“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Wednesday, 8 February 2012
dongeng anak..kucing dan tikus..
Konon berabad-abad yang silam,
Dewa di Sorga mengumpulkan semua
binatang yang ada di dunia ini. “Hai semua binatang! Akan kupilih
sebanyak dua belas diantara kalian
untuk mengatur dan melindungi
dunia. Masing¬masing akan
memperoleh kekuasaan selama satu
tahun. Apabila diantara kalian menghendaki, datanglah ke istanaku
pada hari keduabelas bulan pertama.
Keduabelas diantara kalian semua
yang datang pertama akan dipilih,”
kata Dewa Surga. Semua binatang menunggu dengan
gembira datangnya hari keduabelas
bulan pertama itu. Sayang sekali
Kucing sangat pelupa dan tak ingat
hari keberapa yang dikehendaki
Dewa Sorga. Dia mondar-mandir kesana-kemari. “Kapan kita pergi ke istana Dewa,
kawan?” Tanya Kucing kepada Tikus. “Hari ketigabelas bulan pertama,”
jawab Tikus menipu Kucing. Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba.
Pada pagi yang masih buta itu Tikus
melihat kalau Sapi akan berangkat ke
istana. “Kenapa sepagi ini kau sudah
berangkat ?” Tanya Tikus. “Sebab kakiku begitu lambat untuk
menempuh perjalanan hingga istana,”
jawab Sapi, “Aku harus pergi
sekarang juga, aku takut terlambat
sampai di istana. Dengan begitu aku
tak akan terpilih.” Ketika Sapi berangkat, Tikus
melompat di kantung punggungnya.
Sapi tidak tahu kalau Tikus terbawa
olehnya. Dia berjalan pelan-pelan.
Menuju istana dengan harapan akan
tiba di tempat itu sebelum binatang lain datang. Setiba di istana binatang lain memang
belum ada yang kelihatan. Jadi sapi
mengira kalau dirinya datang lebih
dahulu. Namun dia tak mengira kalau
Tikus mendahului melompat dan lari
memasuki pintu gerbang istana. “Horee… horee… aku yang datang
pertama kali,” teriak Tikus dengan
bersorak. Sapi marah melihat kelakuan Tikus,
marah lagi Kucing, sebab dia datang
ke istana pada hari ketigabelas bulan
pertama seperti apa yang dikatakatan
Tikus. “Kamu terlambat sehari, Kucing.
Seharusnya kamu datang kemarin.
Pemilihan telah diselenggarakan
kemarin. Terpilih pertama adalah
Tikus. Kemudian Sapi. Kemudian
Harimau, Kelinci, Ular, Kuda, Kambing, Kera, Ayam, Anjing dan yang terakhir
Beruang,” kata penjaga istana dengan
berbalik menutup pintu gerbang
istana. Sejak itulah kucing benar-benar
marah kepada Tikus yang telah
menipunya. Hati Kucing terbakar
amarah. Maka dia ingin segera
mencari Tikus untuk memberinya
pelajaran. ***
Awal Permusuhan Anjing dan Kucing
berlanjut
tentang kisah awal mula permusuhan
antara Anjing dan kucing. Seperti kita
lihat sekarang ini, kucing yang bentuk
tubuhnya lebih kecil ini selalu takut
dengan anjing, malah terkadang terjadi perkelahian yang tak
terhindarkan. Semuanya itu ada kisah tersendiri.
Awal mula permusuhan ini terjadi
semenjak masa Nabi Nuh as. Kisahnya. Dikisahkan, ketika Nabi Nuh as
menaiki perahunya, Nabi Nuh as
melarang semua penumpang baik
manusia maupun binatang untuk
melakukan perkawinan.
Larangan tersebut dikarenakan untuk menjaga muatan kapal agar tidak
terlalu berat oleh anak-anak yang
lahir. Dari keterangan tersebut, diungkap
bahwa berlabuhnya kapal Nabi Nuh
as otomatis lebih dari usia kandungan
seorang ibu, karena Nabi Nuh telah
mengisyaratkan bahwa beliau
khawatir anak-anaknya akan membebani kapal yang bisa membuat
tenggelam sebab kelebihan muatan. Naik Perahu Berpasang-pasangan. Setidaknya ada 40 pasang suami istri
dan binatang lain yang masing-
masing sepasang.
Tak luput pula sepasang ekor anjing
dan sepasang kucing.
Seluruh penumpang mentaati larangan Nabi Nuh as untuk tidak
melakukan perkawinan, kecuali
hewan yang bernama anjing ini. Si anjing ini bandel sekali dengan
tetap saja mengawini anjing betina.
Mengetahui hal ini, kemudian kucing
melaporkan kejadian itu kepada Nabi
Nuh as.
Namun, tetap saja si anjing jantan membandel mengawini anjing betina
berulangkali.
Teguran Kucing. "Wahai Anjing, kenapa engkau tidak
mentaati perintah Nabiyullah Nuh as
dengan tetap mengawini
pasanganmu?" ujar kucing kepada
anjing.
Namun, Si anjing diam saja mendengar teguran si kucing.
Meskipun sudah diingatkan oleh
kucing berulangkali, anjing ini tetap
saja melakukan perbuatan itu. Hingga setiap kali ada perbuatan
tersebut, kucing selalu melapor
kepada Nabi Nuh as.
Kejadian berulangkali tiada dapat
dihentikan.
Akibatnya, antara kucing dan anjing hingga sekarang terjadi perseteruan,
menjadi musuh bebuyutan sampai
sekarang. Wallahu A'lam.
Subscribe to:
Posts (Atom)