Nonton iklan bentar ya...!!!

Monday 26 February 2018

7 Lokasi tambang emas terbaik dan terkenal di Indonesia


Sudah menjadi rahasia umum jika Indonesia saat ini adalah salah satu negara dengan berbagai sumber daya alam sangat luar biasa banyak. Bahkan sumber daya alam tersebut tak terbatas pada beberapa hal saja karena hampir merata semua tersedia di negara Indonesia dengan baik. Hasil tambang adalah salah satu hasil yang paling banyak di Indonesia dan tergolong sangat penting keberadaanya.

Hampir semua jenis dari logam-logaman dan beberapa tambang penting lainnya dimiliki oleh Indonesia. Tempatnya sendiri sudah tersebar merata dari sabang hingga merauke. Beberapa tambang yang terkenal adalah tambang dari timah, perak, bauksit, emas, alumunium, kuningan dan beberapa bebatuan permata yang memiliki nilai tinggi. Berikut ini adalah beberapa tempat tambang emas terkenal di Indonesia hingga dunia.

Halmahera - Tambang Emas Gosowong

Tempat ini menjadi salah satu tempat penambangan emas yang secara resmi dikelola langsung oleh BUMN di bawah naungan PT Aneka Tambang. Untuk kerjasama dengan pihak asing sendiri adalah dengan perusahaan Newcrest. Di tempat ini tidak hanya emas yang ditambang namun juga perak. Dari hasil catatan sementara ini, setelah tempat tambang ini dibuka selama 20 tahun lamanya sudah ada lebih dari 20 juta ons biji emas yang sudah sukses diangkat dari dalam perut bumi.

Tapanuli Selatan - Tambang Emas Martabe

Salah satu tambang emas dikawasan Indonesia Timur ini juga menyimpan sangat banyak biji-biji emas. Untuk catatan yang di dapatkan dari tempat penambangan Tambang Emas Martabe ini ada sekitar 32 juta ons biji perak dan 3 juta ons biji emas. Penambangan di tempat ini sudah di buka sejak tahun 2013 silam.

Puncak Jaya - Tambang Grashberg

Tambang emas di Tambang Grashberg ini adalah salah satu tambang yang terus menjadi sorotan. Tambang Grashberg ini dikelola langsung oleh PT. Freeport dan terus menjadi polemik dengan berbagai permasalahan sistem dan kerja sama di dalamnya yang hampir sebagian besar dikuasai perusahaan asing.

Kalimantan Tengah - Tambang Emas Desa Pujon

Terletak di daerah Kapuas, tempat ini menawarkan sangat banyak tambang biji emas yang terus diangkat dari dalam perut bumi. Tempat ini benar-benar sangat terpencil dan sangat jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Jawa Barat – Tambang Emas Cikotok

Tempat penambangan ini berlokasi di tempat yang cukup terpencil dan diprediksi terus menawarkan potensi untuk menjadi tambang besar karena hasilnya sangat luar biasa.

Maluku Utara – Tambang Emas Kencana

Tambang emas di daerah ini sangat berbahaya karena aktivitasnya rata-rata dilakukan di bawah tanah. Tentu resiko terbesar para penambang adalah bisa terkubur hidup-hidup akibat longsoran tanah diatasnya. Dari catatan yang ada, di tempat ini sudah mendapatkan 4,63 juta ons emas murni.

Sumbawa – Tambang Emas Batu Hijau

Berlokasi di Batu Hijau, Pulau Sumbawa tempat ini membawa berbagai potensi besar untuk penambangan di Indonesia. 2,77 juta ons emas murni sudah diangkat dari tempat ini. Untuk operasional tambang ini sudah dibuka sejak tahun 2000 silam.

Saturday 17 February 2018

Potensi aceh yang melimpah ( serambi makkah )


ALLAH Swt memberi karunia sumber daya alam (SDA) yang sangat banyak kepada daerah Aceh. Namun karena salah satu faktornya, yaitu ketidaksiapan sumber daya manusia (SDM) dalam mengelolanya dengan baik sehingga dikuatirkan SDA yang ada justru menjadi petaka. Kondisi ini dapat menyeret daerah Aceh menjadi lemah, tidak mandiri dan tergantung (dependent) pada daerah lain, akhirnya justru muncul image yang kurang menguntungkan untuk Aceh.

bahwa Aceh sejak lama dikenal dengan Serambi Mekkah dan sangat identik dengan Islam. Apalagi kemudian pemerintah pusat menetapkan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh, sebagai pengganti dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 2001 yang mengamanahkan pelaksanaan syariat Islam secara kaffah.
“Adanya predikat keislaman, sesuatu yang sangat mulai ini, tentu diharapkan menjadi motivasi lebih bagi Aceh untuk memantaskan diri lebih baik lagi agar dekat dan sesuai dengan sebutan ini. Apalagi terkait dengan sesuatu hal yang sangat strategis yaitu SDM yang merupakan kunci keberhasilan pembangunan suatu daerah,” kata Mustanir.
Aceh berpenduduk 4.597.308 jiwa dengan luas wilayah 57.365,57 km2 (2,88% luas Indonesia) membentang dalam 6.770,81 Km2 memiliki 119 Pulau, 35 gunung, 73 sungai penting dan mempunyai kekayaan alam yang berlimpah yang tersebar di 6.450 gampong. Potensi ini merupakan suatu modal yang sangat penting bagi mendukung pelaksanaan pembangunan di Aceh menuju masyarakat sejahtera. Namun faktanya rakyat Aceh belum mendapatkan kehidupan yang sepadan dengan kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya.
Sejak dulu kala Aceh dikenal sebagai penghasil rempah dan ini pulalah yang menjadi salah satu motivasi Portugis dan beberapa bangsa Eropa lain datang ke Aceh. Pada era setelah kemerdekaan Republik Indonesia Aceh juga tampil dan dikenal sebagai daerah produksi pertanian, kawasan kehutanan, penghasil mineral dan bahan bakar. Sebagai kawasan kepulauan yang beriklim tropis, Aceh juga berpotensi dalam pengembangan bidang tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata.
Bahkan Aceh sejak 1900 telah memulai usaha pertambangan umum. Daerah operasi minyak dan gas di bagian utara dan timur meliputi daratan seluas 8.225,19 km² dan dilepas pantai Selat Malaka 38.122,68 km². Beberapa perusahaan migas yang mengeksploitasi tambang Aceh berdasarkan kontrak bagi hasil (production sharing). Sementara endapan batubara terkonsentrasi pada Cekungan Meulaboh di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. Terdapat 15 lapisan batubara hingga kedalaman 100 meter dengan ketebalan lapisan bekisar antara 0,5-9,5 m. Jumlah cadangan terunjuk hingga kedalam 80 meter mencapai 500 juta ton, sedangkan cadangan hipotesis sekitar 1,7 miliar ton .
Menariknya lagi hasil kajian Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bersama lembaga riset geologi dan kelautan Jerman (BGR) terhadap potensi minyak bumi dan gas (Migas) di timur laut Pulau Simeulue yang diprediksi bisa menjadi penganti cadangan minyak Arun Aceh Utara. Cadangan migas dalam jumlah raksasa di cekungan busur muka Simeulue yang terletak di lepas pantai sebelah barat Aceh diperkirakan mencapai 320 milyar barrel. Jumlah ini sangat spektakuler untuk ukuran cadangan pada cekungan di Indonesia, karena dibandingkan Saudi Arabia saja yang mempunyai cekungan-cekungan raksasa dan cadangan terbesar di dunia, hanya mempunyai cadangan terbukti sebesar 264,21 milyar barrel.
Provinsi Aceh ternyata juga memiliki beraneka ragam potensi sumber energi untuk pembangkit tenaga listrik terdiri dari potensi air, panas bumi, batubara. Diperkirakan potensi sumber tenaga air mencapai 2.626 MW yang tersebar di 15 lokasi di wilayah Aceh. Salah satu dari potensi tersebut adalah PLTA Peusangan dengan daya sebesar 89 MW, di daerah Jambo Aye yang diperkirakan mencapai 471 MW, Lawe Alas sebesar 268 MW, dan Tampur sebesar 126 MW. Disamping itu juga terdapat potensi batubara yang dapat dikembangkan sebesar 1.300 juta ton. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan bahwa Aceh memiliki 17 titik panas bumi yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga listrik.
Di samping berbagai kekayaan alam non logam di atas, Aceh juga memiliki macam-macam bahan galian logam. Hasil inventarisasi Dinas Pertambangan Aceh bahwa daerah Menurut laporan Badan Pertambangan dan Energi Aceh, daerah Aceh mempunyai 21 jenis bahan galian industri yang cukup potensial dan sangat prospektif untuk dikembangkan dengan lokasi menyebar pada hampir semua kabupaten/kota di Aceh.
Banyaknya sumber mineral atau hasil tambang bukan jaminan untuk mendapatkan pendapatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikasi bahwa ekspor bahan mentah dan minimnya upaya pengolahan atau kurangnya sentuhan teknologi guna meningkatkan nilai jual (value added) terjadi pada berbagai komoditas bahan alam