“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Saturday, 4 February 2012
Merokok di Malam Hari Bisa Bikin Tidur Tak Nyenyak
Bagi perokok, menghisap batang rokok bisa kapan
saja dilakukan, baik pagi, siang
maupun malam. Tapi tahukah Anda
bahwa merokok di malam hari bisa
mengganggu dan membuat tidur
tidak nyenyak? Rokok tidak hanya membuat orang
kurang tidur, tetapi juga
bertanggungjawab untuk mengubah
pola tidur sehingga membuat tidur
terasa tidak nyenyak. Rokok bisa
mengganggu tidur dengan berbagai cara. Efek yang paling dramatis dari
merokok adalah pengurangan waktu
yang dihabiskan untuk tidur dalam,
yang dikenal dapat menciptakan
perasaan segar ketika bangun di pagi
hari. Pada tahun 2008, jurnal Chest
melaporkan bahwa perokok kronis
menghabiskan lebih banyak waktu
tidur ringan (tidur tidak nyenyak),
terutama di bagian awal malam,
seperti dilansir Livestrong, Sabtu (4/2/2012). Pelakunya adalah nikotin, yang
memiliki efek merangsang pada
sistem saraf. Ironisnya, karena nikotin
dalam aliran darah berkurang
sepanjang malam, gejala penarikan
meningkat. Gejalanya termasuk kegelisahan dan insomnia (kesulitan
tidur). Merokok juga merupakan faktor
risiko untuk gangguan tidur
berbahaya yang dikenal sebagai
obstructive sleep apnea (OSA).
Menurut Mayo Clinic, perokok tiga kali
lebih mungkin menderita OSA dibandingkan orang yang tidak
pernah merokok. Selama OSA, saluran udara akan
menyempit atau tersumbat, mencegah
oksigen yang cukup sampai ke otak
selama tidur. Mendengkur sangat
keras dan bangun terengah-engah
adalah 2 gejala umum OSA, yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan
hipertensi pulmonal, gagal jantung
dan kematian dini. Merokok meningkatkan risiko untuk
OSA karena kebiasaan itu mengiritasi
lapisan tenggorokan dan
menyebabkannya tersumbat di
malam hari. Kabar baiknya, berhenti
merokok segera dapat meningkatkan kesehatan tidur.
RUMUS BERAT BADAN..(hindari obesitas anda)
1. Berat Badan Normal Berat Badan Normal = Tinggi Badan -
100 Contoh :
Jika tinggi kita dari ujung kaki hingga
ujung kepala adalah 160 cm maka
berat badan normal kita adalah 160 -
100 = 60 kg. 2. Berat Badan Ideal Berat Badan Ideal = (Tinggi Badan -
100) - ( 10% tinggi badan -100) Contohnya : Jika tinggi badan kita
adalah setinggi 150 cm, maka berat
badan ideal kita adalah (150 - 100) -
(10% x (150 - 100) = 50 - 5 = 45 kg. Dari hasil tersebut dapat kita ketahui
apa yang terjadi dengan diri kita
dengan membandingkan hasilnya
berikut di bawah ini : - Kelebihan Berat Badan / Overweight
= Hasilnya 10% s/d 20% lebih besar
- Kegemukan / Obesitas / Obesity =
Hasilnya lebih dari 20% dari yang
seharusnya
- Kurus = Hasilnya 10% kurang dari yang seharusnya. http://organisasi.org/rumus-
menghitung-b… -------------------
Overweight adalah penumpukan
jaringan lemak tubuh yang abnormal
dengan batasan berat badan di atas
10-20% dari berat badan normal. § Obesitas atau kegemukan
didefinisikan sebagai penumpukan
jaringan lemak tubuh yang abnormal,
dengan batasan berat badan di atas
20% dari berat badan normal. Berat badan normal dapat dihitung
dengan beberapa cara, yaitu: 1. Rumus Berat Badan Ideal (BBI) § Usia ≤ 30 tahun = Tinggi Badan -
100 - 10% (Tinggi Badan - 100)
§ Usia > 30 tahun = Tinggi Badan -
100 Kategori: § Normal : 10% BBI
§ Overweight : 10-20% BBI
§ Obesitas : 10-20% BBI
§ Obesitas : >20% BBI 2. Rumus IMT (Indeks Massa Tubuh
atau Body Mass Index = BMI) Dihitung dengan cara = Berat badan
(kg) : Tinggi badan2 (m2)
Misalkan: Berat badan 70 kg, Tinggi
badan 1,7 m, maka BMI= 70 : (1,7 x
1,7) = 70 : 2.89 = 24,22 kg/m2 BMI 24,22 kg/m2 termasuk kategori
normal.
Subscribe to:
Posts (Atom)