“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Monday, 5 March 2012
"..BILA CINTA TAK SAMPAI.."
Allah menciptakan keselarasan dan keserasian antara satu pribadi dengan pribadi lain yang perangainya serupa. Ia pun menciptakan rasa ketertarikan antara siapa saja yang tabiatnya sesuai. Sedangkan tumbuhnya rasa cinta disebabkan oleh kekosongan hati akan cinta itu sendiri. Kekosongan cinta itulah yang membuka ruang-ruang untuk bersemayamnya sebuah cinta baru. Hati yang kosong akan cinta dan kasih kepada Allah, akan dihinggapi oleh rasa cinta dan kasih kepada selain-Nya. Sedangkan pupuk yang dapat menyuburkan pohon-pohon cinta adalah: anggapan baik terhadap pribadi yang dicintai dan keinginan kuat untuk mendapatkannya. Jika salah satu atau kedua unsur tersebut hilang, maka cinta itu tak akan bisa tumbuh sempurna. Penyebab Cinta Bertepuk Sebelah
Tangan Ada beberapa hal yang menyebabkan cinta tak datang dari kedua belah pihak atau bahkan hilangnya cinta yang pernah tumbuh di hati, antara lain: 1. Cacatnya cinta dari salah satu atau kedua belah pihak. Cinta yang cacat ini dapat disebabkan karena cinta sesaat, bukan cinta sejati. 2. Ada penghalang dari pihak yang mencintai sehingga cintanya tidak sampai pada sasaran. Penghalang ini dapat berupa faktor fisik, faktor karakter, cara hidup, perbuatan, sosok dan sejenisnya. 3. Ada penghalang pada diri yang dicintai yang membuat tak dapat membalas cinta dari orang yang mencintai. Mengobati Sakit Hati Jika penghalang-penghalang di atas tidak ada dan cinta uang tumbuh adalah cinta sejati, bukan cinta yang cacat, maka cinta akan datang dari kedua belah pihak. Sebaliknya, jika muncul salah satu atau ketiga macam penyebab tersebut di atas, maka cintanya tak akan bersambut. Untuk mengobati keadaan hati yang seperti itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan. Tahap pertama yaitu menghadirkan rasa putus asa akan dibalasnya cinta tersebut. Dengan rasa putus asa ini, maka hati akan nyaman dan tidak terus-menerus berambisi mendapat buruannya tersebut. Bila kondisi keputusasaan tersebut tidak mampu menahan gejolak hati, maka dapat ditanggulangi dengan menamnamkan kesadaran bahwa ketergantungan pada sesuatu yang tidak mungkin dicapai adalah sebuah kegilaan. Sikap-sikap pengharapan yang berlebihan ini hanya dilakukan oleh orang-orang gila. Bila hati terus bergejolak karena tidak memperoleh kekasih dengan cara yang disyariatkan dan sesuai dengan kemampuan, maka berusahalah berprasangkan baik kepada Allah dengan menempatkan diri sebagai orang yang berudzur. Munculkanlah kesan bahwa apa yang dicari sejatinya
tidak pernah ada atau mustahil didapat. Jika nafsu masih tetap tidak mau menerima keadaan ini, maka cobalah sekuat tenaga untuk meninggalkan angan-nagan tersebut karena dua hal:
Takut kepada Allah atau keyakinan bahwa hilangnya apa yang dicari adalah lebih baik, lebih berguna, dan lebih berfaidah, bahkan dapat menuntunnya menemukan cinta yang lebih besar dan lebih menggembirakan, cinta sejati. Bisa jadi dengan terus mengejar sasrannya itu hanya akan menjerumuskannya ke dalam dua musibah sekaligus: hilangnya sesuatu yang lebih besar dari kekasihnya tersebut dan terjadinya kesusahan yang lebih parah daripada hilangnya sang kekasih hati. Andaikata usaha-usaha di atas belum dapat mengusir cinta itu dari hati, maka cobalah berfikir tentang keburukan yang akan ditimbulkan dari tindakan yang menurutkan syahwat. Betapa banyak kemaslahatan yang akan hilang karenanya. Sebab, menuruti syahwat akan menghalangi seseorang menggunakan kecerdasannya. Kalau hati masih saja belum dapat disembuhkan, maka teruslah mengingat-ingat keburukan dari sang
kekasih hati dan segala hal yang dapat membuat benci sang kekasih hati. Alihkan dari sekadar pandangan luar (fisik) ke dalam perilaku buruknya. Menyeberanglah dari kecantikan lahiriah menuju kebusukan hati dan jiwanya. Bila tetap tidak tersembuhkan, maka pasrah dan berdoalah kepada Allah, memohon keselamatan kepada-Nya. Namun, hendaknya seseorang yang cintanya bertepuk sebelah tangan tidak mudah menyebut kekasihnya dan mencelanya di hadapan orang banyak. Jika itu dilakukan, maka ia telah berbuat zalim dan melampaui batas. Disarikan dari: Ibnu Qayyim Al- Jauziyah, Zadul Ma’ad: Bekal Perjalanan Akhirat, Jilid 5
Kelebihan org yg bnyk berdoa..
DARIPADA Anas bin Malik, katanya:
Rasulullah SAW bersabda: “Sesiapa
yang memohon syurga kepada Allah
sebanyak tiga kali, syurga berkata: Ya
Allah, masukkanlah dia ke dalam
syurga. Dan sesiapa yang meminta perlindungan daripada neraka
sebanyak tiga kali, neraka berkata: Ya
Allah, selamatkanlah dia daripada
neraka.” Hadis ini sungguh besar kedudukan
dan tahapnya, ia menunjukkan limpah
kurnia Allah yang besar dan rahmat-
Nya yang begitu luas. Orang yang memohon syurga dan
meminta perlindungan daripada
neraka ditetapkan syarat iaitu Islam
serta benar dalam menghadapkan diri
kepada Allah (at-tawajjuh). Demikianlah, bahawa kejayaan
dengan syurga dan keselamatan
daripada neraka adalah tujuan yang
hendak dicapai orang yang
mengerjakan solat, berzakat,
berpuasa, menunaikan haji, berzikir mengingati Allah dan berjihad. Untuk mencapai ke tahap itu mereka
terpaksa memejam pandangan,
memelihara kemaluan dan perutnya,
menjaga lidah serta menahan
tangannya daripada melakukan
perkara terlarang. Perkara ini berterusan menjadi adat kebiasaan
sehingga Allah mengampuni mereka. Daripada Abu Hurairah, katanya
Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah mempunyai
malaikat yang sentiasa berkeliaran di
jalan mencari ahli zikir, apabila mereka
mendapati satu kaum yang berzikir mengingati Allah mereka memanggil
temannya lalu mereka pun datang
mengelilingi orang yang berzikir
dengan membentangkan sayapnya
ke langit dunia. Lalu mereka ditanya
oleh Tuhannya, sedangkan Tuhan lebih mengetahui dari mereka: Apa
yang diucapkan hamba-Ku? Mereka
menjawab: Hamba-Mu menyucikan,
membesarkan, memuji dan
mengagungkan-Mu. Allah bertanya: Adakah mereka
melihat Ku? Malaikat menjawab: Tidak,
Demi Allah wahai Tuhan, mereka tidak
melihat Mu. Allah bertanya: Bagaimana
jika mereka melihat Ku? Malaikat
menjawab: Jika mereka melihat Mu nescaya mereka lebih banyak
beribadah kepada Mu,
mengagungkan Mu, dan bertasbih
memuji Mu. Allah bertanya: Apakah yang mereka
minta kepada-Ku? Malaikat menjawab:
Mereka meminta syurga kepada Mu.
Allah bertanya: Adakah mereka telah
melihat syurga itu? Malaikat
menjawab: Tidak, Demi Allah wahai Tuhanku, mereka tidak pernah
melihatnya. Allah bertanya:
Bagaimana jika mereka melihat syurga
itu? Malaikat menjawab: Sekiranya
mereka melihatnya nescaya mereka
lebih tamak lagi terhadapnya, lebih kuat memintanya, dan keinginannya
lebih besar padanya. Allah bertanya: Dari apakah mereka
berlindung? Malaikat menjawab:
Mereka berlindung dari neraka. Allah
bertanya: Adakah mereka telah
melihat neraka itu? Malaikat
menjawab: Tidak, demi Allah mereka belum pernah melihatnya. Allah
bertanya: Bagaimana jika mereka
melihatnya? Malaikat menjawab:
Sekiranya mereka melihatnya nescaya
mereka pasti lebih menjauhkan diri
daripadanya, dan pasti lebih takut dengannya. Allah bertanya: Aku menyaksikan
kepada Kamu bahawa Aku telah
mengampuni mereka. Ada malaikat
berkata: Di kalangan mereka ada si
fulan yang bukan dari golongan
mereka, namun kedatangannya untuk sesuatu hajat keperluan. Allah
berfirman: Mereka adalah kaum yang
tidak celaka sesiapa yang duduk
dalam majlisnya.” Mengapa kita tidak memohon syurga
kepada Allah, sedangkan Ibnu Abbas
meriwayatkan daripada Nabi SAW
sabdanya: “Allah menciptakan syurga
dan menjuntaikan padanya buah-
buahannya, dan mengalirkan padanya sungai-sungainya, kemudian
memandang kepadanya lalu
berfirman: Bercakaplah, lalu diapun
berkata: Sungguh berjaya orang yang
beriman. Lalu Allah berfirman: Demi
keagungan Ku, engkau tidak akan dimasuki orang yang bakhil kedekut.” Mengapa kita tidak meminta kepada
Allah supaya dimasukkan ke dalam
syurga, sedangkan Rasulullah SAW
pernah ditanya mengenainya, lalu
baginda bersabda: “Sesiapa yang
masuk syurga akan hidup di dalamnya tidak akan mati,
dikurniakan nikmat padanya tidak
pernah terputus, tidak lusuh
pakaiannya dan tidak hilang
keremajaannya
Subscribe to:
Posts (Atom)