Nonton iklan bentar ya...!!!

Tuesday 6 September 2011

Orang – orang yang Didoakanoleh Malaikat

Orang – orang yang Didoakan oleh
Malaikat
Oleh : Syaikh Dr. Fadhl Ilahi Allah SWT berfirman, “Sebenarnya
(malaikat – malaikat itu) adalah hamba
– hamba yang dimuliakan, mereka
tidak mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan
perintah – perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang
dihadapan mereka dan yang
dibelakang mereka, dan mereka tidak
memberikan syafa’at melainkan
kepada orang – orang yang diridhai
Allah, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al
Anbiyaa’ 26-28). Inilah orang – orang yang didoakan
oleh para malaikat : 1. Orang yang tidur dalam keadaan
bersuci. Imam Ibnu Hibban
meriwayatkan dari Abdullah bin Umar
ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Barangsiapa yang tidur dalam
keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia
tidak akan bangun hingga malaikat
berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu
si fulan karena tidur dalam keadaan
suci’”. (hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37). 2. Orang yang duduk menunggu
shalat. Imam Muslim meriwayatkan
dari Abu Hurairah ra., bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
salah seorang diantara kalian yang
duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali
para malaikat akan mendoakannya
‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah
sayangilah ia’”. (Shahih Muslim no.
469). 3. Orang – orang yang berada di shaf
bagian depan di dalam shalat. Imam
Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah)
dari Barra’ bin ‘Azib ra., bahwa
Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada
(orang – orang) yang berada pada
shaf – shaf terdepan”. (hadits ini
dishahihkan oleh Syaikh Al Albani
dalam Shahih Sunan Abi Dawud
I/130). 4. Orang – orang yang menyambung
shaf (tidak membiarkan sebuah
kekosongan di dalm shaf). Para Imam
yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu
Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim
meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Sesungguhnya Allah dan para
malaikat selalu bershalawat kepada
orang – orang yang menyambung
shaf – shaf”. (hadits ini dishahihkan
oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272). 5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’
ketika seorang Imam selesai membaca
Al Fatihah. Imam Bukhari
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.,
bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Jika
seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh
dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh
kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa
ucapannya itu bertepatan dengan
ucapan malaikat, maka ia akan
diampuni dosanya yang masa lalu”. (Shahih Bukhari no. 782). 6. Orang yang duduk di tempat
shalatnya setelah melakukan shalat.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu
Hurairah, bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Para malaikat akan selalu
bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam
tempat shalat dimana ia melakukan
shalat, selama ia belum batal
wudhunya, (para malaikat) berkata,
‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah
ia’”. (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits
ini).
Allah SWT berfirman, “Sebenarnya
(malaikat – malaikat itu) adalah hamba
– hamba yang dimuliakan, mereka
tidak mendahului-Nya dengan
perkataan dan mereka mengerjakan
perintah – perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang
dihadapan mereka dan yang
dibelakang mereka, dan mereka tidak
memberikan syafa’at melainkan
kepada orang – orang yang diridhai
Allah, dan mereka selalu berhati – hati karena takut kepada-Nya” (QS Al
Anbiyaa’ 26-28). Inilah orang – orang yang didoakan
oleh para malaikat : 6. Orang yang duduk di tempat
shalatnya setelah melakukan shalat.
Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu
Hurairah, bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Para malaikat akan selalu
bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam
tempat shalat dimana ia melakukan
shalat, selama ia belum batal
wudhunya, (para malaikat) berkata,
‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah
ia’”. (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits
ini). 7. Orang – orang yang melakukan
shalat shubuh dan ‘ashar secara
berjama’ah. Imam Ahmad
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.,
bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat
( yang menyertai hamba) pada malam
hari (yang sudah bertugas malam hari
hingga shubuh) naik (ke langit), dan
malaikat pada siang hari tetap tinggal.
Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat
yang ditugaskan pada siang hari
(hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit)
sedangkan malaikat yang bertugas
pada malam hari tetap tinggal, lalu
Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan
hambaku ?’, mereka menjawab, ‘Kami
datang sedangkan mereka sedang
melakukan shalat dan kami
tinggalkan mereka sedangkan
mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari
kiamat’”. (Al Musnad no. 9140, hadits
ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad
Syakir). 8. Orang yang mendoakan
saudaranya tanpa sepengetahuan
orang yang didoakan. Diriwayatkan
oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’
ra., bahwasannya Rasulullah SAW
bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa
sepengetahuan orang yang
didoakannya adalah doa yang akan
dikabulkan. Pada kepalanya ada
seorang malaikat yang menjadi wakil
baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan,
maka malaikat tersebut berkata
‘aamiin dan engkaupun mendapatkan
apa yang ia dapatkan’”. (Shahih
Muslim no. 2733). 9. Orang – orang yang berinfaq. Imam
Bukhari dan Imam Muslim
meriwayatkan dari Abu Hurairah ra.,
bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak satu hari pun dimana pagi
harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya,
salah satu diantara keduanya berkata,
‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang
yang berinfak’. Dan lainnya berkata,
‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang
yang pelit’”. (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010). 10. Orang yang makan sahur. Imam
Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani,
meriwayaatkan dari Abdullah bin
Umar ra., bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Sesungguhnya Allah dan
para malaikat-Nya bershalawat kepada orang – orang yang makan
sahur”. (hadits ini dishahihkan oleh
Syaikh Al Albani dalam Shahih At
Targhiib wat Tarhiib I/519). 11. Orang yang menjenguk orang
sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari
‘Ali bin Abi Thalib ra., bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
seorang mukmin menjenguk
saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya
yang akan bershalawat kepadanya di
waktu siang kapan saja hingga sore
dan di waktu malam kapan saja
hingga shubuh”. (Al Musnad no. 754,
Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”). 12. Seseorang yang mengajarkan
kebaikan kepada orang lain.
Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari
Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan
seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang
yang paling rendah diantara kalian.
Sesungguhnya penghuni langit dan
bumi, bahkan semut yang di dalam
lubangnya dan bahkan ikan,
semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada
orang lain”. (dishahihkan oleh Syaikh
Al Albani dalam Kitab Shahih At
Tirmidzi II/343)

Saat Nyawa Dicabut

Sakaratul maut adalah peristiwa sakitnya kematian. Penderitaan yang paling akhir bagi seorang yang hidup. Sebelum nyawa manusia dicabut, terlebih dahulu ia akan mengalami pedihnya sakaratul maut. Itulah proses kematian anak Adam, yaitu ketika terjadi perpisahan antara raga dan nyawa. Setiap anggota tubuhnya akan saling mengucapkan selamat berpisah kepada satu sama lain. Proses itu sungguh menyakitkan dan suatu peristiwa yang sangat dahsyat. Allah Swt berfirman, “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat pada saat orang-orang zhalim berada dalam tekanan sakaratul maut” ( Al- an’am 93 ) Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya semua manusia pasti mengalami sakaratul maut. Dan sesungguhnya sendi-sendi tulangnya, masing-masing mengucapkan salam perpisahan kepada yang lain seraya berkata, “Semoga kamu sejahtera. Kamu berpisah dariku, dan aku pun berpisah darimu sampai hari kiamar.” ( dikeluarkan oleh Said bin Mansur ). Sungguh sakaratul maut adalah perkara yang sangat menyakitkan. Lebih sakit dari pada dipenggal dengan pedang, atau dingergaji dengan gergaji atau digunting dengan gunting. Jangankan kita sebagai manusia biasa, para Nabi pun mengalami kejadian yang sama saat nyawa mereka dicabut. Allah bertanya kepada Roh Nabi Ibrahim as, bagaimanakah rasanya kematian? Jawab Ibrahim as, “Bagaikan batang besi pemanggang daging yang dipanaskan, dimasukan ke dalam wol basah, lalu ditarik dengan keras.” Allah berfirman, “Padahal sungguh, Kami telah meringankannya untukmu, wahai Ibrahim,” Begitu juga ketika roh
Nabi Musa as. ditanya bagaimanakah rasanya kematian? Musa as menjawab,”Kurasakan diriku seperti seekor burung kecil yang digoreng hidup-hidup di wajan. Tidak mati, maka akhirnya bisa tenang, dan tidak pula selamat, maka akhirnya bisa terbang.” Dalam riwayat lain, Nabi Musa as berkata, “Kurasakan diriku seperti seekor kambing yang dikuliti hidup-hidup oleh tukang jagal ( Al- Muhasibi dalam Ar-Ri’ayah). Nabi saw bersabda demi Allah yang menggenggam jiwaku, sesungguhnya melihat malaikat maut itu lebih dahsyat dari pada seribu kali pukulan pedang.” . Malaikat maut itu sendiri ketika Allah mencabut nyawanya kelak, setelah kematian seluruh makhluk, maka ia berkata , “Demi keagungan-Mu, andaikan aku tahu betapa pedih sakaratul maut seperti yang kurasakan kini. Niscaya aku tidak akan mencabut nyawa seorang mukmin pun “ Diriwayatkan dari Abu Maysarah secara marfu’, “Andaikan sakitnya seutas rambut dari orang yang meninggal dunia itu diberikan kepada penduduk langit dan bumi, niscaya mereka akan mati semua. Al-Qurtubi rah.a menulis dalam At- Tadzkirah-nya, “Saya mendengar, Wallahu a’lam wa ahkam, bahwa malaikat maut itu memandang wajah setiap Bani Adam sebanyak 366 kali. Dan bahwa malaikat maut memandang ke setiap rumah yang berada dibawah naungan langit sebanyak 600 kali. Dan saya mendengar malaikat maut itu mencabut nyawa anak Adam dari bawah setiap anggota tubuhnya, yaitu
dari kuku-kukunya, urat-uratnya, dan rambutnya . Dan setiap kali nyawa itu sampai dari sendir-sendi yang lainnya, maka rasa sakitnya lebih dasyat dari pada dipukul 1000 kali.’ Wallahu a’lam. Semoga Allah Swt dengan kasih sayangnya memberikan kemudahan kepada kita semua dalam menghadapi sakaratul maut. “ Ya Allah lindungilah kami dari azab kubur , azab jahanam , fitnah dajjal dan kami berlindung kepada-Mu dari fitnah hidup dan mati.”