Nonton iklan bentar ya...!!!

Tuesday 5 February 2019

Kilang minyak d kuala tanjung kab.batu bara.insya allah akan terwujud.saya berharap semoga terealisasi .saya berdoa untuk rencana ini.dan saya terjun langsung ikut berpartisipasi.

Perusahaan migas asal Oman, Oman Overseas Oil and Gas Operation, berminat membangun kilang penyulingan di Bontang, Kalimantan Utara dan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dengan menggandeng PT Pertamina (Persero).

"Mereka sudah menyampaikan keinginan untuk berinvestasi di Indonesia. Kita sedang detilkan, di mana mereka paling cepat bisa membangun," tutur Menteri BUMN Rini Soemarno di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat.

Menurut Rini, Pertamina sebagai mitra sedang melakukan kajian untuk selanjutnya finalisasi dari rencana investasi Oman itu.

Dalam pertemuan di Kementerian BUMN itu kedua pihak membahas berbagai kemungkinan apakah membangun di Bontang terlebih dahulu atau di Sumatera Utara.

"Jadi kita sedang lihat apakah di Bontang yang paling cepat, apakah Sumatera Utara. Yang penting saat ini kita lihat detilnya untuk kemudian difinalkan," kata Rini.

Ia juga menjelaskan penyulingan ini bisa menambah produksi minyak nasional, sedangkan Direktur Utama Pertamina Dwi Sutjipto mengatakan Oman Overseas Oil and Gas Operation serius mengembangkan bisnisnya di Indonesia dengan membangun kilang minyak.

"Jika ada calon investor yang berminat membangun kilang harus kita dukung. Soal lokasi masih dibahas, kalau di Bontang posisinya saat ini terkait dengan kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), jadi kemungkinan akan dicari di Provinsi Sumatera Utara," ujar Dwi.

Terkait investasi, ia menjelaskan masih dalam pembicaraan kedua pihak.

"Jika kapasitas kilang yang dibangun berkapasitas 300.000 barel per hari, investasi diproyeksikan berkisar 10-12 miliar dolar AS," katanya.

Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah membenarkan kedatangan Oman untuk menyampaikan minat berinvestasi di Indonesia.

"Mereka lagi survei di Bontang dan Kuala Tanjung. Pembahasan masih berlangsung, sejauh ini belum ada deal bisnis.

No comments: