Bila senyum tak cukup lebar
menampung bahagiamu
tertawalah kekasih tertawalah
seperti kuncup yang merekah
indahkan hidupmu dengan
tangkaitangkai bunga.
Segelas kesenangan secangkir
riang, mari reguk bersama
nikmati waktu kita di antara
dramatika kehidupan
kenangan, keharuan, apa pun
namanya, biarkan memenuhi
rongga dada.
Tertawalah kekasih bila senyum
tak cukup lebar
seluruh bumi berdebar, seluruh
langit gemetar, para malaikat
bergegas keluar
mengira ada yang menyusup ke
dalam surga.
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Friday, 1 October 2010
ketika kamu tidur
Ketika kamu tertidur, aku di sisimu
terjaga
merangkai bait-bait kehidupan
kita
hingga malam larut gulita
kusulam metafora dalam rajutan
kata
agar mimpi indah tercipta.
Kutatap wajahmu, kamu begitu
pulas terlena
di ujung bibirmu senyum masih
tersisa
seperti menyimpan sekuntum
bunga
kucium bunga itu dengan kecupan
mesra
di lembaran sajak kujadikan
tandabaca.
Sebab itulah sajakku bermekaran
warna
sebuah perjalanan di taman-
taman surga
keindahan tak ada habisnya, tak
ada matinya
terangkai makna bagai karya
pujangga
di penghujung malam kupanjatkan
sebagai doa.
Ketika kamu terjaga, kubacakan
sebait cinta
kusaksikan sinar matamu
menjelma bintang kejora
wajahmu putih ceria, pagi
mengembang dalam cahaya
dan itulah bagian terindah dari
puisi yang kucipta
ketika kamu tersenyum bahagia.
terjaga
merangkai bait-bait kehidupan
kita
hingga malam larut gulita
kusulam metafora dalam rajutan
kata
agar mimpi indah tercipta.
Kutatap wajahmu, kamu begitu
pulas terlena
di ujung bibirmu senyum masih
tersisa
seperti menyimpan sekuntum
bunga
kucium bunga itu dengan kecupan
mesra
di lembaran sajak kujadikan
tandabaca.
Sebab itulah sajakku bermekaran
warna
sebuah perjalanan di taman-
taman surga
keindahan tak ada habisnya, tak
ada matinya
terangkai makna bagai karya
pujangga
di penghujung malam kupanjatkan
sebagai doa.
Ketika kamu terjaga, kubacakan
sebait cinta
kusaksikan sinar matamu
menjelma bintang kejora
wajahmu putih ceria, pagi
mengembang dalam cahaya
dan itulah bagian terindah dari
puisi yang kucipta
ketika kamu tersenyum bahagia.
Subscribe to:
Posts (Atom)