Nonton iklan bentar ya...!!!

Saturday 12 November 2011

Jahe ( Zingiber Officinale ) merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temu-temuan lainnya seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit (Curcuma domestica), kencur (Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura), melito (Gorontalo), geraka (Ternate), dsb. 2. URAIAN TANAMAN 2.1 Klasifikasi Divisi : Spermatophyta Sub-divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Zingiberales Famili : Zingiberaceae Genus : Zingiber Species : Zingiber officinale 2.2 Deskripsi Terna berbatang semu, tinggi 30 cm sampai 1 m, rimpang bila dipotong berwarna kuning atau jingga. Daun sempit, panjang 15 – 23 mm, lebar 8 – 15 mm ; tangkai daun berbulu, panjang 2 – 4 mm ; bentuk lidah daun memanjang, panjang 7,5 – 10 mm, dan tidak berbulu; seludang agak berbulu. Perbungaan berupa malai tersembul dipermukaan tanah, berbentuk tongkat atau bundar telur yang sempit, 2,75 – 3 kali lebarnya, sangat tajam ; panjang malai 3,5 – 5 cm, lebar 1,5 – 1,75 cm ; gagang bunga hampir tidak berbulu, panjang 25 cm, rahis berbulu jarang ; sisik pada gagang terdapat 5 – 7 buah, berbentuk lanset, letaknya berdekatan atau rapat, hampir tidak berbulu, panjang sisik 3 – 5 cm; daun pelindung berbentuk bundar telur terbalik, bundar pada ujungnya, tidak berbulu, berwarna hijau cerah, panjang 2,5 cm, lebar 1 – 1,75 cm ; mahkota bunga berbentuk tabung 2 – 2,5 cm, helainya agak sempit, berbentuk tajam, berwarna kuning kehijauan, panjang 1,5 – 2,5 mm, lebar 3 – 3,5 mm, bibir berwarna ungu, gelap, berbintik- bintik berwarna putih kekuningan, panjang 12 – 15 mm ; kepala sari berwarna ungu, panjang 9 mm ; tangkai putik 2 2.3 Jenis Tanaman Jahe dibedakan menjadi 3 jenis berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpangnya. Umumnya dikenal 3 varietas jahe, yaitu : 1) Jahe putih/kuning besar atau disebut juga jahe gajah atau jahe badak Rimpangnya lebih besar dan gemuk, ruas rimpangnya lebih menggembung dari kedua varietas lainnya. Jenis jahe ini bias dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar maupun jahe olahan. 2) Jahe putih/kuning kecil atau disebut juga jahe sunti atau jahe emprit Ruasnya kecil, agak rata sampai agak sedikit menggembung. Jahe ini selalu dipanen setelah berumur tua. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari pada jahe gajah, sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat-obatan, atau untuk diekstrak oleoresin dan minyak atsirinya. 3) Jahe merah Rimpangnya berwarna merah dan lebih kecil dari pada jahe putih kecil sama seperti jahe kecil, jahe merah selalu dipanen setelah tua, dan juga memiliki kandungan minyak atsiri yang sama dengan jahe kecil, sehingga cocok untuk ramuan obat- obatan. 3. MANFAAT TANAMAN Rimpang jahe dapat digunakan sebagai bumbu masak, pemberi aroma dan rasa pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga dapat digunakan pada industri obat, minyak wangi, industri jamu tradisional, diolah menjadi asinan jahe, dibuat acar, lalap, bandrek, sekoteng dan sirup. Dewasa ini para petani cabe menggunakan jahe sebagai pestisida alami. Dalam perdagangan jahe dijual dalam bentuk segar, kering, jahe bubuk dan awetan jahe. Disamping itu terdapat hasil olahan jahe seperti: minyak astiri dan koresin yang diperoleh dengan cara penyulingan yang berguna sebagai bahan pencampur dalam minuman beralkohol, es krim, campuran sosis dan lain-lain. Adapun manfaat secara pharmakologi antara lain adalah sebagai karminatif (peluruh kentut), anti muntah, pereda kejang, anti pengerasan pembuluh darah, peluruh keringat, anti inflamasi, anti mikroba dan parasit, anti piretik, anti rematik, serta merangsang pengeluaran getah lambung dan getah empedu. 4. SENTRA PENANAMAN Terdapat di seluruh Indonesia, ditanam di kebun dan di pekarangan. Pada saat ini jahe telah banyak dibudidayakan di Australia, Srilangka, Cina, Mesir, Yunani, India, Indonesia, Jamaika, Jepang, Meksiko, Nigeria, Pakistan. Jahe dari Jamaika mempunyai kualitas tertinggi, sedangkan India merupakan negara produsen jahe terbesar, yaitu lebih dari 50 % dari total produksi jahe dunia. 5. SYARAT PERTUMBUHAN 5.1. Iklim 1) Tanaman jahe membutuhkan curah hujan relatif tinggi, yaitu antara 2.500-4.000 mm/tahun. 2) Pada umur 2,5 sampai 7 bulan atau lebih tanaman jahe memerlukan sinar matahari. Dengan kata lain penanaman jahe dilakukan di tempat yang terbuka sehingga mendapat sinar matahari sepanjang hari. 3) Suhu udara optimum untuk budidaya tanaman jahe antara 20-35 oC. 5.2. Media Tanam 1) Tanaman jahe paling cocok ditanam pada tanah yang subur, gembur dan banyak mengandung humus. 2) Tekstur tanah yang baik adalah lempung berpasir, liat berpasir dan tanah laterik. 3) Tanaman jahe dapat tumbuh pada keasaman tanah (pH) sekitar 4,3-7,4. Tetapi keasaman tanah (pH) optimum untuk jahe gajah adalah 6,8-7,0. 5.3. Ketinggian Tempat 1) Jahe tumbuh baik di daerah tropis dan subtropis dengan ketinggian 0 - 2.000 m dpl. 2) Di Indonesia pada umumnya ditanam pada ketinggian 200 - 600 m dpl. 6. PEDOMAN BUDIDAYA 6.1. Pembibitan 1) Persyaratan Bibit Bibit berkualitas adalah bibit yang memenuhi syarat mutu genetik, mutu fisiologik (persentase tumbuh yang tinggi), dan mutu fisik. Yang dimaksud dengan mutu fisik adalah bibit yang bebas hama dan penyakit. Oleh karena itu kriteria yang harus dipenuhi antara lain: a. Bahan bibit diambil langsung dari kebun (bukan dari pasar). b. Dipilih bahan bibit dari tanaman yang sudah tua (berumur 9-10 bulan). c. Dipilih pula dari tanaman yang sehat dan kulit rimpang tidak terluka atau lecet. 2) Teknik Penyemaian Bibit Untuk pertumbuhan tanaman yang serentak atau seragam, bibit jangan langsung ditanam sebaiknya terlebih dahulu dikecambahkan. Penyemaian bibit dapat dilakukan dengan peti kayu atau dengan bedengan. a. Penyemaian pada peti kayu Rimpang jahe yang baru dipanen dijemur sementara (tidak sampai kering), kemudian disimpan sekitar 1-1,5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan tangan dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan dijemur ulang 1/2-1 hari. Selanjutnya potongan bakal bibit tersebut dikemas ke dalam karung beranyaman jarang, lalu dicelupkan dalam larutan fungisida dan zat pengatur tumbuh sekitar 1 menit kemudian keringkan. Setelah itu dimasukkan kedalam peti kayu. Lakukan cara penyemaian dengan peti kayu sebagai berikut: pada bagian dasar peti kayu diletakkan bakal bibit selapis, kemudian di atasnya diberi abu gosok atau sekam padi, demikian seterusnya sehingga yang paling atas adalah abu gosok atau sekam padi tersebut. Setelah 2-4 minggu lagi, bibit jahe tersebut sudah disemai. b. Penyemaian pada bedengan Buat rumah penyemaian sederhana ukuran 10 x 8 m untuk menanam bibit 1 ton (kebutuhan jahe gajah seluas 1 ha). Di dalam rumah penyemaian tersebut dibuat bedengan dari tumpukan jerami setebal 10 cm. Rimpang bakal bibit disusun pada bedengan jerami lalu ditutup jerami, dan di atasnya diberi rimpang lalu diberi jerami pula, demikian seterusnya, sehingga didapatkan 4 susunan lapis rimpang dengan bagian atas berupa jerami. Perawatan bibit pada bedengan dapat dilakukan dengan penyiraman setiap hari dan sesekali disemprot dengan fungisida. Setelah 2 minggu, biasanya rimpang sudah bertunas. Bila bibit bertunas dipilih agar tidak terbawa bibit berkualitas rendah. Bibit hasil seleksi itu dipatah-patahkan dengan tangan dan setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas dan beratnya 40-60 gram. 3) Penyiapan Bibit Sebelum ditanam, bibit harus dibebaskan dari ancaman penyakit dengan cara bibit tersebut dimasukkan ke dalam karung dan dicelupkan ke dalam larutan fungisida sekitar 8 jam. Kemudian bibit dijemur 2-4 jam, barulah ditanam. 6.2. Pengolahan Media Tanam 1) Persiapan Lahan Untuk mendapatkan hasil panen yang optimal harus diperhatikan syaratsyarat tumbuh yang dibutuhkan tanaman jahe. Bila keasaman tanah yang ada tidak sesuai dengan keasaman tanah yang dibutuhkan tanaman jahe, maka harus ditambah atau dikurangi keasaman dengan kapur. 2) Pembukaan Lahan Pengolahan tanah diawali dengan dibajak sedalam kurang lebih dari 30 cm dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi tanah yang gembur atau remah dan membersihkan tanaman pengganggu. Setelah itu tanah dibiarkan 2-4 minggu agar gas-gas beracun menguap serta bibit penyakit dan hama akan mati terkena sinar matahari. Apabila pada pengolahan tanah pertama dirasakan belum juga gembur, maka dapat dilakukan pengolahan tanah yang kedua sekitar 2-3 minggu sebelum tanam dan sekaligus diberikan pupuk kandang dengan dosis 1.500-2.500 kg. 3) Pembentukan Bedengan Pada daerah-daerah yang kondisi air tanahnya jelek dan sekaligus untuk encegah terjadinya genangan air, sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan engan ukuran tinggi 20-30 cm, lebar 80-100 cm, sedangkan anjangnya disesuaikan dengan kondisi lahan. 4) Pengapuran Pada tanah dengan pH rendah, sebagian besar unsur-unsur hara didalamnya, Terutama fosfor (p) dan calcium (Ca) dalam keadaan tidak tersedia atau sulit diserap. Kondisi tanah yang masam ini dapat menjadi media perkembangan beberapa cendawan penyebab penyakit fusarium sp dan pythium sp. Pengapuran juga berfungsi menambah unsur kalium yang sangat diperlukan tanaman untuk mengeraskan bagian tanaman yang berkayu, merangsang pembentukan bulu-bulu akar, mempertebal dinding sel buah dan merangsang pembentukan biji. a. Derajat keasaman < 4 (paling asam): kebutuhan dolomit > 10 ton/ha. b. Derajat keasaman 5 (asam): kebutuhan dolomit 5.5 ton/ha. c. Derajat keasaman 6 (agak asam): kebutuhan dolomit 0.8 ton/ha. 6.3. Teknik Penanaman 1) Penentuan Pola Tanaman Pembudidayaan jahe secara monokultur pada suatu daerah tertentu memang dinilai cukup rasional, karena mampu memberikan produksi dan produksi tinggi. Namun di daerah, pembudidayaan tanaman jahe secara monokultur kurang dapat diterima karena selalu menimbulkan kerugian. Penanaman jahe secara tumpangsari dengan tanaman lain mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut : a. Mengurangi kerugian yang disebabkan naik turunnya harga. b. Menekan biaya kerja, seperti: tenaga kerja pemeliharaan tanaman. c. Meningkatkan produktivitas lahan. d. Memperbaiki sifat fisik dan mengawetkan tanah akibat rendahnya pertumbuhan gulma (tanaman pengganggu). Praktek di lapangan, ada jahe yang ditumpangsarikan dengan sayursayuran, seperti ketimun, bawang merah, cabe rawit, buncis dan lain-lain. Ada juga yang ditumpangsarikan dengan palawija, seperti jagung, kacang tanah dan beberapa kacang-kacangan lainnya. 2) Pembutan Lubang Tanam Untuk menghindari pertumbuhan jahe yang jelek, karena kondisi air tanah yang buruk, maka sebaiknya tanah diolah menjadi bedengan-bedengan. Selanjutnya buat lubang-lubang kecil atau alur sedalam 3-7,5 cm untuk menanam bibit. 3) Cara Penanaman Cara penanaman dilakukan dengan cara melekatkan bibit rimpang secara rebah ke dalam lubang tanam atau alur yang sudah disiapkan. 4) Perioda Tanam Penanaman jahe sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan sekitar bulan September dan Oktober. Hal ini dimungkinkan karena tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk pertumbuhannya. 6.4. Pemeliharaan Tanaman 1) Penyulaman Sekitar 2-3 minggu setelah tanam, hendaknya diadakan untuk melihat rimpang yang mati. Bila demikian harus segera dilaksanakan penyulaman gar pertumbuhan bibit sulaman itu tidak jauh tertinggal dengan tanaman lain, maka sebaiknya dipilih bibit rimpang yang baik serta pemeliharaan yang benar. 2) Penyiangan Penyiangan pertama dilakukan ketika tanaman jahe berumur 2-4 minggu kemudian dilanjutkan 3-6 minggu sekali. Tergantung pada kondisi tanaman pengganggu yang tumbuh. Namun setelah jahe berumur 6-7 bulan, sebaiknya tidak perlu dilakukan penyiangan lagi, sebab pada umur tersebut rimpangnya mulai besar. 3) Pembubunan Tanaman jahe memerlukan tanah yang peredaran udara dan air dapat berjalan dengan baik, maka tanah harus digemburkan. Disamping itu tujuan pembubunan untuk menimbun rimpang jahe yang kadang-kadang muncul ke atas permukaan tanah. Apabila tanaman jahe masih muda, cukup tanah dicangkul tipis di sekeliling rumpun dengan jarak kurang lebih 30 cm. Pada bulan berikutnya dapat diperdalam dan diperlebar setiap kali pembubunan akan berbentuk gubidan dan sekaligus terbentuk sistem pengairan yang berfungsi untuk menyalurkan kelebihan air. Pertama kali dilakukan pembumbunan pada waktu tanaman jahe berbentuk rumpun yang terdiri atas 3-4 batang semu, umumnya pembubunan dilakukan 2-3 kali selama umur tanaman jahe. Namun tergantung kepada kondisi tanah dan banyaknya hujan. 4) Pemupukan a. Pemupukan Organik Pada pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia termasuk pupuk buatan dan obat-obatan, maka pemupukan secara organik yaitu dengan menggunakan pupuk kompos organik atau pupuk kandang dilakukan lebih sering disbanding kalau kita menggunakan pupuk buatan. Adapun pemberian pupuk kompos organik ini dilakukan pada awal pertanaman pada saat pembuatan guludan sebagai pupuk dasar sebanyak 60 – 80 ton per hektar yang ditebar dan dicampur tanah olahan. Untuk menghemat pemakaian pupuk kompos dapat juga dilakukan dengan jalan mengisi tiap- tiap lobang tanam di awal pertanaman sebanyak 0.5 – 1kg per tanaman. Pupuk sisipan selanjutnya dilakukan pada umur 2 – 3 bulan, 4 – 6 bulan, dan 8 – 10 bulan. Adapun dosis pupuk sisipan sebanyak 2 – 3 kg per tanaman. Pemberian pupuk kompos ini biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan bersamaan dengan kegiatan pembubunan. b. Pemupukan Konvensional Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman jahe perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10 gram/ pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada tanaman yang berumur 4 bulan. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60 kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3 dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman berumur 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan ditanam di sela-sela tanaman 5) Pengairan dan Penyiraman Tanaman Jahe tidak memerlukan air yang terlalu banyak untuk pertumbuhannya, akan tetapi pada awal masa tanam diusahakan penanaman pada awal musim hujan sekitar bulan September; 6) Waktu Penyemprotan Pestisida Penyemprotan pestisida sebaiknya dilakukan mulai dari saat penyimpanan bibit yang untuk disemai dan pada saat pemeliharaan. Penyemprotan pestisida pada fase pemeliharaan biasanya dicampur dengan pupuk organik cair atau vitamin-vitamin yang mendorong pertumbuhan jahe. 7. HAMA DAN PENYAKIT 7.1. Hama Hama yang dijumpai pada tanaman jahe adalah: 1) Kepik, menyerang daun tanaman hingga berlubang-lubang. 2) Ulat penggesek akar, menyerang akar tanaman jahe hingga menyebabkan tanaman jahe menjadi kering dan mati. 3) Kumbang. 7.2. Penyakit 1) Penyakit layu bakeri Gejala: Mula-mula helaian daun bagian bawah melipat dan menggulung kemudian terjadi perubahan warna dari hijau menjadi kuning dan mengering. Kemudian tunas batang menjadi busuk dan akhirnya tanaman mati rebah. Bila diperhatikan, rimpang yang sakit itu berwarna gelap dan sedikit membusuk, kalau rimpang dipotong akan keluar lendir berwarna putih susu sampai kecoklatan. Penyakit ini menyerang tanaman jahe pada umur 3-4 bulan dan yang paling berpengaruh adalah faktor suhu udara yang dingin, genangan air dan kondisi tanah yang terlalu lembab. Pengendalian: jaminan kesehatan bibit jahe; karantina tanaman jahe yang terkena penyakit; pengendalian dengan pengolahan tanah yang baik; pengendalian fungisida dithane M-45 (0,25%), Bavistin (0,25%) 2) Penyakit busuk rimpang Penyakit ini dapat masuk ke bibit rimpang jahe melalui lukanya. Ia akan tumbuh dengan baik pada suhu udara 20-25 derajat C dan terus berkembang akhirnya menyebabkan rimpang menjadi busuk. Gejala : Daun bagian bawah yang berubah menjadi kuning lalu layu dan akhirnya tanaman mati. Pengendalian: penggunaan bibit yang sehat; penerapan pola tanam yang baik; penggunaan fungisida. 3) Penyakit bercak daun Penyakit ini dapat menular dengan bantuan angin, akan masuk melalui luka maupun tanpa luka. Gejala: Pada daun yang bercak-bercak berukuran 3-5 mm, selanjutnya bercakbercak itu berwarna abu-abu dan ditengahnya terdapat bintik- bintik berwarna hitam, sedangkan pinggirnya busuk basah. Tanaman yang terserang bisa mati. Pengendalian : baik tindakan pencegahan maupun penyemprotan penyakit bercak daun sama halnya dengan cara-cara yang dijelaskan di atas. 7.3. Gulma Gulma potensial pada pertanaman temu lawak adalah gulma kebun antara lain adalah rumput teki, alang- alang, ageratum, dan gulma berdaun lebar lainnya. 7.4. Pengendalian hama/penyakit secara organik Dalam pertanian organik yang tidak menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya melainkan dengan bahan- bahan yang ramah lingkungan biasanya dilakukan secara terpadu sejak awal pertanaman untuk menghindari serangan hama dan penyakit tersebut yang dikenal dengan PHT (Pengendalian Hama Terpadu) yang komponennya adalah sbb: 1) Mengusahakan pertumbuhan tanaman yang sehat yaitu memilih bibit unggul yang sehat bebas dari hama dan penyakit serta tahan terhadap serangan hama dari sejak awal pertanaman. 2) Memanfaatkan semaksimal mungkin musuh-musuh alami. 3) Menggunakan varietas-varietas unggul yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit. 4) Menggunakan pengendalian fisik/ mekanik yaitu dengan tenaga manusia. 5) Menggunakan teknik-teknik budidaya yang baik misalnya budidaya tumpang sari dengan pemilihan tanaman yang saling menunjang, serta rotasi tanaman pada setiap masa tanamnya untuk memutuskan siklus penyebaran hama dan penyakit potensial. 6) Penggunaan pestisida, insektisida, herbisida alami yang ramah lingkungan dan tidak menimbulkan residu toksik baik pada bahan tanaman yang dipanen ma maupun pada tanah. Disamping itu penggunaan bahan ini hanya dalam keadaan darurat berdasarkan aras kerusakan ekonomi yang diperoleh dari hasil pengamatan. Beberapa tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati dan digunakan dalam pengendalian hama antara lain adalah: 1) Tembakau (Nicotiana tabacum) yang mengandung nikotin untuk insektisida kontak sebagai fumigan atau racun perut. Aplikasi untuk serangga kecil misalnya Aphids. 2) Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) yang mengandung piretrin yang dapat digunakan sebagai insektisida sistemik yang menyerang urat syaraf pusat yang aplikasinya dengan semprotan. Aplikasi pada serangga seperti lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah. 3) Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) yang mengandung rotenone untuk insektisida kontak yang diformulasikan dalam bentuk hembusan dan semprotan. 4) Neem tree atau mimba (Azadirachta indica) yang mengandung azadirachtin yang bekerjanya cukup selektif. Aplikasi racun ini terutama pada serangga penghisap seperti wereng dan serangga pengunyah seperti hama penggulung daun (Cnaphalocrocis medinalis). Bahan ini juga efektif untuk menanggulangi serangan virus RSV, GSV dan Tungro. 5) Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) yang bijinya mengandung rotenoid yaitu pakhirizida yang dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida. 6) Jeringau (Acorus calamus) yang rimpangnya mengandung komponen utama asaron dan biasanya digunakan untuk racun serangga dan pembasmi cendawan, serta hama gudang Callosobrocus. 8. PANEN 8.1. Ciri dan Umur Panen Pemanenan dilakukan tergantung dari penggunaan jahe itu sendiri. Bila kebutuhan untuk bumbu penyedap masakan, maka tanaman jahe sudah bisa ditanam pada umur kurang lebih 4 bulan dengan cara mematahkan sebagian rimpang dan sisanya dibiarkan sampai tua. Apabila jahe untuk dipasarkan maka jahe dipanen setelah cukup tua. Umur tanaman jahe yang sudah bisa dipanen antara 10-12 bulan, dengan ciri-ciri warna daun berubah dari hijau menjadi kuning dan batang semua mengering. Misal tanaman jahe gajah akan mengering pada umur 8 bulan dan akan berlangsung selama 15 hari atau lebih. 8.2. Cara Panen Cara panen yang baik, tanah dibongkar dengan hati-hati menggunakan alat garpu atau cangkul, diusahakan jangan sampai rimpang jahe terluka. Selanjutnya tanah dan kotoran lainnya yang menempel pada rimpang dibersihkan dan bila perlu dicuci. Sesudah itu jahe dijemur di atas papan atau daun pisang kira-kira selama 1 minggu. Tempat penyimpanan harus terbuka, tidak lembab dan penumpukannya jangan terlalu tinggi melainkan agak disebar. 8.3. Periode Panen Waktu panen sebaiknya dilakukan sebelum musim hujan, yaitu diantara bulan Juni – Agustus. Saat panen biasanya ditandai dengan mengeringnya bagian atas tanah. Namun demikian apabila tidak sempat dipanen pada musim kemarau tahun pertama ini sebaiknya dilakukan pada musim kemarau tahun berikutnya. Pemanenan pada musim hujan menyebabkan rusaknya rimpang dan menurunkan kualitas rimpang sehubungan dengan rendahnya bahan aktif karena lebih banyak kadar airnya. 8.4. Perkiraan Hasil Panen Produksi rimpang segar untuk klon jahe gajah berkisar antara 15-25 ton/ hektar, sedangkan untuk klon jahe emprit atau jahe sunti berkisar antara 10-15 ton/hektar. 9. PASCAPANEN 9.1. Penyortiran Basah dan Pencucian Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan rimpang dari kotoran berupa tanah, sisa tanaman, dan gulma. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih, jika perlu disemprot dengan air bertekanan tinggi. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Hindari pencucian yang terlalu lama agar kualitas dan senyawa aktif yang terkandung didalam tidak larut dalam air. Pemakaian air sungai harus dihindari karena dikhawatirkan telah tercemar kotoran dan banyak mengandung bakteri/penyakit. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik/ember. 9.2. Perajangan Jika perlu proses perajangan, lakukan dengan pisau stainless steel dan alasi bahan yang akan dirajang dengan talenan. Perajangan rimpang dilakukan melintang dengan ketebalan kira-kira 5 mm – 7 mm. Setelah perajangan, timbang hasilnya dan taruh dalam wadah plastik/ ember. Perajangan dapat dilakukan secara manual atau dengan mesin pemotong. 9.3. Pengeringan Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. pengeringan rimpang dilakukan selama 3 - 5 hari, atau setelah kadar airnya dibawah 8%. pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan rimpang tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi rimpang tersebut dari air, udara yang lembab dan dari bahan- bahan disekitarnya yang bisa mengkontaminasi. Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50oC - 60oC. Rimpang yang akan dikeringkan ditaruh di atas tray oven dan pastikan bahwa rimpang tidak saling menumpuk. Setelah pengeringan, timbang jumlah rimpang yang dihasilkan 9.4. Penyortiran Kering. Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan- bahan dari benda-benda asing seperti kerikil, tanah atau kotoran-kotoran lain. Timbang jumlah rimpang hasil penyortiran ini (untuk menghitung rendemennya). 9.5. Pengemasan Setelah bersih, rimpang yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode produksi, nama/alamat penghasil, berat bersih dan metode penyimpanannya. 9.6. Penyimpanan Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30oC dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang. 10.ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN 10.1. Analisis Usaha Budidaya Perkiraan analisis usaha budidaya jahe seluas 1 ha; yang dilakukan petani pada tahun 1999 di daerah Bogor. 1) Biaya produksi 2) Bibit: 2.000 bh @ Rp. 1.700,- = Rp. 3.400.000,- b. Pupuk Pupuk buatan: Urea 165 kg @ Rp. 1.100, = Rp. 181.500,- TSP 160 kg @ Rp. 1800,- = Rp. 288.000,- KCl 160 kg @ Rp. 1.600,- = Rp. 256.000,- Pupuk kandang 3.000 kg @ Rp. 150,- = Rp. 750.000,- c. Obat 20 kg @ Rp. 15.000,- Rp. 300.000,- d. Alat Rp. 180.000, e. Bahan (mulsa) 20.000 m @ Rp. 150,- Rp. 3.000.000,- f. Tenaga kerja 200 OH Rp. 2.000.000,- g. Biaya Lain-lain Rp. 1.000.000,- Jumlah biaya produksi Rp. 11.355.500,- 2) Penerimaan: 10.000 bh @ 1.500,-= Rp. 15.000.000,- 3) Keuntungan usaha tani Rp. 3.644.500,- 4) Parameter kelayakan usaha a. B/C rasio = 1,321 10.2. Gambaran Peluang Agribisnis Saat ini permintaan akan jahe oleh negara importir terus mengalami peningkatan, akan tetapi permintaan tersebut belum semuanya dapat dipenuhi mengingat produksi jahe masih terserap oleh kebutuhan dalam negeri. Dilihat dari segi harga, dari tahun 1991 hingga saat ini fluktuasi harga jahe basah maupun kering boleh dikatakan stabil. Dilihat dari segi permintaan, stabilitas harga serta produksi jahe dalam negeri prosepek agrobisnis jahe sangat cerah. 11.STANDAR PRODUKSI 11.1. Ruang Lingkup Standar meliputi jenis dan standar mutu, cara pengambilan contoh dan syarat pengemasan. 11.2. Deskripsi Standar mutu jahe di Indonesia tercantum dalam Standar Nasional Indonesia SNI– 01–3179–1992. 11.3. Klasifikasi dan Standar Mutu Jahe diklasifikasikan menjadi 3 jenis mutu, yaitu: mutu I, II, III. 1) Syarat umum a. Kesegaran jahe: segar b. Rimpang bertunas: tidak ada c. Kenampakan irisan melintang: cerah c. Bentuk rimpang: utuh d. Serangga hidup: bebas 2) Syarat Khusus a. Ukuran berat: mutu I > 250 gram/rimpang; mutu II 150-249 gram/rimpang; mutu III dicantumkan sesuai hasil analisa <10%. b. Rimpang yang terkelupas kulitnya (rimpang/jumlah rimpang): mutu I=0 %; mutu II=0 %; mutu III<10 %. c. Benda asing: mutu I=0 %; mutu II=0 %; mutu III<3 % d. Rimpang berkapang (rimpang/ jumlah rimpang): mutu I=0%; mutu II=0%; mutu III <10% Untuk mendapatkan jenis jahe yang sesuai dengan standar mutu dilakukan pengujian,yang meliputi: 1) Penentuan benda-benda asing Timbanglah sejumlah contoh yang beratnya diantara 100–200 gram. Pisahkan benda-benda yang akan ditentukan persentase bobotnya dan dipindahkan pada kaca arloji yang telah ditera. Kaca arloji beserta benda asing tersebut ditimbang pada neraca analitik. Perbedaan kedua penimbang tersebut menunjukan jumlah benda asing dalam cuplikan yang diuji. 2) Penentuan kadar serat Keringkan kira-kira 5 gram cuplikan untuk pengujian didalam sebuah oven udara listrik 105 + 1 derajat C, sampai berat tetap. Timbanglah dengan teliti kira-kira 2,5 gram bahan yang telah dikeringkan itu ke dalam sebuah thimble dan ekstraklah dengan petroleum eter (titik didih 40-60 derajat C) selama kira-kira 1 jam dengan menggunakan sebuah alat soxhlet. Pindahkan bahan yang telah bebas lemak tersebut kedalam sebuah labu berkapasitas 1 liter. Ambillah 200 ml asam sulfat encer, tempatkanlah dalam sebuah gelas piala, didihkanlaah seluruh asam yang mendidih itu kedalam labu yang telah berisi bahan bebas lemak tersebut di atas. Lengkapilah segera labu itu dengan pendingin balik yang dialiri air, dan panaskanlah sedemikian rupa sehingga labu mendidih setelah satu menit. Goyang-goyanglah labu agak sering sambil menghindari tertinggalnya bahan pada dinding labu yang tak bersentuhan dengan asam. Lanjutkanlah pendidihan selama tepat 30 menit. Tanggalkanlah labu dan saringlah melalui kain halus (kira-kira 18 serat untuk setiap sentimeter) yang ditempatkan dalam sebuah corong penyaring dan cucilah dengan air mendidih sampai cucian tidak lagi bersifat asam terhadap lakmus. Didihkanlah sejumlah larutan natrium hidroksida dengan menggunakan pendingin balik dan didihkanlah selama tepat 30 menit. Tanggalkanlah labu itu dan saringlah dengan segera dengan kain penyaring. Cucilah residum dengan baik dengan iar mendidih dan pindahkanlah kedalam krus gooch yang telah berisi lapisan tipis dan kompak asbes yang telah dipijarkan. Cucilah residu dengan baik pertama- tama dengan air panas kemudian dengan kira-kira 15 ml etil alkohol 95%. Keringkanlah Krus Gooch dan isinya pada 105 + 1 derajat C dalam oven udara sampai berat tetap. Dinginkan dan timbanglah. Pijarkan krus Gooch tersebut pada 600 + 20 derajat C dalam tanur suhu udara tinggi sampai seluruh bahan menngandung karbon terbakar. Dinginkanlah krus Gooch yang berisi abu tersebut dalam sebuah eksikator dan timbanglah. 3) Penentuan kadar minyak a. Timbanglah dengan teliti, mendekati 1 gram, kira-kira 35–40 gram cuplikan yang telah dipotong kecil- kecil sebelum dimasukan kedalam labu didih. b. Tambahkanlah air sampai seluruh cuplikan tersebut terendam dan tambahkan pula ke dalamnya sejumlah batu didih. c. Sambunglah labu didih dengan alat “Dean-Stark” sehingga dapat digunakan untuk pekerjaan destilasi dan panaskanlah labu didih tersebut beserta isinya. Penyulingan dihentikan bila tidak ada lagi butir-butir minyak yang menetes bersama-sama air atau bila volume minyak dalam penampung tidak berubah dalam beberapa waktu. Biasanya penyulingan ini memerlukan waktu lebih kurang 6 jam. Rendamlah penampung beserta isinya kedalam air sehingga cairan didalamnya mencapai suhu udara kamar dan ukurlah volume minyak yang tertampung. 11.4. Pengambilan Contoh 1) Pengambilan contoh Dari jumlah kemasan dalam satu partai jahe segar siap ekspor diambil sejumlah kemasan secara acak seperti dibawah ini, dengan maksimum berat tiap partai 20 ton. a. Untuk jumlah kemasan dalam partai 1–100, contoh yang diambil 5. b. Untuk jumlah kemasan dalam partai 101–300, contoh yang diambil adalah 7 c. Untuk jumlah kemasan dalam partai 301–500, contoh yang diambil adalah 9 d. Untuk jumlah kemasan dalam partai 501-1000, contoh yang diambil adalah 10 e. Untuk jumlah kemasan dalam partai di atas 1000, contoh yang diambil minimum 15. Kemasan yang telah diambil, dituangkan isinya, kemudian diambil secara acak sebanyak 10 rimpang dari tiap kemasan sebagai contoh. Khusus untuk kemasan jahe segar berat 10 kg atau kurang, maka contoh yang diambil sebanyak 5 rimpang. Contoh yang telah diambil kemudian diuji untuk ditentukan mutunya. 2) Petugas pengambil contoh Petugas pengambil contoh harus memenuhi syarat yaitu orang yang telah berpengalaman atau dilatih terlebih dahulu dan mempunyai ikatan dengan suatu badan hukum. 11.5. Pengemasan Jahe segar disajikan dalam bentuk rimpang utuh, dikemas dengan jala plastik yang kuat, dengan berat maksimum 15 kg tiap kemasan, atau dikemas dengan keranjang bambu dengan berat sesuai kesepakatan anatara penjual dan pembeli. Dibagian luar dari tiap kemasan ditulis, dengan bahan yang tidak luntur

Wednesday 2 November 2011

mengenangmu

Tersayat samurai sang pangeran perang….
Saat mengingat kerlingan matamu,
Tertusuk panah pemburu liar….
Rasa hatiku kala ingat chanda tawamu,

Hatiku seperti mati disini…
Ini tempat kita selalu bersama beberapa hari yang lalu,
Hanya diam mengingat bayang dirimu…
Disini kita bercerita tentang dirimu dan diriku,

Terlalu banyak kenangan bersama kamu…
Terlalu berat untuk tidak bersama kini…
Tak mungkin aku melupakanmu..
Terasa pilu hatiku disini sendiri…

Bayangmu lenyap ketika ku ingat kau tlah tiada,
Swaramu melemah saat ku ingat kau mulai jauh
Senyum manis mu perlahan pudar
Langkahmu cepat dan tak terlawan waktu……

catatan alanboy..Renungan

hatiku dan Saudaraku…ingatlah dunia bkn sgala2nya bagi kita…tugas kita hanya mncari sebagian yg kita perlukan untuk di dunia saja…jgn engkau tngglkan perintah2 ALLAH hanya sekedar mncari kebahagiaan dunia…jgn kau sakiti orang tuamu dan saudara2mu..mereka berajasadlm hidupmu..

ktka dirimu dlm kandungan..ibu…ibumu slalu merasakan pahit…rasa skt.., pegal.., bahkan nyawa sekalipun rela oa korbankan demimu.., smua ia rasakan dlm nafasnya..dlm hari2nya untuk menjagamu hatiku dan saudaraku…samapai ia menahan skt wktu ingin melahirkan hanya berdoa..”Ya ALLAH…Jika dirimu ingin mncabut nyawa…Cabutlah nyawaku..selamatkan anakku yg dlm kandunganku ini…”stelah dirimu kluar dlm kandungan..ibumu slamat dan dirimu…ibumu memberikan ASI…, mngajarkanmu banyak hal.., berbicara.., jalan.., tingkah laku dan sebagainya..smpai kelak kau dewasa…tapi apa yang trjadi…dirimu Nakal..jarang mengarjakan sholat.., tnggl waktu tyuz..orang tuamu kau lawan ktka dirimu dewasa.., entah merasa gengsi..atau apapun yang kau ucapakan..tak menuruti apa yang diperntah oleh orang tuamu….asstaghfirullahal adziim..

hatiku dan saudaraku…itu yang tlah kita jalani dlm hidup ne…pasti dan takan mungkin jika tdk terjadi…

hari2 pun berlalu..tahun demi tahunpun tlah kau lewati…tiba saatnya dirimu kan menemui ajal…

hatiku dan saudaraku….dirimu bnyak sekali tlah membaca buku2 tentang sakaratul maut dan siksa alam kubur…tentu dirimu jika beriman dngn hari akhir kau akan percaya dngn apa yang kau baca…Buku tentang Islam itu tidak dpt berubah2 saudaraku…tidak seperti Injil dan kitab2 laen skrng…Buku Islam itu mngacu pada isi Al-Qur;an dan hadist..yang tkn pernah berubah dan dpt beubah…

hatiku dan saudaraku…sakaratul maut itu sangat sakit..tp kesakitan itu dpt mnjadi tidak skt jika kita slama hidup menjalani pernth ALLAh dan berbuat kebaikan…namun….sakaratul jika kita hidup dlm kesesatan.., biasa2 saja.., ataupn dlm kekafirn.., tinggl sholat.., lupa mngaji…sakaratul maut itu pun kan amat sangat sakit dirasakannya…Tidak berhnti pada itu saja…

saudaraku dan hatiku…bayangkan skrng…Jika dirimu dlm ruang yang gelap dan sempit.tdk dpt bergerak..dan hanya sendiri…bayangkan saudara dan hatiku…ktika itu malaikat mungkar dan nakir datang…menyakan man rabbuka…??? kita jwb..Allahu Rabbi…dtnyakanlah tentang sholat…apakah dirimu mendirikan sholat stiap hari…???jwb kita…Tidak…disiksalah kita dngn malaikat mungkar dan nakir…walaupn kita sambil menangis..meneteskn air mata begitu buanyak..hingga air mata itu mnjadi darah..takan mungkin saudaraku…takan mngkin kita dpt kmbali Hidup…walaupun kita memhn beberapa kali untuk hidup embali dan berjanji akan taat…takan prnh mungkin dpt hidup kembali…truz saudaraku dan hatku..Siksaan kan berlanjut…hingga kita kan masuk kedlm lubang neraka….Naudzubillahi mindzalik…

WASSALAM….

Smoga renungan ini dpt kita renungkan tuk menjadi riri kita agar mnjadi lbh baik dari hari2 yg tlah lalu…

Ingat…manusia tak luput dari dosa…manusia tkn prnh kekal hidup..dan manusia tkn prnh smpurna kcuali orng2 yang ingin slalu memperbaiki hati dan dirinya untuk menuju dan berupaya mndptkan keridhoan ALLAH…

menanam adab diri.menghafal al-quran

Bismillahirrahmanirrahim

MENGHAFAL AL-QUR’AN

Keutamaannya. Menghafal Al-Qur’an adalah mukjizat dan keajaiban yang tiada duanya. Betapa banyak penghafal kitab suci ini, baik dari kalangan anak-anak, remaja maupun orang dewasa. Lebih ajaib lagi adalah jutaan orang yang sebenarnya tidak memahami bahasa Arab namun mampu membaca dan menghafal Al-Qur’an dengan sangat fasih, terkadang jauh lebih baik daripada bangsa Arab sendiri.
Dimudahkannya Al-Qur’an untuk dihafal dan dibaca adalah bagian dari pemeliharaan Allah terhadap kitab-Nya. Dengan cara ini maka Al-Qur’an menyatu dengan kaum muslimin, yakni bersemayam di dalam dada, bukan hanya ada diatas lembaran-lembaran yang mati. Jika bersama hafalan itu disertakan pula pemahaman, maka dengan izin Allah, Al-Qur’an akan hidup dan mewarnai keseharian mereka, sebagaimana yang Allah firmankan: “Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zhalim.” (QS al-Ankabut: 49).
Oleh karena itu, di masa silam, Al-Qur’an adalah materi pertama dalam jenjang pendidikan dasar yang dilalui anak-anak sebelum mereka mencapai usia baligh (dengan cara tasmi', bukan qira'ah) selain tata cara ibadah wajib, aqidah, adab dan bahasa. Sebagian anak ada yang menghafalnya sampai tuntas, sedang yang lain menghafal sesuai kemampuannya. Dengan kata lain, menghafal Al-Qur’an adalah bagian dari metode tarbiyah yang sangat dahsyat, baik terhadap pribadi maupun umat. Sebab, diantara tujuan penyelenggaraan halaqah tahfizh adalah melatih diri dengan adab serta akhlaq yang diajarkan Al-Qur’an, selain meraih kadar tertentu dalam hafalan.
Ayat Al-Qur’an, hadits Nabi dan kata-kata ulama’ tentang keutamaan membaca, mempelajari, mengajarkan dan menghafal Al-Qur’an sangatlah banyak, yang akan terlalu panjang jika diuraikan semuanya disini. Sebagai contoh, cukuplah kami nukil beberapa diantaranya, sbb:
Allah ta'ala berfirman, "Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi; agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Fathir: 29-30).
Rasulullah shalla-llahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya." (Riwayat al-Bukhari).
Beliau juga bersabda, "(Kelak di Hari Kiamat) akan dikatakan kepada shahib Al-Qur'an, 'Bacalah, naiklah, dan tartil-kanlah sebagaimana engkau men-tartil-nya di dunia, karena sesungguhnya kedudukanmu adalah (sesuai) ayat terakhir yang engkau baca." (Riwayat at-Tirmidzi; hadits hasan-shahih). Disini, shahib Al-Qur'an adalah orang yang mengamalkan isinya, menerapkan akhlaq-akhlaqnya, dan rutin membacanya.
Beliau juga bersabda, "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitab Allah, maka dia mendapatkan satu kebaikan, sedangkan kebaikan itu (dibalas) dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Laam Miim itu satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf." (Riwayat at-Tirmidzi; hadits hasan-shahih).
Beliau juga bersabda, "Ahli Al-Qur'an adalah ahlullah dan orang khusus-Nya." (Riwayat Ahmad).
Generasi salaf yang shalih dari umat ini benar-benar memahami nilai-nilai kebaikan diatas sebagai sesuatu yang membuat para pelajar dan pengajar Al-Qur'an menjadi istimewa di tengah-tengah mereka. Inilah Abu 'Abdirrahman as-Sulami, ulama’ yang duduk membacakan Al-Qur'an kepada kaum muslimin selama 40 tahun di Masjid Kufah, beliau berkata, "Hadits Rasulullah shalla-llahu 'alaihi wa aalihi wasallam yang berbunyi, 'Sebaik-baik kalian adalah orang yang mempelajari dan mengajarkan Al-Qur'an', inilah yang membuat aku duduk di tempat ini."
Imam asy-Syafi'i berkata, "Barangsiapa yang mempelajari Al-Qur'an, maka menjadi besarlah nilai dirinya."
Al-Hafizh Ibnu Hajar al-‘Asqalani berkata, "Tidak diragukan lagi, bahwa orang yang menyatukan antara mempelajari Al-Qur'an dan mengajarkannya adalah orang yang menyempurnakan dirinya dan orang lain sekaligus. Dia telah menyatukan antara manfaat yang terbatas (bagi dirinya) dan manfaat yang menular (kepada orang lain). Oleh karenanya ia menjadi lebih utama."
Kaidah hafalan. Menghafal Al-Qur’an adalah tugas yang mulia, sebagaimana sudah dijelaskan sebelum ini. Oleh karena itu, perlu dimengerti kaidah-kaidahnya supaya dapat diraih manfaatnya secara maksimal, selain memudahkan proses hafalan maupun upaya pemeliharaannya. Berikut dikemukakan kaidah-kaidah utama dalam tahfizh Al-Qur’an. Bagian ini kami ringkas dari buku Cara Cerdas Hafal Al-Qur’an, tanpa uraian maupun rinciannya, dengan sedikit tambahan dan penyesuaian dari kami sendiri.
Sepuluh kaidah pokok dalam menghafal, yaitu:
1. Ikhlas semata-mata karena Allah.
2. Tekad yang bulat dan kuat.
3. Pahamilah besarnya nilai amalan ini.
4. Amalkanlah apa yang telah dihafalkan.
5. Bentengi diri dari jerat-jerat dosa dan kemaksiatan.
6. Berdoalah.
7. Pahamilah makna ayat dengan benar.
8. Kuasailah ilmu tajwid dengan baik.
9. Sering-seringlah melakukan muraja’ah (mengulang hafalan).
10. Gunakan hafalan yang dimiliki dalam shalat.
Sepuluh kaidah pendukung hafalan, yaitu:
1. Buatlah perencanaan yang jelas, maksudnya tentukan berapa target ayat yang akan dihafalkan dalam periode tertentu.
2. Bergabunglah dalam kelompok, yakni agar ada teman untuk saling menyimak dalam menghafal.
3. Bawalah mushhaf ukuran saku, agar memudahkan jika sewaktu-waktu ingin mengulang atau menambah hafalan.
4. Dengarkan bacaan imam baik-baik (dalam shalat berjamaah), pahamilah makna atau tafsirnya.
5. Mulailah dari juz atau surah yang relatif mudah dihafal, dan hindari yang cenderung sukar, terutama di awal-awal masa hafalan. Namun, ini bersifat relatif, dan tidak selalu demikian.
a. Juz atau surah yang relatif mudah dihafal, yaitu: Juz ‘Amma, juz 29, juz 27, surah-surah: Al-Baqarah, Ali ‘Imran, Yusuf, Yasin, al-Qashash, al-Anfal, al-Ahzab, Luqman, Shad, al-Kahfi, al-Mulk, as-Sajdah, al-Insan (ad-Dahr), al-Jumu’ah, al-Munafiqun, dan Qaaf.
b. Juz atau surah yang relatif susah dihafal, yaitu: juz 28, surah-surah: Yunus, Fathir, an-Nisa’, an-Nahl, al-Ankabut, dan az-Zumar.
6. Miliki satu jenis saja mushhaf Al-Qur’an sebagai pegangan tetap dalam menghafal. Jika mempunyai beberapa mushhaf, maka harus sama persis urutan halamannya dan posisi ayat-ayatnya. Jika mushhaf pegangan ini hilang, maka penggantinya harus dari jenis yang sama. Tujuannya: supaya hafalan tidak kacau akibat perbedaan letak ayat, bentuk tulisan, dsb.
7. Jangan tergesa-gesa berpindah hafalan sebelum benar-benar mantap menghafal bagian sebelumnya.
8. Bagilah surah-surah yang panjang menjadi beberapa penggalan, sehingga mudah dihafal dan di-muraja’ah secara bertahap.
9. Perhatikanlah ayat-ayat yang saling serupa, namun mempunyai perbedaan kecil di dalamnya.
10. Adakan perlombaan menghafal, bila perlu.
Lima kaidah tambahan dalam menghafal, yaitu:
1. Batasilah porsi hafalan harian.
2. Jangan menghafal melebihi porsi hafalan harian yang telah ditetapkan, sebelum benar-benar hafal.
3. Jangan berpindah ke surah lain sebelum menghafal suatu surah secara sempurna.
4. Selalu perdengarkan hafalan (tasmi’), baik kepada guru atau teman.
5. Manfaatkan usia muda dalam menghafal.
Bagaimana menghayati Al-Qur’an?
1. Pelajarilah bahasa Arab dengan baik.
2. Kajilah sejarah hidup (sirah) Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.
3. Pahamilah tafsir Al-Qur’an, atau paling tidak terjemahannya.
4. Perbanyaklah membaca dan mengkaji hadits.
5. Belajar dan amalkan Al-Qur’an secara total.
Merawat hafalan. Selain dimudahkan untuk dibaca, dihafal, dan dimengerti, ternyata Al-Qur’an juga sangat mudah hilang dari hafalan, jika tidak dirawat dan diperhatikan dengan seksama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Rawatlah (hafalan) Al-Qur’an kalian. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh dia lebih mudah lepas dibandingkan seekor unta dari ikatannya.” (Riwayat al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Musa al-Asyari radhiya-llahu ‘anhu).
Anas bin Malik radhiya-llahu ‘anhu menceritakan: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ditunjukkan kepadaku pahala-pahala umatku, bahkan termasuk diantaranya adalah (pahala atas) kotoran yang dikeluarkan oleh seseorang dari masjid. Ditunjukkan pula kepadaku dosa-dosa umatku, lalu aku tidak melihat ada dosa yang lebih besar dari suatu surah atau ayat Al-Qur’an yang telah diberikan kepada seseorang kemudian dia melupakannya.” (Riwayat Abu Dawud dan at-Tirmidzi).
Oleh karenanya, perlu dilakukan upaya-upaya sistematis dan kontinyu untuk merawat hafalan Al-Qur’an yang sudah dipunyai. Generasi salaf mempunyai tradisi yang berlainan dalam hal ini. Ada yang mengulang hafalannya sehari khatam, tiga hari, lima hari, seminggu, sepuluh hari, sebulan, dua bulan, dan lain-lain. Menurut Imam an-Nawawi, kadar itu dapat disesuaikan dengan kondisi serta kecenderungan masing-masing pribadi. Bagi yang merasa bahwa dengan banyak perenungan akan menemukan makna-makna yang mendalam, silakan membaca menurut kadar yang dapat memenuhi tujuannya. Barangsiapa yang terhalang oleh kesibukan untuk belajar, mengajar, menegakkan agama atau mengurus kemaslahatan kaum muslimin, silakan membaca dalam kadar yang diamampuinya, asal jangan sampai batas lalai dan kosong samasekali. Jika tidak termasuk kelompok diatas, silakan memperbanyak membaca Al-Qur’an semaksimal mungkin, asalkan tidak mengakibatkan kebosanan atau dibaca dengan hadzramah (terlalu cepat sehingga tidak jelas suaranya). Sebagian ulama’ tidak menyukai pengkhataman dalam sehari semalam, berdasar sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang diceritakan oleh ‘Abdullah bin ‘Amr bin al-‘Ash radhiya-llahu ‘anhuma, “Tidak akan bisa memahami Al-Qur’an, yakni orang yang membacanya (sampai khatam) dalam waktu kurang dari tiga malam.” (Riwayat Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i dan lainnya). [*]

kesuksesan,kekayaan dan cinta

Suatu ketika, ada seorang wanita yang kembali pulang ke rumah, dan ia melihat ada 3 orang pria berjanggut yang duduk di halaman depan rumahnya. Wanita itu tidak mengenal mereka semua.
Wanita itu berkata: “Aku tidak mengenal Anda, tapi aku yakin Anda semua pasti sedang lapar. Mari masuk ke dalam, aku pasti punya sesuatu untuk menganjal perut.”
Pria berjanggut itu lalu balik bertanya, “Apakah suamimu sudah pulang?”
Wanita itu menjawab, “Belum, dia sedang keluar.”
“Oh kalau begitu, kami tak ingin masuk. Kami akan menunggu sampai suami mu kembali,” kata pria itu.
Di waktu senja, saat keluarga itu berkumpul, sang isteri menceritakan semua kejadian tadi. Sang suami, awalnya bingung dengan kejadian ini, lalu ia berkata pada istrinya, “Sampaikan pada mereka, aku telah kembali, dan mereka semua boleh masuk untuk menikmati makan malam ini.”
Wanita itu kemudian keluar dan mengundang mereka untuk masuk ke dalam.
“Maaf, kami semua tak bisa masuk bersama-sama, ” kata pria itu hampir bersamaan.
“Lho, kenapa? tanya wanita itu karena merasa heran.
Salah seorang pria itu berkata,
“Nama dia Kekayaan,” katanya sambil menunjuk seorang pria berjanggut di sebelahnya,
“sedangkan yang ini bernama Kesuksesan “, sambil memegang bahu pria berjanggut lainnya.
“Sedangkan aku sendiri bernama Cinta. Sekarang, coba tanya kepada suamimu, siapa di antara kami yang boleh masuk ke rumahmu.”

Wanita itu kembali masuk ke dalam, dan memberitahu pesan pria di luar. Suaminya pun merasa heran.
“Hmm… menyenangkan sekali. Baiklah, kalau begitu, coba kamu ajak si Kekayaan masuk ke dalam. Aku ingin rumah ini penuh dengan Kekayaan.”

Istrinya tak setuju dengan pilihan itu.
Ia bertanya, “Sayangku, kenapa kita tak mengundang si Kesuksesan saja? Sebab sepertinya kita perlu dia untuk membantu keberhasilan panen gandum kita.”

Ternyata, anak mereka mendengarkan percakapan itu. Ia pun ikut mengusulkan siapa yang akan masuk ke dalam rumah.
anak21“Bukankah lebih baik jika kita mengajak si Cinta yang masuk ke dalam? Rumah kita ini akan nyaman dan penuh dengan kehangatan Cinta.”

Suami-istri itu setuju dengan pilihan buah hati mereka.
“Baiklah, ajak masuk si Cinta ini ke dalam. Dan malam ini, Si Cinta menjadi teman santap malam kita.”
Wanita itu kembali ke luar, dan bertanya kepada 3 pria itu.
“Siapa di antara Anda yang bernama Cinta? Ayo, silahkan masuk, Anda menjadi tamu kita malam ini.”
Si Cinta bangkit, dan berjalan menuju beranda rumah. ternyata, kedua pria berjanggut lainnya pun ikut serta. Karena merasa ganjil, wanita itu bertanya kepada si Kekayaan dan si Kesuksesan.

“Aku hanya mengundang si Cinta yang masuk ke dalam, tapi kenapa kamu ikut juga?”
Kedua pria yang ditanya itu menjawab bersamaan.
“Kalau Anda mengundang si Kekayaan, atau si Kesuksesan, maka yang lainnya akan tinggal di luar.
Namun, karena Anda mengundang si Cinta, maka kemanapun Cinta pergi, kami akan ikut selalu bersamanya. rumah2Di sana ada Cinta, maka Kekayaan dan Kesuksesan juga akan ikut serta.

Sebab ketahuilah, sebenarnya kami buta. Dan hanya si Cinta yang bisa melihat. Hanya dia yang bisa menunjukkan kita pada jalan kebaikan, kepada jalan yang lurus. Maka, kami butuh bimbingannya saat berjalan saat kami menjalani hidup ini.

Saturday 29 October 2011

6 cara meraih kebahagiaan yang hakiki..

Menurut Imam Sayfi’i ada 6 cara untuk meraih kebahagiaan hakiki yaitu :

* Kecerdasan

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (QS. Ali Imron : 190)

“(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Rabb kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka” (QS. Ali Imron : 191)

“Aku mengikuti prasangka hamba-Ku” (Hadist Qudsi)

* Perhatian

Perhatian disini ialah bagaimana orang itu lebih memperhatikan akhiratnya daripada dunianya tapi bukan berarti harus melulu beribadah terus tanpa bekerja karena Rasulullah saw juga bekerja sebagaimana kita dan beliau juga menikah yang mana bekerja dan menikah adalah hal yang duniawi. Jadi selain bekerja dan hal-hal dunia lainnya (selain hal maksiat) kita juga tidak boleh lupa akan akhirat kita, kita juga harus lebih memberikan perhatian ekstra apakah ibadah yang kita lakukan itu sudah benar dan berusaha untuk terus menambah intensitas ibadah dan amal shalih. Demi akhirat

* Kesungguhan

Berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan keinginan kita agar dapat menikmati akhirat nanti. Jangan hanya berdoa saja tanpa ibadah, walaupun berdoa 10 kali sehari tapi tidak shalat dan terus-terusan bermaksiat yang ada hanya harapan kosong. Jadi bersungguh-sungguhlah, berusahalah sebisa mungkin untuk terus beribadah, jangan lupa amal shalihnya.

* Biaya

Dalam mempelajari syariat islam kita tentunya memerlukan biaya. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang tidak mampu ?

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya” (QS. Al-Baqarah : 286)

Tapi alangkah baiknya bagi anda yang diberikan kelebihan untuk membantu orang-orang yang tidak mampu yang ingin mempelajari islam, atau membantu untuk meringankan kesusahan orang-orang fakir asal jangan membantu orang yang kesusahan ingin berbuat maksiat.

“Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya” (QS. Al-Baqarah : 286)

* Bimbingan orang yang lebih pintar

Maksud berteman dengan orang-orang yang pintar di sini ialah orang-orang yang pintar dalam hal agama bukan pintar dalam bermaksiat, berteman dengan orang-orang shalih banyak mendatangkan keuntungan buat kita sendiri yaitu mereka dapat menasihati kita pada saat kita melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat islam, membantu kita supaya tetap istiqomah di jalan Allah ini.

Tapi hal ini bukan berarti kita harus menjauhi orang-orang yang hidupnya bergelimangan maksiat, kalau anda merasa bahwa anda adalah tipe yang bisa mempengaruhi maka ajaklah pelaku maksiat itu secara perlahan-lahan untuk mengikuti jalan Allah tetapi jika anda tipe yang mudah terpengaruh maka anda harus memutuskan untuk menjauhi mereka.

* Waktu yang panjang

Teruslah untuk melakukan amal shalih dan jangan pernah berhenti untuk menebar kebajikan di sekitar anda. Perpanjanglah waktu shalat anda dan jangan terburu-buru ingin segera mengakhirkan shalat, karena pada saat shalat itulah kita benar-benar berhadapan dengan Sang Pencipta, konsentrasikan pikiran anda dan kurangilah pikiran tentang dunia pada saat shalat.

Memang bukan hal mudah untuk membuat pikiran kita tidak melayang-layang pada saat shalat tapi juga bukan hal yang mustahil selama kita terus mencobanya. Ingat jangan pernah menyerah untuk terus berdekatan dengan Allah

Thursday 6 October 2011

KIAT DAN ADAB TIDUR YANGBAIK DAN BENAR

a. Berwudhu Berdasarkan hadits: Dari Baro’ Bin ‘Azib bahwasanya Rasulullah bersabda:“Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat”. Imam Nawawi berkata: “Hadits ini berisi anjuran berwudhu ketika hendak tidur, apabila seseorang telah mempunyai wudhu maka hal itu telah mencukupinya, karena maksud dari itu semua adalah tidur dalam keadaan suci khawatir maut menjemputnya seketika itu, maksud yang lain dengan
berwudhu dapat menjauhkan diri dari gangguan syaithon dan perasaan takut ketika tidur”. b. Dibencinya tidur sebelum lsya’ dan ngobrol setelahnya. Berdasarkan hadits:
Dari Abu Barzah bahwasanya Rasulullah membenci tidur sebelum isya’ dan bercakap-cakap setelahnya. Al-Hazh lbnu Hajar berkata:
“Dibencinya tidur sebelum Isya’ karena dapat melalaikan pelakunya dari shalat isya’ hingga keluar waktunya, adapun bercakapcakap setelahnya yang tidak ada manfaatnya-pent, dapat meyebabkan tidur hingga shalat shubuh dan luput dari shalat malam”. Kemudian Al-Hazh menegaskan
bahwa larangan bercakap-cakap
setetah Isya’ dikhususkan pada
percakapan yang tidak ada manfaat
dan kebaikan didalamnya. Adapun percakapan yang bermanfaat maka tidaklah termasuk dalam larangan ini, sebagaimana diterangkan dalam sebuah riwayat bahwasanya Nabi bersama Abu Bakar pernah bercakap-cakap hingga larut malam karena urusan kaum muslimin. c. Qoyluulah Berkata Ibnu Atsir: “Qoyluulah adalah istirahat di pertengahan siang walaupun tidak tidur”. Berdasarkan hadits:
Dari Sahl Bin Sa’d dia berkata: “Tidaklah kami qoyluulah dan makan siang kecuali setelah shalat jum’at”. Juga Rasulullah bersabda: “Qoyluulah kalian sesungguhnya syaithon tidak qoyluulah”. Al-Hazh Ibnu Hajar berkata: “Hadits diatas menunjukkan bahwa qoyluulah termasuk kebiasaan para sahabat Nabi setiap harinya”. d. Tidur di awal malam Rasulullah adalah teladan bagi setiap muslim, maka barang siapa yang memperhatikan tidurnya, niscaya dia akan mendapati bahwa tidumya beliau paling sempurna dan paling bermanfaat bagi tubuh. Beliau tidur diawal malam dan bangun diawal sepertiga malam. Sahabat mulia Ibnu Abbas pernah bertutur: “Suatu ketika aku pernah bermalam dirumah bibiku Muimunah untuk melihat bagaimana shalatnya Rusulullah, beliau berbincang sejenak bersama istrinya, kemudian tidur”. e. Menutup pintu, mematikan api dan lampu Berdasarkan hadits:
Dari Jabir Bin Abdullah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Matikanlah lampu-lampu diwaktu malam jika kalian hendak tidur, dan tutuplah pintu-pintu, bejana serta makanan dan minuman kalian. Juga berdasarkan hadits: Dari Ibnu Umar bahwasanya Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian meningalkan api yang menyala ketika kalian tidur”. Imam Al-Qurthubi berkata:
“Berdasarkan hadits ini apabila seseorang tidur sendirian sedangkan api masih menyala di dalam rumahnya hendaklah ia mematikan terlebih dahulu sebelum tidur, demikian pula apabila di dalam rumah terdapat beberapa orang hendaklah orang yang terakhir yang melakukannya, maka barang siapa yang meremehkan
hal ini sungguh dia telah menyelisihi sunnah!”. Ibnu Daqiq Al-`Ied berkata:
“Perintah menutup pintu sebelum tidur, di dalamnya terdapat kebaikan duniawi dan ukhrowi yaitu menjaga diri dan harta dari orang-orang yang hendak berbuat jahat, terlebih lagi dari syaithon”. Perhatian: Perintah mematikan api dan lampu sebelum tidur merupakan tindakan preventif sebelum terjadi kebakaran. f. Mengebuti tempat tidur Berdasarkan hadits: Dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian
hendak tidur maka kebutilah tempat tidurnya dengan ujung sarungnya, karena sesungguhnya dia tidak tahu apa yang akan menimpa padanya”. Ternyata sedari kita mau tidur anjuran,
himbauan untuk prepare dan menyiapkan tidur kita sangat dianjurkan. Belum lagi tambahan untuk mendapatkan faedah yang diharapkan semoga mendapatkan satu tidur yang berkualitas dan menyehatkan … selamat mencoba (Abu Abdillah)

KELUARGA TELADANDALAM AL QURAN

Keluarga merupakan kelompok terkecil dalam sebuah tatanan masyarakat. Oleh karena masyarakat adalah himpunan dari beberapa keluarga maka baik buruknya sebuah masyarakat sangat bergantung kepada baik buruknya keluarga. Keluarga yang baik adalah awal dari masyarakat yang sejahtera. Sebaliknya, keluarga yang amburadul adalah pertanda hancurnya sebuah masyarakat. Dalam Al-Qur’an banyak terdapat potret keluarga sepanjang zaman. Ada potret keluarga saleh
dan ada juga potret keluarga celaka. Potret-potret keluarga tersebut meskipun terjadi pada masa dan lingkungan yang berbeda dengan masa saat ini, akan tetapi ia tetap mengandung banyak hikmah dan pelajaran berharga yang senantiasa kekal sepanjang zaman. Dalam tulisan sederhana ini, kita akan mengetengahkan beberapa potret keluarga teladan dalam Al-
Qur’an untuk kemudian kita petik hikmah dan pelajaran- pelajaran berharganya. Pertama: Keluarga Imran Satu-satunya surat dalam Al- Qur’an yang diberi nama dengan nama sebuah keluarga adalah surat Ali Imran (keluarga Imran). Tentunya bukan sebuah kebetulan nama keluarga ini dipilih menjadi salah satu nama surat terpanjang dalam Al- Qur’an. Di samping untuk menekankan pentingnya pembinaan keluarga, pemilihan nama ini juga mengandung banyak pelajaran yang dapat dipetik dari potret keluarga Imran. Satu hal yang unik adalah bahwa profil Imran sendiri -yang namanya diabadikan menjadi nama surat ini- tidak pernah disinggung sama sekali. Yang banyak dibicarakan justru adalah
istri Imran (imra’atu Imran) dan puterinya; Maryam. Hal ini seolah mengajarkan kita bahwa keberhasilan seorang kepala rumah tangga dalam membawa anggota keluarganya menjadi individu-individu yang saleh dan salehah tidak serta merta akan menjadikan profilnya dikenal luas dan kesohor. Boleh jadi dirinya tidak dikenal orang - kecuali hanya sekedar nama- tetapi rumah tangga yang dipimpinnya telah menjadi sebuah rumah tangga yang sukses dan teladan banyak orang. Hikmah ini juga mengingatkan kita pentingnya mensucikan niat dalam setiap amal perbuatan untuk semata- mata mengharap ridha Allah swt.,
bukan ingin dikenal sebagai seorang kepala tangga yang sukses, ingin dipuji dan sebagainya. Niat sangat menentukan kualitas dan kontinuitas amal yang dilakukan. Orang yang niatnya dalam beramal hanya untuk memperoleh sesuatu -baik berupa pujian, penghargaan, materi dan sebagainya- maka amalnya akan berhenti setelah ia merasa telah memperoleh apa yang ia angankan. Berbeda dengan orang yang beramal karena mengharap ridha Allah. Ia akan senantiasa beramal tanpa kenal lelah atau putus asa karena ia tidak tahu apakah ridha Allah yang ia harapkan itu sudah ia gapai atau belum. QS Ali Imran:
35. (Ingatlah), ketika isteri ‘Imran
berkata: “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam
kandunganku menjadi hamba yang saleh dan berkhidmat (di Baitul Maqdis). Karena itu terimalah (nazar) itu dari padaku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
36. Maka tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: “Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki- laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.”
37. Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakariya pemeliharanya. Setiap Zakariya masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya. Zakariya berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?” Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah.” Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
45. (Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat[195] (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),
46. dan dia berbicara dengan manusia dalam buaian dan ketika sudah dewasa dan dia adalah termasuk orang-orang yang saleh.”
47. Maryam berkata: “Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun.” Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): “Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia. 48. Dan Allah akan mengajarkan kepadanya Al Kitab[196], Hikmah, Taurat dan Injil. Dikisahkan bahwa Imran dan istrinya sudah berusia lanjut. Akan tetapi keduanya belum juga dikaruniai seorang anak. Maka istri Imran bernazar, seandainya ia dikaruniai Allah seorang anak ia akan serahkan anaknya itu untuk menjadi pelayan rumah Allah (Baitul Maqdis). Nazar itu ia ikrarkan karena ia sangat berharap agar anak yang akan dikaruniakan Allah itu adalah laki-laki sehingga bisa menjadi khadim (pelayan) yang baik di Baitul Maqdis. Ternyata anak yang dilahirkannya adalah perempuan. Istri Imran tidak dapat berbuat apa-apa. Allah swt. telah menakdirkan anaknya adalah perempuan dan ia tetap wajib melaksanakan nazarnya. Ia
tidak mengetahui bahwa anak perempuan yang dilahirkannya itu bukanlah anak biasa. Karena ia yang kelak akan menjadi ibu dari seorang nabi dan rasul pilihan Allah. Setelah itu, anak perempuan -yang kemudian diberi nama Maryam- tersebut diasuh dan dididik oleh Zakaria yang juga seorang Nabi dan Rasul, serta masih terhitung kerabat dekat Imran. Kisah ini dapat dilihat pada surat Ali Imran ayat 35-37. Ada beberapa pelajaran berharga yang dapat dipetik dari potret keluarga Imran ini: Satu: Apa yang menjadi keinginan besar dari istri Imran adalah bagaimana anaknya kelak menjadi abdi Allah seutuhnya. Bahkan, sebelum anaknya lahir ia telah bernazar bahwa anaknya akan diserahkan untuk menjadi pelayan di rumah Allah.[1] Selayaknya, setiap orang tua muslim memiliki orientasi seperti halnya ibu Maryam ini. Ia tidak risau dengan nasib anaknya secara duniawi karena ia yakin bahwa setiap anak yang lahir sudah Allah jamin rezekinya. Apa yang menjadi buah pikirannya adalah bagaimana anaknya mendapatkan lingkungan yang baik untuk menjaga agama dan kehormatannya. Dengan orientasi seperti ini tidak mengherankan bila putrinya Maryam tumbuh menjadi seorang
wanita yang paling suci di muka bumi. Lebih dari itu, ia dimuliakan oleh Allah dengan menjadi ibu dari seorang Nabi dan Rasul yang mulia; Isa bin Maryam melalui sebuah mukjizat yang luar biasa yaitu melahirkan anak tanpa seorang suami. Maka, orientasi orang tua tehadap anaknya adalah sesuatu yang sangat penting sebagaimana pentingnya membekali mereka dengan nilai-nilai keimanan sejak
kecil. Dua: Ketabahan dan kesabaran istri Imran dalam menerima takdir Allah swt. ketika anak yang dilahirkannya ternyata perempuan dan bukan laki-laki sebagaimana yang ia harapkan. Kesabaran dan sikap tawakal menerima keputusan Allah ini ternyata menyimpan rahasia yang agung bahwa kelak anak perempuan tersebut akan menjadi ibu seorang Nabi dan Rasul. Alangkah perlunya sikap ini diteladani oleh setiap keluarga
muslim, terutama yang akan dikaruniai seorang anak. Boleh jadi apa yang Allah takdirkan berbeda dengan apa yang diharapkan. Namun yang akan berlaku tetaplah takdir Allah, suka atau tidak suka. Maka, kewajiban seorang muslim saat itu adalah menerima segala takdir Allah itu dengan lapang dada dan suka cita, karena Allah tidak akan menakdirkan sesuatu kecuali itulah yang terbaik bagi hamba-Nya. Tiga: Maryam kecil akhirnya diasuh oleh Zakaria yang masih famili dekat dengan Imran. Tentu saja asuhan dan didikan Zakaria -
yang juga seorang Nabi dan Rasul ini- sangat berdampak positif bagi pertumbuhan diri dan
karakter Maryam, sehingga ia tumbuh menjadi seorang gadis yang suci dan terjaga harga dirinya. Dikisahkan bahwa ketika malaikat Jibril menemuinya dalam rupa seorang lelaki untuk memberi kabar gembira kepadanya tentang ia akan dikaruniai seorang putra, Maryam menjadi sangat takut melihat sosok lelaki asing yang tiba-tiba hadir di hadapannya. Hal itu tak lain karena ia memang tidak pernah bergaul dengan laki-laki manapun yang bukan mahramnya. Inilah sifat iffah (menjaga diri) yang didapat Maryam dari hasil didikan Zakaria. Untuk itu, setiap orang tua muslim selayaknya memilih lingkungan dan para pendidik yang baik bagi anak-anaknya, apalagi di usia-usia sekolah yang akan sangat menentukan pembentukan karakter dan pribadinya di masa-masa akan datang. Seandainya orang tua keliru dalam memilih lingkungan dan sarana pendidikan bagi anak- anaknya, maka kelak akan timbul penyesalan ketika melihat anak-anaknya jauh dari tuntunan etika dan akhlak yang mulia. Kedua: Keluarga Nabi Ibrahim as. Barangkali dari sekian potret keluarga yang disinggung dalam Al-Qur’an, keluarga Nabi Ibrahimlah yang banyak mendapat sorotan. Bahkan dimulai sejak Ibrahim masih muda ketika ia dengan gagah berani menghancurkan berhala- berhala kaum musyrikin sampai ia dikaruniai anak di masa-masa senjanya. Keluarga Nabi Ibrahim as. termasuk keluarga pilihan di seluruh alam semesta. Sebagaimana disebutkan dalam surat Ali Imran ayat 33: “Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga Imran di seluruh alam semesta.” Akan tetapi, kita hanya akan mengambil beberapa episode saja dari rangkaian sejarah keluarga Nabi Ibrahim di dalam Al-Qur’an. Episode paling terkenal dari kisah Nabi Ibrahim adalah ketika Allah swt. mengaruniakan seorang putra kepadanya di saat usianya sudah sangat lanjut, sementara istrinya adalah seorang yang mandul. Namun Allah swt. Maha Kuasa untuk berbuat apa saja, sekalipun hal itu melanggar undang-undang alam (sunan kauniyah), karena toh alam itu sendiri Dia yang menciptakan. Ibrahim yang sudah renta dan istrinya yang mandul akhirnya memperoleh seorang putra yang diberi nama Ismail. Penantian yang sekian lama membuat Ibrahim sangat mencintai anak semata wayangnya itu. Tapi, Allah swt. ingin menguji imannya melalui sebuah mimpi -yang bagi para nabi adalah wahyu-. Ibrahim diperintahkan untuk menyembelih anaknya. Sebelum melaksanakan perintah itu, terjadi dialog yang sangat harmonis dan menyentuh hati antara anak dan bapak. Ternyata, sang anak dengan hati yang tegar siap menjalani semua kehendak Allah. Ia bersedia disembelih oleh ayahnya demi menjalankan perintah Allah swt. Ketegaran sang ayah untuk menyembelih sang anak dan kesabaran sang anak menjalani semua itu telah membuat mereka berhasil menempuh ujian yang maha berat tersebut. Allah swt. menebus Ismail dengan seekor domba, dan peristiwa bersejarah itu diabadikan dalam rangkaian ibadah korban pada hari Idul Adha. Kisah ini direkam dalam Al-
Qur’an surat ash-Shaffaat ayat 100-107. Ada beberapa pelajaran yang ingin kita petik dari penggalan kisah keluarga Nabi Ibrahim as. ini: Satu: Dialog yang baik dan harmonis antara seorang ayah dan anaknya. Meskipun Ibrahim meyakini bahwa perintah menyembelih anaknya itu mesti dilaksanakan, akan tetapi Ibrahim tetap melakukan dialog bersama putranya untuk meminta pendapatnya. Inilah barangkali yang mulai hilang dari
keluarga muslim saat ini.
Posisi anak dalam keluarga cenderung diabaikan dan dipandang sebelah mata. Anak seolah hanya berkewajiban untuk sekedar menuruti segala perintah orang tua tanpa memiliki hak bicara dan berpendapat sedikitpun. Akhirnya hubungan orang tua dengan anak ibarat hubungan atasan dengan bawahan. Hubungan seperti ini apabila dibiarkan terus berlanjut akan menghambat perkembangan karakter dan pribadi anak.
Anak cenderung menjadi penakut dan tidak percaya diri. Atau kepatuhan yang ditampilkannya pada orang tua yang bersikap seperti ini hanyalah kepatuhan yang semu, sementara di dalam jiwanya ia menyimpan sikap penentangan dan pembangkangan yang luar biasa. Ia hanya mampu memendam sikap penentangan itu tanpa mampu melampiaskannya. Sikap penentangan ini akan menjadi bom waktu dalam jiwa anak yang suatu saat akan meledak jika situasi dan kondisinya mendukung. Agar semua ini tidak terjadi, perlu
dibangun komunikasi dan dialog yang harmonis antara orang tua dan anak. Kebiasaan orang tua yang selalu meminta pendapat anaknya -khususnya yang berhubungan langsung dengan dirinya- akan memberikan rasa percaya diri yang besar dalam jiwa anak. Ia akan merasa keberadaannya dalam keluarga dihargai dan diperhatikan. Selanjutnya, perasaan ini akan menumbuhkan sikap kreatif dan proaktif dalam jiwa anak di tengah-tengah masyarakat. Dua: Kesabaran Ismail dalam menjalankan perintah Allah untuk menyembelih dirinya. Adalah sesuatu yang teramat berat untuk menjalankan perintah seperti ini, apalagi dari seorang anak yang masih sangat belia. Tentu saja ini adalah hasil dari sebuah didikan yang luar biasa. Pendidikan yang mampu menumbuhkan sikap tawakal yang luar biasa dalam jiwa anak. Pendidikan yang membuat anak bersedia menjalankan apapun perintah Allah, sekalipun akan mengorbankan nyawanya. Namun hal itu tidaklah mustahil, karena dalam rentang sejarah Islam juga banyak anak-anak yang sangat dewasa dalam menjalankan perintah Allah. Diriwayatkan bahwa anak-anak para salafusshaleh sering berpesan kepada ayahnya sebelum ayahnya pergi mencari nafkah: “Ayah, carilah rezeki yang halal, karena sesungguhnya kami mampu bersabar dalam kelaparan tapi kami tidak akan mampu bertahan dalam siksa neraka.”[2] Tentunya sikap seperti ini hanya dapat dihasilkan melalui pendidikan yang serius sejak dini
dengan menanamkan nilai-nilai keimanan dalam jiwa anak sedari kecil. Tiga: Kesabaran dan ketabahan dalam menjalankan perintah Allah akan selalu mendatangkan hasil terbaik. Ketika Ibrahim dan Ismail bersikap sabar dan tabah dalam menjalankan perintah Allah, meskipun itu sangat berat, Allah swt. menerima pengorbanan mereka dan menjadikan keluarga mereka sebagai keluarga pilihan di alam semesta. Mereka telah lulus menjalani sebuah ujian yang sangat berat. Kesabaran dan ketabahan dalam menjalankan perintah Allah itu hanya dapat diperoleh dengan keimanan yang kuat dan keyakinan yang kokoh bahwa kehendak Allah adalah yang terbaik meskipun bertentangan dengan hawa nafsu manusiawi. Empat: Cinta pada anak adalah ujian. Oleh karena itu Allah swt. berfirman bahwa anak-anak dan istri bisa menjadi musuh bagi seseorang jika semua itu akan melalaikannya dari mengingat Allah swt. (at-Taghaabun: 14). Bagaimanapun cintanya orang tua kepada anaknya, hal itu tidak boleh menyamai apalagi melebihi cinta mereka kepada Allah. Ketika istri, anak-anak dan keluarga lebih dicintai daripada Allah, saat itulah mereka akan berubah menjadi musuh di akhirat kelak. Bahkan cinta kepada anak-anak tidak boleh melebihi cinta kepada Rasulullah saw. Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw. bersabda: “Tidak sempurna iman seseorang diantara kamu sehingga aku lebih dicintainya dari anaknya, orang tuanya dan manusia seluruhnya.”[3] Ketiga: Keluarga Luqman QS Luqman:
12. Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: “Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”
13. Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
14. Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun [1180]. Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
15. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.
16. (Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya
(membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus[1181] lagi Maha Mengetahui
17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal- hal yang diwajibkan (oleh Allah).
18. Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka
bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Ulama berbeda pendapat apakah Luqman seorang Nabi atau hanya seorang yang bijak bestari. Pendapat terkuat adalah bahwa Luqman bukanlah seorang Nabi melainkan seorang ahli hikmah (hakiim). Namanya diabadikan menjadi nama salah satu surat dalam Al-Qur’an. Sebagian besar ayat-ayat dalam surat Luqman bercerita tentang nasihat-nasihat Luqman kepada anaknya. Pelajaran berharga yang dapat kita ambil di sini adalah seyogyanya pendidikan dasar pertama yang diterima oleh
anak adalah datang dari orang tuanya sendiri. Orang tualah yang paling bertanggung jawab untuk mendidik dan mengarahkan anaknya ke jalan yang baik. Adapun sekolah hanyalah sebagai sarana pendukung dalam proses pendidikan anak secara formal. Jadi, selayaknya orang tua selalu memberikan nasehat-nasehat berharga kepada anak-anaknya sejak mereka masih kecil. Karena di masa-masa itu, ingatan mereka
masih sangat kuat untuk merekam apa saja yang disampaikan kepada mereka. Dalam usia-usia tersebut, mereka ibarat kertas putih yang bisa ditulis dengan apa saja. Alangkah baiknya bila orang tua memanfaatkan masa-masa itu untuk membentuk karakter dan pribadi anak-anaknya dalam bingkai keimanan dan akhlak yang mulia. Ada beberapa nasehat yang diberikan Luqman kepada anaknya seperti yang tercantum dalam surat Luqman ayat 13 – 19: Satu: Jangan mempersekutukan Allah. Ini merupakan pelajaran aqidah yang paling mendasar yang mesti diberikan kepada anak sejak dini. Jika iman dan aqidah sudah tertanam dengan kuat dalam dirinya, niscaya ia akan tumbuh menjadi anak yang konsisten, penuh tanggung jawab dan tegar menghadapi segala cobaan hidup. Dua: Berbakti pada kedua orang tua. Orang tua sebagai faktor lahirnya anak ke muka bumi adalah orang yang paling berhak
untuk diberikan bakti oleh anak- anak. Begitu pentingnya berbakti
kepada orang tua sampai-sampai
dalam sebuah haditsnya Rasulullah saw. bersabda: “Keridhaan Allah terletak di atas keridhaan orang tua dan kemurkaan Allah terletak di atas kemurkaan orang tua.” Tiga: Mendirikan shalat dan melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar. Pembiasaan ibadah kepada anak-anak sejak kecil sangat berguna untuk memberi kesadaran kepada mereka bahwa keberadaan mereka di dunia ini semata-mata hanyalah untuk mengabdi kepada Allah swt. Dengan demikian ia akan hidup dengan sebuah misi dan target yang jelas. Misinya adalah berubudiyah kepada Allah, sementara targetnya adalah mencapai ridha Allah. Hal ini sekaligus juga akan menumbuhkan dalam diri anak keberanian memikul sebuah tugas dan tanggung jawab serta mampu bersikap disiplin. Sebab, semua jenis ibadah yang diajarkan oleh Islam mengajarkan kita untuk berani memikul amanah dan disiplin dalam menjalankannya. Di samping itu, yang dituntut dalam melaksanakan sebuah ibadah bukan sekedar lepas kewajiban, melainkan yang terpenting adalah pembentukan pribadi dan
karakter yang baik yang tampak nyata dalam aktivitas sehari-hari sebagai buah yang positif dari rutinitas ibadah yang dikerjakan. Empat: Jangan berlaku sombong. Nasehat ini sangat berharga bagi anak-anak sebagai bekal dalam pergaulan di tengah-tengah masyarakat. Jika ia ingin diterima oleh masyarakat, ia mesti menjauhi segala pantangan pergaulan dalam masyarakat. Karena, jika ia bersikap sombong maka secara tidak langsung sesungguhnya ia telah merendahkan orang lain. Dan siapapun orangnya sudah pasti memiliki harga diri dan tidak akan rela bila dipandang enteng dan diremehkan. Maka, modal utama pergaulan dalam masyarakat adalah sikap tawadhu’ (rendah hati) dan tidak menganggap diri lebih dari orang lain. Keempat: Keluarga Nabi Ya’qub as. Nabi Ya’qub adalah putra Nabi Ishak dan cucu Nabi Ibrahim. Ia mempunyai putra yang juga seorang Nabi yaitu Yusuf as., sehingga Nabi Yusuf digelari dengan al-Karim ibnu al-Karim ibnu al-Karim (orang yang mulia putra dari orang yang mulia dan cucu dari orang yang mulia). Kisah Nabi Ya’qub as. bersama anak-anaknya dimuat dalam surat Yusuf secara sempurna. Kisah tersebut dijuluki oleh Allah sebagai ahsanul qashash (kisah terbaik). Di samping jalan ceritanya yang menarik, kisah ini juga mengandung hikmah dan pelajaran yang sangat berharga. Kisah keluarga Ya’qub ini diawali dengan mimpi yang dialami oleh Yusuf kecil. Ia melihat sebelas bintang, matahari dan bulan sujud kepadanya. Yusuf menceritakan mimpinya itu kepada ayahnya. Nabi Ya’qub mengetahui bahwa anaknya ini kelak akan menjadi orang besar dan terpandang. Oleh karena itu, Nabi Ya’qub meminta anaknya untuk merahasiakan mimpinya itu dari saudara-saudaranya yang lain. Sejak saat itu, kasih sayang dan perhatian Nabi Ya’qub kepada anaknya Yusuf semakin bertambah. Hal itu kemudian membuat anak-anak Nabi Ya’qub
lainnya merasa iri pada Yusuf. Akhirnya, setelah mengelabui sang ayah, mereka melemparkan Yusuf ke dalam sumur tua. Mereka pulang dengan membawa baju Yusuf yang telah dilumuri darah kambing, lalu mengadukan pada ayah mereka bahwa Yusuf telah dimakan serigala. Yusuf kemudian dipungut oleh kafilah dagang yang sedang menuju negeri Mesir. Yusuf dijual sebagai seorang budak. Ia dibeli oleh seorang pejabat istana kerajaan Mesir. Setelah melalui berbagai cobaan (seperti digoda oleh istri tuannya yang membuatnya dijebloskan ke penjara karena menolak rayuan maut itu) Yusuf akhirnya menjadi tokoh berpengaruh di Mesir. Ia mendapatkan posisi penting dalam mendistribusikan kebutuhan pokok pada segenap warga selama musim paceklik melanda. Ternyata paceklik juga menimpa keluarga Nabi Ya’qub. Nabi Ya’qub menyuruh anak- anaknya meminta bantuan kepada penguasa Mesir yang sesungguhnya adalah putranya sendiri. Akhirnya setelah beberapa kali pertemuan, Nabi Yusuf baru memberitahukan kepada saudara-saudaranya yang datang meminta bantuan pangan itu bahwa dialah Yusuf yang dulu mereka lemparkan ke dalam sumur tua. Tak berapa lama setelah itu, Nabi Ya’qub berjumpa kembali dengan putranya tercinta dan keluarga Nabi Ya’qub diboyong ke Mesir untuk hidup bersama Nabi Yusuf yang telah menjadi seorang pembesar dan tokoh berpengaruh di negeri itu. Ada beberapa pelajaran yang ingin kita petik dari kisah keluarga Nabi Ya’qub ini: Satu: Adalah sesuatu yang lumrah dan manusiawi bila hati seorang ayah atau ibu lebih condong kepada salah seorang anaknya dibanding yang lain. Rasa sayang yang lebih itu bisa jadi karena anak tersebut lebih patuh, lebih cerdas, lebih santun dan sebagainya. Hal itu tidak menjadi dosa bagi orang tua. Karena Al-Qur’an sendiri mengakui bahwa tidak seorangpun yang mampu berbuat adil secara sempurna (an-Nisa’: 129). Yang dituntut oleh Islam dari orang tua adalah adil secara lahir. Artinya, meskipun secara batin dan di dalam hatinya ia lebih menyukai dan menyayangi salah seorang di antara anak-anaknya, akan tetapi dalam hal-hal yang tampak nyata ia wajib berlaku adil, seperti dalam mendidik, memberi nafkah, mencukupi segala kebutuhannya dan lain sebagainya. Orang tua akan berdosa seandainya rasa sayangnya yang berlebih pada beberapa orang anaknya membuatnya membeda-bedakan
mereka dalam hak-hak secara lahir seperti pendidikan yang layak, uang belanja yang cukup, melengkapi kebutuhan sehati- hari dan sebagainya. Pada intinya, orang tua harus pandai dan bijak dalam membagi perhatiannya terhadap anak- anaknya sehingga tidak menimbulkan kecemburuan yang negatif dalam hati sebagian mereka. Dua: Rasa cemburu yang berlebihan dan tak dapat dikendalikan bisa menjadi faktor yang sangat berbahaya dalam menghancurkan sebuah keluarga. Rasa cemburu ini dapat menghinggapi siapa saja. Suami cemburu pada istri atau sebaliknya, kakak cemburu pada adik atau sebaliknya dan seterusnya. Seorang yang merasa cemburu cenderung akan berusaha melampiaskan perasaannya dengan berbagai cara meskipun akan membahayakan jiwa saudaranya sendiri. Dalam kisah keluarga Nabi Ya’qub di atas, rasa cemburu telah menjerumuskan saudara-saudara Yusuf ke dalam lingkaran dosa yang panjang; mereka tega mencelakakan saudara sendiri, melanggar janji mereka semula untuk menjaga Nabi Yusuf, berbohong kepada ayah mereka dengan mengatakan bahwa Yusuf diterkam serigala dan seterusnya. Seorang ayah mesti menyikapi perasaan cemburu diantara anak-anaknya dengan baik dan penuh bijaksana. Sikap yang dipilih oleh Nabi Ya’qub menghadapi anak-anaknya yang
dihinggapi perasaan cemburu yang berlebihan itu adalah bersabar. Beliau hanya mengatakan: fashabrun jamiil (maka sabarlah yang lebih baik). Seandainya Nabi Ya’qub mengusir anak-anaknya yang telah menyia-nyiakan putra kesayangannya, tentu hal itu bukan sebuah solusi bijak dalam mendidik mereka, karena akhirnya mereka akan semakin lari atau bahkan membenci ayah mereka sendiri. Kelima: Keluarga Nabi Daud as.
Awalnya, Nabi Daud adalah salah seorang tentara dalam pasukan yang dipimpin oleh Thalut. Karena keberhasilan Daud membunuh Jalut (al-Baqarah: 251) bintangnya mulai berkibar dan akhirnya ia menjadi seorang raja besar Bani Israil. Putranya, Sulaiman juga seorang Nabi dan Rasul yang kelak mewarisi kekuasaan ayahnya. Jadi, bisa dibilang keluarga Nabi Daud adalah potret keluarga elit kekuasaan yang taat kepada Allah. Nabi Daud selalu menyuruh keluarganya untuk senantiasa mengerjakan shalat dan berzikir. Dikisahkan bahwa Nabi Daud memiliki waktu-waktu tertentu dimana ia bermunajat dan berzikir kepada Allah di mihrabnya. Di saat seperti itu, tak seorangpun yang boleh dan berani mengganggu beliau. Ternyata kekuasaan besar yang diberikan kepadanya sama sekali
tidak menghalanginya untuk mengkhususkan sebagian waktunya tenggelam dalam lautan zikir kepada Allah. Selain nuansa ibadah dan zikir, keluarga Nabi Daud juga kental dengan nuansa ilmu pengetahuan. Sudah jamak diketahui bahwa Nabi Daud adalah manusia pertama yang mampu mengolah besi dengan tangannya untuk berbagai keperluan terutama persenjataan perang. Di samping itu, Nabi Daud juga dikenal sebagai seorang raja yang adil dan bijaksana yang mampu memecahkan berbagai permasalahan yang paling rumit sekalipun dengan baik. Tentunya
semua itu membutuhkan kecerdasan dan ilmu pengetahuan. Sifat ini kemudian diwarisi oleh putranya, yaitu Nabi Sulaiman. Bahkan dalam beberapa kasus, Allah swt. memberikan pemahaman yang lebih kepada Nabi Sulaiman, sehingga berkat ilmu dan kecerdasannya kasus-kasus tersebut dapat diselesaikan dengan penuh keadilan. Jadi, sebelum mereka berkuasa dengan kekuatan fisik dan senjata, mereka telah berkuasa lebih dahulu dengan kekuatan ilmu dan kecerdasan. Keenam: Keluarga Nabi Syu’aib as. Bersama Kedua Puterinya Setelah lari dari Mesir untuk menghindari pengejaran tentara Fir’aun, Nabi Musa as. tiba di sebuah negeri yang bernama Madyan. Di sana ia melihat kerumunan manusia yang sedang berdesak-desakan untuk
mengambil air dari sebuah sumur. Tak jauh dari kerumunan itu tampak dua orang gadis sedang berdiri menunggu hingga kerumunan itu bubar. Musa mendekati kedua gadis tersebut dan bertanya, “Kenapa dengan kalian?” Keduanya menjawab, “Kami tidak bisa mengambil air sampai mereka semua selesai, sementara ayah kami sudah sangat tua”. Tanpa pikir panjang lagi, Nabi Musa segera membantu kedua orang gadis itu untuk mengambil air. Tidak berapa lama setelah itu, Nabi Musa diundang untuk datang oleh ayah kedua gadis itu yang tak lain adalah Nabi Syu’aib as.[4] Dalam surat al-Qashash ayat 25 disebutkan bahwa salah seorang dari kedua gadis yang disuruh oleh ayahnya untuk mengundang Nabi Musa itu datang sambil malu-malu. Ia tidak termasuk tipe gadis salfa’ (gadis yang terlalu berani pada laki-laki). Rasa malu gadis itu dibalas oleh Nabi Musa dengan penuh bijak dan berwibawa ketika ia meminta gadis itu untuk berjalan di belakangnya untuk menjaga pandangan dan bisikan hati dari hal-hal yang dihembuskan oleh setan dan hawa nafsu. Muru’ah (harga diri) seorang laki-laki muslimlah yang telah mendorong Nabi Musa untuk menjaga hati dan juga ‘iffah (kesucian diri) gadis itu. Ternyata ayah sang gadis bermaksud menawarkan Nabi Musa untuk menikahi salah seorang puterinya. Tawaran itu pun dibalas oleh Nabi Musa dengan penuh mulia yaitu pengabdian selama lebih kurang delapan tahun sebagai mahar dari pernikahan tersebut. Dari petikan kisah ini ada beberapa pelajaran berharga yang dapat kita ambil: Pertama: Nabi Syu’aib as. telah mengambil sebuah keputusan yang penuh bijaksana dan berani ketika ia ingin menikahkan salah seorang puterinya dengan seorang pemuda asing yang tidak memiliki apa-apa selain agama. Inilah faktor utama yang mendorong bagi Nabi Syu’aib untuk mengambil Nabi Musa sebagai menantu. Faktor ini pulalah yang seharusnya menjadi pertimbangan utama bagi setiap orang tua muslim dalam mencarikan jodoh untuk anaknya. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Apabila datang kepadamu pemuda yang kamu sukai agamanya maka nikahkanlah ia (dengan puterimu), karena kalau tidak akan timbullah fitnah”. Ketika orang tua tidak lagi memperdulikan faktor agama, tapi lebih melihat kepada status sosial maka saat itu akan timbullah bencana dan malapetaka. Hubungan suami istri adalah hubungan sakral yang akan terjalin untuk selama- lamanya. Seandainya orang tua tidak pandai-pandai memilih calon pasangan untuk anak- anaknya maka sulit untuk mengharapkan mereka akan memperoleh kehidupan yang bahagia, damai dan harmonis dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Faktor lain yang juga menjadi pertimbangan bagi Nabi Syu’aib untuk menikahkan puterinya dengan Nabi Musa adalah bahwa ternyata Nabi Musa adalah seorang pekerja keras dan penuh tanggung jawab. Hal ini tampak dari bantuan yang diberikannya pada kedua gadis puteri Nabi Syu’aib itu dalam mengambil air dan juga mahar yang diberikannya dalam bentuk pengabdian kerja pada Nabi Syu’aib selama delapan tahun. Maka, ibadah ritual yang rajin tentu saja tidak cukup bila tidak diikuti okeh aplikasi nyata tehadap nilai-nilai agung yang terkandung dalam ibadah itu sendiri. Kedua: Bukanlah sebuah aib ketika orang tua menawarkan puterinya kepada seorang pemuda yang ia kagumi pribadi dan agamanya. Bahkan itu sudah
menjadi hal yang lumrah di masa Rasulullah saw. dan salafusshaleh. Diriwayatkan bahwa Umar r.a. menawarkan puterinya, Hafshah kepada Abu Bakar, tapi Abu Bakar tidak memberikan jawaban. Kemudian Umar menawarkannya kepada Utsman, tetapi Utsman mohon maaf tidak bisa menerima tawaran tersebut. Umar sempat merasa kurang enak memperoleh reaksi yang demikian dari kedua sahabatnya tersebut. Ternyata di balik usaha Umar untuk mencarikan suami yang saleh bagi puterinya, Allah swt. telah menakdirkan seorang suami terbaik dan paling ideal untuk putrinya yaitu Rasulullah saw.[5] Di masa itu bahkan ada seorang wanita yang dengan berani menawarkan dirinya untuk dinikahi oleh Rasulullah saw. Meskipun Rasulullah tidak jadi menikahinya tapi wanita itu telah mengajarkan makna kesucian diri yang sesungguhnya. Adalah lebih suci dan mulia ketika seorang wanita menawarkan dirinya kepada seorang yang saleh dan bertakwa untuk dinikahi dari pada menjalin hubungan yang tidak syar’i dengan seorang yang –sudah tentu- diragukan kualitas keagamaannya. Tak ada kata malu untuk menjalankan syariat Allah dan mencari ridha-Nya meskipun dalam pandangan manusia hal itu masih menjadi sesuatu yang tabu. Karena pada hakikatnya, baik atau buruknya sesuatu itu diukur dari kacamata syariat. Segala sesuatu yang diperintahkan dalam syariat adalah baik meskipun dalam pandangan manusia hal itu masih aneh dan janggal. Dan setiap yang dilarang syariat adalah buruk meskipun manusia sudah menganggapnya sebagai sesuatu yang biasa. Hati nurani manusia sering ditutupi oleh nafsu dan syahwat sehingga ia sulit melihat cahaya kebenaran dalam wujud yang sesungguhnya. Ketiga: Didikan yang baik dari orang tua dapat menumbuhkan karakter yang baik dan kecerdasan pada diri anak. Hasil didikan Nabi Syu’aib terhadap puterinya tampak pada sifat malu dalam diri sang puteri saat ia disuruh ayahnya untuk mengundang Nabi Musa. Dalam sebagian riwayat disebutkan bahwa ketika pergi memanggil Nabi Musa ia mengenakan cadar untuk menutupi wajah dan menjaga ‘iffahnya. Di samping pemalu, puteri Nabi Syu’aib juga seorang yang cerdas. Terbukti dari saran yang disampaikannya kepada ayahnya untuk mengupah Nabi Musa as. Ia berkata: “Sesungguhnya orang terbaik yang ayah upah adalah laki-laki yang kuat dan dapat dipercaya.” Perkataan puteri Nabi Syu’aib ini mengajarkan kita bahwa kriteria utama yang mesti diperhatikan dalam memilih tenaga kerja dalam bidang apa saja adalah: al-qawiyy (punya kemampuan atau skill) dan al- amiin (dapat dipercaya). Khatimah Demikianlah sekelumit potret keluarga teladan dalam Al-Qur’an
yang bisa penulis ketengahkan. Tentunya masih banyak mutiara- mutiara hikmah berharga dari potret keluarga yang bertaburan dalam Al-Qur’an yang dapat dijadikan pedoman oleh setiap keluarga muslim. Langkah awal yang paling baik untuk mewujudkan sebuah keluarga muslim ideal adalah dengan memahami kondisi psikologi, kelebihan dan kekurangan keluarga masing-masing. Pemahaman yang baik terhadap keadaan dan psikologi keluarga akan memudahkan kita untuk merancang langkah-langkah yang hendak ditempuh dalam mencapai keluarga muslim sejati. Jadikanlah Al-Qur’an dan Sunnah Nabi saw. sebagai pedoman dan sumber inspirasi utama. Karena tidak ada manhaj (konsep) hidup
yang lebih sempurna selain yang telah digariskan oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Wallahua’lam bishshawab.* Ali Imran : 30.
Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba- hamba-Nya.

Sunday 2 October 2011

Janji AllahUntuk Orang yangBertaqwa

Hasil mujahadah yang tinggi, serius
serta istiqamah, Allah akan kurniakan
kepada kita sifat taqwa. Bermacam-
macam kebaikan yang Allah janjikan
dalam Al Quran kepada mereka yang
memiliki sifat taqwa ini. Ini adalah janji Allah yang pasti tepat dan pasti
ditunaikan-Nya. Ia tidak terhingga
nilainya yang tidak dapat diukur
dengan mana-mana mata wang di
dunia ini. Di antara janji-janji Allah kepada
mereka yang memiliki sifat taqwa ini
ialah: 1. Terpimpin Mereka mendapat pimpinan daripada
Allah. Ini jelas sekali melalui firman
Allah: surat:45 ayat:19 Maksudnya: “Allah menjadi
(Pemimpin) Pembela bagi orang-
orang yang bertaqwa.” (Al Jasiyah:
19) 2. Terlepas dari kesusahan Mereka dapat terlepas daripada
kesusahan. Bukan ertinya mereka
tidak mendapat susah atau tidak
ditimpa ujian tetapi selepas kesusahan
dan ujian, mereka akan terselamat.
Walaupun ada pelbagai rintangan dalam ujian itu, ia sementara waktu
sahaja. Selepas itu Allah akan
lepaskan dari ujian dan rintangan itu
dengan menghadiahkan pelbagai
macam nikmat pula. Ini jelas dalam
firman Allah: surat:65 ayat:2 Maksudnya: “Barangsiapa yang
bertaqwa kepada Allah, Allah akan
lepaskan dia dari masalah
hidup.” (At Thalaq: 2) 3. Rezeki Di dunia lagi akan diberi rezeki yang
tidak tahu dari mana sumber
datangnya. Diberi rezeki yang tidak
terduga dan dirancang. Ini jelas dalam
sambungan ayat tadi: surat:65 ayat:3 Maksudnya: “Dan akan diberi
rezeki sekira-kira tidak diketahui
dari mana sumbernya.” (At Thalaq:
3) Inilah jaminan daripada Allah SWT
bagi mereka yang bertaqwa. Sesiapa
yang bertaqwa, rezekinya ada
sekadar yang perlu. Makan minumnya
yang perlu tetap ada walaupun dia
tidak berusaha. Walaupun dia tidak ada kerja, tetap ada jaminan daripada
Allah. Ini diakui sendiri oleh Imam
Ghazali, mungkin ianya dari
pengalaman beliau sendiri. Imam
Ghazali pernah berkata: “Kalau
sekalipun orang bertaqwa itu tidak ada kerja, keperluan-keperluannya
tetap diperolehinya.” Waktu makan akan diberi makanan.
Jika patut dapat pakaian, akan diberi
pakaian. Dia sendiri tidak tahu dari
mana sumbernya kerana ianya bukan
daripada usaha dan cariannya sendiri.
Dia dapat rezeki bukan melalui sumber usahanya tetapi melalui
sumber usaha orang lain. Kalau
taqwanya secara jemaah, maka rezeki
itu diberi secara berjemaah. Sekiranya
taqwanya secara individu, maka
secara individu jugalah pemberian Allah itu. 4. Kerja dipermudah Kerja-kerja orang yang bertaqwa itu
dipermudahkan Allah. Ini jelas Allah
gambarkan di dalam sepotong ayat: surat:65 ayat:4 Maksudnya: “Barangsiapa yang
bertaqwa kepada Allah,
dipermudahkan Allah segala
urusannya.” (At Thalaq: 4) Allah memberi jaminan, kerja orang
yang bertaqwa itu dipermudahkan.
Mungkin juga di samping mudah,
hasilnya banyak. Buat sedikit, hasilnya
banyak. Jadi kalaulah kita buat kerja
berhempas-pulas, di samping hempas-pulas banyak pula rintangan,
kemudian hasilnya pula sedikit atau
langsung tidak ada, itu menunjukkan
kita belum mempunyai sifat taqwa
hinggakan Allah tidak membantu. 5. Diberi berkat Dia diberi berkat daripada langit dan
bumi. Berkat pada hartanya, pada
kesihatan badannya, pada ilmunya,
pada anak-anak dan zuriatnya, pada
isterinya, pada suaminya, pada
sahabat handai dan jiran, pada gurunya, berkat dakwahnya, berkat
ajarannya, berkat pimpinannya dan
sebagainya. Ini jelas sekali dalam ayat: surat:7 ayat:96 Maksudnya: “Jikalau penduduk
sebuah kampung (atau sebuah
negara) itu beriman dan bertaqwa,
Tuhan akan bukakan berkat
daripada langit dan bumi.” (Al A’raf:
96) Berkat maknanya bertambah atau
subur. Apabila dikatakan hidupnya
berkat, maknanya hidupnya penuh
dengan kemuliaan, ketenangan,
kebahagiaan dan penuh dengan
pahala. Hartanya berkat, harta yang tidak putus-putus dapat disalurkan
kepada kebaikan dan berpahala
walaupun dia bukan orang kaya.
Ilmunya berkat, maknanya ilmu yang
dimilikinya itu dapat diamalkan,
bertambah dan dapat dimanfaatkan kepada kebaikan serta
menambahkan pahala. Badannya yang sihat yang dikatakan
berkat itu adalah badan yang dapat
digunakan untuk kebaikan. Dengan
kesihatan badannya itu,
digunakannya untuk jihad fisabilillah,
untuk khidmat kepada masyarakat dan dapat menambahkan pahalanya.
Masanya berkat ialah masa yang Allah
untukkan padanya, dapat digunakan
kepada kebaikan. Dia tidak buang
masa percuma dengan perkara yang
melalaikan. Umurnya berkat, mungkin umurnya bertambah. Kalaupun
umurnya tidak bertambah, tetapi
umur yang diberikan kepadanya itu
akan menambahkan pahala.
Rezekinya berkat yakni rezeki yang
tidak putus-putus sekalipun tidak kaya, yang dapat digunakan untuk
kebaikan dan dapat menambahkan
pahala. Berkat pada anak-anaknya atau zuriat
ertinya, anak-anak dan cucu cicit
berjaya menjadi anak-anak yang
soleh, yang menjadi penyejuk mata
hati. Berkat pada isterinya atau
suaminya, iaitu isteri tersebut atau suami itu soleh dan solehah, yang
dapat mengingat dan memimpinnya
selamat di dunia dan di Akhirat. Berkat
pada sahabat handai dan jiran, ertinya
mendapat sahabat yang baik-baik
dan ramai pula yang membantu perjuangannya untuk menegakkan
kebenaran. Berkat pada gurunya, iaitu
dia mendapat guru yang soleh yang
dapat memimpin dan memandunya
selamat di dunia dan Akhirat. 6. Amalan diterima Amal ibadah orang yang bertaqwa
diterima oleh Allah. Kalau begitu amal
ibadah orang Islam tidak diterima.
Orang Islam akan masuk Neraka dulu.
Oleh yang demikian, hanya amal
ibadah orang yang bertaqwa sahaja yang diterima oleh Allah. Ini dijelaskan
oleh Allah: surat:5 ayat:27 Maksudnya: “Sesungguhnya amal
ibadah yang diterima Allah ialah
dari orang yang bertaqwa.” (Al
Maidah: 27) Maksudnya, Allah hanya menerima
sembahyang orang yang bertaqwa.
Allah tidak akan terima sembahyang
orang yang sekadar Islam. Allah akan
terima puasa orang bertaqwa. Allah
akan terima perjuangan orang yang bertaqwa. Allah tidak akan terima
perjuangan orang Islam. Allah akan
terima haji orang yang bertaqwa.
Allah tidak akan terima haji orang
Islam. Begitulah seterusnya
berdasarkan ayat di atas tadi. 7. Amalannya diperbaiki Amalan orang yang bertaqwa itu
sentiasa dibaiki oleh Allah. Sentiasa
diperkemaskan oleh Allah daripada
masa ke semasa. Ini jelas Allah
mengingatkan kepada kita: surat:33 ayat:70 surat:33 ayat:71 Maksudnya: “Wahai mereka yang
beriman hendaklah kamu takut
kepada Allah. Hendaklah kamu
memperkatakan kata-kata yang
teguh; nescaya Allah akan
membaiki amalanamalan kamu...” (Al Ahzab: 70-71) Jadi orang-orang yang bertaqwa
amalannya sentiasa dibaiki oleh Allah.
Sembahyangnya sentiasa dibaiki
Allah. Begitu juga puasanya, bacaan
Qurannya, wiridnya dan
perjuangannya sentiasa dibaiki. Apa sahaja bentuk kebaikan yang
dibuatnya sentiasa dibaiki oleh Allah
dari masa ke semasa. Itulah jaminan
Allah. 8. Dosa diampunkan Dosanya diampunkan. Dalam ayat tadi
juga ada sambungannya: surat:33 ayat:70 surat:33 ayat:71 Maksudnya: “Wahai mereka yang
beriman, hendaklah kamu takut
kepada Allah. Hendaklah kamu
memperkatakan kata-kata yang
teguh; nescaya Allah akan
membaiki amalan- amalan kamu dan akan mengampun bagimu
dosa-dosa kamu.” (Al Ahzab: 70-71) Ertinya dosa-dosa orang-orang yang
bertaqwa ini akan diampunkan.
Namun begitu orang Islam dosanya
tidak diampunkan oleh Allah. Sebab
itu orang Islam akan masuk Neraka
dulu dan barulah ke Syurga. Wal’iyazubillah. Allahumma ajirna
minan nar ( ). Tegasnya, orang yang
bertaqwa sahaja akan diampunkan
dosanya oleh Allah SWT. 9. Dapat ilmu tanpa belajar Diberi ilmu tanpa belajar. Yakni diberi
ilmu terus jatuh pada hati. Memanglah
ilmu yang jatuh kepada hati, tidak
perlu proses belajar. Kalau ilmu yang
jatuh pada akal, ia perlu melalui
proses belajar yakni membaca, mentelaah, kena berguru, kena
bermuzakarah, kena berfikir dan
merenung. Barulah akan dapat ilmu
itu. Sedangkan ilmu yang jatuh pada
hati, tidak diketahui sumbernya, tidak
perlu berfikir, mentelaah dan tanpa berguru. Ia terus terjatuh sahaja ke
hati. Hati itu sebagai wadahnya. Jadi
orang yang bertaqwa ini diberi ilmu
tanpa belajar. Ini jelas Allah nyatakan
dalam ayat Al Quran: surat:2 ayat:282 Maksudnya: “Bertaqwalah kepada
Allah nescaya Allah akan mengajar
kamu.” (Al Baqarah: 282) Dapat ilmu daripada Allah tanpa
perantaraan guru, tanpa perantaraan
belajar. Hal ini diperkuatkan oleh
sabda Rasulullah SAW: Maksudnya: “Barangsiapa yang
mengamalkan ilmu yang dia tahu,
nanti dia akan dipusakakan ilmu yang
dia tidak tahu.” (Dikeluarkan oleh Abu
Nuaim) Apa sahaja ilmu yang dia tahu,
diamalkan. Hasilnya nanti Allah akan
beri ilmu tanpa dia belajar. Ramai
orang-orang soleh dan ulama yang
soleh diberi ilmu laduni. Itulah ilmu
yang jatuh kepada hati yang juga dipanggil ilham. Firman Allah Taala: surat:18 ayat:65 Maksudnya: “Dan Kami ajarkan dia
ilmu yang datang dari dari sisi
Kami.” (Al Kahfi: 65) Ertinya orang yang bertaqwa itu akan
diberi ilmu terus dari Allah tanpa
wasilah guru. Agar tidak terkeliru,
perlulah diingat bahawa orang yang
hendak dapat ilmu laduni itu, dia mesti
ada ilmu asas iaitu ilmu fardhu ain terlebih dahulu. 10. Terlepas dari tipu daya
syaitan Orang bertaqwa itu akan terlepas dari
tipu daya syaitan. Dalam Al Quran ada
disebutkan tentang hal ini. Firman
Allah: surat:7 ayat:201 Maksudnya: “Sesungguhnya orang
yang bertaqwa apabila mereka
ditimpa was-was dari syaitan,
mereka ingat kepada Allah, maka
ketika itu juga mereka melihat
kesalahan- kesalahan mereka.” (Al A’raf: 201) 11. Terlepas dari tipu daya
musuh Orang bertaqwa juga lepas daripada
tipu daya musuh lahir sama ada orang
kafir mahupun orang munafik. Firman
Allah: surat:3 ayat:120 Maksudnya: “Jika kamu bersabar
dan bertaqwa, nescaya tipu daya
mereka sedikit pun tidak
mendatangkan kemudharatan
kepadamu. Sesungguhnya Allah
mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.” (Ali Imran: 120) 12. Terhindar dari Neraka Orang bertaqwa terhindar daripada
Neraka. Ertinya tentulah dia masuk
Syurga sebab di Akhirat tidak ada tiga
tempat. Kalau terlepas daripada
Neraka, bermakna ke Syurgalah dia.
Firman Allah Taala: surat:3 ayat:198 Maksudnya: “Akan tetapi orang
yang bertaqwa kepada Tuhannya,
bagi mereka Syurga yang mengalir
di dalamnya sungai-sungai, sedang
mereka kekal di dalamnya.” (Ali
Imran: 198) surat:15 ayat:45 surat:15 ayat:46 Maksudnya: “Sesungguhnya orang
yang bertaqwa itu berada dalam
Syurga dan (di dalamnya mengalir)
mata air. (Dikatakan kepada
mereka): ‘Masuklah ke dalamnya
dengan sejahtera lagi aman’.” (Al Hijr: 45-46)surat:19 ayat:63 Maksudnya: “Itulah Syurga yang
akan Kami wariskan kepada
hamba-hamba Kami yang selalu
bertaqwa.” (Maryam: 63) Inilah di antara keuntungan-
keuntungan atau bonus yang
diperolehi oleh orang yang bertaqwa.
Kesemua itu tidak dapat dinilai
dengan mata wang dunia kerana
terlalu tinggi nilainya. Ia didapatkan hasil daripada membersihkan hati,
mujahadah bersungguh-sungguh
membuang sifat-sifat mazmumah dan
menyuburkan sifat mahmudah serta
mengamalkan syariat yang lahir dan
batin. Kalau di dunia ini kita berebut- rebut untuk dapatkan bonus yang
tidak ada nilai di sisi Allah itu,
mengapa kita tidak rebut bonus
taqwa yang manfaatnya untuk dunia
dan Akhirat? Kalau tidak mahu bonus
itu, orang bodoh namanya. Bodoh Akhirat!a istiqamah, Allah akan kurniakan
kepada kita sifat taqwa. Bermacam-
macam kebaikan yang Allah janjikan
dalam Al Quran kepada mereka yang
memiliki sifat taqwa ini. Ini adalah janji Allah yang pasti tepat dan pasti
ditunaikan-Nya. Ia tidak terhingga
nilainya yang tidak dapat diukur
dengan mana-mana mata wang di
dunia ini. Di antara janji-janji Allah kepada
mereka yang memiliki sifat taqwa ini
ialah: 1. Terpimpin Mereka mendapat pimpinan daripada
Allah. Ini jelas sekali melalui firman
Allah: surat:45 ayat:19 Maksudnya: “Allah menjadi
(Pemimpin) Pembela bagi orang-
orang yang bertaqwa.” (Al Jasiyah:
19) 2. Terlepas dari kesusahan Mereka dapat terlepas daripada
kesusahan. Bukan ertinya mereka
tidak mendapat susah atau tidak
ditimpa ujian tetapi selepas kesusahan
dan ujian, mereka akan terselamat.
Walaupun ada pelbagai rintangan dalam ujian itu, ia sementara waktu
sahaja. Selepas itu Allah akan
lepaskan dari ujian dan rintangan itu
dengan menghadiahkan pelbagai
macam nikmat pula. Ini jelas dalam
firman Allah: surat:65 ayat:2 Maksudnya: “Barangsiapa yang
bertaqwa kepada Allah, Allah akan
lepaskan dia dari masalah
hidup.” (At Thalaq: 2) 3. Rezeki Di dunia lagi akan diberi rezeki yang
tidak tahu dari mana sumber
datangnya. Diberi rezeki yang tidak
terduga dan dirancang. Ini jelas dalam
sambungan ayat tadi: surat:65 ayat:3 Maksudnya: “Dan akan diberi
rezeki sekira-kira tidak diketahui
dari mana sumbernya.” (At Thalaq:
3) Inilah jaminan daripada Allah SWT
bagi mereka yang bertaqwa. Sesiapa
yang bertaqwa, rezekinya ada
sekadar yang perlu. Makan minumnya
yang perlu tetap ada walaupun dia
tidak berusaha. Walaupun dia tidak ada kerja, tetap ada jaminan daripada
Allah. Ini diakui sendiri oleh Imam
Ghazali, mungkin ianya dari
pengalaman beliau sendiri. Imam
Ghazali pernah berkata: “Kalau
sekalipun orang bertaqwa itu tidak ada kerja, keperluan-keperluannya
tetap diperolehinya.” Waktu makan akan diberi makanan.
Jika patut dapat pakaian, akan diberi
pakaian. Dia sendiri tidak tahu dari
mana sumbernya kerana ianya bukan
daripada usaha dan cariannya sendiri.
Dia dapat rezeki bukan melalui sumber usahanya tetapi melalui
sumber usaha orang lain. Kalau
taqwanya secara jemaah, maka rezeki
itu diberi secara berjemaah. Sekiranya
taqwanya secara individu, maka
secara individu jugalah pemberian Allah itu. 4. Kerja dipermudah Kerja-kerja orang yang bertaqwa itu
dipermudahkan Allah. Ini jelas Allah
gambarkan di dalam sepotong ayat: surat:65 ayat:4 Maksudnya: “Barangsiapa yang
bertaqwa kepada Allah,
dipermudahkan Allah segala
urusannya.” (At Thalaq: 4) Allah memberi jaminan, kerja orang
yang bertaqwa itu dipermudahkan.
Mungkin juga di samping mudah,
hasilnya banyak. Buat sedikit, hasilnya
banyak. Jadi kalaulah kita buat kerja
berhempas-pulas, di samping hempas-pulas banyak pula rintangan,
kemudian hasilnya pula sedikit atau
langsung tidak ada, itu menunjukkan
kita belum mempunyai sifat taqwa
hinggakan Allah tidak membantu. 5. Diberi berkat Dia diberi berkat daripada langit dan
bumi. Berkat pada hartanya, pada
kesihatan badannya, pada ilmunya,
pada anak-anak dan zuriatnya, pada
isterinya, pada suaminya, pada
sahabat handai dan jiran, pada gurunya, berkat dakwahnya, berkat
ajarannya, berkat pimpinannya dan
sebagainya. Ini jelas sekali dalam ayat: surat:7 ayat:96 Maksudnya: “Jikalau penduduk
sebuah kampung (atau sebuah
negara) itu beriman dan bertaqwa,
Tuhan akan bukakan berkat
daripada langit dan bumi.” (Al A’raf:
96) Berkat maknanya bertambah atau
subur. Apabila dikatakan hidupnya
berkat, maknanya hidupnya penuh
dengan kemuliaan, ketenangan,
kebahagiaan dan penuh dengan
pahala. Hartanya berkat, harta yang tidak putus-putus dapat disalurkan
kepada kebaikan dan berpahala
walaupun dia bukan orang kaya.
Ilmunya berkat, maknanya ilmu yang
dimilikinya itu dapat diamalkan,
bertambah dan dapat dimanfaatkan kepada kebaikan serta
menambahkan pahala. Badannya yang sihat yang dikatakan
berkat itu adalah badan yang dapat
digunakan untuk kebaikan. Dengan
kesihatan badannya itu,
digunakannya untuk jihad fisabilillah,
untuk khidmat kepada masyarakat dan dapat menambahkan pahalanya.
Masanya berkat ialah masa yang Allah
untukkan padanya, dapat digunakan
kepada kebaikan. Dia tidak buang
masa percuma dengan perkara yang
melalaikan. Umurnya berkat, mungkin umurnya bertambah. Kalaupun
umurnya tidak bertambah, tetapi
umur yang diberikan kepadanya itu
akan menambahkan pahala.
Rezekinya berkat yakni rezeki yang
tidak putus-putus sekalipun tidak kaya, yang dapat digunakan untuk
kebaikan dan dapat menambahkan
pahala. Berkat pada anak-anaknya atau zuriat
ertinya, anak-anak dan cucu cicit
berjaya menjadi anak-anak yang
soleh, yang menjadi penyejuk mata
hati. Berkat pada isterinya atau
suaminya, iaitu isteri tersebut atau suami itu soleh dan solehah, yang
dapat mengingat dan memimpinnya
selamat di dunia dan di Akhirat. Berkat
pada sahabat handai dan jiran, ertinya
mendapat sahabat yang baik-baik
dan ramai pula yang membantu perjuangannya untuk menegakkan
kebenaran. Berkat pada gurunya, iaitu
dia mendapat guru yang soleh yang
dapat memimpin dan memandunya
selamat di dunia dan Akhirat. 6. Amalan diterima Amal ibadah orang yang bertaqwa
diterima oleh Allah. Kalau begitu amal
ibadah orang Islam tidak diterima.
Orang Islam akan masuk Neraka dulu.
Oleh yang demikian, hanya amal
ibadah orang yang bertaqwa sahaja yang diterima oleh Allah. Ini dijelaskan
oleh Allah: surat:5 ayat:27 Maksudnya: “Sesungguhnya amal
ibadah yang diterima Allah ialah
dari orang yang bertaqwa.” (Al
Maidah: 27) Maksudnya, Allah hanya menerima
sembahyang orang yang bertaqwa.
Allah tidak akan terima sembahyang
orang yang sekadar Islam. Allah akan
terima puasa orang bertaqwa. Allah
akan terima perjuangan orang yang bertaqwa. Allah tidak akan terima
perjuangan orang Islam. Allah akan
terima haji orang yang bertaqwa.
Allah tidak akan terima haji orang
Islam. Begitulah seterusnya
berdasarkan ayat di atas tadi. 7. Amalannya diperbaiki Amalan orang yang bertaqwa itu
sentiasa dibaiki oleh Allah. Sentiasa
diperkemaskan oleh Allah daripada
masa ke semasa. Ini jelas Allah
mengingatkan kepada kita: surat:33 ayat:70 surat:33 ayat:71 Maksudnya: “Wahai mereka yang
beriman hendaklah kamu takut
kepada Allah. Hendaklah kamu
memperkatakan kata-kata yang
teguh; nescaya Allah akan
membaiki amalanamalan kamu...” (Al Ahzab: 70-71) Jadi orang-orang yang bertaqwa
amalannya sentiasa dibaiki oleh Allah.
Sembahyangnya sentiasa dibaiki
Allah. Begitu juga puasanya, bacaan
Qurannya, wiridnya dan
perjuangannya sentiasa dibaiki. Apa sahaja bentuk kebaikan yang
dibuatnya sentiasa dibaiki oleh Allah
dari masa ke semasa. Itulah jaminan
Allah. 8. Dosa diampunkan Dosanya diampunkan. Dalam ayat tadi
juga ada sambungannya: surat:33 ayat:70 surat:33 ayat:71 Maksudnya: “Wahai mereka yang
beriman, hendaklah kamu takut
kepada Allah. Hendaklah kamu
memperkatakan kata-kata yang
teguh; nescaya Allah akan
membaiki amalan- amalan kamu dan akan mengampun bagimu
dosa-dosa kamu.” (Al Ahzab: 70-71) Ertinya dosa-dosa orang-orang yang
bertaqwa ini akan diampunkan.
Namun begitu orang Islam dosanya
tidak diampunkan oleh Allah. Sebab
itu orang Islam akan masuk Neraka
dulu dan barulah ke Syurga. Wal’iyazubillah. Allahumma ajirna
minan nar ( ). Tegasnya, orang yang
bertaqwa sahaja akan diampunkan
dosanya oleh Allah SWT. 9. Dapat ilmu tanpa belajar Diberi ilmu tanpa belajar. Yakni diberi
ilmu terus jatuh pada hati. Memanglah
ilmu yang jatuh kepada hati, tidak
perlu proses belajar. Kalau ilmu yang
jatuh pada akal, ia perlu melalui
proses belajar yakni membaca, mentelaah, kena berguru, kena
bermuzakarah, kena berfikir dan
merenung. Barulah akan dapat ilmu
itu. Sedangkan ilmu yang jatuh pada
hati, tidak diketahui sumbernya, tidak
perlu berfikir, mentelaah dan tanpa berguru. Ia terus terjatuh sahaja ke
hati. Hati itu sebagai wadahnya. Jadi
orang yang bertaqwa ini diberi ilmu
tanpa belajar. Ini jelas Allah nyatakan
dalam ayat Al Quran: surat:2 ayat:282 Maksudnya: “Bertaqwalah kepada
Allah nescaya Allah akan mengajar
kamu.” (Al Baqarah: 282) Dapat ilmu daripada Allah tanpa
perantaraan guru, tanpa perantaraan
belajar. Hal ini diperkuatkan oleh
sabda Rasulullah SAW: Maksudnya: “Barangsiapa yang
mengamalkan ilmu yang dia tahu,
nanti dia akan dipusakakan ilmu yang
dia tidak tahu.” (Dikeluarkan oleh Abu
Nuaim) Apa sahaja ilmu yang dia tahu,
diamalkan. Hasilnya nanti Allah akan
beri ilmu tanpa dia belajar. Ramai
orang-orang soleh dan ulama yang
soleh diberi ilmu laduni. Itulah ilmu
yang jatuh kepada hati yang juga dipanggil ilham. Firman Allah Taala: surat:18 ayat:65 Maksudnya

Thursday 29 September 2011

RANGKA ATAP BAJA RINGAN....lintas kab.batu bara..

Rangka Atap Baja Ringan
SMARTRUSS
LYSAGHT SMARTRUSS® adalah suatu sistem rangka atap baja ringan, sebuah sistem struktur yang mempunyai fungsi utama untuk menopang / menyangga penutup atap.
LYSAGHT SMARTRUSS® terdiri atas elemen-elemen pokok yaitu : kuda-kuda utama (truss) yang terbagi menjadi batang utama luar (Top Chord dan Bottom Chord) serta rangka batang dalam (Web) dan reng (roof batten).
Dengan LYSAGHT SMARTRUSS® sebagai rangka atap, rumah dan bangunan anda akan mendapatkan kekuatan dan akurasi struktur yang dibutuhkan untuk melindungi dan menjaga struktur atas dari rumah / bangunan anda.
Keunggulan yang bisa anda dapatkan dari LYSAGHT SMARTRUSS® :
1. MATERIAL BAJA MUTU TINGGI (HIGH TENSILE)
Terbuat dari baja high tensile G550 (550Mpa / 5500 kg/cm2) dengan modul elastisitas 2.1 x 105 Mpa dan modulus geser 8 x 104 Mpa
Dilapisi dengan coating Zinc & Alumunium (43.5% Zn, 55% Al, 1.5 % Si) dengan ketebalan lapisan 100 gram/m2 yang menjamin ketahanan material terhadap korosi
2. AKURASI PERHITUNGAN STRUKTUR
LYSAGHT SMARTRUSS® dihitung dan didesain dengan software canggih SUPRACADD® yang memiliki tingkat akurasi perhitungan sttuktur yang sangat tinggi dan memberikan jaminan keamanan bagi bangunan anda. Perhitungan yang dihasilkan sudah memenuhi standarisasi perhitungan baja ringan dan standard pembebanan internasional serta sudah mendapatkan rekomendasi dari HAKI (Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia)
3. PEMASANGAN YANG TERJAMIN
LYSAGHT SMARTRUSS® hanya dipasang oleh tim pemasang terlatih dan tersertifikasi dari PT. BlueScope Lysaght Indonesia serta selalu di supervise oleh tim pengawas demi menjaga kualitas pemasangan di lapangan
4. GARANSI
LYSAGHT SMARTRUSS® dilengkapi dengan garansi yang meliputi garansi material, desain dan pemasangan.
5. DIPRODUKSI OLEH PT BLUESCOPE LYSAGHT INDONESIA
LYSAGHT SMARTRUSS® diproduksi oleh perusahaan yg berpengalaman dan memiliki reputasi yang baik di Indonesia. Beroperasi di Indonesia sejak tahun 1973 dan berpengalaman dalam menyediakan produk dan solusi berkualitas tinggi.
.
Galeri



LYSAGHT SMARTDEK
LYSAGHT SMARTDEK® adalah sistem decking baja baru yang diluncurkan oleh BlueScope Lysaght Indonesia. LYSAGHT SMARTDEK® dengan struktur profil “W” yang inovatif ini merupakan pengembangan dari profil yang telah ada sebelumnya yaitu LYSAGHT BONDEK®.
LYSAGHT SMARTDEK® yang didesain dengan menggunakan program khusus yaitu MEGAFLOOR™ yang berbasis Windows, memiliki nilai ekonomis yang lebih hemat dan memberikan keleluasaan dalam merancang desain karena ketepatannya yang akurat dalam ukuran dan mudah dalam pemasangan serta aman.
LYSAGHT SMARTDEK® yang menggunakan bahan pelapis hot dipped galvanized, mempunyai beberapa keunggulan, diantaranya adalah terbuat dari baja High-Tensile G550 yang dapat meningkatkan bentang bebas dan kekuatan profil LYSAGHT SMARTDEK® itu sendiri. Tinggi tonjolan (embossment) sebesar 3 mm dapat meningkatkan kuat rekat (bonding strength) antara beton dan LYSAGHT SMARTDEK® setelah beton mengering.
Mempunyai ukuran lebar 960 mm yang sesuai dengan ukuran jarak antara balok dan kolom pada umumnya di Indonesia. LYSAGHT SMARTDEK® dipasarkan sebagai salah satu upaya untuk memperbaiki dan menyempurnakan mutu sistem decking baja khususnya di Indonesia. Selain itu juga untuk memperkenalkan solusi yang tepat kepada para profesional seperti perusahaan konstruksi, pengembang, arsitek dan mereka yang bergerak dibidang sejenis.
Spesifikasi Material

Tabel Section Properties

Fitur Produk

Klik untuk memperbesar




LYSAGHT SMARTFRAME

Kerangka rumah LYSAGHT SMARTFRAME® dibuat dari baja berkekuatan tinggi dan tahan lama ZINCALUME® atau TRUECORE®, Dipadukan dengan sistem LYSAGHT SMARTRUSS® yang luar biasa, rumah anda akan menjadi kokoh dengan struktur yang tahan lama.
• Dirancang dan diuji sesuai dengan standar Australia.
• Tidak akan bengkok, terpilin, mengerut, lapuk dan tanpa kelemahan permanen seperti simpul atau retak.
• Mengurangi memanggil kembali pembangun, tanpa penyusutan, tak ada paku yang terlepas atau dinding, langit-langit atau atap yang bergelombang.
• Tahan rayap dan serangga.
• Tahan api, tidak mudah terbakar.
• Sangat lurus, alat bantu pemasangan dengan toleransi tepat untuk lapisan dalam dan lemari
• Tak ada atap yang turun, permukaan tepi yang dibuat melengkung menjadikan atap tak lagi bergelombang.
• Rangka yang mudah didirikan, ringan dan akurat sangat aman dan mudah ditangani serta dipaku di tempat.
• Mudah untuk memasang bata dan genteng, klip dipasang ke penyangga/papan dengan satu gerakan mudah.
• Pemasangan kabel dan saluran air menjadi lebih mudah, dengan lubang-lubang yang disediakan pada papan dan piringan untuk pemasangan lebih cepat.
Klik untuk memperbesar


Layanan dan Solusi Terbaik
Kami percaya bahwa kesuksesan instalasi dari sistem bangunan khusus membutuhkan dukungan pelayanan yang luas. Untuk itu PT BlueScope Lysaght Indonesia menyediakan technical assistance untuk memastikan prosedur kerja dan penanganan produk yang benar serta memberikan kontrak dengan jaminan kekuatan.
Kami memiliki reputasi dunia dalam inovasi teknologi konstruksi yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan serta pengalaman di lapangan. Dukungan para ahli kami memberikan solusi inovatif, penuh perhitungan dan menghasilkan produk yang dibutuhkan oleh dunia konstruksi.
Untuk produk atap dan dinding yang selama ini dihasilkan oleh PT BlueScope Lysaght Indonesia, bisa didapat dengan panjang yang berbeda sesuai keinginan pelanggan namun dengan tetap memperhatikan faktor transportasi.
Produksi di lapangan untuk kebutuhan yang sangat panjang juga bisa ditangani bergantung kepada jumlah material yang dibutuhkan untuk proyek tersebut.
Orientasi Pasar
Kami menempatkan Anda para pelanggan kami sebagai rekan yang akan membimbing kami ke arah perwujudan sebuah solusi inovatf baik untuk saat ini maupun yang akan datang.
Kami ucapkan terima kasih atas kerjasama selama ini sehingga kami bisa memberikan produk berkualitas dan menyalurkan dukungan penuh bagi perwujudan visi dari industri konstruksi.
Komitmen
Kami menginvestasikan SDM yang besar agar kami dapat terus berjuang untuk mengenalkan produk-produk kami yang lebih bersih, aman, mudah dan ekonomis namun tetap memiliki ketahanan, kekuatan serta kualitas terbaik.
Kami berkomitmen untuk menyediakan pelayanan terbaik di industri konstruksi dengan menjadi lebih professional, menjamin kualitas produk dan menerapkan sistem pemesanan yang memuaskan demi memenuhi permintaan yang semakin meningkat.




Keterangan Umum
ZINCALUME® steel adalah baja dengan lapisan yang terdiri dari perpaduan antara 43.5% Seng, 55% Alumunium dan 1.5% Silikon sebagai lapis pelindung terhadap korosi yang tinggi. Ketahanan ZINCALUME® terhadap korosi empat sampai lima kali dibanding baja galbani lain. ZINCALUME® mengacu pada AS 1397 – 1993.
Cleam COLORBOND® adalah baja berwarna dengan bahan dasar ZINCALUME®. Penggunaan sistem pengecatan dan lapisan primer yang bermutu tinggi pada ZINCALUME® meningkatkan ketahanan terhadap korosi dan menjamin mutu cat. CLEAN COLORBOND® mengacu pada AS 1397 – 1993.

Detail Kontak
Indrapura kec batu bara
Jl.lintas medan kisaran
Ph. 0821 6542 6596

Monday 26 September 2011

Cara Memilih LaptopBekas Yang Baik

Cara Memilih Laptop Bekas Yang Baik haruslah menjadi perhatian kita yg utama. Karena bila kita sampai salah dalam Cara Memilih Laptop Bekas Yang Baik, maka kerugian akan menimpa kita kawan. Jadi perhatikan baik-baik hal ini, sehingga kita tak rugi mengeluarkan uang yg tak sedikit dalam membeli barang elektronik laptoop bekas ataupun baru. Cara Memilih Laptop Bekas Yang Baik 1. Merek
Dalam hal ini jelas harus kita perhatikan, karena seperti yg diketahui sebuah merek sangat berarti untuk menilai ukuran kualitas dari sebuah lapptop. Yang saya sarankan yaitu belilah laptop yang sudah mempunyai kualitas baik. (Apple, Samsung, thosiba, HP, dll) alangkah baiknya sesuaikan juga dengan dana keuangan anda. 2. Fisik Laptop Cara Memilih Laptop Bekas Yang Baik (maupun baru), perhatiakan dengan seksama bentuk fisik dari notebook tersebut. bila bekas maka periksalah casing, layar(LCD), keyboard. 3. Spesifikasi komponen notebook
Carilah laptop yg minimal Processor- nya pentium 4, karena dengan begitu kinerja lapttop akan baik. serta Memory (RAM) sebisa mungkin yang 512Mb keatas. Untuk Harddisk minimal 40Gb. Cek juga baterai dari lptop tsb, apakah ngedrop atau masih baik. Yach mungkin itu saja sedikit himbauan atau saran yg bisa saya berikan bagi anda yang mencari Cara Memilih Laptop Bekas Yang Baik, semoga dengan begitu anda benar2 mendapatkan laptopp yg diingikan.

Cara Menghubungkan2 Komputer

Apa yang anda perlukan untuk menghubungkan 2 komputer atau PC? Yang dibutuhkan agar dapat saling terkoneksi yaitu Kedua komputer harus memiliki card network Adapters. Anda juga memerlukan sebuah kabel crossover ethernet untuk menghubungkan kedua PC tersebut. kabel Ethernet crossover dapat dibeli di toko komputer di sekitar tempat tinggal anda. Jangan membeli di toko besi ya..:) OK Setelah anda membeli kabel dan memasangkan di kedua PC, selanjutnya yaitu : 1. Setting network properties kedua PC Windows XP : Press Start -> Settings - > Network Connections. Windows Vista : Press Start -> Connect To -> View network computers and devices -> Network and Sharing Center. Windows XP: Masuk ke Local Area Connection dan klik kanan. Pilih Properties, dan Local Area Connection. Windows Vista : Pilih Properties, dan Local Area Connection Properties dialog box muncul. Windows Vista: Pilih Manage Network Connections, klik Local Area Connection. Tekan tombol Properties, Local Area Connection Properties selanjutnya kotak dialog akan muncul. Windows XP: Pilih Internet Protocol (TCP / IP) lalu tekan tombol Properties. Windows Vista: Pilih Internet Protocol versi 4 (TCP/Ipv4) dan tekan tombol Properties. Setelah itu Internet Protocol (TCP / IP) Properties kotak dialog muncul. Pilih following ip address untuk kedua Sistem Opeerasi tsb. IP address 192.168.1. X (di mana x adalah nomor 1-255 - angka ini adalah untuk jaringan lokal. Karena Anda hanya menghubungkan dua komputer di jaringan anda, disarankan Anda menggunakan 1 dan 2. Set PC 1 ip-nya 192.168.1.1 (192.168.1.2 untuk komputer kedua).
Di subnetmask 255.255.255.0 (untuk kedua komputer).lalu Tekan OK. 2. Buat workgroup untuk jaringan lokal Windows XP: Buka System Properties menggunakan Win + Break. Windows Vista: buka System Properties menggunakan Win+Break, klik Advanced system settings. Pilih tab Computer Name, klik Ubah. Menentukan nama komputer dalam bidang komputer nama, pilih Anggota workgroup, dan masukkan nama workgroup (HOME pada gambar di bawah). Setelah itu rebbot / restart PC. Sekarang kedua PC sudah saling terkoneksi dalam satu jaringan. Windows XP: Untuk mengaksesnya dari komputer lain: tekan Start -> Settings -> Network Setting. Klik My Network Places, klik Entire Network, klik dua kali Microsoft Windows Network, klik dua kali HOME workgroup, nama kedua PC akan muncul

Apa itu internet?

Internet merupakan jaringan
rangkaian komputer [ networking ]
dengan rangkaian komputer lain di
seluruh dunia. Internet berguna
untuk kita berkomunikasi dan
bertukar informasi, file, data, suara, gambar dan sebagainya antara
individu dan manusia diseluruh dunia. Internet - adalah sebuah sistem
komunikasi global yang
menghubungkan komputer-
komputer dan jaringan-jaringan
komputer di seluruh dunia. Setiap
komputer dan jaringan terhubung - secara langsung maupun tidak
langsung - ke beberapa jalur utama
yang disebut internet backbone dan
dibedakan satu dengan yang lainnya
menggunakan unique name yang
biasa disebut dengan alamat IP 32 bit. Contoh: 202.155.4.230 . Dengan ber INTERNET kita dapat
memperoleh berbagai informasi apa
saja dimana saja dan kapan saja [ no
limit, anywhere and anytime ]. Anda
tinggal ke search engine Dunia seperti Yahoo dan google. Ketik kalimat yang Anda ingin cari maka akan
ditampilkan alamat website yang
memberikan informasi tersebut. Komputer dan jaringan dengan
berbagai platform yang mempunyai
perbedaan dan ciri khas masing-
masing (Unix, Linux, Windows, Mac,
dll) bertukar informasi dengan sebuah
protokol standar yang dikenal dengan nama TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol). TCP/IP tersusun atas 4 layer (network
access, internet, host-to-host
transport, dan application) yang
masing-masing memiliki protokolnya
sendiri-sendiri. Dengan internet kita dapat ... Berkomunikasi koresponden surat-
menyurat dengan menggunakan e-
mail Memperoleh informasi dengan
menerusi World Wide Web(WWW) Memindah file dengan menerusi File
Transfer Protocol (FTP) Video streaming yaitu dengan fasilitas
ini kita dapat nonton file video, radio
online dan sebagainya di komputer Akses dan control komputer jarak
jauh (remote login) menerusi Telnet Berkomunikasi online/langsung
seperti sms di handphone hanya di
sini bedanya kita dapat bercakap
langsung dengan beberapa orang
sekaligus dengan menggunakan
Internet Relay Chat (IRC) Kemudian terdapat chating lain yang
baru yang memungkinkan kita
chatting dengan langsung dapat
melihat gambar orang yang sedang
chat juga ( technologi video
streaming ) yaitu dapat kita gunakan MSN ( yahoo messenger / hotmail
messenger ) Kelompok yang menggunakan
Newsgroup sebagai wadah
pemberitaan Mengadakan forum elektronik,
sebuah forum yang dapat di baca
umum dan dapat kita komentari Untuk perusahaan dapat
dipergunakan untuk central
transaction controller, seperti ATM,
credit card dan sebagainya langsung
connect ke server perusahaan
tersebut dengan bantuan jalur internet Dan technology yang terbaru adalah
VOIP yaitu dapat bertelepon dengan
kemana saja dengan bantuan jalur
internet [ sehingga telepon pun
menjadi lebih murah ] Oleh sebab itu internet sangat - sangat
berguna di masa sekarang dan yang
akan datang. Seperti yang telah di
ramalkan oleh Bpk Microsoft kita Mr
Bill Gates bahwa suatu saat setiap
rumah akan memiliki komputer seminim-minimnya 1 dan akan saling
terhubung melalui jaringan internet.
Jika Anda tergolong orang yang
masih awam mengenai komputer
maka Anda harus cepat-cepat belajar
karena dunia masa depan adalah dunia informasi. Dengan teknologi
internet ini maka informasi apa saja
dapat Anda peroleh dalam sekejap
mata. 2. Sejarah Singkat Sejarah internet bermula ketika
beroperasinya jaringan ARPANET
pada tahun 1969. Jaringan ARPANET
pertama tersebut hanya
menghubungkan empat host
komputer dan besar bandwitdh-nya hanya 50kbps. Untuk lebih jelas, berikut ini diuraikan
timeline perkembangan internet sejak
berdirinya sampi dekade 90-an
menurut sejarah DUNIA : - Tahun 1967 - 1970
Lawrence G. roberts dari
machusetts of Technology (MIT)
mempre-sentasikan rencana
pembangunan ARPANET.
- Tahun 1968 proposal ARPANET dibuat untuk
memulai proyek tersebut.
- Tahun 1970
Host ARPANET mulai menggunakan
NPC (Network Control Protocol).
- Tahun 1971-1988 Roy Tomlinson dari BNN
menciptakan progam E-mail.
- 1975
steve walker membuat mailling list.
- 1979
Tom Truscott dan Jim Ellis memperkenalkan USENET.
- 15 maret 1985
Syimbolic.com tercatat sebagai
domain pertama.
- 1988
Internet Relay chat (IRC) diciptakan oleh Jarkko Oikrane
- 1986
National Science Foundation (NSF)
Backbone dibentuk.
- 1996
Internet World Expo. - 2003
doc type xhtml, W3C, CSS, RSS,
ATOM, blogs.
- 2006
& WEB 2.0 World Expo. Sedangkan sejarah di INDONESIA internet berawal dari :
1992 - Berawal dari BPPT - UI - LAPAN.
Terbentuk Paguyuban -
teknologi packet radio sebagai basis
untuk network regional.
1994 - Indointernet sebagai ISP komersial pertama.
1996 - paling tidak 20 ISP komersial &
40 ISP menunggu ijin operasi
2004 - Telah lebih dari 20 ISP, dan
koneksinya telah bertambah banyak
[ dial up, Lease line, ADSL, Cable, Handphone / GPRS, WI FI dan
sebagainya ] 3. Contoh Jaringan Internet sumber ilustrasi dari CBN begitu juga dengan komputer lain
[ semua harus dikoneksikan melalui
suatu alat baik itu melalui MODEM dial
up, ADSL, Cable, Radio, Wave , Satelite
dan handphone ] Penerima dan
pemakai semua terhubung melalui alat-alat seperti diatas. dan harus
berlangganan dengan salah satu
provider yang menyediakan internet
[ ISP / Internet Service Provider ]. 4. Berbagai Jenis Koneksi internet pada umumnya Dial up = Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan
jaringan line telepon. Dengan
menggunakan sebuah modem dial-
up. Saat online [ connect ] maka
telepon tidak dapat digunakan.
Perhitungan pulsa telepon berjalan + biaya internet dari provider. max
Kecepatan 56kb. Broadband = Menghubungkan komputer ke internet melalui
sambungan jaringan kabel tv, dengan
menggunakan modem broadband.
Saat online dapat sekaligus nonton
tidak berpengaruh. Dan biaya lebih
hemat cukup membayar abodemen tv cable + biaya internet provider untuk
24 jam online [ no limit ]. kecepatan
mulai dari 64kb - 256kb. ADSL = Menghubungkan komputer ke internet melalui sambungan jaringan
line telepon juga. Namun ADSL
menggunakan teknologi yang lebih
modern. Saat online jalur telepon
tidak terganggu, dapat digunakan
dalam kebersamaan. Biaya cukup membayar provider internet dengan
sistem perhitungan berdasarkan
besarnya kilobyte yang digunakan,
koneksi 24 jam online. Kecepatan
mencapai 512kb. HANDPHONE = Menghubungkan komputer ke internet melalui
sambungan jaringan handphone.
Dapat dihubungkan melalui Bluetooth
maupun usb cable data. Saat online
jalur telepon juga tidak terganggu.
Bisa menggunakan jaringan GSM maupun CDMA. GSM dapat lebih cepat
dengan teknologi 3G atau bahkan
teknologi terbaru high speed 3,5G.
Sedangkan CDMA menggunakan
teknologi CDMA 2000 1x hampir
setara dengan 3G. Perhitungan biaya hampir sama semua yaitu
menggunakan sistem perhitungan per
kilobyte. Kecepatan mulai dari 64kb -
2mb. 5. Cara koneksi melalui dial- up Anda telah mengerti internet dan
ilustrasi jaringannya, kini bagaimana
Akses / connect ke internet?? Cara
termudah adalah dengan melalui
jaringan telepon. dan ISP yang kita
gunakan adalah telkom, karena dengan menggunakan telkom Anda
tidak perlu register ke ISP lagi. ISP di
Indonesia seperti CBN, Centrin,
Radnet, linknet, dll... Namun biasanya menggunakan ISP
koneksi internet dapat lebih cepat dan
leibh murah. Disini kami akan
memberikan contoh langsung akses
melalui telkomnet Langkahnya adalah
sebagai berikut : Telah tersedia modem di komputer Anda, jika belum Anda dapat
membelinya. Untuk saat ini sudah
cukup murah yaitu berkisar dibawah
100rb-an sudah dapat. Modem Dial-up
v9 56kb. Jaringan Line telepon dari telkom / bukan ratelindo dan lainnya.... Kemudian setting di PC Anda adalah di set new connection dan pilih
internet with dial up connection Isi
dibawah ini [ yang lain tidak perlu di
isi selain yang tertulis dibawah ini ] Nomor Akses : 0809 8 9999 User Name : telkomnet@instan Password : telkom cukup dengan nomor dial up
username dan password, langsung
Anda dapat connect ke internet
• Tarif berkisar : Rp 165,-/menit
(sudah termasuk pulsa telepon+
Internet) • Kecepatan max : 56 Kbps (V.90) Apakah jaringan telepon saya sudah
bisa akses Telkomnet Instan ?
Cukup mudah untuk mengetahuinya.
Angkat telepon, terus tekan 0809 8
9999 dan tunggu beberapa puluh
detik. Jika terdengar bunyi modem (seperti suara faks), maka Anda dapat
langsung masuk dunia cyber. Jika
belum punya komputer, belilah
komputer termasuk modem V.90.
Jangan lupa minta toko komputer
untuk sekaligus setting Telkomnet Instan. Apabila Anda masih bingung Anda dapat akses Q &
A telkom. 6. Cara koneksi melalui handphone Anda dapat mendownload file
dibawah ini untuk mengetahui cara
connect internet dengan
menggunakan jaringan handphone
khususnya CDMA. Guide Nokia 2115 atau 2116
Nokia_2115_2116.pdf [1,4mb] Guide Nokia 6585 Nokia_6585.pdf
[2mb] Nokia Cable Compatible list
nokia_cable_compatible.doc [358kb] Driver modem hp untuk tipe cdma
standart nmpCDMA1xRTT.inf [27kb] Driver modem hp untuk tipe hp cdma
2000 1x nmpCDMA2000_1x.inf
[27kb] Untuk saat ini ada 4 CDMA di
Indonesia yang dapat digunakan Star one = Username : startone | Password : indosat Flexy = Username : telkomnet@flexi | Password : telkom Fren = Username : m8 | Password : m8 Esia = Username : esia | Password : esia
Semuanya menggunakan nomor dial
yang sama yaitu #777 Selamat menjelajah di Duniacyber.com