Proses penuaan selalu disertai dengan
meningkatnya kejadian ketidak-
cukupan status vitamin B6. Hal ini
mungkin berkaitan dengan
perubahan-perubahan yang terjadi
pada lansia dan memengaruhi metabolisme vitamin B6. Meskipun mekanismenya sampai saat
ini belum dapat dijelaskan, beberapa
hasil penelitian yang dilakukan secara
eksperimental menunjukkan adanya
hubungan antara status vitamin B6
dengan respons imunitas dan kapasitas kognitif pada lansia. Sebuah penelitian yang diterbitkan di
tahun 1990-an menunjukkan bahwa
pisang dapat memenuhi 2/3
kebutuhan vitamin B6 pada lansia
dengan status ekonomi rendah yang
tinggal di daerah metropolitan.Ada juga yang memenuhi kebutuhan
vitamin B6-nya hanya dari sayur dan
buah. Fakta penting dari penelitian ini
adalah bahwa pisang mengandung
vitamin B6 yang dapat memenuhi
sebanyak 30 persen dari total kebutuhan vitamin B6. Keuntungan
lain dari pisang adalah sifatnya yang
padat gizi, ekonomis, dan mampu
memenuhi kebutuhan vitamin B6 dan
folat dalam jumlah yang cukup
signifikan dan siap santap dan sangat cocok untuk mencegah demensia
sejak dini. Kebutuhan vitamin B6 dan folat dapat
dipenuhi dengan cara mengonsumsi
1,5 - 2 pisang dalam setiap hari.
Karena, 100 gram pisang
mengandung 0,58 miligram vitamin
B6. Sementara satu buah pisang ukuran sedang seberat 120 gram
mengandung 0,70 miligram, artinya
guna memenuhi kebutuhan vitamin
B-6 untuk lansia berkisar antara 1,5-2
mg/harinya, cukup mengonsumsi dua
buah pisang setiap harinya. Dua buah pisang setara dengan
dengan 58 mikrogram folat meskipun
hanya memenuhi sepertiga
kebutuhan folat tubuh karena 2/3-
nya dapat dipenuhi dari sumber folat
lainnya, seperti brokoli, bayam, dan kacang-kacangan.
Kebutuhan vitamin B12 tidak dapat
dipenuhi dari sumber pangan nabati,
untuk memperolehnya harus
mengonsumsi sumber pangan
hewani, susu, kerang, dan daging. Untuk yang terakhir, yakni daging,
sebaiknya yang tanpa lemak dan
tidak terlalu banyak. Keunggulan lain pisang adalah
kandungan energinya merupakan
energi instan, yang mudah tersedia
dalam waktu singkat, sehingga
bermanfaat dalam menyediakan
kebutuhan kalori sesaat. Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat
kompleks tingkat sedang dan tersedia
secara bertahap sehingga dapat
menyediakan energi dalam waktu
tidak terlalu cepat. Karbohidrat pisang
merupakan cadangan energi yang sangat baik digunakan dan dapat
secara cepat tersedia bagi tubuh. Gula pisang merupakan gula buah,
yaitu terdiri dari fruktosa yang
mempunyai indeks glikemik lebih
rendah dibandingkan dengan
glukosa, sehingga cukup baik sebagai
penyimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Sehabis bekerja
keras atau berpikir, selalu timbul rasa
kantuk. Keadaan ini merupakan
tanda-tanda otak kekurangan energi
sehingga aktivitas secara biologis juga
menurun. Untuk melakukan aktivitasnya, otak
memerlukan energi berupa glukosa.
Glukosa darah sangat vital bagi otak
untuk dapat berfungsi dengan baik,
antara lain diekspresikan dalam
kemampuan daya ingat. Glukosa tersebut terutama diperoleh dari
sirkulasi darah otak karena glikogen
sebagai cadangan glukosa sangat
terbatas keberadaannya. Jadi, tips mudah untuk mencegah
demensia adalah dengan dua buah
pisang ukuran sedang dan minum
susu setiap hari, sepertinya akan
cukup membantu.
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Saturday, 4 June 2011
Manfaat Jahe dalam Kehidupan
Selain dapat dimanfaatkan sebagai
penyedap masakan dan aroma
minuman, jahe juga berkhasiat untuk
mengatasi berbagai penyakit seperti
batuk, demam, asma, masuk angin,
pegal-pegal, dan rematik. Jahe (Zingiber officinale roxb), yang
dalam bahasa Inggris dikenal dengan
sebutan ginger. Tanaman jahe
tumbuh berumpun dengan tinggi
yang dapat mencapai satu meter.
Memiliki batang semu, tidak bercabang, berbentuk bulat, tegak,
dan tersusun dari lembaran pelepah
daun. Batang berwarna hijau dengan
pangkal batang berwarna
kemerahan. Bunganya berbentuk
tabung dan dilindungi oleh daun sebagai pelindung. Rimpang jahe
bercabang dan tidak teratur. Kulit
rimpang bersisik dan tersusun
melingkar, berwarna kuning
kecoklatan. Daging rimpang berwarna
kuning, berserat, dan mengandung aroma. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan
warna rimpangnya, jahe dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu jahe putih atau
kuning besar (jahe badak), jahe putih
kecil (emprit), dan jahe merah. Bagian
tanaman yang dipergunakan adalah rimpangnya. Karena dalam rimpang
terdapat senyawa kimia yang
mengandung rasa pedas (gingerol,
zingeron, dan shogaol) dan
karenanya tubuh terasa hangat
setelah meminum rebusan air jahe. Ramuan sederhana dari jahe untuk
mengatasi batuk, demam, asma,
masuk angin, dan pegal-pegal :
Kupas , cuci, dan keprak jahe kering,
berikan gula secukupnya, rebus
dengan air, dan kemudian saring. Minumlah selagi masih hangat. Sangat
dianjurkan untuk terus
mengkonsumsi ramuan tersebut 1 jam
sebelum makan, 1 hari 2 kali. Mumbudidayakan tanaman jahe dapat
dilakukan dengan tunas hasil
pecahan rimpang dari tanaman
(berusia 9 †12 bulan), potong- potong sehingga berukuran 35 †60 g dan memiliki dua mata tunas. Segera
taburi abu gosok pada bekas luka
sayatan agar tidak membusuk.
Tunaskan rimpang dalam tumpukan
jerami selama 1 †3 minggu yang disiram secara rutin setiap hari agar
tidak kering. Atau dapat juga
dilakukan dengan menutupnya
dengan tanah tipis yang di bagian
atasnya diberi jerami. Pemupukan
awal dilakukan saat penanaman dengan pupuk kandang sebanyak 1
kg per lubang. Secara rutin dapat
diberikan 1,5 †2 bulan sekali dengan menggunakan pupuk
kompos. Penyulaman dilakukan jika
tidak ada tunas yang tumbuh.
Dilakukan 2 †3 bulan setelah tanam. Siangi gulma yang tumbuh di lahan
penanaman dilakukan 1 †3 bulan setelah penanaman. Ketika jahe
berada pada usia kelima,umumnya
diserang lalat rimpang. Tanaman yang
diserang menunjukkan gejala layu
dan kering. Dan rusaknya kulit
rimpang. Tanaman yang terkena hama ini harus segera dicabut agar
tidak menular pada tanaman yang
lain. Umumnya jahe dipanen setelah
berusia anatara 8 †10 bulan. Tandanya dapat dilihat dari
penampilan daun yang telah
mongering dan luruh ke tanah.
Namun lebih didasari pada tujuan dan
pemanfaatannya. Contohnya saja,
rimpang jahe muda digunakan untuk asianan. Rimpang jehe tua untuk obat
tradisional, rempah makanan, dan
minuman.
penyedap masakan dan aroma
minuman, jahe juga berkhasiat untuk
mengatasi berbagai penyakit seperti
batuk, demam, asma, masuk angin,
pegal-pegal, dan rematik. Jahe (Zingiber officinale roxb), yang
dalam bahasa Inggris dikenal dengan
sebutan ginger. Tanaman jahe
tumbuh berumpun dengan tinggi
yang dapat mencapai satu meter.
Memiliki batang semu, tidak bercabang, berbentuk bulat, tegak,
dan tersusun dari lembaran pelepah
daun. Batang berwarna hijau dengan
pangkal batang berwarna
kemerahan. Bunganya berbentuk
tabung dan dilindungi oleh daun sebagai pelindung. Rimpang jahe
bercabang dan tidak teratur. Kulit
rimpang bersisik dan tersusun
melingkar, berwarna kuning
kecoklatan. Daging rimpang berwarna
kuning, berserat, dan mengandung aroma. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan
warna rimpangnya, jahe dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu jahe putih atau
kuning besar (jahe badak), jahe putih
kecil (emprit), dan jahe merah. Bagian
tanaman yang dipergunakan adalah rimpangnya. Karena dalam rimpang
terdapat senyawa kimia yang
mengandung rasa pedas (gingerol,
zingeron, dan shogaol) dan
karenanya tubuh terasa hangat
setelah meminum rebusan air jahe. Ramuan sederhana dari jahe untuk
mengatasi batuk, demam, asma,
masuk angin, dan pegal-pegal :
Kupas , cuci, dan keprak jahe kering,
berikan gula secukupnya, rebus
dengan air, dan kemudian saring. Minumlah selagi masih hangat. Sangat
dianjurkan untuk terus
mengkonsumsi ramuan tersebut 1 jam
sebelum makan, 1 hari 2 kali. Mumbudidayakan tanaman jahe dapat
dilakukan dengan tunas hasil
pecahan rimpang dari tanaman
(berusia 9 †12 bulan), potong- potong sehingga berukuran 35 †60 g dan memiliki dua mata tunas. Segera
taburi abu gosok pada bekas luka
sayatan agar tidak membusuk.
Tunaskan rimpang dalam tumpukan
jerami selama 1 †3 minggu yang disiram secara rutin setiap hari agar
tidak kering. Atau dapat juga
dilakukan dengan menutupnya
dengan tanah tipis yang di bagian
atasnya diberi jerami. Pemupukan
awal dilakukan saat penanaman dengan pupuk kandang sebanyak 1
kg per lubang. Secara rutin dapat
diberikan 1,5 †2 bulan sekali dengan menggunakan pupuk
kompos. Penyulaman dilakukan jika
tidak ada tunas yang tumbuh.
Dilakukan 2 †3 bulan setelah tanam. Siangi gulma yang tumbuh di lahan
penanaman dilakukan 1 †3 bulan setelah penanaman. Ketika jahe
berada pada usia kelima,umumnya
diserang lalat rimpang. Tanaman yang
diserang menunjukkan gejala layu
dan kering. Dan rusaknya kulit
rimpang. Tanaman yang terkena hama ini harus segera dicabut agar
tidak menular pada tanaman yang
lain. Umumnya jahe dipanen setelah
berusia anatara 8 †10 bulan. Tandanya dapat dilihat dari
penampilan daun yang telah
mongering dan luruh ke tanah.
Namun lebih didasari pada tujuan dan
pemanfaatannya. Contohnya saja,
rimpang jahe muda digunakan untuk asianan. Rimpang jehe tua untuk obat
tradisional, rempah makanan, dan
minuman.
Subscribe to:
Posts (Atom)