Nonton iklan bentar ya...!!!

Tuesday 6 September 2011

Mendidik Anak Meraih SuksesKeluarga

Posisi anak dalam keluarga ada dua.
Pertama, sebagai penyambung
generasi –lihat QS. Al-Anbiya (21): 89.
Sebagai penyambung generasi, anak
menjadi pewaris karya yang
dihasilkan orang tuanya –lihat QS. 19: 6.—dan penyejuk jiwa orang tuanya –
lihat QS. Al-Furqan (25): 74. Yang
kedua, sebagai pelanjut tugas dan
cita-cita orang tuanya –lihat QS. Al-
Furqan (25): 74. Perlakuan orang tua terhadap
anaknya sangat dipengaruhi oleh dua
faktor. Pertama, faktor harapan dan
cita-cita berkeluarga kedua orang
tuanya. Cita-cita adalah harapan
tertinggi yang sangat ingin diraih yang diupayakan dengan rencana
dan segala kemampuan yang paling
maksimal. Sebab, membentuk
keluarga bukanlah tujuan, tapi sarana
untuk mencapai sebuah tujuan.
Karena itu, pastikan Anda tidak salah dalam menetapkan cita-cita
berkeluarga. Faktor yang kedua adalah kesadaran
untuk melaksanakan tugas terpenting
dalam berkeluarga. Apakah tugas
terpenting dalam berkeluarga itu?
Allah swt. menyebebutkan dalam QS.
At-Tahrim (66): 6, “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan
bebatuan; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar dan keras,
mereka tidak mendurhakai Allah dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan-Nya.” Jadi, keluarga sukses adalah keluarga
yang di dunia berhasil menjalankan
misi sebagai pemimpin orang yang
bertakwa dan di akhirat, berhasil
mencapai visinya terbebas dari
neraka. Inilah makna dari doa yang kita pinta: rabbana aatinaa fiid dunya
hasanah wa fiil akhirati hasanah wa
qinaa ‘adzaaban naar. Ya Tuhan kami,
berilah kami kebahagiaan di duniah
dan kebahagiaan di akhirat; dan
jauhkan kami dari api neraka. Allah swt. berfirman, “Maka barangsiapa
yang telah dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka
sungguh ia telah sukses.” [QS. Ali
Imran (3): 185] Untuk meraih kesuksesan dalam
berkeluarga, posisi anak menjadi
penting. Jadikan anak sebagai aset
penting untuk meraih sukses
keluarga. Perlakukan dan persiapkan
mereka agar mampu menjadi pemimpin umat dan bangsa;
perlakukan dan bekali mereka agar
mampu menjadi penyelamat orang tua
dan keluarganya dari neraka. Ada dua ciri yang menandakan
bahwa Anda telah merasakan anak
Anda adalah aset penting keluarga,
yaitu: 1. Jika ada rasa khawatir jika anak
yang dititipan Allah kepada Anda
tidak menjadi seperti yang
diamanahkan. 2. Jika ada rasa cemas jika anak yang
sebagai modal berharga untuk meraih
sukses keluarga menjadi sia-sia tidak
berguna. Allah swt. pun menyuruh kita, orang
tua, punya rasa khawatir terhadap
anak-anak kita. “Dan hendaklah takut
(cemas) orang-orang yang
seandainya meninggalkan di
belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir
terhadap keadaan mereka. Oleh sebab
itu hendaklah mereka bertakwa
kepada Allah dan hendaklah mereka
mengucapkan perkataan yang
benar.” [QS. An-Nisa (4): 9] Di ayat itu juga Allah swt. memberi
resep kepada kita agar tidak
meninggalkan anak-anak yang
lemah. Resepnya adalah tingkatkan
kapasitas moral kita dengan bertakwa
kepada Allah, menambah kapasitas konsepsional kita sehingga kita
mampu berkata yang benar (qaulan
sadiidan), dan perbaiki kualitas amal
kita (tushlihu’ ‘amal). [Lihat QS. Al-
Ahzab (33): 70-71] Resep itu harus dilakukan secara
bersama-sama dalam keluarga, bukan
sendiri-sendiri. Ini terlihat dari ayat itu
ditulis Allah swt. dengan bentuk
jamak. Jadi klop dengan prinsip
ta’awun alal birri wat taqwa (tolong menolong dalam ketakwaan) dan al-
mu’minuna wal mu’minaat ba’duhum
auliyaa’u ba’d (lelaki yang beriman
dan wanita yang beriman mereka satu
sama lain saling bantu-membantu). Step to step-nya seperti ini. Mulailah
kedua orang tua, yaitu kita,
memperbaiki diri. Lalu, hadirkan
untuk anak Anda lingkungan terbaik
dan hindarkan mereka dari
lingkungan yang merusak. Beri mereka makanan yang terjamin gizi
dan kehalalannya. Berikan
pendidikan yang berkualitas sesuai
dengan visi dan misi keluarga. Tentu
saja siapkan anggaran yang cukup.
Setelah itu, bertawakalah kepada Allah swt. Doakan selalu anak Anda. Dalam memberikan pendidikan
kepada anak, yang harus menjadi titik
tekan adalah: 1. Mengikatnya dengan (suasana) Al-
Qur’an 2. Menjadikannya terus menerus
merasa dalam pengawasan Allah swt. 3. Menumbuhkan cinta kepada Nabi
saw., keluarga dan para sahabatnya.
Menjadikan mereka sebagai sumber
panutan dan rujukan hidup 4. Membiasakannya mencintai segala
hal yang diridhai Allah; dan
menjadikanya benci terhadap yang
dimurkai Allah. 5. Membekalinya dengan
keterampilan memimpin dan
berjuang. 6. Membekalinya dengan
keterampilan hidup. 7. Membekalinya dengan
keterampilan belajar. 8. Menjadikannya mampu
menggunakan berbagai sarana
kehidupan (sain dan teknologi).

No comments: