir dalam membaca segala hal, termasuk suasana hati istrinya. Aisyah mengisahkan, ﻲِّﻧِﺇ :َﻢَّﻠَﺳ َﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻝﻮُﺳَﺭ ﻲِﻟ َﻝﺎَﻗ َّﻲَﻠَﻋ ِﺖْﻨُﻛ ﺍَﺫِﺇَﻭ ،ًﺔَﻴِﺿﺍَﺭ ﻲِّﻨَﻋ ِﺖْﻨُﻛ ﺍَﺫِﺇ ُﻢَﻠْﻋَﺄَﻟ ،َﻚِﻟَﺫ ُﻑِﺮْﻌَﺗ َﻦْﻳَﺃ ْﻦِﻣ ُﺖْﻠُﻘَﻓ :ْﺖَﻟﺎَﻗ . ﻰَﺒْﻀَﻏ َﻻ َﻦْﻴِﻟﻮُﻘَﺗ ِﻚَّﻧِﺈَﻓ ًﺔَﻴِﺿﺍَﺭ ﻲِّﻨَﻋ ِﺖْﻨُﻛ ﺍَﺫِﺇ ﺎَّﻣَﺃ :َﻝﺎَﻘَﻓ ِّﺏَﺭَﻭ َﻻ ِﺖْﻠُﻗ ﻰَﺒْﻀَﻏ ِﺖْﻨُﻛ ﺍَﺫِﺇَﻭ ،ٍﺪَّﻤَﺤُﻣ ِّﺏَﺭَﻭ ،ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﻮُﺳَﺭ ﺎَﻳ ِﻪَّﻠﻟﺍَﻭ ْﻞَﺟَﺃ ُﺖْﻠُﻗ :ْﺖَﻟﺎَﻗ .َﻢﻴِﻫﺍَﺮْﺑِﺇ َﻚَﻤْﺳﺍ َّﻻِﺇ ُﺮُﺠْﻫَﺃ ﺎَﻣ “Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadaku, ‘Sungguh, aku mengetahui bila engkau ridha kepadaku, demikian pula bila engkau sedang marah kepadaku.’ Spontan, Aisyah bertanya, ‘Darimana engkau dapat mengetahui hal itu?’ Rasulullah menjawab, ‘Bila engkau sedang ridha kepadaku, maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan Muhammad. Adapun bila engkau sedang dirundung amarah, maka ketika engkau bersumpah, engkau berkata, ‘Tidak, demi Tuhan Ibrahim.’’ Mendengar penjelasan ini, Aisyah menimpalinya dan berkata, ‘Benar, sungguh demi Allah, wahai Rasulullah, ketika aku marah, tiada yang aku tinggalkan, kecuali namamu saja.’” (Muttafaqun ‘alaihi) Demikianlah teladan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau begitu peka dengan suasana hati istrinya, sehingga beliau bisa membaca isi hati istrinya dari ucapan sumpahnya. Walaupun Aisyah berusaha untuk menyembunyikan isi hatinya, tetap bermanis muka, senantiasa berada di sanding Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan berbicara seperti biasa, namun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dapat menebak suasana hatinya dari perubahan cara bersumpahnya. Luar biasa, perhatian, kejelian, dan kepekaan yang tidak ada bandingnya. Tidak mengherankan, bila beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, (ﻲِﻠْﻫَﺄِﻟ ْﻢُﻛُﺮْﻴَﺧ ﺎَﻧَﺃَﻭ ِﻪِﻠْﻫَﺄِﻟ ْﻢُﻛُﺮْﻴَﺧ ْﻢُﻛُﺮْﻴَﺧ “Orang terbaik di antara kalian ialah orang yang terbaik dalam memperlakukan istrinya, dan aku adalah orang terbaik di antara kalian dalam memperlakukan istriku.” (Hr. At- Tirmidzi) Bagaimana dengan Anda, Saudaraku? Dengan apa Anda dapat mengenali dan meraba suasana hati pasangan Anda? Saudaraku, tidak ada salahnya bila sejenak Anda kembali memutar lamunan dan gambaran tentang istri ideal dan idaman yang pernah singgah dalam benak Anda. Selanjutnya, bandingkan gambaran istri idaman Anda dengan gambaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kaum wanita berikut ini, ِﻥِﺇَﻭ ،ﺎَﻬَﺗْﺮَﺴَﻛ ﺎَﻬَﺘْﻤَﻗَﺃ ْﻥِﺇ ، ِﻊَﻠِّﻀﻟﺎَﻛ ُﺓَﺃْﺮَﻤْﻟﺍ ٌﺝَﻮِﻋ ﺎَﻬﻴِﻓَﻭ ﺎَﻬِﺑ َﺖْﻌَﺘْﻤَﺘْﺳﺍ ﺎَﻬِﺑ َﺖْﻌَﺘْﻤَﺘْﺳﺍ “Wanita itu bagaikan tulang rusuk. Bila engkau ingin meluruskannya, niscaya engkau menjadikannya patah, dan bila engkau bersenang-senang dengannya, niscaya engkau dapat bersenang-senang dengannya, sedangkan ia adalah bengkok.” (Muttafaqun ‘alaihi) Pada riwayat lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ﺎَﻤَّﻧِﺇَﻭ ٍﺓَﺪِﺣﺍَﻭ ٍﺔَﻘﻴِﻠَﺧ ﻰَﻠَﻋ ُﺓَﺃْﺮَﻤْﻟﺍ َﻚَﻟ ُﻢﻴِﻘَﺘْﺴَﺗ َﻻ ﺎَﻬْﻛُﺮْﺘَﺗ ْﻥِﺇَﻭ ﺎَﻫْﺮِﺴْﻜَﺗ ﺎَﻬْﻤِﻘُﺗ ْﻥِﺇ ُﻊَﻠِّﻀﻟﺎَﻛ َﻲِﻫ ٌﺝَﻮِﻋ ﺎَﻬﻴِﻓَﻭ ﺎَﻬِﺑ ْﻊِﺘْﻤَﺘْﺴَﺗ “Tidak mungkin istrimu kuasa bertahan dalam satu keadaan. Sesungguhnya, wanita itu bak tulang rusuk. Bila engkau ingin meluruskannya, niscaya engkau menjadikannya patah. Adapun bila engkau biarkan begitu saja, maka engkau dapat bersenang-senang dengannya, (tetapi hendaklah engkau ingat) ia adalah bengkok.” (Hr. Ahmad) Nah, sekarang, silakan Anda mengorek memori Anda tentang wanita pendamping hidup Anda. Temukan berbagai kelebihan padanya, dan selanjutnya tersenyumlah, karena ternyata istri Anda memiliki banyak kelebihan. Lalu, bila pada suatu hari Anda merasa tergoda oleh kecantikan wanita lain, maka ketahuilah bahwa sesuatu yang dimiliki oleh wanita itu ternyata juga telah dimiliki oleh istri Anda. Maka, bergegaslah untuk membuktikan hal ini pada istri Anda. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, َّﻥِﺈَﻓ ُﻪَﻠْﻫَﺃ ِﺕْﺄَﻴْﻠَﻓ ُﻪْﺘَﺒَﺠْﻋَﺄَﻓ ًﺓَﺃَﺮْﻣﺍ ُﻢُﻛُﺪَﺣَﺃ ﻯَﺃَﺭ ﺍَﺫِﺇ ﺎَﻬَﻌَﻣ ﻱِﺬَّﻟﺍ َﻞْﺜِﻣ ﺎَﻬَﻌَﻣ “Bila engkau melihat seorang wanita, lalu ia memikat hatimu, maka segeralah datangi istrimu! Sesungguhnya, istrimu memiliki seluruh hal yang dimiliki oleh wanita yang engkau lihat itu.” (Hr. At- Tirmidzi) Demikianlah caranya agar Anda dapat senantiasa puas dan bangga dengan pasangan hidup Anda. Anda selalu dapat merasa bahwa ladang Anda tampak hijau, sehijau ladang tetangga, dan bahkan lebih hijau. Selamat berbahagia dengan pasangan hidup yang telah Allah karuniakan kepada Anda. Semoga Allah memberkahi bahtera rumah tangga Anda. Sebaliknya, sebagai calon istri, Anda juga berhak untuk mendambakan pasangan hidup yang tampan, gagah, kaya raya, pandai, berkedudukan tinggi, penuh perhatian, setia, penyantun, dermawan, dan lain sebagainya. Betapa indahnya gambaran rumah tangga Anda, dan betapa istimewanya pasangan hidup Anda, andai gambaran Anda ini dapat terwujud. Bukankah demikian, Saudariku? Saudariku, setelah Anda menikah, benarkah seluruh kriteria suami ideal yang pernah menghiasi lamunan Anda ini terwujud pada pasangan hidup Anda? Bila benar terwujud, maka saya ucapkan selamat berbahagia di dunia dan akhirat, dan bila tidak, maka tidak perlu berkecil hati. Besarkan hatimu, wahai Saudariku! Percayalah, bahwa pada pasangan hidup Anda ternyata terdapat banyak kelebihan. Bila selama ini, Saudari ciut hati karena suami Anda miskin harta, maka tidak perlu khawatir, karena ia penuh dengan perhatian dan tanggung jawab. Bila selama ini, Saudari kecewa karena suami Anda ternyata kurang tampan, maka percayalah bahwa ia setia dan bertanggung jawab. Andai selama ini, Saudari kurang puas karena suami Anda kurang perhatian dengan urusan dalam rumah, tetapi ia begitu membanggakan dalam urusan luar rumah. Juga, andai selama ini, sikap suami Anda terhadap Anda kurang simpatik, maka tidak perlu hanyut dalam duka dan kekecawaan, karena ia masih punya jasa baik yang tidak ternilai dengan harta. Ternyata, selama ini, suami Anda telah menjaga kehormatan Anda, menjadi penyebab Anda merasakan kebahagiaan menimang putra-putri Anda. Saudariku, Anda tidak perlu hanyut dalam kekecewaan karena suatu hal yang ada pada diri suami Anda. Betapa banyak kelebihan-kelebihan yang ada padanya. Berbahagia dan nikmatilah kedamaian hidup rumah tangga bersamanya. Berlarut-larut dalam kekecewaan terhadap suatu perangai suami Anda dapat menghancurkan segala keindahan dalam rumah tangga Anda. Bukan hanya hancur di dunia, bahkan berkelanjutan hingga di akhirat kelak. Saudariku, simaklah peringatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut ini. Agar anda dapat menjadikan bahtera rumah tangga Anda seindah dambaan Anda. :َﻞﻴِﻗ ،َﻥْﺮُﻔْﻜَﻳ ُﺀﺎَﺴِّﻨﻟﺍ ﺎَﻬِﻠْﻫَﺃ ُﺮَﺜْﻛَﺃ ﺍَﺫِﺈَﻓ َﺭﺎَّﻨﻟﺍ ُﺖﻳِﺭُﺃ ،َﺮﻴِﺸَﻌْﻟﺍ َﻥْﺮُﻔْﻜَﻳ :َﻝﺎَﻗ ؟ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ َﻥْﺮُﻔْﻜَﻳَﺃ َّﻦُﻫﺍَﺪْﺣِﺇ ﻰَﻟِﺇ َﺖْﻨَﺴْﺣَﺃ ْﻮَﻟ ،َﻥﺎَﺴْﺣِﻹﺍ َﻥْﺮُﻔْﻜَﻳَﻭ َﻚْﻨِﻣ ُﺖْﻳَﺃَﺭ ﺎَﻣ :ْﺖَﻟﺎَﻗ ،ﺎًﺌْﻴَﺷ َﻚْﻨِﻣ ْﺕَﺃَﺭ َّﻢُﺛ َﺮْﻫَّﺪﻟﺍ ُّﻂَﻗ ﺍًﺮْﻴَﺧ “Aku diberi kesempatan untuk menengok ke dalam neraka, dan ternyata kebanyakan penghuninya ialah para wanita, akibat ulah mereka yang selalu kufur/ingkar.” Spontan, para shahabat bertanya, “Apakah yang engkau maksud adalah mereka kufur/ ingkar kepada Allah?” Beliau menjawab, “Mereka terbiasa ingkar terhadap perilaku baik, dan ingkar terhadap jasa baik. Andai engkau berbuat baik kepada mereka seumur hidupmu, lalu ia mendapatkan suatu hal padamu, niscaya mereka begitu mudah berkata, ‘Aku tidak pernah mendapatkan kebaikan sedikit pun darimu.’” (Muttafaqun ‘alaihi) Anda mendambakan kebahagian dalam rumah tangga? Temukanlah bahwa kebahagian hidup dan berumah tangga terletak pada genggaman tangan suami Anda. Pandai-pandailah membawa diri, sehingga suami Anda rela membentangkan kedua telapak tangannya, dan memberikan kebahagian berumah tangga kepada Anda. Percayalah Saudariku, suami Anda adalah pasangan terbaik untuk Anda. ﺎَﻫَﺮْﻬَﺷ ْﺖَﻣﺎَﺻَﻭ ﺎَﻬَﺴْﻤَﺧ ُﺓَﺃْﺮَﻤْﻟﺍ ِﺖَّﻠَﺻ ﺍَﺫِﺇ ﺎَﻬَﻟ َﻞﻴِﻗ ﺎَﻬَﺟْﻭَﺯ ْﺖَﻋﺎَﻃَﺃَﻭ ﺎَﻬَﺟْﺮَﻓ ْﺖَﻈِﻔَﺣَﻭ ِﺖْﺌِﺷ ِﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ِﺏﺍَﻮْﺑَﺃ ِّﻱَﺃ ْﻦِﻣ َﺔَّﻨَﺠْﻟﺍ ﻲِﻠُﺧْﺩُﺍ “Bila seorang istri telah mendirikan shalat lima waktu, berpuasa bulan Ramadan, menjaga kesucian dirinya, dan taat kepada suaminya, niscaya kelak akan dikatakan kepadanya, ‘Silakan engkau masuk ke surga dari pintu mana pun yang engkau suka.’” (Hr. Ahmad dan lainnya) Tidakkah Anda mendambakan termasuk orang-orang mukminah yang mendapatkan kebebasan masuk surga dari pintu yang mana pun? Kunci Keberhasilan Rumah Tangga Saudaraku, mungkin selama ini Anda bersama pasangan hidup Anda, terus berusaha mencari pola rumah tangga yang dapat mendatangkan kebahagiaan untuk Anda berdua. Anda berhasil menemukannya? Bila Anda berhasil, maka saya ucapkan selamat berbahagia. Adapun bila belum, maka segera temukan kunci keberhasilan rumah tangga Anda pada firman Allah berikut, ِﻝﺎَﺟِّﺮﻠِﻟَﻭ ِﻑﻭُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ َّﻦِﻬْﻴَﻠَﻋ ﻱِﺬَّﻟﺍ ُﻞْﺜِﻣ َّﻦُﻬَﻟَﻭ ٌﺔَﺟَﺭَﺩ َّﻦِﻬْﻴَﻠَﻋ “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf. Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya.” (Qs. al- Baqarah: 228) Hak pasangan Anda setimpal dengan kewajiban yang ia tunaikan kepada Anda. Semakin banyak Anda menuntut hak Anda, maka semakin banyak pula kewajiban yang harus Anda tunaikan untuknya. Shahabat Abdullah bin ‘Abbas memberikan contoh nyata dari aplikasi ayat ini dalam rumah tangganya. Pada suatu hari, beliau berkata, “Sesungguhnya, aku senang untuk berdandan demi istriku, sebagaimana aku pun senang bila istriku berdandan demiku, karena Allah Ta’ala telah berfirman, ِﻑﻭُﺮْﻌَﻤْﻟﺎِﺑ َّﻦِﻬْﻴَﻠَﻋ ﻱِﺬَّﻟﺍ ُﻞْﺜِﻣ َّﻦُﻬَﻟَﻭ ‘Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf.’ Aku pun tidak ingin menuntut seluruh hakku atas istriku, karena Allah juga telah berfirman, ٌﺔَﺟَﺭَﺩ َّﻦِﻬْﻴَﻠَﻋ ِﻝﺎَﺟِّﺮﻠِﻟَﻭ ‘Akan tetapi, para suami mempunyai kelebihan satu tingkat daripada istrinya.’” (Hr. Ibnu Abi Syaibah dan ath-Thabari) Bagaimana dengan dirimu, wahai saudara dan saudariku? Kapankah Anda berdandan? Ketika sedang berada di rumah atau ketika hendak keluar rumah? Selama ini, sejatinya, untuk siapa Anda berdandan? Benarkah Anda berdandan untuk pasangan Anda, ataukah Anda berdandan dan tampil menawan untuk orang lain? Saudaraku, bahu-membahu, saling melengkapi kekurangan, dan saling pengertian adalah salah satu prinsip dasar dalam membangun rumah tangga. Tidak layak bagi Anda untuk berperan sebagai penonton setia ketika pasangan Anda sedang mengerjakan pekerjaannya. Usahakan sebisa Anda untuk turut menyelesaikan pekerjaannya. Demikianlah, dahulu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mencontohkan dalam rumah tangga beliau. Aisyah radhiyallahu ‘anha mengisahkan, َﺝَﺮَﺧ َﻥﺍَﺫَﻷﺍ َﻊِﻤَﺳ ﺍَﺫِﺈَﻓ ،ِﻪِﻠْﻫَﺃ ِﺔَﻨْﻬِﻣ ﻲِﻓ َﻥﺎَﻛ “Dahulu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan sebagian pekerjaan istrinya, dan bila beliau mendengar suara azan dikumandangkan, maka beliau bergegas menuju ke mesjid.” (Hr. Bukhari) Constance Gager, ketua studi sekaligus asisten profesor di Montclair State University, Montclair, New Jersey, mengadakan penelitian tentang hubungan perilaku suami-istri dengan keromantisan dalam bercinta. Ia mengelompokkan para suami yang menjadi objek penelitiannya ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah suami-suami yang tidak peduli dan jarang membantu pekerjaan istri. Kelompok kedua adalah suami-suami yang sering turut serta dalam mengerjakan pekerjaan rumah tangga istri. Hasilnya luar biasa! Suami di kelompok kedua, yaitu yang sering membantu pekerjaan istrinya, terbukti lebih romantis dan lebih sering memadu cinta dengan pasangannya. Hubungan yang harmonis dan indah, begitu kental dalam rumah tangga mereka. Sejatinya, penemuan ini bukanlah hal baru, karena secara logika, suami yang dengan rendah hati membantu pekerjaan istrinya pastilah lebih dicintai oleh istrinya. Tentunya, ini memiliki hubungan erat dengan keromantisan suami-istri dalam bercinta. Sebaliknya, istri yang peduli dengan pekerjaan suami, pun akan mengalami hal yang sama. Nah, bagaimana dengan diri Anda, wahai Saudaraku? Selamat membuktikan resep manjur ini! Semoga berbahagia, dan hubungan Anda berdua semakin romantis dan harmonis. Semoga tulisan sederhana ini bermanfaat bagi Anda. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Wallahu a’lam bish-shawab.

Muhammad bin Abdillah Al- Mahdi, Sang Khalifah Rasyidah

Nama laki-laki yang dijanjikan ini seperti nama Rasulullah, dan nama ayahnya seperti nama ayah Rasulullah. Dia berasal dari keturunan putri Rasulullah, dari anak cucu Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin ‘Abdullah Al-’Alawi Al-Hasani Al- Qurasyi. Rasulullah menggelarinya dengan Al-Mahdi dan memberi kabar gembira dengan kemunculannya. Imam Ibnul Atsir Al-Jazri berkata, “Makna Al-Mahdi adalah orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah kepada kebenaran. Selanjutnya Al- Mahdi sering digunakan untuk nama sehingga jadilah seperti nama-nama yang lain pada umumnya. Dengan itulah Al-Mahdi diberi nama Al-Mahdi, hal mana Rasulullah memberi kabar gembira dengan kedatangannya di akhir zaman.” Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih, di antaranya: Pertama, hadits Abdullah bin Mas’ud. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud katanya, Rasulullah bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai semua manusia dipimpin oleh seseorang dari Ahlulbaitku. Namanya sama dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.” Kedua, hadits Ali bin Abi Thalib: Dari ‘Ali bin Abu Thalib dari Nabi, beliau bersabda, “Al-Mahdi dari kami, Ahlulbait; Allah akan menjadikannya shalih dalam satu malam.” Ketiga, hadits Abu Sa’id Al-Khudri. Dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah saw bersabda, “Al-Mahdi dari kalangan kami, Ahlulbait. Ia berhidung mancung dan berdahi lebar. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan laku durjana dan kezaliman. Ia akan hidup selama sekian.” Lantas beliau membentangkan tangan kiri dan dua jari tangan kanan beliau; jari telunjuk dan ibu jari. Beliau menyatakan demikian tiga kali. Keempat, hadits Ummu Salamah. Dari Ummu Salamah bahwasanya Rasulullah bersabda, “Al-Mahdi termasuk keturunanku, berasal dari putera Fathimah.” Nasab Al-Mahdi bersambung sampai kepada Bait Nabawi dari jalur Hasan bin ‘Ali bin Abu Thalib. Sebagaimana dijelaskan dalam Sunan Abu Dawud dari Abu Ishaq disebutkan bahwa ‘Ali memandangi puteranya, Hasan seraya berkata, “Puteraku ini akan menjadi orang besar sebagaimana disebutkan oleh Nabi saw; dan akan keluar dari sumsumnya seorang laki-laki bernama sama dengan nama Nabi kalian; akhlaknya sama dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya.” Lantas ia menyebutkan kisah dan berkata, “Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.” Imam Mula ‘Ali Al-Qari berkata, “Hadits ini adalah dalil yang tegas atas apa yang telah kami paparkan, bahwa Al- Mahdi termasuk keturunan Hasan.” Ibnu Katsir menulis, “Al-Mahdi termasuk Ahlulbait, keturunan Fathimah puteri Rasul, keturunan Hasan dan bukan Husain.” Adapun makna ‘dari ‘itrahku’, imam Ibnul Atsir Al-Jazri berkata, “‘Itrah seseorang adalah kerabat khususnya. ‘Itrah Nabi adalah Bani ‘Abdul Muthalib. Ada ulama yang mengatakan maksudnya adalah Ahlulbait Nabi yang terdekat yaitu beliau dan anak-anak beliau serta Ali dan anak-anaknya. Ada juga ulama yang mengatakan bahwa ‘itrah beliau adalah Ahlulbait yang dekat dan yang jauh… Pendapat yang terkenal dan makruf adalah bahwa maksud ‘itrah beliau adalah Ahlulbait beliau yang diharamkan menerima zakat.” As Samhudi berkata, “Dari beberapa penjelasan hadits di atas (tentang Al- Mahdi) tersebut ditetapkan bahwa Al- Mahdi merupakan keturunan Fatimah, sedang dalam sunan Abu Dawud disebutkan bahwa dia anak keturunan Hasan yang meninggalkan kekhalifahan karena Allah dan belas kasih kepada umatnya. Khalifah yang hak ini akan diangkat jika benar- benar dibutuhkan oleh bumi yang telah dipenuhi oleh kedzaliman. Inilah sunnatullah kepada para hamba-Nya. Al-Hasan telah meninggalkan kekhilafan yang seharusnya menjadi miliknya, bahkan ia juga melarang Al- Husein dari kehilafahan juga. Hal ini disebutkan pada malam terbunuhnya karena sayang pada saudaranya. Ciri-ciri Fisiknya Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi adalah seorang pemuda yang usianya hampir mencapai empat puluh tahun. Warna kulitnya coklat, hidungnya mancung, dahinya lebar, bagian tengahnya agak cembung dan indah dilihat. Gigi serinya berkilat indah. Berjenggot tebal. Pada pipinya ada tahi lalat. Wajahnya seperti bintang bercahaya. Postur tubuhnya tegap dan tergolong pria yang memiliki daging sedikit (tidak gemuk). Bicaranya gagap, jika ucapannya lambat, ia memukul paha kirinya dengan tangan kanannya, sehingga ucapannya menjadi lancar. Sifat sifat di atas termuat dalam beberapa hadits shahih, namun sebagian hanya tercantum dalam atsar yang masih diperselisihkan sanadnya. Dengan demikian, di sana hanya ada dua tanda khusus pada fisik Al-Mahdi yang berpijak pada riwayat-riwayat shahih. Pertama pada rambut dan dahinya, dan kedua hidungnya, sebagaimana diisyaratkan oleh Nabi pada hadits-hadits berikut: 1. Dari Abu Sa’id Al-Khudri, ia berkata: Rasulullah bersabda, “Al-Mahdi dari (keturunan)ku. Berdahi lebar dan berhidung mancung. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan kezhaliman dan laku durjana. Ia akan berkuasa selama tujuh tahun.” Sifat yang pertama, ia ajlal jabhah, berdahi lebar. Maknanya, rambut kepalanya rontok sampai separuhnya. 2. Hadits ini memunyai penguat dari riwayat Al-Bazzar dengan lafal yang serupa. Hadits dari jalur lain yang menjadi penguat atas hadits ini adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu ‘Adi di dalam Al-Kamil fi Adh-Dhu’afa’ dari ‘Abdurrahman bin ‘Auf bahwasanya Rasulullah bersabda, “Sungguh, Allah akan mengutus dari keturunanku seorang laki-laki yang bergigi rapi dan berdahi lebar, ia akan memenuhi bumi dengan keadilan. Harta benda akan berlimpah ruah pada zamannya.” Hadits ini telah menambah satu sifat, ialah gigi yang rapi. Ini adalah sifat yang baik di wajah. Karakteristik akhlaknya Beberapa nash menetapkan bahwa Al-Mahdi menyerupai Nabi dalam akhlaknya dan bahwa Allah akan menjadikannya shalih dalam satu malam, menyiapkannya dengan iman dan akhlak; supaya siap memimpin dan menuntun kaum muslimin. Dan hal itu sama sekali tidak sulit bagi Allah.Berikut ini nash-nash yang menetapkannya: 1. Di dalam kitab Shahihnya Ibnu Hibban membuat satu bab berjudul ‘Penjelasan bahwa akhlak Al-Mahdi menyerupai akhlak Al-Mushthafa ‘. Lantas ia menghadirkan hadits Ibnu Mas’ud bahwa Nabi bersabda, “Akan keluar seseorang dari umatku, namanya sama dengan namaku, akhlaknya sama dengan akhlakku; ia akan memenuhi bumi dengan keadilan sebagaimana telah terpenuhi dengan kezhaliman dan laku durjana.” 2. Dari Abu Ishaq, katanya ‘Ali bin Abi Thalib pernah memandangi puteranya, Hasan, seraya berkata, “Puteraku ini akan menjadi orang besar sebagaimana disebutkan oleh Nabi; dan akan keluar dari sumsumnya seorang laki-laki bernama sama dengan nama Nabi kalian; akhlaknya sama dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya.” Ali menyebutkan kisah, kemudian berkata: Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.” Saat menjelaskan hadits ini, Al-Abadi berkata, “Akhlaknya sama dengan akhlak Nabi kalian tetapi tidak dengan perawakannya; maknanya perilakunya sama tetapi tidak dengan postur tubuhnya.” 3. Dari ‘Ali bin Abu Thalib dari Nabi, beliau bersabda, “Al-Mahdi dari kami, Ahlulbait; Allah akan menjadikannya shalih dalam satu malam.” Ibnu Katsir menjelaskan maksud ‘menjadikannya shalih dalam satu malam’ adalah bahwa Allah menerima taubatnya, memberikan taufik baginya, memahamkannya, dan menunjukinya; setelah sebelumnya tidak demikian. As-Suyuthi berkata, “Sabda Nabi ‘menjadikannya shalih dalam satu malam’ maksudnya shalih (baca: siap) untuk memimpin dan menjadi khalifah.” Kedua pengertian ini, wallahu a’lam, sama-sama benar. Bisa dikatakan bahwa makna ‘menjadikannya shalih dalam satu malam’ adalah kedua- duanya; Allah menjadikannya shalih dengan taubat dan inabat, serta menjadikannya siap untuk memimpin dan menjadi khalifah.

Sunday 11 March 2012

Seruan imam mahdi

“Hai kaum kami dengarkanlah orang yang menyeru kepada Allah dan percayalah kepadanya niscaya Allah mengampuni kamu akan dosa-dosamu dan menyelamatkan kamu dari siksaan yang pedih”. (Al Ahqaf, ayat 31) Ayat tersebut di atas Allah telah mengatakan agar kamu sekalian manusia (kaum); tidak perduli kamu dari golongan apapun, apakah itu Hindu, Budha, Nasrani atau yang lain bahkan Islam itu sendiri, juga apakah itu orang Thariqat, hakikat, syariat, atau ma’rifat dsb. Allah memerintahkan kamu agar mengikuti Orang yang menyeru kepada Allah dan percayalah (beriman) kepadanya. Artinya orang itu hanya semata- mata mengajak kamu kepada Allah bukan mengajak kamu kepada yang lain, apakah itu ilmu ataupun amal yang selama ini kamu jalani. Lebih jelasnya buat kamu sekalian, bahwa Orang Itu sebenarnya mengemban tugas dari Allah untuk menyatukan umat dan untuk membesarkan Allah semata-mata. Dan percayalah (beriman) kepadanya sebab dialah Orang yang menjelaskan ayat-ayat Tuhan kepadamu, dan seorang Khalifah dimuka bumi untuk diikuti dan menjadi petunjuk dan pedoman bagi kamu selaku manusia Artinya : “Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepada kamu peringatan dari Tuhanmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertaqwa dan supaya kamu mendapat rahmat”. (Al A’raaf ; 63) Dan tentang kedatangannya kamu tidak usah heran atau bingung apalagi meragukannya, melainkan kamu dituntut ikut kepadanya, Orang Itu merupakan kabar gembira bagi orang yang percaya (beriman), sekaligus peringatan bagi orang yang ingkar (kafir), untuk apa dibuatkan demikian!. Supaya dia memberi pringatan kepada kamu sekalian manusia sekarang ini, seperti dahulupun telah pula ada orang yang memberi peringatan seperti ini agar kamu benar-benar bertakwa dan mendapat rahmat dari Allah SWT. Jangan lagi kamu katakan sekarang ini, apabila Orang Itu membacakan Kalam-kalam Qadim (Al Qur`an), kamu mengatakan “ini dulu, sekarang mana ada lagi seperti ini”, Sebab : Artinya : “Ketika dibacakan kepadanya ayat-ayat kami mereka berkata ini hanya dongengan orang-orang dahulu kala” (Al Qalam; 15) Kenyataan kamu memang demikian sering kali mengatakan apa yang ada di AlQur’an itu hanya untuk orang dahulu, jika begitulah hal keadaannya kamu berikan saja Kitab ini kepada orang dulu, padahal sebenarnya “Alqur’an itu tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertakwa”. Yang lebih hebatnya lagi sekarang ada segelintir orang yang pandai dalam berbahasa arab mereka bahkan sanggup menjual ayat- ayat Al Qur’an dengan harga yang sedikit, Kami sangat menegaskan kepada saudara-saudara, tuan-tuan, dan umat manusia yang lain, untuk berpikir dan menggunakan akalnya dan lihatlah apakah dirimu itu yang tergolong orang- orang yang mendustakan ayat- ayatnya serta menolak dan mengingkari kedatangan Orang Itu. Jika demikian bersegeralah kamu kepada taubat dengan sebenar- benar taubat bagaimanakah itu ? datangi Orang Itu. Rasullullah SAW bersabda : “setelah Aku ini ikutilah ulama karena ulama itu adalah pewaris para nabi”. Kamu memang dituntut untuk percaya tidak sebatas kepada rasul saja namun kepada penerusnya apakah itu Ulama , Khalifah, Imam, Syeikh, Saksi, yang mereka itu semua adalah pemimpin umat, yang kedatangan mereka harus kau ikuti bukan malah sebaliknya, menentangnya. Dan memang banyak dalam riwayat dikisahkan kedatangan orang-orang itu, manusia dimuka bumi atau kamu senantiasa menolaknya, Syeikh Abdurrauf Singkli (Syeikh Kuala ) Aceh diusir dari kampungnya, Imam Ghozali difitnah bahkan dimusuhi, Imam Syafii dicambuki oleh Sultan hanya untuk mengatakan Al Qur’an ini Qadim (sedia) Syeikh Besilam juga demikian difitnah memakan harta murid-muridnya, dan sekarang telah datang dikotamu penerusnya yang membacakan ayat-ayat Al Qur’an kepadamu dengan nyata, namun kamu lempari rumahnya dengan batu bahkan kamu musuhi dan mengatakan itu ajaran sesat. Apakah kamu yang benar itu ? Jika kamu benar ajaklah manusia kepada Allah jika kau sanggup, kamipun akat ikut kepadamu jika kau benar!.. karena kita tidak buat umat berpecah belah namun agar jadi satu dan bertasbih kepada Allah serta membesarkan agamanya dan menguatkannya, tapi kalau tidak bisa mengapa kamu harus menyombongkan diri. Itu menandakan bukan kamu orang yang dimaksud itu!… mengerti. Ketika mereka (Imam, Syekh, Ulama) itu wafat kamu selalu memujinya, padahal sebagian kamu bukan pengikutnya ketika itu, bisa jadi penentangnya, yang lebih tololnya lagi kuburannya pun kamu sembah (Syeikh Abdurrauf Singkli) bahkan ada yang Memberikan uang (duit) (syeikh Besilam). Entah apa yang ada didalam otak manusia ini dikiranya hal yang demikian akan membawakan berkah dan rahmat baginya, padahal ayat tersebut diatas sudah jelas ketika ia hiduplah kamu ikut kepadanya (percaya) maka kamu dapat rahmat, kalau sudah wafat apanya yang sama kamu?, ikutilah penerusnya. Dan sekarang telah ada orang yang menyeru kepada Allah apakah kamu tetap pada pendirian kamu ?.. jika demikian tunggulah janji Allah terhadap orang-orang yang menolak kedatangan Orang Itu. Dan Allah SWT berfirman: “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga padahal Allah belum membuktikan siapa- siapa orang yang berjihad diantara kamu dan siapa yang sabar” (Ali Imran ; 142) ayat tersebut diatas Allah sangat menekankan dan sangat mempertegas tentang hal siapa orang-orang yang berhak masuk surga. Jika belum nampak bagi Allah bahwa kamu berjuang untuk-Nya, maka jangan kamu katakan kamu masuk surga. Terkadang dan kebanyakan dari manusia ini selalu mangatakan hal demikian, bahkan ada yang mengatakan “kami tidak akan disentuh api neraka melainkan hanya sebentar saja!…., Kapan kamu mendapat janji dari Allah bahwa kamu tidak akan masuk neraka sehingga Allah tidak memungkiri janjinya “(Al Baqarah, 80) Bagaimanakah berjanji kepada Allah ? , sangat mudah sekali, kamu datangi saja Utusannya (Rasul), atau penerusnya (Pemimpin) yang dari kamu itu, nah dia itulah yang akan mengambil janji kepadamu sehingga kamu sudah berjanji kepada Allah. Itulah yang dinamakan kamu mengambil janji dari sisi Allah atau Tali Allah atau Waliullah, maksud dari sisi Allah atau Tali Allah itu bukan seperti yang ada dalam otak kamu, jangan berpikir nanti tali Allah itu terjulur dari langit kebumi, bukan…bukan itu. Namun tali Allah itu maksudnya adalah penerus-penerus risalah ketuhanan baik itu dari Adam As sampai kepada Muhammad SAW anak ‘abdullah dan Dari Muhammad SAW anak ‘abdullah sampai kepada para ulama dan Pemimpin-pemimpin umat seterusnya. Jadi demikian yang dapat kami sampaikan, sebagai kesimpulan jika kamu menolak bahkan menentang kedatangan orang itu atau penerus itu maka sungguh Allah menetapkan Azab yang pedih, dan kami mengkhabarkan hal demikian untuk menyatakan kepada tuan-tuan dan saudara- saudara sekalian bahwa pemimpin dan orang itu telah datang dikota ini yang menjelaskan dan membacakan ayat-ayat Tuhan itu dengan nyata kepada kamu sekalian. Dan kami juga menyimpulkan ambillah janji dari sisi Allah, agar apapun yang kamu katakan memang tidak dusta lagi, jika tidak, Allah sendiri akan mengazabmu dan jangan pernah lagi mengatakan bahwa kamu akan masuk surga padahal kamu tidak pernah berjihad. Bahkan kamu lebih mencintai harta benda, istri-istrimu, anak- anakmu, bapak-bapakmu, nenek-nenek moyangmu daripada Allah. Maka nyatalah bagi kami bahwa kamu adalah pembohong yang besar. Jika Kamu Mencintai Allah Dan Rasulnya Maka Ikutilah Aku Sekarang kami membuka pintu untuk berdiskusi, musyawarah ataupun pertemuan wadah lainnya baik itu diundang atau mengundang. Yang tujuannya agar umat ini bersatu, dan mempunyai pemimpin (Ulama, imam, Khalifah, dsb). Tidak beribadah sendiri –sindiri atau menganggarkan ilmunya masing- masing dan menyatakan mereka paling benar. Sungguh hal demikian adalah membuat kerusakan dimuka bumi. Seruan kami ini untuk semua kalangan apakah itu muda maupun tua, kaya atau miskin, pintar atau bodoh, bahkan untuk orang yang berilmu juga alim.

Akhir Zaman

Wajah Dunia Global di Era Pembai’atan Al-Mahdi Banyak orang memiliki persepsi yang keliru tentang kemunculan Imam Mahdi dan zaman yang akan dilewati olehnya. Mereka menduga bahwa ketika Imam Mahdi datang, maka dalam sekejab dunia akan berubah menjadi aman, adil, makmur dan penuh kesejahteraan. Mereka menyangka bahwa dengan kemunculan Imam Mahdi maka, dalam waktu singkat musuh akan ditumbangkan, kedzaliman akan dihilangkan dan ketidakadilan akan lenyap tanpa sisa. Meski pendapat tersebut tidak sepenuhnya salah, namun implikasi dari keyakinan di atas akan membuat banyak orang banyak mengidam-idamkan kedatangan Al-Mahdi tanpa berfikir sama sekali resiko dari harapannya. Sebab, kemunculan dan masa-masa awal pemerintahan Al-Mahdi justru akan dipenuhi dengan beragam fitnah dan huru-hara yang membuat banyak manusia lari menjauhi dan memusuhi Al-Mahdi. Beratnya kebanyakan umat Islam untuk meninggalkan ideologi demokrasi, nasionalisme, kepartaian dan fanatisme golongan inilah yang membuat kebanyakan mereka berat untuk menerima Al-Mahdi. Sebab, kedatangan Al-Mahdi dan kelompoknya akan membersihkan semua berhala itu dan menggantinya dengan panji-panji tauhid. Sikap tegas tanpa kompromi dalam menerapkan syari’at Islam inilah yang mengundang seluruh kekuatan kufur dunia bersatu-padu untuk menghadang Imam Mahdi dan kelompoknya.Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa masa-masa pra, era dan pasca pembai’atan Al-Mahdi akan dipenuhi dengan perkara-perkara yang amat tidak disukai oleh manusia. Setidaknya, inilah berbagai kondisi yang akan mengelilingi masa-masa Al- Mahdi. 1. Pembantaian dan Pembunuhan Massal Terhadap Umat Islam Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, Nyaris tiba saatnya banyak umat yang memperebutkan kalian, seperti orang- orang makan yang memperebutkan hidangannya. Maka, ada seseorang bertanya : “Apakah karena sedikitnya kami pada hari itu?” Beliau menjawab : “Justru jumlah kalian banyak pada hari itu, tetapi ibarat buih di atas air. Sungguh Allah akan mencabut rasa takut kepada kalian dari dada musuh kalian dan menimpakan kepada kalian penyakit wahn.” Seseorang bertanya: “Apakah wahn itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Cinta dunia dan takut mati. ” [1] Inilah zaman yang dikatakan oleh Rasulullah saw. sebagai puncak kedzaliman dan kecurangan. Para penegak hukum Allah dituding sebagai teroris yang menjadi biang keladi kerusakan dunia, ideologi mereka dituduh sebagai ideologi Iblis dan nabi mereka difitnah dengan keji. Kaum muslimin dikepung dari seluruh dunia, mereka yang istiqamah menjalankan syari’at bagai memegang bara; sangat panas dan hampir- hampir tak mampu untuk menggenggamnya. Dunia terasa sempit bagi setiap mukmin, tidak ada tempat berlari atau wilayah aman untuk tegaknya hukum hukum Allah.Al-Mahdi yang dijanjikan akan muncul di saat fitnah benar-benar tidak ada jalan keluar, saat kaum muslimin telah mengerahkan seluruh kemampuan dan tenaga mereka untuk menegakkan seruan-Nya, namun kebengisan musuh dan makar mereka semakin menggila. Di saat manusia dilanda perselisihan dan pertikaian, Al Mahdi akan datang untuk memerangi kedzaliman, menaklukkan seluruh dunia, hingga benar benar hanya Allah yang disembah. Demi Allah, andaikan umur dunia tinggal satu hari, niscaya Allah akan panjangkan hingga Ia membangkitkan seorang lelaki dari keluargaku. Namanya sama dengan namaku, nama bapaknya juga sama dengan nama bapakku dan ia menebarkan kedamaian di bumi. (HR. Tirmidzi) 1. Kehancuran Ideologi Demokrasi Sekuler Liberal[2] Sebagaimana penjelasan yang dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad, bahwa kemunculan khilafah rasyidah akan terjadi setelah lewatnya periode mulkan jabbar (raja-raja diktator).Isyarat dalam nubuwat tersebut adalah bahwa ideologi yang muncul menggantikan ideologi diktator justru semakin mendekatkan kita dengan masa kemunculan Al- Mahdi. Dalam hal ini, fenomena tumbangnya rezim diktator di beberapa negara (khususnya negara- negara berpenduduk muslim) merupakan indikasi kuat bahwa Allah benar-benar akan mengangkat periode itu dari umat Islam. Maka, keberadaan ideologi demokrasi yang menggeser rezim diktator (mulkan jabbar) hanyalah fase antara, sebuah jeda yang mengawali kemunculan fase terakhir, yaitu khilafah rasyidah menurut manhaj nubuwah dimana Al- Mahdi sebagai khalifahnya.Sebenarnya keberadaan ideologi sekuler yang melahirkan demokrasi liberal telah memunculkan kediktatoran gaya baru yang berlindung di balik baju demokrasi. Para diktator itu juga banyak berlindung di balik HAM. Hal ini bisa kisa saksikan ketika sebuah masyarakat (negara) dengan suara mayoritas menghendaki tegaknya hukum Islam, maka para diktator (barat) itu dengan berbagai dalih berupaya untuk menggagalkan yang mereka inginkan. Sebaliknya, jika dengan demokrasi dan produk turunannya (pemilu) mereka mendapatkan kemenangan (atau sesuai dengan apa yang mereka inginkan), maka dengan mati-matian pula mereka akan membelanya.Keadaan ini boleh jadi akan terus berlangsung hingga akhirnya masyarakat dunia mengetahui bahwa apa yang selama ini berlangsung bukanlah hakikat dari demokrasi yang banyak mereka pahami, melainkan demokrasi liberal yang diinginkan oleh barat. Demokrasi ini adalah sebuah ideologi yang diproduksi untuk membela dan melindungi kepentingan barat, bukan untuk kepentingan manusia seluruh dunia. Jika kondisi ini terus berlangsung, maka dengan sendirinya kepercayaan masyarakat dunia hilang hingga akhirnya demokrasi akan ditinggalkan. Dan nampaknya inilah fenomena yang banyak kita saksikan terjadi pada negara-negara yang tengah mempraktikkan demokrasi liberal.Jika periode zaman diktator telah berakhir dengan kemunculan demokrasi sekuler liberal, lalu ideologi ini juga dengan sendirinya runtuh dengan berbagai sebab yang telah kita bicarakan di atas, maka konsekwensi yang akan muncul adalah kembalinya khilafah rasyidah adalah sebuah kepastian, tidak mungkin tidak. Karena Imam Mahdi adalah seorang pemimpin muslim yang akan mempraktikkan hukum Islam secara total dalam kepemimpinannya, maka dengan sendirinya ideologi sekuler dan praktik demokrasi akan dibersihkan dari wilayah kekuasaannya, dan itu akan terjadi pada seluruh dunia. Dengan demikian, Imam Mahdi pasti akan menghancurkan sistem ini juga sistem-sistem kufur lainnya. 1. Kehancuran Ekonomi Kapitalis Ribawiyah dan Semua Institusinya Kondisi lain yang juga mengiringi keluarnya Al-Mahdi adalah dimulainya fase kehancuran ekonomi barat yang bercorak kapitalis, dimana sistem ekonomi ribawiah merupakan salah satu pilar penting bagi tegaknya sistem ekonomi ini.Indikasi yang paling riil adalah problematika ekonomi, sosial dan politik dalam negeri Amerika yang sedang menuju status sekarat. Hubungannya dengan kemunculan Al-Mahdi adalah bahwa fase kehancuran ekonomi kapitalis ribawiyah ini akan mengawali kehancuran dunia secara umum. Dapat kita bayangkan jika akhirnya masyarakat seluruh dunia harus kesulitan untuk mendapatkan kebutuhan pokok karena tidak beroperasinya kembali pabrik-pabrik yang memproduksi seluruh kebutuhan mereka (disebabkan runtuhnya pondasi ekonomi mereka), maka jalan menuju kemiskinan dan kehancuran total telah terbentang di depan mata. Kondisi ini memiliki hubungan erat dengan masa-masa sulit yang akan dihadapi oleh manusia sebelum kemunculan Dajjal. 1. Kehancuran Mata Uang Kertas dan Kembalinya era Dinar dan Dirham Semakin menambah runyam dan carut-marutnya kondisi manusia saat itu adalah dimulainya masa kehancuran mata uang kertas dan kembalinya manusia kepada mata uang yang sesungguhnya, yaitu dinar dan dirham (emas dan perak).Sebagaimana yang kita ketahui bahwa nilai dan harga sebuah mata uang tergantung dengan kredibilitas dan kekuasaan yang dimiliki oleh kepemimpinan sebuah negara. Ketika sebuah rezim ditumbangkan, lalu rezim penggantinya menyatakan tidak diberlakukannya mata uang kertas rezim sebelumnya, maka dengan sendirinya mata uang kertas tersebut tidak berlaku. Demikian pula yang kelak akan terjadi pada Amerika dan negara-negara Eropa pada umumnya, ketika perekonomian mereka hancur dihantam gelombang tsunami moneter dan krisis kepemimpinan yang membuat satu sama lainnya saling berperang untuk berebut kekuasaan. Faktor lain yang juga mengambil peran cukup besar adalah kehancuran negeri tersebut karena faktor-faktor alam berupa bencana alam dalam skala yang sangat besar. 1. Kembalinya manusia ke Zaman Unta Hal lain yang juga menggambarkan betapa mengerikannya huru-hara dan bencana yang akan menimpa manusia adalah ketika mereka kelak akan kembali ke zaman unta; zaman batu yang jauh dari teknologi modern. Analisa tentang kembalinya manusia ke zaman unta telah banyak dipaparkan oleh para penulis tentang akhir zaman dengan sudut pandang yang berbeda. Dasar yang menjadi pijakan asumsi di atas adalah hadits Rasulullah saw tentang perang Malhamatul Kubra antara pasukan Al- Mahdi dan asukan Romawi (Amerika dan Eropa) yang sudah tidak lagi menggunakan teknologi modern. 1. Kehancuran Ekonomi Dunia di Masa Tiga Tahun Kekeringan Dengan hancurnya pusat ekonomi dunia, maka secara otomatis dan sistematis akan berimplikasi pada roda ekonomi seluruh dunia. Salah satu logika sederhana dalam kasus ini adalah beredarnya mata uang kertas (mata uang palsu) yang kemudian tidak lagi berfungsi sebagai alat pembayaran akibat hancurnya negara yang mengeluarkan mata uang tersebut. Dengan kehancuran dollar, maka implikasinya juga akan merembet kepada mata uang-mata uang negara lainnya. Dengan demikian, setiap orang (di negara manapun) yang saat itu masih memegang mata uang kertas tak ubahnya seperti anak-anak yang bermain dengan mata uang kertas mainan, yang tak laku untuk digunakan sebagai alat pembayaran atas barang atau jasa riil yang diinginkannya. Dalam kondisi seperti itu, pemenuhan kebutuhan manusia hanya akan terjadi dengan cara jual beli yang paling adil; barter! Atau dengan menggunakan mata uang yang memiliki nilai intristik yang adil; emas dan perak!. Dalam kondisi yang benar-benar membuat setiap orang mengalami depresi berat dan stress yang memuncak, saat itulah masa- masa sulit yang terjadi karena suasana alam yang tidak bersabahat akan dimulai. Peristiwa kemarau panjang dan kekeringan ekstrim selama tiga tahun yang berimbas pada langkanya bahan pangan akan terjadi pada detik-detik menjelang keluarnya Dajjal, yang berarti merupakan kondisi dimana Al-Mahdi baru muncul dan mendeklarasikan kedaulatannya. 1. Pembunuhan dan Peperangan demi mempertahankan hidup Panjangnya masa kehancuran dan kerusakan ekonomi yang merata di setiap negeri, terjadinya instabilitas keamanan, tidak berfungsinya alat- alat negara (para polisi dan aparat) karena mereka sudah tidak lagi mendapatkan gaji dari pemerintah pusat, berhentinya mesin-mesin produksi dan pabrik-pabrik makanan dan minuman, tidak berfungsinya kantor-kantor pemerintahan dan pelayanan masyarakat, rusaknya teknologi tranportasi dan komunikasi dan beragam pemandangan mengerikan lainnya, akan melahirkan satu kengerian baru; berpacunya manusia untuk mempertahankan hidup dengan cara-cara kalap; membunuh dan merampas serta cara- cara brutal lainnya. Orang-orang yang kuat akan memangsa yang lemah dan hukum rimba akan mewarnai setiap kehidupan. “Sungguh, menjelang terjadinya Kiamat ada masa-masa harj. ” Para sahabat bertanya : “Apakah harj itu ?” Beliau bersabda : “Pembunuhan.” Mereka bertanya : “Apakah lebih banyak jumlahnya dari orang yang kita bunuh? Sesungguhnya kita dalam satu tahun membunuh lebih dari tujuh puluh ribu orang?” Beliau bersabda : “Bukan pembunuhan orang-orang musyrik oleh kalian itu, tetapi pembunuhan dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sesamanya. ” Mereka bertanya : “Apakah pada masa itu kami masih berakal?“Beliau bersabda .-“Akal kebanyakan manusia zaman itu dicabut, kemudian mereka dipimpin oleh orang-orang yang tak berakal, kebanyakan manusia menyangka para pemimpin itu mempunyai pegangan, padahal sama sekali tidak demikian. [3] Wallahu a’lam bish shawab, barangkali saat itulah masa yang dijanjikan Rasulullah saw akan terjadi. Para pemimpin mereka sudah tidak lagi memiliki akal. Perang antar kelompok, aksi saling bunuh dan rampas bukan lagi berdasar pada agama, bahkan akal sehat sekalipun. Apa yang mereka lakukan berangkat dari kondisi mengerikan yang menyebabkan mereka sudah tidak lagi mampu berfikir normal. Tindakan mereka benar-benar kalap, penuh nafsu, tidak rasional, dan akal manusia saat itu sudah benar-benar dicabut saking tidak sanggupnya melihat kondisi yang sama sekali tidak pernah mereka bayangkan. Wallahu a’lam bish shawab

Friday 9 March 2012

apakah tahajjud harus tidur ???

Tanya : –Mengantuk termasuk salah satu syarat sembahyang Tahajjud.Kalau kita tidur dengan tiada mengantuk, bolehkah kita bertahajjud ?. Apakah mengantuk merupakan syarat yang diberatkan? Jawab : Yang disyaratkan bagi Shalat Tahhajud, bukan mengantuk sebagaimana yang anda terakan. Tapi naum artinya, tidur dalam pengertian yang sesungguhnya. Tegasnya mengenai Shalat Tahajjud dapat pengasuh sampaikan sbb: Telah ijma’ ulama, hukum Shalat Tahajjud, adalah sunat. Dalilnya antara lain, firman Allah SWT dalam surat Al- Israa, ayat 79: Dan pada sebahagian malam, shalat Tahajjudlah kamu, sebagai ibadah tambahan bagimu, Mudah mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji.Dan Rasulullah selalu melakukannya di malam hari setelah beliau terbangun dari tidur. Juga Al- Baihaqy meriwayatkan dari Asmaa binti Yaziid, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Pada hari qiamat, Allah menghimpunkan manusia, banyak sekali, lalu ada yang memanggil : Siapa yang lambungnya tidak selalu melekat di tempat tidur (maksudnya, yang sering melaksanakan shalat Tahajjud), lalu mereka datang. Jumlah meraka relatif sedikit. Kemudian mereka diantar ke surga, sementara manusia yang lain dipersilakan menuju ke tempat perhitungan amal (hisab). Dari keterangan di atas, para ulama menyimpulkan, diantara syarat shalat Tahajjud ialah terbangun dari tidur nyenyak. Terbangun itu sudah dalam waktu Isyaa. Tahajjud dilakukan sesudah menunaikan shalat Isyaa. Dengan demikian, mengantuk tidak dapat dimasukkan kedalam tidur yang menjadi syarat shalat Tahajjud. Lebih jauh masalah ini dapat dikaji dalam berbagai kitab Fiqh, antara lain, Nihayatul Muhtaaj, karangan Ar- Ramaly, Juzu’ 2, hal. 131. –Pernah Abu Bakar berselisih dgn Umar masalah shalat tahajud itu musti tidur dulu atau tidak. Keduanya kemudian menghadap kepada Rasulullah dan menceritakan masalahnya, yaitu bahwa Abu Bakar suka bertahajud tanpa tidur dulu, sedangkan Umar tidur dulu. Rasulullah hanya menjelaskan bahwa Abu Bakar adalah orang yg hati2 (karena gak pengen tahajudnya terlewat), sedangkan Umar yg tidur dulu itu adalah orang yg kuat.

Monday 5 March 2012

"..BILA CINTA TAK SAMPAI.."

Allah menciptakan keselarasan dan keserasian antara satu pribadi dengan pribadi lain yang perangainya serupa. Ia pun menciptakan rasa ketertarikan antara siapa saja yang tabiatnya sesuai. Sedangkan tumbuhnya rasa cinta disebabkan oleh kekosongan hati akan cinta itu sendiri. Kekosongan cinta itulah yang membuka ruang-ruang untuk bersemayamnya sebuah cinta baru. Hati yang kosong akan cinta dan kasih kepada Allah, akan dihinggapi oleh rasa cinta dan kasih kepada selain-Nya. Sedangkan pupuk yang dapat menyuburkan pohon-pohon cinta adalah: anggapan baik terhadap pribadi yang dicintai dan keinginan kuat untuk mendapatkannya. Jika salah satu atau kedua unsur tersebut hilang, maka cinta itu tak akan bisa tumbuh sempurna. Penyebab Cinta Bertepuk Sebelah Tangan Ada beberapa hal yang menyebabkan cinta tak datang dari kedua belah pihak atau bahkan hilangnya cinta yang pernah tumbuh di hati, antara lain: 1. Cacatnya cinta dari salah satu atau kedua belah pihak. Cinta yang cacat ini dapat disebabkan karena cinta sesaat, bukan cinta sejati. 2. Ada penghalang dari pihak yang mencintai sehingga cintanya tidak sampai pada sasaran. Penghalang ini dapat berupa faktor fisik, faktor karakter, cara hidup, perbuatan, sosok dan sejenisnya. 3. Ada penghalang pada diri yang dicintai yang membuat tak dapat membalas cinta dari orang yang mencintai. Mengobati Sakit Hati Jika penghalang-penghalang di atas tidak ada dan cinta uang tumbuh adalah cinta sejati, bukan cinta yang cacat, maka cinta akan datang dari kedua belah pihak. Sebaliknya, jika muncul salah satu atau ketiga macam penyebab tersebut di atas, maka cintanya tak akan bersambut. Untuk mengobati keadaan hati yang seperti itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Tahap pertama yaitu menghadirkan rasa putus asa akan dibalasnya cinta tersebut. Dengan rasa putus asa ini, maka hati akan nyaman dan tidak terus-menerus berambisi mendapat buruannya tersebut. Bila kondisi keputusasaan tersebut tidak mampu menahan gejolak hati, maka dapat ditanggulangi dengan menamnamkan kesadaran bahwa ketergantungan pada sesuatu yang tidak mungkin dicapai adalah sebuah kegilaan. Sikap-sikap pengharapan yang berlebihan ini hanya dilakukan oleh orang-orang gila. Bila hati terus bergejolak karena tidak memperoleh kekasih dengan cara yang disyariatkan dan sesuai dengan kemampuan, maka berusahalah berprasangkan baik kepada Allah dengan menempatkan diri sebagai orang yang berudzur. Munculkanlah kesan bahwa apa yang dicari sejatinya tidak pernah ada atau mustahil didapat. Jika nafsu masih tetap tidak mau menerima keadaan ini, maka cobalah sekuat tenaga untuk meninggalkan angan-nagan tersebut karena dua hal: Takut kepada Allah atau keyakinan bahwa hilangnya apa yang dicari adalah lebih baik, lebih berguna, dan lebih berfaidah, bahkan dapat menuntunnya menemukan cinta yang lebih besar dan lebih menggembirakan, cinta sejati. Bisa jadi dengan terus mengejar sasrannya itu hanya akan menjerumuskannya ke dalam dua musibah sekaligus: hilangnya sesuatu yang lebih besar dari kekasihnya tersebut dan terjadinya kesusahan yang lebih parah daripada hilangnya sang kekasih hati. Andaikata usaha-usaha di atas belum dapat mengusir cinta itu dari hati, maka cobalah berfikir tentang keburukan yang akan ditimbulkan dari tindakan yang menurutkan syahwat. Betapa banyak kemaslahatan yang akan hilang karenanya. Sebab, menuruti syahwat akan menghalangi seseorang menggunakan kecerdasannya. Kalau hati masih saja belum dapat disembuhkan, maka teruslah mengingat-ingat keburukan dari sang kekasih hati dan segala hal yang dapat membuat benci sang kekasih hati. Alihkan dari sekadar pandangan luar (fisik) ke dalam perilaku buruknya. Menyeberanglah dari kecantikan lahiriah menuju kebusukan hati dan jiwanya. Bila tetap tidak tersembuhkan, maka pasrah dan berdoalah kepada Allah, memohon keselamatan kepada-Nya. Namun, hendaknya seseorang yang cintanya bertepuk sebelah tangan tidak mudah menyebut kekasihnya dan mencelanya di hadapan orang banyak. Jika itu dilakukan, maka ia telah berbuat zalim dan melampaui batas. Disarikan dari: Ibnu Qayyim Al- Jauziyah, Zadul Ma’ad: Bekal Perjalanan Akhirat, Jilid 5

Kelebihan org yg bnyk berdoa..

DARIPADA Anas bin Malik, katanya: Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa yang memohon syurga kepada Allah sebanyak tiga kali, syurga berkata: Ya Allah, masukkanlah dia ke dalam syurga. Dan sesiapa yang meminta perlindungan daripada neraka sebanyak tiga kali, neraka berkata: Ya Allah, selamatkanlah dia daripada neraka.” Hadis ini sungguh besar kedudukan dan tahapnya, ia menunjukkan limpah kurnia Allah yang besar dan rahmat- Nya yang begitu luas. Orang yang memohon syurga dan meminta perlindungan daripada neraka ditetapkan syarat iaitu Islam serta benar dalam menghadapkan diri kepada Allah (at-tawajjuh). Demikianlah, bahawa kejayaan dengan syurga dan keselamatan daripada neraka adalah tujuan yang hendak dicapai orang yang mengerjakan solat, berzakat, berpuasa, menunaikan haji, berzikir mengingati Allah dan berjihad. Untuk mencapai ke tahap itu mereka terpaksa memejam pandangan, memelihara kemaluan dan perutnya, menjaga lidah serta menahan tangannya daripada melakukan perkara terlarang. Perkara ini berterusan menjadi adat kebiasaan sehingga Allah mengampuni mereka. Daripada Abu Hurairah, katanya Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang sentiasa berkeliaran di jalan mencari ahli zikir, apabila mereka mendapati satu kaum yang berzikir mengingati Allah mereka memanggil temannya lalu mereka pun datang mengelilingi orang yang berzikir dengan membentangkan sayapnya ke langit dunia. Lalu mereka ditanya oleh Tuhannya, sedangkan Tuhan lebih mengetahui dari mereka: Apa yang diucapkan hamba-Ku? Mereka menjawab: Hamba-Mu menyucikan, membesarkan, memuji dan mengagungkan-Mu. Allah bertanya: Adakah mereka melihat Ku? Malaikat menjawab: Tidak, Demi Allah wahai Tuhan, mereka tidak melihat Mu. Allah bertanya: Bagaimana jika mereka melihat Ku? Malaikat menjawab: Jika mereka melihat Mu nescaya mereka lebih banyak beribadah kepada Mu, mengagungkan Mu, dan bertasbih memuji Mu. Allah bertanya: Apakah yang mereka minta kepada-Ku? Malaikat menjawab: Mereka meminta syurga kepada Mu. Allah bertanya: Adakah mereka telah melihat syurga itu? Malaikat menjawab: Tidak, Demi Allah wahai Tuhanku, mereka tidak pernah melihatnya. Allah bertanya: Bagaimana jika mereka melihat syurga itu? Malaikat menjawab: Sekiranya mereka melihatnya nescaya mereka lebih tamak lagi terhadapnya, lebih kuat memintanya, dan keinginannya lebih besar padanya. Allah bertanya: Dari apakah mereka berlindung? Malaikat menjawab: Mereka berlindung dari neraka. Allah bertanya: Adakah mereka telah melihat neraka itu? Malaikat menjawab: Tidak, demi Allah mereka belum pernah melihatnya. Allah bertanya: Bagaimana jika mereka melihatnya? Malaikat menjawab: Sekiranya mereka melihatnya nescaya mereka pasti lebih menjauhkan diri daripadanya, dan pasti lebih takut dengannya. Allah bertanya: Aku menyaksikan kepada Kamu bahawa Aku telah mengampuni mereka. Ada malaikat berkata: Di kalangan mereka ada si fulan yang bukan dari golongan mereka, namun kedatangannya untuk sesuatu hajat keperluan. Allah berfirman: Mereka adalah kaum yang tidak celaka sesiapa yang duduk dalam majlisnya.” Mengapa kita tidak memohon syurga kepada Allah, sedangkan Ibnu Abbas meriwayatkan daripada Nabi SAW sabdanya: “Allah menciptakan syurga dan menjuntaikan padanya buah- buahannya, dan mengalirkan padanya sungai-sungainya, kemudian memandang kepadanya lalu berfirman: Bercakaplah, lalu diapun berkata: Sungguh berjaya orang yang beriman. Lalu Allah berfirman: Demi keagungan Ku, engkau tidak akan dimasuki orang yang bakhil kedekut.” Mengapa kita tidak meminta kepada Allah supaya dimasukkan ke dalam syurga, sedangkan Rasulullah SAW pernah ditanya mengenainya, lalu baginda bersabda: “Sesiapa yang masuk syurga akan hidup di dalamnya tidak akan mati, dikurniakan nikmat padanya tidak pernah terputus, tidak lusuh pakaiannya dan tidak hilang keremajaannya