Nonton iklan bentar ya...!!!

Friday, 26 August 2011

Mampukah Kita Bersyukurdengan nikmat-nikmat Allah?

Diantara sifat orang beriman adalah
ketika mendapat berbagai
kenikmatan, dia bersyukur kepada
Dzat yang telah memberikan nikmat
tersebut yaitu Allah. Dia ucapkan:
"Alhamdulillaah, segala puji bagi Allah" dan ucapan yang sejenisnya.
Memang arti syukur sendiri adalah
memuji kepada Dzat yang telah
memberikan berbagai kenikmatan
dan kebaikan.
Tapi cukupkah dengan hanya memuji melalui lisan semata? Sebenarnya tidak cukup hanya
dengan itu, karena betapa banyaknya
orang yang memuji Allah dengan
lisan-lisan mereka ketika
mendapatkan nikmat tetapi
bersamaan dengan itu tetap bergelimang dalam kemaksiatan. Akan tetapi syukur itu mempunyai
rukun-rukunnya yaitu tiga rukun.
Dimana syukurnya seorang hamba
berporos pada tiga rukun tersebut –
yang tidak akan dinamakan syukur
kecuali dengan terkumpul ketiga- tiganya- yaitu: pertama: mengakui
nikmat tersebut dengan batin (di
dalam hati); kedua: membicarakannya
secara zhahir (yaitu lisan kita memuji
Dzat yang telah memberikan nikmat
dan menyebut-nyebut nikmat tersebut); dan ketiga: meminta
bantuan dengan nikmat tersebut
didalam melaksanakan ketaatan
kepada Allah (artinya menggunakan
nikmat tersebut untuk melaksanakan
ketaatan kepada Allah). Maka kesimpulannya, syukur itu
berkaitan dengan hati, lisan dan
anggota badan. Adapun tugasnya hati
adalah pertama: mengakui nikmat
tersebut semata-mata datangnya dari
Allah bukan dari yang lainnya walaupun sebabnya bisa jadi melalui
teman, jual beli atau yang lainnya
akan tetapi semuanya itu hanyalah
sebab atau perantara dalam
mendapatkan nikmat akan tetapi
pada hahikatnya yang memberinya hanyalah Allah semata; dan kedua:
mencintai Dzat yang telah memberikan
nikmat tersebut demikian juga
mencintai nikmat tersebut. Adapun tugasnya lisan adalah memuji
dan menyanjung Dzat yang telah
memberikan nikmat tersebut.
Sementara tugasnya anggota badan
adalah menggunakan nikmat tersebut
untuk mentaati Dzat yang kita syukuri (yaitu Allah Ta'ala) dan menahan
nikmat tersebut jangan sampai
digunakan untuk kemaksiatan
kepada-Nya. Dan sungguh Allah telah
menggandengkan syukur dengan
iman dan mengkhabarkan
bahwasanya Dia tidak akan
mengadzab makhluk-Nya apabila
mereka bersyukur dan beriman kepada-Nya. Allah berfirman:
ْﻢُﺘْﻨَﻣﺍَﺀَﻭ ْﻢُﺗْﺮَﻜَﺷ ْﻥِﺇ ْﻢُﻜِﺑﺍَﺬَﻌِﺑ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻞَﻌْﻔَﻳ ﺎَﻣ
ﺎًﻤﻴِﻠَﻋ ﺍًﺮِﻛﺎَﺷ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻥﺎَﻛَﻭ
"Allah tidak akan menyiksa kalian, jika
kalian bersyukur dan beriman? Dan
Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui." (An-Nisaa`:147) Allah juga mengkhabarkan
bahwasanya orang-orang yang
bersyukur adalah orang-orang yang
khusus diberikan anugerah diantara
hamba-hamba-Nya. Allah berfirman:
ِﺀَﻻُﺆَﻫَﺃ ﺍﻮُﻟﻮُﻘَﻴِﻟ ٍﺾْﻌَﺒِﺑ ْﻢُﻬَﻀْﻌَﺑ ﺎَّﻨَﺘَﻓ َﻚِﻟَﺬَﻛَﻭ َﻢَﻠْﻋَﺄِﺑ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﺲْﻴَﻟَﺃ ﺎَﻨِﻨْﻴَﺑ ْﻦِﻣ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ َّﻦَﻣ
َﻦﻳِﺮِﻛﺎَّﺸﻟﺎِﺑ
"Dan demikianlah telah Kami uji
sebahagian mereka (orang-orang
yang kaya) dengan sebahagian
mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata:
"Orang-orang semacam inikah
diantara kita yang diberi anugerah
oleh Allah kepada mereka?" (Allah
berfirman): "Tidakkah Allah lebih
mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?" (Al-
An'aam:53) Dan Allah membagi manusia
bahwasanya diantara mereka ada
orang-orang yang bersyukur dan ada
pula yang kufur, maka sesuatu yang
paling dibenci oleh Allah adalah
kekufuran dan pelakunya dan sebaliknya sesuatu yang paling
dicintai oleh Allah adalah rasa syukur
dan pelakunya. Allah berfirman:
ﺍًﺭﻮُﻔَﻛ ﺎَّﻣِﺇَﻭ ﺍًﺮِﻛﺎَﺷ ﺎَّﻣِﺇ َﻞﻴِﺒَّﺴﻟﺍ ُﻩﺎَﻨْﻳَﺪَﻫ ﺎَّﻧِﺇ
"Sesungguhnya Kami telah
menunjukinya jalan yang lurus; ada yang bersyukur dan ada pula yang
kafir." (Al-Insaan:3) Dan Dia juga berfirman:
ْﻦِﺌَﻟَﻭ ْﻢُﻜَّﻧَﺪﻳِﺯَﺄَﻟ ْﻢُﺗْﺮَﻜَﺷ ْﻦِﺌَﻟ ْﻢُﻜُّﺑَﺭ َﻥَّﺫَﺄَﺗ ْﺫِﺇَﻭ
ٌﺪﻳِﺪَﺸَﻟ ﻲِﺑﺍَﺬَﻋ َّﻥِﺇ ْﻢُﺗْﺮَﻔَﻛ
"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhan
kalian memaklumkan:
"Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepada kalian, dan jika kalian
mengingkari (nikmat-Ku), maka
sesungguhnya 'adzab-Ku sangat
pedih." (Ibraahiim:7) Di dalam ayat tersebut Allah Ta'ala
mengaitkan tambahan nikmat dengan
syukur, sementara tambahan nikmat
dari-Nya tiada akhir/batasnya
sebagaimana tidak ada batasnya
untuk mensyukuri-Nya, dan Allah menerangkan bahwasanya
kebanyakan balasan yang Dia berikan
kepada hamba-hamba-Nya itu
tergantung kehendak-Nya, seperti
firman-Nya:
ْﻦِﻣ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻢُﻜﻴِﻨْﻐُﻳ َﻑْﻮَﺴَﻓ ًﺔَﻠْﻴَﻋ ْﻢُﺘْﻔِﺧ ْﻥِﺇَﻭ َﺀﺎَﺷ ْﻥِﺇ ِﻪِﻠْﻀَﻓ
"Dan jika kalian khawatir menjadi
miskin, maka Allah nanti akan
memberikan kekayaan kepada kalian
dari karunia-Nya, jika Dia
menghendaki." (At-Taubah:28) Dia juga berfirman tentang masalah
ampunan:
ُﺀﺎَﺸَﻳ ْﻦَﻤِﻟ ُﺮِﻔْﻐَﻳَﻭ
"Dan diampuni-Nya bagi siapa yang
dikehendaki-Nya." (Al-Maa`idah:40)
Dan Dia berfirman tentang masalah taubat: ُﺀﺎَﺸَﻳ ْﻦَﻣ ﻰَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﺏﻮُﺘَﻳَﻭ
"Dan Allah menerima taubat orang
yang dikehendaki-Nya." (At-
Taubah:15) Allah memutlakkan balasan syukur
dengan semutlak-mutlaknya ketika
menyebutnya seperti firman-Nya:
َﻦﻳِﺮِﻛﺎَّﺸﻟﺍ ﻱِﺰْﺠَﻨَﺳَﻭ
"Dan Kami akan memberi balasan
kepada orang-orang yang bersyukur." (Aali 'Imraan:145) Dan ketika musuh Allah, Iblis,
mengetahui betapa tingginya
kedudukan syukur, dan bahwasanya
syukur itu termasuk dari seagung-
agung kedudukan dan yang paling
tingginya, maka dia (Iblis) menjadikan tujuan (utamanya) adalah berusaha
memutuskan manusia dari syukur,
lalu dia berkata: ْﻦَﻋَﻭ ْﻢِﻬِﻔْﻠَﺧ ْﻦِﻣَﻭ ْﻢِﻬﻳِﺪْﻳَﺃ ِﻦْﻴَﺑ ْﻦِﻣ ْﻢُﻬَّﻨَﻴِﺗﺂَﻟ َّﻢُﺛ
ْﻢُﻫَﺮَﺜْﻛَﺃ ُﺪِﺠَﺗ َﻻَﻭ ْﻢِﻬِﻠِﺋﺎَﻤَﺷ ْﻦَﻋَﻭ ْﻢِﻬِﻧﺎَﻤْﻳَﺃ
َﻦﻳِﺮِﻛﺎَﺷ
"Kemudian saya akan mendatangi
mereka dari muka dan dari belakang
mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan
mendapati kebanyakan mereka
bersyukur (ta`at)." (Al-A'raaf:17) Allah telah mensifati orang-orang
yang bersyukur bahwasanya mereka
adalah orang-orang yang sedikit
diantara hamba-hamba-Nya. Allah
berfirman:
ُﺭﻮُﻜَّﺸﻟﺍ َﻱِﺩﺎَﺒِﻋ ْﻦِﻣ ٌﻞﻴِﻠَﻗَﻭ "Dan sedikit sekali dari hamba-
hamba-Ku yang bersyukur (berterima
kasih)." (Saba`:13) Dan telah tetap di dalam Ash-
Shahiihain dari Nabi shallallahu 'alaihi
wa sallam: Bahwasanya beliau berdiri
shalat malam sampai kedua telapak
kakinya bengkak-bengkak, maka
dikatakan kepada beliau: Mengapa engkau melakukan ini dalam keadaan
Allah telah mengampuni seluruh
dosa-dosamu yang dahulu maupun
yang akan datang? Maka beliau
menjawab: "Apakah aku tidak boleh
untuk menjadi orang yang bersyukur?" Dan telah tetap di dalam Musnad Al-
Imam Ahmad bahwasanya Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam berkata
kepada Mu'adz: "Demi Allah, aku
benar-benar mencintaimu, maka
janganlah kamu lupa untuk mengatakan setelah selesai dari setiap
shalat fardhu:
ِﻦْﺴُﺣَﻭ َﻙِﺮْﻜُﺷَﻭ َﻙِﺮْﻛِﺫ ﻰَﻠَﻋ ْﻲِّﻨِﻋَﺃ َّﻢُﻬَّﻠﻟﺍ
َﻚِﺗَﺩﺎَﺒِﻋ
"Ya Allah, tolonglah aku agar
senantiasa ingat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah
kepada-Mu dengan sebaik-baiknya." Syukur itu pengikat kenikmatan dan
sebab bertambahnya nikmat,
sebagaimana diucapkan oleh 'Umar
bin 'Abdul 'Aziz:
"Ikatlah nikmat-nikmat Allah dengan
syukur kepada-Nya." Dan Ibnu Abid Dunya telah
menyebutkan dari 'Ali bin Abi Thalib
bahwasanya dia berkata kepada
seorang laki-laki dari daerah
Hamdzaan: "Sesungguhnya nikmat itu
disambung dengan syukur sedangkan syukur itu sendiri
berkaitan dengan bertambahnya
nikmat, dan keduanya bergandengan
pada suatu masa, maka tidak akan
terputus tambahan nikmat dari Allah
sampai terputusnya rasa syukur dari seorang hamba." Berkata Al-Hasan: "Perbanyaklah
menyebut nikmat-nikmat ini, karena
sesungguhnya menyebutnya
merupakan rasa syukur, dan sungguh
Allah telah memerintahkan Nabi-Nya
agar menceritakan nikmat Rabbnya. Allah berfirman:
ْﺙِّﺪَﺤَﻓ َﻚِّﺑَﺭ ِﺔَﻤْﻌِﻨِﺑ ﺎَّﻣَﺃَﻭ
"Dan terhadap ni'mat Tuhanmu maka
hendaklah kamu menyebut-
nyebutnya (dengan
bersyukur)." (Adh-Dhuhaa:11) Dan Allah senang apabila
ditampakkan pengaruh nikmat-Nya
kepada hamba-Nya, karena
sesungguhnya hal ini merupakan
syukur di segala keadaan. Adalah Abul Mughirah apabila
dikatakan kepadanya: Bagaimana
engkau berada di pagi hari ya Abu
Muhammad? Dia berkata: Kami berada
di pagi hari dalam keadaan tenggelam
dengan kenikmatan-kenikmatan, tetapi lemah untuk bersyukur, Rabb
kami telah memperlihatkan cinta-Nya
kepada kami sementara Dia tidak
butuh kepada kami dan kami seakan-
akan menampakkan kebencian
kepada-Nya (dengan sering terjatuh kepada maksiat dan sedikit
bersyukur) sementara kami butuh
kepada-Nya." Berkata Syuraih: "Tidaklah seorang
hamba ditimpa dengan suatu musibah
kecuali Allah memberikan kepadanya
tiga kenikmatan: musibah itu tidak
berkaitan dengan agamanya; musibah
itu tidak lebih besar daripada apa yang telah ada; dan bahwasanya
musibah itu mesti terjadi maka
sungguh telah terjadi (sebagai ujian
baginya)." Dan berkata Yunus bin 'Ubaid:
Seseorang berkata kepada Abu
Ghanimah: "Bagaimana keadaanmu di
pagi hari? Dia berkata: "Aku berada di
pagi hari diantara dua nikmat yang
aku tidak tahu mana dari keduanya yang lebih utama: dosa-dosa yang
ada padaku telah Allah tutupi maka
tidak ada seorangpun yang mampu
mencelaku; dan rasa cinta yang Allah
berikan kepada hati-hati para hamba
yang amalku sendiri tidak bisa mencapainya."
Sufyan menerangkan ayat:
َﻥﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ َﻻ ُﺚْﻴَﺣ ْﻦِﻣ ْﻢُﻬُﺟِﺭْﺪَﺘْﺴَﻨَﺳ
"Nanti Kami akan menarik mereka
dengan berangsur-angsur (ke arah
kebinasaan) dari arah yang tidak mereka ketahui." (Al-Qalam:44) "Mereka diberikan berbagai nikmat
tetapi mereka terhalang dari
bersyukur." Dan berkata yang lainnya:
"Setiap kali mereka terjatuh ke dalam
perbuatan dosa maka beritahukan
akan nikmat (yang telah Allah berikan kepada mereka)." Berkata seseorang kepada Abu Hazim:
"Bagaimana bentuk syukurnya kedua
mata ya Abu Hazim?" Maka dia
menjawab: "Jika engkau melihat
kebaikan, engkau mengumumkannya
(memberitahukan kepada yang lainnya) dan sebaliknya jika engkau
melihat kejelekan, engkau
menyembunyikannya." Laki-laki tadi
bertanya lagi: "Bagaimana syukurnya
kedua telinga?" Beliau menjawab:
"Jika engkau mendengar kebaikan maka engkau menjaganya dan jika
engkau mendengar kejelekan,
engkau menolaknya." Dia bertanya
lagi: "Bagaimana syukurnya kedua
tangan?" Beliau menjawab:
"Janganlah engkau mengambil apa- apa yang bukan milik keduanya dan
janganlah engkau tahan hak untuk
Allah apa yang ada pada keduanya."
Dia bertanya lagi: "Bagaimana
syukurnya perut?" Beliau menjawab:
"Jadikanlah makanan dibawahnya dan ilmu di atasnya." Dia bertanya lagi:
"Bagaimana syukurnya kemaluan?"
Beliau menjawab dengan
membacakan ayat: َﻥﻮُﻈِﻓﺎَﺣ ْﻢِﻬِﺟﻭُﺮُﻔِﻟ ْﻢُﻫ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍَﻭ (5) ﻰَﻠَﻋ َّﻻِﺇ
ُﺮْﻴَﻏ ْﻢُﻬَّﻧِﺈَﻓ ْﻢُﻬُﻧﺎَﻤْﻳَﺃ ْﺖَﻜَﻠَﻣ ﺎَﻣ ْﻭﺃ ْﻢِﻬِﺟﺍَﻭْﺯَﺃ َﻦﻴِﻣﻮُﻠَﻣ (6) َﻚِﺌَﻟﻭُﺄَﻓ َﻚِﻟَﺫ َﺀﺍَﺭَﻭ ﻰَﻐَﺘْﺑﺍ ِﻦَﻤَﻓ َﻥﻭُﺩﺎَﻌْﻟﺍ ُﻢُﻫ 7) ) "Dan orang-orang yang menjaga
kemaluannya, kecuali terhadap isteri-
isteri mereka atau budak yang mereka
miliki; maka sesungguhnya mereka
dalam hal ini tiada tercela. Barangsiapa
mencari yang di balik itu maka mereka itulah orang-orang yang melampaui
batas." (Al-Mukminuun:5-7)
Dia bertanya lagi: "Bagaimana
syukurnya kedua kaki?" Beliau
menjawab: "Jika engkau mengetahui
suatu mayat yang engkau iri kepadanya (karena ketika hidupnya
melakukan ketaatan kepada Allah),
maka pergunakan keduanya
sebagaimana dia amalkan. Jika engkau tidak bersyukur dengan
seluruh anggota badanmu, maka
permisalannya adalah seperti
seseorang yang mempunyai pakaian
lalu dia mengambil ujungnya dan
tidak memakainya, maka pakaian tersebut tidak memberikan manfaat
kepadanya untuk menghindari panas,
dingin, salju dan hujan. Dan sebagian 'ulama telah menulis
surat kepada salah seorang
saudaranya: "Ammaa ba'd, sungguh
kami telah berada di pagi hari dengan
nikmat-nikmat dari Allah yang tidak
dapat dihitung bersamaan banyaknya maksiat yang telah kami lakukan,
maka kami tidak tahu mana diantara
keduanya yang kami bisa bersyukur,
apakah keindahan (yaitu kebaikan-
kebaikan) yang telah dimudahkan
bagi kita ataukah kejelekan-kejekan yang telah ditutupi?! Subhaanallah, seorang muslim tidak
boleh sekejap pun untuk melupakan
syukur kepada Allah. Mengapa?
Tidakkah kita sadari betapa banyak
nikmat yang telah Allah berikan
kepada kita dalam keadaan kita sering terjatuh kepada kemaksiatan
akan tetapi Allah tutupi aib-aib kita. Untuk itu bersegeralah kembali dan
taubat kepada-Nya serta kita minta
kepada-Nya agar menjadikan kita
sebagai orang-orang yang pandai
bersyukur. Wallaahul Muwaffiq.

APA TUJUAN dan TUGASHIDUP MANUSIA DI BUMI INIMENURUT ALLAH?

“Mari kita saling ingat mengingatkan
dlm kasih sayang dan bersabar” Oleh Latifabdulah.(1)
.
Dengan Nama ALLAH swt yang Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang.
Semoga ALLAH swt. membimbing saya
untuk menjelaskan “Apa tujuan & TUGAS hidup manusia diciptakan oleh
ALLAH” yang tertulis dalam Al Quran
Nur Karim. Sebagai buku pedoman
hidup manusia.
.
Setiap manusia haruslah mengetahui siapa dirinya, kenapa dia dilahirkan,
dan apa tujuan dan tugas2 hidupnya,
berapa lama dia bisa hidup di dunia
ini, dan kemana dia pergi setelah
meninggalkan dunia ini?
. Kalau manusia tidak bisa menjawab
dengan benar, maka hidupnya seperti
manusia yang hidup di hutan2 yang
menutup auratnya dengan daun
daunan. Mereka tidak berilmu. Mereka tidak tahu tujuan&TUGAS
hidupnya. Mereka menjalankan hidup
seperti binatang saja yaitu kawin,
beranak, dan kalau sudah dewasa
anak di kawinkan lagi demikian
seturusnya dan terakhir meninggal dunia.
.
Orang orang yang tinggal di kota pun
banyak yang tidak mengetahui tujuan
& TUGAS hidupnya. Ada yang
mengatakan untuk mencari hidup yang bahagia, berkeluarga serta
membesarkan dan mendidik anak2. Mencari hidup yang bahagia juga
bermacam macam;
ada yang bertapa, berzikir berjam jam
di kamar yang gelap,ada yang hidup
sederhana, ada yang mencari uang
untuk memenuhi keinginannya, dll. Apakah tujuan & TUGAS hidup
mencari bahagia menutut ALLAH?
Jawabannya adalah tidak. Pendapat ulama2/usztad2 pun
berbeda beda. Ada sebahagian ulama mengatakan
untuk mencari ALLAH atau mendekati
diri kepada ALLAH dengan berzikir
(memuji2 ALLAH) dlm kamar, dan
bertapa.
Ada yang mengatakan untuk beribadah kepada ALLAH dengan
menjalankan shalat, puasa,naik haji
dan berzakat. Kalau rukun islam ini
sudah dikerjakan,sudah merasa
berislam yang benar. Mana yang
benar cara2 demikian? .
Untuk mendapatkan jawaban yang
benar mari kita lihat Al quran yang di
buat oleh ALLAH. Yang mana ALLAH
juga menciptakan manusia, sudah
tentu ALLAH lah yang Maha Tahu akan ciptaannya bukan?
Dalam AL Quran ALLAH telah
dijelaskan dengan detail dan
sempurna.
,
Selama ini kita sering mendengar dari ulama2 yang menjelaskan bahwa
tujuan hidup manusia adalah untuk
beribadah kepada ALLAH
sebagaimana ayat QS 51:56
menjelaskan.
“ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepada-Ku”
.
Beribadah (worship) kepada ALLAH
diartikan menyembah(shalat) kepada
ALLAH, berpuasa, naik haji, berbuat kebaikan2 dll.Kalau sudah
menjalankan rukun islam ini(ritual),
maka mereka sudah merasa
beragama dengan benar. Sesungguhnya bukanlah demikian
menurut ALLAH. Penjelasan seperti
diatas itu belumlah sempurna,
sehingga hasilnya pun juga tidak
sempurna. Seperti kita lihat masarakat
islam sekarang ini yang masih terbelakang.
.
Beribadah kepada ALLAH bukanlah
menyembah ALLAH saja, bukan
menjalankan rukun islam yang lima
saja, dan berbuat kebajikan saja, tetapi maknanya jauh dari itu. Kalau diartikan seperti diatas ini,maka
kita lihat hasilnya adalah masarakat
yang tidak produktif alias
miskin.Sangat menyedihkan bukan?
.
Beribadah kepada ALLAH SWT artinya mengabdi atau bekerja untuk ALLAH
dengan sungguh2. ALLAH adalah Raja di Raja di bumi dan
dilangit ini. Sebagai hamba2 atau
pekerja2 (kariawan2) ALLAH,maka
manusia seharusnya patuh dan taat
mengikuti semua peraturan2 ALLAH
bagaimana cara hidup dan bagaimana cara berkerja di dunia ini.
.
Semua peraturan2 ALLAH itu tertulis
dalam kitab2 sucinya; Taurat,injil dan
AL Quran. Al Quran adalah buku
pedoman hidup manusia yang terakir, dan sempurna.
.
Kita sudahtahu apa tujuan hidup kita
yaitu mengabdi atau bekerja untuk
ALLAH.
Mari kita lihat pula dalam AL Quran,apakah tugas2 hidup manusia
di bumi ini sebagi pekerja2 dari
ALLAH? Jadi ada dua macam; satu tujuan
hidup, dan kedua adalah tugas hidup; Inilah[b] tugas hidup manusia seperti
ALLAH mengatakan sebagai berikuti;[/
b] “Dialah yang telah menciptakan kamu
dari bumi (tanah), dan menjadikan
kamu pemakmurnya. (QS.11:61).
(menghuni dan mengolah hasil bumi
untuk kemakmuran umat manusia,
kalau mengingkari perintah ALLAH ini, hidup manusia seperti manusia di
hutan2 sama dengan kehidupan
bintang.). . Perintah bekerja untuk
memakmurkan bumi, sudah
diperintahkan sebelumnya oleh
ALLAH kepada Nabi Adam yang
diberitahukan kepada Nabi Musa
(Taurat) seperti berikut ini; God said to Adam.
•God said; “You will have to work
hard and sweat to make the soil
produce anything, until you go back
to the soil from which you were
formed. You were made from the soil, and you will become soil
again” (Genesis 3.18-19.). Perintah ALLAH kepada Nabi Adam,
Nabi Musa, dan Muhammad saw
adalah sama yaitu manusia yang
diciptakan oleh ALLAH ini harus
bekerja keras,sungguh2 untuk
memakmurkan bumi, artinya memakmurkan keluarga,masarakat
dan umat. Nanti setiap manusia akan diminta
pertanggung jawaban. Siapa yang
rajin bekerja untuk ALLAH dan siapa2
yang malas malas bekerja untuk
ALLAH. Anda dapat melihat manusia2 yang
tidak mempunyai ilmu, tidak
mempunyai (Diin) buku pedoman
hidup dari ALLAH, seperti manusia2
yang tinggal di hutan2. Baju mereka masih terbuat dari daun2
untuk menutupi auratnya, dan tempat
tinggal juga terbuat dari daun2 untuk
melindungi dari hujan dan panas. Sampai hari ini kita masih dapat
melihat manusia2 yang tidak
mendapat ilmu di hutan2. Dari satu
generasi ke negerasi berikutnya.
Sudah ribuan tahun mereka tetap
tidak mempunayi ilmu untuk membangun pradapan yang islam
yang maju,modren Seperti kehidupan Nabi Adam dan
Hawa yang menutup auratnya dari
daun2 bukan?
.
Sebagai kariawan2 yang baik atau
hamba2 ALLAH yang baik maka kita wajib memakmurkan atau mengolah
bahan2 baku yang diberikan oleh
ALLAH itu baik yang ada di dalam
bumi maupun di kulit bumi. Siapa2 yang tidak mau mengikuti
perintah ALLAH ini, mereka tetap
hidup seperti orang2 yang tinggal di
hutan2 itu dan kalau ada yang tinggal
di kota2 mereka pada umumnya
hidupnya tidak produktif,miskin, karena mereka tidak mempunyai ilmu
dan tidak tahu apa TUGAS hidupnya
seperti yang dimaksud oleh ALLAH.
.
Mereka hidup bermalas malas atau
hidup ber-santai2. Tugas hidup mereka adalah untuk mencari makan
secukupnya, dan kemudian kalau
sudah dewasa berkeluarga, beristri
dan beranak. Menjalankan rukun
islam yang lima.That is it.
. Perintah2 ALLAH berikutnya kepada
manusia adalah untuk mengolah
bahan2 baku yang ada dalam bumi
yang telah ALLAH sediakan berlimpah
limpah agar bisa menjaga agama
ALLAH.Perintah ini penting sekali,kalau tidak dilakukan maka
umat islam mudah dikalahkan atau
ditunduki atau di jajah oleh musuh2
islam.
.
Mohon di perhatikan perintah ALLAH ini dengan baik; ”Dan Kami ciptakan besi (dan perak,
emas, almunium tembaga, minyak, dll)
yang padanya terdapat kekuatan
yang hebat dan berbagai manfaat
bagi manusia (untuk di-olah), dan
supaya ALLAH swt mengetahui siapa yang menolong agama Nya (Islam)
dan Rasul2 padahal ALLAH swt. tidak
dilihatnya. (QS..57:25).
.
Setiap orang muslim yang patuh
kepada Raja(ALLAH SWT) maka wajib bekerja keras mengolah bahan2 baku
seperti; besi,perak, minyak,
emas,tembaga, kayu2, pertanian,
perikanan dll menjadi barang2 yang
berguna untuk kehidupan manusia,
mendirikan industri2 bermacam macam barang, dan membuat
senjata2 untuk mempertahankan
agama ALLAH dan Rasulullah saw dari
serangan2 musuh.
Umat islamlah yang diperintah oleh
ALLAH, bukan umat lain2nya. .
Siapa2 yang tidak ikut memakmurkan
bumi ALLAH artinya mereka
mengingkari perintah ALLAH ini. Hidup
mereka akan susah dan kalau terjadi
peperangan mudah dikalahkan serta di jajah.
.
Bagaimana untuk mengolah ,
mendirikan industri2 membuat
barang2 yang bermanfaat dan untuk
membuat senjata kalau tidak mempunyai ilmu? Makanya ALLAH
memerintahkan untuk menuntut dan
belajar bermacam macam disiplin ilmu.
Bukan belajar ilmu agama saja
sebagaimana di artikan oleh
sebahagian golongan umat islam. Banyak ulama2/ustad2 mendirikan
madrasah2, tanpa mengajarkan
disiplin ilmu2 lainnya kepada murid2,
sebagaimana yang terjadi di negara2
islam Saudi Arabia,Pakistan dll. Cara
begini adalah salah kaprah,tidak sempurna.setengah2 Tangan2 dari murid2 yang tamatan
madrasah2 menjadikan orang2
berilmu agama yang tidak produktif,
tapi konsumtif. Bagaimana mereka bisa mentaati
perintah ALLAH diatas tadi. Bagaimana
mereka bisa mempertahankan agama
ALLAH, kalau tidak mempunyai ilmu2
lain2nya.
Sistem pendidikan seperti ini perlu diperbaiki oleh generasi muda2.
.
Inilah perintah ALLAH berikutnya; “ALLAH akan meninggikan orang
orang yang beriman di antara mu dan
orang orang yang menuntut ilmu
pengetahuan (belajar) beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui
apa yang kamu kerjakan”.(QS.58:11) Artinya kalau ALLAH mewajibkan
umat islam belajar atau menuntut ilmu,
maka umat Islam seharusnya pula
membuat sekolah bukan? Tidak mungkin belajar di luar dengan
atap langit dan dipadang pasir. Dan
untuk belajar harus ada sekolah,
buku-tulis, pena, pencil, pengapus,
bangku bangku, kapur, alat2
penerangan,tidak mungkin munulis di tanah dengan jari sebagai alat tulis
bukan?
.
Untuk membuat buku2 tulis harus
pula menanam pohon2kapas untuk
bahan baku kertas dan kain baju, kemudian membuat fabrik kertas dan
kain, serta alat2 transportasi; speda,
mobil, dan seterusnya, dari bahan2
baku diberikan diatas tadiQS 57:25 . Dengan kata lain umat islam harus
belajar bermacam disiplin ilmu untuk
bisa membuat industri kain untuk
menutupi tubuh dan kertas, bisa
membuat pena,pensil,alat penerang
alat tranportsai, membuat senjata dll. Setiap individu muslim harus bekerja
keras dan menuntut ilmu
sebanyk2nya,agar kehidupan
individu musli kuat dan sehat.
Kalau keluarga sehat dan kuat
ekonominya,maka bangsa juga kan kuat ekonominya. Jadi semua itu
harus dimulai dari setiap muslim. Dari
diri sendiri. Yang akhirnya membawa umat islam
kearah kemajuan2 dan memberikan
lapangan kerja yang banyak untuk
pemuda dan pemudi agar mereka
dapat meningkatkan; kemakmuran,
kesehteraan, keamanan, keharmonisan, dan akhirnya umat
islam dapat hidup bahagia, aman
sentosa.Indah sekali ajaran islam
bukan? Umat islam menjadi umat yang
produktif, producer, umat
industri,pertanian yang bertaqwa kepada ALLAH.Umat rahmatan
lil’alamin.
.
Jadi islam adalah ajaran2 yang
membawa kemajuan2 dalam segala
aspek penghidupan terutama bidang ekonomi, technologi dan Science.
.
Ulama2, Da’i2, kotip2, islamic scholars
adalah orang2 yang tahu akan ilmu
agama dan dekat dengan umatnya.
Ulama2 adalah orang2 yang memberitahu ajaran2 islam kepada
umat dan serta memberikan contoh
bagaimana mengaplikasikan setiap
perintah2 ALLAH itu dengan baik dan
sempurna. Ulama2 adalah tiang /tonggak
kemajuan umat islam. Kalau ulama2
salah memahami ajaran2 islam,maka
umat akan salah pula, kalau ulama2
benar memahami ajaran2 islam,maka
umat menjadi umat yang benar pula,artinya umat menjadi umat yang
maju ekonomi, technologi,banyak
lapangan kerja tersedia. Sekiranya ulama2 dapat
menyampaikan apa tujuan hidup
manusia yang sebenarnya menurut
ALLAH kepada umat, maka pemuda2
islam akan belajar rajin dan bekerja
sungguh2 untuk ALLAH dengan sebaik baiknya.
.
Kalaulah setiap muslim sudah
mengetahui, maka setiap muslim akan
takut (taqwa) kepada ALLAH kalau
mereka tidak bekerja rajin dan sungguh2 untuk memakmurkan bumi
ALLAH ini ALLAH akan marah kepada
mereka.”….Sedangkan ALLAH Maha
Melihat apa yang dikerjakannya(setiap
waktu)”.QS.57:25.
. Kemudian perintah ALLAH berikutnya
adalah menjadi seorang Khalifah. Orang2 yang beriman, berilmu dan
sudah tahu cara bekerja untuk ALLAH
yaitu memakmurkan bumi ini,maka
dia diminta untuk menjadi seorang
khalifah dalam masarakat. Dia mengajak dan membimbing
masarakat untuk bekerja rajin
memakmurkan bumi ALLAH artinya
memakmurkan masarakat,
memberikan lapangan kerja kepada
pemuda2 dan pemudi2, mendirikan sekolah2 bermacam disiplin ilmu agar
setiap muslim bisa pula menjadi
seorang khalifah atau pemimpin
dalam kelompok2nya. Seperti yang
dicontohkan oleh Aa Gym. Inilah perintah ALLAH itu. “Dia-lah yang menjadikan kamu
khalifah-khalifah di muka bumi”.
(QS.35:39.) “Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah dimuka
bumi ini”QS.2:30 Kesimpulan: Tujuan hidup manusia di ciptakan
oleh ALLAH sesuai dengan difenisi
oleh ayat2 ALLAH tersebut dibawah
ini; 1.QS.56″51.“ Dan Aku tidak
menciptakan jin dan manusia kecuali
untuk beribadah(bekerja) kepada-
Ku” Tugas hidup manusia di ciptakan oleh
ALLAH sebagi berikut dibawah ini: 2.(QS.11:61). “Dialah yang telah
menciptakan kamu dari bumi (tanah),
dan menjadikan kamu pemakmurnya.
(menghuni dan mengolah hasil bumi
untuk kemakmuran umat manusia). 3.(QS..57:25).”Dan Kami ciptakan besi
(dan perak, emas, almunium tembaga,
minyak, dll) yang padanya terdapat
kekuatan yang hebat dan berbagai
manfaat bagi manusia (untuk di-olah),
dan supaya ALLAH mengetahui siapa yang menolong agama Nya (Islam)
dan Rasul2 padahal Allah tidak
dilihatnya. 4.”.(QS.58:11)“ALLAH akan
meninggikan orang orang yang
beriman di antara mu dan orang
orang yang menuntut ilmu
pengetahuan (belajar) beberapa
derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
5.QS.2:30″Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah dimuka
bumi ini” “Dia-lah yang menjadikan kamu
khalifah-khalifah di muka bumi”.
(QS.35:39.)
.
Demikianlah ALLAH memberitahukan,
apa tujuan dan tugas hidup manusia di bumi ini menurut ALLAH yang
menciptakan manusia.
.
Mudah2an kita sebagai pekerja2 atau
hamba2 ALLAH yang baik,yang taat,
maka marilah kita perbaharui niat dan tujuan hidup kita semoga kita semua
mendapat kasih sayang , kepercaaan
dan cinta ALLAH. Semoga hidup yang
sekali ini akan sukses dan diberkahi
oleh ALLAH.
. Kalau kita cinta dan takut kepada
ALLAH mari kita rajin2 belajar dan
bekerja untuk mensejahterakan
keluarga,masarakat dan umat islam
pada umumnya agar umat2 lain dapat
mencontoh cara hidup yang benar dari ALLAH.
.
Semoga penjelasan yang singkat ini
dapat menggugah hati2 pemuda2
islam yang ingin melihat umat Islam
berjaya kembali dalam segala aspek penghidupan. Semoga masarakat islam menjadi
masarakat Rahmatan lil’alamin buat
kemanusian.Kalau benar itu datang
dari ALLAH mohon di taati dengan
baik,kalau salah itu datang dari saya
karena kelamahan saya, mohon dikoreksi dan mohon maaf.
.
Jadi ajaran2 islam itu adalah indah
sekali, ajaran2 yang membawa umat
islam dan non islam kepada
kemajuan2 dalam segala aspek penghidupan. Itulah ajaran ALLAH
yang benar. Sebaliknya ajaran2 yang
mengatasnamakan islam tetapi tidak
membawa umat menjadi sejahtera dan
damai,maka pemahaman ajaran islam
itu adalah salah kaprah.
. Marilah saya ajak anda untuk
berjuang menuju masarakat yang
bermanfaat didunia berarti di akhirat.
Berzikir, pikir dan ikhtiar Keep your hands busy with works;
keep your mouth busy with
remembrance of Allah and leave
inheritance as much as possible. Love
your neighbor as you love yourself. Hadist; Kamu belum beriman kepada
Allah, kalau kamu belum mencintai
tetangga kamu(baik islam maupun
non islam) wassalamu’alaikumm.wrwb