“Bekerjalah kamu, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah /9: 105).
Nonton iklan bentar ya...!!!
Tuesday, 17 January 2012
Mengapa Perselingkuhan Wanita Lebih "Berbahaya"
Jika ada yang menyebut kata
"selingkuh", biasanya yang pertama
terlintas di pikiran kita adalah
seorang playboy atau sesosok pria
yang sering menyakiti hati wanita.
Selingkuh seolah-olah identik dengan perilaku dan kebiasaan
lelaki. Padahal kenyataannya tak
begitu. Baru-baru ini Manchester
Metropolitan University di Inggris
melakukan penelitian tentang
perilaku berselingkuh pada wanita
dan pria. Hasilnya, 20 persen pria
mengaku pernah berselingkuh dari pasangannya. Bagaimana dengan wanita? Ternyata
angkanya tak jauh berbeda.
Sebanyak 16 persen wanita di
Inggris mengaku pernah tak setia.
Tapi sebetulnya pria perlu lebih
berhati-hati menjaga agar pasangannya tak berselingkuh.
Penelitian lainnya tentang
perselingkuhan membuktikan
bahwa perselingkuhan wanita
ternyata lebih "berbahaya"
dibandingkan perselingkuhan pria. Bagaimana bisa? Wanita berselingkuh jika
hubungannya bermasalah Sebagian besar pria berselingkuh
karena tak dapat menahan nafsu.
Bisa saja hubungannya dengan istri/
kekasihnya sebetulnya tak
bermasalah. Ia hanya semata tergoda
oleh wanita lain atau dihadapkan pada kesempatan untuk
berselingkuh yang tak dapat ia tolak.
Menurut Ruth Houston, penulis buku
"Is He Cheating On You", hanya 20
persen wanita yang berselingkuh
karena nafsu. Sedangkan pada pria, angkanya mencapai 80 persen. Wanita justru sebaliknya. Jika
hubungannya asmaranya baik-baik
saja, ia biasanya tak akan
berselingkuh. Alasan utama wanita
berselingkuh adalah karena ia
sebetulnya tak bahagia dengan hubungannya. Alasannya bisa
karena kesepian, seks yang tak
memuaskan, atau kebutuhan emosi
yang tak terpenuhi. Intinya ada
sesuatu yang tak bisa dipenuhi oleh
suami atau pasangannya itu. Menurut Helen Fisher, PhD,
antropolog biologi dan penulis buku
"Why We Love", 66 persen wanita
yang berselingkuh mengaku tak
bahagia dalam pernikahannya.
Sedangkan pada pria, angkanya hanya 44 persen. Wanita terikat secara emosi pada
selingkuhannya Karena wanita berselingkuh dengan alasan
emosional (bahasa kerennya "main
hati"), biasanya akan lebih sulit pula
bagi wanita untuk mengakhiri
perselingkuhan tersebut. Tak jarang
wanita merasa jatuh cinta pada pria idaman lain tersebut, bahkan
mencintainya lebih dari pasangannya
sendiri. Ikatan emosional antara wanita
dengan selingkuhannya juga lebih
kuat dibandingkan pria dengan
selingkuhannya. Sebuah penelitian
membuktikan bahwa
perselingkuhan yang dimulai atau diawali oleh sang wanita biasanya
bertahan tiga kali lebih lama
dibanding perselingkuhan yang
dimulai oleh laki-laki. Wanita berselingkuh dengan lebih
"serius" Pria mungkin bisa dengan
mudah dan tanpa pikir panjang
memutuskan untuk selingkuh. Tak
demikian halnya dengan wanita.
Wanita selalu memikirkan baik- baik apa risikonya jika ia
berselingkuh. Jika hubungan
terlarang itu dia anggap hanya
buang-buang waktu, atau
risikonya tak sepadan dengan
kesenangannya, ia tak akan melanjutkan. Pria dapat
berselingkuh berkali-kali dengan
banyak wanita karena baginya
itu tak berarti apa-apa, tapi bagi
wanita, jika ia memutuskan untuk
selingkuh artinya pria idaman lain itu istimewa. Wanita lebih jago
menyembunyikan perselingkuhan Wanita seringkali mengetahui saat
pasangannya berselingkuh, tapi
tidak sebaliknya. Selain pria tak
memiliki insting mendeteksi
kebohongan seperti wanita, kaum
wanita juga lebih piawai menyembunyikan hubungan
terlarangnya. Wanita sudah terlatih
untuk berbohong sejak kecil demi
menjaga perasaan orang lain. Hal
yang sama tak terjadi pada pria,
sehingga pria biasanya merasa lebih gugup saat berbohong.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment