Dunia ramal-meramal telah dikenal
sejak zaman manusia belum
mengenal tulisan (prasejarah). Ada
yang menggunakan tanda alam.
adapula yang menggunakan
simbol-simbol benda yang dianggap
keramat. Tak terkecuali pada masa
kenabian Muhammad shallallahu
‘ alaihi wa sallam. Pada masa hidup
beliau juga telah dikenal ramal-
meramal yang digemari oleh para
kahin atau dukun. Beradab
kemudian, dunia ramal-meramal
populer di tengah kehidupan
masyarakat yang mengaku telah
maju. Lucunya, ramal-meramal di
era modern masih menggunakan
prinsip-prinsip ramal zaman baheula
seperti ilmu bintang. Dan yang
tampaknya terus populer hingga
saat ini adalah ramal-meramal ala
zodiak.
ASAL ZODIAK
Zodiak tentunya tak asing
lagi bagi telinga sebagian dari kita.
Banyak yang langsung memberi
penilaian bahwa zodiak adalah
dunia ramal-meramal yang diwakili
oleh simbol-simbol hewan. Tak salah
memang, karena istilah zodiak
sekarang lebih dekat dengan dunia
ramal-meramal daripada dunia
ilmiah. Tapi tentunya tak banyak
yang tahu apa itu sebenarnya
zodiak sehingga banyak yang salah
memberikan penilaian terhadapnya.
Ada yang berlebihan memberikan
pujian namun ada juga yang tak
mau melihatnya dari sisi keilmuan.
So?
Istilah zodiak berasal dari
bahasa latin zodiacus yang
kemudian diadopsi dalam bahasa
Yunani menjadi Zoodiacos Cyclos
(lingkaran hewan). Seperti artinya
sebagian besar zodiak dalam
kepercayaan Yunani disimbolkan
dalam aneka wujud hewan seperti;
Aries (kambing biri-biri), Taurus
(lembu jantan), Leo (singa), Scorpio
(kalajengking), dan Pisces (ikan).
Symbol tersebut dianggap sebagai
perwakilan dari benda-benda tata
surya (planet, bulan, dan matahari)
yang melingkari garis khayal bola
langit, lingkaran ekleptika.
Pada perkembangan
selanjutnya, zodiak tidak hanya
dihubung-hubungkan dengan
astronomi, tetapi juga dikaitkan
dengan astrologi. Apa itu astrologi?
Astrologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara
gerakan benda-benda tata surya
dengan nasib yang akan dialami
oleh seseorang. Sebagai contoh,
seseorang yang memiliki zodiak X
pada bulan Y akan bisa diketahui
nasibnya melalui perhitungan
zodiak. Dengan kata lain, ilmu
astrologi adalah salah satu cabang
dari sekian ilmu peramalan. Hanya
saja media ramalnya mungkin
berbeda dari yang lain karena
menggunakan ilmu perbintangan
dan simbol-simbol aneh.
ZODIAK DAN DUNIA PERAMALAN
Awal kisah zodiak dalam dunia
astrologi dimulai tahun 2000 SM saat
Babylonia memberlakukan
visualisasi waktu seperti dalam
system penanggalan (12 bulan
dalam 1 tahun), zodiac dibagi
menjadi 12 bagian. Setiap bagian
diberi tanda unik yang
melambangkan suatu waktu atau
karakter tertentu. Ada dua belas
tanda yaitu: Aries, Taurus, Gemini,
Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio,
Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan
Pisces. Lambang-lambang tersebut
merupakan hasil kajian para ahli
astronomi mesir setelah dua ribu
tahun lamanya.
Dalam astrologi, seseorang dianggap
menyandang tanda zodiak tertentu
jika dia lahir pada rentang tanggal
dan bulan tertentu menurut
penanggalan matahari. Sebagai
contoh, orang yang lahir pada awal
bulan Desember maka dia
dimasukkan dalam tanda zodiak
Sagitarius. Atas dasar inilah, orang
yang lahir pada awal bulan
Desember dikatakan memiliki
zodiak Sagitarius.
Anehnya, tidak ada perbedaan
zodiak berdasarkan tahun kelahiran
seseorang. Padahal jelas berbeda
seseorang yang lahir pada 27 Juli
2009 dan lahir pada 27 Juli 2010.
Namun, dalam perhitungan zodiak
semua disamakan. Tidak ada
perbedaan antara yang berusia 60
tahun dengan yang berusia 10
tahun. Oleh karenanya, peramalan
zodiak akan sangat ganjil, bila dinilai
dengan akal sehat. Sebab, ramalan
zodiak menyamaratakan nasib
semua orang hanya berdasarkan
bulan kelahirannya.
RAMALAN ZODIAK, AKURAT?
Dalam zodiak, paling tidak
ada empat unsur yang biasanya
diramal, yaitu kesehatan, cinta atau
perjodohan, keuangan, dan karir.
Kurun waktu peramalan biasanya
satu bulan atau dari tanggal x
sampai tanggal y. Dalam kurun
waktu itu, seseorang peramal
zodiak menentukan nasib
kesehatan seseorang akan seperti
apa, nasib cintanya bergejolak atau
datar-datar saja, keuangannya
lancar atau serat, dan karirnya
menanjak atau turun. Tak lupa
biasanya sang peramal
memberikan kata-kata nasehat
untuk menguatkan ramalannya.
Secara prinsip, cara
melakukan peramalan zodiak
adalah menggunakan prinsip
kedudukan benda-benda tata surya
terhadap matahari. Oleh karena itu,
seharusnya peramalan antara satu
tempat dengan tempat yang lain
sama karena posisi benda-benda
tata surya relatif stabil. Tapi apa
yang terjadi? Sering sekali antar
satu peramal dengan peramal lain
melakukan hasil peramalan yang
berbeda. Satu peramal mengatakan
nasib keuangan penyandang zodiak
Leo sulit tapi di sisi lain ada peramal
yang meramal nasib keuangan
zodiak Leo melejit. Padahal mereka
dalam satu kawasan lhooo …
Kenapa bisa begitu?
Hingga saat ini tidak ada
standarisasi hasil peramalan antar
peramal zodiak. Sangat tidak
mengherankan jika setiap peramal
memiliki hasil berbeda untuk satu
jenis zodiak tertentu. Setiap dari
mereka memiliki cara tersendiri
untuk menentukan hasil. Oleh
karenanya, keakuratan hasil
ramalan zodiak sangat disangsikan
hingga sekarang. Sayang, masih
saja banyak yang mempercayai
zodiak sebagai sarana untuk
mengetahui nasib pada masa
depan.
Bukti tentang
ketidakakuratan ramalan zodiak
pernah dikaji oleh seorang doktor
dari Universitas Manchester, Dr.
David Voas. Menurut Voas –yang
melakukan kajian tentang
hubungan antara zodiak dengan
nasib asrama seseorang-, zodiak
sama sekali tidak mempengaruhi
kehidupan cinta seorang manusia.
Pernyataan ini ia kuatkan dengan
melakukan penelitian bersama
dengan tim dari Research Fellow,
Centre for Census and Survey
Research. Dalam penelitian yang
melibatkan 20 juta pasangan di
Inggris dan Wales tersebut
ditemukan fakta bahwa tidak ada
bukti yang kuat jika zodiak
berpengaruh pada kehidupan
asrama seseorang. David juga
menyampaikan bahwa banyak
sekali pasangan suami istri di Inggris
dan Wales yang menikah tidak
sesuai dengan kecocokan ramalan
zodiak.
Majalah Stren pernah pula
melakukan penelitian untuk
mengetahui keakuratan ramalan
zodiak. Dari hasil penelitian yang
dilakukan selama satu tahun,
disimpulkan bahwa 3% saja ramalan
yang sesuai dengan kenyataan.
Dengan kata lain, perbandingan
keakuratan zodiak dengan
kesalahannya adalah 1:32/33.
Masihkan bisa dipercaya?
At least, walau cara
melakukan peramalan zodiak harus
didasarkan pada ilmu astrologi,
ternyata tak banyak para astrolog
(peramal) yang mengetahui secara
baik ilmu astrologi. Menurut
penelitian yang pernah dilakukan di
Eropa, 70% astrolog di Eropa tidak
mengetahui secara persis posisi
delapan palnet-planet besar.
Padahal, para astrolog Eropa
seringkali menjadi acuan para
peramal zodiak di negeri ini. So,
mungkinkah ramalannya bisa jitu
jika ilmu dasarnya saja tidak
diketahui?!
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Tuesday, 8 March 2011
Kisah ampuh sebuah do'a..
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta
alam. Shalawat dan salam kepada
Nabi kita Muhammad, keluarga dan
sahabatnya.
Untuk menggapai hasil yang kita
cita-citakan, setiap orang punya
usaha keras. Siang malam
mengeluarkan keringat untuk
menggapainya. Mau usaha
laundrynya sukses, bisnis
komputernya lancar, atau berhasil
dalam menghadapi ujian berbagai
usaha pemasaran, inovasi produk
dan belajar keras pun dilakukan.
Namun satu hal yang mesti seorang
pengusaha atau seorang yang ingin
meraih keberhasilan perhatikan
adalah bagaimana dirinya jangan
sampai melupakan Rabb yang
memudahkan segala urusan. Betapa
pun usaha yang kita lakukan, itu
bisa jadi sia-sia ketika kita
melupakan Rabb Ar Rahman yang
mengabulkan segala hajat. Dengan
banyak memohon pada Al Fattaah,
Maha Pemberi Karunia, segala hal
bisa jadi lebih mudah. Inilah yang
jadi senjata seorang muslim yang
mesti ia gunakan untuk meraih
suksesnya.
Janji Allah Bagi Orang yang
Memanjatkan Do ’a
Ayat-ayat qur’aniyah berikut
menunjukkan keutamaan
seseorang yang memanjatkan do’a.
Allah Ta’ala berfirman,
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻜُﻢُ ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ
ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ
ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ
“ Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina".” (QS. Ghofir/ Al Mu’min:
60)
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺳَﺄَﻟَﻚَ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻋَﻨِّﻲ ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﻗَﺮِﻳﺐٌ ﺃُﺟِﻴﺐُ
ﺩَﻋْﻮَﺓَ ﺍﻟﺪَّﺍﻉِ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻥِ ﻓَﻠْﻴَﺴْﺘَﺠِﻴﺒُﻮﺍ ﻟِﻲ
ﻭَﻟْﻴُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺑِﻲ ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳَﺮْﺷُﺪُﻭﻥَ
“ Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran. ” (QS. Al
Baqarah: 186)
Beberapa hadits berikut juga
menunjukkan bagaimanakah
keutamaan seseorang yang tidak
bosan-bosannya memohon pada
Allah. Dari An Nu ’man bin Basyir,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓُ
“ Do’a adalah ibadah.”[1]
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu
‘ alaihi wa sallam bersabda,
ﻟَﻴْﺲَ ﺷَﻲْﺀٌ ﺃَﻛْﺮَﻡَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻣِﻦَ
ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀِ
“ Tidak ada sesuatu yang lebih besar
pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala
selain do’a.”[2]
Dari Abu Sa’id, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
« ﻣﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﺑِﺪَﻋْﻮَﺓٍ ﻟَﻴْﺲَ ﻓِﻴﻬَﺎ
ﺇِﺛْﻢٌ ﻭَﻻَ ﻗَﻄِﻴﻌَﺔُ ﺭَﺣِﻢٍ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻬَﺎ
ﺇِﺣْﺪَﻯ ﺛَﻼَﺙٍ ﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﺗُﻌَﺠَّﻞَ ﻟَﻪُ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻪُ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ
ﻳَﺪَّﺧِﺮَﻫَﺎ ﻟَﻪُ ﻓِﻰ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥُْ ﻳَﺼْﺮِﻑَ ﻋَﻨْﻪُ
ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴُّﻮﺀِ ﻣِﺜْﻠَﻬَﺎ «. ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﺫﺍً ﻧُﻜْﺜِﺮُ. ﻗَﺎﻝَ »
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻛْﺜَﺮُ »
“Tidaklah seorang muslim
memanjatkan do’a pada Allah
selama tidak mengandung dosa dan
memutuskan silaturahmi (antar
kerabat, pen) melainkan Allah akan
beri padanya tiga hal: [1] Allah akan
segera mengabulkan do ’anya, [2]
Allah akan menyimpannya baginya
di akhirat kelak, dan [3] Allah akan
menghindarkan darinya kejelekan
yang semisal. ” Para sahabat lantas
mengatakan, “Kalau begitu kami
akan memperbanyak berdo’a.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas
berkata, “Allah nanti yang
memperbanyak mengabulkan do'a-
do'a kalian. ”[3]
Bukti Ampuhnya Do’a
Beberapa kisah berikut
membuktikan betapa ampuhnya
do ’a bagi seorang muslim.
(1) Do’a Ummu Salamah sehingga
bisa menikah dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ada sebuah hadits dari Ummu
Salamah -salah satu istri Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam- berkata
bahwa beliau pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda,
« ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﺒْﺪٍ ﺗُﺼِﻴﺒُﻪُ ﻣُﺼِﻴﺒَﺔٌ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻧَّﺎ ﻟِﻠَّﻪِ
ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺭَﺍﺟِﻌُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃْﺟُﺮْﻧِﻰ ﻓِﻰ
ﻣُﺼِﻴﺒَﺘِﻰ ﻭَﺃَﺧْﻠِﻒْ ﻟِﻰ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﺃَﺟَﺮَﻩُ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻰ ﻣُﺼِﻴﺒَﺘِﻪِ ﻭَﺃَﺧْﻠَﻒَ ﻟَﻪُ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬَﺎ «.
ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺗُﻮُﻓِّﻰَ ﺃَﺑُﻮ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﻗُﻠْﺖُ ﻛَﻤَﺎ
ﺃَﻣَﺮَﻧِﻰ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ-
ﻓَﺄَﺧْﻠَﻒَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻰ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻪُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ -
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -.
“Siapa saja dari hamba yang
tertimpa suatu musibah lalu ia
mengucapkan: “Inna lillahi wa inna
ilaihi rooji'un. Allahumma'jurnii fii
mushibatii wa akhlif lii khoiron
minhaa [Segala sesuatu adalah milik
Allah dan akan kembali pada-Nya.
Ya Allah, berilah ganjaran terhadap
musibah ang menimpaku dan
berilah ganti dengan yang lebih
baik ]”, maka Allah akan
memberinya ganjaran dalam
musibahnya dan menggantinya
dengan yang lebih baik. ” Ketika,
Abu Salamah (suamiku) wafat, aku
pun menyebut do'a sebagaimana
yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam perintahkan padaku. Allah
pun memberiku suami yang lebih
baik dari suamiku yang dulu yaitu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam. ”[4]
Lihatlah bagaimana do’a Ummu
Salamah bisa dikabulkan dengan
diberi suami seperti Rasul shallallahu
‘ alaihi wa sallam. Ini menunjukkan
ajaibnya do’a.
(2) Kisah Seorang Istri yang
Mendoakan Suaminya yang Bejat
Ada seorang suami yang benar-
benar jauh dari ketaatan pada Allah
Ta ’ala, yang gemar melakukan
dosa. Ia memiliki istri yang
sholehah. Istrinya ini senantiasa
memberinya nasehat, wejangan
dan berlemah lembut dalam ucapan
pada suaminya, namun belum juga
nampak bekas kebaikan pada diri
sang suami. Si istri ini pun tahu
bahwa do ’a kepada Allah Ta’ala
adalah sebaik-baiknya cara (agar
suaminya bisa mendapatkan
hidayah). Karena Allah subhanahu
wa ta ’ala yang memberi petunjuk
pada siapa saja yang Dia kehendaki
dan menyesatkan siapa saja yang
Dia kehendaki. Si istri ini akhirnya
terus menerus berdoa agar Allah
memperbaiki keadaan suaminya
menjadi baik dan menunjukkan
suaminya ke jalan yang lurus
(shirothol mustaqim). Ia tidak
bosan-bosannya berdoa akan hal ini
siang dan malam.
Akhirnya si istri mendapatkan
waktu yang ia nanti-nanti. Suatu
hari hidayah pun menghampiri
suaminya, nampak pada suaminya
tanda kembali taat. Suaminya
akhirnya gemar lakukan kebaikan,
ia pun bertaubat dan kembali
kepada Allah Ta ’ala. Walillahil hamd,
segala puji hanya untuk Allah.[5]
Lihatlah bagaimana lagi satu kisah
yang menunjukkan keinginan yang
terwujud berkat do ’a pada Allah.
(3) Kisah Seorang Pria yang
Dikaruniai Anak di Usia Senja.
Ada seorang pria menikahi seorang
wanita. Ia sudah bersama wanita
tersebut beberapa tahun lamanya,
namun belum juga dikaruniai anak.
Lalu ia menikah lagi dengan wanita
lainnya, Allah pun belum
menakdirkan baginya untuk
memiliki anak. Hal ini membuat ia
semakin merindukan memiliki buah
hati. Ketika usianya sudah beranjak
dewasa, ia menikah lagi dengan
wanita ketiga. Padahal umurnya
ketika itu adalah 60 tahun. Di setiap
malam, ia selalu melakukan shalat
tahajud. Di waktu sahr (menjelang
Shubuh), ia berdo ’a pada Allah, “Ya
Allah, karuniakanlah padaku
seorang anak laki-laki atau seorang
anak perempuan. ” Dengan karunia
Allah subhanahu wa ta’ala, akhirnya
istrinya pun hamil. Kemudian
datanglah waktu istrinya
melahirkan. Ia pun diberikan kabar
gembira dengan diberi rizki seorang
putera. Ia begitu amat gembira dan
banyak bersyukur pada Allah.
Beberapa waktu lagi setelah
kelahiran tadi, Allah memberinya
juga seorang puteri. Fa subhanal
kariim. Maha Suci Allah atas karunia-
Nya.[6]
Kisah ini menunjukkan bagaimana
ampuhnya do’a bagi seorang
muslim. Mendapatkan keturunan di
usia tua juga sudah dialami oleh
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Namun
Nabi Ibrahim mendapatkan anak
dengan istri yang sama-sama juga
sudah berusia senja. Allah Ta'ala
menceritakan,
ﻭَﺍﻣْﺮَﺃَﺗُﻪُ ﻗَﺎﺋِﻤَﺔٌ ﻓَﻀَﺤِﻜَﺖْ ﻓَﺒَﺸَّﺮْﻧَﺎﻫَﺎ
ﺑِﺈِﺳْﺤَﺎﻕَ ﻭَﻣِﻦْ ﻭَﺭَﺍﺀِ ﺇِﺳْﺤَﺎﻕَ ﻳَﻌْﻘُﻮﺏَ )71(
ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠَﺘَﺎ ﺃَﺃَﻟِﺪُ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻋَﺠُﻮﺯٌ ﻭَﻫَﺬَﺍ ﺑَﻌْﻠِﻲ
ﺷَﻴْﺨًﺎ ﺇِﻥَّ ﻫَﺬَﺍ ﻟَﺸَﻲْﺀٌ ﻋَﺠِﻴﺐٌ )72 )
“Dan isterinya berdiri (dibalik tirai)
lalu dia tersenyum, maka Kami
sampaikan kepadanya berita
gembira tentang (kelahiran) Ishak
dan dari Ishak (akan lahir
puteranya) Ya'qub. Isterinya
berkata: "Sungguh mengherankan,
apakah aku akan melahirkan anak
padahal aku adalah seorang
perempuan tua, dan ini suamikupun
dalam keadaan yang sudah tua
pula?. Sesungguhnya ini benar-
benar suatu yang sangat aneh."
” (QS. Huud: 71-72)
Itulah karunia Allah, suatu hal yang
mustahil bisa saja terjadi dengan izin
Allah.
(4) Seorang Pemuda yang Berdo’a
agar Dimudahkan Menundukkan
Pandangan dari yang Haram
Ada seorang pemuda yang sempat
melihat video-video (porno) dan
gambar lain yang diharamkan. Ia
pun bertekad kuat agar terhindar
dari melihat seperti itu. Namun ia
tidak mampu. Kemudian ia mampu.
Ia pun berdo ’a pada Allah Ta’ala
agar Allah menjaga pendengaran
dan penglihatannya dari yang
haram. Akhirnya, Allah
memperkenankan do ’anya. Dari sini
ia pun tidak suka melihat gambar-
gambar yang terlarang seperti itu.
Sampai-sampai ia pun bisa
menghafalkan Al Qur ’an karena
sikapnya yang menjauhi maksiat.[7]
Kisah ini membuktikan bahwa kita
bisa terhindar dari maksiat hanya
dengan taufik Allah, jalannya adalah
dengan banyak memohon pada
Allah. Laa hawla wa laa quwwata illa
billah, tidak ada kekuatan untuk
melaksanakan ketaatan dan
menjauhi maksiat kecuali dengan
pertolongan Ar Rahman. Do ’a yang
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
ajarkan agar kita bisa menjaga
pandangan, pendengaran dan hati
kita dari kejelekan dan maksiat
adalah do ’a,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻰ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﺳَﻤْﻌِﻰ ﻭَﻣِﻦْ
ﺷَﺮِّ ﺑَﺼَﺮِﻯ ﻭَﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﻟِﺴَﺎﻧِﻰ ﻭَﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ
ﻗَﻠْﺒِﻰ ﻭَﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﻣَﻨِﻴِّﻰ
“ Allahumma inni a’udzu bika min
syarri sam’ii, wa min syarri bashorii,
wa min syarri lisaanii, wa min syarri
qolbii wa min syarri maniyyii ” (Ya
Allah, aku berlindung pada-Mu dari
kejelekan pendengaran,
penglihatan, lisan, hati dan angan-
angan yang rusak).[8]
alam. Shalawat dan salam kepada
Nabi kita Muhammad, keluarga dan
sahabatnya.
Untuk menggapai hasil yang kita
cita-citakan, setiap orang punya
usaha keras. Siang malam
mengeluarkan keringat untuk
menggapainya. Mau usaha
laundrynya sukses, bisnis
komputernya lancar, atau berhasil
dalam menghadapi ujian berbagai
usaha pemasaran, inovasi produk
dan belajar keras pun dilakukan.
Namun satu hal yang mesti seorang
pengusaha atau seorang yang ingin
meraih keberhasilan perhatikan
adalah bagaimana dirinya jangan
sampai melupakan Rabb yang
memudahkan segala urusan. Betapa
pun usaha yang kita lakukan, itu
bisa jadi sia-sia ketika kita
melupakan Rabb Ar Rahman yang
mengabulkan segala hajat. Dengan
banyak memohon pada Al Fattaah,
Maha Pemberi Karunia, segala hal
bisa jadi lebih mudah. Inilah yang
jadi senjata seorang muslim yang
mesti ia gunakan untuk meraih
suksesnya.
Janji Allah Bagi Orang yang
Memanjatkan Do ’a
Ayat-ayat qur’aniyah berikut
menunjukkan keutamaan
seseorang yang memanjatkan do’a.
Allah Ta’ala berfirman,
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﺭَﺑُّﻜُﻢُ ﺍﺩْﻋُﻮﻧِﻲ ﺃَﺳْﺘَﺠِﺐْ ﻟَﻜُﻢْ ﺇِﻥَّ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ
ﻳَﺴْﺘَﻜْﺒِﺮُﻭﻥَ ﻋَﻦْ ﻋِﺒَﺎﺩَﺗِﻲ ﺳَﻴَﺪْﺧُﻠُﻮﻥَ ﺟَﻬَﻨَّﻢَ
ﺩَﺍﺧِﺮِﻳﻦَ
“ Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdoalah kepada-Ku, niscaya
akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang
menyombongkan diri dari
menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan
hina dina".” (QS. Ghofir/ Al Mu’min:
60)
ﻭَﺇِﺫَﺍ ﺳَﺄَﻟَﻚَ ﻋِﺒَﺎﺩِﻱ ﻋَﻨِّﻲ ﻓَﺈِﻧِّﻲ ﻗَﺮِﻳﺐٌ ﺃُﺟِﻴﺐُ
ﺩَﻋْﻮَﺓَ ﺍﻟﺪَّﺍﻉِ ﺇِﺫَﺍ ﺩَﻋَﺎﻥِ ﻓَﻠْﻴَﺴْﺘَﺠِﻴﺒُﻮﺍ ﻟِﻲ
ﻭَﻟْﻴُﺆْﻣِﻨُﻮﺍ ﺑِﻲ ﻟَﻌَﻠَّﻬُﻢْ ﻳَﺮْﺷُﺪُﻭﻥَ
“ Dan apabila hamba-hamba-Ku
bertanya kepadamu tentang Aku,
maka (jawablah), bahwasanya Aku
adalah dekat. Aku mengabulkan
permohonan orang yang berdoa
apabila ia memohon kepada-Ku,
maka hendaklah mereka itu
memenuhi (segala perintah-Ku) dan
hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu
berada dalam kebenaran. ” (QS. Al
Baqarah: 186)
Beberapa hadits berikut juga
menunjukkan bagaimanakah
keutamaan seseorang yang tidak
bosan-bosannya memohon pada
Allah. Dari An Nu ’man bin Basyir,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀُ ﻫُﻮَ ﺍﻟْﻌِﺒَﺎﺩَﺓُ
“ Do’a adalah ibadah.”[1]
Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu
‘ alaihi wa sallam bersabda,
ﻟَﻴْﺲَ ﺷَﻲْﺀٌ ﺃَﻛْﺮَﻡَ ﻋَﻠَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻣِﻦَ
ﺍﻟﺪُّﻋَﺎﺀِ
“ Tidak ada sesuatu yang lebih besar
pengaruhnya di sisi Allah Ta’ala
selain do’a.”[2]
Dari Abu Sa’id, Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda,
« ﻣﺎ ﻣِﻦْ ﻣُﺴْﻠِﻢٍ ﻳَﺪْﻋُﻮ ﺑِﺪَﻋْﻮَﺓٍ ﻟَﻴْﺲَ ﻓِﻴﻬَﺎ
ﺇِﺛْﻢٌ ﻭَﻻَ ﻗَﻄِﻴﻌَﺔُ ﺭَﺣِﻢٍ ﺇِﻻَّ ﺃَﻋْﻄَﺎﻩُ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺑِﻬَﺎ
ﺇِﺣْﺪَﻯ ﺛَﻼَﺙٍ ﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ ﺗُﻌَﺠَّﻞَ ﻟَﻪُ ﺩَﻋْﻮَﺗُﻪُ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥْ
ﻳَﺪَّﺧِﺮَﻫَﺎ ﻟَﻪُ ﻓِﻰ ﺍﻵﺧِﺮَﺓِ ﻭَﺇِﻣَّﺎ ﺃَﻥُْ ﻳَﺼْﺮِﻑَ ﻋَﻨْﻪُ
ﻣِﻦَ ﺍﻟﺴُّﻮﺀِ ﻣِﺜْﻠَﻬَﺎ «. ﻗَﺎﻟُﻮﺍ ﺇِﺫﺍً ﻧُﻜْﺜِﺮُ. ﻗَﺎﻝَ »
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺃَﻛْﺜَﺮُ »
“Tidaklah seorang muslim
memanjatkan do’a pada Allah
selama tidak mengandung dosa dan
memutuskan silaturahmi (antar
kerabat, pen) melainkan Allah akan
beri padanya tiga hal: [1] Allah akan
segera mengabulkan do ’anya, [2]
Allah akan menyimpannya baginya
di akhirat kelak, dan [3] Allah akan
menghindarkan darinya kejelekan
yang semisal. ” Para sahabat lantas
mengatakan, “Kalau begitu kami
akan memperbanyak berdo’a.” Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas
berkata, “Allah nanti yang
memperbanyak mengabulkan do'a-
do'a kalian. ”[3]
Bukti Ampuhnya Do’a
Beberapa kisah berikut
membuktikan betapa ampuhnya
do ’a bagi seorang muslim.
(1) Do’a Ummu Salamah sehingga
bisa menikah dengan Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ada sebuah hadits dari Ummu
Salamah -salah satu istri Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam- berkata
bahwa beliau pernah mendengar
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda,
« ﻣَﺎ ﻣِﻦْ ﻋَﺒْﺪٍ ﺗُﺼِﻴﺒُﻪُ ﻣُﺼِﻴﺒَﺔٌ ﻓَﻴَﻘُﻮﻝُ ﺇِﻧَّﺎ ﻟِﻠَّﻪِ
ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪِ ﺭَﺍﺟِﻌُﻮﻥَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺃْﺟُﺮْﻧِﻰ ﻓِﻰ
ﻣُﺼِﻴﺒَﺘِﻰ ﻭَﺃَﺧْﻠِﻒْ ﻟِﻰ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺇِﻻَّ ﺃَﺟَﺮَﻩُ
ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻓِﻰ ﻣُﺼِﻴﺒَﺘِﻪِ ﻭَﺃَﺧْﻠَﻒَ ﻟَﻪُ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻬَﺎ «.
ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻓَﻠَﻤَّﺎ ﺗُﻮُﻓِّﻰَ ﺃَﺑُﻮ ﺳَﻠَﻤَﺔَ ﻗُﻠْﺖُ ﻛَﻤَﺎ
ﺃَﻣَﺮَﻧِﻰ ﺭَﺳُﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ -ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ-
ﻓَﺄَﺧْﻠَﻒَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟِﻰ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِﻨْﻪُ ﺭَﺳُﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪِ -
ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ -.
“Siapa saja dari hamba yang
tertimpa suatu musibah lalu ia
mengucapkan: “Inna lillahi wa inna
ilaihi rooji'un. Allahumma'jurnii fii
mushibatii wa akhlif lii khoiron
minhaa [Segala sesuatu adalah milik
Allah dan akan kembali pada-Nya.
Ya Allah, berilah ganjaran terhadap
musibah ang menimpaku dan
berilah ganti dengan yang lebih
baik ]”, maka Allah akan
memberinya ganjaran dalam
musibahnya dan menggantinya
dengan yang lebih baik. ” Ketika,
Abu Salamah (suamiku) wafat, aku
pun menyebut do'a sebagaimana
yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam perintahkan padaku. Allah
pun memberiku suami yang lebih
baik dari suamiku yang dulu yaitu
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam. ”[4]
Lihatlah bagaimana do’a Ummu
Salamah bisa dikabulkan dengan
diberi suami seperti Rasul shallallahu
‘ alaihi wa sallam. Ini menunjukkan
ajaibnya do’a.
(2) Kisah Seorang Istri yang
Mendoakan Suaminya yang Bejat
Ada seorang suami yang benar-
benar jauh dari ketaatan pada Allah
Ta ’ala, yang gemar melakukan
dosa. Ia memiliki istri yang
sholehah. Istrinya ini senantiasa
memberinya nasehat, wejangan
dan berlemah lembut dalam ucapan
pada suaminya, namun belum juga
nampak bekas kebaikan pada diri
sang suami. Si istri ini pun tahu
bahwa do ’a kepada Allah Ta’ala
adalah sebaik-baiknya cara (agar
suaminya bisa mendapatkan
hidayah). Karena Allah subhanahu
wa ta ’ala yang memberi petunjuk
pada siapa saja yang Dia kehendaki
dan menyesatkan siapa saja yang
Dia kehendaki. Si istri ini akhirnya
terus menerus berdoa agar Allah
memperbaiki keadaan suaminya
menjadi baik dan menunjukkan
suaminya ke jalan yang lurus
(shirothol mustaqim). Ia tidak
bosan-bosannya berdoa akan hal ini
siang dan malam.
Akhirnya si istri mendapatkan
waktu yang ia nanti-nanti. Suatu
hari hidayah pun menghampiri
suaminya, nampak pada suaminya
tanda kembali taat. Suaminya
akhirnya gemar lakukan kebaikan,
ia pun bertaubat dan kembali
kepada Allah Ta ’ala. Walillahil hamd,
segala puji hanya untuk Allah.[5]
Lihatlah bagaimana lagi satu kisah
yang menunjukkan keinginan yang
terwujud berkat do ’a pada Allah.
(3) Kisah Seorang Pria yang
Dikaruniai Anak di Usia Senja.
Ada seorang pria menikahi seorang
wanita. Ia sudah bersama wanita
tersebut beberapa tahun lamanya,
namun belum juga dikaruniai anak.
Lalu ia menikah lagi dengan wanita
lainnya, Allah pun belum
menakdirkan baginya untuk
memiliki anak. Hal ini membuat ia
semakin merindukan memiliki buah
hati. Ketika usianya sudah beranjak
dewasa, ia menikah lagi dengan
wanita ketiga. Padahal umurnya
ketika itu adalah 60 tahun. Di setiap
malam, ia selalu melakukan shalat
tahajud. Di waktu sahr (menjelang
Shubuh), ia berdo ’a pada Allah, “Ya
Allah, karuniakanlah padaku
seorang anak laki-laki atau seorang
anak perempuan. ” Dengan karunia
Allah subhanahu wa ta’ala, akhirnya
istrinya pun hamil. Kemudian
datanglah waktu istrinya
melahirkan. Ia pun diberikan kabar
gembira dengan diberi rizki seorang
putera. Ia begitu amat gembira dan
banyak bersyukur pada Allah.
Beberapa waktu lagi setelah
kelahiran tadi, Allah memberinya
juga seorang puteri. Fa subhanal
kariim. Maha Suci Allah atas karunia-
Nya.[6]
Kisah ini menunjukkan bagaimana
ampuhnya do’a bagi seorang
muslim. Mendapatkan keturunan di
usia tua juga sudah dialami oleh
Nabi Ibrahim ‘alaihis salam. Namun
Nabi Ibrahim mendapatkan anak
dengan istri yang sama-sama juga
sudah berusia senja. Allah Ta'ala
menceritakan,
ﻭَﺍﻣْﺮَﺃَﺗُﻪُ ﻗَﺎﺋِﻤَﺔٌ ﻓَﻀَﺤِﻜَﺖْ ﻓَﺒَﺸَّﺮْﻧَﺎﻫَﺎ
ﺑِﺈِﺳْﺤَﺎﻕَ ﻭَﻣِﻦْ ﻭَﺭَﺍﺀِ ﺇِﺳْﺤَﺎﻕَ ﻳَﻌْﻘُﻮﺏَ )71(
ﻗَﺎﻟَﺖْ ﻳَﺎ ﻭَﻳْﻠَﺘَﺎ ﺃَﺃَﻟِﺪُ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻋَﺠُﻮﺯٌ ﻭَﻫَﺬَﺍ ﺑَﻌْﻠِﻲ
ﺷَﻴْﺨًﺎ ﺇِﻥَّ ﻫَﺬَﺍ ﻟَﺸَﻲْﺀٌ ﻋَﺠِﻴﺐٌ )72 )
“Dan isterinya berdiri (dibalik tirai)
lalu dia tersenyum, maka Kami
sampaikan kepadanya berita
gembira tentang (kelahiran) Ishak
dan dari Ishak (akan lahir
puteranya) Ya'qub. Isterinya
berkata: "Sungguh mengherankan,
apakah aku akan melahirkan anak
padahal aku adalah seorang
perempuan tua, dan ini suamikupun
dalam keadaan yang sudah tua
pula?. Sesungguhnya ini benar-
benar suatu yang sangat aneh."
” (QS. Huud: 71-72)
Itulah karunia Allah, suatu hal yang
mustahil bisa saja terjadi dengan izin
Allah.
(4) Seorang Pemuda yang Berdo’a
agar Dimudahkan Menundukkan
Pandangan dari yang Haram
Ada seorang pemuda yang sempat
melihat video-video (porno) dan
gambar lain yang diharamkan. Ia
pun bertekad kuat agar terhindar
dari melihat seperti itu. Namun ia
tidak mampu. Kemudian ia mampu.
Ia pun berdo ’a pada Allah Ta’ala
agar Allah menjaga pendengaran
dan penglihatannya dari yang
haram. Akhirnya, Allah
memperkenankan do ’anya. Dari sini
ia pun tidak suka melihat gambar-
gambar yang terlarang seperti itu.
Sampai-sampai ia pun bisa
menghafalkan Al Qur ’an karena
sikapnya yang menjauhi maksiat.[7]
Kisah ini membuktikan bahwa kita
bisa terhindar dari maksiat hanya
dengan taufik Allah, jalannya adalah
dengan banyak memohon pada
Allah. Laa hawla wa laa quwwata illa
billah, tidak ada kekuatan untuk
melaksanakan ketaatan dan
menjauhi maksiat kecuali dengan
pertolongan Ar Rahman. Do ’a yang
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
ajarkan agar kita bisa menjaga
pandangan, pendengaran dan hati
kita dari kejelekan dan maksiat
adalah do ’a,
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻰ ﺃَﻋُﻮﺫُ ﺑِﻚَ ﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﺳَﻤْﻌِﻰ ﻭَﻣِﻦْ
ﺷَﺮِّ ﺑَﺼَﺮِﻯ ﻭَﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﻟِﺴَﺎﻧِﻰ ﻭَﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ
ﻗَﻠْﺒِﻰ ﻭَﻣِﻦْ ﺷَﺮِّ ﻣَﻨِﻴِّﻰ
“ Allahumma inni a’udzu bika min
syarri sam’ii, wa min syarri bashorii,
wa min syarri lisaanii, wa min syarri
qolbii wa min syarri maniyyii ” (Ya
Allah, aku berlindung pada-Mu dari
kejelekan pendengaran,
penglihatan, lisan, hati dan angan-
angan yang rusak).[8]
Subscribe to:
Comments (Atom)