Nonton iklan bentar ya...!!!

Monday, 16 May 2011

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatukaum kecuali kaum itusendiri yang mengubah apaapa yang pada diri mereka ” QS 13:11

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali
kaum itu sendiri yang mengubah apa
apa yang pada diri mereka ” QS 13:11 Samuel Smiles mengawalinya dengan
gagasan atau pikiran. Tanamlah
gagasan, petiklah tindakan. Tanamlah
tindakan, petiklah kebiasaan.
Tanamlah kebiasaan, petiklah watak.
Tanamlah watak, petiklah nasib. Dimulai dari gagasan yang
diwujudkan dalam tindakan,
kemudian tindakan yang dilakukan
berulang-ulang akan menjadi suatu
kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan
berkali-kali akan menjelma menjadi watak, dan watak inilah yang
akhirnya mengantarkan kita kepada
nasib. Jadi nasib kita, kita sendirilah
yang menentukan. Nasib
kita ada di tangan kita.
Dahulu, ada seorang jenderal dari negeri Tiongkok kuno yang
mendapat tugas untuk memimpin
pasukan melawan musuh yang
jumlahnya sepuluh kali lipat lebih
banyak. Mendengar kondisi musuh
yang tak seimbang, seluruh prajuritnya gentar, kalau-kalau
mereka akan menderita kekalahan.
Dalam perjalanan menuju medan
perang, sang Jenderal berhenti di
sebuah altar vihara. Ia melakukan
sembahyang dan berdoa meminta petunjuk para dewa. Sedangkan
rajuritnya menanti di luar vihara
dengan harap-harap cemas. Tak lama
kemudian, sang jenderal keluar dari
vihara.Ia berteriak pada seluruh
pasukannya, ‘Kita telah mendapat petunjuk dari langit’. Lalu ia mengeluarkan koin emas simbol
kerajaan dari sakunya. Sambil
mengacungkan koin itu ke udara ia
berkata, ‘Sekarang, kita lihat apa kata nasib. Mari kita adakan toss. Bila
kepala yang muncul maka kita akan
menang. Tapi bila ekor yang muncul,
kita akan kalah. Hidup kita tergantung
pada ‘. Jenderal lalu melempar koin emas itu ke udara. Koin emas pun
berputar-putar di udara. Lalu jatuh
berguling-guling ditanah. Seluruh
pasukan mengamati apa yang
muncul. Setelah agak lama
menggelinding ke sana-kemari, koin itu terhenti. Dan yang muncul adalah
KEPALA. Kontan seluruh pasukan
berteriak kesenangan. ‘Hore! Kita akan menang. Nasib berpihak pada
kita! Ayo, serbu dan hancurkan
musuh. Kemenangan sudahlah pasti.’ Dengan penuh semangat sang
Jenderal dan pasukannya bergerak
menuju medan perang. Pertempuran
berlangsung sangat sengit. Dengan
bekal keyakinan dan tekad baja
akhirnya musuh yang tak terhingga banyaknya dapat dikalahkan.
Jenderal dan seluruh pasukannya
betul-betul senang. Seorang prajurit
berkata,’Sudah kehendak langit, maka tak ada yang bisa mengubah
nasib’.Sesampai di ibu kota mereka disambut meriah oleh seluruh
penduduk. Raja pun terkagum-
kagum mendengar kisah peperangan
yang dahsyat itu. Beliau bertanya
pada sang Jenderal, bagaimana ia
mampu mengobarkan semangat pasukannya hingga begitu gagah
berani. Sang Jenderal kemudian
menyerahkan koin emasnya pada
Raja sambil berkata, ‘Paduka, inilah yang memberikan mereka nasib baik’. Raja menerima dan mengamati koin
emas itu yang ternyata kedua sisinya
bergambar KEPALA.
Allah akan mengubah nasib ketika
kita berusaha maksimal untuk
mewujudkan keinginan kita. Berusaha mengubah hal yang tidak
mungkin menjadi mungkin. karena
rizki dan pertolongan Allah datang
dari tempat yang tidak kita duga-
duga.
Kita dapat mensugesti alam bawah sadar kita agar alam bawah sadar kita
yang bekerja untuk mewujudkan
keinginan kita. karena alam bawah
sadar menyimpan energi sebesar 88%
yang tidak kita gunakan.
caranya (didapat dari erbe sentanu): 1.Duduk atau berbaring dengan
nyaman dan relaks.Pejamkan
mata,kalau perlu diiringin music yang
lembut yang membuat anda sangat
relaks dan semua beban anda
terlepas.Atau gunakan CD ala Mas Nunu.tarik napas panjang dan
dalam.Rasakan udara dingin
memasuki yang seluruh tubuh
dengan lobang hidung.Secara
perlahan anda memasuki kondisi
gelombang otak alpha.Nikmati keadaan ini beberapa saat.
2.Kemudian ucapkan dalam hati
afirmasi yang sudah anda
buat,Misalnya,”Saya sembuh total dan saya bisa beraktifitas dengan bebas.” 3.Kemudian visualisasikan keadaan
atau tujuan yang anda harapkan
tersebut kedalam layar mental
anda.Bayangkan anda sudah sehat
dan melakukan berbagai
aktifitas.Gambarkan dengan jelas sehingga anda benar-benar dapat
melihat diri anda sendiri dalam pikiran
anda.
4.Sambil
membayngkannya,tambahkan
suasana hati atau perasaan positif yang anda miliki ketika tujuan itu
tercapai.Hati anda di penuhi rasa
senang,bahagia,dan syukur.Ambil
napas panjang dan dalam,nikmati
perasaan itu.Nikmati gambaran visual
dan perasaan hati yang menyertai suasana tersebut.
5.Setelah itu hitunglah secara perlahan
dari 5,4,3,2,1 sambil menarik napas
yang panjang dan dalam pada saat
hitungan.Setelah itu,bukalah mata
anda. ^_^

Sunday, 15 May 2011

7 Pintu Neraka

“Neraka mempunyai tujuh pintu, untuk masing-masing pintu di huni
(sekelompok pendosa yang
ditentukan)” (Qs al Hijr :44) Diriwayatkan bahwa ketika Jibril turun
membawa ayat di atas tadi, Nabi saw memintanya untuk menjelaskan kondisi neraka. Jibril menjawab: “Wahai Nabi Allah, sesungguhnya di dalam neraka ada tujuh pintu, jarak antara masing- masing pintu sejauh tujuh puluh tahun, dan setiap pintu lebih panas dari pintu yang lain, nama-nama pintu tersebut adalah: 1. Hawiyah (arti harfiahnya: jurang), pintu ini untuk kaum munafik dan kafir.
2. Jahim, pintu ini untuk kaum musyrik yang menyekutukan Allah.
3. Pintu ketiga untuk kaum sabian (penyembah api).
4. Lazza, pintu ini untuk setan dan para pengikutnya serta para penyembah api.
5. Huthamah (menghancurkan hingga berkeping-keping), pintu ini untuk kaum Yahudi.
6. Sa’ir (arti harfiahnya: api yang menyala-nyala), pintu ini untuk kaum kafir. Tatkala sampai pada penjelasan pintu yang ketujuh, Jibril terdiam. Nabi saw maminta Ia untuk menjelaskan pintu yang ketujuh, Jibril pun menjawab: “Pintu ini untuk umatmu yang angkuh”; yang mati tanpa menyesali dosa-dosa mereka. Lalu, Nabi saw mengangkat kepalanya
dan begitu sedih, sampai beliau pingsan. Ketika siuman beliau berkata:
“Wahai jibril, sesunggguhnya engkau telah menyebabkan kesusahanku dua
kali lipat. Akankah umatku masuk Neraka?” Kemudian Nabi saw mulai menangis. Setelah kejadian itu, beliau tidak berbicara dengan siapapun selama beberapa hari, dan ketika sholat beliau menangis dengan tangisan yang sangat memilukan. Karena tangisannya ini, semua sahabat ikut menangis, kemudian mereka bertanya: “Mengapa beliau begitu berduka?” Namun beliau tidak menjawab. Sayyidah Fathimah az-Zahra melihat – karena tangisan yang tidak terhenti- wajah Nabi menjadi pucat dan pipinya menjadi cekung. Sebagaimana yang di ceritakan oleh Kasyfi, bahwa bumi tempat beliau duduk telah menjadi basah dengan air mata. Sayyidah Fathimah as berkata kepada ayahnya, semoga hidupku menjadi tebusanmu, “Mengapa Ayahanda menangis?” Nabi saw menjawab, “Ya Fathimah, mengapa aku tidak boleh menangis?, karena sesungguhnya Jibril telah menyampaikan kepadaku sebuah ayat yang menggambarkan kondisi neraka. Neraka mempunyai tujuh pintu, dan pintu-pintu itu mempunyai tujuh puluh ribu celah api. Pada setiap celah ada tujuh puluh ribu peti mati dari api, dan setiap peti berisi tujuh puluh ribu jenis azab”. Ketika Sayyidah Fathimah mendengar semua ini, beliau berseru, “Sesungguhnya orang yang dimasukkan kedalam api ini pasti menemui ajal”. Setelah mengatakan ini beliau pingsan. Ketika siuman, beliau as berkata, “Wahai yang terbaik dari segala mahluk, siapakah yang patut mendapat azab yang seperti itu?” Nabi saw menjawab, “Umatku yang mengikuti hawa nafsunya dan tidak memelihara sholat, dan azab ini tidak seberapa bila dibandingkan dengan azab-azab yang lainya. Setelah mendengar ucapan ini setiap sahabat Nabi saw menangis dan meratap, “Derita perjalanan alam akhirat sangat jauh, sedangkan perbekalan sangat sedikit”. Sementara sebagian lagi menangis dan meratap, “Aduhai seandainya ibuku tidak melahirkanku, maka aku tidak akan mendengar tentang azab ini”, Maha adil Allah, begitu demokratisnya memberikan kebebasan pada manusia untuk memilih.. antara iman & kufur, dengan tanpa ada paksaan ” laa ikrooha fiddin..” Akhirnya pilihan yang kita ambil, mendapatkan konsekuensi adil dari dzat yang maha adil. Jalan menuju sorga berliku nan mendaki tapi saat sampai tujuan, maka akan mendapatkan keindahan yang “tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, tidak dapat dibayangkan oleh hati. Sedangkan jalan menuju neraka, sampai pada kondisi yang mengerikan..