Nonton iklan bentar ya...!!!

Showing posts with label renungan. Show all posts
Showing posts with label renungan. Show all posts

Monday 25 April 2011

wanita di akhir zaman..

Ali r.a meriwayatkan sebagai berikut: “saya bersama-sama fatimah berkunjung ke rumah Rasulullah s.a.w,
maka kami temui beliau dalam keadaan
menangis. Kami bertanya kepada
baginda: “apakah yang menyebabkan engkau menangis wahai Rasulullah?” Rasul SAW menjawab: “pada malam aku di isra’kan ke langit, aku melihat orang-orang yang mengalami
penyiksaan, maka apabila aku teringat
keadaan mereka, aku menangis ”. Saya bertanya lagi: "wahai Rasulullah
apakah yang engkau lihat?” Rasulullah SAW bersabda: 1. wanita yang digantung dengan
rambutnya dan otak kepalanya
mendidih
2. wanita yang digantung dengan
lidahnya serta tangannya yang di cabut
dari belakang, sedangkan tar mendidih dari neraka dituangkan ke dalam
kerongkongnya
3. wanita yang digantung dengan
buah dadanya dari belakang
badannya, sedang air getah kayu
zakum dituangkan ke keronkongnya 4. wanita yang digantung, diikat kedua
kaki dan tangannya kearah umbun-
unbun kepalanya, serta dibelit dibawah
kekuasaan ular dank ala jengking
5. wanita yang memakan badannya
sendiri, serta di bawah tampak api yang berkobar-kobar dengan
hebatnya
6. wanita yang memotong badannya
sendiri dengan gunting dari neraka
7. wanita yang bermuka hitam serta
memakan usus-ususnya sendiri 8. wanita yang tuli, buta dan bisu di
dalam peti neraka, sedang badanya
mengalir darah dari lubang-lubang
badannya (hidung, telinga dan mulut)
dan badannya membusuk akibat
penyakit kulit 9. wanita yang berkepala seperti
kepala babi dan berbadan himar
(keldai) yang mendapat berjuta macam
seksaan
10. wanita yang berbentuk anjing
sedangkan beberapa ular dan kala jengking masuk melalui duburnya
sedangkan malaikat sama-sama
memukuli kepalanya dengan palu dari
neraka Maka berdirilah Fatimah sambil berkata:
“wahai ayahku, mata hati kesayanganku, ceritakanlah
kepadaku, apakah amal perbuatan
wanita-wanita itu? Rasulullah s.a.w
bersabda: “hai Fatimah, ada pun tentang: 1. wanita yang di gantung dengan
rambutnya, karana dia tidak menjaga
rambutnya (ditutup) dikalangan lelaki
2. wanita yang digantung dengan
lidahnya, kerana dia menyakiti hati
suaminya dengan kata-katanya 3. ada pun wanita yang digantung
dengan payu daranya, karana dia
menyusui anak orang lain tanpa izin
suaminya
4. adapun wanita yang diikat dengan
kaki dan tangannya itu, karana dia keluar rumah tanpa izin suaminya,
tidak mandi wajib dan haid dan nifas
(keluar darah selepas melahirkan
anak)
5. ada pun wanita yang memakan
badannya sendiri, karana dia bersolek untuk dilihat lelaki lain serta suka
membicarakan aib orang lain
6. adapun wanita yang memotong
badannya sendiri dengan gunting
kerana dia suka menonjolkan diri
(ingin terkenal) di kalangan oaring ramai, dengan maksud supaya mereka
(orang ramai) itu melihat perhiasan,
dan orang yang melihatnya jatuh cinta
padanya, kerana melihat perhiasannya
7. adapun wanita yang diikat kedua
kakinya dan tangannya sampai keumbun-umbun dan di belit oleh ular
dank ala jenking, karana dia mampu
untuk mengerjakan solat dan puasa,
sedangkan dia tidak mahu berwuduk
dan solat dan tidak mahu mandi wajib
8. adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya
seperti hamar kerana dia suka
mengadu domba serta berdusta
9. adapun wanita yang berbentuk
seperti anjing, karana dia ahli fitnah
serta suka marah-marah kepada suaminya Walloohu a'lam bisshowab.

Saturday 12 March 2011

Bersamamu ku tak ingin terluka

"..tangisan itu ada dan lelaki
tetaplah sosok berperasa. Hanya
saja, ia lebih berani untuk tidak
membulirkan air matanya di
hadapan kalian. Kerapkali tetesan
bening itu tersembunyi di balik raut
mukanya. Kerapkali, air mata itu
tertumpah di sepertiga malam
terakhir saat sujud di hadapan ar-
rahman..."
***
Sepertinya pena kami tak akan
jemu menulis hal-hal yang berkaitan
dengan kaum kalian, wahai wanita.
Kami harap kalian pun tak akan
jemu menelusuri kalimat-kalimat
kami. Dengan apa yang akan kami
bicarakan, kami tak berharap agar
kalian menjadi sosok yang
sempurna. Tetapi, dengan anugerah
Allah yang ada pada kalian, kami
begitu ingin agar kalian mendekati
kesempurnaan itu.
>>Malam Itu
Pernah suatu malam, kami
menghadiri acara makan malam
sebuah keluarga. Makanan istimewa
tengah terhidang di meja makan. Ini
adalah suasana penuh kehangatan
dan canda.
Tiba-tiba seorang wanita berteriak
memarahi seorang laki-laki yang
merupakan suaminya. Suara wanita
itu bernada tinggi dan lebih
tepatnya disebut sebagai bentakan.
Hanya karena kekeliruan yang
amat sepele, wanita itu
mempermalukan dan mencaci
suaminya habis-habisan.
Begitu kasihan sang suami. Di
hadapan kami sebagai tamu, ia
mendapat “menu istimewa”. Bukan
panah asmara yang tertancap
lembut di hatinya tetapi sebuah
tusukan jarum panas, tajam nan
pedas. Oleh sang istri, bukan sekali
atau dua kali ia dipermalukan tapi
begitu sering.
Walaupun episode pernikahan kami
belum menapaki jenjang
pernikahan, kami bisa merasakan
sakitnya hati yang tersayat lisan-
lisan berduri tajam seperti itu. Ah,
bagitu sedih terasa.
Inikah yang dinamakan kesetiaan
cinta seorang istri?
Inikah yang dinamakan ketaatan
kepada suami?
Dimanakah dawai-dawai cinta yang
terdengar syahdu di awal-awal
pernikahan itu?
Wahai wanita, kenapa lisan-lisan
kalian kerap kali menjelma menjadi
silet tajam yang mengiris dan
mencabik hati?
Wanita manakah yang kalian
teladani dalam adegan seperti ini?
Apakah kalian meneladani Khadijah
bintu Khuwailid? Oh tidak, tidak.
Khadijah tidaklah seperti itu. Dia
adalah wanita teladan sepanjang
masa yang mencontohkan ketaatan
yang luar biasa apiknya. Dia adalah
wanita yang menjadi sandaran hati
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam, dan bukan wanita yang
menyayatkan hati.
Apakah kalian meneladani istri
Ayyub ‘alaihissalam? Oh tidak, tidak.
Istri Ayyub 'alaihissalam tidaklah
seperti itu. Seperti Ayyub
‘ alaihissalam, dia adalah salah satu
lambang wanita penyabar yang
begitu mengesankan hati, bukan
mengirisnya. Bertahun-tahun, ia
menemani Ayyub ‘alaihissalam
melewati episode-episode penuh
ujian.
>>Sinetron yang Tertuduh
Nampaknya sinetron adalah salah
satu tertuduh utama yang
menjadikan kalian berlidah tajam.
Artis-artis wanita yang melakoni
sejuta dusta kerapkali
“ meneladankan” wanita-wanita
yang bermulut kasar, mencaci-maki
suami mereka sepuas-puasnya,
terlebih di depan anak-anak. Apa
yang diharapkan dari adegan buruk
itu?
>>Dialah Pangeranmu
Lihatlah lelaki yang merupakan
suami kalian itu. Ia tak bisa terlelap
sebelum kalian nyenyak di malam
hari. Ia keluar rumah dengan
semangat untuk melawan asa
hidup. Ia mencari nafkah dan
berterik mentari di arena kehidupan.
Dahulu, bukankah ia yang engkau
damba menjadi pangeran di istana
hatimu?
Dengan kejantanannya, bukankah
ia yang datang melamarmu agar
engkau terselamatkan dari zina?
Bukankah dia yang menyuapimu
nasi dengan tangannya?
Bukankah dia yang mencumbumu
dengan mesra nan penuh kasih?
Lantas kenapa mulut-mulut kalian
begitu mudahnya menyemburkan
lisan api yang membakar hatinya?
Kenapa lisan kalian begitu semena-
menanya menancapkan busur-
busur tajam yang mengetuk pintu
air matanya?
>>Dengarlah Tangisannya
Tahukah engkau wahai wanita,
tangisan itu ada dan lelaki tetaplah
sosok berperasa. Hanya saja, ia lebih
berani untuk tidak membulirkan air
matanya di hadapan kalian.
Kerapkali tetesan bening itu
tersembunyi di balik raut mukanya.
Kerapkali, air mata itu tertumpah di
sepertiga malam terakhir saat sujud
di hadapan ar-rahman. Tak jarang
pula air matanya menjelma menjadi
keringat yang membasahi
pakaiannya saat berterik mentari
demi mencari rizki Allah. Itu
semuanya demi kebahagiaan
kalian.
>>Retak-retak Rumah Tangga
Wahai wanita yang kami muliakan.
Begitu sering terdengar bahwa lidah
itu tak bertulang. Begitu sering
terbaca bahwa wanita tidak
dibenarkan menyakiti hati
suaminya. Lantas apa yang
membuat kalian bicara dengan
begitu kasarnya, ceplas-ceplos,
seolah-olah kalianlah sang raja,
seolah-olah kalianlah kepala rumah
tangga?
Lihatlah di luar sana, lisan-lisan
kalian telah menghacurkan biduk
rumah tangga, melubangi bahtera
cinta hingga kandas tak sampai
tujuan. Betapa banyak kasus
perceraian di era modern ini yang
bermoduskan ketajaman lisan
kalian.
>>Ungkapan dan Nasehat
Ukhti yang kami muliakan, tidak
ada teladan kalian yang lebih
mendekatkan kalian ke surga Allah
selain mereka yang
mengadegankan sejuta kebaikan.
Merekalah wanita-wanita yang
telah dikisahkan tinta-tinta sejarah.
Temui dan teladanilah mereka yang
ada dalam kitab/buku-buku yang
banyak membicarakan tentang
mereka. Dan kami pun sedang
menyusun naskah buku khusus
kalian.
Ukhti, olehmu, biasakanlah berdzikir
pagi dan sore seperti apa yang
diajarkan Rasulullah shallallahu
‘ alaihi wasallam. Ada banyak
manfaat. Salah satunya agar kalian
tak berlidah tajam, membiasakan
kalian agar meluncurkan kata-kata
yang terdengar apik oleh telinga.
Tahanlah lisan kalian agar tak
berduri hingga menusuk siapapun
yang mendengarnya, terlebih di
hadapan suami kalian yang
merupakan jejak-jejak menuju
surga.
Ukhtii.
Menutup catatan ini, jujur kami akui,
sebagai calon nahkoda dalam
bahtera pernikahan, kami akan
berpikir seratus kali untuk mengajak
wanita berlidah tajam sebagai
permaisuri hati. Kelak, kami tak
ingin bahtera itu kandas dan
tenggelam sebelum berlabuh
syahdu di surga. Kami tak ingin
mengambil resiko dengan menikahi
wanita tipe ini.
Akankah anak-anak kami mewarisi
lisan tajam ibunya? Tidak, tidak,
karena “bersamamu, aku tak ingin
terluka.”
***
Allahu a’lam wa subhanaka
allahumma wa bihamdika asyhadu
alla ila ha illa anta asytaghfiruka wa
atuubu ilaika.

Thursday 3 June 2010

cinta dan nafsu

CINTA itu semakin d
cari.,
semakin tidak d temukan .
Cnta adny d dlm lubuk hati.,
ketika kt dapat menahan
keinginan harapan yg
lebih .
ketika pengharapn dan
k inginan berlebihan akan
cinta
maka yg d dpt adalh
kehampaan .
Gak ada satu pun yg d dapat
serta tidak dpt d mundurkn
kembali.
Wktu n masa gak dapat
di putar mundur .
Terima cnta pa adany.
Perkawinan adalh kelanjutan dari cinta.
Perkawinanan merupakan proses
mndapatkn kesempatan.
Ketika kau mencari yg
terbaik d antra pilihan yg
ada,
maka kau akan mengurangi
ke sempatan tuk
mendptkny.
Ketika ksempurnaan ingin
kau dptkn, maka
sia2lah wktumu tuk
mendptkn perkawinan tu.
Krn kesempurnaan tu
hampa adany
Jgn mncari cnta pd hal
itu hawa nafsu...