Nonton iklan bentar ya...!!!

Showing posts with label Neraka. Show all posts
Showing posts with label Neraka. Show all posts

Monday 15 August 2011

Sebab Sebab MasukNeraka Saqor

Jika kita bicara surga dan neraka adalah bicara tentang dua hal yang kontradiktif, yang pertama penuh dengan cerita indah, megah dan mewah sedang yang lain penuh dengan cerita menakutkan, menyeramkan dan membuat bulu kuduk merinding. Sungguhpun demikian, sesungguhnya surga dan neraka adalah "ma laa ainun ra'a,t wa laa udzunun sami'at, wa laa qalbun khatharat" (sesuatu yang belum pernah disaksikan mata, terdengar oleh telinga atau terlintas dalam hati) jadi bagaimana indahnya surga tidak bisa kita bayangkan, yang jelas sangat
indah sekali dan juga bagaimana seramnya neraka tidak bisa kita bayangkan tapi yang jelas siksaanNya sangat dahsyat sekali. Adapun yang Allah gambarkan dalam Al-Qur'an tentang keindahan surga dan seramnya neraka adalah berupa perumpamaan-perumpamaan yang bisa dijangkau manusia, tapi surga dan neraka yang sesungguhnya adalah seperti yang telah disinggung diatas "ma laa ainun ra'a,t wa laa udzunun sami'at, wa laa qalbun khatharat". Dalam artikel singkat ini saya akan coba menjelaskan penyebab masuknya ke neraka Saqr seperti yang terdapat dalam surat Al- Mudatsir ayat 36-56 Sebab Turun (Asbab An-Nuzul )nya Surat Al-Mudatsir Sebab turunnya surat Al-Mudatsir adalah sebagaimana riwayat yang terdapat dalam kitab ﺩﺍﺯ ﺮﻴﺴﻤﻟﺍ ﺝ : 8 ﺹ : 403 , diceritakan bahwa Al-Walid bin Mughirah salah seorang pemuka Quraisy datang kepada Nabi SAW mendengarkan ayat Al-Qur'an, setelah mendengarkan ayat tersebut ia merasa tertarik dan belum pernah dengar sya'ir seindah itu. Berita ketertarikannya itu terdengar oleh Abu Jahal, kemudian Abu Jahal memerintahkan ia untuk tidak menyampaikan ketertarikannya itu kepada kafir Quraisy yang lain, sampai akhirnya keduanya bersepakat untuk memberikan pernyataan bahwa Al- Qur'an adalah merupakan sihir yang dipelajari oleh orang-orang terdahulu. Sikap Abu Jahal yang melarang Al- Walid bin Mughirah untuk menceritakan ketertarikannya terhadap Al-Qur'an kepada orang kafir Quraisy lain tentunya tidak lepas dari kekhawatirannya akan pengaruh cerita Al-Walid, karena jika penyair selevel Al-Walid sudah mengakui keindahan Al-Qur'an tentu akan berdampak besar bagi kafir Qurais lainnya, jangan-jangan mereka akan segera mengakui kerasulan Muhammad. Sehingga keduanya bersepakat untuk memberikan pernyataan yang tidak akan membuat kagum kafir Quraisy terhadap Al- Qur'an, yaitu dengan mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah : "Lalu ia berkata (Al-Qur'an) ini tidak lain adalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang terdahulu". Penghuni Neraka Saqar Neraka Saqr adalah neraka yang tidak membiarkan orang yang diazab didalamnya menarik nafas untuk beristirahat dari azab, bahkan setelah diazab dengan azab yang pedih ia dikembalikan kepada bentuknya semula untuk diazab lagi, neraka saqr adalah neraka yang membakar kulit manusia : "Tahukah kamu apa (neraka) saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan membiarkan. (neraka saqar) adalah pembakar kulit manusia, diatasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga)". Lalu untuk siapakah neraka Saqar itu dipersiapkan? Allah SWT menjelaskan ketika penduduk surga bertanya apa yang menyebabkan mereka menjadi penghuni neraka Saqr, sebagaimana firmanNya: "Apa yang memasukkan kamu ke (neraka) saqar?" Maka para penghuni Saqar itu menjawab : "Mereka menjawab: "kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, dan adalah kami membicarakan yang bathil bersama dengan orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan, hingga datang kepada
kami kematian". Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafa'at dari orang-orang yang memberikan
syafa'at". Dari sini bisa kita simpulkan bahwa sebab-sebab masuk neraka Saqr itu adalah : Meninggalkan Shalat Dalam Al-Qur'an seringkali disebutkan pentingnya ibadah shalat dan ancaman bagi orang yang melalaikan shalat. Seperti kita ketahui ibadah shalat adalah salah satu rukun Islam, ulama menyatakan bahwa seseorang yang mengingkari ibadah ini adalah kafir. Apa sih istimewanya ibadah shalat?, dalam salah satu hadistnya Rasulullah SAW bersabda; "Tidaklah Aku diutus ke dunia ini kecuali untuk menyempurnakan akhlak", lalu dalam hadist lain disebutkan "Amal ibadah yang paling pertama diperiksa di hari kiamat nanti adalah shalat". Sekilas dua hadist ini bertolak belakang disatu sisi. Tujuan Rasulullah diutus ke dunia ini untuk memperbaiki akhlak namun disisi lain amal ibadah seorang hamba yang pertama kali diperiksa adalah shalat, jika tujuan diutusnya Rasulullah untuk memperbaiki akhlak mestinya yang pertamaka kali diperiksa dari seorang hamba di hari kiamat adalah akhlaknya bukan shalatnya, tapi kenapa yang diperiksa justru ibadah shalat?. Dari sini kita bisa memahami bahwa ibadah shalat jika dilakukan dengan benar maka akan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap akhlak seseorang, oleh karena itu wajar jika amal ibadah yang
pertama diperiksa hari kiamat nanti adalah shalat, karena jika shalat seseorang baik maka akan baik pula akhlaknya, shalat yang baik adalah shalat yang bisa menjauhkan seseorang dari perbuatann keji dan munkar seperti yang Allah jelaskan dalam surat Al-Ankabuut ayat 45 :"......Sesungguhnya shalat mencegah perbauatan keji dan munkar....." Tidak Peduli Terhadap Orang Miskin Salah satu hikmah yang bisa diambil dari ibadah puasa adalah melatih kepekaan sosial kita. Dengan melaksanakan ibadah puasa, kita dapat merasakan sesuatu yang dirasakan orang miskin selama ini, sehingga dengan melaksanakan ibadah puasa ini diharapkan hati kita lebih bisa terketuk lagi terhadap penderitaan orang lain dan lebih care terhadap nasib sesama muslim, dalam Al-Qur'an banyak disebutkan ancaman bagi orang yang tidak peduli
terhadap nasib orang miskin, dalam surat ini dijelaskan bahwa cuek terhadap orang miskin bisa menyebabkan masuk kedalam neraka
Saqr, dan ini mestinya juga menjadi perhatian para petinggi negara kita dikala bangsa ini dilanda keterpurukan, kemiskinan makin bertambah seharusnya mereka tidak boleh egois memikirkan tunjangan ini itu, tetapi mestinya lebih mengkonsentarsikan diri bagaimana seharusnya memperbaiki nasib mereka, yang jelas nasib mereka tidak akan mudah berubah kearah yang lebih baik dengan hanya memberikan mereka dana konpensasi BBM sebesar 300 ribu rupiah per 3 bulan. Peduli terhadap orang miskin bukan berarti dengan memberikan sejumlah uang kepada mereka kemudian masalah dianggap selesai tapi lebih dari itu bagaimana kita membentuk mereka menjadi tenaga-tenaga yang produktif sehingga mampu untuk hidup mandiri dan keluar dari kemiskinan juga bermanfaat bagi orang banyak, dengan demikian Insya-Allah setiap tahun jumlah orang miskin akan semakin berkurang. Berkumpul Dengan Ahlul Bathil Berapa banyak orang yang terpuruk karena teman, oleh karena itu memilih teman menjadi hal yang penting, nabi Yusuf dan nabi Ibrahim pernah berdo'a untuk bisa bergabung dengan orang-orang sholeh baik di dunia maupun di akhirat seperti yang terdapat dalam Al-Qur'an surat Yusuf ayat 101 dan surat Assyu'ara ayat 83. Dalam ayat yang sedang kita bahas ini,
salah satu penyebab masuknya seseorang ke neraka Saqr adalah berbicara bathil dengan kelompok orang yang membicarakannya. Di zaman sekarang banyak sekali dan dengan mudah kita temukan tempat- tempat untuk melakukan hal tersebut, sebut saja cafe plus, diskotik dan lain- lainnya yang berkaitan dengan dugem (dunia gemerlap). Mengingkari Hari Kiamat Kapankah dunia akan berakhir? Atau kah dunia itu tidak akan pernah berakhir? Dari sejak dulu selalu ada sekelompok orang yang tidak percaya akan adanya hari kiamat. Pada zaman terdahulu orang-orang kafir yang tidak mau mengikuti ajaran para Rasul yang diturunkan oleh Allah SWT menganggap bahwa kiamat tidak akan pernah ada dan demikian juga halnya dengan kehidupan setelah mati, menurut mereka jika mereka mati maka itulah akhir kehidupan dan tidak akan ada kebangkitan lagi. Pengingkaran mereka terhadap hari kebangkitan jelas sekali digambarkan dalam Al-Qur'an surat Yasin ayat 78 :"ia berkata : Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?" Di zaman sekarang juga masih banyak orang yang tidak percaya akan hari kiamat dan kehidupan setelah mati, baru-baru ini majalah Gatra memberitakan bahwa seorang ilmuwan A.S. yang bernama Raymond Kurzweil mengatakan bahwa keinginan manusia untuk dapat hidup abadi itu hanya tinggal 25 tahun lagi tepatnya tahun 2030. Kurzweil yakin dengan bantuan teknologi, manusia bisa menolak kematian!. Menurut Kurzweil, lompatan bioteknologi dan kedokteran bakal mampu menghentikan proses penuaan pada manusia, itu terjadi pada 2030. Kurzweil menjelaskan, ada tiga jembatan proses yang harus dilalui untuk menuju keabadian. Pertama, berterima kasihlah pada nanoteknologi yang mampu menciptakan nanorobot yang ukurannya bisa sekecil sel darah merah, yang dapat memperbaiki berbagai kerusakan tubuh.Jembatan kedua adalah revolusi bioteknologi yang membawa manusia mengatasi keterbatasan tubuh biologisnya. Berbagai penyakit bisa diatasi, proses penuaan dapat dihambat, dan fungsi tubuh jadi lebih optimal. Namun, sebelum kedua jembatan tadi tercipta, sambil menunggu, manusia harus melewati jembatan pendahuluan . Yakni bertahan hidup dengan teknologi "primitif": diet dan olahraga.Jika ketiga jembatan itu terbentuk, dampaknya sangat besar pada kehidupan manusia. Dalam Singularity, Kurzweil bercerita, jantung manusia di masa depan dapat beristirahat. Sebab tugasnya sudah digantikan oleh nanorobot yang mengalirkan darah ke seluruh tubuh.Bahkan, pada 2050, Kurzweil percaya, akhirnya teknologi mengizinkan otak manusia untuk meninggalkan tubuh "berairnya" pindah ke tubuh robot. Disitulah kemudian tercipta sebuah "keabadian". Pendek kata, Kurzweil menganggap manusia bakal mampu meraih keabadian dalam genggaman, menghindari sang Malaikat Maut! Sebagai orang yang beriman tentu kita meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di muka bumi akan hancur dan tidak ada yang abadi seperti yang Allah tegaskan dalam surat Al-Qashas ayat 88:".....Tiap-tiap sesuatu pasti binasa kecuali Allah. Bagi-Nya lah segala penentuan, dan hanya kepada-Nya lah kamu dikembalikan." Dan yang perlu diingat lagi adalah betapapun tingginya ilmu manusia jika dibandingkan dengan ilmu Allah bagaikan setetes air di tengah lautan, terlalu banyak hal yang tidak diketahui karena keterbatasan akal kita, kecerdasan tanpa keimanan hanya akan melahirkan manusia- manusia sombong yang lupa akan kebesaran Allah, padahal sesungguhnya semua yang kita miliki adalah berkat anugerah Nya.

Monday 2 May 2011

Penyesalan Ahli Neraka KarenaMasalah Ketaatan

Kitab Suci Al-Qur ’an seringkali menggambarkan berbagai bentuk
penyesalan para penghuni Neraka.
Salah satu di antara bentuk
penyesalan itu berkaitan dengan
urusan ”ketaatan”. Kelak para penghuni Neraka pada saat tengah
mengalami penyiksaan yang begitu
menyengsarakan berkeluh kesah
penuh penyesalan mengapa mereka
dahulu sewaktu di dunia tidak
mentaati Allah dan RasulNya. Kemudian mereka menyesal karena
telah menyerahkan kepatuhan
kepada para pembesar, pemimpin,
Presiden, Imam, Amir, Qiyadah dan
atasan mereka yang ternyata telah
menyesatkan mereka dari jalan yang lurus. Akhirnya, karena nasi telah
menjadi bubur, mereka hanya bisa
mengharapkan agar para mantan
pimpinan mereka itu diazab oleh
Allah dua kali lipat daripada azab
yang mereka terima. Bahkan penghuni Neraka akhirnya
mengharapkan agar para mantan
pimpinan mereka itu dikutuk
dengan kutukan yang sebesar-
besarnya. Semoga Allah melindungi
kita dari penyesalan demikian. Na’udzubillahi min dzaalika..! ﻲِﻓ ْﻢُﻬُﻫﻮُﺟُﻭ ُﺐَّﻠَﻘُﺗ َﻡْﻮَﻳ ﺎَﻨْﻌَﻃَﺃ ﺎَﻨَﺘْﻴَﻟ ﺎَﻳ َﻥﻮُﻟﻮُﻘَﻳ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ ﺎَﻟﻮُﺳَّﺮﻟﺍ ﺎَﻨْﻌَﻃَﺃَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻨَﺗَﺩﺎَﺳ ﺎَﻨْﻌَﻃَﺃ ﺎَّﻧِﺇ ﺎَﻨَّﺑَﺭ ﺍﻮُﻟﺎَﻗَﻭ ﺎَﻠﻴِﺒَّﺴﻟﺍ ﺎَﻧﻮُّﻠَﺿَﺄَﻓ ﺎَﻧَﺀﺍَﺮَﺒُﻛَﻭ َﻦِﻣ ِﻦْﻴَﻔْﻌِﺿ ْﻢِﻬِﺗَﺁ ﺎَﻨَّﺑَﺭ ﺍًﺮﻴِﺒَﻛ ﺎًﻨْﻌَﻟ ْﻢُﻬْﻨَﻌْﻟﺍَﻭ ِﺏﺍَﺬَﻌْﻟﺍ ”Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikkan dalam neraka,
mereka berkata: "Alangkah baiknya,
andaikata kami ta`at kepada Allah
dan ta`at (pula) kepada Rasul". Dan
mereka berkata: "Ya Tuhan kami,
sesungguhnya kami telah menta`ati pemimpin-pemimpin dan pembesar-
pembesar kami, lalu mereka
menyesatkan kami dari jalan (yang
benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah
kepada mereka azab dua kali lipat
dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar".(QS AlAhzab
ayat 66-68) Gambaran di atas merupakan suatu
gambaran yang sungguh
mengenaskan. Bagaimana
kumpulan manusia yang sewaktu di
dunia begitu menghormati dan
mempercayai para pembesar dan pemimpin mereka, tiba-tiba setelah
sama-sama dimasukkan Allah ke
dalam derita Neraka mereka baru
sadar ternyata telah ditipu oleh para
pemimpin tersebut sehingga
berbalik menjadi pembenci dan pengutuk para mantan pembesar
dan pemimpin tersebut. Mereka
terlambat menyadari jika telah
dikelabui dan disesatkan dari jalan
yang benar. Mereka terlambat
menyadari bahwa sesungguhnya para pemimpin dan pembesar itu
tidak pernah benar-benar mengajak
dan mengarahkan mereka ke jalan
yang mendatangkan keridhaan dan
rahmat Allah. Itulah sebabnya tatkala Allah
menyuruh orang-orang beriman
mentaati Allah dan RasulNya serta
”ulil amri minkum” (para pemimpin di antara orang-orang beriman) saat itu
juga Allah menjelaskan kriteria ”ulil amri minkum” yang sejati. Yaitu mereka yang di dalam
kepemimpinannya bilamana
menghadapi perselisihan pendapat
maka Allah (Al-Qur ’an) dan RasulNya (As-Sunnah/Al-Hadits) menjadi
rujukan mereka dalam
menyelesaikan dan memutuskan
segenap perkara. ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃ ﺍﻮُﻨَﻣَﺁ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﺎَﻬُّﻳَﺃ ﺎَﻳ َﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍ ﺍﻮُﻌﻴِﻃَﺃَﻭ َﻪَّﻠﻟﺍ ْﻢُﻜْﻨِﻣ ِﺮْﻣَﺄْﻟﺍ ﻲِﻟﻭُﺃَﻭ ٍﺀْﻲَﺷ ﻲِﻓ ْﻢُﺘْﻋَﺯﺎَﻨَﺗ ْﻥِﺈَﻓ ِﻝﻮُﺳَّﺮﻟﺍَﻭ ِﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ ُﻩﻭُّﺩُﺮَﻓ ِﻪَّﻠﻟﺎِﺑ َﻥﻮُﻨِﻣْﺆُﺗ ْﻢُﺘْﻨُﻛ ْﻥِﺇ ٌﺮْﻴَﺧ َﻚِﻟَﺫ ِﺮِﺧَﺂْﻟﺍ ِﻡْﻮَﻴْﻟﺍَﻭ ﺎًﻠﻳِﻭْﺄَﺗ ُﻦَﺴْﺣَﺃَﻭ ”Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al
Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Yang
demikian itu lebih utama (bagimu)
dan lebih baik akibatnya.” (QS An- Nisaa ayat 59) Benar, Islam sangat menganjurkan
kita semua supaya taat kepada
pemimpin, namun pemimpin yang
seperti apa? Apakah patut kita
mentaati para pembesar dan
pemimpin bilamana mereka tidak pernah menjadikan AlQur ’an dan As- Sunnah sebagai rujukan untuk
menyelesaikan berbagai problema
yang muncul? Mereka lebih percaya
kepada hukum dan aturan bikinan
manusia, bikinan para legislator,
daripada meyakini dan mengamalkan ketentuan-ketentuan
Allah dan RasulNya. Pantaslah
bilamana masyarakat yang sempat
menghormati dan mempercayai para
pembesar dan pemimpin seperti ini
sewaktu di dunia kelak akan menyesal ketika sudah masuk
Neraka. Bahkan mereka akan
berbalik menyerang dan memohon
kepada Allah agar para ulil amri
gadungan tersebut diazab dan
dikutuk...! Tetapi kesadaran dan penyesalan di
saat itu sudah tidak bermanfaat sama
sekali untuk memperbaiki keadaan.
Sehingga Allah menggambarkan
bahwa pada saat mereka semuanya
telah divonis menjadi penghuni Neraka lalu para pengikut dan
pemimpin berselisih di hadapan
Allah sewaktu di Padang Mahsyar.
Para pengikut menuntut
pertanggungjawaban dari para
pembesar, namun para pembesar itupun cuci tangan dan tidak mau
disalahkan. Para pemimpin saat itu
baru mengakui bahwa mereka
sendiri tidak mendapat petunjuk
dalam hidupnya sewaktu di dunia,
sehingga wajar bila merekapun tidak sanggup memberi petunjuk
sebenarnya kepada rakyat yang
mereka pimpin. Mereka mengatakan
bahwa apakah mau berkeluh kesah
ataupun bersabar sama saja bagi
mereka. Hal itu tidak akan mengubah keadaan mereka barang
sedikitpun. Baik pemimpin maupun
rakyat sama-sama dimasukkan ke
dalam derita Neraka. َﻝﺎَﻘَﻓ ﺎًﻌﻴِﻤَﺟ ِﻪَّﻠِﻟ ﺍﻭُﺯَﺮَﺑَﻭ ﺍﻭُﺮَﺒْﻜَﺘْﺳﺍ َﻦﻳِﺬَّﻠِﻟ ُﺀﺎَﻔَﻌُّﻀﻟﺍ ْﻢُﺘْﻧَﺃ ْﻞَﻬَﻓ ﺎًﻌَﺒَﺗ ْﻢُﻜَﻟ ﺎَّﻨُﻛ ﺎَّﻧِﺇ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﺏﺍَﺬَﻋ ْﻦِﻣ ﺎَّﻨَﻋ َﻥﻮُﻨْﻐُﻣ ٍﺀْﻲَﺷ ْﻦِﻣ ْﻢُﻛﺎَﻨْﻳَﺪَﻬَﻟ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﺎَﻧﺍَﺪَﻫ ْﻮَﻟ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ ْﻡَﺃ ﺎَﻨْﻋِﺰَﺟَﺃ ﺎَﻨْﻴَﻠَﻋ ٌﺀﺍَﻮَﺳ ٍﺺﻴِﺤَﻣ ْﻦِﻣ ﺎَﻨَﻟ ﺎَﻣ ﺎَﻧْﺮَﺒَﺻ ”Dan mereka semuanya (di padang Mahsyar) akan berkumpul
menghadap ke hadirat Allah, lalu
berkatalah orang-orang yang lemah
kepada orang-orang yang
sombong: "Sesungguhnya kami
dahulu adalah pengikut- pengikutmu, maka dapatkah kamu
menghindarkan daripada kami azab
Allah (walaupun) sedikit saja?
Mereka menjawab: "Seandainya
Allah memberi petunjuk kepada
kami, niscaya kami dapat memberi petunjuk kepadamu. Sama saja bagi
kita, apakah kita mengeluh ataukah
bersabar. Sekali-kali kita tidak
mempunyai tempat untuk melarikan
diri". (QS Ibrahim ayat 21) Allah menggambarkan bahwa
kumpulan pengikut taqlid dan
pemimpin sesat ini adalah kumpulan
orang-orang zalim. Para pemimpin
sesat akan berlepas diri dari para
pengikut taqlidnya. Sedangkan para pengikut taqlid bakal menyesal dan
berandai-andai mereka dapat
dihidupkan kembal ke dunia
sehingga mereka pasti berlepas diri,
tidak mau loyal dan taat kepada para
pemimpin sesat tersebut. Tetapi semuanya sudah terlambat. ْﺫِﺇ ﺍﻮُﻤَﻠَﻇ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ﻯَﺮَﻳ ْﻮَﻟَﻭ ِﻪَّﻠِﻟ َﺓَّﻮُﻘْﻟﺍ َّﻥَﺃ َﺏﺍَﺬَﻌْﻟﺍ َﻥْﻭَﺮَﻳ ُﺪﻳِﺪَﺷ َﻪَّﻠﻟﺍ َّﻥَﺃَﻭ ﺎًﻌﻴِﻤَﺟ ِﺏﺍَﺬَﻌْﻟﺍ َﻦِﻣ ﺍﻮُﻌِﺒُّﺗﺍ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﺃَّﺮَﺒَﺗ ْﺫِﺇ َﺏﺍَﺬَﻌْﻟﺍ ﺍُﻭَﺃَﺭَﻭ ﺍﻮُﻌَﺒَّﺗﺍ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ ُﺏﺎَﺒْﺳَﺄْﻟﺍ ُﻢِﻬِﺑ ْﺖَﻌَّﻄَﻘَﺗَﻭ ﺎَﻨَﻟ َّﻥَﺃ ْﻮَﻟ ﺍﻮُﻌَﺒَّﺗﺍ َﻦﻳِﺬَّﻟﺍ َﻝﺎَﻗَﻭ ﺎَﻤَﻛ ْﻢُﻬْﻨِﻣ َﺃَّﺮَﺒَﺘَﻨَﻓ ًﺓَّﺮَﻛ ﺎَّﻨِﻣ ﺍﻭُﺀَّﺮَﺒَﺗ ْﻢُﻬَﻟﺎَﻤْﻋَﺃ ُﻪَّﻠﻟﺍ ُﻢِﻬﻳِﺮُﻳ َﻚِﻟَﺬَﻛ ْﻢُﻫ ﺎَﻣَﻭ ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ ٍﺕﺍَﺮَﺴَﺣ ِﺭﺎَّﻨﻟﺍ َﻦِﻣ َﻦﻴِﺟِﺭﺎَﺨِﺑ ”Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui
ketika mereka melihat siksa (pada
hari kiamat), bahwa kekuatan itu
kepunyaan Allah semuanya dan
bahwa Allah amat berat siksaan-Nya
(niscaya mereka menyesal). (Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu
berlepas diri dari orang-orang yang
mengikutinya, dan mereka melihat
siksa; dan (ketika) segala hubungan
antara mereka terputus sama sekali.
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat
kembali (ke dunia), pasti kami akan
berlepas diri dari mereka,
sebagaimana mereka berlepas diri
dari kami." Demikianlah Allah
memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan
bagi mereka; dan sekali-kali mereka
tidak akan ke luar dari api
neraka.” (QS Al-Baqarah ayat 165-167)