Nonton iklan bentar ya...!!!

Thursday 7 October 2010

kenapa kemugemukan dapat sakit jantung

Seorang lelaki yang tidak
pernah punya gangguan jantung tiba-tiba
meninggal karena serangan jantung. Selidik
punya selidik, lelaki tersebut punya berat badan di
atas 100 kg. Kenapa kegemukan bisa sebabkan
serangan jantung yang mematikan?
Orang yang mengalami kegemukan biasanya
akan mengalami gangguan pada pompa
jantungnya sehingga fungsi pompa jantungnya
semakin turun.
Dikutip dari Obesity.ygoy, Senin (4/10/2010)
memang ada fakta yang menunjukkan bahwa
obesitas dapat menyebabkan penebalan dinding
ventrikel kiri jantung (left ventricular
hypertrophy/LVH). Penebalan dinding ini lama
kelamaan akan memicu masalah pada jantung.
Obesitas juga berhubungan dengan sindrom
metabolik X, yaitu gangguan metabolisme yang
dapat menyebabkan kelainan lipid (sel lemak)
serius. Sel-sel lemak memiliki fitur yang unik, sel-
sel ini akan mengumpulkan sejumlah besar
molekul lemak sehingga akan membuat luas
permukaan dari arteri dan vena menjadi lebih
sempit.
Akibatnya aliran darah dari dan ke jantung akan
berkurang yang membuat organ bekerja lebih
keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.
Kondisi ini memicu terjadinya kondisi fatal yang
disebut dengan serangan jantung.
Sementara American Heart Association (AHA)
mencatat obesitas sebagai kondisi tubuh yang
mana terdapat kelebihan lemak, terutama di
sekitar pinggang yang dapat menyebabkan
masalah kesehatan. Efek samping dari obesitas ini
meliputi peningkatan kolesterol darah, trigliserida
dan rendahnya kolesterol baik (HDL).
Selain itu tekanan darah yang meningkat pada
orang gemuk membuat risiko terkena penyakit
diabetes menjadi lebih besar, kondisi ini akan
menambah risiko seseorang terkena masalah
jantung.
"Jadi memang sakit jantung tidak selalu karena
gangguan koroner, karena bisa disebabkan oleh
hipertensi kronis, kelainan katup serta penyakit
jantung tiroid, termasuk obesitas. Untuk itu gejala
yang muncul juga bermacam-macam," ujar
Dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB,FINASIM
dalam rilisnya.
Dr Ari menuturkan untuk penyakit jantung
koroner, gejala yang sering muncul adalah nyeri
dada yang biasanya menjalar ke tangan kiri
hingga ke belakang bagian dada.
Nyeri ini seperti ditekan dan berlangsung lebih
dari 10 menit. Pasien juga bisa mengalami sesak
napas yang akan bertambah parah jika naik
tangga atau latihan fisik yang keras.
"Serangan jantung sendiri ternyata tidak selalu
berawal dari nyeri dada, karena nyeri ulu hati
juga bisa menjadi gejala awal dari suatu
serangan jantung," ungkap Ketua Bidang
Advokasi PB PAPDI (Perhimpunan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia).
Kondisi ini bisa terjadi jika ada penyempitan pada
pembuluh darah koroner yang menyuplai bagian
bawah otot jantung yang letaknya dekat dengan
ulu hati.
Sedangkan nyeri dada bukan cuma milik dari
penyakit jantung, karena bisa juga disebabkan
oleh gangguan saluran cerna atas (GERD),
kelainan paru, otot dada maupun sendi di tulang
dada.
"Untuk mencegah penyakit jantung bisa dengan
cara mengurangi faktor risiko seperti mengontrol
berat badan, tekanan darah, kadar gula darah jika
memiliki diabetes, kadar kolesterol, mengurangi
makanan yang berlemak, banyak makan buah
dan sayur, berhenti merokok dan alkohol serta
olahraga teratur," ungkapnya.

No comments: