Nonton iklan bentar ya...!!!

Thursday 21 April 2011

Menajamkan mata Hati dan Batin

Mata Batin atau dalam Istilah Tasawuf Al Bathinah merupakan
Indera keenam yang Allah berikan
kepada setiap manusia, Mata Batin
ibarat kaca yang dapat melihat
sesuatu (bercermin) atau ibarat
pisau tumpul yang dapat diasah sampai tajam sehingga dapat
memotong sesuatu benda. Setiap manusia mempunyai mata batin yang asal mulanya
Allah ciptakan bersih tanpa ada
noda sedikitpun tetapi kemudian
dinodai oleh sifat-sifat buruk dan
keduniawian. Ketika kita masih kecil mata batin kita masih bersih sehingga dapat
melihat hal-hal yang ghoib dan
mudah menangkap Ilmu
Pengetahuan dengan mudah tetapi
setelah kita besar mata batin kita
sudah ternodai oleh sifat-sifat buruk dan keduniawian sehingga tidak
dapat melihat lagi hal-hal yang ghoib
(tertutup), tempat mata hati adalah
Qalbu ( hati nurani ) yang selalu
berubah setiap saat sesuai dengan
perbuatan manusia sehari-hari jika berbuat jahat akan lupa kepada Allah
maka Qalbu itu menjadi kotor dan jika
berbuat baik atau berzikir Qalbu itu
akan bersih kembali. Dalam Hadist Nabi disebutkan : "Hati manusia itu ibarat sehelai kain putih yang apabila manusia
itu berbuat dosa maka
tercorenglah / ternodailah kain
putih tersebut dengan satu titik
noda kemudian jika sering berbuat
dosa lambat-laun sehelai kain putih itu berubah menjadi kotor / hitam". Jika hati nurani sudah kotor maka
terkunci nuraninya akan sulit
menerima petunjuk dari Allah. Ada Empat Tahapan Untuk Menajamkan atau Membersihkan Mata Batin : Pertama, Mengosongkan hati dari sifat-sifat buruk seperti iri, dengki,
benci, dan dari sifat keduniawian. Kedua, Membuang daya khayal yang mengganggu keyakinan hati
kemudian berpikir tentang hal-hal
yang ghoib yang kita ketahui. Ketiga, Mendawamkan ( Kontinue ) sholat dan berzikir pada
malam hari karena kesepian malam
dapat menambah kekhusuk-an hati. Keempat, Meningkatkan Iman dan Kecintaan kepada Allah yaitu :
mencintai Allah dari segala-galanya
selalu Munajad ( mohon pertolongan
Allah ), dan Istikharoh ( meminta
petunjuk dari Allah SWT ) LANGKAH-LANGKAH MEMPERKUAT CAHAYA BATHIN Ada beberapa langkah yang memiliki pengaruh positif terhadap
kecemerlangan Cahaya Batin
manusia, yaitu : > 1. Zikir > 2. Do'a > 3. Shalawat Nabi > 4. Makanan Halal dan Bersih > 5. Berpantang Dosa Besar > 6. Berhati Ikhlas dan Berpantang Tamak > 7. Bersedekah ( Dermawan ) > 8. Mengurangi Makan dan Tidur > 9. Zikir Kalimah Toyyibah > 10. Mengenakan Wewangian Beberapa hal tersebut diatas apabila diamalkan, Insya Allah
seseorang akan memiliki cahaya/
kekuatan batin yang kuat
sehingga apa yang terprogram
dalam hati akan cepat terlaksana. 1. Z i k i r. Zikir memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecemerlangan
cahaya batin. Hati yang selalu terisi
dengan Cahaya Zikir akan
memancarkan Nur Allah dan
keberadaannya akan
mempengaruhi perilaku yang serba positif. Kebiasaan melakukan zikir dengan baik dan benar akan
menimbulkan ketentraman hati dan
menumbuhkan sifat ikhlas. Hikmah
zikir amatlah besar bagi orang yang
ingin membangkitkan kekuatan
indera keenamnya ( batin ). Ditinjau dari sisi ibadah, zikir merupakan
latihan menuju Ikhlasnya hati dan
Istiqomah dalam berkomunikasi
dengan Al Khaliq ( Sang Pencipta ). Ditinjau dari sisi kekuatan batin, zikir merupakan metode membentuk
dan memperkuat Niat Hati, sehingga
dengan izin Allah SWT, apa yang
terdapat dalam hati, itu pula yang
akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Dengan kata lain, zikir memiliki beberapa manfaat, diantaranya :
Membentuk, Memperkuat Kehendak,
Mempertajam Batin, sekaligus bernilai
Ibadah. Dengan zikir berarti membersihkan dinding kaca batin,
ibarat sebuah bohlam lampu yang
tertutup kaca yang kotor,
meyebabkan cahaya-sinarnya tidak
muncul keluar secara maksimal.
Melalui zikir, berarti membersihkan kotoran yang melekat sehingga kaca
menjadi bersih dan cahaya-sinarnya
bisa memancar keluar. Sampai disini mungkin timbul suatu pertanyaan. Apakah zikir
memiliki pengaruh terhadap kekuatan
batin? untuk menjawab pertanyaan
ini, kiranya perlu diketahui bahwa hal
tersebut merupakan bagian dari
karunia Allah SWT. Dalam sebuah Hadist. Bahwa dengan selalu mengingat Allah
menyebabkan Allah membalas ingat
kepada seorang hamba-Nya "Aku
selalu menyertai dan membantunya,
selama ia mengingat Aku" karena itu,
agar Allah senantiasa mengingat Anda, perbanyaklah mengingat-Nya
dengan selalu berzikir. 2. Do'a. Seseorang yang ingin memiliki kekuatan Rohani pada dirinya,
hendaklah memperbanyak do'a
kepada orang lain, disamping
untuk diri sendiri dan keluarganya.
Caranya, cobalah anda mendo'akan
seseorang yang anda kenal dimana orang itu sedang mengalami
kesulitan. Menurut para Ahli Hikmah, seseorang yang mendo'akan
sesamanya maka reaksi do'a itu akan
kembali kepadanya, contohnya : Anda
mendo'akan si "A" yang sedang
dirundung duka agar Allah berkenan
mengeluarkan dari kedukaan, maka yang pertama kali merasakan reaksi
do'a itu adalah orang yang
mendo'akan, baru setelah itu reaksi
do'anya untuk orang yang dituju. Karena itu semakin banyak anda berdo'a untuk kebaikan sahabat,
guru anda, orang yang dikenal / tidak
dikenal, siapa pun juga, maka akan
semakin banyak kebaikan yang akan
anda rasakan. Sebaliknya jika anda
berdo'a untuk kejelekan si "A" sementara si "A" tidak patut di
do'akan jelek maka reaksi do'a
tersebut akan kembali kepada Anda.
Contohnya : Anda berdo'a agar si "A"
jatuh dari sepeda motor, maka boleh
jadi anda akan jatuh sendiri dari sepeda motor, setelah itu baru giliran
si "A". Tetapi dalam sebuah Hadist disebutkan, Seseorang yang berdo'a
untuk kejelekan sesamanya maka
do'a itu melayang-layang di Angkasa,
jika orang yang dido'akan jelek itu
orang zalim maka Allah SWT akan
memperkenankan do'anya, sebaliknya jika orang yang dituju itu
orang baik-baik, maka do'a itu akan
kembali menghantam orang yang
berdo'a. Dari sini lalu timbul konsep "Saling Do'a men Do'akan" seperti guru
memberikan atau menghadiahkan
do'a berupa surat Al Fatehah kepada
muridnya. Sebaliknya murid pun
berdo'a untuk kebaikan gurunya. Lalu
siapa yang patut disebut guru?. Guru adalah orang yang memberikan
informasi pengetahuan akan suatu
ilmu. Dimana ilmu itu selanjutnya kita
amalkan dan bermanfaat. Dalam Hadist yang lain disebutkan bahwa do'a yang mudah dikabulkan
adalah do'a yang diucapkan oleh
seorang sahabat Secara Rahasia,
Mengapa ?? ini disebabkan karena
do'a itu diucapkan secara Ikhlas.
Keikhlasan memiliki nilai (kekuatan) yang sangat tinggi. Karena itu perbanyaklah berdo'a atau mendo'akan sesama yang
sedang dirundung duka. Insya Allah
reaksi dari do'a itu akan anda rasakan
terlebih dahulu, selanjutnya baru
orang yang anda do'akan, semoga . Di samping itu, mendo'akan seseorang memiliki nilai dalam
membentuk kepribadian lebih peka
terhadap persoalan orang lain. Jika
hal ini dikaitkan dengan janji Allah ;
Bahwa barang siapa yang mengasihi
yang dibumi maka yang dilangit akan mengasihinya, berlakulah hukum
timbal balik. Siapa menanam
kebajikan ia akan menuai kebajikan
juga, sebaliknya jika ia menanam
kezaliman maka ia pun akan menuai
kezalimannya juga. 3. Shalawat Nabi. Mungkin sudah sering/ pernah mendengar nasihat dari orang-
orang tua kita bahwa kalau ada
bahaya, kita disarankan salah
satunya adalah untuk
memperbanyak Shalawat kepada
Nabi Muhammad SAW. Konon dengan mendo'akan keselamatan kepada Nabi, Allah SWT
akan mengutus para malaikat untuk
ganti mendo'akan keselamatan
kepada orang itu. Dalam beberapa
hadist Rasullullah SAW banyak kita
temukan berbagai keterangan tentang Afdalnya bershalawat.
Diantaranya : "Setiap do'a itu
Terdindingi, sampai dibacakan
Shalawat atas Nabi ". (HR. Ad- Dailami). Pada hadist yang lain yang diriwayatkan oleh Ahmad, Nasa'I dan
Hakim, Rasullullah SAW bersabda,
"Barang siapa membaca Shalawat
untuk Ku sekali, maka Allah membalas
Shalawat untuknya sepuluh kali dan
menanggalkan sepuluh kesalahan darinya dan meninggikannya sepuluh
derajat ". Yang berkaitan dengan urusan kekuatan batin, terdapat dalam Hadist
yang diriwayatkan Ibnu Najjar dan
Jabir, "Barangsiapa ber-Shalawat
kepada Ku dalam satu hari seratus
kali, maka Allah SWT memenuhi
seratus hajatnya, tujuh puluh daripadanya untuk kepentingan
akhiratnya dan tiga puluh lagi untuk
kepentingan dunianya". Berdasarkan hadist-hadist itu, benarlah adanya jika orang-orang tua
kita menyuruh anak-anaknya untuk
memperbanyak shalawat kepada
anak cucunya. Karena selain
merupakan penghormatan kepada
junjungannya juga memiliki dampak yang amat menguntungkan dunia
dan akhirat. 4. Makanan Halal dan Bersih. Seseorang yang ingin memiliki kekuatan batin bersumber dari
tenaga Ilahiyah harus
memperhatikan makanannya.
Baginya pantang kemasukan
makanan yang haram karena
keberadaannya akan mengotori hati. Makanan yang haram akan membentuk jiwa yang kasar dan tidak
religius. Makanan yang haram disini
bukan hanya dilihat dari jenisnya saja
( Misal ; Babi, bangkai, dll. ), tapi juga
dari cara dan proses untuk
mendapatkan makanan tersebut. Efek dari makanan yang haram ini menyebabkan jiwa sulit untuk diajak
menyatu dengan hal-hal yang positif,
seperti : dibuat zikir tidak khusuk,
berdo'a tidak sungguh-sungguh dan
hati tidak tawakal kepada Allah. Daging yang tumbuh dari makanan yang haram selalu menuntut
untuk diberi makanan yang haram
pula. Seseorang yang sudah terjebak
dalam lingkaran ini sulit untuk
melepaskannya, sehingga secara
tidak langsung menjadikan hijab atau penghalang seseorang memperoleh
getaran/ cahaya Illahiyah. Disebutkan, setitik makanan yang haram memberikan efek terhadap
kejernihan hati. Ibarat setitik tinta
yang jatuh diatas kertas putih,
semakin banyak unsur makanan
haram yang masuk, ibarat kertas putih
yang banyak ternoda tinta. Sedikit demi sedikit akan hitamlah semuanya. Hati yang gelap menutupi hati nurani, menyebabkan tidak peka
terhadap nilai-nilai kehidupan yang
mulia. Seperti kaca yang kotor oleh
debu-debu, sulitlah cahaya
menembus nya. Tapi dengan zikir dan
menjaga makanan haram, hati menjadi bersih bercahaya. Begitu halnya jika anda menghendaki dijaga para malaikat
Allah, jangan kotori diri anda dengan
darah dan daging yang tumbuh dari
makanan yang haram. Inilah
mengapa para ahli Ilmu batin sering
menyarankan seorang calon siswa yang ingin suatu ilmu agar memulai
suatu pelajaran dengan laku batin
seperti puasa. Konon, puasa itu bertujuan menyucikan darah dan daging yang
timbul dari makanan yang haram.
Dengan kondisi badan yang bersih,
diharapkan ilmu batin lebih mampu
bersenyawa dengan jiwa dan raga.
Bahkan ada suatu keyakinan bahwa puasa tidak terkait dengan suatu ilmu.
Fungsinya hanya untuk
mempersiapkan wadah yang bersih
terhadap ilmu yang akan
diwadahinya. 5. Berpantang Dosa Besar. Berpantang melakukan dosa- dosa besar juga dalam upaya
membersihkan rohani. Di mana
secara umum kemudian dikenal
pantangan Ma-Lima yaitu : Main,
Madon, Minum, Maling dan Madat,
yang artinya berjudi, zina, mabuk- mabukan, mencuri dan
penyalahgunaan narkotika. Walau lima hal ini belum mencakup keseluruhan dosa besar
tetapi kelimanya diyakini sebagai
biang dari segala dosa. Judi
umpamanya, seseorang yang sudah
terlilit judi andaikan ia seorang
pemimpin maka cendrung korup dan hanya kecil kejujuran yang masih
tersisa padanya. Begitu halnya dengan perbuatan seperti zina, mabuk-mabukan,
mencuri, dan menyalahgunakan
narkotika diyakini sebagai hal yang
mampu menghancurkan kehidupan
manusia. Karena itu orang yang ingin
memiliki kekuatan batin yang hakiki hendaknya mampu menjaga diri dari
lima perkara ini. Seseorang yang sudah "Kecanduan" satu diantara yang lima
perkara ini bukan hanya rendah
dipandang Allah, dipandangan
manusia biasa pun ikut rendah.
Nurani yang kotor menyebabkan
do'a-do'a tidak terkabul. Beberapa langkah apabila dilakukan secara konsekuen, Insya
Allah menjadikan manusia "Sakti"
Dunia Akhirat. Getaran batinnya kuat,
ibarat voltage pada lampu yang selalu
di tambah getarannya sementara kaca
yang melingkari lampu itu pun selalu dibersihkan melalui laku-laku yang
positif. Hikmah suatu amalan (bacaan) biasanya terkait dengan perilaku
manusianya. Dalam hadistnya
Turmudzi meriwayatkan, "Seseorang
yang mengucapkan Laa ilaha illallah
dengan memurnikan niat, pasti
dibukakan untuknya pintu-pintu langit, sampai ucapannya itu dibawa
ke Arsy selagi dosa-dosa besar
dijauhi". Hadist ini bisa ditafsiri bahwa suatu amalan harus diimbangi dengan
pengamalan. Adanya keselarasan
antara ucapan mulut dengan tindakan
menyebabkan orang itu mencapai
hakikatnya "Kekuatan-Kesaktian". 6. Berhati Ikhlas Berpantang Tamak. Seseorang yang memiliki hati ikhlas, tidak rakus dengan dunia
lebih memiliki kepekaan dalam
menyerap pelajaraan ilmu batin.
Secara logika, orang yang berhati
ikhlas lebih mudah memusatkan
konsentrasinya pada satu titik tujuan, yaitu persoalan yang
dihadapinya. Disebutkan bahwa orang yang berhati ikhlas diperkenankan Allah
SWT untuk : Berbicara, Melihat, Berpikir
dan Mendengar bersama dengan
Lidah, Mata, Hati dan Telinga Allah
( baca hadist Thabrani ). Hati yang ikhlas identik dengan ketiadaan rasa tamak. Orang yang
memiliki sifat ikhlas dan tidak tamak
amat disukai manusia. Rasullullah SAW
pernah didatangi seorang sahabat
yang ingin meminta resep agar
disukai Allah SWT dan disukai sesama manusia. Rasullullah bersabda :
"Jangan rakus dengan Harta Dunia,
tentu Allah akan menyenangimu, dan
jangan tamak dengan hak orang lain,
tentu banyak orang yang
menyenangimu ". Hadist ini jika dikaitkan dengan kehidupan para spiritualis mereka
memiliki power pertama kali
disebabkan karena kharismanya, jika
seseorang itu banyak disukai
sesamanya maka apa yang diucapkan
pun akan dipercaya. Sebaliknya walau orang itu berilmu tinggi tetapi kalau
tidak disukai sesamanya maka apa
yang diucapkannya pun tidak akan
ada yang menggubris. 7. Bersedekah ( Dermawan ). Bersedekah selain untuk tujuan ibadah sosial juga memiliki
pengaruh terhadap menyingkirnya
bahaya. Banyak hadist membahas
masalah sedekah berkaitan
dengan tolak-balak. Dengan
banyak bersedekah, seseorang akan memperoleh limpahan rezeki
dan kemenangan. Rasullullah SAW bersabda : "Wahai Manusia !! Bertobatlah Kamu kepada
Allah sebelum mati, segeralah Kamu
beramal saleh sebelum Kamu sibuk,
sambunglah hubungan dengan
Tuhanmu dengan memperbanyak
zikir dan memperbanyak amal sedekah dengan rahasia maupun
terang-terangan. Tuhan akan
memberi Kamu rezeki, pertolongan
dan kemenangan". (HR Jabir RA) Dalam kehidupan bermasyarakat kita bisa melilhat hikmah dari sedekah
ini. Seseorang yang memiliki jiwa
dermawan amat disukai sesamanya.
Logikannya jika orang itu disukai
banyak orang maka ia jauh dari
bahaya. Kisah nyata terjadi pada suatu daerah. Dua orang yang sama-sama
memiliki ilmu batin memiliki kebun
mangga. Ketika hampir musim panen,
mangga dari seorang dermawan itu
tidak ada yang mencurinya,
sebaliknya kebun mangga yang milik orang bakhil itu banyak dicuri anak-
anak muda. Disinyalir, pencurian itu terjadi karena unsur "Tidak Suka" dengan
pemilik kebun. Sedangkan anak-anak
muda itu mengapa tidak mau mencuri
kebun milik sang dermawan, rata-rata
mereka mengutarakan
keengganannya "Ah dia orang baik kok kita kerjain" katanya, nah anda
ingin menang dan sakti dunia
akhirat ?? perbanyaklah sedekah. 8. Mengurangi Makan dan Tidur. Sebuah laku tirakat yang universal yang berlaku untuk
seluruh makhluk hidup adalah
puasa. Ulat agar bisa terbang
menjadi kupu-kupu harus berpuasa
terlebih dahulu, ular agar bisa ganti
kulit harus puasa terlebih dahulu dan ayam agar bisa beranak pun
harus puasa terlebih dahulu. Secara budaya banyak hal yang dapat diraih melalui puasa. Orang-
orang terdahulu tanpa
mempermasalahkan sisi ilmiahnya
aktivitas puasa telah berhasil
mendapatkan segala daya linuwih
atau keistimewaan melalui puasa yang lazim disebut tirakat. Para spiritualis mendapatkan Wahyu maupun Wisik ( Petunjuk
ghoib melalui puasa terlebih dahulu ).
Dan tradisi itu masih terus dilestarikan
orang-orang zaman sekarang. Intinya
sampai kapanpun orang tetap
meyakini dengan mengurangi makan dalam hal ini adalah puasa, seseorang
akan memperoleh inspirasi baru,
intuisi. Tradisi kita, ketika secara budaya sudah tiada lagi tempat untuk
bertanya, melalui puasa seseorang
bisa mendapatkan telinga yang baru
dan ketika ia tak lagi mampu berkata,
dengan puasa seseorang mampu
memperoleh mulut yang baru. Secara logika, puasa adalah bentuk kesungguhan yang
diwujudkan melalui melaparkan diri.
Hanya orang-orang yang sungguh-
sungguh saja yang sanggup
melakukannya. Aktivitas ini jika
ditinjau dari sisi ilmu batin, menunjukan bahwa kesungguhan
memprogram niat itu yang akan
menghasilkan kelebihan-kelebihan. Hati yang diprogram dengan singguh-sungguh akan menghasilkan
seseuatu yang luar biasa. Karena itu
dalam menempuh ilmu batin, aktivitas
puasa mutlak dibutuhkan. Karena
didalam puasa itu tidak hanya
bermakna melaparkan diri semata. Lebih dari itu, berpuasa memiliki
tujuan manonaktifkan nafsu syaithoni. Non aktifnya nafsu secara tidak langsung meninggikan taraf spiritual
manusia, sehingga orang-orang yang
berpuasa do'a nya makbul dan apa
yang terusik dalam hatinya sering
menjadi kenyataan. Menurut Imam Syafi'i dengan berpuasa seseorang terhindar dari
lemah beribadah, berat badanya,
keras hatinya, tumpul pikirannya dan
kebiasaan mengantuk. Dari
penyelidikan ilmiah puasa diyakini
memiliki pengaruh terhadap kesehatan manusia. Orang-orang terdahulu memiliki ketajaman mata batin dan manjur Ilmu
kanuragannya karena kuatnya dalam
Laku Melek atau mengurangi tidur
malam hari. Bahkan burung hantu
yang dilambangkan sebagai lambang
ilmu pengetahuan pun disebabkan karena kebiasannya "Tafakur " pada
malam hari. Dalam filosofi ilmu batin, memperbanyak tafakur malam hari
menyebabkan seseorang memiliki
"Mata Lebar", yaitu ketajaman dalam
melihat dan membaca apa-apa yang
tersirat dibalik kemisterian alam
semesta ini. Bahkan ketika agama Islam datang pun membenarkan informasi
sebelumnya yang dibawa oleh agama
lain. Hanya Islam yang
menginformasikan bahwa dengan
ber-Tahajud ketika orang lain terlelap
dalam tidur, menyebabkan orang itu akan ditempatkan Allah SWT pada
tempat yang terpuji. Pada keheningan malam terdapat berbagai hikmah. Melawan "Nafsu"
tidur menuju ibadah kepada Allah SWT
dan dalam suasana hening itu
konsentrasi mudah menyatu. Saat
inilah Allah SWT memberikan
keleluasaan kepada hamba-hamba- Nya guna memohon apa saja yang
diinginkan. Banyak para spiritualis yang memiliki keunikan dalam ilmu batin
bukan karena banyaknya ilmu dan
panjangnya amalan yang dibacanya,
melainkan karena laku prihatin pada
malam harinya. Insya Allah seseorang
yang membiasakan diri tafakur dan beribadah pada malam hari, maka
Allah SWT akan memberikan
keberkahan dalam ilmu-ilmunya. 9. Zikir Kalimah Toyyibah. Ada hal-hal yang tersembunyi dibalik zikir kalimah Toyyibah "La
ilaha illallah" pertama, zikir ini
disebut sebagai sebaik-baiknya
zikir, berdasarkan hadist riwayat
Nasa'i, Ibnu Majjah, Ibnu Hibban,
dan Hakim "Afdhaluzd dzikri La ilaha Illallaahu" yang artinya :
sebaik-baik zikir adalah La ilaha
illallah. Kemudian pada hadist yang lain disebutkan bahwa dengan zikir
kalimah Toyyibah ini menyebabkan
pintu langit terbuka, selagi yang
membaca kalimah itu orang yang
menjauhi dosa-dosa besar.
Sedangkan dengan mengamalkan zikir kalimah ini, sepanjang zikir ini
diamalkan secara tulus ikhlas
mengharap ridho Allah SWT, justru
Allah yang akan mengatur potensi
manusia. Dalam hadist Qudsy tersurat : "Barang siapa disibukkan zikir
kepada-Ku sehingga tidak sempat
memohon dari-Ku maka Aku akan
memberikan yang terbaik dari apa
saja yang Ku berikan". Artinya : hikmah dari zikir kalimah Toyyibah itu, seseorang akan diberi
karunia oleh Allah SWT walau jenis
karunia itu tidak dimintanya. Ini Yang
disebut dengan rezeki yang tak
terduga-duga. Hikmah lain, dari membiasakan diri berzikir kalimah "La ilaha illallah ",
secara tidak langsung berarti
merekam kalimat itu pada alam bawah
sadar manusia. Seseorang dalam
kondisi kritis, kalimat yang reflek
muncul dari alam bawah sadarnya adalah kalimat yang paling akrab
dengan lidah dan hatinya. Maka, seseorang yang istiqomah dalam zikir kalimah "La ilaha illallah ",
bila saat sakaratul maut hendak
menjemput, Insya Allah kalimat itu
yang akan muncul dari mulutnya.
Dengan demikian berlakulah janji
Allah SWT bahwa seseorang yang diakhir hayatnya mengucapkan
kalimat "La ilaha illallah", maka
sorgalah balasannya. Menyimak hal-hal dibalik kalimah Toyyibah ini, ada dua keuntungan
yang bisa kita raih. Pertama
keuntungan dunia berupa
ketenangan hati akibat bias dari
aktivitas zikir, juga keuntungan dunia
berupa datangnya karunia yang dilimpahkan yang lebih baik
dibanding hamba lain yang meminta. Sedangkan pahala akhiratnya adalah menemui kematian dengan
Khusnul Khotimah. Semoga kita
termasuk hamba-hamba Allah yang
memperoleh keuntungan dunia
akhirat. Amin. 10. Memakai Wewangian. Kalau kekuatan fisik seseorang ditentukan dari ototnya. Kekuatan
ilmu batin ditentukan dari roh.
Memperkuat roh, salah satu
caranya dengan wewangian.
Karena itu orang yang sedang
mempelajari ilmu batin atau ingin melestarikan kekuatan ilmu batin
dalam jiwa raganya, ia dituntut
selalu mengenakan wewangian. Disebutkan, wewangian amat dibenci setan dan disukai para
malaikat. Pengertian "Wangi" disini
bukan sekedar wangi karena bau
minyak wangi. Wangi yang hakiki
adalah wanginya kepribadian, dan itu
berarti Ahlakul Karimah. Tentu saja, melengkapi antara syareat dan
hakikat itu seseorang memang
disunahkan memakai wewangian
sekaligus menghiasi diri dengan
Ahlak yang baik

No comments: