Nonton iklan bentar ya...!!!

Saturday 14 May 2011

Inti dalam hidup

Marilah kita bersama-sama
menetapkan pada diri kita untuk
selalu bertakwa kepada Allah SWT,
karena hanya dengan bertakwa kita
manusia akan mendapatkan
kedudukan yang tinggi di sisi Allah SWT, sesuai dengan firman-Nya dalam
QS. Al Hujurat, Ayat 13 : ﻢﻛﺎﻘﺗﺍ ﻪﻠﻟﺍ ﺪﻨﻋ ﻢﻜﻣﺮﻛﺍ ّﻥﺍ Artinya : "Sesungguhnya orang yang
paling mulia di sisi Allah adalah orang
yang paling bertakwa di antara kamu
sekalian."
Oleh karena itu, sekali lagi marilah kita
berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai takwa yang sebenar-
benarnya, takwa dalam arti Imtitsaalu
awaamirillah wajtinaabu nawaahiihi,
yakni melaksanakan segala perintah
Allah dan menjauhi segala larangan-
Nya. Hadirin sidang jum'at yang
berbahagia.
Sebagai hamba Allah yang dikaruniai
akal dan pikiran, kita manusia wajib
bersyukur kepada Allah SWT, dengan
cara menjaga dan merawatnya, karena akal dan pikiran adalah bagian
dari diri kita yang paling penting.
Dalam hal ini Nabi saw. telah
bersabda : ّﻞﻜﻟﻭ ﻞﻘﻌﻟﺍ ﻦﻣﺆﻤﻟﺍ ﺔﻟﺍﻭ ﺔﻟﺍ ﺊﻴﺷ ّﻞﻜﻟ ٍﻡﻮﻗ ّﻞﻜﻟﻭ ﻞﻘﻌﻟﺍ ِﻦﻣﺆﻤﻟﺍ ﻰﻋﺍﺭﻭ ٍﻉﺍﺭ ٍﻡﻮﻗ ُﻞﻘﻌﻟﺍ ﺩﺎﺒﻌﻟﺍ ﺔﺑﺎَﻏﻭ ﺔﻳﺎﻏ Artinya :" Tiap-tiap sesuatu
mempunyai alat, dan alat orang
mukmin adalah akalnya. Dan tiap-tiap
kaum mempunyai pemimpin, dan
pemimpin orang mukmin adalah
akalnya. Dan tiap-tiap kaum mempunyai tujuan, dan tujuan pokok
para hamba tergantung pada
akalnya."
Hadis ini menjelaskan, bahwa akal
sangat menentukan amal perbuatan
kita manusia. Dengan akal kita dapat berpikir. Dengan akal kita dapat
membedakan mana yang baik dan
mana yang buruk, mana yang benar
dan mana yang salah. Apabila ada
akal yang tidak bisa membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana
yang salah. Yang baik dikatakan
buruk, dan yang buruk dikatakan
baik, yang benar dianggap salah, dan
yang salah dianggap benar. Itu berarti
akal yang tidak sehat, alias akal yang rusak. Akal seperti itu tidak dapat
mengendalikan hawa nafsu, bahkan
sebaliknya, justru hawa nafsu yang
menjadi pengendalinya. Jadi hanya
akal sehatlah yang dapat menentukan
kebaikan dan keburukan. Kemudian dengan akal sehat pula kita manusia
dapat mengetahui tentang kejadian
diri kita, bahwa kita berasal dari tidak
ada, lalu menjadi ada, alias hidup.
Lantas kita menjadi tidak ada lagi, alias
mati. Dalam kaitan ini, kita bertanya pada diri kita. Apakah sebenarnya
tugas kita hidup di dunia ini ? Kiranya
tidak ada seorang pun di antara kita
manusia yang sanggup menjawab
dengan tepat pertanyaan tersebut,
karena pada hakikatnya bukan kita manusia yang membuat perencanaan
hidup di dunia ini. Oleh karena itu
marilah kita kembali kepada Al Quran.
Di dalam surah Al Baqarah Ayat 30
Allah SWT telah menjelaskan : ﺽﺭﻻﺍ ﻰﻓ ﻞﻋﺎﺟ ﻰّﻧﺍ ﺔﻜﺋﻼﻤﻠﻟ ﻚّﺑﺭ ﻝﺎﻗ ﺫﺍﻭ ﺔﻔﻴﻠﺧ Artinya: " Ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada para malaikat:
Sesungguhnya Aku menjadikan di
muka bumi ini seorang khalifah."
Khalifah di sini maksudnya adalah
Nabi Adam as. dan anak cucunya, yaitu kita manusia. Jadi dengan
demikian jelaslah bahwa tugas hidup
manusia sesuai dengan kehendak
Penciptanya sendiri adalah sebagai
khalifah. Khalifah disebut pula Ro'in /
pemimpin, sebagaimana Nabi saw. bersabda : ُﺮْﻴِﻣﻻْﺍَﻭ ِﻪِﺘَّﻴِﻋَﺭ ْﻦَﻋ ٌﻝْﻮُﺌْﺴَﻣ ْﻢُﻜُّﻠُﻛَﻭ ٍﻉﺍَﺭ ْﻢُﻜُّﻠُﻛ ٌﺔَﻴِﻋﺍَﺭ ُﺓَﺃْﺮَﻤﻟْﺍَﻭ ِﻪِﺘْﻴَﺑ ِﻞْﻫَﺍ ﻰﻠَﻋ ٍﻉﺍَﺭ ُﻞُﺟَّﺮﻟﺍَﻭ ٍﻉﺍَﺭ ْﻦَﻋ ٌﻝْﻮُﺌْﺴَﻣ ْﻢُﻜّﻠُﻜَﻓ ِﻩِﺪَﻟَﻭَﻭ ﺎَﻬِﺟْﻭَﺯ ِﺖْﻴَﺑ ﻰﻠَﻋ ِﻪِﺘّﻴِﻋَﺭ . ِﻪْﻴَﻠَﻋ ٌﻖََﻔّﺘُﻣ Artinya: " Kamu sekalian adalah
pemimpin dan kamu masing-masing
akan ditanya tentang kepemimpinan
kamu. Raja adalah pemimpin, suami
adalah pemimpin keluarganya dan
istri adalah pemimpin rumah tangganya. Maka tiap-tiap kamu
adalah pemimpin dan tiap-tiap kamu
semua akan dimintai pertanggung
jawaban atas kepemimpinan
kamu." { HR. Bukhori Muslim }
Hadis tersebut menjelaskan dengan tegas bahwa kita semua adalah Ro'in /
pemimpin. Termasuk kita yang
bujangan pun adalah pemimpin, yakni
pemimpin diri kita sendiri. Apakah kita
mampu memimpin diri kita sendiri
dengan sebaik-baiknya, atau tidak ? Yang jelas kita akan ditanya,
bagaimana tanggung jawab kita
sebagai pemimpin. Tanggung jawab
ini bukan hanya terhadap diri sendiri
dan sesama saja, bahkan terhadap
makhluk-makhluk lainnya pun kita harus bertanggung jawab, karena
pada hakikatnya kita sebagai Ro'in /
khalifah mempunyai tugas mengelola
alam semesta, bumi, langit dan
seisinya, serta tugas mengatur
kehidupan sesama umat manusia. Ma'asyiral hadirin sidang jum'at yang
berbahagia.
Kita patut bersyukur kepada Allah
SWT yang telah memasukkan nur
iman ke dalam kalbu kita, sekaligus
membimbing diri kita untuk meyakini bahwa kehidupan di dunia ini dibatasi
oleh waktu yang telah ditetapkan oleh
Allah dan kelak akan ada kehidupan
di hari akhir, satu kehidupan yang
tidak mengenal batas waktu, alias
kekal selama-lamanya. Apakah yang diperbuat oleh kita manusia untuk
mendapatkan kehidupan yang baik di
hari akhir nanti ? Untuk menjawab
pertanyaan itu, marilah kita jadikan
dunia ini sebagai Mazro'atul Akhirah,
tempat bercocok tanam tanaman akhirat, tempat beribadah mengabdi
kepada Allah SWT, karena pada
dasarnya kita diciptakan oleh Allah
SWT hidup di dunia ini untuk
mengabdi kepada-Nya, sebagaimana
firman-Nya yang berbunyi : ﻥﻭﺪﺒﻌﻴﻟ ّﻻﺍ ﺲﻧﻻﺍﻭ ّﻦﺠﻟﺍ ﺖﻘﻠﺧ ﺎﻣﻭ Artinya: " Tidaklah Aku ciptakan jin
dan manusia, melainkan supaya
mereka beribadah kepada-Ku." { QS.
Al Dzariyat 56 }
Kaum muslimin sidang jum'at yang
berbahagia. Akhirnya marilah kita berdoa,
memohon kepada Allah SWT, semoga
akal dan jiwa kita selalu disinari
dengan nur iman, sehingga kita dapat
menunaikan segala tugas dan
kewajiban kita sebagai bangsa dan hamba Allah yang bertakwa, dan
semoga di hari akhir nanti kita
memperoleh maghfirah dan mardo-
Nya, amin ya rabbal alamin. ّﻞﻜﻟﻭ ﻢﻴﺟّﺮﻟﺍ ﻥﺎﻄﻴﺸﻟﺍ ﻦﻣ ﻪﻠﻟ ﺎﺑ ﺫﻮﻋﺍ ﺎﻣ ﻦﻳﺍ ﺕﺍﺮﻴﺨﻟﺍ ﺍﻮﻘﺒﺘﺳ ﺎﻓ ﺎﻬﻴّﻟﻮﻣ ﻮﻫ ﺔﻬﺟﻭ ّﻞﻛ ﻰﻠﻋ ﻪﻠﻟﺍﺍ ّﻥﺍ ﺎﻌﻴﻤﺟ ﻪﻠﻟﺍ ﻢﻜﺑ ﺕﺄﻳ ﺍﻮﻧﻮﻜﺗ ﺮﻳﺪﻗ ٍﺊﻴﺷ . ﻢﻴﻈﻌﻟﺍ ﻥﺍﺮﻘﻟﺍ ﻰﻓ ﻢﻜﻟﻭ ﻰﻟ ﻪﻠﻟﺍ ﻙﺭﺎﺑ ﺮﻛّﺬﻟﺍﻭ ﺕﺎﺑﻻﺍ ﻦﻣ ﻪﻴﻓ ﺎﻤﺑ ﻢﻛﺎّﻳﺍﻭ ﻰﻨﻌﻔﻧﻭ ﻮﻫ ﻪّﻧﺍﺍ ﻪﺗﻭﻼﺗ ﻢﻜﻨﻣﻭ ﻰّﻨﻣ ﻞّﺒﻘﺗﻭ ﻢﻴﻜﺤﻟﺍ ﻢﻴﻠﻌﻟﺍ ﻊﻴﻤّﺴﻟﺍ

No comments: