“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Sunday, 11 March 2012
Akhir Zaman
Wajah Dunia Global di Era
Pembai’atan Al-Mahdi Banyak orang memiliki persepsi yang
keliru tentang kemunculan Imam
Mahdi dan zaman yang akan dilewati
olehnya. Mereka menduga bahwa
ketika Imam Mahdi datang, maka
dalam sekejab dunia akan berubah menjadi aman, adil, makmur dan
penuh kesejahteraan. Mereka
menyangka bahwa dengan
kemunculan Imam Mahdi maka, dalam
waktu singkat musuh akan
ditumbangkan, kedzaliman akan dihilangkan dan ketidakadilan akan
lenyap tanpa sisa. Meski pendapat
tersebut tidak sepenuhnya salah,
namun implikasi dari keyakinan di
atas akan membuat banyak orang
banyak mengidam-idamkan kedatangan Al-Mahdi tanpa berfikir
sama sekali resiko dari harapannya.
Sebab, kemunculan dan masa-masa
awal pemerintahan Al-Mahdi justru
akan dipenuhi dengan beragam fitnah
dan huru-hara yang membuat banyak manusia lari menjauhi dan memusuhi
Al-Mahdi. Beratnya kebanyakan umat
Islam untuk meninggalkan ideologi
demokrasi, nasionalisme, kepartaian
dan fanatisme golongan inilah yang
membuat kebanyakan mereka berat untuk menerima Al-Mahdi. Sebab,
kedatangan Al-Mahdi dan
kelompoknya akan membersihkan
semua berhala itu dan menggantinya
dengan panji-panji tauhid. Sikap tegas
tanpa kompromi dalam menerapkan syari’at Islam inilah yang
mengundang seluruh kekuatan kufur
dunia bersatu-padu untuk
menghadang Imam Mahdi dan
kelompoknya.Dengan demikian, bisa
dipastikan bahwa masa-masa pra, era dan pasca pembai’atan Al-Mahdi akan
dipenuhi dengan perkara-perkara
yang amat tidak disukai oleh manusia.
Setidaknya, inilah berbagai kondisi
yang akan mengelilingi masa-masa Al-
Mahdi. 1. Pembantaian dan
Pembunuhan Massal
Terhadap Umat Islam Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah saw bersabda, Nyaris tiba saatnya banyak umat yang memperebutkan kalian, seperti orang-
orang makan yang memperebutkan
hidangannya. Maka, ada seseorang
bertanya : “Apakah karena sedikitnya
kami pada hari itu?” Beliau menjawab :
“Justru jumlah kalian banyak pada hari itu, tetapi ibarat buih di atas air.
Sungguh Allah akan mencabut rasa
takut kepada kalian dari dada musuh
kalian dan menimpakan kepada
kalian penyakit wahn.” Seseorang
bertanya: “Apakah wahn itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Cinta
dunia dan takut mati. ” [1] Inilah zaman yang dikatakan oleh
Rasulullah saw. sebagai puncak
kedzaliman dan kecurangan. Para
penegak hukum Allah dituding
sebagai teroris yang menjadi biang
keladi kerusakan dunia, ideologi mereka dituduh sebagai ideologi Iblis
dan nabi mereka difitnah dengan keji.
Kaum muslimin dikepung dari seluruh
dunia, mereka yang istiqamah
menjalankan syari’at bagai memegang
bara; sangat panas dan hampir- hampir tak mampu untuk
menggenggamnya. Dunia terasa
sempit bagi setiap mukmin, tidak ada
tempat berlari atau wilayah aman
untuk tegaknya hukum hukum
Allah.Al-Mahdi yang dijanjikan akan muncul di saat fitnah benar-benar
tidak ada jalan keluar, saat kaum
muslimin telah mengerahkan seluruh
kemampuan dan tenaga mereka
untuk menegakkan seruan-Nya,
namun kebengisan musuh dan makar mereka semakin menggila. Di saat
manusia dilanda perselisihan dan
pertikaian, Al Mahdi akan datang
untuk memerangi kedzaliman,
menaklukkan seluruh dunia, hingga
benar benar hanya Allah yang disembah. Demi Allah, andaikan umur dunia tinggal satu hari,
niscaya Allah akan panjangkan
hingga Ia membangkitkan seorang
lelaki dari keluargaku. Namanya
sama dengan namaku, nama
bapaknya juga sama dengan nama bapakku dan ia menebarkan
kedamaian di bumi. (HR. Tirmidzi) 1. Kehancuran Ideologi
Demokrasi Sekuler Liberal[2] Sebagaimana penjelasan yang dijelaskan dalam hadits yang
diriwayatkan Imam Ahmad, bahwa
kemunculan khilafah rasyidah akan
terjadi setelah lewatnya periode
mulkan jabbar (raja-raja
diktator).Isyarat dalam nubuwat tersebut adalah bahwa ideologi yang
muncul menggantikan ideologi
diktator justru semakin mendekatkan
kita dengan masa kemunculan Al-
Mahdi. Dalam hal ini, fenomena
tumbangnya rezim diktator di beberapa negara (khususnya negara-
negara berpenduduk muslim)
merupakan indikasi kuat bahwa Allah
benar-benar akan mengangkat
periode itu dari umat Islam. Maka,
keberadaan ideologi demokrasi yang menggeser rezim diktator (mulkan
jabbar) hanyalah fase antara, sebuah
jeda yang mengawali kemunculan
fase terakhir, yaitu khilafah rasyidah
menurut manhaj nubuwah dimana Al-
Mahdi sebagai khalifahnya.Sebenarnya keberadaan
ideologi sekuler yang melahirkan
demokrasi liberal telah memunculkan
kediktatoran gaya baru yang
berlindung di balik baju demokrasi.
Para diktator itu juga banyak berlindung di balik HAM. Hal ini bisa
kisa saksikan ketika sebuah
masyarakat (negara) dengan suara
mayoritas menghendaki tegaknya
hukum Islam, maka para diktator
(barat) itu dengan berbagai dalih berupaya untuk menggagalkan yang
mereka inginkan. Sebaliknya, jika
dengan demokrasi dan produk
turunannya (pemilu) mereka
mendapatkan kemenangan (atau
sesuai dengan apa yang mereka inginkan), maka dengan mati-matian
pula mereka akan
membelanya.Keadaan ini boleh jadi
akan terus berlangsung hingga
akhirnya masyarakat dunia
mengetahui bahwa apa yang selama ini berlangsung bukanlah hakikat dari
demokrasi yang banyak mereka
pahami, melainkan demokrasi liberal
yang diinginkan oleh barat.
Demokrasi ini adalah sebuah ideologi
yang diproduksi untuk membela dan melindungi kepentingan barat, bukan
untuk kepentingan manusia seluruh
dunia. Jika kondisi ini terus
berlangsung, maka dengan
sendirinya kepercayaan masyarakat
dunia hilang hingga akhirnya demokrasi akan ditinggalkan. Dan
nampaknya inilah fenomena yang
banyak kita saksikan terjadi pada
negara-negara yang tengah
mempraktikkan demokrasi liberal.Jika
periode zaman diktator telah berakhir dengan kemunculan demokrasi
sekuler liberal, lalu ideologi ini juga
dengan sendirinya runtuh dengan
berbagai sebab yang telah kita
bicarakan di atas, maka konsekwensi
yang akan muncul adalah kembalinya khilafah rasyidah adalah sebuah
kepastian, tidak mungkin tidak.
Karena Imam Mahdi adalah seorang
pemimpin muslim yang akan
mempraktikkan hukum Islam secara
total dalam kepemimpinannya, maka dengan sendirinya ideologi sekuler
dan praktik demokrasi akan
dibersihkan dari wilayah
kekuasaannya, dan itu akan terjadi
pada seluruh dunia. Dengan demikian,
Imam Mahdi pasti akan menghancurkan sistem ini juga
sistem-sistem kufur lainnya. 1. Kehancuran Ekonomi
Kapitalis Ribawiyah dan
Semua Institusinya Kondisi lain yang juga mengiringi keluarnya Al-Mahdi adalah dimulainya
fase kehancuran ekonomi barat yang
bercorak kapitalis, dimana sistem
ekonomi ribawiah merupakan salah
satu pilar penting bagi tegaknya
sistem ekonomi ini.Indikasi yang paling riil adalah problematika
ekonomi, sosial dan politik dalam
negeri Amerika yang sedang menuju
status sekarat. Hubungannya dengan
kemunculan Al-Mahdi adalah bahwa
fase kehancuran ekonomi kapitalis ribawiyah ini akan mengawali
kehancuran dunia secara umum.
Dapat kita bayangkan jika akhirnya
masyarakat seluruh dunia harus
kesulitan untuk mendapatkan
kebutuhan pokok karena tidak beroperasinya kembali pabrik-pabrik
yang memproduksi seluruh
kebutuhan mereka (disebabkan
runtuhnya pondasi ekonomi mereka),
maka jalan menuju kemiskinan dan
kehancuran total telah terbentang di depan mata. Kondisi ini memiliki
hubungan erat dengan masa-masa
sulit yang akan dihadapi oleh manusia
sebelum kemunculan Dajjal. 1. Kehancuran Mata Uang
Kertas dan Kembalinya era
Dinar dan Dirham Semakin menambah runyam dan carut-marutnya kondisi manusia saat
itu adalah dimulainya masa
kehancuran mata uang kertas dan
kembalinya manusia kepada mata
uang yang sesungguhnya, yaitu dinar
dan dirham (emas dan perak).Sebagaimana yang kita ketahui
bahwa nilai dan harga sebuah mata
uang tergantung dengan kredibilitas
dan kekuasaan yang dimiliki oleh
kepemimpinan sebuah negara. Ketika
sebuah rezim ditumbangkan, lalu rezim penggantinya menyatakan tidak
diberlakukannya mata uang kertas
rezim sebelumnya, maka dengan
sendirinya mata uang kertas tersebut
tidak berlaku. Demikian pula yang
kelak akan terjadi pada Amerika dan negara-negara Eropa pada umumnya,
ketika perekonomian mereka hancur
dihantam gelombang tsunami
moneter dan krisis kepemimpinan
yang membuat satu sama lainnya
saling berperang untuk berebut kekuasaan. Faktor lain yang juga
mengambil peran cukup besar adalah
kehancuran negeri tersebut karena
faktor-faktor alam berupa bencana
alam dalam skala yang sangat besar. 1. Kembalinya manusia ke
Zaman Unta Hal lain yang juga menggambarkan betapa mengerikannya huru-hara dan
bencana yang akan menimpa manusia
adalah ketika mereka kelak akan
kembali ke zaman unta; zaman batu
yang jauh dari teknologi modern.
Analisa tentang kembalinya manusia ke zaman unta telah banyak
dipaparkan oleh para penulis tentang
akhir zaman dengan sudut pandang
yang berbeda. Dasar yang menjadi
pijakan asumsi di atas adalah hadits
Rasulullah saw tentang perang Malhamatul Kubra antara pasukan Al-
Mahdi dan asukan Romawi (Amerika
dan Eropa) yang sudah tidak lagi
menggunakan teknologi modern. 1. Kehancuran Ekonomi Dunia
di Masa Tiga Tahun
Kekeringan Dengan hancurnya pusat ekonomi dunia, maka secara otomatis dan
sistematis akan berimplikasi pada
roda ekonomi seluruh dunia. Salah
satu logika sederhana dalam kasus ini
adalah beredarnya mata uang kertas
(mata uang palsu) yang kemudian tidak lagi berfungsi sebagai alat
pembayaran akibat hancurnya negara
yang mengeluarkan mata uang
tersebut. Dengan kehancuran dollar,
maka implikasinya juga akan
merembet kepada mata uang-mata uang negara lainnya. Dengan
demikian, setiap orang (di negara
manapun) yang saat itu masih
memegang mata uang kertas tak
ubahnya seperti anak-anak yang
bermain dengan mata uang kertas mainan, yang tak laku untuk
digunakan sebagai alat pembayaran
atas barang atau jasa riil yang
diinginkannya. Dalam kondisi seperti
itu, pemenuhan kebutuhan manusia
hanya akan terjadi dengan cara jual beli yang paling adil; barter! Atau
dengan menggunakan mata uang
yang memiliki nilai intristik yang adil;
emas dan perak!. Dalam kondisi yang
benar-benar membuat setiap orang
mengalami depresi berat dan stress yang memuncak, saat itulah masa-
masa sulit yang terjadi karena suasana
alam yang tidak bersabahat akan
dimulai. Peristiwa kemarau panjang
dan kekeringan ekstrim selama tiga
tahun yang berimbas pada langkanya bahan pangan akan terjadi pada
detik-detik menjelang keluarnya
Dajjal, yang berarti merupakan kondisi
dimana Al-Mahdi baru muncul dan
mendeklarasikan kedaulatannya. 1. Pembunuhan dan
Peperangan demi
mempertahankan hidup Panjangnya masa kehancuran dan kerusakan ekonomi yang merata di
setiap negeri, terjadinya instabilitas
keamanan, tidak berfungsinya alat-
alat negara (para polisi dan aparat)
karena mereka sudah tidak lagi
mendapatkan gaji dari pemerintah pusat, berhentinya mesin-mesin
produksi dan pabrik-pabrik makanan
dan minuman, tidak berfungsinya
kantor-kantor pemerintahan dan
pelayanan masyarakat, rusaknya
teknologi tranportasi dan komunikasi dan beragam pemandangan
mengerikan lainnya, akan melahirkan
satu kengerian baru; berpacunya
manusia untuk mempertahankan
hidup dengan cara-cara kalap;
membunuh dan merampas serta cara- cara brutal lainnya. Orang-orang yang
kuat akan memangsa yang lemah dan
hukum rimba akan mewarnai setiap
kehidupan. “Sungguh, menjelang terjadinya Kiamat ada masa-masa harj.
” Para sahabat bertanya : “Apakah harj
itu ?” Beliau bersabda :
“Pembunuhan.” Mereka bertanya :
“Apakah lebih banyak jumlahnya dari
orang yang kita bunuh? Sesungguhnya kita dalam satu tahun
membunuh lebih dari tujuh puluh ribu
orang?” Beliau bersabda : “Bukan
pembunuhan orang-orang musyrik
oleh kalian itu, tetapi pembunuhan
dilakukan oleh sebagian kalian terhadap sesamanya. ” Mereka
bertanya : “Apakah pada masa itu
kami masih berakal?“Beliau
bersabda .-“Akal kebanyakan
manusia zaman itu dicabut, kemudian
mereka dipimpin oleh orang-orang yang tak berakal, kebanyakan
manusia menyangka para pemimpin
itu mempunyai pegangan, padahal
sama sekali tidak demikian. [3] Wallahu a’lam bish shawab, barangkali saat itulah masa yang
dijanjikan Rasulullah saw akan terjadi.
Para pemimpin mereka sudah tidak
lagi memiliki akal. Perang antar
kelompok, aksi saling bunuh dan
rampas bukan lagi berdasar pada agama, bahkan akal sehat sekalipun.
Apa yang mereka lakukan berangkat
dari kondisi mengerikan yang
menyebabkan mereka sudah tidak
lagi mampu berfikir normal. Tindakan
mereka benar-benar kalap, penuh nafsu, tidak rasional, dan akal
manusia saat itu sudah benar-benar
dicabut saking tidak sanggupnya
melihat kondisi yang sama sekali tidak
pernah mereka bayangkan. Wallahu
a’lam bish shawab
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment