Nonton iklan bentar ya...!!!

Showing posts with label waspada jgn buat korban jd sakit hati. Show all posts
Showing posts with label waspada jgn buat korban jd sakit hati. Show all posts

Sunday 24 July 2011

Awas, tusuk gigi penyebar virus HIV AIDS!

Siapa yang tak takut mendengar HIV
AIDS?. Penyakit mematikan ini telah
lama menjadi momok menakutkan
bagi orang-orang dan membuat kita
bergidik ngeri saat mendengarnya.
Namun, jangan berharap kengerian itu akan berakhir, karena
sesungguhnya kengerian tersebut
baru saja dimulai. Berita kali ini berawal dari Palembang.
Sempat beredar pesan singkat di
Ponsel (telepon seluler) milik warga
berisikan ancaman penyebaran HIV
melalui tusuk gigi. Bahkan, jaringan ini
terus menyebarkan misi bahaya ini sesama komunitas penderita di grup
khusus melalui Blackberry Massenger
(BBM). Jika benar ada, ini akan
menjadi ancaman yang serius pada
masyarakat. Di lingkungan dokter di RSMH
Palembang, membenarkan adanya
berita tersebut, maka mereka juga
sedang melakukan penelitian dan
mencoba masuk ke dalam grup BBM
melalui jaringan Jakarta dan dokter yang bertugas di RSCM Jakarta SMS itu antara lain berbunyi, “Mereka
berniat menyebarkan penyakit ini
dengan media tusuk gigi yang banyak
terdapat di restoran dan rumah
makan. Memakai tusuk gigi tersebut
hanya untuk melukai gusinya supaya berdarah lalu diusap hingga tidak
kelihatan darahnya, kemudian tusuk
gigi yang sudah tercemar tersebut
dikembalikan ke tempatnya,” Informasi lain juga menyebutkan,
indikasi ini bermula ada seorang PSK
yang tidak terima dirinya dikucilkan
dari masyarakat karena mengidap
penyakit HIV. Kemudian, ia ingin juga
orang lain merasakan betapa sakitnya dikucilkan masyarakat. Lantas,
membeli tusuk gigi dari toko, yang
kemudian direndam dengan
darahnya sampai meresap, kemudian
dicuci lalu dijemur sampai kering. Setelah itu, ketika ia makan di
restoran, lalu tusuk gigi yang ada di
meja restoran itu, ia tukar dengan
harapan orang lain bisa tertular HIV
melalui tusuk gigi. Juga ada informasi
lain penyebaran ini gara-gara ada seorang penderita. Namun bisakah
hal tersebut menularkan virus
mematikan ini? Mungkin saja. Sementara itu, Sekretaris Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA)
Palembang H Zailani UD, SIP
sebelumnya mengakui adanya
peningkatan jumlah penderita HIV/
AIDS di Palembang. Bahkan di akhir Juni 2011 ini saja, ditemukan 27
orang terinfeksi. Sedangkan di 2010
lalu ada 50 orang, dengan total
penderita di Palembang sebanyak 540
orang. “Jumlahnya diperkirakan lebih
banyak, karena mereka tidak terpantau,” katanya. Soal edukasi yang dilakukan KPA
terhadap penderita, Zailani
mengatakan, berdasarkan aturan
internasional identitas penderita tidak
boleh dipublikasikan. Namun mereka
diimbau untuk tidak menyebarkan virus itu kepada orang lain,
khususnya bagi penderita yang
berprofesi sebagai PSK dan pengguna
Narkoba melalui jarum suntik. Dikatakan, sejauh ini penularan HIV/
AIDS hanya bisa terjadi karena
hubungan seksual yang tidak aman
dengan orang yang telah terinfeksi
HIV. Penggunaan jarum suntik, tindik,
tato yang dapat menimbulkan luka yang tidak disterilkan secara bersama-
sama dan sebelumnya telah dipakai
oleh orang yang terinfeksi HIV. Melalui
transfusi darah yang tercemar HIV. Dan ibu hamil yang tercemar HIV pada
anak yang dikandungnya. Sementara
beberapa pendekatan yang dilakukan
terhadap komunitas Orang Hidup
Dengan AIDS (ODHA) yang ada di
Palembang, umumnya penderita tidak banyak bicara dan memilih tutup
mulut.