Nonton iklan bentar ya...!!!

Thursday 18 August 2011

Wanita pertama yang masuk surga

Suatu ketika Fatimah Az-Zahra, putri
Rasulullah SAW bertanya kepada
ayahandanya, “Ayahanda, siapa
wanita pertama yang akan masuk
surga ?” Rasulullah SAW menjawab,”Muthia’.” Siapakah Muti’ah? Karena rasa
penasaran yang tinggi, Siti Fatimah
pun mencari seorang wanita yang
bernama Muti’ah ketika itu. Beliau juga
ingin tahu, amal apakah yang bisa
membuat wanita itu bisa masuk surga pertama kali? Setelah bertanya-tanya,
akhirnya Siti Fatimah mengetahui
rumah seorang wanita yang bernama
Muti’ah. Kali ini ia ingin bersilaturahmi
ke rumah wanita tersebut, ingin
melihat lebih dekat kehidupannya. Waktu itu, Siti Fatimah berkunjung
bersama dengan anaknya yang masih
kecil, Hasan. Setelah mengetuk pintu,
terjadilah dialog. “Di luar, siapa?” kata Muti’ah tidak
membukakan pintu.
“Saya Fatimah, putri Rasulullah”
“Oh, iya. Ada keperluan apa?”
“Saya hanya berkunjung saja”
“Anda seorang diri atau bersama dengan lainnya?”
“Saya bersama dengan anak saya,
Hasan?”
“Maaf, Fatimah. Saya belum
mendapatkan izin dari suami saya
untuk menerima tamu laki-laki” “Tetapi Hasan masih anak-anak”
“Walaupun anak-anak, dia lelaki juga
kan? Maaf ya. Kembalilah besok, saya
akan meminta izin dulu kepada suami
saya”
“Baiklah” kata Fatimah dengan nada kecewa. Setelah mengucapkan salam,
ia pun pergi. Keesokan harinya, Siti Fatimah kembali
berkunjung ke rumah Muti’ah. Selain
mengajak Hasan, ternyata Husein
(saudara kembar Hasan) merengek
meminta ikut juga. Akhirnya mereka
bertiga pun berkunjung juga ke rumah Muti’ah. Terjadilah dialog
seperti hari kemarin.
“Suami saya sudah memberi izin bagi
Hasan”
“Tetapi maaf, Muti’ah. Husein ternyata
merengek meminta ikut. Jadi saya ajak juga!”
“Dia perempuan?”
“Bukan, dia lelaki”
“Wah, saya belum memintakan izin
bagi Husein.”
“Tetapi dia juga masih anak-anak” “Walaupun anak-anak, dia juga lelaki.
Maaf ya. Kembalilah esok!”
“Baiklah” Kembali Siti Fatimah kecewa. Namun rasa penasarannya demikian
besar untuk mengetahui, rahasia
apakah yang menyebabkan wanita
yang akan dikunjunginya tersebut
diperkanankan masuk surga pertama
kali. Akhirnya hari esok pun tiba. Siti Fatimah dan kedua putranya kembali
mengunjungi kediaman Mutiah.
Karena semuanya telah diberi izin oleh
suaminya, akhirnya mereka pun
diperkenankan berkunjung ke
rumahnya. Betapa senangnya Siti Fatimah karena inilah kesempatan
bagi dirinya untuk menguak misteri
wanita tersebut. Menurut Siti Fatimah, wanita yang
bernama Muti’ah sama juga seperti
dirinya dan umumnya wanita. Ia
melakukan shalat dan lainnya. Hampir
tidak ada yang istimewa. Namun, Siti
Fatimah masih penasaran juga. Hingga akhirnya ketika telah lama waktu
berbincang, “rahasia” wanita itu tidak
terkuak juga. Akhirnya, Muti’ah pun
memberanikan diri untuk memohon
izin karena ada keperluan yang harus
dilakukannya. “Maaf Fatimah, saya harus ke ladang!”
“Ada keperluan apa?”
“Saya harus mengantarkan makanan
ini kepada suami saya”
“Oh, begitu”
Tidak ada yang salah dengan makanan yang dibawa Muti’ah yang
disebut-sebut sebagai makanan
untuk suaminya. Namun yang tidak
habis pikir, ternyata Muti’ah juga
membawa sebuah cambuk.
“Untuk apa cambuk ini, Muti’ah?” kata Fatimah penasaran.
“Oh, ini. Ini adalah kebiasaanku
semenjak dulu”
Fatimah benar-benar penasaran.
“Ceritakanlah padaku!” “Begini, setiap hari suamiku pergi ke
ladang untuk bercocok tanam. Setiap
hari pula aku mengantarkan makanan
untuknya. Namun disertai sebuah
cambuk. Aku menanyakan apakah
makanan yang aku buat ini enak atau tidak, apakah suaminya seneng atau
tidak. Jika ada yang tidak enak, maka
aku ikhlaskan diriku agar suamiku
mengambil cambuk tersebut
kemudian mencambukku. Ini aku
lakukan agar suamiku ridlo dengan diriku. Dan tentu saja melihat tingkah
lakuku ini, suamiku begitu tersentuh
hatinya. Ia pun ridlo atas diriku. Dan
aku pun ridlo atas dirinya” “Masya Allah, hanya demi
menyenangkan suami, engkau rela
melakukan hal ini, Muti’ah?”
“Saya hanya memerlukan
keridloannya. Karena istri yang baik
adalah istri yang patuh pada suami yang baik dan sang suami ridlo
kepada istrinya”
“Ya… ternyata inilah rahasia itu”
“Rahasia apa ya Fatimah?” Mutiah juga
penasaran.
“Rasulullah Saw mengatakan bahwa dirimu adalah wanita yang
diperkenankan masuk surga pertama
kali. Ternyata semua gara-gara
baktimu yang tinggi kepada seorang
suami yang sholeh.” Subhanallah

No comments: