Nonton iklan bentar ya...!!!

Monday, 2 May 2011

Mewaspadai Kemunculan FitnahDajjal (1)

Semenjak runtuhnya kekhalifahan
terakhir, ummat Islam menjadi
laksana anak-anak ayam kehilangan
induk. Masing-masing negeri kaum
muslimin mendirikan karakter
kebangsaannya sendiri-sendiri seraya meninggalkan dan
menanggalkan ikatan aqidah serta
akhlak Islam sebagai identitas utama
bangsa. Akhirnya tidak terelakkan
bahwa ummat Islam yang jumlahnya
di seantero dunia mencapai bilangan satu setengah miliar lebih, tidak
memiliki kewibawaan karena
mereka terpecah belah tidak bersatu
sebagai suatu blok kekuataan yang
tunggal dan mandiri. Nabi
Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam sudah mensinyalir bahwa
akan muncul babak keempat
perjalanan ummat Islam, yakni
kepemimpinan para Mulkan Jabriyyan (Raja-raja yang memaksakan kehendak). Inilah
babak yang sedang dilalui ummat
Islam dewasa ini. (lihat tulisan
Menuju Kehidupan Sejati berjudul
Boleh Jadi Kiamat Sudah Dekat
tanggal 6 Jul 08) Jangankan kaum muslimin
memimpin dunia, bahkan mereka
menjadi ummat yang diarahkan
(baca: dieksploitasi) oleh ummat
lainnya. Inilah babak paling kelam
dalam sejarah Islam. Allah subhaanahu wa ta’aala gilir kepemimpinan dunia dari kaum
mu’minin kepada kaum kafirin. Inilah zaman kita sekarang. We are
living in the darkest ages of the
Islamic history. Dunia menjadi morat-
marit sarat fitnah. Nilai-nilai jahiliah
modern mendominasi kehidupan.
Para penguasa mengatur masyarakat bukan dengan
bimbingan wahyu Ilahi, melainkan
hawa nafsu pribadi dan kelompok.
Pada babak inilah tegaknya Sistem
Dajjal. Berbagai lini kehidupan
ummat manusia diatur dengan Dajjalic values (nilai-nilai Dajjal).
Segenap urusan dunia dikelola
dengan nilai-nilai materialisme-
liberalisme-sekularisme, baik politik,
sosial, ekonomi, budaya, medis,
pendidikan, hukum, pertahanan- keamanan, militer bahkan
keagamaan. Masyarakat kian
dijauhkan dari pola hidup
berdasarkan manhaj Kenabian. Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda mensinyalir bahwa tidak
ada fitnah yang lebih dahsyat
semenjak Allah ciptakan manusia
pertama hingga datangnya hari
Kiamat selain fitnah Dajjal. ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ ُﻝﻮُﺳَﺭ َﻝﺎَﻗ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻂَﺒْﻫَﺃ ﺎَﻣ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ َﻡَﺩﺁ َﻖَﻠَﺧ ُﺬْﻨُﻣ ِﺽْﺭَﻷﺍ ﻰَﻟِﺇ ًﺔَﻨْﺘِﻓ ُﺔَﻋﺎَّﺴﻟﺍ َﻡﻮُﻘَﺗ ْﻥَﺃ ﻰَﻟِﺇ ِﻝﺎَّﺟَّﺪﻟﺍ ِﺔَﻨْﺘِﻓ ْﻦِﻣ َﻢَﻈْﻋَﺃ ) ﻲﻧﺍﺮﺒﻄﻟﺍ ( “Allah tidak menurunkan ke muka bumi -sejak penciptaan Adam as
hingga hari Kiamat- fitnah yang lebih
dahsyat dari fitnah Dajjal.” (HR Thabrani 1672) Ummat Islam yang menjalani babak
keempat dewasa ini harus
mempersiapkan diri mengantisipasi
kemunculan fitnah paling dahsyat
yaitu fitnah Dajjal. Hidup di babak
keempat, yakni babak kepemimpinan para Mulkan
Jabriyyan (para penguasa yang
memaksakan kehendak),
merupakan hidup yang penuh
tantangan. Pada babak ini Allah
memberikan giliran kepemimpinan ummat manusia kepada fihak kuffar.
Allah menguji kesabaran kaum
muslimin menghadapi
kepemimpinan para penguasa yang
memaksakan kehendak seraya
mengabaikan kehendak Allah dan RasulNya. Sistem hidup yang mereka
tawarkan merupakan sistem yang
jauh dari nilai-nilai keimanan bahkan
didominasi oleh nilai-nilai kekufuran. Inilah zaman yang sarat dengan
fitnah. Keterlibatan seorang muslim
dalam aspek kehidupan modern
manapun sangat berpotensi
mendatangkan dosa bagi dirinya.
Rangkaian fitnah yang sedemikian hebat akan berpuncak pada
munculnya puncak fitnah yakni
fitnah Dajjal. Barangsiapa yang
sanggup menyelamatkan dirinya
dari rangkaian fitnah sebelum
munculnya fitnah Dajjal akan sangat berpeluang selamat pula pada saat
munculnya fitnah Dajjal. Demikianlah
peringatan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam: ُﻝﺎَّﺟَّﺪﻟﺍ َﺮِﻛُﺫ َﻝﺎَﻗ َﺔَﻔْﻳَﺬُﺣ ْﻦَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻝﻮُﺳَﺭ َﺪْﻨِﻋ ُﺔَﻨْﺘِﻔَﻟ ﺎَﻧَﺄَﻟ َﻝﺎَﻘَﻓ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ْﻦِﻣ ﻱِﺪْﻨِﻋ ُﻑَﻮْﺧَﺃ ْﻢُﻜِﻀْﻌَﺑ ٌﺪَﺣَﺃ َﻮُﺠْﻨَﻳ ْﻦَﻟَﻭ ِﻝﺎَّﺟَّﺪﻟﺍ ِﺔَﻨْﺘِﻓ ﺎَﻣَﻭ ﺎَﻬْﻨِﻣ ﺎَﺠَﻧ ﺎَّﻟِﺇ ﺎَﻬَﻠْﺒَﻗ ﺎَّﻤِﻣ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ْﺖَﻧﺎَﻛ ُﺬْﻨُﻣ ٌﺔَﻨْﺘِﻓ ْﺖَﻌِﻨُﺻ ِﺔَﻨْﺘِﻔِﻟ ﺎَّﻟِﺇ ٌﺓَﺮﻴِﺒَﻛ ﺎَﻟَﻭ ٌﺓَﺮﻴِﻐَﺻ ِﻝﺎَّﺟَّﺪﻟﺍ ) ﺪﻤﺣﺃ ( Suatu ketika ihwal Dajjal dibicarakan
di hadapan Rasulullah shollallahu
’alaih wa sallam. Kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku
takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada
seseorang yang dapat selamat dari
rangkaian fitnah sebelum fitnah
Dajjal melainkan akan selamat pula
darinya (Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali dalam
rangka menyongsong fitnah
Dajjal.” (HR Ahmad V/389) Demikian pula sebaliknya,
barangsiapa ketika rangkaian fitnah
di berbagai dimensi kehidupan
sedang menggejala kemudian ia
terjebak ke dalamnya, maka
dikhawatirkan pada saat puncak fitnah muncul ia akan terjebak pula
untuk menjadi pengikut bahkan
hamba Dajjal. Wa na’udzubillahi min dzaalika.-

Mewaspadai Kemunculan FitnahDajjal (2)

Banyak manusia dewasa ini yang
tidak peduli akan puncak fitnah
yang bakal datang di akhir zaman.
Dajjal menjadi fenomena yang
dianggap sekedar mitos. Bahkan
banyak yang menganggap Dajjal tidak ada. Sehingga banyak manusia
yang melupakannya dan tidak
pernah peduli untuk
membicarakannya. Ketika
pengabaian ini terjadi di kalangan
orang awam ia sudah menjadi suatu masalah. Namun realitasnya lebih
jauh daripada itu. Bahkan kita
menyaksikan dewasa ini para
pemberi peringatan seperti para
muballigh, penceramah, ustadz dan
kebanyakan ulama tidak lagi peduli untuk memperingatkan ummat akan
bahaya fitnah Dajjal. Padahal
bilamana kedua gejala ini sudah
tampak, maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam justru mengatakan bahwa
pada saat seperti itulah Dajjal bakal
keluar. ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ َﻝﻮُﺳَﺭ ُﺖْﻌِﻤَﺳ ﺎَﻟ ُﻝﻮُﻘَﻳ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ َﻞَﻫْﺬَﻳ ﻰَّﺘَﺣ ُﻝﺎَّﺟَّﺪﻟﺍ ُﺝُﺮْﺨَﻳ ﻰَّﺘَﺣَﻭ ِﻩِﺮْﻛِﺫ ْﻦَﻋ ُﺱﺎَّﻨﻟﺍ ﻰَﻠَﻋ ُﻩَﺮْﻛِﺫ ُﺔَّﻤِﺋَﺄْﻟﺍ َﻙُﺮْﺘَﺗ ِﺮِﺑﺎَﻨَﻤْﻟﺍ ) ﺪﻤﺣﺃ ( “Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para
Imam meninggalkan untuk
mengingatnya di atas mimbar-
mimbar.” (HR Ahmad 16073) Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda bahwa pada saat
kebanyakan orang awam
melupakan perkara Dajjal dan para
Imam tidak lagi memperingatkan
ummat akan bahaya puncak fitnah
Dajjal, maka ketika itulah justru Dajjal bakal keluar. Sedangkan realitas
dunia kita dewasa ini sudah
mengandung kedua fenomena
tersebut. Artinya, sudah saatnya kita
waspada mengantisipasi
kemunculan Dajjal yang bila-bila masa dewasa ini akan keluar...!
Dalam sebuah hadits riwayat Imam
Ahmad Nabi Muhammad shollallahu
’alaih wa sallam menjelaskan ciri khas Dajjal kepada ummatnya yang
belum pernah dijelaskan oleh para
Nabi sebelumnya kepada ummatnya
masing-masing. Beliau menegaskan
bahwa Dajjal itu bermata dua namun
salah satunya cacat alias buta sehingga yang ada/berfungsi
hanyalah satu mata saja. ُﺡﻮُﺴْﻤَﻣ ُﺭَﻮْﻋَﺃ َﻝﺎَّﺟَّﺪﻟﺍ َّﻥَﺃَﻭ ٌﺏﻮُﺘْﻜَﻣ ِﻪْﻴَﻨْﻴَﻋ َﻦْﻴَﺑ ِﻦْﻴَﻌْﻟﺍ ٍﻦِﻣْﺆُﻣ ُّﻞُﻛ ُﻩُﺅَﺮْﻘَﻳ ٌﺮِﻓﺎَﻛ ٍﺐِﺗﺎَﻛ ِﺮْﻴَﻏَﻭ ٍﺐِﺗﺎَﻛ – ﺪﻤﺣﺃ "Dan sesungguhnya Dajjal itu
bermata satu; sebelah matanya tidak
nampak. Di antara kedua matanya
tertulis "kafir" yg terbaca oleh setiap
mu'min yg mengerti baca-tulis
ataupun tidak." (HR Ahmad) Hadits di atas mengingatkan kita akan suatu
simbol yang tertera pada lembar
uang kertas satu dollar Amerika
Serikat (one dollar bill). Di dalamnya
kita lihat sebuah gambar yang
disebut sebagai The Great Seal (Meterai Yang Agung). Gambar ini
sarat makna dan isyarat. Kata-kata
berbahasa Latin Novus Ordo
Seclorum berarti the New World
Order (Tatanan Dunia Baru).
Sedangkan di atas tulisan tersebut ada gambar primada yang tidak
sempurna karena bagian pucuknya
terpotong. Lalu di atas piramida itu
ada sebuah segitga yang berukuran
persis sesuai untuk diletakkan
menjadi pucuk piramida. Di dalam segitiga tersebut terdapat gambar
mata tunggal. Lalu di atas segitiga
bermata tunggal itu ada tulisan Latin
Annuit Coeptis yang berarti “the Eye of Providence has approved of (our)
undertakings.” (si Mata Tunggal telah merestui usaha-usaha kami). Jika kita tafsirkan gambar di atas,
maka ia bisa bermakna bahwa dunia
sedang diarahkan menjadi sebuah
sistem yang berstruktur bak
piramida yang belum memiliki
pucuk. Struktur dunia yang belum mempunyai pemimpin tertinggi.
Namun pemimpin tersebut sedang
dinanti-nantikan kehadirannya. Dan
struktur dunia yang dirancang
menjadi the New World Order
tersebut menantikan kedatangan pemimpinnya yang bersimbolkan si
Mata Satu (Dajjal?). Seluruh upaya
mewujdukan dan memapankan the
New World Order merupakan
rangkaian usaha untuk meraih
keridhaan dan restu dari si Mata Satu alias Dajjal. Dengan kata lain Tatanan
Dunia Baru ini adalah sebuah proyek
persembahan kolosal untuk
menyambut kedatangan puncak
fitnah yaitu Dajjal...! Segenap dimensi kehidupan modern
dewasa ini adalah dalam rangka
mewujudkan the New World Order
(Tatanan Dunia Baru). Sebuah sistem
yang tidak berlandaskan nilai-nilai
keimanan bahkan dipengaruhi sangat oleh nilai-nilai kekufuran,
nilai-nilai Dajjal. ”We are living in a Godless Civilization,” demikian ungkap Imron Hosein, mantan Imam
Masjid PBB New York. Bahkan
Ahmad Thompson, seorang penulis
Muslim berkebangsaan Inggris jelas-
jelas menyatakan bahwa dunia
modern semenjak hampir satu abad yang lalu (sejak runtuhnya Khilafah
Islamiyah terakhir) membentuk
diriya menjadi sebuah Sistem Dajjal.
Suatu sistem sarat Dajjalic Values
dimana jika oknum Dajjal muncul
pada masa sekarang ini, maka ia akan segera dinobatkan menjadi
pimpinan Sistem Dajjal yang telah
tersedia. Inilah yang dikhawatirkan
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam. Bila rangkaian fitnah telah
bermunculan menjelang datangnya
Dajjal, maka manusia akan
mengalami proses seleksi.
Barangsiapa yang sanggup
istiqomah menghindarkan diri dan keluarganya dari rangkaian fitnah
tersebut, maka ia bakal sanggup
terbebaskan dari puncak fitnah,
yakni Dajjal. Dan sebaliknya,
barangsiapa yang malah ikut serta
menyemarakkan rangkaian fitnah sebelum datangnya Dajjal, niscaya ia
akan sangat mudah menjadi sasaran
tipudaya Dajjal. Barangsiapa yang
tanpa jiwa kritis menerima bahkan
mendukung the New World Order,
maka ia termasuk mereka yang pada hakikatnya turut menanti-nanti dan
menyambut dengan sukacita
kedatangan pucuk pimpinan, yaitu
Dajjal ُﻝﺎَّﺟَّﺪﻟﺍ َﺮِﻛُﺫ َﻝﺎَﻗ َﺔَﻔْﻳَﺬُﺣ ْﻦَﻋ ُﻪَّﻠﻟﺍ ﻰَّﻠَﺻ ِﻪَّﻠﻟﺍ ِﻝﻮُﺳَﺭ َﺪْﻨِﻋ ُﺔَﻨْﺘِﻔَﻟ ﺎَﻧَﺄَﻟ َﻝﺎَﻘَﻓ َﻢَّﻠَﺳَﻭ ِﻪْﻴَﻠَﻋ ْﻦِﻣ ﻱِﺪْﻨِﻋ ُﻑَﻮْﺧَﺃ ْﻢُﻜِﻀْﻌَﺑ ٌﺪَﺣَﺃ َﻮُﺠْﻨَﻳ ْﻦَﻟَﻭ ِﻝﺎَّﺟَّﺪﻟﺍ ِﺔَﻨْﺘِﻓ ﺎَﻣَﻭ ﺎَﻬْﻨِﻣ ﺎَﺠَﻧ ﺎَّﻟِﺇ ﺎَﻬَﻠْﺒَﻗ ﺎَّﻤِﻣ ﺎَﻴْﻧُّﺪﻟﺍ ْﺖَﻧﺎَﻛ ُﺬْﻨُﻣ ٌﺔَﻨْﺘِﻓ ْﺖَﻌِﻨُﺻ ِﺔَﻨْﺘِﻔِﻟ ﺎَّﻟِﺇ ٌﺓَﺮﻴِﺒَﻛ ﺎَﻟَﻭ ٌﺓَﺮﻴِﻐَﺻ ِﻝﺎَّﺟَّﺪﻟﺍ ) ﺪﻤﺣﺃ ( Suatu ketika ihwal Dajjal dibicarakan
di hadapan Rasulullah saw.
Kemudian beliau bersabda:
”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari
fitnah Dajjal, dan tiada seseorang
yang dapat selamat dari rangkaian
fitnah sebelum fitnah Dajjal
melainkan akan selamat pula darinya
(Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali dalam
rangka menyongsong fitnah
Dajjal.” (HR Ahmad V/389)