“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Wednesday, 18 July 2012
jauhilah api neraka..walaupun hanya bersedekah dgn biji kurma
Bagaikan sebuah pohon yang rindang, sedekah paling
tidak memiliki tujuh cabang. Masing-
masing cabang tersebut saling
terkait dan komprehensif dalam
kesatuan. Jika satu cabang dieksplorasi
dengan melupakan enam cabang
lainnya, maka yang muncul adalah
keparsialan dan
kekomprehensifannya akan hilang. Sementara itu, jika semua cabang
tersebut dijelaskan secara
proporsional, yang muncul adalah
keindahan, kesempurnaan dan
kekomprehensifan makna sedekah. Cabang pertama sedekah adalah
mendahulukan keluarga dekat
dibandingkan pihak lain. Mengenai
hal ini, lebih dari dua belas kali
Alquran menegaskan. Di antaranya
firman Allah SWT (yang artinya), “Dan berikanlah kepada keluarga-
keluarga dekat akan haknya,
kepada orang miskin dan orang
yang dalam perjalanan dan
janganlah kamu menghambur-
hamburkan (hartamu) dengan boros.” (QS. Al-Israa’: 26). Penegasan yang sama juga dapat
ditemui di dalam beberapa hadis, di
antaranya sabda Rasul SAW:
“Sedekah kepada orang miskin
adalah satu sedekah dan sedekah
kepada keluarga dekat adalah dua sedekah (yaitu) satu sedekah dan
satu lagi penyambung tali
persaudaraan.” (HR. Tirmidzi). Cabang kedua, melakukan sedekah
dengan moderat. Allah SWT mensifati
hamba-hamba-Nya yang penyayang
dengan beberapa kriteria, salah
satunya sebagai berikut: “Dan
orang-orang yang apabila membelanjakan (harta) mereka tidak
berlebihan dan tidak pula kikir, yang
demikian itu adalah yang di tengah-
tengah (moderat).” (QS. Al-Furqan:
67). Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
“Dan janganlah kamu jadikan
tanganmu terbelenggu pada
lehermu dan janganlah kamu terlalu
mengulurkannya karena itu kamu
menjadi tercela dan menyesal.” (QS. Al-Israa’: 29). Cabang ketiga, sedekah dengan cara
sembunyi-sembunyi lebih utama
dibandingkan dengan terang-
terangan. Hal tersebut semata-mata
untuk menjauhkan diri dari sifat riya
(pamer) dan menjaga keikhlasan. Memang diperbolehkan bersedekah
terbuka untuk mendorong pihak
lain ikut bersedekah, namun
sedekah dengan cara tersebut
umumnya kurang elok dan tidak
jarang melebihi kepatutan. Keempat, sedekah dilakukan di kala
sehat bukan dalam keadaan sakit
atau sekarat. Hal tersebut agar
sedekah yang dilakukan benar dan
rasional (QS. Al-Munafiqun: 10). Kelima, mengetahui bahwa
bersedekah hukumnya sunah dan di
luar sedekah terdapat zakat yang
hukumnya wajib. Dengan
pengetahuan tersebut diharapkan
seseorang yang telah memiliki harta cukup satu nisab dan dimiliki
sempurna selama setahun dapat
mendahulukan kewajiban zakat,
kemudian melakukan berbagai
sedekah dan bukan kebalikannya. Keenam, sedekah memiliki banyak
keutamaan (fadhilah). Diantaranya:
memberikan rasa bahagia,
mengobati penyakit hati, menjadikan
harta bersih dan tumbuh, mendapat
balasan kebaikan yang bersifat langsung di dunia, mendapatkan
balasan tidak langsung di akhirat
dan pelipatan pahala sedekah
hingga tujuh ratus kali di sisi Allah
SWT (QS Al-Baqarah: 261). Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW
bersabda, “Bersedekahlah kalian
walau hanya dengan sebiji kurma,
sebab sedekah dapat memenuhi
kebutuhan orang yang lapar dan
menghapus kesalahan sebagaimana air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi). Ketujuh, sedekah dapat dilakukan
melalui berbagai cara tidak hanya
dengan menginfakkan harta benda.
Hal tersebut karena senyuman yang
baik adalah sedekah, nasehat dan
kata-kata yang baik adalah sedekah, nafkah yang kita berikan kepada
anak dan istri adalah kewajiban dan
juga sedekah, berbagi ilmu
pengetahuan adalah sedekah dan
lain sebagainya. Dalam kaitan ini Rasulullah SAW
bersabda, “Jauhilah api neraka
walaupun hanya dengan
(bersedekah) sebiji kurma, barang
siapa yang tidak dapat
mendapatkannya maka ia dapat (melakukannya) melalui perkataan
yang baik.” (HR. Bukhari-Muslim).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment