“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Thursday, 9 February 2012
Merubah Diri Sendiri
Kekuatan seseorang mengubah
dirinya akan menjadi salah satu
kunci kesuksesan…
Kita bisa dikatakan sukses jika kita
selalu beriman & bertakwa kepada
Allah, dengan sungguh-sungguh menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Begitu banyak keinginan kita
sebagai hamba Nya
Sehingga kita pun banyak berharap
dan berdoa kepada Allah agar
keinginan kita dapat terkabul. Namun sibuknya kita meminta
kadang-kadang membuat kita tidak
sempat menilai diri kita sendiri.
Terkadang kita hanya sibuk meminta
kepada Allah & berharap semua doa
kita selalu di ijabah oleh Allah, tapi kita sendiri tidak pernah mau
berusaha untuk merubah diri kita
menjadi lebih baik…
“Jangan Hanya Menuntut Hak Kita
Kepada Allah, Padahal Kita Sering
Lupa Menjalankan Kewajiban Kita Kepada Allah” Kita berharap padi yang kita tanam
dapat tumbuh subur, tetapi kita
sendiri tidak bergairah mencangkul,
memberi pupuk dan memeliharanya
dengan baik.
Mana mungkin keinginan itu dapat tercapai? Kita berdoa kepada Allah karena
ingin dimudahkan dalam mengikuti
ujian masuk perguruan tinggi.
Tetapi, kita tidak meningkatkan
kegigihan belajar, enggan
memperluas wawasan, malas berkonsultasi, tidak mau menggali
informasi sebanyak banyaknya,
pendek kata tidak mau bersungguh-
sungguh (hanya berdoa, tanpa
berikhtiar semaksimal mungkin) Allah berfirman dalam surat Ar Rad
ayat 11 :
“Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” jadi setiap manusia bebas
menentukan pilihan nya mau
menjadi orang beriman
ataupun menjadi jahat...ALLAH pun
tak akan rugi jika kalian menjadi
jahat yang pasti setiap perbuatan itu pasti ada balasan nya PAHALA ATAU
DOSA SURGA ATAU NERAKA,,, jd
teman2 tinggal memilih saja mw
yang mana??? (tentu saja pasti
mendambakan surga) Pernah suatu ketika ada seorang istri
yang begitu mendambakan memiliki
anak-anak yang shalih dan suami
yang lebih bertanggung jawab,
dapat menjadi teladan yang baik
bagi keluarga serta taat dalam beribadah.
Ia telah banyak memanjatkan doa
kepada Allah. Tak jarang pula
mendatangi ulama untuk meminta
nasihat dan didoakan.
Akan tetapi, wanita tersebut ibadahnya tidak pernah
ditingkatkan. Shalatnya pun masih
biasa-biasa saja….
Kita selalu menginginkan agar doa
kita bisa diijabah dengan cepat oleh
Allah. Tapi kita hanya selalu meminta,
tanpa memperbaiki diri kita sendiri
menjadi lebih baik dan lebih dekat
kepada Allah Lihat pula kedalam diri sendiri,
selidikilah apa saja yang kurang dari
kebiasaan ibadah kita selama ini.
Tidak cukup hanya dengan doa saja,
tapi terus perbaiki diri semaksimal
mungkin. Namun, bila semua ikhtiar
mengubah diri tersebut enggan
dilakukan, bagaimana mungkin
segala sesuatu yang kita harapkan
itu bisa kesampaian? Kita harus mulai berani mengubah
kebiasaan yang kurang baik, sejauh
yang
sanggup kita ubah.
Bila kita selama ini terbiasa merokok
cobalah mulai dikurangi. Daripada uang dibelikan rokok lebih
baik disedekahkan karena
bersedekah itu
jelas-jelas merupakan perbuatan
mulia yang mengandung nilai pahala
yang amat tinggi, sedangkan "membakar" uang melalui rokok,
adalah perbuatan mubadzir yang
mengundang bala. Malam hari yang biasanya tidur
pulas, kali ini bangunlah untuk
tahajud.
Siang hari, yang biasanya segala
makanan disantap, cobalah kali ini
belajar menahan diri dengan melaksanakan shaum sunnah.
Selama ini sudah terbiasa tidak bisa
menahan lisan, maka sekarang
jagalah lisan kita agar tidak
menyakiti orang lain. Kita banyak didera oleh berbagai
persoalan hidup, lantas sangat
berharap
segera terbebas dan memperoleh
kenyamanan dan kebahagiaan,
tetapi selama hidup tidak pernah masuk ke mesjid.
Bukankah kesanggupan pergi ke
mesjid untuk bersujud kehadapan-
Nya itu adalah karunia Allah yang
diberikan kepada kita….
. Lalu tengok pakaian yang sedang
kita kenakan, adakah memang milik
sendiri, tidakkah dibeli dengan uang
haram?
Mulut mungkin selama ini terlalu
banyak dipergunakan untuk menyakiti
perasaan orang lain. Mulailah dari
sekarang menjaga setiap ucapan
kita . Pendek kata semakin banyak
permintaan yang kita panjatkan
kepada Allah,
semakin kita harus pandai-pandai
mencermati diri, apalagi yang harus
kita ubah dari diri kita sendiri. Insya Allah semua ini akan membuat lebih
cepat diijabahnya suatu doa. Berdoa adalah suatu amalan yang
baik, tetapi perubahan suatu amalan
yang
tidak baik menjadi baik itu juga
harus lebih bagus lagi dari yang
sudah-sudah. Kalau kita rajin berdoa tetapi selama
ini tidak ada perubahan akhlak,
mutu ibadah ataupun pengendalian
diri, maka tidak usah menyalahkan
siapa-siapa kalau doa kita sepertinya
hampa dan tak terkabulkan. Padahal mustahil Allah tidak
mengabulkan doa seorang hamba.
Begitu banyak ayat Al Qur'an dan
hadist yang menegaskan jaminan
Allah ini,
"Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku,
maka sesungguhnya Aku dekat.
Aku menjawab doa seseorang yang
berdoa manakala ia berdoa" (QS.Al
Baqarah:186) Pada umumnya orang itu suka lebih
sibuk dan merasa pusing dengan
apa yang diinginkannya ketimbang
mengubah dirinya sendiri.
Bagi orang yang doanya ingin
diijabah, ia akan melihat kritik, pencelaan, atau
cercaan orang lain itu sebagai bagian
dari karunia Allah, sehingga ia lebih
mudah mengubah diri daripada
sibuk-sibuk membela diri. Tidak demikian halnya bagi orang
yang tidak mau berubah. Ketika
mendapatkan
sesuatu yang tidak enak, mendengar
kritik atau hinaan orang, maka ia
akan lebih sibuk membela diri daripada
segera berintropeksi untuk
mengubah diri. Bahkan ia akan serta
untuk menutup-nutupi, bukannya
memperbaiki. Nah kalau kita lebih suka berdalih
daripada mengubah diri, kita tidak
usah
terlalu banyak berharap.
Terhalang doa kita nantinya justru
oleh kelakukan kita sendiri. Allah pasti mengabulkan doa-doa
setiap umatnya… jika kita berdoa
dengan sungguh-sungguh & selalu
bertakwa kepada Allah.
Tetapi bagaimana agar dengan doa
kita bisa membuat mutu diri semakin tinggi dan semakin dekat dengan
Allah, inilah justru faktor yang harus
kita tekankan. Ingatlah selalu Firman Allah dalam
Surat Ar Rad Ayat 11 :
“Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka mengubah
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” Saudaraku…
Marilah kita berikhtiarlah dengan
semaksimal mungkin untuk
memperbaiki diri, berdoa dan selalu
bertakwa kepada Allah, agar kita
bisa bahagia di dunia maupun akhirat.
Dan jangan bersedih jika kita telah
berikhtiar semaksimal mungkin dan
berdoa, tapi doa kita belum di ijabah
oleh Allah, karena Allah Maha
Mengetahui Apa Yang Terbaik Untuk Hamba Nya. " Boleh jadi kamu membenci sesuatu
padahal itu baik bagimu,dan boleh
jadi kamu mencintai sesuatu padahal
itu buruk bagimu,,ALLAH maha
mengetahui ,sedangkan kamu tdk
mengetahui'' (QS.AL-Baqarah:216)” “Sesungguhnya Allah tdk pernah
mencabut sesuatu dari kita, kecuali
Dia menggantinya dengan yg lebih
baik. Tetapi, itu terjadi apabila kita
bersabar & tetap ridha dgn segala
ketetapan Nya. "Selamat atasmu karena kesabaranmu, maka
alangkah baiknya tempat sesudah
itu (QS.Ar Rada:24)” “Dan apabila hamba-hamba Ku
bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang Aku, maka sesungguhnya
Aku dekat. Aku kabulkan
permohonan orang yg berdoa
apabila dia berdoa kepada Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi
perintah Ku & beriman kepada Ku,
agar mereka selalu dalam kebenaran
(QS.AL Baqarah:186)”
Wednesday, 8 February 2012
Ikan yang Menelan Nabi Yunus Ketakutan
Nabi Yunus as pernah mengalami
putus as karena dakwahnya yang
terus menerus bahkan bertahun-
tahun itu ditolak oleh warga Ninawa.
Ia akhirnya naik kapal laut dan
dimakan seekor ikan yang bernama ikan Nun (mirip ikan Paus besar). Di dalam perut ikan itu Nabi Yunus as
bertobat.
Peristiwa tobatnya Nabi Yunus terjadi
pada bulan Muharam atau tepatnya
tanggal 10 Muharam. Dalam menyampaikan dakwahnya,
Nabi Yunus as membimbing kaumnya
untuk berbuat kebaikan serta
menakutinya dengan kedahsyatan api
neraka. Namun, hidayah Allah SWT
belum turun kepada kaumnya sehingga tak ada seorang pun
penduduk Ninawa yang beriman
melainkan hanya sedikit saja. Nabi Yunus as mulai merasakan
keputusasaan dari kaumnya.
Hatinya dipenuhi dengan kemarahan
pada kaum Ninawa yang tidak
beriman. Kemudian Nabi Yunus as
memutuskan untuk keluar dari negeri tersebut. Nabi Yunus as lantas pergi ke
tepi laut. Saat itulah beliau seakan-akan lupa
bahwa tugas seorang Nabi adalah
untuk berdakwah di jalan Allah SWT.
Lalu Nabi Yunus as pun menaiki
sebuah kapal. Ia tidak menyadari
bahwa ia lari dari ketentuan Allah SWT menuju ketentuan Allah SWT yang
lain. Perahu pun berjalan dengan
tenangnya pada siang hari.
Namun, pada malam harinya, kondisi
alam tiba-tiba berubah menjadi kejam.
Angin bertiup sangat kencang dan
akhirnya ombak pun menghantam kapal dengan kerasnya. Dalam keadaan serba panik tersebut,
tiba-tiba saja ada seekor ikan besar
(ikan Nun, mirip Paus) muncul ke
permukaan sehingga seluruh
penumpang ingin menceburkan diri
ke laut. "Lompatlah wahai musafir yang
misterisu," teriak salah seorang
penumpang kepada Nabi Yunus as. Namun Nabi Yunus as tetap saja
berdiri di tempatnya sembari menjaga
keseimbangan agar tidak jatuh ke
laut. Namun, karena tiupan angin
yang makin kencang, beliaupun tak
kuasa menahan hingga jatuh ke laut. Di permukaan laut yang luas itu, tubuh
Nabi Yunus as mengambang, lalu
mendekatlah seekor ikan Nun raksasa
yang melahap tubuh Nabi yunus as.
Kemudian ikan itu kembali lagi ke
dasar laut. Ikan dan Tumbuhan ikut
Bertasbih. Nabi Yunus as sangat terkejut karena
mendapati dirinya dalam perut sebuah
ikan. Dalam keadaan itulah Nabi
Yunus as bertobat. Beliau mengucap
banyak kalimat tasbih kepada Allah
SWT. Beliau tak henti-hentinya menangis,
tidak makan, tidak minum dan tidak
bergerak. Ikan-ikan dan tumbuh-tumbuhan
yang hidup di dasar laut mendengar
tasbih Nabi Yunus as, kemudian
semua makhluk laut pun berkumpul
di sekitar ikan Nun sambil
mengucapkan tasbih seperti kalimat tasbih Nabi Yunus as ucapkan. Tobat Nabi Yunus as diterima Allah
SWT. Ikan yang memakan Nabi Ynus as
tersentak kaget karena begitu
banyaknya ikan dan tumbuhan yang
mengucapkan tasbih di dekatnya.
Ikan tersebut ketakutan, hingga dia
baru sadar bahwa dirinya telah memakan seorang kekasih Allah SWT.
Mendengar tasbih yang merdu itu,
ikan Nun pun ikut-ikutan bertasbih. Ikan Nun sangat ketakutan, namun
dalam dirinya dia berkata,
"Mengapa saya harus takut,
bukankah yang memerintahkan
adalah Allah SWT?"
"Tapi yang aku telan adalah kekasih- Nya, bagaimana ini?"
Dalam keadaan bimbang, ikan Nun
makin mengeraskan suara tasbihnya
hingga dasar laut menjadi hiruk
pikuk. Kalimat Tasbih Nabi Yunus as
adalah sebagai berikut: "Tiada Tuhan selain Engkau ya Allah
Yang Maha Suci. Sesungguhnya saya
termasuk orang yang menganiaya diri
sendiri." Allah SWT telah melihat ketulusan
tobat Nabi Yunus as. Allah SWT
menurunkan perintah kepada ikan
Nun agar emngelurkan Nabi Ynus as
ke permukaan laut dan
membuangnya di suatu pulau yang ditentukan oleh Allah SWT. Ikan Nun pun mentaati perintah
Allah SWT. Tubuh Nabi Ynus as kemudian
dimuntahkan dan beliau terhempas
ke daratan dalam keadaan kurus
kering. Namun, atas izin Allah SWT,
tubuh Nabi Yunus as bisa kembali
sehat dan bugar. Demikianlah kisah bertasbihnya Nabi
Ynus as sehingga selamat dari ikan
Paus.
Kisah ini ditegaskan dalam Al Qur'an
Surat Ash-Shaaffat ayat 139-145. َﻦﻴِﻠَﺳْﺮُﻤْﻟﺍ َﻦِﻤَﻟ َﺲُﻧﻮُﻳ َّﻥِﺇَﻭ
ِﻥﻮُﺤْﺸَﻤْﻟﺍ ِﻚْﻠُﻔْﻟﺍ ﻰَﻟِﺇ َﻖَﺑَﺃ ْﺫِﺇ
َﻦﻴِﻀَﺣْﺪُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ َﻥﺎَﻜَﻓ َﻢَﻫﺎَﺴَﻓ
ٌﻢﻴِﻠُﻣ َﻮُﻫَﻭ ُﺕﻮُﺤْﻟﺍ ُﻪَﻤَﻘَﺘْﻟﺎَﻓ
َﻦﻴِﺤِّﺒَﺴُﻤْﻟﺍ َﻦِﻣ َﻥﺎَﻛ ُﻪَّﻧَﺃ ﻻْﻮَﻠَﻓ
َﻥﻮُﺜَﻌْﺒُﻳ ِﻡْﻮَﻳ ﻰَﻟِﺇ ِﻪِﻨْﻄَﺑ ﻲِﻓ َﺚِﺒَﻠَﻟ ٌﻢﻴِﻘَﺳ َﻮُﻫَﻭ ِﺀﺍَﺮَﻌْﻟﺎِﺑ ُﻩﺎَﻧْﺬَﺒَﻨَﻓ Artinya:
139. Sesungguhnya Yunus benar-
benar salah seorang rasul,
140. (ingatlah) ketika ia lari[1288], ke
kapal yang penuh muatan,
141. kemudian ia ikut berundi[1289] lalu Dia Termasuk orang-orang yang
kalah dalam undian.
142. Maka ia ditelan oleh ikan besar
dalam Keadaan tercela[1290].
143. Maka kalau Sekiranya Dia tidak
Termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
144. niscaya ia akan tetap tinggal di
perut ikan itu sampai hari berbangkit.
145. kemudian Kami lemparkan Dia ke
daerah yang tandus, sedang ia dalam
Keadaan sakit. Keterangan:
[1288] Yang dimaksud dengan lari di
sini ialah pergi meninggalkan
kewajiban.
[1289] Undian itu diadakan karena
muatan kapal itu sangat penuh. kalau tidak dikurangi mungkin akan
tenggelam. oleh sebab itu diadakan
undian. siapa yang kalah dalam
undian itu dilemparkan kelaut. Yunus
a.s. Termasuk orang-orang yang
kalah dalam undian tersebut sehingga ia dilemparkan ke laut.
[1290] Sebab Yunus tercela ialah
karena Dia lari meninggalkan
kaumnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)