Nonton iklan bentar ya...!!!

Wednesday 27 April 2011

Tempat2 bersejarah...

Makam (pusara) Rasullullah SAW
terletak di sebelah Timur Masjid
Nabawi. Di tempat ini dahulu terdapat
dua rumah, yaitu rumah Rasulullah
SAW bersama Aisyah dan rumah Ali
dengan Fatimah.Sejak Rasulullah SAW wafat pada tahun 11 H (632 M), rumah
Rasullullah `SAW terbagi dua.Bagian
arah kiblat (Selatan) utk makam
Rasulullah SAW dan bagian Utara utk
tempat tinggal Aisyah.
Sejak tahun 678 H. (1279 M) di atasnya dipasang Kubah Hijau (Green
Dome). Dan sampai sekarang Kubah
Hijau tsb tetap ada. Jadi tepat di bawah
Kubah Hijau itulah jasad Rasullullah
SAW dimakamkan. Di situ juga
dimakamkan kedua sahabat , Abu Bakar (Khalifah Pertama) dan Umar
(Khalifah Kedua) yang dimakamkan di
bawah kubah, berdampingan dengan
makam Rasulullah SAW. Keterangan : Gambar Atas : Foto Kubah Hijau, di
bawah kubah hijau adalah Makam
Rasulullah SAW.
Gambar Bawah : Foto Pintu Masuk ke
Makam Rasulullah SAW. KA'BAH Ka'bah merupakan kiblat sholat umat
Islam.Ka'bah yang berbentuk kubus
ini merupakan bangunan utama di
atas bumi yang digunakan utk
menyembah Allah SWT.Sebagaimana
Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an, Surat Ali Imran ayat 90, yang artinya : "Sesungguhnya permulaan rumah
yang dibuat manusia untuk tempat
beribadah adalah rumah yang di
Bakkah (Mekah), yang dilimpahi
berkah dan petunjuk bagi alam
semesta" Ka'bah disebut juga Baitullah (Rumah
Allah) atau Baitul 'Atiq (Rumah
Kemerdekaan). Dibangun berupa
tembok segi empat yang terbuat dari
batu-batu besar yang berasal dari
gunung-gunung di sekitar Mekah. Baitullah ini dibangun di atas dasar
fondasi yang kokoh. Dinding-dinding sisi Ka'bah ini diberi
nama khusus yang ditentukan
berdasarkan nama negeri ke arah
mana dinding itu menghadap.
terkecuali satu dinding yang diberi
nama "Rukun Hajar Aswad". Adapun keempat dinding atau sudut
(rukun) tersebut adalah : - Sebelah Utara Rukun Iraqi (Irak)
- Sebelah Barat Rukum Syam (Suriah)
- Sebelah Selatan Rukun Yamani
(Yaman)
- Sebelah Timur Rukun Aswad (Hajar
Aswad). Keempat sisi Ka'bah ditutup dengan
selubung yang dinamakan Kiswah.
Sejak zaman nabi Ismail, Ka'bah sudah
diberi penutup berupa Kiswah ini.
Saat ini Kiswah tersebut terbuat dari
sutra asli dan dilengkapi dengan kaligrafi dari benang emas. Dalam satu tahun Ka'bah ini dicuci dua
kali, yaitu pada awal bulan Dzul Hijjah
dan awal bulan Sya'ban. Kiswah
diganti sekali dalam setahun.Masjidil Haram Sebagai pusat kota Makkah adalah Ma
sjid Al-Haram, dimana didalamnya ter
dapat Ka'bah sebagai arah kiblat umat
Islam pada waktu sholat. Masjid ini m
ula-mula dibangun secara permanen
oleh Sayyidina Umar bin Al Khattab pa da tahun 638 M. Dari masa-ke masa Masjidil Haram selal
u mengalami pembaharuan dan perlu
asan diprakarsai oleh raja-raja Islam
yang memberi perhatian terhadap Ma
sjidil Haram.Pembangunan besar-besa
ran dalam sejarah diprakarsai oleh Ra ja Fahd bin Abdul Aziz yang bergela
r :"Pelayan Dua Tanah Haram Makkah
dan Madinah". (Dikatakan Tanah Haram karena Tana
h ini diharamkan bagi umat lain, selain
umat Muslim).Saat ini luas Masjid Al Ha
ram 328.000 meter persegi dan dapat
menampung 730.000 jamaah dalam
satu waktu sholat berjamaah. Masjid ini melingkari Ka'bah, maka pint
unya banyak. Ada 4 pintu utama dan
45 pintu biasa yang biasanya buka 24
jam sehari. Keistimewaan Masjidil Haram banyak
sekali, antara lain : Shalat di masjid ini
lebih utama daripada shalat seratus rib
u kali di masjid lain. Begitupun berdzik
ir, berdoa, bersedekah dan beramal
baik lainnya. Hajar Aswad Hajar Aswad adalah batu berwarna hi
tam yang berada di sudut Tenggara K
a'bah, yaitu sudut dimana tempat Taw
af dimulai. Hajar Aswad merupakan b
atu yang diturunkan Allah SWT dari Su
rga melalui malaikat Jibril. Hajar Aswad berupa kepingan batu ya
ng terdiri dari delapan keping yang te
rkumpul dan direkat dengan lingkara
n perak. Dalam salah satu riwayat Bukhari-Mus
lim, diterangkan bahwa Sayyidina Um
ar, sebelum mencium Hajar Aswad me
ngatakan, "Demi Allah, aku tahu bahw
a kau adalah sebuah batu yang tidak
dapat berbuat apa-apa.Kalau aku tida k melihat Rasul SAW mencium-mu, tida
k akan aku mencium-mu:. Jadi mencium Hajar Aswad bukanlah
suatu kewajiban bagi umat Islam, tapi
merupakan anjuran dan sunnah huku
mnya.Maka kalau keadaan tidak mem
ungkinkan karena penuhnya orang b
erdesakan, sebaiknya urungkan saja niat untuk mencium atau mengusap b
atu ini. Hijir Ismail Hijir Ismail, berdampingan dengan
Ka'bah dan terletak di sebelah utara
Ka'bah, yang dibatasi oleh tembok be
rbentuk setengah lingkaran setinggi
1,5 meter. Hijir Ismail itu pada mulanya
hanya berupa pagar batu yang sederh ana saja. Kemudian para Khalifah, Sul
tan dan Raja-raja yang berkuasa men
gganti pagar batu itu dengan batu m
armer. Hijir Ismail ini dahulu merupakan tem
pat tinggal Nabi Ismail, disitulah Nabi
Ismail tinggal semasa hidupnya dan
kemudian menjadi kuburan beliau da
n juga ibunya. Berdasarkan kepada sabda Rasulullah
Sallallahu 'alaihi wasallam, sebagian da
ri Hijir Ismail itu adalah termasuk dala
m Ka'bah. Ini diriwayatkan oleh Abu
Daud dari 'Aisyah r.a. yang berbunyi :
'Dari 'Aisyah r.a. katanya; "Aku sangat ingin memasuki Ka'bah untuk melaku
kan sholat di dalamnya. Rasulullah
s.a.w. membawa Siti 'Aisyah ke dalam
Hijir Ismail sambil berkata " Sholatlah
kamu di sini jika kamu ingin sholat di
dalam Ka'bah, karena ini termasuk se bagian dari Ka'bah. Sholat di Hijir Ismail adalah sunnah, da
lam arti tidak wajib dan tidak ada kaita
n dengan rangkaian kegiatan ibadah
Haji atau ibadah Umroh. Maqom Ibrahim Maqom Ibrahim bukanlah kuburan
Nabi Ibrahim sebagaimana dugaan
atau pendapat sebagian orang.
Maqom Ibrahim adalah batu pijakan
pada saat Nabi Ibrahim membangun
Ka'bah. Letak Maqom Ibrahim ini tidak jauh, hanya sekitar 3 meter dari
Ka'bah dan terletak di sebelah timur
Ka'bah. Saat ini Maqom Ibrahim seperti terlihat
pada foto di atas. Di dalam bangunan
kecil ini terdapat batu tempat pijakan
Nabi Ibrahim seperti dijelaskan di atas.
Pada saat pembangunan Ka'bah batu
ini berfungsi sebagai pijakan yang dapat naik dan turun sesuai
keperluan nabi Ibrahim saat
membangun Ka'bah. Bekas kedua
tapak kaki Nabi Ibrahim masih
nampak dan jelas dilihat. Atas perintah Khalifah Al Mahdi Al
Abbasi, di sekeliling batu Maqom
Ibrahim itu telah diikat dengan perak
dan dibuat kandang besi berbentuk
sangkar burung. Multazam Multazam merupakan dinding Ka'bah
yang terletak di antara Hajar Aswad
dengan pintu Ka'bah. Tempat ini
merupakan tempat utama dalam
berdoa, yang dipergunakan oleh
jamah Haji dan Umroh untuk berdoa/ bermunajat kepada Allah SWT setelah
selesai melakukan Tawaf. Saat bermunajat di depan Multazam ini,
Jarang orang tidak meneteskan air
mata di sini, terharu karena kebesaran
Illahi.Multazam ini insya Allah
merupakan tempat yang mustajab
dalam berdoa, insya Allah doa dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, "Antara
Rukun Hajar Aswad dan Pintu Ka'bah,
yang disebut Multazam. Tidak
seorangpun hamba Allah yang
berdoa di tempat ini tanpa terkabul
permintaannya" Mata Air Zamzam Air Zamzam berasal dari mata air
Zamzam yang terletak di bawah tanah,
sekitar 20 meter di sebelah Tenggara
Ka'bah. Mata air atau Sumur ini
mengeluarkan Air Zamzam tanpa
henti. Diamanatkan agar sewaktu minum air Zamzam harus dengan
tertib dan membaca niat. Setelah
minum air Zamzam kita menghadap
Ka'bah. Sumur Zamzam mempunyai riwayat
yang tersendiri. Sejarahnya tidak
dapat dipisahkan dengan isteri Nabi
Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan
putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail
dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum, maka Siti
Hajar pergi ke Bukit Safa dan Bukit
Marwah sebanyak 7 kali.Namun tidak
berhasil menemukan air setetespun
karena tempat ini hanya merupakan
lembah pasir dan bukit-bukit yang tandus dan tidak ada air dan belum
didiami manusia selain Siti Hajar dan
Ismail. Penjelasan tentang sejarah ini adalah
sbb : Saat Nabi Ibrahim AS, Siti Hajar dan
Ismail tiba di Makkah, mereka berhenti
di bawah sebatang pohon yang
kering. Tidak berapa lama kemudian
Nabi Ibrahim AS meninggalkan
mereka. Siti Hajar memperhatikan sikap
suaminya yang mengherankan itu lalu
bertanya ;" Hendak kemanakah
engkau Ibrahim ?" "Sampai hatikah engkau
meninggalkan kami berdua ditempat
yang sunyi dan tandus ini ? ". Pertanyaan itu berulang kali, tetapi
Nabi Ibrahim tidak menjawab sepatah
kata pun. Siti Hajar bertanya lagi; "Apakah ini memang perintah dari
Allah ?" Barulah Nabi Ibrahim menjawab, "ya". Mendengar jawaban suaminya yang
singkat itu, Siti Hajar gembira dan
hatinya tenteram. Ia percaya hidupnya
tentu terjamin walaupun di tempat
yang sunyi, tidak ada manusia dan
tidak ada segala kemudahan. Sedangkan waktu itu, Nabi Ismail
masih menyusu. Selang beberapa hari, air yang dari
Nabi Ibrahim habis. Siti Hajar berusaha
mencari air di sekeliling sampai
mendaki Bukit Safa dan Marwah
berulang kali sehingga kali ketujuh
(terakhir ) ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara
yang mengejutkan, lalu ia menuju ke
arah suara itu. Alangkah terkejutnya,
bahwa suara itu ialah suara air
memancar dari dalam tanah dengan
derasnya. Air itu adalah air Zamzam. Air Zamzam yang merupakan berkah
dari Allah SWT, mempunyai
keistimewaan dan keberkatan
dengan izin Allah SWT, yang bisa
menyembuhkan penyakit,
menghilangkan dahaga serta mengenyangkan perut yang lapar.
Keistimewaan dan keberkatan itu
disebutkan pada hadits Nabi , " Dari
Ibnu Abbas r.a., Rasulullah s.a.w
bersabda: "sebaik-baik air di muka
bumi ialah air Zamzam. Air Zamzam merupakan makanan yang
mengenyangkan dan penawar bagi
penyakit ". Shafa - Marwah Shafa dan Marwah merupakan dua bukit yang terletak dekat dengan Ka'bah. Sejarah Shafa - Marwah tidak dapat dipisahkan dengan isteri Nabi Ibrahim AS, yaitu Siti Hajar dan putranya Ismail AS. Sewaktu Ismail dan Ibunya hanya berdua dan kehabisan air untuk minum di lembah pasir dan bukit yang tandus, Siti Hajar pergi mencari air pulang pergi dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah sebanyak 7 kali. Saat kali ketujuh (terakhir). Ketika sampai di Marwah, tiba-tiba terdengar oleh Siti Hajar suara yang mengejutkan, lalu ia menuju ke arah suara itu. Alangkah terkejutnya, bahwa suara itu ialah suara air memancar dari dalam tanah dengan derasnya. Air itu adalah air Zamzam. Masjid Nabawi Disebut Masjid Nabawi karena Nabi
Muhammad SAW. selalu menyebutnya
dengan kalimat, " Masjidku", pada
setiap kali beliau menerangkan
tentang sebuah masjid yang sekarang
berada di pusat kota Madinah. Rasul bersabda," Sholat di masjidku ini lebih
utama daripada sholat seribu kali di
masjid lain, kecuali Masjidil Haram". Dalam satu riwayat lain, Rasul
bersabda," Barang siapa sholat di
masjidku 40 waktu tanpa terputus,
maka ia pasti selamat dari neraka dan
segala siksa dan selamat dari sifat
munafik". Masjid ini didirikan oleh Rasul SAW.
dan sahabat-sahabat pada tahun
pertama hijrah (622 M) seluas 1050
meter persegi, yaitu persis di sebelah
barat rumah Rasul, yang sekarang
rumah itu menjadi makam Rasul SAW dan termasuk dalam bangunan
masjid. Berziarah ke masjid Nabawi ini adalah
masyru' (diperintahkan) dan
termasuk ibadah. Penyataan ini sesuai
dengan sabda Rasul : " Janganlah kau
mementingkan bepergian kecuali
kepada tiga masjid, yaitu Masjidil Haram, Masjidku ini (Masjid Nabawi)
dan Masjidil Aqsa'. Arafah Arafah merupakan tempat yang
sangat penting pada ibadah Haji,
dimana di Arafah ini jamaah haji harus
melakukan Wukuf. Wukuf merupakan
rukun Haji dan tanpa melaksanakan
Wukuf di Arafah maka hajinya tidak syah. Keadaan di Arafah ini merupakan
replika di Padang Mahsyar saat
manusia dibangkitkan kembali dari
kematian oleh Allah SWT.Saat itu
semua manusia sama di hadapan
Allah SWT, yang membedakan hanyalah kualitas imannya. Wukuf secara harafiah berarti berdiam
diri. Wukuf di Arafah adalah berada di
Arafah pada waktu antara
tergelincirnya matahari (tengah hari)
tanggal 9 Dzulhijah sampai matahari
terbenam dengan berpakaian ihram.Pada saat wukuf disarankan
untuk memperbanyak doa sambil
menghadap kiblat dan mengangkat
kedua tangan. Juga memperbanyak
taubat memohon ampunan Allah
SWT.Sebab saat wukuf adalah saat yang utama untuk berdoa, memohon ampun dan bertaubat. Selain itu juga perbanyak ibadah
lainnya seperti membaca Al Qur'an, takbir, tahmid, tahlil dsb. Selama wukuf jangan sampai melakukan
sesuatu yang tidak pantas atau tidak
sesuai dengan kesucian ibadah saat
Wukuf. Adapun keutamaan Arafah adalah
sebagaimana sabda Rasulullah
SAW ,"Do'a yang paling baik adalah
doa di hari Arafah".
Dalam riwayat lain Rasulullah SAW
juga bersabda ,"Tidak ada hari paling banyak Allah menentukan
pembebasan hamba-Nya dari neraka
kecuali hari Arafah". Arafah berjarak sekitar 25 km di
sebelah Tenggara Makkah dan
merupakan padang pasir yang amat
luas dan di bagian belakang dikelilingi
bukit-bukit batu yang membentuk
setengah lingkaran.Saat ini sudah ditanami dengan pohon-pohon. Pada musim haji di bawah pohon-
pohon inilah dipasang tenda. bagi
yang tidak kebagian tenda cukup
berteduh di bawah pohon. Untuk
mengurangi panas di setiap sekitar 20
meter dipasang pipa setinggi 6 meter yang diatasnya memancar air halus
yang mirip gerimis, dengan tujuan
menurunan suhu di sekitarnya. Pancaran air ini sangat bermanfaat
dan dapat mengurangi banyaknya
jamaah yang terkena high stroke
(tiba-tiba lemas karena matahari yang
panas) Muzdalifah Setelah matahari terbenam (mulai mas
uk tanggal 10 Dzulhijah), dari Arafah b
erangkat ke Muzdalifah. Sholat Maghr
ib dan Isya dikerjakan di Muzdalifah d
engan cara jama' takhir qashar. Muzdalifah terletak antara Arafah dan
Mina. Di Muzdalifah ini jamaah haji ber
malam (mabit) dan mengambil 70 atau
49 butir batu kecil untuk persiapan le
mpar jumroh di Mina. Sholat Subuh dila
ksanakan berjamaah di Muzdalifah. Setelah sholat subuh, meninggalkan M
uzdalifah menuju Mina untuk melakuk
an melempar jumroh. Bagi orang tua d
an yang lemah/ sakit boleh meninggal
kan Muzdalifah pada malam hari setela
h lewat tengah malam baru menuju Mi na. Mina Mina merupakan lokasi di Tanah
Haram Makkah (Tanah yang
diharamkan bagi orang selain Muslim).
Mina didatangi oleh jamaah haji pada
tanggal 8 Dzulhijah atau sehari
sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal disini sehari semalam sehingga
dapat melakukan sholat Dzuhur,
Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh.
Kemudian setelah sholat Subuh
tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji
berangkat ke Arafah. Amalan seperti ini dilakukan Rasulullah SAW saat
berhaji dan hukumnya sunnah.
Artinya tanggal 9 Dzulhijah sebelum
ke Arafah, tidak wajib bermalam di
Mina. Jamaah haji datang lagi ke Mina
setelah selesai melaksanakan Wukuf
di Arafah. Jamaah haji ke Mina lagi
karena para jamaah haji akan
melempar jumroh. Di Mina ini, pada
malam hari tidur dan pada siang hari melempar jumroh. Yaitu tanggal
10,11,12 Dzulhijah bagi jamaah haji
yang melaksanakan Nafar Awal atau
tanggal 10,11,12,13 dzulhijah bagi
jamaah yang melaksanakan Nafar
Tsani.Untuk tanggal di atas, amalan bermalam dan melempar jumroh
merupakan amalan wajib haji (yang
jika tidak dilakukan, harus membayar
dam atau denda). Pada hari-hari biasa di Mina kosong
tidak berpenduduk, walaupun terlihat
bangunan permanen. Namun pada
tanggal 10 Dzulhijah dan beberapa
hari sebelumnya dipadati para jamaah
haji. Tanah di Mina tidak boleh dimiliki oleh
perorangan, yang boleh adalah
menempati untuk keperluan ibadah
saja.Sesuai dengan riwayat isteri nabi,
Aisyah , "Ya Rasullullah SAW, perlukah
kami buatkan di Mina untuk anda berteduh?" , rasul menjawab ,"Jangan,
sesungguhnya Mina adalah tempat
duduk orang yang lebih dahulu
datang". Tempat atau lokasi melempar jumroh
terdapat di Mina, yaitu Jumrah
Aqabah, Jumrah Wusta dan Jumrah
Ula. Mina juga merupakan tempat atau
lokasi penyembelihan binatang
kurban. Di Mina ada mesjid Khaif,
merupakan masjid dimana Rasulullah
SAW melakukan shalat dan khutbah
ketika berada di Mina saat melaksanakan ibadah Haji

No comments: