suatu ketika ada keluarga kaya yang ingin saya
buatkan sebuah usaha warnet.... saya datangi
keluarganya dan mereka berkonsultasi tentang
usaha warnet (kebetulan memang ini salah satu
bidang saya dalam pembuatan warnet).
rumahnya lumayan besar.... saya melihat ada 3
mobil digarasi rumahnya...., sang ayah ialah
pengusaha sukses dan sang ibu ialah pengawan
negeri sipil (PNS) yang lumayan menjabat jabatan
yang penting di kantornya
sang ibu sudah membeli ruko dua lantai seharga
700 juta, biaya renovasi 100 juta, biaya
pengadaaalatan komputer 100 juta.... dan berkata
"ini saya bela-belain bekerja siang dan malam,
cuma untuk anak saya..., saya ingin anak saya
sukses, saya tidak ingin anak saya menjadi orang
yang berguna kelak....!!"
ternyata ruko dua lantai yang kelak akan menjadi
tempat usaha warnet itu khusus dibeli dan
dirancang oleh ibu dan ayahnya untuk
anak2nya... biar mereka bisa belajar usaha secara
mandiri semenjak dini... (ibunya berharap...
anak2nya dapat sukses...., (yang memang sukses
menerut beliau2 ialah menjadi orang kaya)).
keluarga tersebut mempunyai 3 orang anak
(putra semua).... ke tiga anaknya disekolahkan
disekolah-sekolah unggulan terpaforit dan
termahal didaerahnya... (berharap anak2 mereka
akan berhasil (yang memang itu yang diharapkan
dari semua orang tua di dunia ini, para orang tua
berharap anak2nya menjadi lebih baik dari kondisi
orang tua nya saat ini)).
bagi ke tiga orang anaknya (untuk ukuran dunia)
tiada kekurangan sesuatu apapun yang mereka
butuhkan (fasilitas, mobil, motor, rumah,
uang..... wah semuanya tersedia dan gak make
lama....)
suatu ketika...., entah gimana awal kejadiannya,
saya berbincang-bincang dengan salah satu anak
yang paling tua yang sudah menjadi sarjana (dan
beliau curhat2an dengan saya).... ada kata-kata
yang mengagetkan saya "saya tidak
membutuhkan ini semua mas...., saya tidak
butuh ruko dan warnet, tidak butuh mobil, tidak
butuh rumah dan fasilitas mewah lainnya... yang
saya butuhkan ialah ibu dan ayah saya.... tetapi
saya tidak mendapatinya..." subhanallah kata-kata
seperti ini keluar dari mulut seorang anak yang
merindukan sosok ayah dan sosok ibu...
setelah berbicara panjang lebar dengan anak
tertuanya.... lagi-lagi saya terkejut dan tercengang
mendengar pengakuan seorang anak.... anak
pertama merasa sangat dan amat, bahkan
teramat rindu sedari dulu dengan sosok seorang
ayah dan seorang ibu... beliau memang ada
(ayah dan ibu) tetapi tidak hadir (siang dan malam
ayah dan ibu nya bekerja untuk mencari uang
yang banyak..., yang memang kata beliau-belliau
itu untuk beutuhan sang anak.... subhanallah...).
anak kedua : disuruh kuliah malah seringnya ke
diskotik..., (mungkin ini untuk melampiaskan
keheningan didalam rumah nya yang memang
seperti kuburan..., tidak ada orang yg mengaji,
tidak ada berkumpulnya sebuah keluarga, dan
tidak ada kegiatan sama sekali disetiap hari di
rumah...., sibuk mengurusi kegiatan masing-
masing...)
anak ketiga : (dari kesekian banyak kejutan dari
keluarga ini.... inilah hal yang membuat saya
terkejut sekejut-kejutnya...) tidak ubahnya dengan
anak pertama dan kedua, anak ketiga ini pun
merindukan sosok ayah dan ibu.... sering main
ke diskotik dan club malam untuk mengalihkan
kejenuhan didalam rumah.... dan yang paling
fatal dari anak ke tiga ini ialah kehidupannya tidak
normal dari laki-laki pada umumnya.... yang
memang anak ke tiga ini menyukai sesama
jenis.... (allah.....!! mohon ampunan-Mu).
walhasil walaupun di keluarga ini, fasilitas dunia
tercukupi... tidak ada kebahagiaan sama sekali
didalam keluarga ini..., karena tidak ada allah
didalamnya....
walaupun keluarga ini saling berkumpul.... maka
kehampaan yang dirasakan dari masing-masing
anggota keluarga ini..., termasuk para
pembantunya yang selalu berganti-ganti karena
tidak betah.
anak tertua meminta pendapat kepada saya
gimana dengan kondisi ini : saya berkata
"hadirkan lah allah... didalam dadamu agar
dadamu tidak terasa sesak dan sempit di rumah
mu yang besar ini...,"
ibu dari sang anak meminta pendapat kepada
saya, dan saya katakan.... "apakah ini yg ibu
cari ??, apakah ini yg ibu inginkan??, tidak !!!
(jawab sang ibu), kita punya allah.., jangan seperti
orang-orang yang tidak mempunyai allah..., buat
apa ini semua ?? mau kemana?? percuma kita
hadirkan konsultan2 kejiwaan dengan puluhan
juta yang keluar, jika tidak menghadirkan allah,
hati tidak akan tenang dan tentram...,
mendekatlah kepada allah, jangan jauh-jauh agar
kita diberi kelapangan dalam hidup ini....
subhanallah... sang ibu menangisi dirinya didepan
saya dan menyesal.... percuma berpuluh2 tahun
mencari dunia dan pada akhirnya dia tidak
mendapatkan apa-apa dari dunia..., percuma dia
siang dan malam ngebut mengejar dunia yang
bakhan setelah mendapatkan dunia, dunia nya itu
malah mengigitnya.... allahu akbar....!!!
bagi temen-temen... ini menjadi sebuah pelajaran
bagi kita semua..., kita gak perlu lah abis-abisan
untuk dunia..., mau apa?? untuk apa?? mau
dibawa kemana dunia?? nanti ketika meninggal
dunia dunia mah gak dibawa...
bagi temen-temen yang membaca artikel ini....
saya mengajak temen-temen.... mari kita
mendekat kepada allah yang memiliki dunia, mari
kita sambut allah (jangan dicuekin), mari kita
habis-habisan untuk mendekat kepada allah... kita
ngebut menuju allah..., kita niatkan diri kita untuk
mengabdi kepada allah agar hidup kita tentram
dan damai (allah lah pemilik hati manusia yang
dapat menentramkan semua hati manusia.....)
allahu akbar.... allah i am comming allah..... T.T
(jangan tinggalkan kami allah.....)
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Monday, 7 March 2011
fadilah membaca al qur'an
Fadhilat Membaca Al-Qur’an
Membaca al-Qur’an adalah seafdhal-afdhal ibadat
sehingga disebut bahawa al-Qur’an itu akan
datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat
bagi orang yang membacanya, sebagaimana
riwayat Abu Umamah yang maksudnya :
“Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah oleh kamu al-
Qur’an, sesungguhnya (al-Qur’an) itu datang
pada hari qiamat menjadi syafaat kepada
pembacanya. ”
(Hadis riwayat Muslim)
Amatlah rugi bagi orang-orang yang kurang
gemar membaca al-Qur ’an kerana Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam banyak menyebut
dalam hadis-hadis Baginda tentang faedah dan
fadhilat memebaca al-Qur ’an itu, antaranya;
1.Pembaca al-Qur’an dinaungi dengan payung
rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan
diturunkan Allah kepadanya ketenangan dan
kewaspadaan. Disebutkan dalam hadis
riwayat Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu,
bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam yang maksudnya :
“Tidak berkumpul satu kaum di suatu rumah
daripada rumah-rumah Allah (masjid) yang
membaca al-Qur ’an dan saling mempelajarinya
antara mereka melainkan diturunkan ke atas
mereka ketenangan, diselubungi rahmat, di
kelilingi para malaikat rahmat dan Allah
mengingati mereka pada siapa di sisiNya. ”
(Hadis riwayat Muslim)
2.Pembaca al-Qur’an dikurniakan hatinya dengan
cahaya oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala dan
dipeliharaNya dari kegelapan. Diriwayatkan
daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu yang
maksudnya :
“Bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Sesiapa yang mendengar satu ayat
daripada Kitab Allah Ta‘ala (al-Qur’an) ditulis
baginya satu kebaikan yang berlipat ganda.
Sesiapa yang membacanya pula, baginya cahaya
di hari qiamat. ”
(Hadis riwayat Ahmad)
3.Pembaca al-Qur’an diumpamakan seperti buah
utrujah yang harum bau dan enak rasanya.
Disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan
oleh Anas Radhiallahu ‘anhu yang
maksudnya :
“ Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Perumpamaan orang beriman yang membaca
al-Qur’an seperti perumpamaan buah al-utrujah
iaitu buah yang berbau harum dan enak rasanya.
Perumpamaan orang beriman yang tidak
membaca al-Qur’an adalah seperti perumpamaan
buah tamar, rasanya manis tetapi tidak ada
baunya. Perumpamaan orang berbuat dosa
(maksiat) yang membaca al-Qur’an adalah seperti
ar-raihanah yang berbau harum tapi pahit
rasanya. Perumpamaan orang berbuat dosa
(maksiat) yang tidak membaca al-Qur’an adalah
seperti buah al-hanzhalah iaitu buah yang pahit
rasanya dan tidak ada baunya. Perumpamaan
mendampingi orang yang salih adalah seperti
mendampingi pemilik minyak wangi, sekalipun
engkau tidak terkena minyaknya engkau tetap
mendapat harumnya. Perumpamaan
berdamping dengan teman yang jahat adalah
seperti mendampingi orang yang menggunakan
ububan (alat menghembus api), jika engkau tidak
terkena hitamnya (daripada percikan api), namun
engkau tetap terkena asapnya.”
(Hadis riwayat Abu Daud)
4.Pembaca al-Qur’an, tiada bergundah hati dan
terlepas dari kesusahan-kesusahan di hari
kiamat, kerana dia sentiasa dalam
pemeliharaan dan penjagaan Allah.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis
riwayat Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu yang
maksudnya :
“Daripada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,
Baginda bersabda: “Al-Qur’an datang pada hari
qiamat lalu ia (al-Qur’an) berkata: “Wahai Tuhanku
hiasilah dia (pembaca al-Qur’an)!, maka dia dihiasi
dengan mahkota kemuliaan.”
Kemudian ia berkata: “Wahai Tuhanku tambahlah
lagi! Maka dia ditambahi dengan hiasan-hiasan
kemuliaan. ”
Ia berkata lagi: “ Wahai Tuhanku redhailah dia!
Maka dia diredhai.”
Berkata ia pada pembaca al-Qur’an: “Bacalah al-
Qur’an dan naiklah (pada tangga-tangga syurga)
dan ditambahi pada setiap satu ayat satu
kebaikan. ”
(Hadis riwayat at-Tirmidzi)
5.Pembaca al-Qur’an memperolehi kemuliaan dan
diberi rahmat kepada ibu bapanya. Sabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
maksudnya :
“Sesiapa yang membaca al-Qur’an dan beramal
dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua
ibubapanya mahkota di hari qiamat. Cahayanya
(mahkota) lebih baik daripada cahaya matahari di
rumah-rumah dunia. Kalaulah yang demikian itu
matahari berada di rumah kamu (dipenuhi
dengan sinarannya), maka apa sangkaan kamu
terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).”
(Hadis riwayat Abu Daud)
6.Pembaca al-Qur’an memperolehi kedudukan yang
tinggi dalam syurga. Bersabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya
:
“Dikatakan kepada pembaca al-Qur’an: “Bacalah
(al-Qur’an), naiklah (pada darjat-darjat syurga)
dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau
membacanya dengan tartil di dunia.
Sesungguhnya kedudukan darjatmu sehingga
kadar akhir ayat yang engkau baca. ”
(Hadis riwayat Ahmad)
Home Fadhilat Membaca Al-Qur’an
Membaca al-Qur’an adalah seafdhal-afdhal ibadat
sehingga disebut bahawa al-Qur’an itu akan
datang pada hari Kiamat sebagai pemberi syafaat
bagi orang yang membacanya, sebagaimana
riwayat Abu Umamah yang maksudnya :
“Aku pernah mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah oleh kamu al-
Qur’an, sesungguhnya (al-Qur’an) itu datang
pada hari qiamat menjadi syafaat kepada
pembacanya. ”
(Hadis riwayat Muslim)
Amatlah rugi bagi orang-orang yang kurang
gemar membaca al-Qur ’an kerana Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam banyak menyebut
dalam hadis-hadis Baginda tentang faedah dan
fadhilat memebaca al-Qur ’an itu, antaranya;
1.Pembaca al-Qur’an dinaungi dengan payung
rahmat, dikelilingi oleh para malaikat dan
diturunkan Allah kepadanya ketenangan dan
kewaspadaan. Disebutkan dalam hadis
riwayat Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu,
bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam yang maksudnya :
“Tidak berkumpul satu kaum di suatu rumah
daripada rumah-rumah Allah (masjid) yang
membaca al-Qur ’an dan saling mempelajarinya
antara mereka melainkan diturunkan ke atas
mereka ketenangan, diselubungi rahmat, di
kelilingi para malaikat rahmat dan Allah
mengingati mereka pada siapa di sisiNya. ”
(Hadis riwayat Muslim)
2.Pembaca al-Qur’an dikurniakan hatinya dengan
cahaya oleh Allah Subhanahu wa Ta‘ala dan
dipeliharaNya dari kegelapan. Diriwayatkan
daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu yang
maksudnya :
“Bahawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda: “Sesiapa yang mendengar satu ayat
daripada Kitab Allah Ta‘ala (al-Qur’an) ditulis
baginya satu kebaikan yang berlipat ganda.
Sesiapa yang membacanya pula, baginya cahaya
di hari qiamat. ”
(Hadis riwayat Ahmad)
3.Pembaca al-Qur’an diumpamakan seperti buah
utrujah yang harum bau dan enak rasanya.
Disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan
oleh Anas Radhiallahu ‘anhu yang
maksudnya :
“ Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:
“Perumpamaan orang beriman yang membaca
al-Qur’an seperti perumpamaan buah al-utrujah
iaitu buah yang berbau harum dan enak rasanya.
Perumpamaan orang beriman yang tidak
membaca al-Qur’an adalah seperti perumpamaan
buah tamar, rasanya manis tetapi tidak ada
baunya. Perumpamaan orang berbuat dosa
(maksiat) yang membaca al-Qur’an adalah seperti
ar-raihanah yang berbau harum tapi pahit
rasanya. Perumpamaan orang berbuat dosa
(maksiat) yang tidak membaca al-Qur’an adalah
seperti buah al-hanzhalah iaitu buah yang pahit
rasanya dan tidak ada baunya. Perumpamaan
mendampingi orang yang salih adalah seperti
mendampingi pemilik minyak wangi, sekalipun
engkau tidak terkena minyaknya engkau tetap
mendapat harumnya. Perumpamaan
berdamping dengan teman yang jahat adalah
seperti mendampingi orang yang menggunakan
ububan (alat menghembus api), jika engkau tidak
terkena hitamnya (daripada percikan api), namun
engkau tetap terkena asapnya.”
(Hadis riwayat Abu Daud)
4.Pembaca al-Qur’an, tiada bergundah hati dan
terlepas dari kesusahan-kesusahan di hari
kiamat, kerana dia sentiasa dalam
pemeliharaan dan penjagaan Allah.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis
riwayat Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu yang
maksudnya :
“Daripada Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam,
Baginda bersabda: “Al-Qur’an datang pada hari
qiamat lalu ia (al-Qur’an) berkata: “Wahai Tuhanku
hiasilah dia (pembaca al-Qur’an)!, maka dia dihiasi
dengan mahkota kemuliaan.”
Kemudian ia berkata: “Wahai Tuhanku tambahlah
lagi! Maka dia ditambahi dengan hiasan-hiasan
kemuliaan. ”
Ia berkata lagi: “ Wahai Tuhanku redhailah dia!
Maka dia diredhai.”
Berkata ia pada pembaca al-Qur’an: “Bacalah al-
Qur’an dan naiklah (pada tangga-tangga syurga)
dan ditambahi pada setiap satu ayat satu
kebaikan. ”
(Hadis riwayat at-Tirmidzi)
5.Pembaca al-Qur’an memperolehi kemuliaan dan
diberi rahmat kepada ibu bapanya. Sabda
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang
maksudnya :
“Sesiapa yang membaca al-Qur’an dan beramal
dengan isi kandungannya, dianugerahkan kedua
ibubapanya mahkota di hari qiamat. Cahayanya
(mahkota) lebih baik daripada cahaya matahari di
rumah-rumah dunia. Kalaulah yang demikian itu
matahari berada di rumah kamu (dipenuhi
dengan sinarannya), maka apa sangkaan kamu
terhadap yang beramal dengan ini (al-Qur’an).”
(Hadis riwayat Abu Daud)
6.Pembaca al-Qur’an memperolehi kedudukan yang
tinggi dalam syurga. Bersabda Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya
:
“Dikatakan kepada pembaca al-Qur’an: “Bacalah
(al-Qur’an), naiklah (pada darjat-darjat syurga)
dan bacalah dengan tartil sebagaimana engkau
membacanya dengan tartil di dunia.
Sesungguhnya kedudukan darjatmu sehingga
kadar akhir ayat yang engkau baca. ”
(Hadis riwayat Ahmad)
Home Fadhilat Membaca Al-Qur’an
Subscribe to:
Posts (Atom)