“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Friday, 9 March 2012
apakah tahajjud harus tidur ???
Tanya :
–Mengantuk termasuk salah satu
syarat sembahyang Tahajjud.Kalau
kita tidur dengan tiada mengantuk,
bolehkah kita bertahajjud ?. Apakah
mengantuk merupakan syarat yang diberatkan? Jawab :
Yang disyaratkan bagi Shalat
Tahhajud, bukan mengantuk
sebagaimana yang anda terakan. Tapi
naum artinya, tidur dalam pengertian
yang sesungguhnya. Tegasnya mengenai Shalat Tahajjud dapat
pengasuh sampaikan sbb: Telah ijma’ ulama, hukum Shalat
Tahajjud, adalah sunat. Dalilnya antara
lain, firman Allah SWT dalam surat Al-
Israa, ayat 79: Dan pada sebahagian
malam, shalat Tahajjudlah kamu,
sebagai ibadah tambahan bagimu, Mudah mudahan Tuhanmu
mengangkatmu ketempat yang
terpuji.Dan Rasulullah selalu
melakukannya di malam hari setelah
beliau terbangun dari tidur. Juga Al-
Baihaqy meriwayatkan dari Asmaa binti Yaziid, bahwa Rasulullah SAW
bersabda: Pada hari qiamat, Allah
menghimpunkan manusia, banyak
sekali, lalu ada yang memanggil : Siapa
yang lambungnya tidak selalu melekat
di tempat tidur (maksudnya, yang sering melaksanakan shalat Tahajjud),
lalu mereka datang. Jumlah meraka
relatif sedikit. Kemudian mereka
diantar ke surga, sementara manusia
yang lain dipersilakan menuju ke
tempat perhitungan amal (hisab). Dari keterangan di atas, para ulama
menyimpulkan, diantara syarat shalat
Tahajjud ialah terbangun dari tidur
nyenyak. Terbangun itu sudah dalam
waktu Isyaa. Tahajjud dilakukan
sesudah menunaikan shalat Isyaa. Dengan demikian, mengantuk tidak
dapat dimasukkan kedalam tidur
yang menjadi syarat shalat Tahajjud.
Lebih jauh masalah ini dapat dikaji
dalam berbagai kitab Fiqh, antara lain,
Nihayatul Muhtaaj, karangan Ar- Ramaly, Juzu’ 2, hal. 131. –Pernah Abu Bakar berselisih dgn
Umar masalah shalat tahajud itu musti
tidur dulu atau tidak. Keduanya
kemudian menghadap kepada
Rasulullah dan menceritakan
masalahnya, yaitu bahwa Abu Bakar suka bertahajud tanpa tidur dulu,
sedangkan Umar tidur dulu.
Rasulullah hanya menjelaskan bahwa
Abu Bakar adalah orang yg hati2
(karena gak pengen tahajudnya
terlewat), sedangkan Umar yg tidur dulu itu adalah orang yg kuat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment