Nonton iklan bentar ya...!!!

Tuesday 19 October 2010

REMAJA DAN PERMASALAHANNY

REMAJA, MASA YANG PERLU DIPAHAMI
LAPUT
Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata
latin adolescere (kata bendanya adolescentia yang
berarti remaja) yang berarti tumbuh atau tumbuh
menjadi dewasa. Bangsa primitif demikian juga
orang-orang pada zaman purbakala memandang
masa puber dan masa remaja tidak jauh berbeda
dengan periode-periode lain dalam rentang
kehidupan; anak dianggap sudah dewasa dan
mampu mengadakan reproduksi.
Dalam bahasa Inggris, murahaqa adalah
adolescence yang berarti at tadarruj (berangsur-
angsur). Jadi, maksudnya berangsur-angsur
menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan,
sosial serta emosional. Hal ini mengisyaratkan
pada hakekat umum, yaitu bahwa pertumbuhan
tidak berpindah dari satu fase ke fase yang lainnya
secara tiba-tiba, tetapi pertumbuhan itu
berlangsung setahap demi setahap.
Rentan usia remaja versi Hurlock dapat dibedakan
menjadi dua, remaja awal atau early adolescence,
rentan usia antara 12 sampai 17 tahun dan remaja
akhir atau late adolescence, rentan usia antara 17
sampai 21 tahun.
… Hlm 2.
Perkembangan fisik dan psikis pada remaja akhir
menunjukkan peningkatan kestabilan emosi.
Kesempurnaan pertumbuhan bentuk jasmani
membedakannya dengan perubahan awal masa
remaja awal. Hal ini menyebabkan kestabilan
dalam minat-minatnya; menentukan pilihan
sekolah, pergaulan, dan sebagainya. Kestabilan
juga terjadi pada sikap dan pandangan, artinya
mereka relatif tetap atau mantap dan tidak mudah
berubah pendirian hanya karena dibujuk dan
dihasut.
… Hlm 3.
Masalah yang dihadapi remaja awal dan remaja
akhir relatif sama. Cara menghadapi masalah
itulah yang membedakannya. Bila pada masa
remaja awal dalam menghadapinya dengan sikap
bingung dan tingkah laku yang tidak efektif,
remaja akhir menghadapinya dengan lebih
matang. Kematangan itu ditunjukkan dengan
pemecahan masalah-masalah yang dihadapi; baik
dengan cara sendiri maupun dengan cara diskusi
dengan teman sebaya.
Hal ini bisa kita lihat pada remaja yang berada
jauh dari lingkungan keluarga (merantau).
Biasanya remaja yang tinggal jauh dari orang tua
kematangan emosinya lebih cepat stabil daripada
mereka yang tinggal dengan orang tua, karena
mereka memiliki kesempatan lebih banyak untuk
hidup mandiri, menangani berbagai
keperluannya, merencanakan dan membuat
alternatif, menganbil keputusan dan bertanggung
jawab dengan apa yang diputuskan.
… Hlm 4.
Transformasi Kedewasaan
LAPUT
Secara bahasa, transformasi berasal dari kata
transfer yaitu perpindahan atau perubahan dari
suatu bentuk ke bentuk yang lain. Sedangkan
kedewasaan adalah suatu sifat dimana seseorang
itu bisa membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, mana yang baik dan mana
yang buruk. Jadi, transformasi kedewasaan bisa
diartikan sebagai fase-fase atau tingkatan bagi
seseorang menuju masa dewasanya.
Menurut M. Akbar Syuhada, S.Psi, seorang
konselor di LSM Primasindo, fase-fase tersebut
dimulai dari prenatal, natal, dan posnatal. Prenatal
adalah masa sebelum proses kelahiran, yaitu saat
pertama kali terjadi pembuahan dalam indung
telur hingga seseorang dilahirkan di dunia. Natal
adalah saat dimana seseorang dilahirkan kedunia
sebagai seorang bayi. Sedangakan posnatal
adalah proses pertumbuhan seseorang sejak
seseorang tersebut dilahirkan hingga ia
meninggal.
… Hlm 5.
Setelah seseorang dilahirkan, seseorang akan
terus berkembang secara bertahap menuju masa
dewasanya, kemudian tua dan meninggal. Proses
perkembangan seseorang tersebut akan
berlangsung selama kurang lebih 10 tahap, mulai
dari bayi, batita, balita, anak-anak, puber, remaja,
dewasa, tua dan bijak dan yang terakhir mati.
Bayi adalah tahap awal seseorang setelah
dilahirkan. Batita adalah tahap kedua setelah fase
bayi, yaitu ketika seseorang berumur di bawah
tiga tahun. Pada tahap ini biasanya tanda-tanda
seseorang mulai belajar berbicara, berangkang,
berjalan, dan sebagainya.
Balita adalah tahapan ketika seseorang tersebut
berumur 3 sampai 5 tahun. Kemudian seseorang
memasuki masa anak-anak, umur 5 sampai 9
atau 12 tahun. Mulai dari tahapan bayi sampai
pada tahapan anak-anak disebut dengan fase
Copying, yaitu tahap atau fase di saat seseorang
mulai merekam apa yang ia lihat dan ia dengar
dari apa yang terjadi disekitarnya.
… Hlm 6.
Guru dan Pakar (bukan pakar makan tanaman,
yach …)
M. Akbar Syuhada, S.Psi (konselor
Primasindo)
“Dewasa yaitu saat dimana seseorang itu bisa
menempatkan sesuatu pada tempatnya. Dan
proses menuju dewasa itu seperti siklus air yang
terus mengalir dan tiada henti-hentinya. Jika dilihat
dari segi usia, dapat dikatakan orang yang
dewasa itu ketika ia mencapai usia 20-21 tahun.
Dan dalam menjalani proses tersebut, manusia
membutuhkan 5 hal yaitu fisiologi (kebutuhan
dasar manusia), rasa aman (ketenangan, bebas
dari rasa takut, dll), memiliki dan mencintai
(habbluminannas), penghargaan (pengakuan),
dan yang terakhir pengaktualisasian diri ”
… Hlm 7.
Apa saja sih yang penyebab masa puber itu?
Berbagai riset medis menemukan bahwa
sebelum anak-anak matang secara seksual,
pengeluaran hormon-hormon seks, baik pada
anak perempuan dan anak laki-laki jarang terjadi.
Akan tetapi dengan semakin meningkatnya
jumlah hormon yang dikeluarkan, struktur dan
fungsi organ-organ seks pun akan semakin
matang. Hubungan erat antara kelenjar pituitaryi
(kelenjar yang ada pada bagian bawah otak) telah
terbentuk bersamaan dengan gonad (kelenjar
seks/ telur atau sperma). Gonad laki-laki adalah
testis dan gonad perempuan adalah sel telur.
Jadi, ada tiga hal yang penyebab masa puber;
yaitu peran kelenjar pituitary, peranan gonad dan
interaksi kelenjar pituitary dan kelenjar gonad. Hal
inilah yang dinamai Hurlock dengan “kondisi-
kondisi yang menyebabkan masa puber”.
------------
IN TEE-SHIRT
Jl. Kapten P Tendean 54D Yogyakarta
Telp: 0274 389079
E-mail: inteeshirt@yahoo.com
Web: www.inteeshirt.net.ms
… Hlm 8.
Secara umum, pengaruh perubahan yang paling
serius dan kuat yang menimpa seseorang yang
sedang dalam masa puber adalah sebagai berikut:
• Suka menyendiri
Sering menarik diri dari teman-teman dan
berbagai aktifitas keluarga, sering melamun, dan
mempertanyakan mengapa keinginannya tidak
dimengerti dan ia diperlakukan dengan kurang
baik.
• Jemu
Berbagai permainan yang dulu disenangi mulai
ditinggalkan karena merasa jemu. Ia juga merasa
jemu pada tugas-tugas sekolah, aktifitas sosial
dan kegiatan lainnya. Akibatnya, ia menjadi malas
hingga prestasinya menurun. Semakin sering
timbul perasaan fisik yang tidak normal pada diri
mereka, keengganan untuk berprestasi tersebut
akan menjadi kebiasaannya.
• Inkoordinasi
Merasa kaku dan janggal dengan sesuatu.
… Hlm 9.
Ustadzah Betty HY, S.Pd.I (Bimbingan
Konseling Madrasah Mu ’allimat
Muhammadiyah)
“Orang dewasa adalah orang yang matang
secara fisik, biologis, dan mental, juga dapat
membedakan mana yang benar dan mana yang
salah. Faktor yang mempengaruhi kedewasaan
seseorang dapat dibagi menjadi dua, faktor
internal dan faktor eksternal. Faktor internal
berasal dari dalam diri anak itu sendiri, lingkungan
tempat tinggal, khususnya keluarga. Pola asuh
orang tua juga turut mempengaruhi
perkembangan kedewasaan seseorang. Dari
faktor eksternal banyak dipengaruhi oleh
lingkungan di luar rumah, seperti misalnya
lingkungan sekolah, teman-teman sepermainan,
dan juga teknologi yang berkembang saat ini.”
… Hlm 10.
Ustad Anis Besewed (Guru Bimbingan
Konseling Madr. Muallimin Muhammadiyah)
Seseorang yang dapat dikatakan dewasa yang
paling ideal adalah ketika dia dapat menyelesaikan
tugas-tugasnya mulai dari masa balita, anak-anak,
pubertas, remaja hingga dia menjadi dewasa
secara sempurna. Karena banyak anak yang
umurnya sudah mencapai masa dewasa tetapi
pikiran dan tingkah lakunya tidak mencerminkan
sebagai orang dewasa. Hal itu karena orang
tersebut tidak menyelesaikan tugas-tugas pada
setiap masa perkembangannya dengan baik.
Makanya ada istilah kekanak-kanakan, atau bayi
kolot atau masa kanak-kanak kurang bahagia, dan
sebagainya.
… Hlm 11.
M. Ghufron Mustaqim (Ketua Umum PR IRM
Mu'allimin)
"Mempercepat kedewasaan bagi seorang
anak itu adalah sesuatu yang kurang baik. Mereka
salah persepsi jika menganggap bahwa dengan
mengkonsumsi sesuatu yang belum saatnya
untuk dikonsumsi itu bisa membuat seseorang
itu bisa terlihat lebih dewasa."
Anjar Agus Cahyani dan Halifah Rahmani
(santri Madrasah Mu'allimat Muhammadiyah
Yogyakarta)
"Karena faktor globalisasi ini bersifat relatif.
Orang bisa mengambil keuntungan dari
globalisasi ini tetapi orang juga bisa rusak
dibuatnya, tergantung bagaimana kita
memanfaatkannya. Misalnya, film-film dewasa
yang belum layak untuk dikonsumsi bagi remaja
seusia kita. Ini menyebabkan remaja tersebut
hanya terlihat dewasa secara fisik, tetapi secara
akalnya tidak. Tidak hanya itu, pemanfaatan
media globalisasi yang tidak sesuai akan
membuat anak tersebut cenderung bersifat
arogan, kasar dan sebagainya."
… Hlm 12.
Mengolah Internet, Mengolah Kedewasaan
DUNIA QITA
Perang dingin, Sputnik dan suasana perang
membuat banyak sekali uang rakyat AS
dikucurkan untuk proyek penelitian. Pembuatan
teknologi terbaru. Dan berbagai inovasi yang
tentunya bertujuan memenangkan perang ini.
Tahun 60-an mungkin menjadi sebuah awal dari
pembuatan kunci gudang-gudang informasi
raksasa saat ini. Internet!
Embrio internet diduga muncul pada masa itu.
Sebuah karya hebat dari ARPA. Kelompok riset
yang didanai oleh Departemen Pertahanan
Amerika.
… Hlm 13.
Internetpun tumbuh berkembang seiring
modernnya zaman dan tumbuh besar bak
sebesar puluhan ribuan Gelora Bung Karno yang
bersatu untuk menampung informasi. Dimana
setiap orang membutuhkan bergiga-giga
informasi dalam waktu yang sama dan selalu up
to date. Internet menyediakan informasi
menembus dimensi waktu menembus kota
hingga benua.
Seperti halnya gudang-gudang yang penuh
informasi. Internet menjadi sebuah gudang
pilihan. Dimana informasi dapat dipilih kapan dan
sesuka kita. Dan internet kini tumbuh menjadi
jauh lebih canggih di era globalisasi. Era dimana
dunia timur mengetahui dunia barat, begitu juga
sebaliknya. Begitu mudah, semudah mengetikkan
rangkaian kata dan menggerakkan mouse.
Melimpah dan membanjirnya informasi yang
berada di internet itu, menyadarkan alam bawah
sadar kita untuk memilih mana yang mampu
mendewasakan kita. Menurut Majalah Tarbawi,
kedewasaan disini adalah suatu proses menyerap
informasi kemudian mengolahnya. Kita
menyerap informasi lalu memasukkan ke dalam
diri kemudian ditampilkan dalam sikap dan
perilaku kita.
… Hlm 14.
Yang pertama, dari informasi itu sendiri ada yang
baik ada yang buruk ada yang memprovokasi
ataupun ada yang tak mau tahu. Ada yang benar-
benar dusta ada yang benar-benar fakta. Maka
sebenar-benarnya informasi adalah informasi dari
langit. Al-Qur ’an!
Kedua, internet menjadi sarana untuk
menyampaikan informasi yang mampu
mengirimkan bergiga-giga informasi dalam
hitungan menit bahkan detik! Tidak seperti alat
telekomunikasi lainnya, internet mampu
menembus belahan dunia lainnya dengan harga
terjangkau. Menelepon murah dengan Skpe,
Yahoo messenger. Atau mengirim surat lamaran
pekerjaan saat itu juga. Serta dapat melihat lawan
bicara kita. Itulah internet.
Apabila kita tak kunjung dewasa dengan
banjirnya informasi di internet maka ada dua hal
kemungkinannya. Pertama, informasi-informasi
yang dikonsumsi memang informasi-informasi
sampah. Sehingga bukannya menambah ilmu,
melainkan menambah kegundahan, kegalauan,
keresahan atau malah kesesatan. Kedua,
informasi-informasi tersebut bukan sampah
namun informasi-informasi kebenaran. Tetapi
bukannya informasi tersebut diambil malah
seakan tidak peduli dan tidak mau tahu.
… Hlm 15.
BABY DOLL
Kolom Pendidikan, By: Rois
Indonesia merupakan negeri yang kaya akan hasil
almanya, tetapi dari kekayaan alam itu Indonesia
tetap serba kekurangan, coba lihat negri kita yang
dua pertiga daerahnya terdiri dari lautan, tetapi
nelayan kita tetap saja miskin tak berdaya. Di
bidang pangan sebagian besar penduduk
Indonesia adalah bermata pencaharian sebagai
petani, tetapi mengapa beras mahal? Di bidang
pertambangan Indonesia merupakan negara
penghasil minyak sawit mentah (CPO) terbesar di
dunia dengan penghasilan 16 juta ton
mengalahkan raja CPO yaitu Malaysia dengan
hasil 15 juta ton, tetapi dari kemenangan itu
mengapa rakyatnya keteteran dalam hal minyak
ini? Ini hanyalah contoh kelemahan Indonesia
dalam pengelolaan di bidang ekonomi, yang
penyebab dasarnya adalah karena lemahnya
mutu pendidikan di Indonesia.
… Hlm 16.
Pendidikan kita yang sering gonta-ganti
kurikulum, dari kurikulum 1994, KBK yang hanya
berjalan kurang lebih 3 tahun, sampai KTSP yang
tidak jelas, telah membuat para siswa bingung,
karena ketika kurikulum itu mulai dapat menyatu
dengan siswa, pemerintah sudah mengganti
kurikulum lagi sehingga para siswa seolah-olah
diperlakukan seperti baby doll yang dengan
sesuka hati diangkat kemudian dihempaskan
kebawah, ini sebenarnya telah menyimpang dari
hakikat pendidikan itu sendiri, yang seharusnya
merupakan proses untuk mendewasakan diri
(humanizing human being) berubah menjadi
pemaksaan diri.
… Hlm 17.
Berbicara pendidikan sama halnya berbicara
tentang kehidupan, karena pendidikan merupakan
proses yang dilakukan seriap insan menuju
kematangan pribadi sesuai potensi yang dimiliki
oleh setiap individu sendiri, proses ini akan terus
berlangsung sampai manusia kehilangan
kehidupan di dunia. Kita akui sebagai santri
Madrasah Mu ’allimin Muhammadiyah kita kadang-
kadang sulit menemukan potensi kita, sehingga
tidak jarang bagi santri aliyah terjerumus kedalam
jurusan yang salah, dan akhirnya berujung
keteteran dalam menerima pelajaran dan akan
sulit dalam meraih cita-cita yang diinginkan.
Di sisi luar, Indonesia telah dilemahkan oleh
orientasi lain, yang bermaksud menjadikan anak
sebagai komoditi, tujuan tersebut sebenarnya
berasal dari faham neo-liberalisme yakni bentuk
kolonialisme baru melalui institusi-institusi yang
ingin menggusur rakyat kecil. Faham ini
mengatakan bahwa yang mempunyai modal saja
yang dapat bersaing, dalam dunia pendidikan hal
itu sama saja dengan menyatakan bahwa hanya
orang yang memiliki uang yang dapat
bersekolah.
… Hlm 18.
AFRICAN TAIL GECKO
ENSIKLOPESINAR
Diacu dari www.SatwaUnik.com
… Page 19-20.
MABULIR, APLIKASI SANG PEJUANG
LITERASI
LAPSUS
Mbah Dauzan dahulunya adalah seorang
pengusaha batik di Yogyakarta. Selain itu, Mbah
Dauzan juga pernah bekerja sebagai pedagang
emas dan distributor buku. Pada tahun 1989
beliau mendapat dana pensiun Veteran sebesar
Rp.500.000,- perbulan. Dengan adanya dana
pensiun tersebut bukannya membuat Mbah
Dauzan senang, malah justru beliau merasa
seperti mendapatkan amanah besar yang harus
digunakan dengan sebaik-baiknya untuk
kemajuan bangsa dan negara.
Uang tersebut akhirnya beliau habiskan untuk
membeli buku-buku bekas di Shopping Centre,
pusat penjualan buku-buku bekas Yogyakarta.
Sejak itulah Mbah Dauzan mulai mengedarkan
buku-bukunya secara gratis kepada orang-orang
dengan cara bergilir atau multilevel reading. Mbah
Dauzan tidak sedikitpun mendapatkan
keuntungan (materi) dari usahanya tersebut.
Karena menurut Mbah Dauzan, berbisnis
perpustakaan keliling adalah bisnis dengan
keuntungan abstrak, bisnis Tuhan. Landasannya
adalah kepercayaan, sehingga tidak perlu
birokratis. Sesama umat muslim harus saling
percaya.
… Hlm 21.
Kini Perpustakaan Mabulir sudah berkembang
pesat sampai keluar Jogja. Saat ini, mbah Dauzan
sudah memiliki perwakilan di lima kota, Jakarta,
Solo, Brebes, Purworejo dan Magelang. Para
pengelola perwakilan tersebut sebelumnya adalah
pelanggannya. Setiap sebulan atau dua bulan
sekali mereka datang untuk menukarkan buku
kepada Mbah Dauzan.
Sekarang Mbah Dauzan telah tiada. Perpustakaan
Mabulir kini belum jelas siapa yang akan
meneruskan perjuangan beliau. Lima anaknya
yang kini tinggal di Solo dan Jakarta, dan tiga
lainnya di Jogja, tetapi mereka lebih memilih
tinggal bersama keluarganya. Tetapi sayangnya
diantara kedelapan anaknya tidak ada yang tertarik
untuk mengembangkan Perpustakaan Mabulir.
Apakah perpustakaan yang dirintis Mbah Dauzan
sejak tahun 1993 tersebut juga akan menjadi
kenangan? “Mabulir akan tetap ada. Siapa saja bisa
mengembangkan Mabulir”, ungkapnya.

gaya hidup remaja bebas masa kini

Gaya Hidup “Bebas”
Remaja Masa Kini
Setelah kita memasuki era kehidupan dengan
sistem komunikasi global, dengan kemudahan
mengakses informasi baik melalui media cetak,
TV, internet, komik, media ponsel, dan DVD
bajakan yang berkeliaran di masyarakat, tentunya
memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan
kita. Setiap fenomena yang ada dan terjadi di
dunia, tentunya akan memberikan nilai positif
sekaligus negatif. Sangat tergantung pada pola
pikir dan landasan hidup pribadi masing-masing.
Setiap individu dari kita akan merasa senang
dengan kehadiran produk atau layanan yang lebih
canggih dan praktis. Tidak terkecuali teknologi
internet yang telah merobohkan batas dunia dan
media televisi yang menyajikan hiburan,
informasi serta berita aktual. Begitu juga,
handphone yang telah membantu komunikasi
sesama manusia untuk kapan saja meskipun satu
dengan yang lainnya berada di dunia Utara-
Selatan atau belahan Timur – Laut.
Teknologi + Kebebasan – Edukasi = Kehancuran
Setiap teknologi memberikan efek positif dan
negatif . Maraknya penggunaan ponsel telah
menurunkan interaksi individu secara langsung.
Hal ini akan cenderung membuat pola hidup
manusia menjadi indivualistis. Dampak negatif ini
tentunya dapat dikurangi bahkan dihindari jika
saja si pengguna memiliki pemahaman/
pengetahuan, etika dan sikap yang kuat (bijak-
positif) untuk memanfaatkan sesuatu secara
selektif dan tepat guna.
Inilah titik permasalahannya bagi anak dan
remaja. Penyaring internal (pemahamam, etika
dan sikap) anak dan remaja kita masih sangat
rapuh. Di era kompleksitas arus kehidupan saat
ini, orang tua (terutama di perkotaan) telah
kehilangan daya mendidik dan membangun
keluarga bagi anak-anaknya. Hal ini diperparah
dengan maraknya “racun-racun” yang diterima
oleh anak-anak kita saat ini. Adegan-adegan
kekerasan, seksual, mistik, dan hedonisme di
media TV, koran dan internet, serta sistem
pendidikan sekolah yang gagal membangun
karakter anak, telah menyerang anak-anak kita
saat ini.
Di sisi lain, rendahnya regulasi dan law
inforcement dari pemerintah dan aparaturnya,
telah menyebabkan oknum-oknum perusak
generasi muda kita “berkembang biak: secara
pesat. KKN antara pihak penguasa dengan
pengusaha dalam regulasi, publikasi dan distribusi
media menyebabkan jutaan pemimpin masa
depan Indonesia di ujung kepunahan. Sederet
keprihatinan anak dan remaja saat ini seperti
kenakalan remaja, pola hidup konsumtif-
hedonistik, pergaulan bebas, rokok, narkoba, dan
kecanduan game on line hampir menuju budaya
“ gaya hidup” remaja masa kini.
Teknologi tanpa filtrasi (perlu regulasi agar
kebebasan tidak jebol) dan rapuhnya edukasi/
karakter manusia mengakibatkan kehancuran
bangsa.
Rokok, Narkoba, Seks, dan AIDS
Ditengah berita siswa-siswi berprestasi dalam
ajang penelitian, olimpiade sains, seni dan
olahraga, anak muda Indonesia saat ini terancam
dalam masa chaos. Jutaan remaja kita menjadi
korban perusahaan nikotin-rokok. Lebih dari 2
juta remaja Indonesia ketagihan Narkoba (BNN
2004) dan lebih 8000 remaja terdiagnosis
pengidap AIDS (Depkes 2008). Disamping itu,
moral anak-anak dalam hubungan seksual telah
memasuki tahap yang mengawatirkan. Lebih dari
60% remaja SMP dan SMA Indonesia, sudah tidak
perawan lagi. Perilaku hidup bebas telah
meruntuhkan sendi-sendi kehidupan masyarakat
kita.
Berdasarkan hasil survei Komnas Perlindungan
Anak bekerja sama dengan Lembaga
Perlindungan Anak (LPA) di 12 provinsi pada 2007
diperoleh pengakuan remaja bahwa :
- Sebanyak 93,7% anak SMP dan SMU pernah
melakukan ciuman, petting, dan oral seks.
- Sebanyak 62,7% anak SMP mengaku sudah
tidak perawan.
- Sebanyak 21,2% remaja SMA mengaku pernah
melakukan aborsi.
- Dari 2 juta wanita Indonesia yang pernah
melakukan aborsi, 1 juta adalah remaja
perempuan.
- Sebanyak 97% pelajar SMP dan SMA mengaku
suka menonton film porno.
Pengakuan Siswi SMA, Beginikah Remaja Kita?
“Sekarang gue lagi jomblo. Sudah dua tahun
putus. Sakit juga! Habis pacaran empat tahun,
dan sudah kayak suami-istri. Dulu, tiap kali
ketemu, gejolak seks muncul begitu saja. Terus
ML (making love) deh. Biasanya kita lakuin
kegiatan itu di hotel. Kadang di rumah juga, kalau
orang rumah lagi pergi semua. Kalau rumah
nggak lagi sepi ya paling cuma berani ciuman dan
raba sana-sini. Buat gue, semua itu biasa.
Gue nglakuinnya karena merasa yakin doi bakal
jadi suami gue. Gue nggak takut dosa. Kan kita
sama-sama mau, jadi nggak ada paksaan.
Dosa terjadi kan kalau ada paksaaan. Gitu
menurut gue! Waktu putus, gue nggak nyesel
sudah nglakuin itu, habis, mau gimana lagi! Santai
saja! Tentang pendidikan seks, gue nggak pernah
terima dari orangtua. Paling dari teman, majalah,
buku, atau film ”
Itulah penuturan Neila (samaran), pelajar kelas 3
sebuah SMA di Jakarta Timur, yang baru saja
menjalani UAN. Tanpa beban, remaja manis
bertubuh mungil ini menceritakan
pengalamannya. Ia dan sang kekasih tahu harus
melakukan apa supaya hubungan seks pranikah
itu tidak membuatnya hamil.
Sampai saat ini, Neila yakin orangtuanya sama
sekali tidak tahu perilaku putri keduanya itu. ”Gue
nggak bakal ceritalah, bisa mati mendadak
mereka. Teman malah ada yang tahu, tentu saja
yang punya pengalaman sama, ” katanya sambil
memilin-milin rambutnya.
Menurutnya, ML di kalangan remaja sekarang
bukan hal yang terlalu asing lagi. Malah, ada yang
sengaja merayu pria dewasa yang bisa ditemui di
mal dan tempat umum lain, untuk mendapatkan
uang atau barang berharga, seperti telepon seluler
model terbaru, jam tangan bermerek, baju,
sepatu, tas, dan sebagainya. ”Bukan profesi sih,
cuma iseng. Hitung-hitung bisa buat gaya.
Mending gue `kan, yang nglakuinnya cuma sama
pacar dan bukan demi duit, ” sergahnya.
Biarkan atau Bertindak?
Sudah seharusnya kita kembali ke akar budaya
bangsa kita. Jauh sebelumnya, bangsa Indonesia
adalah bangsa yang memiliki nilai akar (root
value) budaya yang menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan dan kesusilaan seperti tertuang
dalam falsafah dan nilai Pancasila. Kondisi yang
menimpa generasi muda saat ini, harus dibina
dan dididik agar mereka menjadi pemimpin yang
memiliki moralitas yang tinggi untuk
membangun bangsa dan negaranya.
Semua pihak haruslah merasa bertanggung
jawab atas kasus ini. Disamping orang tua, peran
masyarakat sangatlah penting. Sistem pendidikan
kita juga harus diubah. Jangan naikkan anggaran
tanpa meningkatkan nilai yang sesungguhnya
dari pendidikan. Pemerintah sudah seharusnya
tegas melaksanakan undang-undang, dan para
pengusaha, pedagang, dan web internet cobalah
berhenti menyebarkan hal-hal yang merusak
(karena generasi kita masih rapuh).
Hal-hal yang harusnya dilakukan:
- Pemerintah filtrasi tegas sinetron, film atau iklan
yang berisi kekerasan seksual, pergaulan bebas,
mistis-religi, kekerasan-religi, ramalan serta judi.
- Menindak tegas para pelanggar UU Perlindungan
Anak
- menfilter situs-situs porno di Indonesia. Hingga
saat ini saja ada 6 Situs Porno yang Paling Banyak
diakses di Indonesia
- Membangun Youth Centre, pusat pendidikan
dan kreasi bagi remaja-remaja agar beraktivitas
yang positif.
- Secara aktif mengontrol promosi (iklan) dan
peredaran rokok.
- Memprioritaskan program pencegahan
perdagangan anak, eksploitasi seksual komersial
anak, dan narkoba.
- Edukasi pada masyarakat bahwa jangan
mengasingkan anak-anak (yang menjadi korban),
bantulah mereka untuk keluar dari permasalahan
mereka (material maupun moril).
Ditulis dalam SEX
You are currently browsing the archives for the
gaya hidup remaja masa kini category.
CATEGORIES
gaya hidup remaja masa kini
kiat mengatasi kenakalan remaja
pengaruh negatif
Uncategorized
ARCHIVES
February 2010
RECENT POSTS
KIAT POKOK MENGATASI KENAKALAN REMAJA
dampak negatif
Gaya Hidup “Bebas” Remaja Masa Kini
Hello world!
BLOGROLL
djidong blog
face book
friendster
UMM - kampus putih
WordPress.com
WordPress.org
Cop