Nonton iklan bentar ya...!!!

Thursday 7 October 2010

Rematik tidak kambuh..

Rematik merupakan penyakit sendi yang begitu
menyiksa dengan rasa nyeri yang luar biasa dan
membuat penderitanya tidak leluasa bergerak,
terutama di saat udara sedang dingin.
Rematik atau juga dikenal dengan Rheumatoid
Arthritis (RA) adalah penyakit yang menyerang
persendian atau jaringan penunjang di sekitar
sendi.
Penyebab rematik salah satunya adalah masalah
kekebalan tubuh yang harusnya kekebalan tubuh
melindungi diri tapi malah berbalik menyerang
jaringan persendian.
Hal ini mengakibatkan tulang rawan di sekitar
sendi menipis dan membentuk tulang baru. Pada
saat tubuh digerakkan, tulang-tulang di
persendian bersinggungan sehingga memicu
rasa nyeri.
Dilansir dari Emedicinehealth, Selasa (5/10/2010),
berikut beberapa hal yang bisa dilakukan agar
rematik tidak kambuh:
1. Lakukan aktivitas fisik
Mungkin banyak orang yang berpikir bahwa
olahraga dapat memperburuk sendi, tetapi
sangat banyak penelitian yang menunjukkan
bahwa rematik membantu mengurangi rasa
sakit, kelelahan, meningkatkan fleksibilitas gerak
dan kekuatan, serta membuat rematik lebih baik
secara keseluruhan.
Tiga jenis latihan yang baik untuk rematik adalah
latihan gerak, latihan penguatan dan latihan daya
tahan (kardio atau aerobik).
Aerobik air adalah pilihan yang sangat baik karena
dapat meningkatkan jangkauan gerak dan daya
tahan sambil menjaga berat badan dari sendi
tubuh bagian bawah.
Berjalan kaki, berenang, bersepeda dan berkebun
juga merupakan aktivitas yang menyenangkan
dan dapat membantu meringankan nyeri di
sendi.
2. Lindungi sendi
Pelajari mekanika tubuh yang tepat, ini berguna
untuk mengurangi stres pada sendi. Hindari
gerakan-gerakan yang kiranya dapat
membahayakan sendi, karena sendi akan lebih
renta terhadap kerusakan ketika bengkak dan
sakit.
Hindari pula meletakkan sendi pada posisi yang
sama dalam jangka waktu lama. Bangun dan
bergeraklah agar sendi tidak kaku. Istirahatlah
sebelum Anda merasa lelah atau sakit.
3. Menjaga berat badan
Jagalah berat badan agar tidak melebihi batas
ideal. Berat badan tidak hanya membantu
membuat penampilan Anda lebih baik, tetapi juga
membantu sendi merasa lebih baik. Mengurangi
berat badan dapat membantu mengurangi stres
sendi dan rasa sakit. Selain itu, menjaga berat
badan juga menghindarkan dari penyakit serius
seperti penyakit jantung dan diabetes.
4. Atur pola makan
Makan makanan yang bervariasi dengan
perbanyak buah-buahan dan sayuran, protein
tanpa lemak, juga susu tanpa lemak. Pastikan
Anda mendapatkan cukup vitamin C, vitamin D
dan kalsium.
Lemak ikan yang banyak mengandung asam
lemak omega 3 juga dapat mengurangi
peradangan di sendi.
5. Berhenti merokok
Tidak hanya membuat Anda merasa lebih baik,
berhenti merokok juga akan mengurangi risiko
komplikasi rematik. Selain itu, berhenti merokok
juga mengurangi risiko terkena kanker paru-
paru, emphysema, dan masalah pernapasan
lainnya serta penyakit jantung.
6. Mandi air hangat
Jika Anda merasa lelah dan pegal, mandi air
hangat sebelum tidur dapat membantu
membuat Anda rileks dan merasa lebih baik. Pijat
ringan juga dapat membantu meningkatkan
energi dan fleksibilitas.

semakin bersih semakin tidak sehat

Berkaca pada zaman dahulu saat orang belum
mengenal sanitasi dan kebersihan, penyakit
autoimun justru tidak banyak ditemukan.
Ketika orang jarang mandi dan cuci tangan,
imunitas atau kekebalan tubuh saat itu lebih kuat
karena sering terpapar oleh parasit-parasit.
Tapi kini semakin tinggi kesadaran orang untuk
bersih kuman malah semakin sulit dilawan.
Benarkah demikian?
Peneliti di University of California, San Diego
dalam studi yang dimuat di Journal Nature
Medicine menyimpulkan bahwa adanya kotoran,
bakteri dan mikroorganisme lainnya bisa
menguntungkan untuk kesehatan seseorang.
"Bakteri sebenarnya baik untuk kita," ujar
Professor Richard Gallo seperti dikutip Journal
Nature Medicine, Kamis (7/10/2010).
Menurutnya orang yang terlalu terobsesi ingin
selalu bersih dan higienis justru merusak
kemampuan bakteri di permukaan kulit untuk
melindungi kulit dari luka, memar atau
peradangan.
Peneliti menyebutkan bahwa salah satu pemicu
alergi pada anak-anak adalah kurangnya mereka
diperkenalkan dan terpapar oleh kotoran
sehingga sistem imun tubuhnya tidak
berkembang dengan baik.
Hal tersebut dikemukakan peneliti setelah sebuah
studi yang dilakukan Charity Allergy di Inggris
menunjukkan bahwa 40 persen kasus alergi
yang terjadi saat ini meningkat dua kali lipat
dibanding tahun 1990-an, padahal masyarakat
saat ini punya kebiasaan yang lebih sehat dan
bersih di banding masyarakat zaman dulu.
"Bakteri-bakteri itu bisa mengurangi inflamasi
(peradangan) dan meningkatkan daya tahan
tubuh jika ada luka sehingga luka itu tidak terlalu
membengkak atau terasa perih di kulit," jelas
Gallo.
Sebelumnya Dr Zakiudin Munasir, Sp.A(K),
Ketua Divisi Alergi Imunologi, Departemen Ilmu
Kesehatan Anak, FKUI-RSCM mengatakan di
dalam tubuh terdapat keseimbangan sistem
kekebalan tubuh, yaitu sel-sel limfosit (sel darah
putih) yang terbagi menjadi sel limfosit Th1 (T
helper 1) dan Th2.
Sel limfosit Th1 aktif di dalam sel dan berperan
terhadap ancaman infeksi dan juga alergi. Sel
limfosit Th2 aktif di luar sel dan hanya berperan
terhadap alergi.
Sel limfosit Th1 dalam tubuh akan aktif di
lingkungan yang kumuh atau banyak alergen
(pemicu alergi), sehingga tubuh memiliki
perlawanan lebih terhadap infeksi. Sel limfosit Th1
bersifat lebih kuat terhadap alergi, dan karena sel
limfosit ini berperan terhadap infeksi dan alergi,
maka alergi akan jarang di daerah kumuh.
Sedangkan pada daerah yang tidak terlalu banyak
alergen, yang aktif hanyalah sel limfosit Th2
karena kecil kemungkinan terjadinya infeksi,
sehingga memungkinkan lebih banyak terjadi
alergi dibanding daerah kumuh.
Meski begitu Dr Zaki menegaskan, setiap orang
tetap harus selalu menjaga kebersihan
lingkungan untuk menghindari penyakit-penyakit
yang lebih berbahaya dari alergi, seperti
tuberkulosis dan campak.
Hal senada juga diungkapkan Professor Gallo dia
tidak setuju jika orang menganggap bersih itu
tidak baik. Karena ada juga jenis bakteri
merugikan yang bisa mengakibatkan inflamasi
pada kulit, seperti bakteri dari spesies
staphylococcal karena kebiasaan hidup kotor.
Jadi bersih itu wajib tapi jangan terlalu terobesesi
karena tubuh tidak terlatih melawan penyakit.