Nonton iklan bentar ya...!!!

Sunday 11 March 2018

Empat Perusahaan Minyak Dunia Eksplorasi ACEH Simeulue, Seperti Apa Potensinya?


Empat raksasa minyak dan gas (migas) dunia menyatakan minatnya untuk menyurvei sumber migas baru di seputaran lepas pantai Aceh. Keempat perusahaan besar itu adalah Mubadala (Abu Dhabi), Primier Oil (Inggris), dan Kris Energy (Singapore). Tiga perusahaan ini bergabung dalam satu konsorsium.

Sedangkan satu perusahan besar lainnya berdiri sendiri, yakni Total Indonesia (Prancis). “Mereka sudah positif berminat dan secara sukarela melakukan kerja besar ini untuk Aceh atas biaya dan risiko mereka sendiri,” kata Kepala Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) Marzuki Daham, kepada Serambi di Banda Aceh, Minggu (6/11).

Konsorsium itu, menurut Marzuki, akan melakukan survei di seputaran lepas pantai (offshore) Aceh Utara, Bireuen, Pidie Jaya, dan Kabupaten Pidie. Sedangkan Total Indonesia akan melakukan pendataan di seputaran lepas pantai Simeulue, Aceh Barat, sampai ke Aceh Selatan.

Kesediaan perusahaan-perusahaan raksasa itu menyurvei dengan biaya dan risiko sendiri telah mereka sampaikan ketika bertemu resmi dengan Kepala BPMA dan Ditjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pekan lalu di Jakarta.


Marzuki Daham
‘Raja-raja’ migas itu telah mempelajari data mining yang ada di Aceh. “Meskipun data itu belum menyimpulkan apa-apa, tapi mereka nekat menyatakan minatnya. Ini benar-benar merupakan rahmat Allah, maka rakyat Aceh wajib bersyukur. Apalagi, untuk akuisisi data berikut eksplorasi awal--agar didapat kepastian cadangan migasnya--yang akan menelan dana ratusan juta dolar Amerika, kita sendiri tak punya kemampuan untuk itu,” ujar Marzuki.

Menurutnya, sekarang ini sedang dilakukan persiapan awal, baik menyangkut nonteknis, maupun yang bersifat teknis. Diperkirakan, dalam waktu dua sampai tiga bulan mendatang persiapan awal itu akan selesai.

“Setelah itu, barulah dilakukan penandatanganan kontrak kerjanya. Itu artinya, langkah eksplorasi sudah dimulai. Kita menunggu hasilnya sekitar tiga tahun. Setelah itu, baru kita ketahui dengan pasti. Misalnya, apakah benar perairan Simeulue memiliki sumber migas terbesar di dunia?” ujar Marzuki.

Marzuki mengimbau agar semua pihak memberi suasana yang nyaman dan kondusif bagi orang-orang asing yang bekerja di laut lepas nantinya dalam rangka survei potensi migas tersebut.

“Jangan dipersulit atau dipalaki dan macam-macam. Kalau investor ini sampai lari, kita kehilangan harapan. Kita harus ikhlas, kerja kita hari ini adalah untuk anak cucu kita dan masa depan Aceh yang gemilang,” ujarnya.

Ketertarikan perusahaan migas ini memang cukup relevan. Sejak 2014 sering disebut bahwa di perairan antara Meulaboh, Aceh Barat, dengan Kabupaten Simeulue ditemukan deposit hidrokarbon yang jumlahnya mencengangkan: 320,79 miliar barel.

Data tentang dugaan deposit minyak dan gas (migas) di lepas pantai Simeulue itu, pertama kali dirilis oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) RI, setelah dilakukan survei oleh lembaga itu terhadap perubahan struktur dasar laut perairan Simeulue-Aceh Barat menggunakan teknik uji seismik tiga dimensi selepas gempa besar 2004.

BPPT tidak sendiri dalam survei itu, tapi menggandeng BGR Germany (semacam LIPI-nya Jerman). Survei itu pada dasarnya untuk meneliti bagaimana sebetulnya kondisi dasar laut perairan Simuelue-Aceh Besar sebagai titik episentrum setelah gempa berkekuatan 9,3 (bukan 8,9) skala Richter memicu tsunami dahsyat pada 26 Desember 2004.

Soalnya, berdasarkan citra satelit, para geolog akhirnya tahu bahwa gempa dahsyat itu menyebabkan bongkahan dasar laut ambrol (masuk ke perut bumi) sepanjang 1.000 km dan lebarnya 152 km. Ini menimbulkan lubang besar dan menyedot air laut dari berbagai penjuru Aceh masuk ke rongga tersebut. Itulah yang menyebabkan munculnya fenomena laut surut pascagempa, sebelum kemudian tsunami menghantam daerah pesisir Aceh termasuk kawasan pantai di 12 negara. |

tanah wakaf aceh d arab saudi


MAKKAH -- Di Makkah ada dua buah wakaf Habib Bugak Asyi di Ajiyad Birbalilla yang dekat dengan Masjidil Haram yakni  Hotel Ramada  jaraknya hanya 450 meter dari Masjidil Haram luas tanah 3000 meter dengan kapasitas  1200 kamar dan Hotel Elaf Masyair jaraknya sekitar 400 meter dari Masjidil Haram luas tanah 1000 meter dengan kapasitas sekitar 650 kamar.

''Kedua gedung itu yang paling dekat Masjidil Haram  dripada bangunan-bangunan wakaf lainnya di Aziziyah,''kata Staf Pengurus Wakaf Habib Bugak Asyi di Makkah Jamaluddin Affan pada ROL, Kamis (23/10). Kedua bangunan  tersebut standar hotel bintang lima dibangun oleh investor  Saudi dengan hak pakai 18 tahun dan sekarang sudah berjalan selama delapan tahun.

Hotel tersebut disewakan oleh manajemen investor  ke jamaah haji berbagai negara. Demikian pula di musim umroh, hotel tersebut juga disewakan. Jadi, kata Jamal(panggilan akrab Jamaluddin Affan). hotel tersebut yang investor orang Saudi Arabi dan hanya hak pakai bangunan saja sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati  oleh pihak wakaf  Habib Bugak Asyi yang diketuai atau nama pengurus wakaf naazir wakaf Bugak Asyi, Syekh Munir Abdulgani Asyi dan Dr. Abdullatif Baltu.

Jumlah gedung wakaf Habib Bugak Asyi ada tujuh gedung dan salah satu diantaranya gedung yang baru dibangun tiga tahun yang lalu. Gedung yang dibangun dengan dana wakaf dan dikelola mandiri ini direncanakan untuk jamaah haji dari Aceh. Akan tetapi, lanjut Jamal, dari pihak perumahan haji Indonesia tidak boleh karena tidak masuk dalam ring penempatan jamaah haji Indonesia.

Karena itu  gedung wakaf Habib Bugak Asyi dengan luas tanah 825 meter dan berkapasitas  850 kamar ini disewakan kepada jamaah haji Turki. ''Pembelian tanah dan gedung dan membangun gedung di Makkah yang dilakukan oleh badan wakaf Asyi (red. Asyi artinya Aceh) diperbolehkan, karena semua harta wakaf Aceh di Makkah di bawah kontrol kementerian Wakaf dan Haji Saudi Arabia dan Mahkamah Saudi Arabia yang diwakilkan kepada Naazir wakaf Bugak Asyi, Syekh Munir Abdulgani Asyi dan Dr. Abdullatif Baltu ,''kata Jamal.  

Lebih lanjut dia mengungkapkan sebenarnya Hotel Ramada masuk wilayah  perluasan Masjidil Haram, akan tetapi belum dihancurkan.''Malahan sudah dua kali aliran listrik yang dimatikan dipasang kembali. Dan harga tanah di lokasi  Hotel Ramada kalau dibayar oleh Kerajaan Saudi harganya mencapai 350.000 riyal per meter,''kata dia.nneni ridarineni

Saturday 10 March 2018

hubungan aceh dan arab saudi


Hubungan Aceh dan Arab, Mulai Dari 7000 Sebelum Masehi Hingga Sekarang
agamsaia (54) in indonesia •  8 months ago
Aceh telah menjalin hubungan dengan dunia Arab, telah terjalin hubungan 7000 tahun sebelum masehi. Hubungan emosional tersebut, terjalin dengan berbagai kerajaan-kerajaan yang berada di Aceh kala itu.



Ada beberapa hal yang bisa dibuktikan secara otentik, bahwasannya Kerajaan Aceh telah lebih duluan menjalin kerja sama dengan dunia Arab, yaitu pada zaman dulu orang-orang Arab mengambil kapur barus dari Aceh, begitu juga dengan adanya peninggalan kayu manis, minyak nilam dan ganja.

Presiden HB Corp Jakarta Dr. Hilmy Bakar menjelaskan, pada saat lahirnya kerajaan Islam Pertama di Nusantara, yang dikenal dengan Raja Jeumpa atau Sultan Jeumpa di kabupeten Bireuen, pada tahun 760-an masehi, dengan nama Aslinya Abdullah bin Hasan Mutsanna, merupakan sebagai cicit Nabi Muhammad.

Tidak lama kemudian maka lahirlah Kerajaan Perlak, maka selalu berhubungan dinamis dengan dunia Arab. Pada kala itu, hubungan kerajaan Perlak dengan Arab, merupakan hubungan politik yang kuat.

Pada saat itu, semua pusat-pusat politik islam disebut sebagai khalifah dan pusatnya berada di Damaskus, Suriah. Namun puasatnya yang pertama berada di Madinah pada zaman sahabat Rasulullah.

Setelah di Damaskus, kemudian pusat Khalifahnya berpindah ke Baghdad. Maka kala itu, ada 100 orang Khalifah yang berasal dari Baghdad dikirim ke Kerajaan Perlak, untuk memperkuat Syiar Islam di Nusamtara.

“Waktu itu Kerjaan Perlak merupakan sebagai bagian dari Khalifah di Baghdad, sehingga mereka mengirim orang-orangnya ke daerah itu, untuk memperkuat Syiar Islam di Nusantara ini,” ujar Dr. Hilmy Bakar.

Khalifah yang dikirim ke Kerajaan Perlak tersebut, terdiri dari berbagai ahli, ada yang ahli Ilmu Pemerintahan, Politik, Perang, Pertanian, kelautan dan berbagai disiplin ilmu lainnya. 100 orang Khalifah itu, dikirim pada tahun 840 Masehi.

Kemudian hubungan dengan Dunia Arab, berlanjut kembali pada Zaman Samudera Pasai. ada hal yang perlu dicatat pada masa kerajaan ini, pada tahun 1858 Masehi Baghdad hancur akibat perang.

Maka Pusat Khalifah Islamiyah dipindahkan sementara ke Kerajaan Pasai, pada zaman Sulat Malikussaleh. Sehingga hubungan baik dengan Aceh, terus terjalin dalam setiap fase pimpinan kerajaan.

Sehingga pada saat lahirnya Kerajaan Aceh pada tahun 1507, bahkan pada saat pengangkatan raja-raja maka berhubungan terus dengan Mekkah, sampai pada zaman kejayaannya pada tahun 1630-an, kala itu Iskandar Muda selalu mengirim bantuan ke Mekkah, karena kondisinya masih miskin pada saat itu.

Setiap tahun, Kerajaan Iskandar Muda mengirimkan 200 kilogram emas ke Mekkah. Sehingga bantuan yang diberikan tersebut, terus temurun sampai kepada anak cucunya dan tidak pernah berhenti mengirimkan bantuan.

Bahkan pada tahun 1800 salah seorang warga Arab mewakafkan hartanya kepada Kerajaan Aceh, sehingga sekarang orang Aceh yang menunaikan Ibadah Haji, akan mendapatkan satu orang Rp 5 juta, atas harta yang telah diwakafkan oleh Habib Bugak.

Awalnya wakaf Habib Bugak berupa dari sebidang tanah, telah menjadi berbagai asset, diantaranya adalah Hotel Jiad dan Menara Jiad setinggi 28 tingkat yang mampu menampung 7000 orang. Dari biaya sewa itu, maka warga Aceh memperoleh hak disaat naik Haji

“Bukan hanya itu saja, banyak tokoh-tokoh Aceh yang menjadi ulama di Saudi Arabia, seperti Abdul Rauf Al Singkili, Syeikh Hamzah Fansuri yang menjadi guru besar di Mekkah, Syamsudin al Sumatrani,” tutur Dr. Hilmy Bakar.

Mengapa Aceh sampai dikatakan sebagai daerah Serambi Mekkah, karena segala fatwa yang ada di Nusantara maka boleh diputuskan di Aceh. Bahkan ada fatwa Ulama Aceh yang tidak berani dibantah oleh Dunia Arab, yaitu wanita boleh menjadi sultan, maka dalam sejarah Aceh pernah dimpin oleh Ratu

Bahkan pada saat tsunami melanda Aceh pada taun 2004 lalu, maka Arab Saudi banyak sekali memberi bantuan kepada Provinsi Aceh, baik pada sektor pendidikan, perumahan korban tsunami dan lainnya.

Untuk peembangunan Masjid Raya Baiturahman Banda Aceh, rusak akibat tsunami. Maka Pemerintah Arab Saudi memberikan bantuan sebesar Rp 10 miliar, bantuan kepada kampus UIN AR Raniry sebesar Rp 350 miliar, pembangunan Rumah Sakit Universitas Syiah Kuala sebesar Rp 2 juta USD, pembangunan rumah tsunami dan seorang warga Arab memberikan bantuan cash sebesar Rp 100 miliar, usai satu minggu setelah tsunami.

10 kekayaan alam Indonesia yang tidak dimiliki Negara


1. Tambang Emas Kualitas Terbaik di-Dunia

Lokasi: Papua, Indonesia
Produksi emas di 2011: 1.444.000 ons atau 40.936 kg
Luas area: 527.400 hektar
Penambang: Freeport-McMoRan Copper & Gold
Jenis tambang: terbuka dan bawah tanah

2. Cadangan Gas Alam Terbesar Di Dunia

Cadangan Gas Alam Indonesia adalah yang terbesar di dunia. Antara lain di Blok Natuna dan Blok Cepu yang menghasilkan sekitar 200 kaki kubik minyak bumi dan gas alam. Tetapi lagi-lagi yang menikmati ini adalah bangsa lain, karena pengelolanya adalah Exxon Mobil. PERTAMINA – Perusahaan milik Negera ini saat ini sudah mulai bersaing di pasar global.

3. Tambang Batu Bara Terbesar Di Dunia
Batubara yang juga tak kalah berharganya di dunia ini, ternyata tempat terbesarnya juga berasal dari Indonesia . Dari berbagai media internasional menyebutkan bahwa di Indonesia lah yang mempunyai sumber tambang batu bara terbesar di dunia. Kita patut bersyukur potensi sudah dikelola oleh PT. Bukit Asam.

4. Kesuburan Tanah Terbaik Di Dunia

Tak ada yang meragukan kualitas tanah Negeri Kita yang sangat-sangat subur . Hampir semua lahan di Negeri Kita bisa ditanami Tumbuhan-tumbuhan apapun. Namun sayang, harusnya kita bisa seperti Filipina yang jadi Eksportir beras dunia, dan Malaysia yang menguasai Kelapa Sawit dunia, atau seperti Swiss dan Brazil yang jadi Rajanya Coklat dan Kopi.
Yang terpenting sekarang kita sebagai generasi bangsa harus ikut menjaga anugerah ini . Jangan sampai rusak karena perbuatan yang nggak bertanggung jawab.

5. Lautan Terluas Di Dunia

Negara ini punya Lautan terluas di dunia, hingga tidak heran memiliki jutaan spesies ikan yang tidak dimiliki negara lain. Indonesia letaknya sangat strategis dikepit oleh dua samudera yaitu samudera hindia dan samudera pasifik.

6. Hutan Tropis Terbesar Di Dunia

Indonesia adalah Negara dengan Hutan Terluas Di Dunia, bahkan semua negara di dunia menyebut Indonesia adalah Paru-paru Dunia Terbesar. Letaknya di pulau sumatra, kalimantan dan sulawesi. Bumi ini sangat tergantung sekali dengan hutan tropis ini untuk menjaga keseimbangan iklim karena hutan hujan amazon tak cukup kuat untuk menyeimbangkan iklim bumi.

7. Tempat Wisata Eksotis Terbesar Di Dunia

Candi Borobudur merupakan salah satu candi Budha terbesar di dunia.
Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB). Di Pulau Komodo terdapat kadal terbesar di dunia, yaitu biawak Komodo (Varanus komodoensis).Pulau ini termasuk salah satu pulau terindah di Dunia. Pulau Bali merupakan pulau wisata terbaik di dunia.

8. Jumlah Pulau

Indonesia memiliki jumlah pulau terbanyak di dunia yang menurut kajian citra satelit berjumlah 18.306 pulau, pulau yang sudah diberi nama ada 7.870 sedangkan yang belum diberikan nama berjumlah 9634 pulau.

9. Bahasa

Lebih dari 583 bahasa yang berada di Indonesia. Tetapi bahasa nasional Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki banyak bahasa tetapi Bahasa Jawa adalah bahasa yang paling banyak dipakai/digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

10. Negara Maritim Terbesar Didunia

Kita tahu Indonesia memiliki luas laut 93.000 km2, panjang pantainya pun sekitar 81.000 km2 atau 25 % panjang pantai yang ada di seluruh dunia. Selain itu Indonesia juga memiliki terumbu karang yang sangat banyak dan semuanya indah.