Nonton iklan bentar ya...!!!

Monday 4 September 2017

Ilmuwan Mesir Ungkap Lokasi Kekayaan Bumi Pakai Ayat Al-Qur'an


Mahmoud Salit .. demikianlah namanya, ilmuan Mesir yang usianya diatas 50 tahun ini, menghabiskan lebih dari setengah hidupnya bekerja dalam studi dan penelitian berkaitan dengan indikasi lafal dan angka dari ayat-ayat Al-Qur'an, dan setelah lebih dari 30 tahun melakukan penelitian yang berkesinambungan menegaskan kepada "Alarabiya.net" kemampuannya untuk mengidentifikasi seluruh kekayaan minyak, bahan mentah, arkeologi dan pertambangan di setiap lokasi di bawah permukaan bumi dan laut ..

Ia menjelaskan melalui penelitian yang berlangsung selama 30 tahun telah mencapai banyak fakta-fakta Al-Qur'an yang menjelaskan tanpa keraguan adanya harta terpendam di kedalaman bumi .. terutama harta Karun, membayangkan kembali bagaimana ekonomi orang Arab jika harta-harta tersebut berhasil dieksplorasi, apalagi tidak ada larangan syarie dalam penggalian harta dan kekayaan bumi kecuali dalam kasus tertentu seperti kasus gunung emas yang ada di bawah Sungai Efrat.

Dan bagaimana cara menentukan lokasi-lokasi harta kekayaan tersebut Salit menekankan, bahwa hal ini dilakukan melalui sejumlah poros, termasuk melalui penyamaan dengan membagi ketinggian tempat tertinggi di bumi, yaitu Gunung Everest terhadap pengulangan terbanyak dari kata "bumi" dalam Al-Qur'an yaitu yang terkandung dalam Surah "Al-Baqarah", dan hasilnya sebagai berikut: 8848 ÷ 24 kali, sehingga hasilnya adalah kedalaman tanah dari harta Karun = 7 derajat × 368 meter = 2576 meter .. merupakan kedalaman di mana terdapat semua harta Karun yang kunci-kuncinya hanya mampu diangkat oleh sejumlah pria yang kuat, yang dibenamkan Allah Ta'alaa kedalam bumi, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an.

Penentuan lokasi harta Karun:

Dan lokasi yang tepat dari harta Karun menurut penelitian yang ditunjukkannya ada di wilayah barat Danau Karun di provinsi Fayoum Mesir, mengingat bahwa kedalaman air di danau tersebut lebih dari20 meter. Dia meminta pihak yang berwenang untuk mempersiapkan alat "seismik" untuk kawasan tersebut untuk memverifikasi temuannya ..

Mengenai cerita tentang gunung emas yang ada di bawah dasar Sungai Efrat .. Dia menekankan bahwa dia menggunakan cara yang sama untuk menentukan lokasinya seperti pada harta Karun, tetapi menolak untuk mengungkapkan lakasinya karena adanya larangan eksplisit dari Nabi saw untuk menggalinya karena akan menimbulkan fitnah dan perselisihan

Kekayaan tersembunyi di dunia Arab:

Dia menjelaskan bahwa penelitiannya meluas ke setiap tempat di bumi .. Sampai sekarang bumi belum mengeluarkan seluruh kekayaannya yang bernilai ribuan miliar dolar dari emas, minyak dan harta terpendam, dia menunjukkan bahwa penelitiannya menentukan secara teliti lokasi-lokasi kekayaan di Mesir, termasuk 6 tambang uranium, 14 bahan radioaktif, 24 sumur minyak & gas, 11 harta arkeologi, 5 tambang bijih besi,3 pertambangan garam, 17 tambang emas dan perak, dan harta dan kekayaan ini tersebar antara Sungai Nil dan dua laut yaitu Laut Merah dan Mediterania dan Gurun Timur.

Ada juga tambang emas terbesar di dunia di Kuwait pada kedalaman 3312 meter, serta tambang uranium terbesar di dunia dan ditemukan di Yaman, dan sumur minyak terbesar juga ada di Palestina yang terjajah, dan ada di Madinah dua tambang emas, dan di Mekah empat tambang emas, di samping 3 harta arkeologi di Mekah, dan 3 harta arkeologi lainnya di kota Madinah, dan ada 6 sumur minyak dan gas utara Yanbu, utara Laits, dan bagian utara Syaqiq .. Semua lokasi kekayaan ini ditentukan secara teliti pada peta petunjuk.

Ketika ditanya apakah ia telah benar-benar memverifikasi penemuannya, dia menekankan pada 22/10/2002 mengajukan permohonan untuk wawancara dengan Menteri Kelistrikan Mesir untuk memberitahu mengenai keberadaan enam tambang uranium, sehingga mengalihkannya kepada direktur bahan nuklir pada saat itu untuk memberitahukan kepadanya tentang hal itu, dan disana dia menyerahkan sebuah peta yang menunjukkan lokasi tambang di utara Governorat Sohag, lalu menugaskan Dr Abul Huda Serafi Direktur Eksplorasi di Lembaga tersebut untuk memverifikasinya, setelah itu surat kabar melaporkan adanya penemuan tambang, tanpa merujuk pada perannya, jadi sekarang dia melanjutkan usahanya untuk mengungkap karya ilmiah .. Menghimbau kepada Khadimul Haramain Dua Masjid Suci dan para pemimpin Arab dengan bantuannya untuk  mendeteksi kekayaan ini yang akan menambah manfaat kepada negara mereka

sungai eufrat 100 % kering


NASA yang merupakan badan antariksa Amerika Serikat memang sudah membeberkan fakta jika air di wilayah Timur Tengah sedang mengalami pengeringan di tahun 2013 yang lalu. Lantas apakah ini pertanda kiamat?

Diambil dengan memakai satelit Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE), pengeringan di wilayah Timur Tengah ini dimulai sejak Januari 2003. Diambil dari nasa.gov (Jumat, 6/1/2017), para ilmuwan di California University, NASA Goddard Space Flight Center dan National Center for Atmospheric Research menyebutkan jika lebih kurang periode 7 tahun yang diawali pada tahun 2003 yang lalu memang telah mengalami kekurangan air sebesar 144 km kubik.

Kekurangan air tawar yang tersimpan tersebut terjadi di beberapa bagian Timur Tengah seperti halnya Suriah, Turki, Iran serta Irak yang merupakan negara-negara yang dilewati oleh sungai Tigris dan Eufrat.

Menurut penuturan Jay Famiglietti yang merupakan peneliti utama di University of California Irvine, data GRACE sudah memperlihatkan adanya tingkat air yang sangat mengkhawatirkan dari penurunan total penyimpanan yang ada di lembah sungai Tigris serta Eufrat.

Lebih kurang 90 persen dari debit air tahunan di sungai Eufrat ini awalnya dari Turki, sedangkan sisanya mengalir dari Irak serta Suriah. Namun, pada pertengahan Januari 1990, dalam rangka pembuatan bendungan Atartuk, Turki pun menghalau seluruh aliran sungai Eufrat selama 1 bulan penuh agar dapat mengawali pengisian waduk.

Dari situlah terdapat kemungkinan adanya alasan keringnya sungai Eufrat karena adanya bendungan Ataturk. Adanya kemungkinan tersebut telah diambil dari banyak sumber. Sedangkan bendungan tersebut digunakan sebagai pembangkit listrik serta irigasi untuk lahan pertanian.

Adanya bendungan tersebut yang sengaja memotong aliran sungai Eufrat ini lebih kurang 1/3 panjang total sungai tersebut ternyata telah merujuk pada salah satu hadist dari HR Muslim.

"Hari kiamat tak akan terjadi hingga sungai Eufrat (mengering kemudian) menyingkapkan gunung emas. Maka Orang-orang akan saling membunuh untuk dapat memperebutkannya. Terbunuhlah di setiap 100 orang itu 99 orang, tetapi masing-masing dari mereka lantas berkata, 'barangkali akulah yang menjadi orang yang selamat itu," (HR. Muslim).


Sebenarnya itu menggambarkan tentang manusia akan menjadi semakin serakah di masa yang akan datang. Namun pastinya memang kiamat semakin mendekat dan tak mungkin menjauh sehingga manusia memang selalu siap jika saat itu akan datang. Selain itu, sungai Eufrat yang mengering juga pertanda jika manusia sudah mengabaikan keseimbangan alam yang akhirnya justru membawa dampak buruk bagi mahkluk hidup dan alam.