Nonton iklan bentar ya...!!!

Tuesday 8 March 2011

istilah dunia ramal meramal ala zodiak..

Dunia ramal-meramal telah dikenal
sejak zaman manusia belum
mengenal tulisan (prasejarah). Ada
yang menggunakan tanda alam.
adapula yang menggunakan
simbol-simbol benda yang dianggap
keramat. Tak terkecuali pada masa
kenabian Muhammad shallallahu
‘ alaihi wa sallam. Pada masa hidup
beliau juga telah dikenal ramal-
meramal yang digemari oleh para
kahin atau dukun. Beradab
kemudian, dunia ramal-meramal
populer di tengah kehidupan
masyarakat yang mengaku telah
maju. Lucunya, ramal-meramal di
era modern masih menggunakan
prinsip-prinsip ramal zaman baheula
seperti ilmu bintang. Dan yang
tampaknya terus populer hingga
saat ini adalah ramal-meramal ala
zodiak.
ASAL ZODIAK
Zodiak tentunya tak asing
lagi bagi telinga sebagian dari kita.
Banyak yang langsung memberi
penilaian bahwa zodiak adalah
dunia ramal-meramal yang diwakili
oleh simbol-simbol hewan. Tak salah
memang, karena istilah zodiak
sekarang lebih dekat dengan dunia
ramal-meramal daripada dunia
ilmiah. Tapi tentunya tak banyak
yang tahu apa itu sebenarnya
zodiak sehingga banyak yang salah
memberikan penilaian terhadapnya.
Ada yang berlebihan memberikan
pujian namun ada juga yang tak
mau melihatnya dari sisi keilmuan.
So?
Istilah zodiak berasal dari
bahasa latin zodiacus yang
kemudian diadopsi dalam bahasa
Yunani menjadi Zoodiacos Cyclos
(lingkaran hewan). Seperti artinya
sebagian besar zodiak dalam
kepercayaan Yunani disimbolkan
dalam aneka wujud hewan seperti;
Aries (kambing biri-biri), Taurus
(lembu jantan), Leo (singa), Scorpio
(kalajengking), dan Pisces (ikan).
Symbol tersebut dianggap sebagai
perwakilan dari benda-benda tata
surya (planet, bulan, dan matahari)
yang melingkari garis khayal bola
langit, lingkaran ekleptika.
Pada perkembangan
selanjutnya, zodiak tidak hanya
dihubung-hubungkan dengan
astronomi, tetapi juga dikaitkan
dengan astrologi. Apa itu astrologi?
Astrologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara
gerakan benda-benda tata surya
dengan nasib yang akan dialami
oleh seseorang. Sebagai contoh,
seseorang yang memiliki zodiak X
pada bulan Y akan bisa diketahui
nasibnya melalui perhitungan
zodiak. Dengan kata lain, ilmu
astrologi adalah salah satu cabang
dari sekian ilmu peramalan. Hanya
saja media ramalnya mungkin
berbeda dari yang lain karena
menggunakan ilmu perbintangan
dan simbol-simbol aneh.
ZODIAK DAN DUNIA PERAMALAN
Awal kisah zodiak dalam dunia
astrologi dimulai tahun 2000 SM saat
Babylonia memberlakukan
visualisasi waktu seperti dalam
system penanggalan (12 bulan
dalam 1 tahun), zodiac dibagi
menjadi 12 bagian. Setiap bagian
diberi tanda unik yang
melambangkan suatu waktu atau
karakter tertentu. Ada dua belas
tanda yaitu: Aries, Taurus, Gemini,
Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio,
Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan
Pisces. Lambang-lambang tersebut
merupakan hasil kajian para ahli
astronomi mesir setelah dua ribu
tahun lamanya.
Dalam astrologi, seseorang dianggap
menyandang tanda zodiak tertentu
jika dia lahir pada rentang tanggal
dan bulan tertentu menurut
penanggalan matahari. Sebagai
contoh, orang yang lahir pada awal
bulan Desember maka dia
dimasukkan dalam tanda zodiak
Sagitarius. Atas dasar inilah, orang
yang lahir pada awal bulan
Desember dikatakan memiliki
zodiak Sagitarius.
Anehnya, tidak ada perbedaan
zodiak berdasarkan tahun kelahiran
seseorang. Padahal jelas berbeda
seseorang yang lahir pada 27 Juli
2009 dan lahir pada 27 Juli 2010.
Namun, dalam perhitungan zodiak
semua disamakan. Tidak ada
perbedaan antara yang berusia 60
tahun dengan yang berusia 10
tahun. Oleh karenanya, peramalan
zodiak akan sangat ganjil, bila dinilai
dengan akal sehat. Sebab, ramalan
zodiak menyamaratakan nasib
semua orang hanya berdasarkan
bulan kelahirannya.
RAMALAN ZODIAK, AKURAT?
Dalam zodiak, paling tidak
ada empat unsur yang biasanya
diramal, yaitu kesehatan, cinta atau
perjodohan, keuangan, dan karir.
Kurun waktu peramalan biasanya
satu bulan atau dari tanggal x
sampai tanggal y. Dalam kurun
waktu itu, seseorang peramal
zodiak menentukan nasib
kesehatan seseorang akan seperti
apa, nasib cintanya bergejolak atau
datar-datar saja, keuangannya
lancar atau serat, dan karirnya
menanjak atau turun. Tak lupa
biasanya sang peramal
memberikan kata-kata nasehat
untuk menguatkan ramalannya.
Secara prinsip, cara
melakukan peramalan zodiak
adalah menggunakan prinsip
kedudukan benda-benda tata surya
terhadap matahari. Oleh karena itu,
seharusnya peramalan antara satu
tempat dengan tempat yang lain
sama karena posisi benda-benda
tata surya relatif stabil. Tapi apa
yang terjadi? Sering sekali antar
satu peramal dengan peramal lain
melakukan hasil peramalan yang
berbeda. Satu peramal mengatakan
nasib keuangan penyandang zodiak
Leo sulit tapi di sisi lain ada peramal
yang meramal nasib keuangan
zodiak Leo melejit. Padahal mereka
dalam satu kawasan lhooo …
Kenapa bisa begitu?
Hingga saat ini tidak ada
standarisasi hasil peramalan antar
peramal zodiak. Sangat tidak
mengherankan jika setiap peramal
memiliki hasil berbeda untuk satu
jenis zodiak tertentu. Setiap dari
mereka memiliki cara tersendiri
untuk menentukan hasil. Oleh
karenanya, keakuratan hasil
ramalan zodiak sangat disangsikan
hingga sekarang. Sayang, masih
saja banyak yang mempercayai
zodiak sebagai sarana untuk
mengetahui nasib pada masa
depan.
Bukti tentang
ketidakakuratan ramalan zodiak
pernah dikaji oleh seorang doktor
dari Universitas Manchester, Dr.
David Voas. Menurut Voas –yang
melakukan kajian tentang
hubungan antara zodiak dengan
nasib asrama seseorang-, zodiak
sama sekali tidak mempengaruhi
kehidupan cinta seorang manusia.
Pernyataan ini ia kuatkan dengan
melakukan penelitian bersama
dengan tim dari Research Fellow,
Centre for Census and Survey
Research. Dalam penelitian yang
melibatkan 20 juta pasangan di
Inggris dan Wales tersebut
ditemukan fakta bahwa tidak ada
bukti yang kuat jika zodiak
berpengaruh pada kehidupan
asrama seseorang. David juga
menyampaikan bahwa banyak
sekali pasangan suami istri di Inggris
dan Wales yang menikah tidak
sesuai dengan kecocokan ramalan
zodiak.
Majalah Stren pernah pula
melakukan penelitian untuk
mengetahui keakuratan ramalan
zodiak. Dari hasil penelitian yang
dilakukan selama satu tahun,
disimpulkan bahwa 3% saja ramalan
yang sesuai dengan kenyataan.
Dengan kata lain, perbandingan
keakuratan zodiak dengan
kesalahannya adalah 1:32/33.
Masihkan bisa dipercaya?
At least, walau cara
melakukan peramalan zodiak harus
didasarkan pada ilmu astrologi,
ternyata tak banyak para astrolog
(peramal) yang mengetahui secara
baik ilmu astrologi. Menurut
penelitian yang pernah dilakukan di
Eropa, 70% astrolog di Eropa tidak
mengetahui secara persis posisi
delapan palnet-planet besar.
Padahal, para astrolog Eropa
seringkali menjadi acuan para
peramal zodiak di negeri ini. So,
mungkinkah ramalannya bisa jitu
jika ilmu dasarnya saja tidak
diketahui?!

No comments: