Nonton iklan bentar ya...!!!

Wednesday 24 August 2011

Berapa bnyk cacing yg ada di perut kita ..Berapa bnyk cacing yg ada di perut kita ..

Cacing dalam perut? Mendengarnya mungkin membuat Anda bergidik.
Melihat cacing tanah saja mungkin
akan berhasil membuat sebagian dari
Anda merasa geli, bagaimana
membayangkan jika cacing itu berada
dalam perut? Cacing dalam perut memang terkesan menyeramkan,
faktanya, cacing dalam perut memang
menyeramkan, terlebih bagi kesehatan. Anak Anda cacingan? Kutipan salah
satu iklan obat cacing yang sering kita lihat ditayangkan di televisi tersebut
seharusnya menyadarkan kita bahwa
cacing bisa hidup di dalam tubuh kita
dan menjadi parasit yang dapat mengganggu kesehatan kita. Cacing dalam perut memang menjadi permasalahan khas yang menimpa
anak-anak. Ada beberapa jenis cacing dalam
perut manusia yang mengisap sari-
sari makanan, termasuk darah kita, langsung dari dalam tubuh. Jika
dibiarkan, cacing dalam perut akan
sangat berbahaya bagi kesehatan
tubuh kita. Jenis-jenis Cacing dalam Perut Lalu, apa saja jenis cacing dalam perut
tersebut? Mari kita bahas satu per satu,
apa saja jenis cacing dalam perut tersebut! • Cacing Gelang (Ascaris
lumbricoides) Cacing dalam perut ini bentuknya seperti gelang dengan ukuran antara
6-13 mm dan bertumbuh tebal seperti
pensil. Cacing ini hidup di dalam perut
manusia dan mengisap sari-sari
makanan dari usus halus. Walau cacing dalam perut ini bisa
dengan mudah dikeluarkan
bersamaan dengan kotoran yang kita buang, namun cacing ini sangat
berbahaya karena mampu
menghasilkan hingga 200 ribu butir telur dalam sekali bertelur per hari. Selain itu, larva cacing gelang ini dapat
masuk hingga ke pembuluh darah dan limfa. Yang sangat berbahaya dari
cacing dalam perut ini adalah jika larva
juga menjalar dan menyerang sampai
ke paru-paru, karena akan menyebabkan radang paru-paru dan
batuk. Cacing gelang dewasa yang
berpindah ke usus buntu juga sangat berbahaya karena akan
menyebabkan radang usus hingga
berakibat pecahnya usus buntu dan
membawa kematian. Gejala yang bisa dirasakan jika ada
cacing dalam perut ini ada pada
tubuh kita adalah kita tidak bernafsu
makan, perut membuncit seperti
busung lapar, mual, badan kurus
kering dan wajah yang pucat. Feses yang keluar encer, bercampur lendir
dan darah. Cacing dalam perut manusia ini dapat
menular dari satu manusia ke manusia
yang lainnya dengan perantaraan makanan yang dipegang dengan tangan yang tidak terjaga
kebersihannya.Penyakit ini dapat
dicegah dengan menjaga kebersihan
diri dan lingkungan tempat tinggal kita. • Cacing Kremi (Oxyuris
vermicularis) Cacing kremi sering juga dikenal
dengan nama cacing kerawit atau
cacing kecil-kecil karena tubuhnya
yang halus nyaris seperti benang, berwarna putih dan memiliki panjang
tubuh antara 3 – 5 mm. Cacing dalam
perut ini seringkali keluar dengan
sendirinya melalui anus. Cacing dalam perut yang satu ini lebih
banyak menyerang anak-anak
terutama pada anak-anak yang sering
memasukkan tangannya ke mulut tanpa dicuci terlebih dahulu. Cacing
kremi hidup dengan cara memakan isi usus sehingga menyebabkan anak yang menderita cacing kremi akan
kekurangan gizi dan terganggu
tumbuh kembangnya karena cacing
dalam perut ini memakan sari-sari
makanan yang seharusnya diserap
oleh tubuh untuk pertumbuhan. Cacing kremi biasanya menyebabkan gatal di sekitar anus, sehingga jika Anda melihat anak-anak Anda sering
menggaruk-garuk pantatnya
segeralah waspadai apakah anak
Anda tertular penyakit cacing kremi
ini. Pada anak perempuan, cacing
dalam perut ini harus lebih diwaspadai. Cacing kremi dapat
menyebabkan radang vagina karena larva cacing yang hidup di sekitar
anus akan merambat ke sekitar vagina. • Cacing Tambang (Ancylostoma
duodenale dan Necator americanus) Cacing tambang termasuk jenis cacing
dalam perut yang sangat mengerikan
karena selama hidupnya cacing
tambang ini mengisap darah dari
inangnya yaitu usus kita sehingga
penderita akan mengalami anemia akut akibat kekurangan darah. Cacing
tambang dapat menular melalui kulit kaki yang terinfeksi larva cacing,
terbawa ke usus melalui pembuluh
darah, dan akhirnya menetap di usus
halus. • Cacing Pita (Taenia sp) Cacing dalam perut manusia yang satu
ini memiliki nama yang lucu, pita.
Cacing pita memiliki kait pada
tubuhnya untuk melekatkan dirinya
pada dinding usus manusia. Disebut
cacing pita karena bentuknya panjang pipih mirip pita dan berkepala kecil. Biasanya cacing pita menyerang
orang yang suka mengkonsumsi
makanan yang berasal dari daging,
terutama daging sapi dan daging babi yang dimasak tidak sampai matang. Gejala orang yang memiliki cacing
dalam perut terutama cacing pita
menimbulkan efek yang tidak baik
bagi kesehatan. Cacing pita akan
menimbulkan rasa perih dan
menusuk-nusuk pada perut namun setelah makan, rasa perih itu langsung
hilang, muka pucat, pusing-pusing,
tidak bernafsu makan, perut sering mulas dan fesesnya berlendir. Cacing berjenis apapun yang menjadi
cacing “piaraan” di dalam perut kita ini
sangatlah berbahaya dan
mengganggu kesehatan kita. Dari pada mengobati alangkah lebih
baiknya jika kita mencegah jangan
sampai kita, anak-anak kita dan
seluruh keluarga kita mengalami
cacingan. Cacing dalam perut hanya
akan menimbulkan masalah kesehatan bagi kesehatan Anda dan
keluarga. Cacing dalam Perut - Tips
Menghindari Penyakit Cacingan Dalam istilah sehari-hari, hadirnya
cacing dalam perut manusia dikenal
dengan istilah cacingan. Kehadiran
cacing dalam perut ini ternyata bisa diminimalisir. Tips menjaga agar
cacing dalam perut itu tidak pernah
hadir adalah dengan menjaga kebersihan. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa Anda lakukan
untuk mencegah cacing-cacing itu
masuk dalam perut Anda. Menjaga kebersihan diri sendiri dan
lingkungan kita, terutama sanitasi di
dalam rumah kita. Menggunakan alas kaki saat kita
menginjakkan kaki kita ke tanah untuk mencegah larva cacing masuk
melalui kulit kaki kita. Menggunting kuku secara teratur untuk menghindari terselipnya telur cacing di dalam kuku kita yang
panjang dan masuk ke dalam tubuh
kita. Mencuci sayuran dan buah-buahan yang akan dikonsumsi dengan bersih.
Terutama buah-buahan dan sayuran yang dikonsumsi tanpa di masak
terlebih dahulu.

No comments: