“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Friday, 5 October 2012
ahli muqorrbun.10 janji janji allah swt kepada mukmin yang beriman
Sahabat sekalian, tahukah kita bahwa
di dalam Al-Quran terdapat banyak
sekali keistimewaan-keistimewaan
yang dijanjikan Allah kepada
hambaNya yang beriman. Baik saat
didunia maupun keistimewaan yang akan diberikan diakhirat kelak. Yuk,
kali ini mari kita simak 10 Janji Allah di
dunia kepada hambaNya yang
beriman yang disebutkan secara jelas
dalam Al-Qur’an.
Semoga kian membukakan mata hati kita untuk secara teguh mentaati Allah
dalam segala hal dan kesempatan. 1. Diberi perlindungan oleh Allah SWT,
sesuai firmanNya “Allah Pelindung
orang-orang yang beriman…” (QS. Al-
Baqarah: 257) 2. Allah akan menolong orang-orang
yang beriman. “… Dan Kami selalu
berkewajiban menolong orang-orang
yang beriman.” (QS. Ar-Ruum: 47). 3. Mendapat pembelaan oleh Allah
SWT. FirmanNya : ”Sesungguhnya
Allah membela orang-orang yang
beriman…” (QS. Al-Hajj:38). 4. Diberi petunjuk kejalan yang benar/
lurus. Sesuai firman Allah : ”…
Sesungguhnya Allah adalah Pemberi
petunjuk bagi orang/orang yang
beriman kepada jalan yang lurus.
” (QS. Al-Hajj: 54). 5. Orang beriman akan diberi
kekuasaan didunia. Firman Allah :
“Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman diantara
kamu dan mengerjakan amal-amal
saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di
bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan berkuasa orang-orang
sebelum mereka, dan sungguh Dia
akan meneguhkan agama yang telah
diridhai-Nya untuk mereka.” (QS. An- Nuur; 55). 6. Orang-orang beriman dijanjikan
mendapat keberkahan dari langit dan
bumi. Allah SWT berfirman : “Jikalau
sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertaqwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS.Al-
A’raaf: 96) 7. Mendapat kekuatan dan kejayaan.
FirmanNya : ”Padahal kekuatan itu
hanyalah bagi Allah bagi Rasul-Nya,
dan bagi orang-orang yang beriman
(mukmin).” (QS. Al-Munafiquun: 8) 8. Dijanjikan mendapat kehidupan
yang baik. Allah SWT berfirman :
“Barangsiapa mengerjakan amal saleh
baik laki-laki maupun perempuan
dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang
baik.” (QS. An- Nahl: 97). 9. Mendapat kemenangan. Firman
Allah : ”Mudah-mudahan Allah akan
mendatangkan kemenangan (kepada
Rasul-Nya) atau suatu keputusan dari
sisi-Nya..” (QS. Al-Maa’idah: 52). 10. Orang kafir tidak akan diberi jalan
untuk memusnahkan orang-orang
berimaan dari muka bumi. Allah SWT
berfirman, “Dan Allah sekali-kali tidak
akan memberi jalan kepada orang-
orang kafir”. (QS. An-Nisa.i : 141) Lantas siapakah orang-orang beriman
itu? Tentu ada kategori tertentu. Jika
tidak maka semua orang akan
mengatakan dirinya beriman. Dan
orang-orang beriman pastinya adalah
orang-orang yang akan mendapatkan ujian dari Allah SWT atas
keimanan mereka. Allah SWT berfirman, “Apakah
manusia mengira bahwa mereka
dibiarkan saja mengatakan, ‘Kami
telah beriman,’ sedang mereka belum
diuji ? Sesungguhnya Kami telah
menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah
mengetahui orang-orang yang benar
dan sesungguhnya Dia mengetahui
orang-orang yang dusta.” (QS.
Al-’Ankabuut: 2-3)
7 Golongan NAFSU..
Thursday, 4 October 2012
"Al Fatihah adalah obat penyembuh dari segala penyakit "
Didalam Islam
kita
diperintahkan
untuk
berzikir
mengingat Tuhan dengan sebanyak-banyaknya : " Dan ingatlah kepada Allah sebanyak-banyaknya, semoga kamu mendapat kemenangan " ( SURAT AN ANFAL : AYAT 45). Di dalam metode berzikir, Al Qur'an mengajarkan kepada kita dalam keadaan atau posisi apapun seperti berdiri, duduk atau berbaring boleh kita melakukannya kecuali ada larangan-larangan tertentu seperti ketika sedang buang air ( Hajat ) : " Mereka Berzikir mengingat Allah sedang berdiri, sedang duduk, sedang berbaring dan memikirkan tentang ciptaan langit dan bumi " ( SURAT ALI IMRAN : AYAT 191). Zikir yang di baca sebelum pasien di terapi menurut Nursyifa ada tiga
bagian : 1. ASTAGFIRULLOH 100 X atau
lebih 2. LAA ILAAHA ILLAllah 100 X
atau lebih 3. SURAT AL-FATIHAH 100 X
atau lebih 4. SHALAWAT NABI 100 X
atau lebih Ketentuan zikir diatas sudah di tetapkan oleh ilmu Hikmah yang kami dapat dengan rincian sebagai berikut: Istigfar sebagai awal dari pembersihan diri dari segala kotoran hati atau jiwa. Syahadat sebagai wujud
peng-Esaan Allah agar kita yaqin bahwa segala sesuatu di dunia ini berdasarkan kehendak Allah, manusia hanya wajib berikhtiar dan berdoa. Al Fatihah sebagai media penyembuhan dari segala penyakit : Sabda Nabi : "Al Fatihah adalah obat penyembuh dari segala penyakit " . Angka 100 menurut ahli Hikmah merupakan angka sempurna dalam segala hal, dalam ilmu matematika angka 100 % merupakan angka sempurna ( tidak kurang ). Nursyifa mengharuskan pasien sebelum di terapi membaca zikir-zikir di atas minimal 100 kaliatau lebih yang penting di kerjakan dengan ikhlas dan khusyu'. Bahkan Rasululloh beristigfar setiap harinya 100 x : " Sesungguhnya Aku beristigfar ( Mohon ampun kepada Allah ) sehari semalam 100 kali " ( HADITS : HR.MALIK ) " Tuhan memberikan Al Hikmah ( kebijakan) kepada orang yang di kehendakinya. Barang siapa yang di beriNya Al hikmah itu berarti ia telah mendapatkan banyak kebaikan. Hanya orang-orang yang mau berfikir saja yang dapat mengambil pelajaran" ( SURAT AL BAQARAH: AYAT 269 ). Selain zikir di atas, ketika pasien akan di terapi di haruskan membaca Syahadat memohon kepada Allah untuk kesembuhan, keselamatan, kesuksesan, atau lainnya. Karena berdo'a merupakan Ibadah yang di perintahkan oleh Allah SWT . "Tuhan-muberfirman: Berdo'a lah kepada-Ku pasti Aku perkenankan" ( SURAT AL MUKMIN : AYAT 60 ). Untuk menyempurnakan do'a yang akan kita mohonkan kepada Allah terutama bagi mereka yang sedang membuka pintu hidayah (Aura), maka di anjurkan membaca Asmaul Husnah yang 4 : Ya Allah, Ya Adzim, Ya Rohim, Ya Adil. " Allah mempunyai Asmaul Husnah ( nama-nama yang Agung ) bermohonlah kepada-Nya dengan nama-nama yang agung itu " ( SURAT AL A'ROF : AYAT 180 ). Setelah terapi selesai, pasien membaca Al Fatihah dan Hamdalah sebagai wujud dari rasa syukur terhadap apa yang sudah kita lakukan, semoga Allah mengabulkan segala yang kita pinta. Amin....... " Zikirlah Kamu kepada-KU dan ( ber-syukurlah ) janganlah Kamu
mengingkari nikmat-nikmat-KU " ( SURAT AL BAQARAH : AYAT 152 ) BEBERAPA AYAT DAN HADITS LAINNYA > Setiap hal ada sebabnya : InnaLikulli Syayin Syabib, Surat al Kahfi ayat 85. Artinya: "Sesungguhnya segala sesuatu itu ada sebab musababnya." > Al-Quran mengandung berbagai khasiat, tertulis dalam surat Al-An'am : 38 : Artinya : "Tiadalah Kami alpakan sesuatupun di dalam ( Al-Quran yang mengandung hukum, hikmah, khasiat dll. ) kemudian kepada Tuhanlah mereka di himpunkan." > Pemahaman mengenai ilmu hikmah dengan kekuatan Al-Qur'an seperti di sabdakan nabi: Artinya : "Ambillah Al-Qur'an, bagian mana saja yang kamu suka, boleh engkau berikan kepada siapa saja yang kamu suka." ( HR. Ad-dailami ). > Sedang hadits yang menerangkan Al-Qur'an dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit adalah sebagai berikut : Artinya : "Maukah engkau aku beri tahu surat terakhir yang turun di dalam Al-Qur'an? Abdullah bin Jabir menjawab: Mau yaRasulullah. Kemudian Rasulullah berkata : Yaitu Fatihatul Kitab ( Surat Al-Fatihah ) dan saya mencari keridhoan dari Al- Fatihah, kerena Fatihah itu dapat di pakai sebagai obat untuk berbagai macam penyakit."( HR. Ahmad dan Baihaqiy ). > Dari Abdullah bin Jabir Rasulullah berkata : "Fatihah itu bisa untuk obat segala penyakit kecuali racun dan racunnya kematian". > Dan dari Bai Sa'id Al-Hudriyyi Nabi bersabda : "Fatihah itu bisa untuk segala macam obat kecuali racun." > Meminta pertolongan orang lain untuk membantu mendo'akan kita ( berkaitan dengan hal mursyid ) di bolehkan oleh Al-Qur'an sesuai dengan surat Yusuf ayat 97-98 : Artinya: "Mereka berkata, "wahai ayah kami, mohonkanlah ampunan bagi kami terhadap dosa-dosa kami. Sesungguhnya kami adalah orang yang bersalah." Yaqub berkata,"Aku akan memohonkan ampun bagi kalian kepada Tuhanku, sesungguhnya Dialah yangmaha pengampun lagi maha penyayang." > Di perkuat lagi seperti yang tertulis pada surat An-Nisa ayat 64: Artinya: "Orang-orang yang menzalimi dirinya lalu meminta ampun kepada Allah. Rosul punakan turut memohonkan ampun baginya." > Wiridan hanya memiliki nilai lebih apabila di lakukan secara rutin. Seperti yang di katakan para ahli hikmah : AlIstiqomah khoirum min alfi karomah. Artinya: Ber-Istikomah lebih mulia dari seribu kemuliaan. > Berdzikir pendek "Robbunallah", Insya Allah akan di lindungi para malaikat baik semasa hidup maupun setelah di akhirat, asal di baca secara rutin. > "Hasbunallahu Wa Nikmal Wakiil", bila di baca 450 X ( 90 setiap sholat fardhu ) akan memberikan kekuatan fisik yang berlimpah, bahkan penyakitpun menyingkir. Untuk memperkuat keampuhan boleh di lanjutkan dengan "Nikmal Maula Wa Nikman Nashir". Jakarta, November 1984. Cerita mengenai mendapat upah dalam penyembuhan dengan menggunakan Al-Qur'an, dari sebuat hadits: > "Suatu ketika para sahabat Nabi datang pada suatu perkampungan, dimana salah seorang penduduknya ada yang sakit terkena gigitan ular. Maka para sahabat Nabi kemudian mengobatinya dengan membaca Al- Fatihah. Dan sebagai upahnya mereka menerima 30ekor kambing. Sahabat yang mengobati bernama Abu Sa'id al-Kurdi. Ketika ia membawa kambing-kambing itu, para sahabat yang lainnya tidak menyukainya. "Engkau mengambil upah dari membaca kitab Allah," kata mereka. Ketika sampai di Madinah, mereka melaporkan kepada Rosulullah. Beliau bersabda, "Tidakkah engkau mengetahui bahwa Al-Fatihah itu obat? Bagikan dan berikan sebagian untukku." Berdasarkan pada hadits tersebut di perbolehkan, buktinya Rosulullah tidak melarang Abu Sa'id, bahkan meminta bagian. Tentu saja dalam batas kewajaran dan keikhlasan dari yang memberikan." Membuat Pagar Perlindungan Rumah : > Membuat siker / pagar rumah, sebagai berikut : Membaca ayat kursi sebanyak tujuh kali pada tiap pojok rumah, berputar searah jarum jam. Diri harus dalam keadaan bersih dari segala macam hadats. Pada bacaan "Walaa Ya'uduhu Hifzhuhumaa wa Huwal �Aliyyul �Azhim " di ulangi 3 kali dalam satu nafas. Reaksinya bila ada orang yang masuk, maka akan berputar-putar keliling sekitar rumah saja. Selalu membiasakan berdzikir ayat Kursi ini di tengah-tengah rumah setiap ada kesempatan.
“Pemberi dan penerima suap (keduanya) di dalam neraka.” (HR. Tabrani)
Hawa neraka sudah terasa..bumi panas..ribuan pulau akan tenggelam
Wednesday, 3 October 2012
Dekat kepada allah swt
kita
sudah
maklum
bahwa
Allah
s.w.t. adalah
dekat
dengan
kita.
Tetapi
hamba- hamba
Allah yang shaleh merasakan bahwa
mereka dekat dengan Allah
s.w.t. Bagaimana pengertian hal
keadaan ini, tentu saja kita ingin
mempelajarinya. Maka dalam hal
ini yang mulia Maulana Ibnu Athaillah Askandary telah
mengungkapkannya dalam
Kalam Hikmah beliau sebagai
berikut: "Dekat anda kepadaNya ialah
bahwa anda melihat dekatNya.
Jika tidak(demikian), maka di
manakah anda dan di manakah
wujud dekatNya? Kalam Hikmah ini sepintas lalu
agak sulit difahami dan
dimengerti,
karena itu marilah kita jelaskan
sebagai berikut: I. Pengertian "dekat Allah s.w.t.
dengan kita" ialah dekat pada
ilmu, pada kekuasaan (qudrat)
dan paa kehendak (iradah).
DekatNya Allah dengan kita pada
'Ilmu', artinya segala sesuatu apa pun yang terdapat pada kita dan
yang terjadi pada kita, lahir dan
bathin, semuanya diketahui oleh
Allah s.w.t. dengan IlmuNya
sejak azali, artinya sejak alam
mayapada ini belum diciptakanNya, selain yang ada
hanya Dia, yakni Allah s.w.t.
Dekatnya Allah dengan kita pada
'kekuasaan' (qudrat), artinya
segala sesuatu apa pun, baik
yang adanya dari tiak ada atau kebalikannya, ataupun apa saja
yang terjadi, sama sekali tidak
l;uput dari kekuasaanNya atau
qudratNya. Maka demikian
pulalah dengan iradahNya
(kehendakNya). Dan atas inilah semua tafsir dari dirman-firman
Allah s.w.t. yang
menggambarkan dekatNya
kepada makhluk-makhlukNya
sebagai berikut di bawah ini: Pertama, ayat 16 dalam Surat Qaf
juz 26: "Dan sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dan
mengetahui apa yang dibisikkan
oleh hatinya, dan Kami lebih
dekat kepadanya daripada urat
lehernya." (Qaf: 16) Kedua, ayat 85 dalam Surat Al-
Waqi'ah juz 27: "Dan Kami lebih dekat
kepadanya daripada kamu.
Tetapi kamu tidak melihat." (Al-
Waqi'ah: 85) Ketiga, ayat 4 dalam Surat Al-
Hadid juz 27: "...Dan Dia bersama kamu di
mana saja kamu berada. Dan
Allah Maha Melihat apa yang
kamu kerjakan." (Al-Hadid: 4) II. Pengertian dekat kita kepada
Allah ialah kita merasakan
dengan "Ilmul-Yaqin" bahwa:
Alam mayapada ini pada
hakikatnya tidak ada, yakni tidak
ada padanya wujud yang hakiki, karena ia berasal dari tidak ada
dan akan kembali kepada tiada.
Atau asalnya tiada, kemudian
ada dan seterusnya dengan
kehedak Allah dan
kekuasaanNya. Ia akan ada terus, seperti syurga dan neraka.
Sedangkan wujud yang hakiki,
yakni wujud yang tiada
permulaannya dan tiada pula
disudahi dengan tiada, ialah
wujudnya Allah s.w.t. Dia tidak diliputi oleh tempat dan zaman
atau masa. Bahkan Dia tidak
seumpama dengan sesuatu apa
pun dalam alam mayapada ini. Apabila hal keadaan ini semua
sudah merupakan Ilmul-Yaqin
bagi kita, kemudian masuk
meresap ke dalam bathin
penghayatan kita, maka barulah
ketika itu hati dan semua perasaan kita dapat melihat
bahwa Allah s.w.t. dekat dengan
kita. Dia melihat kita dan melihat
segala gerak-gerik kita, lahiriah
kita dan bathiniah kita. Barulah
ketika itu kita merasakan cinta kepadaNya dengan
melaksanakan apa-apa yang
diridhaiNya, dan begitu takut
padaNya apabila terkerjakan
apa-apa yang tidak diridhaiNya.
Dan pada ketika itu pula kita senantiasa menjaga dan
memelihara adab dan akhlak
terhadapNya dengan adab-adab
kita sebagai hambaNya kepada
Dia yang bersifat dengan
kemahasempurnaan dalam sekalian sifat-sifatNya. Penghayatan yang sedemikian
rupa adalah merupakan zikrullah
yang paling penting yakni
ingatnya kita kepadaNya dalam
segala pekerjaan lahiriah yang
kita sedang kerjakan, apakah itu bersifat dunia atau bersifat
agama. Dan apalagi jikalau
penghayatan yang demikian itu
kita bawa serta ke dalam shalat
kita dan ibadat-ibadat kita
lainnya. Yang demikian itulah disebut
dengan hakikat "Al-Ihsan",
yakni keterpaduan antara "Al-
Iman" dengan "Al-Islam", atau
dengan kata lain keterpaduan
antara kepercayaan kepada Allah s.w.t. dengan pelaksanaan
jaran-ajaranNYa seperti apa yang
Dia telah wahyukan kepada
Nabi-nabiNya sepanjang zaman,
sejak Adam a.s. hingga Nabi dan
RasulNya terakhir Muhammad s.a.w. III. Dengan demikian jelaslah
bagi kita bahwa pengertian
"dekat" di sini bukanlah
maksudnya pendekatan dalam
arti biasa dan umum menurut
kelaziman kita sebagai makhlukNya, tetapi adalah
menurut arti dan makna seperti
yang kita uraikan di atas. Kesimpulan: Apabila kita telah merasakan
pendekatan seperti tersebut di
atas berarti tingkatan Tauhid kita
kepada Allah s.w.t. sudah berada
dalam lingkungan daerah
lapangan Tauhid buat hamba- hamba Allah yang shaleh, yakni
para WaliNya menurut tingkatan
nilai kemuliaan yang ditentukan
olehNya. Mudah-mudahan kita
semua dengan bantuan Allah
dapat berjalan ke arah lapangan tersebut agar dapat dekat
kepada Allah. Amin.
"Maka siapa yang mengharap mendapat rahmat dan bertemu kepada Tuhan-Nya, maka hendaklah beramal soleh."
Tuesday, 2 October 2012
al muqorrabun..orang yang dekat kepada allah swt
>Ada tiga golongan ,manusia dalam
menjalani sekaratulmaut.
pertama,golongan Muqarrabin,yakni
orang yang dekat dengan Tuhan
ketika berada didunia.
kedua,Ash-habul Yamin (golongan kanan),bagian dari Muqarrobin.
Ketiga,golongan yang menentang
kebenaran Tuhan dan sistem hidup
yang datang dari-Nya. Mereka tersesat
dari jalan yang benar. ketiga golongan ini dijelaskan Allah
SWT dalam firman-Nya:
Adapun jika dia (orang yang mati)
termasuk orang yang didekatkan
(kepada Allah),maka dia memperoleh
ketentraman dan rezeki serta surga kenikmatan.Dan adapun jika dia
termasuk golongan kanan,maka
keselamatan bagimu karena kamu
dari golongan kanan,dan adapun jika
dia trmasuk golongan orang yang
menolak (kebenaran Tuhan dan apa saja yang datang dari-Nya) lagi sesat,
maka dia mendapat hidangan air yang
mendidih,dan dibakar di dalam
neraka. Sesungguhnya (yang
disebutkan ini)adalah suatu
keyakinan yang benar.Maka bertasbihlah dengan (menyebut)
nama TuhanmuYang Maha Besar (Q.S. Al Waqi’ah,56:88-96) Ibnu Katsir,seorang ahli tafsir
terkemuka,menjabarkan ayat-ayat
diatas dengan penjelasan yang sangat
indah dan menarik.
“Inilah tiga suasana yang dialami oleh
manusia ketika sakratulmaut. Ada kalanya ia termasuk kaum
‘Muqarrobin’atau termasuk golongan
yang dibawah mereka,yaitu yang
termasuk golongan kanan,dan ada
yang termasuk orang-orang yang
mendustakan kebenaran yang sesat dari petunjuk dan tidak tahu- menahu
Tentang perintah Allah.
Itulah sebabnya Allah
SWT.berfirman,”Adapun jika dia
termasuk orang yang didekatkan
kepada Allah.” Mereka adalah orang-orang yang
setia mengerjakan hal-hal yang
diwajibkan dan disunahkan.
Meniggalkan hal-hal yang diharamkan
dan dimakruhkan serta sebagian dari
yang diperbolehkan. “Maka dia memperoleh ketentraman
dan rezeki serta surga kenikmatan.”
Para malaikat akan menyampaikan
berita gembira itu ketika sekaratul
maut tiba, sebagaimana yang
diterangkan dalam Hadits Al Barra’. “para malaikat rahmat akan
mengatakan,”hai roh yang baik dalam
jasad yang baik,kamu telah
memakmurkannya,keluarlah menuju
ketentraman,rezeki,dan Tuhan yang
tidak murka.’ Roh dan Raihan dalam ayat ini berarti
rahmat,rezeki,kegembiraan,dan
kesenangan.”Dan surga kenikmatan.”
diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari
Imam syafii’ dari Imam malik dari Zuhri
dari Abdurrahman bin Ka’ab bin Malik dari ka’ab bahwa Rasul saw.
bersabda ,” Ruh seorang mu’min itu
berupa (bagaikan) burung yang
bergelantungan pada pohon surga
seebelum Allah mengembalikan ruh
itu kejasadnya ketika membangkitkannya kembali.” (pada
hari kiamat nanti)
sanad hadits ini hebat dan matanya
lurus. Abul Aliah mengatakan, “Tidak
dipisahkan nyawa seorang
muqarrobin sebelum dihadirkan
kepadanya satu dahan kenikmatan
surga, lalu rohnya itu disimpan
disana.” Subhanallah, Beginilah wajah orang
yang mati syahid…tidak keliatan
seperti mati, ya Allah anugrahkan
lah kami mati syahid di jalan Mu Didalam sebuah hadits sahih
dikemukakan bahwa Rasulullah saw .
bersabda, “Roh-roh para syuhada
(orang-orang yang mati sedang
berjihad mengegakkan agama Allah)
itu dalam perut-perut burung hijau yang berterbangan ditaman-taman
surga kemana saja mereka
kehendaki,kemudian bermalam
dipelita-pelita yang bergelantungan
pada Arasy.
Allah SWT berfirman, Dan adapun jika dia termasuk golongan kanan.
yaitu,jika orang yang sedang
mengalami sekatratul maut itu
termasuk golongan kanan,Maka
keselamatan bagimu,karena kamu
termasuk golongan kanan .” Yaitu,para malaikat akan
menyampaikan kanbar gembira itu
kepada mereka .hal ini sebagaimana
firman-Nya,”sesungguhnya orang-
orang yang mengatakan,’Tuhan kami
adalah Allah.’ kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka,maka malaikat akan
turun kepada mereka.”janganlah
kamu mearasa takut dan jangan
bersedih hati; dan bergembiralah
kamu dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah
pelindung-pelindungmu didalam
kehidupan dunia dan akhirat;dan
didalamnya kamu memperoleh pula
apa yang kamu minta. Sebagai
hidangan dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Fushshilat 42,30-32) Imam Bukhari mengatakan,’Maka
salam sejahtera bagimu karena kamu
golongan kanan. Allah SWT
berfirman,”Dan,adapun jika dia
termasuk golongan orang yang
mendustakan lagi sesat,maka dia akan mendapatkan hidangan air
mendidih,dan dibakar didalam
neraka.”
Yaitu,bila orang yang tengah
mengalami sekaratulmaut itu
termasuk golongan yang mendustakan kebenaran dan sesat
dari jalan petunjuk,”maka dia
mendapatkan hidangan dari air yang
mendidih.”Yaitu cairan yang akan
melelehkan isi perut dan kulit-kulit
mereka.dan dibakar didalam neraka,”yaitu dia akan ditempatkan
didalam neraka yang akan
menyelimuti dari semua arah. Kemudian Allah
berfirman,”Sesungguhnya ini adalah
suatu keyakinan yang benar,”yang
tidak diragukan lagi.Tidak ada
seorangpun yang dapat
menghindarinya. Dan dia adalah berita yang menyaksikan. “Maka
bertasbihlah denga nama Tuhanmu
Yang Maha Besar.”
Subscribe to:
Posts (Atom)