Nonton iklan bentar ya...!!!

Saturday 4 June 2011

Manfaat Jahe dalam Kehidupan

Selain dapat dimanfaatkan sebagai
penyedap masakan dan aroma
minuman, jahe juga berkhasiat untuk
mengatasi berbagai penyakit seperti
batuk, demam, asma, masuk angin,
pegal-pegal, dan rematik. Jahe (Zingiber officinale roxb), yang
dalam bahasa Inggris dikenal dengan
sebutan ginger. Tanaman jahe
tumbuh berumpun dengan tinggi
yang dapat mencapai satu meter.
Memiliki batang semu, tidak bercabang, berbentuk bulat, tegak,
dan tersusun dari lembaran pelepah
daun. Batang berwarna hijau dengan
pangkal batang berwarna
kemerahan. Bunganya berbentuk
tabung dan dilindungi oleh daun sebagai pelindung. Rimpang jahe
bercabang dan tidak teratur. Kulit
rimpang bersisik dan tersusun
melingkar, berwarna kuning
kecoklatan. Daging rimpang berwarna
kuning, berserat, dan mengandung aroma. Berdasarkan ukuran, bentuk, dan
warna rimpangnya, jahe dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu jahe putih atau
kuning besar (jahe badak), jahe putih
kecil (emprit), dan jahe merah. Bagian
tanaman yang dipergunakan adalah rimpangnya. Karena dalam rimpang
terdapat senyawa kimia yang
mengandung rasa pedas (gingerol,
zingeron, dan shogaol) dan
karenanya tubuh terasa hangat
setelah meminum rebusan air jahe. Ramuan sederhana dari jahe untuk
mengatasi batuk, demam, asma,
masuk angin, dan pegal-pegal :
Kupas , cuci, dan keprak jahe kering,
berikan gula secukupnya, rebus
dengan air, dan kemudian saring. Minumlah selagi masih hangat. Sangat
dianjurkan untuk terus
mengkonsumsi ramuan tersebut 1 jam
sebelum makan, 1 hari 2 kali. Mumbudidayakan tanaman jahe dapat
dilakukan dengan tunas hasil
pecahan rimpang dari tanaman
(berusia 9 †12 bulan), potong- potong sehingga berukuran 35 †60 g dan memiliki dua mata tunas. Segera
taburi abu gosok pada bekas luka
sayatan agar tidak membusuk.
Tunaskan rimpang dalam tumpukan
jerami selama 1 †3 minggu yang disiram secara rutin setiap hari agar
tidak kering. Atau dapat juga
dilakukan dengan menutupnya
dengan tanah tipis yang di bagian
atasnya diberi jerami. Pemupukan
awal dilakukan saat penanaman dengan pupuk kandang sebanyak 1
kg per lubang. Secara rutin dapat
diberikan 1,5 †2 bulan sekali dengan menggunakan pupuk
kompos. Penyulaman dilakukan jika
tidak ada tunas yang tumbuh.
Dilakukan 2 †3 bulan setelah tanam. Siangi gulma yang tumbuh di lahan
penanaman dilakukan 1 †3 bulan setelah penanaman. Ketika jahe
berada pada usia kelima,umumnya
diserang lalat rimpang. Tanaman yang
diserang menunjukkan gejala layu
dan kering. Dan rusaknya kulit
rimpang. Tanaman yang terkena hama ini harus segera dicabut agar
tidak menular pada tanaman yang
lain. Umumnya jahe dipanen setelah
berusia anatara 8 †10 bulan. Tandanya dapat dilihat dari
penampilan daun yang telah
mongering dan luruh ke tanah.
Namun lebih didasari pada tujuan dan
pemanfaatannya. Contohnya saja,
rimpang jahe muda digunakan untuk asianan. Rimpang jehe tua untuk obat
tradisional, rempah makanan, dan
minuman.

No comments: