Apakah tes HIV? Tes HIV merupakan pengujian untuk
mengetahui apakah HIV ada dalam
tubuh seseorang. Tes HIV yang
umumnya digunakan adalah yang
mendeteksi antibodi yang diproduksi
oleh sistem kekebalan tubuh dalam merespons HIV, karena antibodi itu
lebih mudah (dan lebih murah)
dideteksi dibanding pendeteksian
virus itu sendiri. Antibodi diproduksi
oleh sistem kekebalan tubuh dalam
merespons suatu infeksi. Bagi sebagian besar orang, antibodi
tersebut memerlukan waktu tiga
bulan untuk berkembang. Dalam
beberapa kasus yang jarang terjadi,
antibodi ini perlu sampai enam bulan
untuk berkembang. Setelah kemungkinan pajanan, berapa
lamakah saya harus menunggu
sebelum menjalani tes HIV? Hendaknya anda menunggu tiga
bulan setelah pajanan sebelum dites
HIV. Walaupun tes antibodi HIV sangat
sensitif, ada "periode jendela" selama
tiga sampai 12 minggu, yang
merupakan periode antara terinfeksi HIV dengan kemunculan antibodi
yang dapat dideteksi. Dalam hal tes
anti HIV paling sensitif yang saat ini
direkomendasikan, ?periode jendela?-
nya adalah sekitar tiga minggu.
Periode ini bisa saja lebih lama bila tes yang kurang sensitif yang digunakan. Selama "periode jendela", orang yang
terinfeksi HIV tidak memiliki antibodi
yang dapat dideteksi oleh tes HIV
dalam darahnya. Kendatipun
demikian, seseorang mungkin sudah
memiliki HIV dalam kadar tinggi dalam cairan tubuhnya seperti darah, cairan
semen, cairan vagina, dan ASI. HIV
dapat ditularkan ke orang lain selama
"periode jendela" ini, walau tes HIV
mungkin saja tidak menunjukkan
bahwa anda tidak terinfeksi HIV. Mengapa saya harus menjalani tes
HIV? Ada dua keuntungan penting bila
anda mengetahui status HIV. Pertama,
bila anda terinfeksi HIV, anda dapat
mengambil langkah-langkah yang
dipandang perlu sebelum gejala
muncul, yang secara potensial dapat memperpanjang hidup anda selama
beberapa tahun. Kedua, bila anda
tahu bahwa anda terinfeksi, anda
dapat mengambil segala
kewaspadaan yang dipandang perlu
untuk mencegah penyebaran HIV kepada orang lain. Di mana saya dapat menjalani tes/
pemeriksaan? Banyak tempat di mana anda dapat
dites HIV: di kantor praktek dokter
swasta, departemen kesehatan
setempat, rumah sakit, klinik keluarga
berencana, dan tempat-tempat yang
secara khusus dibangun untuk pengetesan HIV. Cobalah untuk
mencari tahu tentang tes di tempat
dimana konseling HIV/AIDS diberikan. Apakah hasil tes saya bersifat rahasia? Semua orang yang melakukan tes HIV
harus memberikan izin sebelum dites.
Hasil tes harus mutlak dijaga
kerahasiaannya. Ada berbagai jenis tes yang tersedia: * Tes HIV rahasia Para ahli kesehatan yang menangani
tes HIV menyimpan hasil tes dalam
data medis secara rahasia. Hasil tidak
dapat dibagi dengan orang lain tanpa
izin tertulis dari orang yang dites. * Tes HIV Anonim nama orang yang dites tidak
digunakan dalam kaitannya dengan
tes tersebut. Sebagai gantinya, sebuah
nomor kode diterakan dalam tes,
yang memungkinkan individu yang
dites menerima hasil tes. Tidak ada dokumen tersimpan yang dapat
mengaitkan orang dengan tesnya. Kerahasiaan bersama (shared
confidentiality) dianjurkan, dalam
artian kerahasiaan tersebut juga
dipegang oleh orang lain yang
mungkin meliputi anggota keluarga,
orang yang dicintai, para pengasuh, dan teman-teman yang layak
dipercaya. Namun perlu hati-hati
dalam membuka hasil tes HIV karena
dapat menimbulkan diskriminasi
dalam perawatan kesehatan, serta
lingkungan profesi dan sosial. Oleh karena itu keputusan atas
kerahasiaan bersama harus
sepenuhnya atas kehendak orang
yang akan dites. Walaupun hasil tes
HIV sebaiknya tetap dijaga
kerahasiaannya, para ahli seperti konselor, pekerja sosial, dan pekerja
kesehatan perlu juga untuk
mengetahui status HIV-positif
seseorang dalam upaya memberikan
perawatan yang sesuai. Apa yang harus saya lakukan ketika
saya terjangkit HIV? Berkat perkembangan pengobatan
baru, kini terdapat lebih banyak orang
yang hidup dengan HIV (ODHA) dapat
menjalani hidup yang lebih sehat dan
lebih lama. Sangatlah penting bagi
anda untuk memiliki dokter yang tahu bagaimana cara perawatan HIV.
Konselor atau perawat terlatih dapat
memberikan konseling dan
merekomendasikan dokter yang
tepat. Selain itu, anda dapat melakukan hal-
hal berikut agar tetap sehat: * Ikuti petunjuk dokter anda. Atur
dan tepai janji dengan dokter. Bila
dokter anda memberi resep,
minumlah sesuai dengan yang tertera
dalam resepnya.
* Lakukan imunisasi (suntikan) untuk mencegah infeksi seperti pneumonia
dan flu (setelah berkonsultasi dengan
dokter anda).
* Bila anda merokok atau anda
menggunakan obat-obatan yang
tidak diresepkan oleh dokter anda, segera hentikan.
* Makan makanan yang sehat.
* Berolahragalah secara teratur agar
tetap sehat dan kuat.
* Tidur dan beristirahatlah dengan
cukup. Apa artinya bila tes HIV saya hasilnya
negatif? Hasil tes yang negatif berarti bahwa di
dalam darah anda, tidak terdapat
antibodi HIV saat Anda melakukan
tes. Bila anda negatif, pastikan bahwa
anda tetap seperti itu: pelajari
berbagai fakta mengenai penularan HIV dan hindarkan diri agar tidak
terjerumus dalam perilaku yang tidak
aman. Kendatipun demikian, masih terdapat
kemungkinan terinfeksi, karena
sistem kekebalan tubuh memerlukan
waktu sampai tiga bulan untuk
memproduksi antibodi dalam jumlah
yang cukup untuk mengindikasikan infeksi dalam tes darah anda. Sangat
disarankan untuk melakukan tes
ulang beberapa waktu setelah tes
pertama itu, dan seraya
menunggunya, anda bersifat
waspada. Selama "periode jendela" sangat besar kemungkinan seseorang
untuk menularkan, dan karenanya,
anda hendaknya melakukan berbagai
upaya untuk mencegah kemungkinan
terjadinya penularan.
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Tuesday, 3 May 2011
JENIS-JENIS NARKOBA
Opioid atau opiat berasal dari kata opium, jus dari bunga opium, Papaver somniverum, yang mengandung kira- kira 20 alkaloid opium, termasuk morfin. Nama Opioid juga digunakan untuk opiat, yaitu suatu preparat atau derivat dari opium dan narkotik sintetik yang kerjanya menyerupai opiat tetapi tidak didapatkan dari opium. opiat alami lain atau opiat yang disintesis dari opiat alami adalah heroin (diacethylmorphine), kodein (3-methoxymorphine), dan hydromorphone (Dilaudid).
EFEK SAMPING YANG DITIMBULKAN : Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis. GEJALA INTOKSITASI (KERACUNAN) OPIOID : Konstraksi pupil ( atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat ) dan satu ( atau lebih ) tanda berikut, yang berkembang selama , atau segera setelah pemakaian opioid, yaitu mengantuk atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya ingat. Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi
sosial atau pekerjaan ) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid. GEJALA PUTUS OBAT : Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian antagonis narkotik. Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap selama enam bulan atau lebih lama. GEJALA PUTUS OBAT DARI KETERGANTUNGAN OPIOID ADALAH : kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk pipotermia dan hipertermia. Seseorang dengan ketergantungan opioid jarang meninggal akibat putus opioid, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit jantung. Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi temperatur, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus
zat. Pada tiap waktu selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua gejala. Gejala penyerta putus opioid adalah kegelisahan, iritabilitas, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah. Turunan OPIOID (OPIAD) yang sering disalahgunakan adalah : Getah
tanaman
Papaver
Somniferum
didapat
dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap. Morfin Morfin
adalah
hasil
olahan dari opium/
candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan. Heroin (Putaw) Heroin
mempunyai
kekuatan
yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan
jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin
tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik. Codein Codein
termasuk
garam / turunan
dari
opium / candu. Efek
codein
lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan
rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan. Damerol Nama lain dari
Demerol
adalah
pethidina.
Pemakaiannya
dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna. Methadone Saat ini Methadone
banyak
digunakanorang
dalam
pengobatan
ketergantungan opioid.
Antagonis
opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon).
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler
jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.
EFEK SAMPING YANG DITIMBULKAN : Mengalami pelambatan dan kekacauan pada saat berbicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, mengalami kerusakan pada liver dan ginjal, peningkatan resiko terkena virus HIV dan hepatitis dan penyakit infeksi lainnya melalui jarum suntik dan penurunan hasrat dalam hubungan sex, kebingungan dalam identitas seksual, kematian karena overdosis. GEJALA INTOKSITASI (KERACUNAN) OPIOID : Konstraksi pupil ( atau dilatasi pupil karena anoksia akibat overdosis berat ) dan satu ( atau lebih ) tanda berikut, yang berkembang selama , atau segera setelah pemakaian opioid, yaitu mengantuk atau koma bicara cadel ,gangguan atensi atau daya ingat. Perilaku maladaptif atau perubahan psikologis yang bermakna secara klinis misalnya: euforia awal diikuti oleh apatis, disforia, agitasi atau retardasi psikomotor, gangguan pertimbangaan, atau gangguan fungsi
sosial atau pekerjaan ) yang berkembang selama, atau segera setelah pemakaian opioid. GEJALA PUTUS OBAT : Gejala putus obat dimulai dalam enam sampai delapan jam setelah dosis terakhir. Biasanya setelah suatu periode satu sampai dua minggu pemakaian kontinu atau pemberian antagonis narkotik. Sindroma putus obat mencapai puncak intensitasnya selama hari kedua atau ketiga dan menghilang selama 7 sampai 10 hari setelahnya. Tetapi beberapa gejala mungkin menetap selama enam bulan atau lebih lama. GEJALA PUTUS OBAT DARI KETERGANTUNGAN OPIOID ADALAH : kram otot parah dan nyeri tulang, diare berat, kram perut, rinorea lakrimasipiloereksi, menguap, demam, dilatasi pupil, hipertensi takikardia disregulasi temperatur, termasuk pipotermia dan hipertermia. Seseorang dengan ketergantungan opioid jarang meninggal akibat putus opioid, kecuali orang tersebut memiliki penyakit fisik dasar yang parah, seperti penyakit jantung. Gejala residual seperti insomnia, bradikardia, disregulasi temperatur, dan kecanduan opiat mungkin menetap selama sebulan setelah putus
zat. Pada tiap waktu selama sindroma abstinensi, suatu suntikan tunggal morfin atau heroin menghilangkan semua gejala. Gejala penyerta putus opioid adalah kegelisahan, iritabilitas, depresi, tremor, kelemahan, mual, dan muntah. Turunan OPIOID (OPIAD) yang sering disalahgunakan adalah : Getah
tanaman
Papaver
Somniferum
didapat
dengan menyadap (menggores) buah yang hendak masak. Getah yang keluar berwarna putih dan dinamai "Lates". Getah ini dibiarkan mengering pada permukaan buah sehingga berwarna coklat kehitaman dan sesudah diolah akan menjadi suatu adonan yang menyerupai aspal lunak. Inilah yang dinamakan candu mentah atau candu kasar. Candu kasar mengandung bermacam-macam zat-zat aktif yang sering disalahgunakan. Candu masak warnanya coklat tua atau coklat kehitaman. Diperjual belikan dalam kemasan kotak kaleng dengan berbagai macam cap, antara lain ular, tengkorak,burung elang, bola dunia, cap 999, cap anjing, dsb. Pemakaiannya dengan cara dihisap. Morfin Morfin
adalah
hasil
olahan dari opium/
candu mentah. Morfin merupaakan alkaloida utama dari opium ( C17H19NO3 ) . Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna. Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan. Heroin (Putaw) Heroin
mempunyai
kekuatan
yang dua kali lebih kuat dari morfin dan merupakan
jenis opiat yang paling sering disalahgunakan orang di Indonesia pada akhir - akhir ini . Heroin, yang secara farmakologis mirip dengan morfin menyebabkan orang menjadi mengantuk dan perubahan mood yang tidak menentu. Walaupun pembuatan, penjualan dan pemilikan heroin adalah ilegal, tetapi diusahakan heroin
tetap tersedia bagi pasien dengan penyakit kanker terminal karena efek analgesik dan euforik-nya yang baik. Codein Codein
termasuk
garam / turunan
dari
opium / candu. Efek
codein
lebih lemah daripada heroin, dan potensinya untuk menimbulkan ketergantungaan
rendah. Biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan jernih. Cara pemakaiannya ditelan dan disuntikkan. Damerol Nama lain dari
Demerol
adalah
pethidina.
Pemakaiannya
dapat ditelan atau dengan suntikan. Demerol dijual dalam bentuk pil dan cairan tidak berwarna. Methadone Saat ini Methadone
banyak
digunakanorang
dalam
pengobatan
ketergantungan opioid.
Antagonis
opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Sejumlah besar narkotik sintetik (opioid) telah dibuat, termasuk meperidine (Demerol), methadone (Dolphine), pentazocine (Talwin), dan propocyphene (Darvon).
Saat ini Methadone banyak digunakan orang dalam pengobatan ketergantungan opioid. Antagonis opioid telah dibuat untuk mengobati overdosis opioid dan ketergantungan opioid. Kelas obat tersebut adalah nalaxone (Narcan), naltrxone (Trexan), nalorphine, levalorphane, dan apomorphine. Sejumlah senyawa dengan aktivitas campuran agonis dan antagonis telah disintesis, dan senyawa tersebut adalah pentazocine, butorphanol (Stadol), dan buprenorphine (Buprenex). Beberapa penelitian telah menemukan bahwa buprenorphine adalah suatu pengobatan yang efektif untuk ketergantungan opioid. Nama popoler
jenis opioid : putauw, etep, PT, putih.
Subscribe to:
Posts (Atom)