Nonton iklan bentar ya...!!!

Saturday 9 September 2017

Justru lewat perkataanlah, kamu bisa mengetahui kualitas seseorang


"Seringkali, kita mengira orang yang sering memperkatakan hal yang negatif, karena mereka memang orang yang blak-blakan atau sedang mengalami hari yang sulit"

Tapi sebenarnya, kemampuan seseorang untuk membuat lawan bicaranya merasa nyaman itu merupakan hal yang sangat mendasar. Justru lewat perkataanlah, kamu bisa mengetahui kualitas seseorang. Kalau kamu menyadari di sekitar kamu ada yang berbicara seperti di bawah ini, ada baiknya kamu tidak terlalu dekat dengan dia

Orang yang suka berbicara tajam

Orang yang suka berbicara tajam ibaratnya, kamu sedang nonton sebuah drama favoritmu, tiba-tiba ia lewat dan melihat "Buat apa kamu nonton drama kaya ginian? Tidak berguna, ini hanya membuang waktu kamu saja"

Kamu membeli sebuah gaun yang telah lama kamu idamkan, tiba-tiba ia datang dan mengejek "Berapa harga gaun ini? Ini terlalu mahal, pemborosan dasar!"

Perkataan orang itu bisa menjadi manis dan penyemangat, ketika yang dilantunkan adalah pujian. Namun sebaliknya, ketika kata-katanya adalah kritikan, komentar pedas, tak sedap di telinga, apalagi di hati, tentu akan meruntuhkan kepercayaan diri. Omongan orang itu mau tidak mau pasti akan membebani diri. Mempengaruhi kehidupan kita. Lalu tanpa sadar pelan-pelan menghancurkan apa yang kita miliki.

Perkataan orang lain itu ibarat batu besar, jika engkau memanggulnya maka patahlah tulang punggungmu. Namun jika engkau gunakan untuk membangun menara di bawah kakimu maka kata-kata itu akan menjujung engkau menjadi tinggi dan meraih kemenangan.

Oleh sebab itu cara yang tepat untuk menyikapi teman yang suka berbicara tajam yaitu dengan tidak menjadikan perkataan orang lain sebagai sesuatu yang harus kita risaukan. Tak perlu diambil hati, jangan dijadikan beban. Toh, belum tentu orang yang mengomentari Anda memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dari Anda. Sekali dua kali bisa dimaklumi, tapi kalau sampai berkali-kali lebih baik Anda pergi menjauh darinya. Mungkin EQ dia rendah.

Orang yang suka mengeluh

Banyak di antara kita yang berteman dengan orang-orang yang sering mengeluh tentang berbagai hal yang bertentangan dengan keinginan mereka. Entah di sekolah, di kantor, atau di tempat lainnya. "Aduh, kenapa busnya datangnya telat? Kenapa mataharinya panas banget. Kenapa hujan melalu sih?" Yang ia keluarkan setiap harinya adalah perkataan keluhan dan kritikan. Ia tidak pernah melihat segala sesuatu dari sisi baiknya.

Tanpa kita sadari mereka sebenarnya sedang menarik energi dari Anda dengan mengeluh seperti ini. Sayangnya, orang-orang negatif ada di mana-mana dan sulit dihindari. Selain itu, pikiran negatif harus dihindari sebab bisa berpengaruh buruk bagi kehidupan kita. Saat berinteraksi dengan orang negatif, kita cenderung mudah terbawa ke dalam situasi negatif. Oleh sebab itu disarankan untuk menjaga jarak dengan mereka. Memilih menghindar bukan berarti mengabaikan, melainkan menjaga jarak agar tidak terpengaruh secara emosional.

Kehidupan itu ibarat roda berputar, kadang kita di atas kadang kita di bawah menghadapi banyak masalah. Saat kita menghadapi berbagai guncangan, daripada memilih untuk mengeluh dan protes, pilihlah jadi orang yang dewasa dalam menyikapinya. Seorang yang dewasa justru bisa berdiam saat datangnya masalah, dan bisa menghadapinya dengan positif. Orang yang baik padamu, justru seharusnya akan memberikan senyuman dan hal-hal yang positif untuk dirimu. Kalau setiap hari dia selalu menyampaikan hal negatif, itu tidak ada baiknya untukmu.

Orang yang suka berbohong
Manusia itu unik, kenapa dibilang unik sebab tidak ada satupun manusia yang tidak pernah berbohong . Dan hanya orang munafik lah yang mengatakan jika dirinya tidak pernah berbohong. Biasanya manusia berbohong itu demi kebaikan dan terkadang kita seringkali berbohong tetapi tak ingin dibohongi.

Orang yang suka bohong tentu kata-katanya suka berubah-ubah tidak konsisten.  Hari ini ngomong A, lain hari ngomong B. Karena terlalu sering berbohong jadi sulit untuk
mengingat kebohongan-kebohongan yang telah dilakukan sehingga pada akhirnya salah bicara sehingga yang dibicarakan terlihat ketidak konsistensiannya. Jika ia merasa sudah terpojok atau terpaksa, maka seorang ia akan mencoba mengalihkan perhatian orang yang menjadi lawan bicaranya dengan topik pembicaraan yang berbeda.

No comments: