Nonton iklan bentar ya...!!!

Saturday, 14 May 2011

Inti dalam hidup

Marilah kita bersama-sama
menetapkan pada diri kita untuk
selalu bertakwa kepada Allah SWT,
karena hanya dengan bertakwa kita
manusia akan mendapatkan
kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya dalam
QS. Al Hujurat, Ayat 13 : ﻢﻛﺎﻘﺗﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﻨﻋ ﻢﻜﻣﺮﻛﺍ ّﻥﺍ Artinya : "Sesungguhnya orang yang
paling mulia di sisi Allah adalah orang
yang paling bertakwa di antara kamu
sekalian."
Oleh karena itu, sekali lagi marilah kita
berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai takwa yang sebenar-
benarnya, takwa dalam arti Imtitsaalu
awaamirillah wajtinaabu nawaahiihi,
yakni melaksanakan segala perintah
Allah dan menjauhi segala larangan-
Nya. Hadirin sidang jum'at yang
berbahagia.
Sebagai hamba Allah yang dikaruniai
akal dan pikiran, kita manusia wajib
bersyukur kepada Allah SWT, dengan
cara menjaga dan merawatnya, karena akal dan pikiran adalah bagian
dari diri kita yang paling penting.
Dalam hal ini Nabi saw. telah
bersabda : ّﻞﻜﻟﻭ ﻞﻘﻌﻟﺍ ﻦﻣﺆﻤﻟﺍ ﺔﻟﺍﻭ ﺔﻟﺍ ﺊﻴﺷ ّﻞﻜﻟ ٍﻡﻮﻗ ّﻞﻜﻟﻭ ﻞﻘﻌﻟﺍ ِﻦﻣﺆﻤﻟﺍ ﻰﻋﺍﺭﻭ ٍﻉﺍﺭ ٍﻡﻮﻗ ُﻞﻘﻌﻟﺍ ﺩﺎﺒﻌﻟﺍ ﺔﺑﺎَﻏﻭ ﺔﻳﺎﻏ Artinya :" Tiap-tiap sesuatu
mempunyai alat, dan alat orang
mukmin adalah akalnya. Dan tiap-tiap
kaum mempunyai pemimpin, dan
pemimpin orang mukmin adalah
akalnya. Dan tiap-tiap kaum mempunyai tujuan, dan tujuan pokok
para hamba tergantung pada
akalnya."
Hadis ini menjelaskan, bahwa akal
sangat menentukan amal perbuatan
kita manusia. Dengan akal kita dapat berpikir. Dengan akal kita dapat
membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk, mana yang benar
dan mana yang salah. Apabila ada
akal yang tidak bisa membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana
yang salah. Yang baik dikatakan
buruk, dan yang buruk dikatakan
baik, yang benar dianggap salah, dan
yang salah dianggap benar. Itu berarti
akal yang tidak sehat, alias akal yang rusak. Akal seperti itu tidak dapat
mengendalikan hawa nafsu, bahkan
sebaliknya, justru hawa nafsu yang
menjadi pengendalinya. Jadi hanya
akal sehatlah yang dapat menentukan
kebaikan dan keburukan. Kemudian dengan akal sehat pula kita manusia
dapat mengetahui tentang kejadian
diri kita, bahwa kita berasal dari tidak
ada, lalu menjadi ada, alias hidup.
Lantas kita menjadi tidak ada lagi, alias
mati. Dalam kaitan ini, kita bertanya pada diri kita. Apakah sebenarnya
tugas kita hidup di dunia ini ? Kiranya
tidak ada seorang pun di antara kita
manusia yang sanggup menjawab
dengan tepat pertanyaan tersebut,
karena pada hakikatnya bukan kita manusia yang membuat perencanaan
hidup di dunia ini. Oleh karena itu
marilah kita kembali kepada Al Quran.
Di dalam surah Al Baqarah Ayat 30
Allah SWT telah menjelaskan : ﺽﺭﻻﺍ ﻰﻓ ﻞﻋﺎﺟ ﻰّﻧﺍ ﺔﻜﺋﻼﻤﻠﻟ ﻚّﺑﺭ ﻝﺎﻗ ﺫﺍﻭ ﺔﻔﻴﻠﺧ Artinya: " Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat:
Sesungguhnya Aku menjadikan di
muka bumi ini seorang khalifah."
Khalifah di sini maksudnya adalah
Nabi Adam as. dan anak cucunya, yaitu kita manusia. Jadi dengan
demikian jelaslah bahwa tugas hidup
manusia sesuai dengan kehendak
Penciptanya sendiri adalah sebagai
khalifah. Khalifah disebut pula Ro'in /
pemimpin, sebagaimana Nabi saw. bersabda : ُﺮْﻴِﻣﻻْﺍَﻭ ِﻪِﺘَّﻴِﻋَﺭ ْﻦَﻋ ٌﻝْﻮُﺌْﺴَﻣ ْﻢُﻜُّﻠُﻛَﻭ ٍﻉﺍَﺭ ْﻢُﻜُّﻠُﻛ ٌﺔَﻴِﻋﺍَﺭ ُﺓَﺃْﺮَﻤﻟْﺍَﻭ ِﻪِﺘْﻴَﺑ ِﻞْﻫَﺍ ﻰﻠَﻋ ٍﻉﺍَﺭ ُﻞُﺟَّﺮﻟﺍَﻭ ٍﻉﺍَﺭ ْﻦَﻋ ٌﻝْﻮُﺌْﺴَﻣ ْﻢُﻜّﻠُﻜَﻓ ِﻩِﺪَﻟَﻭَﻭ ﺎَﻬِﺟْﻭَﺯ ِﺖْﻴَﺑ ﻰﻠَﻋ ِﻪِﺘّﻴِﻋَﺭ . ِﻪْﻴَﻠَﻋ ٌﻖََﻔّﺘُﻣ Artinya: " Kamu sekalian adalah
pemimpin dan kamu masing-masing
akan ditanya tentang kepemimpinan
kamu. Raja adalah pemimpin, suami
adalah pemimpin keluarganya dan
istri adalah pemimpin rumah tangganya. Maka tiap-tiap kamu
adalah pemimpin dan tiap-tiap kamu
semua akan dimintai pertanggung
jawaban atas kepemimpinan
kamu." { HR. Bukhori Muslim }
Hadis tersebut menjelaskan dengan tegas bahwa kita semua adalah Ro'in /
pemimpin. Termasuk kita yang
bujangan pun adalah pemimpin, yakni
pemimpin diri kita sendiri. Apakah kita
mampu memimpin diri kita sendiri
dengan sebaik-baiknya, atau tidak ? Yang jelas kita akan ditanya,
bagaimana tanggung jawab kita
sebagai pemimpin. Tanggung jawab
ini bukan hanya terhadap diri sendiri
dan sesama saja, bahkan terhadap
makhluk-makhluk lainnya pun kita harus bertanggung jawab, karena
pada hakikatnya kita sebagai Ro'in /
khalifah mempunyai tugas mengelola
alam semesta, bumi, langit dan
seisinya, serta tugas mengatur
kehidupan sesama umat manusia. Ma'asyiral hadirin sidang jum'at yang
berbahagia.
Kita patut bersyukur kepada Allah
SWT yang telah memasukkan nur
iman ke dalam kalbu kita, sekaligus
membimbing diri kita untuk meyakini bahwa kehidupan di dunia ini dibatasi
oleh waktu yang telah ditetapkan oleh
Allah dan kelak akan ada kehidupan
di hari akhir, satu kehidupan yang
tidak mengenal batas waktu, alias
kekal selama-lamanya. Apakah yang diperbuat oleh kita manusia untuk
mendapatkan kehidupan yang baik di
hari akhir nanti ? Untuk menjawab
pertanyaan itu, marilah kita jadikan
dunia ini sebagai Mazro'atul Akhirah,
tempat bercocok tanam tanaman akhirat, tempat beribadah mengabdi
kepada Allah SWT, karena pada
dasarnya kita diciptakan oleh Allah
SWT hidup di dunia ini untuk
mengabdi kepada-Nya, sebagaimana
firman-Nya yang berbunyi : ﻥﻭﺪﺒﻌﻴﻟ ّﻻﺍ ﺲﻧﻻﺍﻭ ّﻦﺠﻟﺍ ﺖﻘﻠﺧ ﺎﻣﻭ Artinya: " Tidaklah Aku ciptakan jin
dan manusia, melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku." { QS.
Al Dzariyat 56 }
Kaum muslimin sidang jum'at yang
berbahagia. Akhirnya marilah kita berdoa,
memohon kepada Allah SWT, semoga
akal dan jiwa kita selalu disinari
dengan nur iman, sehingga kita dapat
menunaikan segala tugas dan
kewajiban kita sebagai bangsa dan hamba Allah yang bertakwa, dan
semoga di hari akhir nanti kita
memperoleh maghfirah dan mardo-
Nya, amin ya rabbal alamin. ّﻞﻜﻟﻭ ﻢﻴﺟّﺮﻟﺍ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ﻦﻣ ﻪﻠﻟ ﺎﺑ ﺫﻮﻋﺍ ﺎﻣ ﻦﻳﺍ ﺕﺍﺮﻴﺨﻟﺍ ﺍﻮﻘﺒﺘﺳ ﺎﻓ ﺎﻬﻴّﻟﻮﻣ ﻮﻫ ﺔﻬﺟﻭ ّﻞﻛ ﻰﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍﺍ ّﻥﺍ ﺎﻌﻴﻤﺟ ﻪﻠﻟﺍ ﻢﻜﺑ ﺕﺄﻳ ﺍﻮﻧﻮﻜﺗ ﺮﻳﺪﻗ ٍﺊﻴﺷ . ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻥﺍﺮﻘﻟﺍ ﻰﻓ ﻢﻜﻟﻭ ﻰﻟ ﻪﻠﻟﺍ ﻙﺭﺎﺑ ﺮﻛّﺬﻟﺍﻭ ﺕﺎﺑﻻﺍ ﻦﻣ ﻪﻴﻓ ﺎﻤﺑ ﻢﻛﺎّﻳﺍﻭ ﻰﻨﻌﻔﻧﻭ ﻮﻫ ﻪّﻧﺍﺍ ﻪﺗﻭﻼﺗ ﻢﻜﻨﻣﻭ ﻰّﻨﻣ ﻞّﺒﻘﺗﻭ ﻢﻴﻜﺤﻟﺍ ﻢﻴﻠﻌﻟﺍ ﻊﻴﻤّﺴﻟﺍ

KEJAHATAN HAWA NAFSU

KEJAHATAN HAWA NAFSU ﺪﻤﺤﻟﺍ ﻪﻠﻟ ﺩّﺮﻔﺗ ﻱﺬﻟﺍ ﻪﻜﻠﻣ ﻰﻓ ﻩﺎﻘﺑﻭ ّﺪﻘﺗﻭ ﺱ ﻰﻓ ﻪﺘّﻴﻟﺯﺍ ﻼﻓ ﻦﻴﻋ ﻩﺍﺮﺗ ﻢﻜﺣ ﻪﻤﻜﺤﺑ ﻰﻓ ﻪﻘﻠﺧ ﻼﻓ ﺐّﻘﻌﻣ ﻪﻤﻜﺤﻟ ﻻﻭ ّﺩﺍﺭ ﺎﻤﻟ ﻩﺎﻀﻗ ﻢﺴﻗ ﻕﺍﺯﺭﻻﺍ ﻝﺎﺟﻻﺍﻭ ﻦﻴﺑ ﻩﺩﺎﺒﻋ ﺍﺬﻫ ﻪﻌﻨﻣ ﺍﺬﻫﻭ ﻩﺎﻄﻋﺍ ﺍﺬﻫﻭ ﻩﺪﻌﺳﺍ ﺍﺬﻫﻭ ﻩﺎﻘﺷﺍ ﻩﺪﻤﺣﺍ ﻪﻧﺎﺤﺒﺳ ﻰﻟﺎﻌﺗﻭ ﻰﻠﻋ ﺎﻣ ﻩﺎﻄﻋﺍ ﺪﻬﺷﺍﻭ ﻥﺍ ﻻ ﻪﻟﺍ ﻻﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻩﺪﺣﻭ ﻻ ﻚﻳﺮﺷ ﻪﻟ ﺓﺩﺎﻬﺷ ﻦﻣ ﺪﻬﺷ ﺎﻫ ﻎﻠﺒﻳ ﻩﺎﻨﻣ ﺪﻬﺷﺍﻭ ّﻥﺍﺍ ﺎﻧﺪّﻴﺳ ﺎﻨّﻴﺒﻧﻭ ﺍﺪّﻤﺤﻣ ﻩﺪﺒﻋ ﻪﻟﻮﺳﺭﻭ ُﺪّﻴﺳ ُﻩﺎَﻴِﺒْﻧَﺍ ّﻢﻬﻠﻟﺍ ّﻞﺻ ﻢّﻠﺳﻭ ﻰﻠﻋ ﺎﻧﺪّﻴﺳ ﺎﻨّﻴﺒﻧﻭ ٍﺪّﻤﺤﻣ ﻰﻠَﻋَﻭ ِﻪِﺑﺎَﺤْﺻَﺍَﻭ ِﻪِﻟﺍ َﻭ ُﻩﻻﺍَﻭ ْﻦَﻣ . ﺎّﻣﺍ ُﺪْﻌَﺑ . ﺎﻴﻓ ﺎَﻬّﻳﺍ ُﺱﺎّﻨﻟﺍ ﺍﻮُﻘّﺗﺍ ﻪﻠﻟﺍ ْﺪَﻘَﻓ َﺯﺎَﻓ ِﻦَﻣ ُﻩﺎَﻘّﺗﺍ Kaum muslimin sidang jum'at rahimakumullah. Wasiat takwa terutama saya tujukan pada diri saya sendiri dan juga pada para hadirin sekalian. Marilah kita berusaha dan terus berusaha untuk selalu bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan larangan – larangan- Nya. Dalam memasuki tahun. Baru sekarang ini , seyogyanya takwa kita meningkat lebih baik dari tahun kemarin yang telah berlalu, agar kita menjadi orang-orang yang beruntung. Bila takwa kita pada tahun ini tetap saja tidak mengalami perubahan dan tidak lebih baik dari tahun kemarin, maka kita termasuk orang-orang yang merugi, dan jika takwa kita pada tahun ini menurun, bahkan cenderung lebih jelek dari tahun kemarin, maka kita termasuk orang-orang yang tercela. Hal ini ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam
sabdanya yang berbunyi: ﻦﻣ ﻥﺎﻛ ﻪﻣﻮﻳ ﺍﺮﻴﺧ ﻦﻣ ﻪﺴﻣﺍ ﻮﻬﻓ ﺢﺑﺍﺭ ﻥﻮﺒﻐﻣ ﻮﻬﻓ ﻪﺴﻣﺍ ﻞﺜﻣ ﻪﻣﻮﻳ ﻥﺎﻛ ﻦﻣﻭ ﻦﻣﻭ ﻥﻮﻌﻠﻣ ﻮﻬﻓ ﻪﺴﻣﺍ ﻦﻣ ﺍّﺮﺷ ﻪﻣﻮﻳ ﻥﺎﻛ . Artinya: "Siapa yang hari ini / tahun ini lebih baik dari hari / tahun kemarin
, maka beruntunglah dia, dan siapa yang hari / tahun ini sama dengan hari / tahun kemarin, maka merugilah dia, dan siapa yang hari / tahun ini lebih buruk dari hari / tahun kemarin, maka tercelalah dia." Kaum muslimin sidang jum'at yang berbahagia. Dengan beriman dan bertakwa kepada Allah SWT niscaya kita akan mampu mengendalikan diri kita dari keinginan-keinginan hawa nafsu. Kita semua tentu telah mengerti bahwa nafsu yang selalu memerintahkan kejahatan {nafsu amarah}adalah lebih berbahaya dari pada setan, sebagaimana Nabi saw. bersabda : َﻚْﻴَﺒْﻨَﺟ َﻦْﻴَﺑ ﻰِﺘّﻟﺍ َﻚُﺴْﻔَﻧ َﻙِّﻭُﺪَﻋ ﻯَﺪْﻋَﺍﺍ . Artinya: "Musuhmu yang paling jahat adalah hawa nafsumu sendiri yang berada di antara kedua sisimu." Setan bisa menjadi kuat menguasai kita disebabkan karena pertolongan nafsu dan segala kesenangannya. Oleh karena itu, para kaum muslimin janganlah tertipu oleh nafsu, karena semua ajakannya adalah batil. Barang siapa mengikuti semua perintahnya dan merasa puas dengannya, tentu akan celaka dan terjerumus ke dalam neraka. Bagi nafsu tidak ada sesuatu yang dapat dikembalikan ke arah kebaikan. Dia adalah pangkal segala bencana dan sumber segala malapetaka. Rasulullah saw. telah menegaskan bahwa jihad yang paling berat adalah jihad melawan nafsu. Kita telah maklum bahwa perang menghadapi orang- orang kafir adalah berat, akan tetapi lebih berat lagi jihad / perang melawan hawa nafsu, sebab jihad melawan hawa nafsu bersifat terus- menerus, dan tidak pernah berhenti, sedangkan jihad melawan orang- orang kafir hanya terjadi pada waktu- waktu tertentu. Bila kita berjihad menghadapi orang kafir, maka kita dapat melihatnya dengan jelas, tetapi berjihad menghadapi hawa nafsu, kita tidak dapat melihat musuh itu, karena musuh yang kita hadapi itu ada pada diri kita sendiri. Jika kita tewas dalam pertempuran melawan orang kafir, tentu kita menjadi syuhada' { orang- orang yang mati syahid }yang pasti akan dimasukkan ke dalam surga. Tetapi jika kita tewas dibunuh hawa nafsu, maka kita akan terseret ke dalam api neraka. Na'udzubillahi mindzalik, semoga kita selalu diberi kemenangan dalam melawan hawa nafsu. Hadirin kaum muslimin yang berbahagia. Allah SWT telah menciptakan beberapa makhluk hidup, di antaranya adalah malaikat, hewan dan manusia. Allah SWT menciptakan malaikat dilengkapi dengan akal tanpa keinginan nafsu, sebaliknya hewan dilengkapi dengan keinginan nafsu tanpa dikaruniai akal. Dan yang terakhir manusia, dikaruniai akal dan dilengkapi dengan keinginan nafsu. Barang siapa akalnya mengalahkan keinginan nafsunya, maka dia lebih baik dari pada malaikat, seperti halnya para nabi dan para rasul. Mereka bersifat ma'shum, karena mereka mampu mengalahkan hawa nafsu mereka dan terpelihara dari segala dosa. Sebaliknya barang siapa keinginan nafsunya dapat mengalahkan akalnya, maka dia lebih jelek dari pada hewan. Allah SWT berfirman dalam Al Quran: ﻚﺌﻟﻭﺍ ﺎﻛ ﻡﺎﻌﻧﻻ ﻞﺑ ﻢﻫ ﻞﺿﺍ ﻚﺌﻟﻭﺍ ﻢﻫ ﻥﻮﻠﻓﺎﻐﻟﺍ . Artinya: "Mereka itu seperti binatang, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itu adalah orang-orang yang lalai." Kalau kita amati umat manusia di dunia ini, tampaknya lebih banyak umat manusia yang akalnya terkalahkan oleh keinginan hawa nafsunya, indikatornya diwarnai dengan kejahatan, kebiadaban dan kemungkaran. Betapa banyak di negara kita para pejabat yang melakukan KKN, para preman yang melakukan pembunuhan, pemerkosaan, perampokan, pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-obat terlarang dan perjudian ada di sana sini. Mereka lakukan semuanya itu, karena mereka mengikuti hawa nafsu mereka, dan akal sehat mereka terkalahkan oleh hawa nafsu mereka.
Allah SWT telah memperingatkan kita semua dalam firman-Nya yang berbunyi : ﺎﻳ ﺎﻬّﻳﺍ ﻦﻳﺬﻟﺍ ﺍﻮﻨﻣﺍ ﻻ ﺍﻮﻌﺒﺘﺗ ﻁﺍﻮﻄﺧ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ﻪﻧ ﺎﻓ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ﻁﺍﻮﻄﺧ ﻊﺒﺘﻳ ﻦﻣﻭ ﺮﻜﻨﻤﻟﺍﻭ ﺀﺎﺸﺤﻔﻟ ﺎﺑ ﺮﻣﺄﻳ .. ﺔﻳﻻﺍﺍ Artinya : "Hai orang –orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan mungkar." Hadirin kaum muslimin yang berbahagia. Setan mendekati manusia bermaksud untuk membujuk manusia, agar melakukan kejahatan dan mendustakan kebenaran. Lain halnya dengan malaikat, ia mendekati manusia, bermaksud agar manusia melakukan kebaikan dan membenarkan kebenaran. Dua ajakan atau dorongan dari malaikat dan setan itu adalah dua macam ilham yang terjadi di dalam hati manusia. Daya dorong yang terjadi dengan perantaraan malaikat disebut ilham, sedangkan daya dorong yang terjadi dengan perantaraan setan disebut waswas / godaan, sedangkan hati manusia senantiasa tertarik pada ke duanya, sebab menurut fitrah aslinya hati manusia cenderung menerima pengaruh-pengaruh dari malaikat dan
pengaruh-pengaruh dari setan secara bersama-sama, yang satu tidak lebih kuat dari pada yang lainnya, kecuali bila hati manusia mengikuti hawa nafsu dan segala keinginannya, maka hancurlah manusia. Sebaliknya jika hati manusia menentang dominasi hawa nafsu dan berpaling dari segala keinginannya, maka berbahagilah dia. Dalam hal ini Rasulullah saw. telah bersabda : ّﻥﺍ ﻥﺎﻄﻴﺸﻠﻟ ﺔّﻤﻟ ﺎﺑ ﻦﺑ ﻡﺩﺍ ﻚﻠﻤﻠﻟﻭ ﺔّﻤﻟ ﺎّﻣﺎﻓ ﺔّﻤﻟ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ﺩﺎﻌﻳﺎﻓ ّﺮﺸﻟﺍ ﺐﻳﺬﻜﺗﻭ ّﻖﺤﻟﺍ ﺎّﻣﺍﻭ ﺔّﻤﻟ ﻚﻠﻤﻟﺍ ﺩﺎﻌﻳﺎﻓ ﺮﻴﺨﻟﺍ ﻖﻳﺪﺼﺗﻭ ّﻖﺤﻟﺍ ﻦﻤﻓ ﺪﺟﻭ ﺍﺬﻫ ﻢﻠﻌﻴﻠﻓ ﻪّﻧﺍ ﻦﻣ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﻤﺤﻴﻠﻓ ﻪﻠﻟﺍ ﻦﻣﻭ ﺪﺟﻭ ﺮﺧﻻﺍ ﻢﻴﺟّﺮﻟﺍ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ﻦﻣ ﺫّﻮﻌﺘﻴﻠﻓ . Artinya:" Bahwasanya setan itu punya daya dorong kepada anak Adam, sebagaimana malaikat juga punya daya dorong kepada mereka. Daya dorong setan menyimpan janji-janji buruk dan mendustakan yang hak, sedangkan daya dorong malaikat mengandung janji-janji kebaikan dan membenarkan yang hak. Maka siapa yang menjumpai daya dorong malaikat, ketahuilah bahwa yang demikian itu dari Allah SWT dan hendaklah ia memujinya. Dan siapa yang merasa menjumpai daya dorong yang lain, maka berlindunglah kepada
Allah dari setan yang terkutuk " Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan kewaspadaan kita, dengan senantiasa memelihara iman dan takwa kita kepada Allah SWT dan selalu memohon kepadanya , semoga kita semua diberi kekuatan dan kemenangan dalam menghadapi hawa nafsu yang menjadi sumber kekuatan setan .yang terkutuk. ﺫﻮﻋﺍ ﺎﺑ ﻪﻠﻟ ﻦﻣ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ﻢﻴﺟّﺮﻟﺍ . ﺍﺫﺍﻭ ﺍﻮﻠﻌﻓ ﺔﺸﺣﺎﻓ ﺍﻮﻟﺎﻗ ﺎﻧﺪﺟﻭ ﺎﻬﻴﻠﻋ ﺎﻧﺀﺎﺑﺍ ﻪﻠﻟﺍﻭ ﺎﻧﺮﻣﺍ ﺎﻬﺑ ﻞﻗ ﻥﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﻻ ﺮﻣﺄﻳ ﺀﺎﺸﺤﻔﻟﺎﺑ ﻥﻮﻤﻠﻌﺗ ﻻ ﺎﻣ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻠﻋ ﻥﻮﻟﻮﻘﺗﺍ . ﻙﺭﺎﺑ ﻪﻠﻟﺍ ﻰﻟ ﻢﻜﻟﻭ ﻲﻓ ﻥﺍﺮﻘﻟﺍ ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻲﻨﻌﻔﻧﻭ ﻢﻛﺎّﻳﺍﻭ ﺕﺎﻳﻻﺎﺑ ﺮﻛّﺬﻟﺍﻭ ﻢﻴﻜﺤﻟﺍ . ﻪّﻧﺍ ﻢﻴﻠﻌﻟﺍ ﻊﻴﻤّﺴﻟﺍ ﻮﻫ . ّﺏﺭ ﻞﻗﻭ ﻦﻴﻤﺣﺍّﺮﻟﺍ ﺮﻴﺧ ﺖﻧﺍﻭ ﻢﺣﺭﺍﻭ ﺮﻔﻏﺍﺍ