Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Abu Hurairah r.a. berkata:
"Saya telah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Allah telah menjadikan rahmat dalam seratus
bahagian, maka ditahan pada-Nya yang sembilan puluh sembilan dan
diturunkan dibumi satu bahagian,
maka dengan satu bahagian
itumasing-masing makhluk
berkasih sayang sehingga kuda
mengangkat kakinya kerana khuatir memijak anaknya." Abul-Laits
meriwayatkan dengan sanadnya
dari Alhasan berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Allah mempunyai seratus rahmat, diturunkan kebumi hanya satu
rahmat untuk penduduk dunia,
maka mencukupi hingga habis ajal
mereka, dan Allah akan mencabut rahmat itu yang satu pada hari
kiamat untuk mengenapkan pada
yang sembilan puluh sembilan,
untuk diberikannya kepada para
wali dan ahli taat kepada-Nya." Abul-Laits berkata: "Rasulullah s.a.w. telah menerangkan kepada kaum
mukmin rahmat Allah s.w.t. supaya mereka bersyurkur kepada yang
telah memuliakan mereka dengan
rahmat-Nya dan rahmat amal soleh, sebab siapa yang mengharapkan
rahmat Allah s.w.t. harus beramal mengikut petunjukNya untuk
mencapai rahmatNya. Allah s.w.t. berfirman: "Inna rahmatallahi qaribun minal mukhsinin." Yang bermaksud: "Sesungguhnya rahmat Allah itu dekat pada orang-
orang yang berbuat baik. " "Faman kana yarju liqa'a rabbihi fal ya'mal amalan
shaliha" Yang bermaksud: "Maka siapa yang mengharap mendapat rahmat
dan bertemu kepada Tuhan-Nya,
maka hendaklah beramal soleh." Ibn Abbas r.a. berkata: "Ketika turun ayat: " Warahmati wasi'at kulla syai'i ." Yang bermaksud: "Rahmat-Ku meliputi segala sesuatu.", maka iblis laknatullah menonjol-nonjolkan
diri sambil berkata: Saya termasuk
dari sesuatu, tentu saya akan
mendapat bahagian dari rahmat- Nya." Demikian pula kaum Yahudi dan Nashara (Kristien), kemudian
diturunkan lanjutannya: " Fasa aktubua lilladz ina yattaquna
wayu'tunazzakat walladzina hum
biayatina yuminun. " Yang bermaksud: "Maka Aku tetapkan rahmat-Ku pada orang-orang yang
taqwa, jaga-jaga diri dari syirik dan
mengeluarkan zakat, dan mereka
percaya pada ayat-ayat Kami. " Iblis laknatullah patah harapan untuk mendapat rahmat
tetapi Yahudi dan Nashara merasa
tidak syirik dan sudah
mengeluarkan zakat dan percaya
pada kitab Allah s.w.t. Kemudian turun ayat lajutannya: " Alladzina yattabi Uunarsulan nabiyyal
ummiya." Yang bermaksud: "Ialah mereka yang mengikuti rasul nabi
yang ummi yaitu Nabi Muhammad
s.a.w." Sampai disini kaum Yahudia dan Nashara putus dari rahmat Allah s.w.t. Oleh sebab itu maka kewajipan utama bagi tiap-tiap
orang mukmin memuji syurkur
kepada Allah s.w.t. atas kurniaan nikmat iamn yang diberikan Allah s.w.t. kepadanya, disamping mengharapkan semoga segala
dosa-dosanya diampunkan oleh Allah s.w.t. Yahya bin Mu'adz Arrazi dalam doanya berkata: "Ya Allah, Engkau telah menurunkan satu rahmat dan memuliakan kami
dengan rahmat beragama Islam,
apabila melengkapkan rahmat
yang merata, bagaimana kami
tidak akan mengharapkan
pengampunan-Mu." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Abu Said Al-khudri r.a. berkata:
"Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada seorang masuk syurga tanpa amal
kebaikan, hanyaketika ia akan
mati berpesan kepada
keluarganya: "Jika saya meninggal
bakar mayatku dan tumbuk
tulang-tulangku sampai halus kemudian abunya taburkan
separuh didarat dan separuh dilaut,
maka ketika mati, dilaksanakan
wasiatnya. Maka Allah menyuruh darat dan laut supaya
mengumpulkan abunya, kemudian
ketika ditanya: "Mengapa kau
berbuat sedemikian itu?"
Jawabnya: "Kerana takut
kepadaMu Tuhan. Maka Allah mengampunkan baginya kerana
takutnya kepada Tuhan itu." Abul-Laits meriwayatkan dari Athaa' dari
seorang sahabat Rasulullah s.a.w. berkata: "Rasulullah s.a.w. datang kepada kami sedang kami tertawa.
Lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: "Apakah kamu tertawa sedang api
neraka menanti dibelakangmu.
Demi Allah, saya tidak senang melihat kamu tertawa." Maka Rasulullah s.a.w. pergi membelakangi kami, sedang kami
diam, seolah-oalh ada burung
diatas kepala kami, kemudian
kembali berjalan mundur kepada
kami lalu bersabda: "Allah telah berfirman: "Nabbi'ibadi anni anal ghafuruuahim, wa anna adzabi
huwal adzabul aliem" Yang bermaksud: "Mengapa kau mematahkan hati hambaKu, beritakan kepada mereka
hambaKu bahawa Aku maha mengampun dan penyayang dan
siksaKu, siksa yang sangat pedih. " Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Abdullah bin Amr Al-ash
berkata: "Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya bagi Allah tidak ada dosa yang tidak dapat diampunkannya, ada pada
ummat yang sebelum kamu
seorang yang telah membunuh
sembilan puluh sembilan orang
kemudian pergi kepada pendeta
dan berkata: "Saya telah membunuh sembilan puluh
sembilan jiwa, apakah ada jalan
bagiku untuk bertaubat?" Jawab
pendeta: "Tidak ada, sebab
perbuatanmu sudah melampaui
batas." Maka segera ia berdiri dan langsung membunuh pendeta itu
sehingga genap yang dibunuh
seratus orang. Kemudian pergi ke
pendeta yang lain dan berkata:
"saya telah membunuh seratus
orang, apakah ada jalan bagiku untuk bertaubat?" Jawab pendeta
itu: "Sebenarnya perbuatan mu
sudah melampau dan saya tidak
mengetahui, hanya disana ada dua
dusun, yang satu bernama Bushro
dan penduduknya orang-orang baik yang selalu mengerjakan
amal ahli syurga, sedang yang lain
bernama Kafrah, penduduknya
hanya berbuat derhaka melakukan
amal ahli neraka, maka bila kamu
pergi ke Bushro dan mengikuti amal perbuatan mereka, maka
jangan ragu bahawa taubat mu
akan diterima." Maka pergilah ia
ke Bushro, dan ketika ia ditengah
jalan jatuh mati, maka
bertengkarlah Malaikat Siksa dan Malaikat Rahmat, sehingga
bertanya kepada Tuhan. Maka disuruh: "Ukur saja maka kedusun
mana ia lebih dekat, masukkan ia
kegolongan penduduknya." Tiba-
tiba terdapat ia lebih dekat
kedusun Bushro sekadar ujung jari,
maka ia tercatat dari golongan penduduknya." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Abdullah bin Mas'ud berkata:
"Tiga macam yang saya berani
bersumpah sedang yang keempat
bila saya bersumpah pasti benar: Allah s.w.t. tidak akan memelihara seseorang didunia, kemudian
diserahkan kepada lainNya dihari
kiamat. Allah s.w.t. tidak akan menyamakan orang yang
mempunyai bahagian dalam Islam
dengan yang tidak mempunyai
bahagian. Tidak seorang yang cinta pada
suatu kaum, melainkan akan
berkumpul dengan mereka pada
hari kiamat. Allah s.w.t. tidak menutupi hamba didunia melainkan pasti akan
menutupinya diakhirat. Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Ibn Mas'ud r.a. berkata: "Empat
ayat surah Annisaa' bagi kaum muslimin lebih baik dari dunia
seisinya." Ayatnya ialah: Innallaha laa yagh firu an yusy
roka bihi wayagh firu maa duna
dzalika liman yasaa'u waman yusy
rik billahi faqad iftara itsman
adziima. Yang bermaksud: Allah tidak akan mengampuni pada
orang yang syirik dan dapat
mengampuni selain itu bagi siapa
yang dikehendaki, dan siapa yang
syirik (mempersekutukan Tuhan) maka ia telah berbuat dosa yang
sangat besar. Walau annahum idz dhalamu
anfusahum jauka fas taghfarullaha
was taghfara lahumurraluuhu
lawajadullaha tawwaba rahima. Yang bermaksud: Andaikan ketika mereka berbuat zalim itu datang
kepadamu (Nabi Muhammad s.a.w.), lalu minta ampun kepada Allah dan dimintakan ampun oleh Rasulullah, pasti mereka akan mendapatkan Allah itu maha pengampun lagi penyayang. In taj tani bu kabaa ira maa
tunhauna anhu nukaffir ankum
sayyi aatikum wanud khilkum mud
kholan kariima. Yang bermaksud: Jika kamu meninggalkan dosa-
dosa yang besar yang telah
dilarang, maka Allah akan mengampunkan dosa-dosamu
yang kecil-kecil dan memasukkan
kamu dalam tempat yang mulia. Waman ya mal suu'a au yadh lim
nafsahu tsumma yas tagh firillaha
yajidillaha ghafuu ra rahima. Yang bermaksud: Dan siapa berbuat kejahatan atau menganiaya diri
sendiri kemudian membaca
istighfar (minta ampun) kepada Allah, pasti akan mendapatkan Allah maha pengampun dan penyayang. Jabir bin Abdillah An- Anshari r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Syafaatku untuk orang-orang
yang berdosa besar dari ummatku,
siapa yang mendustakannya tidak
akan mencapainya." Jabir r.a.
berkata: "Orang yang tidak
berdosa besar tidak memerlukan syafaat sebagaimana ayat ketiga
diatas." Muhammad bin Almunkadir dari Jabir r.a. berkata:
"Nabi Muhammad s.a.w. keluar kepada kami dan bersabda:
"Malaikat Jibril tadi datang
kepadaku dan berkata: "Ya Muhammad, demi Allah yang mengutuskan mu sebagai nabi
yang besar, sesungguhnya ada
seorang hamba Allah yang beribadat selama lima ratus tahun
diatas sebuah bukit yang lebar,
panjangnya tiga puluh hasta kali
tiga puluh hasta dan dikelilingi oleh
laut seluas empat ribu farsakh dari
tiap penjuru, disitu Allah s.w.t. mengeluarkan sumber air yang
segar selebar satu jari dari bawah
bukit, juga pohon delima pada tiap
hari berbuah sebuah delima, maka
bila siang hari turunlah orang itu
untuk wuduk dan memetik delima, lalu dimakannya, kemudian berdiri
sembahyang dan ia minta kepada
Tuhan supaya dimatikan dalam
sujud, dan supaya badannya tidak
disentuh bumi atau lain-lainnya
hingga bangkit dihari kiamat sambil sujud, maka Allah s.w.t. telah menerima permintaannya,
kerana itu tiap kami naik turun dari
langit selalu melaluinya ia sedang
sujud. Jibril berkata: "Kami dapat
dalam ilmu, bahawa ia akan
dibangkitkan pada hari kiamat dan dihadapkan kepada Allah s.w.t. , lalu Allah s.w.t. menyuruh: "Masukkanlah hambaKu itu kedalam syurga dangan
rahmatKu." Maka berkata orang itu: "Dengan amalku." Maka Allah s.w.t. menyuruh Malaikat supaya menghitung semua amalnya dan
nikmatKu iaitu nikmat melihat (penglihatan), tiba-tiba nikmat
penglihatan itu telah mengelilingi
ibadatnya selama lima ratus tahun,
sedang nikmat-nikmat Allah s.w.t. yang lain-lainnya belum. Maka Allah s.w.t. berfirman: "Masukkan ia kedalam neraka." dan ketika ditarik menuju keneraka, ia
berkata: "Masukkanlah aku
kedalam syurga dengan
rahmatMu." Maka Allah s.w.t. berfirman kepada Malaikat:
"Kembalikanlah ia." Lalu ditanya oleh Allah s.w.t.: "Hambaku, siapa yang menjadikan kau daripada
tidak ada?" Jawabnya: "Engkau Tuhan." Lalu dutanya: "Apakah itu kerana amalmu atau rahmatKu?" Jawabnya: "Dengan RahmatMu." Lalu ditanya: "Siapakah yang memberi kekuatan kepadamu
untuk beribadat lima ratus tahun?" jawabnya: "Engkau Tuhanku." Lalu
ditanya lagi: "Dan siapakah yang menempatkan kau diatas bukit dan
ditengah laut dan mengeluarkan
air segar yang tawar dari tengah-
tengah laut yang masin getir dan
menumbuhkan buah delima tiap
pagi, padahal buah itu hanya berbuah satu tahun satu kali, lalu
kau minta kepadaKu untuk mati sujud, siapakah yang berbuat itu
semua?" Jawabnya: "Engkau Tuhanku." Firman Allah s.w.t. : "Maka semua itu dengan rahmatKu." Malaikat Jibril berkata: "Segala sesuatu terjadi dengan
rahmat Allah s.w.t.." Alhasan r.a berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiada berkumpul dua perasaan
berharap pada rahmat Allah dan takut dari siksa Allah dalam hati seorang mukmin ketika akan mati
melainkan pasti akan diberi oleh Allah harapannya dan dihindarkan dari ketakutannya." Abu Said Almaqburi dari Abu Hurairah r.a. berkata:
"Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Tiada seorang diantara kamu
yang dapat selamat kerana
amalnya sendiri. Seorang sahabat
bertanya: "Engkau juga tidak, ya Rasulullah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Saya juga tidak, kecuali Allah meliputi saya dengan rahmayNya, kerana itu sedang-sedanglah kamu dan
tetapkan segala perbuatanmu dan
beramal diwaktu pagi dan petang
dan sedikirt diwaktu malam,
sederhanalah supaya sampai
dengan selamat." Anas r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Permudahkanlah dan jangan
mempersukar dan gembirakan dan
jangan menggusarkan." Ibn Mas'ud r.a. berkata: "Rahmat akan melimpah-
limpah pada manusia dihari kiamat
sehingga iblis laknatullah
mengangkat kepalanya ingin
mendapatkannya kerana luasnya
rahmat Allah dan syafa'at orang- orang yang diberikan syafa'at oleh Allah s.w.t." Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Pada hari kiamat akan terdengar seruan dari bawah
Arsy: "Ya ummat Muhammad, adapun dosa-dosamu terhadap Aku maka Aku maafkan bagi kamu dan tinggal yang terjadi diantara
sesama kamu, maka maaf
memaafkan diantara kamu dan
masuklah kamu kesyurga dengan
rahmatKu." Al-Fudhail bin Iyaadh berkata: "Rasa takut kepada Allah s.w.t. itu lebih baik bagi orang yang sihat tetapi jika ia sakit dan lemah
(tidak kuat beramal) maka
mengharap itu lebih baik, sebab
jika sihat kuat untuk beramal taat
dan meninggalkan maksiat
sebaliknya bila telah sakit atau lemah maka mengharapkan
rahmat itu yang lebih utama." Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya
dari Muhammad bin Alfadhel daro
Ibn Abi Ruwad dari ayahnya
berkata: "Allah s.w.t. menurunkan wahyu kepada nabi Daud a.s.: " Hai Daud, gembirakan orang-orang
yang berdosa, dan peringatkan
kepada orang-orang siddiq." Maka Nabi Daud a.s bertanya:
"Bagaimana menggembirakan
orang-orang yang berdosa dan
mengancam orang-orang yang
siddiq?" Allah s.w.t. berfirman: "Gembirakan orang-orang yang berdosa bahawa tidak ada dosa
yang tidak dapat Aku ampunkan dan peringatkan pada orang siddiq
supaya mereka tidak berbangga (sombong) dengan amal perbuatan mereka kerana bila Aku tegakkan keadilanKu dan perhitunganKu pada seseorang pasti binasa." Ibn Abi Ruwad dari ayahnya berkata: " Allah s.w.t berfirman: "Aku-lah Allah yang memiliki semua raja, hati raja-raja
itu semua ditangan-Ku, maka tiap kaum yang Aku ridha. Aku jadikan hati raja itu rahmat pada mereka
dan tiap kaum yang Aku murka, Aku jadikan raja itu siksa bagi mereka, kerana itu kamu jangan
sibuk mengutuk raja dan taubatlah
kamu kepadaKu nescaya Aku lunakkan hati mereka kepadamu. " Al'alaa bin Abdirrahman dari ayahnya dari Abu
Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda: "Andaikan orang mukmin
mengetahui siksa yang disediakan Allah s.w.t. nescaya tidak akan mengharapkan syurga Nya seorang pun dan andaikata orang kafir
mengetahui kebesaran rahmat Allah s.w.t. nescaya tidak akan merasa putus dari rahmat Allah s.w.t. seorangpun." Abu Ya'la lhusain bin Muhammad Annaisaburi
meriwayatkan dengan sanadnya
dari Ahmad bin Sahl berkata: "Saya
bermimpi kelihatan Yahya bin
Aktsam, maka saya bertanya
kepadanya: "Apakah tang telah kau dapat dari Tuhanmu?
jawabnya: "Saya dipanggil oleh
Tuhan: "Hai orang tua yang jahat, kau telah berbuat ini dan itu." Maka jawabku: "Ya Tuhan, tidak sedemikian yang saya dengar
tentang Engkau." Tuhan bertanya: "Apakah yang kau dengar tentang Aku?" Jawabku: "Saya telah mendengar dari Abdurrazzaq dari
Ma'mar dari Azzuhri dari Urwah dari
Aisyah r.a. dari Nabi Muhammad s.a.w. dan Jibril a.s. bahawa Engkau berfirman: " Tiada seorang muslim yang telah beruban dalam Islam,
maka saya akan menyiksanya
melainkan saya malu untuk
menyiksanya." Sedang saya seorang yang telah sangat tua.
Maka firman Allah s.w.t: "Benar Abdurrazzaq, dan benar Ma'mar dan
benar Azzuhri dan benar Urwah dan
benar Aisyah dan benar Nabi Muhammad s.a.w. dan benar Jibril dan benar apa yang Aku firmankan itu, ya Yahya. Aku tidak akan menyiksa orang tua yang beruban
dalam Islam." kemudian saya diperintahkan kesebelah kanan ke
syurga." Umar r.a. berkata: "Dia masuk kepada Nabi Muhammad s.a.w., tiba-tiba ia mendapati Nabi Muhammad s.a.w. sedang menangis, maka ditanya: "Apakah
yang menyebabkan engkau
menangis, ya Rasulullah?" Jawab Nabi Muhammad s.a.w.: "Saya telah didatangai oleh malaikat Jibril a.s.
dan berkata kepadaku:
"Sesungguhnya Allah malu akan menyiksa seorang yang telah
beruban didalam Islam, maka
bagaimana orang yang beruban
tidak malu berbuat maksiat
kepada Allah s.w.t." Abul-Laits berkata: "Kerana itu maka wajib bagi orang
yang telah tua menyedari
kehormatan ini dan bersyukur
kepada Allah s.w.t. dan malu kepada Allah s.w.t. dan kepada kedua malaikat yang mencatat
amalnya. Dan menghentikan
segala maksiat dan selalu rajin taat
kepada Allah s.w.t. sebab tanaman itu jika sudah dekat musim
mengetam, tidak boleh ditunda-
tunda dan demikian pula yang
masih muda, harus bertaqwa
kepada Allah s.w.t. dan menjauhkan dari maksiat (dosa)
serta rajin kepada taat, sebab dia
tidak mengetahui bilakah tiba
ajalnya, sebab bila pemuda itu rajin
berbuat taat, ia akan mendapat
naungan Allah s.w.t. pada hari kiamat dibawah arsy, sebagaimana
tersebut didalam hadis yang
diceritakan kepada kami oleh
Abulhasan Alqasim bin Muhammad
dari Isa bin Khosy Hafash dari
Suwaid dari Malik bin Habib dari Abdurrahman bin Hafash dari
Aashim dari Abu Hurairah r.a.
berkata: "Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:" Tujuh macam orang yang akan
dinaungi Allah pada hari kiamat pada saat tidak ada naungan
kecuali naungan Allah: 1. Imam (pemimpin yang adil). 2. Pemuda yang tumbuh dalam ibadat
kepada Allah s.w.t. 3. Seorang yang hatinya tergantung
pada masjid, jika keluar sehingga
kembali (yakni rajin menjaga
sembahyang berjama'ah). 4. Dua orang saling menyinta (Kasih
sayang) kerana Allah s.w.t. baik ketika berkumpul atau berpisah. 5. Seorang yang ingat kepada Allah s.w.t. ketika bersendirian lalu mencucurkan airmata ketana takut
kepada Allah s.w.t. 6. Seorang yang bersedekah
dirahsiakan sehingga yang
dikirinya tidak mengetahui apa
yang dilakukan oleh kanannya. 7. Seorang lelaki yang dipanggil oleh
wanita yang cantik untuk berzina,
lalu ia berkata: "Saya takut kepada Allah azza wajalla."