Nonton iklan bentar ya...!!!

Wednesday 6 November 2013

Sabaqal Mufarridun Menanglah orang-orang Mufarridun

Sabaqal Mufarridun Menanglah orang-orang Mufarridun Semoga Allah SWT memberikan sedikit Cahaya-Nya dan Hidayah-Nya ke dalam hati kita. Sabaqal Mufarridun. Silsilah dan Pengazaz Dzikrullah Thariqat Al-Mufarridiyah Silsilah Dzikrullah Thariqat Al-Mufarridiyah adalah Al-Qur’an dan Al-Hadits, dengan I’tiqad Ahlussunnah wal Jama’ah (mengikut dan menghidup-hidupkan Sunnah Rasul). Sebelum menguraikan silsilah Dzikrullah ini, sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu siapa pengazas, kapan dan dimana Dzikrullah ini di datangkan Allah Ta’ala. Bermula pada tanggal 17 Muharram 1374 H ( 14 September 1954) di Makkatul Mukarramah, dengan diturunkannya Malakul Ilham kepada seorang hambaNya, yaitu Syeikhul Akbar Mawlana Muhammad Ma’mun Al Arief Billah Al Mufarridun, dimana mengajarkan malaikat Allah kedalam hati Beliau bagaimana cara yang paling mudah untuk mengajak umat berbuat taat dan mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dalam agama yang diridhaiNya yaitu Islam, yaitu dengan cara berdzikir menyebut ALLAH ALLAH dengan jahr (bersuara) yang dilakukan tiap-tiap selesai shalat fardhu. Beliau berasal dari Indonesia dan dilahirkan pada tanggal 28 April 1909 di pulau Kampai, Langkat, Sumatera Utara. Tanda-tanda kesalehan dan baiknya budipekerti Beliau sudah tampak sejak masa kanak-kanak, yaitu sejak Beliau berumur + 7 tahun. Salah satu diantaranya yaitu tiap-tiap jam 2 dini hari Beliau selalu pergi ke Masjid yang tidak seberapa jauh dari rumah Beliau untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Pada tahun 1933 (pada usia + 24 th) atas arahan dan bantuan Sultan Langkat, Beliau berangkat menuju Makkah untuk belajar ilmu agama kepada mufti yang shalih. Pada tahun 1936 Beliau telah dapat menghafalkan Al Qur’an dengan bacaan dan suara yang sangat istimewa. Dan semenjak itu pula Beliau tidak pernah putus, setiap hari satu kali, menghatamkan Al Qur’an sampai Beliau wafat tahun 1978 yaitu selama + 42 tahun. Ini adalah suatu pekerjaan yang teramat mulia, dan barangkali untuk saat ini, di seluruh muka bumi ini, sudah sangat langka dapat dijumpai orang-orang seperti Beliau ini. Setelah bermukim + 22 tahun di Makkah, pada hari Kamis, 6 Oktober 1955 Beliau kembali ke tanah air dan tiba di Jakarta. Selanjutnya pada tanggal 9 Oktober 1955 Beliau kembali ke tempat kediamannya di Langkat, Sumatera Utara. Dalam waktu singkat Dzikrullah ini berkembang cepat sampai kebeberapa daerah di Indonesia dan beberapa negara Asia. Beliau wafat pada hari Kamis, 22 Juni 1978, pada usia 69 tahun dan dimakamkan di Langkat, Sumatera Utara, Indonesia. Setelah memahami keterangan diatas, berikut adalah keterangan yang menjelaskan silsilah Thariqat Al-Mufarridiyah yakni bebarapa firman Allah Ta’ala. dalam Kitab Suci Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW, yang menerangkan jalan Dzikrullah, Dzikir Allah, Allah. Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. (QS Al Faatihah, 1:1)  Artinya: dan Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu ayat-ayat yang jelas; dan tak ada yang ingkar kepadanya, melainkan orang-orang yang fasik. (QS Al Baqarah,2:99) Artinya: Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. (QS Al-Baqarah, 2:114) Artinya: Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS Al-Baqarah, 2:152) Artinya: Tidak ada dosa bagimu untuk mencari karunia (rezeki hasil perniagaan) dari Tuhanmu. Maka apabila kamu telah bertolak dari Arafah, berzikirlah kepada Allah di Masy`arilharam. Dan berzikirlah (dengan menyebut) Allah sebagaimana yang ditunjukkanNya kepadamu; dan sesungguhnya kamu sebelum itu benar-benar termasuk orang-orang yang sesat. (QS Al-Baqarah, 2:198) Artinya: Apabila kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut nenek moyangmu, atau berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada orang yang bendo’a: “Ya Tuhan kami, berilah kami di dunia”, dan tiadalah baginya bahagian di akhirat. (QS Al Baqarah, 2:200)  Artinya: Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS Ali Imran 3:31) Artinya: Dan sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertaslah di waktu petang dan pagi hari (QS Ali Imran, 3:41) Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), maka sebutlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. (QS An-Nisa, 4:103) Artinya: dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS Ali Imran 3:104) [217] Ma’ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya. Artinya: Dan tidaklah mereka (orang-orang munafiq) menyebut Allah kecuali sedikit sekali. (QS An Nisa, 4:142) Artinya: Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim. (QS Al-An-am, 6:52) Artinya: Dan serulah Dia (Allah) dengan mengikhlaskan keta’atan kepadaNya. (QS Al-A’raaf, 7:29) Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakal. (QS Al-Anfal, 8:2) Artinya: Katakanlah: Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja yang kamu seru. Dia mempunyai al-asmaaul-husna (nama-nama yang terbaik) (QS Al Isra’, 17:110) Artinya: Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaanNya. (QS Al-Kahfi, 18:28) Artinya: Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah), (yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka. (QS Al Hajj, 22:34-35) Artinya: Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. (QS An-Nur, 24:36) Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab, 33:21) Artinya: … laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS Al-Ahzab, 33:35) Artinya: 41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. 42. dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. 43. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman. 44. salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya Ialah: Salam[1224]; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka. 45. Hai Nabi, Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk Jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira dan pemberi peringatan, (QS Al-Ahzab, 33:41-45) [1224] Artinya: sejahtera dari segala bencana Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi . Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. (QS Al-Ahzab, 33:56) Artinya: dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan-sembahan selain Allah yang disebut, tiba-tiba mereka bergirang hati. (QS Azzumar 39:45) Artinya: Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi, dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (QS Al-Jum’ah, 62:10) • Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (QS Al Mulk 67:12) Artinya: Sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadatlah kepada-Nya dengan penuh ketekunan. (QS Al- Muzammil, 73:8) Artinya: Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. (QS Al-Insaan, 76:25) Artinya: Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. (QS Al-Alaq, 96:1) Hadits-Hadits yang menerangkan Dzikrullah: Kalaulah terdapat banyak ayat-ayat Al Qur’an yang menerangkan masalah Dzikrullah, tentu tidak perlu dipertanyakan lagi mengenai hadits-haditsnya. Karena, Al Qur’an seluruhnya berjumlah 30 juz, yang terdiri dari 114 Surat, yaitu sebanyak 6.236 ayat. Sedangkan jumlah hadits sangat banyak, tidak ada terhingga. Berikut adalah Hadits-hadits yang menerangkan Dzikrullah: Artinya: Terdahulu (masuk surga) orang-orang “Mufarridun”, Sahabat bertanya: Siapakah Mufarridun itu ya Rasulullah? Nabi menjawab: Orang-orang yang banyak dzikir Allah, laki-laki, maupun perempuan (H.R. Muslim – Shahih Muslim II hal 467, & 1100 Hadits Terpilih/Qobasum Min Nuri Muhammad SAW hal 80 ) Artinya: Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga diatas bumi ini tidak lagi diucapkan kalimat Allah Allah. (H.R. Muslim dari sahabat Annas r.a.-Sahih Muslim I hal. 73, Tanwirulqulub 511, Risalatul Qusyairiyah hal 261) Artinya: Lakukan sebanyak mungkin menyebut Allah Azza Wa Jalla disetiap keadaan, karena sesungguhnya tiada amal perbuatan yang lebih disukai Allah dan lebih dapat menyelamatkan manusia dari setiap kejelekan di dunia maupun akhirat, melainkan menyebut ALLAH. (H.R. Ibnu Sharshariy, Nashoihul Ibad/Nasehat Penghuni Dunia hal 126) Artinya: Dan selalu saja Jibril menasihatkan kepadaku agar dzikir ALLAH, sampai saya kira suatu ucapan tidak bermanfaat kecuali disertai dzikir Allah (H.R. Jabir bin Abdullah Al-Anshariy r.a., Nashoihul Ibad/Nasehat Penghuni Dunia hal 209) Artinya: Dari Abu Darda r.a., katanya: Pada suatu saat, Rasulullah SAW bersabda kepada para sahabatnya, “ Tidak maukah kalian aku beritahu mengenai amalanmu yang paling tinggi dan paling suci menurut Tuhanmu, dan derajatmu yang paling tinggi dan lebih baik bagimu daripada menyedekahkan emas dan perak dijalan Allah dan lebih baik daripada membunuh musuh-musuhmu dan musuhmupun akan membunuhmu (berjihat), Pada sahabat bertanya, “Beritahukanlah kepada kami ya Rasulullah. Beliau bersabda “Dzikrullah”. (menyebut-nyebut Allah). (H.R. Abu Darda r.a., Fadhilah Amal, hal 403) Artinya: Rasulullah SAW menyebut-nyebut Allah setiap waktu (saat). (H.R. Muslim, 1100 Hadits terpilih, hal 79) Artinya: Menyebut-nyebut Allah adalah suatu penyembuhan, dan menyebut-nyebut tentang manusia adalah suatu penyakit (penyakit akhlak). (H.R. Baihaqi, 1100 Hadits terpilih, hal 78) Artinya: Tiada amal perbuatan anak Adam yang lebih menyelamatkannya dari azab Allah daripada Dzikrullah (menyebut-nyebut Allah). (H.R. Baihaqi, 1100 Hadits terpilih, hal 82) Artinya: Perbanyaklah berdzikir kepada Allah sehingga engkau dikatakan gila. (HR. Imam Ahmad, Zikir itu Nikmat hal 13) Berdzikirlah kamu sekalian kepada Allah dengan dzikir yang banyak sehingga orang munafik berkomentar bahwa kamu riya’ (ingin dilihat orang). (H.R. Thabrani dan Baihaqi, Zikir itu Nikmat hal 13) Apabila duduk suatu kaum mengucapkan Dzikir (menyebut) Allah, maka melindungi akan mereka malaikat-malaikat dan meliputi akan mereka rahmat dan turun atas mereka sakinah (ketenangan jiwa) dan Allah akan menyebut mereka pada sisi-Nya. (H.R. Muslim) Artinya: Apabila ada suatu jema’ah yang sibuk berdzikir kepada Allah SWT maka malaikat akan mengerumuninya dari semua penjuru, mereka akan dinaungi rahmat Allah SWT, akan diturunkan sakinah kepada mereka dan Allah SWT sendiri akan membangga-banggakan mereka didepan majelis. (H.R. Abu Hurairah r.a. dan Abu Said r.a., Fadhilah Amal hal 409) Artinya: Sesungguhnya pada hari kiamat, Allah akan mengutus beberapa kaum, yang wajah mereka penuh dengan NUR. Mereka duduk diatas mimbar-mimbar lu’lu’ (cahaya) sehingga manusia dibuat iri. Rereka bukan para Nabi bukan para syuhada. Maka seorang arab dusun berkata ‘terangkanlah kepada kami tanda-tanda mereka agar kami dapat mengenali mereka’. Rasulullah SAW bersabda: ‘Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah. Mereka berasal dari suku yang berbeda-beda, dan daerah yang berbeda-beda. Mereka berkumpul untuk berdzikrullah dengan menyebutNya’. (H.R. Abu Darda r.a. Fadhilah Amal hal 421) Artinya: Rasulullah bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari (Hadits Qudsi-H.R. Abu Hurairah ra) Artinya: Sesungguhnya Allah ‘azza wa Jalla berfirman kepada malaikat Israfil: “Jika engkau mendengar ada orang mengucapkan Allah Allah, maka tangguhkanlah tiupan sangkakala itu selama empatpuluh tahun lagi, karena untuk memuliakan kepada orang yang mengucapkan tadi” (Kitab Mukhtasyar Tazkiratul Qartubiyah hal 158) Allah SWT berfirman: yang artinya: Artinya: “Aku malu (kata Allah) terhadap hambaKu yang didalam perut bumi itu, malu Aku menyiksanya didalam kuburnya itu, karena anaknya berdzikir (menyebut namaKu) dibelakang bumi (didunia)”. (Hadits Qudsi, Khazinatul Asrar hal 89) Kiranya telah jelas dan memadai petikan beberapa keterangan dari Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an dan beberapa Hadits yang menyebutkan dan menjelaskan tentang Dzikrullah, Dzikir ALLAH ALLAH dengan jahr (bersuara). Artinya: “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al-Qur’an), sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah-rubah kalimat-kalimat Nya dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-An’am, 6:115) Jadi, Allah Ta’ala yang menyuruh kita untuk menyebut nama Nya. Nama Dzat, yaitu ALLAH ALLAH, artinya namakala kita sebut ALLAH, sudah termasuk semua didalamnya seluruh nama, sifat, dan kesempurnaan Allah Ta’ala yang ada. Artinya: Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS Al-Ahzab, 33:35) Apa yang diterangkan dalam petikan ayat-ayat Al Qur’an dan beberapa hadits di atas jika Allah Ta’ala mengizinkan tentunya sudah cukup bagi kita yang mendapat rahmatNya untuk mengamalkannya, sedangkan bagi yang tidak mendapat rahmatNya beribu-ribu keteranganpun tidak akan ada gunanya. Maksud dan Tujuan Thariqat Al-Mufarridiyah Maksud dan Tujuan Thariqat Al-Mufarridiyah adalah untuk megajak umat manusia diakhir zaman ini agar lebih mudah berbuat ta’at dan mendekatkan diri kepada Allah SWT, dalam agama yang di ridhai-Nya yaitu Islam, dengan cara berdzikir menyebut Allah Allah dengan Jahr (bersuara), yang dikerjakan tiap-tiap melesai shalat fardhu. Artinya: Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam. (QS Al-Imran, 3:19) Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), maka sebutlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. (QS An-Nisa, 4:103) Singkatnya tujuan Thariqat Mufarridiyah yaitu agar tidak tinggal Shalat. Ada salah satu keterangan Syeikh Muhammad Amin Al Kurdi, Beliau adalah pengamal dari Thariqat Naqsabandi. Beliau telah mendapat petunjuk dari Allah Ta’ala untuk menerangkan makna Hadits “SABAQAL MUFARRIDUN” yang tersebut dalam kitabnya TANWIRUL QULUB, cetakan ke-lima tahun 1343 H, halaman 412 adalah sebagai berikut: Didalam hadits Nabi S.A.W. bersabda “Sabaqal Mufarridun” yakni telah terdahulu atau menang orang-orang Mufarridun. Sahabat bertanya: Siapakah orang-orang Mufarridun itu Ya Rasulullah? Beliau menjawab: Orang-orang Mufarridun itu merekalah orang-orang yang telah menghapuskan oleh Dzikir mereka akan segala dosa-dosa mereka. Mereka datang pada hari hampir kiamat. Tiada dihinggakan banyaknya orang-orang mufarridun itu. Dan ditambahkan dengan penjelasan dari Syeikh Muhammad Amin Al Kurdi yaitu ILHAM yang didatangkan Tuhan kepadanya , yang tidak disebutkan lagi penjelasan Syeikh Muhammad Amin Al Kurdi ini pada cetakan lain dari cetakan yang kelima ini. Karena tidak dimasukkan oleh penerbitnya lagi pada cetakan yang lain itu. Inilah tambahan dari Syeikh Muhammad Amin Al Kurdi itu: Mereka itu berjalan yaitu mengembangkan Dzikir dimuka bumi. Yang dimana-mana tempat mendapat tentangan karena ada yang mendustakan amalan ini. (dikatakan orang, ini amalan tipuan). Tidak mengetahui oleh Ahli Qutub dan tidak sampai Ahli Qutub pada ketinggian amalan ini. (MAQAM Dzikir ini). Dan Syeikh Dzikir ini ialah Sayyidina Khaidir A.S. Dan mereka-mereka orang Mufarridun tidak berkurang jumlah mereka sebagaimana yang diketahui. Hingga disudahi dengan dipimpin oleh Khalifatullah Mahdi. Maka Imam Mahdi lah akhir Wali Allah pada umat ini. Rasulullah bersabda: Artinya: Tidak akan terjadi hari kiamat, sehingga diatas bumi ini tidak lagi diucapkan kalimat Allah Allah. (H.R. Muslim dari sahabat Annas r.a.-Sahih Muslim I hal. 73 dan Tanwirulqulub 511) Dalam kitab Mukhtashar Tazkiratul Qartubiyah hal 158 memuat Hadits lain, Artinya: Sesungguhnya Allah ‘azza wa Jalla berfirman kepada malaikat Israfil: “Jika engkau mendengar ada orang mengucapkan Allah Allah, maka tangguhkanlah tiupan sangkakala itu selama empatpuluh tahun lagi, karena untuk memuliakan kepada orang yang mengucapkan tadi” Artinya: Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang. (QS An-Nur, 24:36) Dalam satu riwayat yang ditulis dalah kitab shahih melalui sahabat Ibnu Abbas r.a. adalah sbb: Artinya: Bahwa mengangkat suara dengan mengucapkan dzikir ketika orang-orang selesai dari shalat fardhu merupakan kebiasaan dizaman Rasulullah SAW. *) Bahkan sebagian dari mereka juga ada yang bertanya: Apakah Rasulullah juga berdzikir menyebut Allah Allah? Jawabanya ada dalam Al Qur’anul Karim. Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suritauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. (QS Al-Ahzab, 33:21) Artinya: “Rasulullah SAW bersabda kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib Karramallahu Wajhah: Hai Ali, pejamkan kedua matamu dan rapatkan sepasang bibirmu dan naikkan lidahmu ke langit-langit mulutmu sebutlah Allah, Allah, Allah (HR. Tabrani dan Baihaqi) Artinya: Dan siapakah yang lebih aniaya daripada orang yang menghalang-halangi menyebut nama Allah dalam mesjid-mesjid-Nya, dan berusaha untuk merobohkannya? Mereka itu tidak sepatutnya masuk ke dalamnya (masjid Allah), kecuali dengan rasa takut (kepada Allah). Mereka di dunia mendapat kehinaan dan di akhirat mendapat siksa yang berat. (QS Al-Baqarah, 2:114) Artinya: Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedang mereka menghendaki keridhaan-Nya. Kamu tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatan mereka dan merekapun tidak memikul tanggung jawab sedikitpun terhadap perbuatanmu yang menyebabkan kamu (berhak) mengusir mereka, (sehingga kamu termasuk orang-orang yang zalim). (QS Al-An-am, 6:52) Rasulullah SAW bersabda : Apabila duduk suatu kaum mengucapkan Dzikir (menyebut) Allah, maka melindungi akan mereka malaikat-malaikat dan meliputi akan mereka rahmat dan turun atas mereka sakinah (ketenangan jiwa) dan Allah akan menyebut mereka pada sisi-Nya. (H.R. Muslim) Perbanyaklah berdzikir kepada Allah sehingga engkau dikatakan gila. (HR. Imam Ahmad) Berdzikirlah kamu sekalian kepada Allah dengan dzikir yang banyak sehingga orang munafik berkomentar bahwa kamu riya’ (ingin dilihat orang). (H.R. Thabrani dan Baihaqi) Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS An Nisa 4:59) Mudah-mudahan tulisan ini dapat menjadi bahan masukan referensi yang bermanfaat karena segala sesuatu yang benar datangnya hanyalah dari Allah SWT, dan yang salah datangnya dari penulis yang banyak khilaf. Semoga Allah Ta’ala mengampuni kekhilafan ini. Akhir kata kalaulah terjadi perselisihan dan beda pemahaman tentang amalan Thariqat Al Mufarridiyah ini maka sebaiknya kita kembali kepada Al Qur’an dan Hadits, mudah-mudahan kita semua mendapat petunjuk dari Allah Ta’ala. Amiin. SABAQAL MUFARRIDUN