“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Monday, 5 March 2012
Kelebihan org yg bnyk berdoa..
DARIPADA Anas bin Malik, katanya:
Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa
yang memohon syurga kepada Allah
sebanyak tiga kali, syurga berkata: Ya
Allah, masukkanlah dia ke dalam
syurga. Dan sesiapa yang meminta perlindungan daripada neraka
sebanyak tiga kali, neraka berkata: Ya
Allah, selamatkanlah dia daripada
neraka.” Hadis ini sungguh besar kedudukan
dan tahapnya, ia menunjukkan limpah
kurnia Allah yang besar dan rahmat-
Nya yang begitu luas. Orang yang memohon syurga dan
meminta perlindungan daripada
neraka ditetapkan syarat iaitu Islam
serta benar dalam menghadapkan diri
kepada Allah (at-tawajjuh). Demikianlah, bahawa kejayaan
dengan syurga dan keselamatan
daripada neraka adalah tujuan yang
hendak dicapai orang yang
mengerjakan solat, berzakat,
berpuasa, menunaikan haji, berzikir mengingati Allah dan berjihad. Untuk mencapai ke tahap itu mereka
terpaksa memejam pandangan,
memelihara kemaluan dan perutnya,
menjaga lidah serta menahan
tangannya daripada melakukan
perkara terlarang. Perkara ini berterusan menjadi adat kebiasaan
sehingga Allah mengampuni mereka. Daripada Abu Hurairah, katanya
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah mempunyai
malaikat yang sentiasa berkeliaran di
jalan mencari ahli zikir, apabila mereka
mendapati satu kaum yang berzikir mengingati Allah mereka memanggil
temannya lalu mereka pun datang
mengelilingi orang yang berzikir
dengan membentangkan sayapnya
ke langit dunia. Lalu mereka ditanya
oleh Tuhannya, sedangkan Tuhan lebih mengetahui dari mereka: Apa
yang diucapkan hamba-Ku? Mereka
menjawab: Hamba-Mu menyucikan,
membesarkan, memuji dan
mengagungkan-Mu. Allah bertanya: Adakah mereka
melihat Ku? Malaikat menjawab: Tidak,
Demi Allah wahai Tuhan, mereka tidak
melihat Mu. Allah bertanya: Bagaimana
jika mereka melihat Ku? Malaikat
menjawab: Jika mereka melihat Mu nescaya mereka lebih banyak
beribadah kepada Mu,
mengagungkan Mu, dan bertasbih
memuji Mu. Allah bertanya: Apakah yang mereka
minta kepada-Ku? Malaikat menjawab:
Mereka meminta syurga kepada Mu.
Allah bertanya: Adakah mereka telah
melihat syurga itu? Malaikat
menjawab: Tidak, Demi Allah wahai Tuhanku, mereka tidak pernah
melihatnya. Allah bertanya:
Bagaimana jika mereka melihat syurga
itu? Malaikat menjawab: Sekiranya
mereka melihatnya nescaya mereka
lebih tamak lagi terhadapnya, lebih kuat memintanya, dan keinginannya
lebih besar padanya. Allah bertanya: Dari apakah mereka
berlindung? Malaikat menjawab:
Mereka berlindung dari neraka. Allah
bertanya: Adakah mereka telah
melihat neraka itu? Malaikat
menjawab: Tidak, demi Allah mereka belum pernah melihatnya. Allah
bertanya: Bagaimana jika mereka
melihatnya? Malaikat menjawab:
Sekiranya mereka melihatnya nescaya
mereka pasti lebih menjauhkan diri
daripadanya, dan pasti lebih takut dengannya. Allah bertanya: Aku menyaksikan
kepada Kamu bahawa Aku telah
mengampuni mereka. Ada malaikat
berkata: Di kalangan mereka ada si
fulan yang bukan dari golongan
mereka, namun kedatangannya untuk sesuatu hajat keperluan. Allah
berfirman: Mereka adalah kaum yang
tidak celaka sesiapa yang duduk
dalam majlisnya.” Mengapa kita tidak memohon syurga
kepada Allah, sedangkan Ibnu Abbas
meriwayatkan daripada Nabi SAW
sabdanya: “Allah menciptakan syurga
dan menjuntaikan padanya buah-
buahannya, dan mengalirkan padanya sungai-sungainya, kemudian
memandang kepadanya lalu
berfirman: Bercakaplah, lalu diapun
berkata: Sungguh berjaya orang yang
beriman. Lalu Allah berfirman: Demi
keagungan Ku, engkau tidak akan dimasuki orang yang bakhil kedekut.” Mengapa kita tidak meminta kepada
Allah supaya dimasukkan ke dalam
syurga, sedangkan Rasulullah SAW
pernah ditanya mengenainya, lalu
baginda bersabda: “Sesiapa yang
masuk syurga akan hidup di dalamnya tidak akan mati,
dikurniakan nikmat padanya tidak
pernah terputus, tidak lusuh
pakaiannya dan tidak hilang
keremajaannya
Wednesday, 29 February 2012
Kisah seorang ibu yg menakjubkn..“Seorang ibu bisa mengurus sepuluh orang anak, tapi sepuluh orang anak belum tentu mampu mengurus seorang ibu”.
Suatu hari seorang wanita duduk santai bersama suaminya , pernikahan mereka berumur 21 tahun, mereka mulai bercakap dan ia bertanya pada suaminya, ” Tidakkah engkau ingin keluar makan malam bersama seorang wanita?”. Suaminya kaget dan berkata,” Siapa? Saya tak memiliki anak juga saudara”. Wanita itupun kembali berkata,” Bersama seorang wanita yang selama 21 tahun tak pernah kau temani makan malam”. Tahukah kalian siapa wanita itu?? Ibunya… ِﻦْﻳَﺪِﻟﺍَﻮْﻟﺎِﺑَﻭ ُﻩﺎَّﻳِﺇ ﻻِﺇ ﺍﻭُﺪُﺒْﻌَﺗ ﻻَﺃ َﻚُّﺑَﺭ ﻰَﻀَﻗَﻭ ْﻭَﺃ ﺎَﻤُﻫُﺪَﺣَﺃ َﺮَﺒِﻜْﻟﺍ َﻙَﺪْﻨِﻋ َّﻦَﻐُﻠْﺒَﻳ ﺎَّﻣِﺇ ﺎًﻧﺎَﺴْﺣِﺇ ْﻞُﻗَﻭ ﺎَﻤُﻫْﺮَﻬْﻨَﺗ ﻻَﻭ ٍّﻑُﺃ ﺎَﻤُﻬَﻟ ْﻞُﻘَﺗ ﻼَﻓ ﺎَﻤُﻫﻼِﻛ ﻻْﻮَﻗ ﺎَﻤُﻬَﻟ ِﺔَﻤْﺣَّﺮﻟﺍ َﻦِﻣ ِّﻝُّﺬﻟﺍ َﺡﺎَﻨَﺟ ﺎَﻤُﻬَﻟ ْﺾِﻔْﺧﺍَﻭ * ﺎًﻤﻳِﺮَﻛ ﺍًﺮﻴِﻐَﺻ ﻲِﻧﺎَﻴَّﺑَﺭ ﺎَﻤَﻛ ﺎَﻤُﻬْﻤَﺣْﺭﺍ ِّﺏَﺭ ْﻞُﻗَﻭ Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali- kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al Isra’: 23-24) Wanita itu berkata pada suaminya, ”Selama kita bersama tak pernah engkau bersama ibumu walau sejenak saja, hubungilah beliau, ajak makan makam berdua..luangkan waktumu untuknya”, suaminya terlihat bingung, seakan-akan ia lupa pada ibunya. Maka hari itu juga ia menelpon ibunya, menanyakan kabar dan berkata “ Ibu, gimana menurutmu jika kita habiskan malam ini berdua, kita keluar makan malam. Saya akan menjemput ibu, bersiaplah”. Ibunya heran, ” anakku, apakah terjadi sesuatu padamu?” jawabnya. ” Tidak ibu”, berulang kali sang ibu bertanya. “ Ibu, malam ini saya ingin keluar bersamamu”. Mengherankan! Ibunya begitu tak percaya namun sangat bahagia. “Mungkin kita bisa makan malam bersama, bagaimana menurutmu?”. Ibunya kembali bertanya, ”Saya keluar
bersamamu anakku?” Ibunya seorang janda, ayahnya telah lama wafat, dan anak lelakinya teringat padanya setalah 21 tahun perikahannya. Hal yang sangat menggembirakannya, begitu lama waktu telah berlalu ia dalam kesendirian, dan datanglah hari ini, anaknya menghubunginya dan mengajaknya bersama. Seolah tak percaya, diapun bersiap jauh sebelum malam tiba. Tentu, dengan perasaan bahagia yang meluap-luap! Ia menanti kedatangan anaknya. Laki-laki itupun bercerita : “ Setibaku di rumah menjemput ibu, kulihat beliau berdiri di depan pintu rumah menantiku” Wanita tua…menantinya di depan pintu! “Dan ketika beliau melihatku, segera ia naik ke mobil. Saya melihat wajahnya yang dipenuhi kebahagiaan, ia tertawa dan memberi salam padaku, memeluk dan menciumku, dan berkata: anakku, tidak ada seorang pun dari keluargaku..tetanggaku…yang tidak mengetahui kalau saya keluar bersamamu malam ini, saya telah memberitahukan pada mereka semua,
dan mereka menunggu ceritaku sepulang nanti” Lihat bagaimana jika seorang anak
mengingat ibunya! Sebuah syair berbunyi : Apakah yang harus kulakukan agar
mampu membalas kebaikanmu? Apakah yang harus kuberikan agar
mampu membalas keutamaanmu? Bagaimanakah kumenghitung
kebaikan-kebaikanmu ? Sungguh dia begitu banyak..sangat
banyak..dan terlampau banyak! Dan kami pun berangkat, sepanjang jalan saya pun bercerita dengan ibu, kami mengenang hari-hari yang lalu. Setiba di restoran, saya baru menyadari bahwa baju yang dikenakan ibu adalah baju terakhir yang Ayah belikan untuknya, setelah 21 tahun saya tak bersamanya tentu pakaian itu terlihat sangat sempit, dan saya pun terus memperhatikan ibuku. Kami duduk dan datanglah seorang pelayan menanyakan menu makanan yang hendak kami makan, kulihat ibu membaca daftar menu dan sesekali melirik kepadaku, akhirnya kufahami kalau ibuku tak mampu lagi membaca tulisan di kertas itu. Ibuku sudah tua dan matanya tak bisa lagi melihat dengan jelas. Kubertanya padanya,” Ibu, apakah engkau mau saya bacakan menunya?” Beliau segera mengiyakan dan berkata, “ Saya mengingat sewaktu kau masih kecil dulu, saya yang membacakan daftar menu untukmu, sekarang kau membayar utangmu anakku..kau bacakanlah untukku” Maka sayapun membacakan untuknya, dan demi Allah..kurasakan kebahagiaan merasuki dadaku.. Beberapa waktu datanglah makanan pesanan kami, saya pun mulai memakannya. Tapi ibuku tak menyentuh makanannya, beliau duduk memandangku dengan tatapan bahagia. Karena rasa gembira beliau merasa tak selera untuk makan. Dan ketika selesai makan, kami pun pulang, dan sungguh, tak pernah kurasakan kebahagian seperti ini setelah bertahun-tahun. Saya telah melalaikan ibuku 21 tahun lamanya. Setiba di rumah, kutanyakan padanya : “ Ibu..bagaimana menurutmu kalo kita mencari waktu lain untuk keluar lagi?” beliau menjawab,” Saya siap kapan saja kau memintaku!” Maka haripun berlalu, Saya sibuk dengan pekerjaan..dengan perdagangan..dan terdengar kabar Ibuku jatuh sakit. Dan beliau selalu menanti malam yang telah kujanjikan. Hari terus berlalu dan sakitnya kian parah. Dan…Ibuku meninggal dan tak ada malam kedua yang kujanjikan padanya. Setelah beberapa hari, seorang laki- laki menelponku, ternyata dari restoran yang dulu kudatangi bersama ibuku. Dia berkata,” Anda dan istri Anda memiliki kursi dan hidangan makan malam yang telah lunas” Kami pun ke restoran itu, setiba disana..pelayan itu mengatakan bahwa Ibu telah membayar lunas makanan untuk saya dan istri. Dan menulis sebuah surat berbunyi : “Anakku, sungguh saya tahu bahwa tak akan hadir bersamamu untuk kedua kalinya. Namun, saya telah berjanji padamu, maka makan malamlah dengan uangku, saya berharap istrimu telah menggantikanku untuk makan malam
bersamamu” Saya menangis membaca surat ibuku…dimana saya selama ini ?? di mana cintaku untuk Ibu?? Selama 21 tahun….
Subscribe to:
Posts (Atom)